cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Hidroteknik
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Hidroteknik ini terbit pertama kali pada tahun 2015. Jurnal ini terbit dua kali dalam satu tahun yaitu pada bulan April dan Oktober. Tujuan utama penerbitan jurnal ini adalah menampung karya tulis mahasiswa dan dosen teknik sipil dengan konsentrasi hidroteknik dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia, yang diterbitkan oleh Laboratorium Keairan dan Teknik Pantai ITS.
Arjuna Subject : -
Articles 37 Documents
Studi Optimasi Pola Tanam Pada Daerah Irigasi Baru Banyuwangi Dengan Menggunakan Program Linier Lutfy Risfiyanto; Nadjadji Anwar; Nastasia Festy Margini
Jurnal Hidroteknik Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.697 KB) | DOI: 10.12962/jh.v2i1.4397

Abstract

Indonesia merupakan negara yang memiliki fokus khusus terhadap beberapa hal, salah satunya dibidang pertanian. Provinsi di Indonesia yang dikenal sebagai salah satu daerah yang berperan penting dalam produksi pertanian adalah Jawa Timur. Pada daerah Jawa Timur Daerah Irigasi Baru terletak di wilayah Sungai Kalibaru, sedangkan secara administratif pemerintahan terletak di Kabupaten Banyuwangi. Daerah Irigasi Baru pada wilayah Cluring yang memiliki luas 5.945  Ha, mendapatkan suplai air dari Sungai Kalibaru melalui penyadapan Dam Karangdoro.Daerah Irigasi Baru merupakan salah satu daerah irigasi yang mengalami penurunan kinerja. Daerah Irigasi Baru mengalami penurunan kinerja diantaranya dikarenakan pembagian air yang kurang proporsional sehingga menyebabkan tidak meratanya pembagian air. Kondisi yang terjadi di Daerah Irigasi Baru, saat musim kemarau terdapat sawah yang tidak terairi sehingga menyebabkan gagal panen ataupun sawah tidak bisa ditanami. Dikarenakan hal tersebut dilakukan optimasi agar didapatkan keuntungan maksimum dengan luas lahan yang optimal berdasarkan jenis tanaman dan keersediaan air. Untuk analisa ini digunakan program linier dengan program bantu POM-Quantity Methods for Windows 3. Debit andalan Sungai Kalibaru, kebutuhan air tiap alternatif pola tanam yang direncanakan, dan luas lahan maksimal dijadikan batasan pada program liniernya. Hasil dari iterasi program linier dapat mengetahui luas sawah yang bisa ditanami berdasarkan jenis tanaman dan musim tanamnya, serta keuntungan hasil usaha tani maksimal yang akan diperoleh selama satu tahunDari beberapa alternatif pola tanam yang direncanakan, diperoleh pola tanam yang menghasilkan luasan terbesar yaitu pada awal tanam November I dan November II dengan intensitas tanam yaitu 300% . Terjadi peningkatan sebesar 8,97 % dari intensitas tanam eksisting 291,07 %. Dengan pola tanam padi/polowijo/tebu – padi/tebu – padi/polowijo/tebu. Keuntungan maksimal hasil usaha tani yang diperoleh selama setahun adalah Rp 224.826.400.000,00 dengan awal tanam November I.
Optimasi Pola Tanam Menggunakan Program Linier (Waduk Batu Tegi, Das Way Sekampung, Lampung) Anindita Hanalestari Setiawan; Nadjadji Anwar; Nastasia Festy Margini
Jurnal Hidroteknik Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (781.707 KB) | DOI: 10.12962/jh.v2i1.4402

Abstract

Waduk Batu Tegi terletak di DAS Way Sekampung,SWS Way Seputih-Way Sekampung, Batu Tegi, Kecamatan Air Naningan, Kabupaten Tanggamus, Lampung. Waduk ini berfungsi sebagai penyedia air untuk irigasi, penyedia air baku, dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).Dengan keterbatasan volume air yang tersedia di waduk, dilakukan optimasi agar dapat mengoptimalkan kebutuhan air untuk irigasi yang menentukan intensitas tanam suatu lahan, air baku untuk sektor domestik dan non-domestik, dan potensi PLTA. Tujuan dari optimasi pola tanam adalah menentukan harga maksimal hasil panen yang dapat dihasilkan suatu lahan dengan jenis tanaman yang berbeda. Optimasi dalam kasus ini dilakukan dengan menggunakan program linier program bantu Quantity Methods for Windows. Perhitungan optimasi dengan pola tanam rencana dilakukan agar optimasi berupa intensitas tanam menghasilkan panen yang lebih maksimal jika dibandingkan dengan pola tanam eksistingDari hasil analisis yang telah dilakukan, didapatkan kesimpulan bahwa debit andalan 80%  waduk yang terbesar adalah 76,7 m3/detik yang terjadi pada Bulan Februari dan yang terkecil adah 4,30 m3/detik yang terjadi pada Bulan Oktober, model alternatif pola tanam yang menghasilkan luas lahan dan keuntungan hasil panen paling optimum adalah Alternatif 5, besar kebutuhan air untuk irigasi dari alternatif 5 adalah 346,2 x 10 6 m3dalam satu tahun, besar kebutuhan air untuk air baku saat kondisi jam puncak pada tahun 2010 adalah 27,69 m3 x 10 6 m3 dan kebutuhan air untuk PLTA adalah 734,8 m3 x 10 6 m3, serta keuntungan maksimal yang didapatkan dari hasil produksi lahan sawah dengan menggunakan pola tanam alternatif 5 adalah Rp 1.890.843.057.506,00.
Perencanaan Embung Ohoinol Di Desa Ohoinol Kabupaten Maluku Tenggara Zakiyatun Nafisah; Umboro Lasminto; Edijatno Edijatno
Jurnal Hidroteknik Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.85 KB) | DOI: 10.12962/jh.v2i2.4410

Abstract

Desa Ohoinol di Maluku Tenggara sering mengalami masalah kekurangan ketersediaan air pada saat musim kemarau. Untuk mengatasi masalah tersebut maka direncanakan untuk dibangun suatu tampungan air  yakni embung yang akan berfungsi menampung air saat musim hujan sehingga air dapat digunakan saat musim kemarau. Untuk merencanakan embung dilakukan beberapa analisis. Analisis tersebut meliputi analisis hujan rencana menggunakan distribusi Log Pearson Tipe III , analisis banjir rencana menggunakan metode hidrograf Nakayasu, analisis debit andalan menggunakan metode Mock dan analisis kebutuhan air penduduk Desa Ohoinol. Kebutuhan air  terdiri dari kebutuhan air baku domestic dan non dometik dan irigasi. Selain itu dilakukan analisis keseimbangan air menggunakan kapasitas embung untuk melihat apakah tampungan embung mampu memenuhi kebutuhan air, analisis penelusuran banjir menggunakan metode penelusuran waduk dan analisis terhadap keamanan konstruksi bangunan embung.Dari analisis yang telah dilakukan diperoleh besar debit banjir sebesar 10.90 m3/s . Nilai rata-rata debit andalan 0.003 m3/s  untuk Q90% dan 0.015 m3/s untuk Q50%. Kebutuhan air Desa Ohoinol sebesar 30,990 l/hari untuk air domestik dan 6,260 l/hari non domestik. Nilai tampungan mati embung ohoinol sebesar 12,317.19 m3 dan tampungan efektif 69,797.40 m3.  Analisis keseimbangan air yang telah dilakukan menunjukkan embung mampu memenuhi kebutuhan air desa ohoinol. Dari analisis-analisis tersebut maka tubuh embung direncanakan berada padaelevasi  dasar +15.00 m sampai elevasi puncak +25.00 m. Tinggi total tubuh embung adalah 10 dengan kemiringan hulu 2.5 dan kemiringan hilir 2.0. Bangunan pelimpah embung menggunakan mercu tipe ogge, berada pada elevasi +23.00 m dengan lebar mercu 4.0 m.  Dari analisis penelusuran banjir, elevasi muka air banjir pada +23.86 m. Kolam olak untuk meredam energi menggunakan USBR tipe III. Konstruksi tubuh embung dan pelimpah telah dianalisis keamanannya dan dinyatakan aman dalam kondisi muka air normal dan muka air banjir.
Evaluasi Kapasitas Saluran Drainase UNESA dengan Adanya Pengembangan Kawasan Surabaya Barat Panglima Raizal Mahendra Norman; Edijatno Edijatno
Jurnal Hidroteknik Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.987 KB) | DOI: 10.12962/jh.v2i1.4398

Abstract

Surabaya Barat merupakan daerah yang paling diminati untuk pengembangan wilayah untuk perumahan dan properti. Semakin banyak perubahan alih fungsi lahan untuk keperluan properti dan perumahan, semakin besar pula limpasan air yang menuju saluran drainase. Banjir merupakan salah satu dampak negatif yang disebabkan oleh debit air hujan yang melimpas karena perubahan alih fungsi lahan yang besar pada suatu kawasan.Saluran Sekunder UNESA merupakan saluran penyebab terjadinya banjir, karena saluran yang menjadi hilir dari ketiga lokasi yang berbeda (Pakuwon, Citraland, dan UNESA) mendapatkan debit limpasan yang besar. Dari hasil perhitungan evaluasi, debit limpasan yang masuk tidak sesuai dengan kapasitas Saluran Sekunder UNESA. Debit yang masuk dari kawasan Pakuwon sebesar 16.6 m3/det, dari kawasan citraland sebesar 8.13 m3/det, dan dari kawasan UNESA sebesar 8 m3/det. Sedangkan kapasitas saluran sekunder UNESA yang terbesar sekitar 33.8 m3/det.Solusi yang diberikan yaitu dengan menahan debit yang masuk dari tiap kawasan. Debit yang masuk dari kawasan pakuwon ditahan hingga 7 m3/det, dari citraland ditahan hingga 3.5 m3/det, dan kawasan UNESA ditahan hingga 4 m3/det. Dengan demkian masalah banjir yang terjadi dapat diselesaikan. 
Redesain Embung Angsokah Kabupaten Sampang Chandra Eko Prasetyo; Umboro Lasminto; Mohamad Bagus Ansori
Jurnal Hidroteknik Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.723 KB) | DOI: 10.12962/jh.v2i1.4403

Abstract

Pada musim kemarau sebagian besar wilayah di Kabupaten Sampang sering mengalami kekeringan. sungai-sungai yang pada musim penghujan banyak terdapat air, pada musim kemarau menjadi  berkurang airnya dan di sebagian kawasan terkadang menjadi kering. Sungai Omben adalah salah satu sungai yang pada musim kemarau akan mengalami kekeringan. Kondisi ini membuat masyarakat di sepanjang sungai Omben khususnya masyarakat desa Angsokah kecamatan Omben mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Dari identifikasi data curah hujan 10 tahun dan topografi, pembangunan embung merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan dalam mengatasi kekurangan air di Desa Angsokah.Perhitungan – perhitungan yang dilakukan dalam perencanaan Embung Angsokah ini meliputi analisa kebutuhan air menggunakan metode linier geometri, analisa kapasitas tampungan menggunakan lengkung kapasitas dan kurva massa, perhitungan curah hujan rencana menggunakan metode pearson type III , debit rencana menggunakan metode hidrograf Nakayasu sedangkan debit andalan dihitung dengan metode FJ Mock, penelusuran banjir menggunakan metode tahap demi tahap (step by step), analisa kestabilan spillway terhadap guling, geser, tegangan tanah dan ketebalan lantai,  analisa kestabilan tubuh bendungan terhadap longsor metode Fellenius dan dengan program DX-STABL pada saat kondisi embung masih kosong, pada saat muka air maksimum (banjir), pada saat elevasi muka air  ¾ tinggi muka air maksimum, pada saat elevasi muka air ½ tinggi air maksimum, dan pada saat elevasi muka air sama dengan elevasi dead storage.Dari perhitungan yang telah dilakukan diperoleh proyeksi jumlah penduduk pada tahun 2039 sebanyak 2.877 jiwa dengan kebutuhan air per orang 100 lt/org/hr, kebutuhan air rencana 3,663 m3/dtk, kapasitas tampungan sebesar 64.752,919 m3, curah hujan rencana periode ulang 25 tahun sebesar 129,354 mm, debit rencana periode ulang  tahun sebesar 13,029 m3/detik, mercu spillway menggunakan mercu Ogee Tipe I dengan elevasi mercu pada +103,00 dan elevasi muka air banjir pada +104,02. Tubuh bendungan menggunakan urugan tanah dengan kemiringan hulu dan hilir tubuh bendungan adalah 1 : 2, elevasi puncak berada pada +106,50 dan elevasi dasar berada pada +95,00. Tinggi jagaan tubuh bendungan dipakai sebesar 2 m. Tubuh bendungan diperkuat dengan geotexlie dipasang melintang 11 lapis type geotextile yang dipilih adalah type Stabilenka 800/100, sedangkan arah memanjang dipasang Geomembran HDPE tebal 2 mm. Saluran pengambilan menggunakan pipa HDPE diameter 0,20 m yang selanjutnya ditampung di bak penampungan air.
EVALUASI JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH WILAYAH ZONA 2 PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA DENGAN PROGRAM WATERGEMS V8I Evieq Riyanto; Wasis Wardoyo
Jurnal Hidroteknik Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/jh.v3i2.14036

Abstract

Surabaya memiliki pertumbuhan penduduk dan pembangunan infrastruktur yg pesat. Dengan meningkatnya jumlah penduduk dan fasilitas umum maka kebutuhan air bersih akan meningkat. Sebagai contoh kasus di wilayah Surabaya Timur sering terjadi kekurangan air pada saat jam puncak. Wilayah Surabaya Timur dan sekitarnya termasuk dalam zona 2 PDAM Kota Surabaya . IPAM Ngagel III sebagai penyedia air bersih di wilayah zona 2 memiliki kapasitas produksi 1750 lt/dt dengan cakupan pelayanan 92.65 % dan kehilangan air 24.79 %. Dalam penelitian ini akan ditinjau kebutuhan air di wilayah zona 2 untuk 20 tahun ke depan.Untuk mencapai tujuan penelitian ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: analisa pertumbuhan penduduk, analisa kebutuhan air, dan analisa hidraulik dari jaringan yang sudah ada. Analisa pertumbuhan penduduk digunakan 3 metode yaitu aritmatik, geometrik, dan least square. Analisa kebutuhan air dihitung berdasarkan kebutuhan air domestik, non domestik dan kehilangan air. Untuk analisa parameter hidraulik menggunakan software WaterGEMS v8i.Hasil dari analisa penduduk digunakan metode geometrik dengan pertumbuhan penduduk 1.88 % didapatkan jumlah  penduduk pada tahun 2036 sebesar 897867 jiwa. Kebutuhan harian rata-rata air bersih pada tahun 2016 adalah 1931.83 lt/dt dan pada tahun 2036 kebutuhan harian rata-rata sebesar 2816.47 lt/dt. Dari analisa menggunakan debit pelanggan  dan jaringan pipa eksisting didapatkan besarnya tekanan pada saat jam puncak   (-1.19 atm – 3.32 atm) dan kecepatan aliran  (0.04 m/dt – 3.86  m/dt).
PENGARUH SEDIMENTASI TERHADAP KOEFISIEN DEBIT PADA MODEL ALAT UKUR FAIYUM Dede Rianto; Wasis Wardoyo; Danayanti Azmi Dewi Nusantara
Jurnal Hidroteknik Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/jh.v3i2.14041

Abstract

Alat ukur ambang lebar tipe Faiyum mulai banyak dikenal dan digunakan di jaringan Irigasi di Indonesia. Perbedaan alat ukur Faiyum dengan alat ukur ambang lebar terletak pada posisi bangunan ukur yang dipasang langsung melintang saluran tanpa adanya saluran pengarah seperti pada alat ukur ambang lebar.Setiap alat ukur yang dipasang di jaringan irigasi di Indonesia seharusnya memenuhi standarisasi jenis alat ukur yang dikeluarkan oleh pihak Pemerintah dalam Standard Perencanaan Irigasi Departemen PU, 1986 dan memenuhi ISO Standart Hanbook 16 tahun 1983. Sedangkan alat Ukur Faiyum baik penggunaan maupun alatnya belum ada ketentuan peraturan yang memuat.Maka dari itu perlu dilakukan studi lebih lanjut mengenai penerapan penggunaan alat ukur tipe Faiyum, terutama pada penetapan koefisien debit (Cd) yang digunakan. Semakin besar nilai Cd yang di dapatkan makan semakin efektif pula alat ukur tersebut. Besarnya koefisien debit ini sangat dipengaruhi oleh kondisi geometri penampang dan sedimen yang ada pada alat ukur. Sehingga dilakukan suatu studi dengan membuat model eksperimental dilaboratorium dengan skala 1 : 2.667 beserta dengan kondisi sedimentasi yang terjadi. Model tersebut dibuat dengan mengacu pada kondisi di lapangan sehingga duharapkan model tersebut dapat menggambarkan kondisi yang sesungguhnya. Selanjutnya dilakukan perbandingan antara hasil koefisien debit alat ukur Faiyum dengan alat lain yaitu dengan alat ukut Thompson. Alat ukur Thompson juga berfungsi sebagai kalibrator untuk mengetahui keakuratan dari alat ukur Faiyum karena selain sudah terkalibrasi dengan baik, letak alat ukur Thompson sejajar dan tidak terlalu jauh (satu saluran)  dengan alat ukur Faiyum.
PERENCANAAN ULANG SISTEM DRAINASE PERUMAHAN SUKOLILO DIAN REGENCY DI SURABAYA TIMUR Lisna Isminingtyas; Umboro Lasminto
Jurnal Hidroteknik Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/jh.v3i1.14029

Abstract

Surabaya merupakan salah satu kota besar  yang ada di Jawa Timur. Luas total Kota Surabaya  adalah  350,5  km²  dengan  jumlah  penduduk  sebanyak 3.057.766 jiwa. Kota Surabaya menjadi  salah satu destinasi masyarakat luar kota yang ingin  berurbanisasi. Hal ini merupakan salah satu faktor  utama  yang  menarik  minat  para  pengembang  perumahan  dan  properti  untuk  membangun  kawasan  perumahan  baru.  Perumahan  Sukolilo  Dian Regency dibangun dengan cara menimbun  lahan sehingga mengubah penggunaan lahan dari  daerah tambak (tampungan sementara)  menjadi  daerah limpasan yang tentunya akan berdampak  pada permasalahan banjir disekitarnya. Tahap  pertama  dari  pengerjaan  penelitian ini adalah melakukan studi lapangan dan  studi  literatur.  Dilanjutkan  dengan  melakukan  pengumpulan  data,  data-data  yang  diperlukan  untuk  penelitian  ini  diantaranya  adalah  data  hidrologi, data peta, dan data hidrolika. Setelah  mendapatkan data, dilakukan analisis debit banjir  rencana sehingga dapat disimpulkan apakah sistem  drainase  eksisting  dapat  menampung  dan  menyalurkan  debit  rencana  yang  telah  diperhitungkan. Berdasarkan  hasil  analisis,  penyebab  adanya genangan  yang terjadi  pada perumahan  dikarenakan  tidak  mampunya  sistem  drainase  menampung  debit  rencana,  selain  itu  adanya  pengaruh  pasang  pada  saluran  sekunder  berdampak pada saluran tersier dalam perumahan.  Sehingga dibutuhkan perencanaan sistem drainase  baru pada perumahan dengan merevitalisasi semua  saluran  pada  perumahan  menggunakan  U-Ditch  dan penambahan fasilitas drainase berupa kolam  tampung dan pompa untuk mencegah pengaruh  pasang dari saluran sekunder.
EVALUASI SISTEM DRAINASE PERUMAHAN BUMI MARINA EMAS DI SURABAYA TIMUR Muh. Fikri Ardwian; Umboro Lasminto; Edijatno Edijatno
Jurnal Hidroteknik Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/jh.v3i2.14037

Abstract

Surabaya  berkembang  pesat  dalam  sektor  pembangunan perumahan menyebabkan daerah berupa  sawah, tambak dan lahan kosong berubah fungsi menjadi  perumahan. Dengan adanya perubahan tata guna lahan  maka besarnya  koefisien  pengaliran akan  meningkat.  Perumahan Bumi Marina Emas dahulunya merupakan  daerah tambak. Pada saat terjadi hujan dan air pasang,  saluran di perumahan tidak mampu untuk mengalirkan  air hujan dan mengakibatkan terjadinya genangan di  saluran  perumahan.  Berdasarkan  kondisi  eksisting  saluran  Perumahan  Bumi  Marina  Emas  dapat  disimpulkan  bahwa  sistem  jaringan  drainase  perlu  dievaluasi kembali agar genangan yang terjadi dapat  teratasi.Evaluasi  sistem  drainase  diawali  dengan  melakukan analisis hidrologi untuk mendapatkan debit  banjir rencana. Kemudian mengontrol kapasitas saluran  eksisting antara debit banjir rencana dengan kapasitas  penampang. Setelah dilakukan kontrol, kapasitas saluran  eksisting tidak dapat mengalirkan debit banjir rencana.  Sehingga  perlu  direncanakan  penampang  baru  yang  dilengkapi dengan perencanaan fasilitas drainase berupa  kolam tampung, pompa dan pintu air untuk mengatur  debit  pembuangan  agar  tidak  membebani  saluran  eksisting.Berdasarkan  hasil  perhitungan  saluran  baru  diperoleh dimensi terbesar dalam kawasan sebesar 1,2 x  1,4 m. Kolam tampung Bumi Marina Emas Utara dengan  volume tampungan sebesar 2019,260 m3, direncanakan  berdimensi 30 x 50 m dengan kedalaman 1,8 m dan kolam  tampung Bumi Marina Emas Selatan dengan volume  tampungan  sebesar  3796,176  m3,  direncanakan  berdimensi 30 x 60 m dengan kedalaman 2,3 m. Masing- masing kolam tampung dilengkapi pompa dengan debit  0,522 m3/s dan 0,522 m3/s ditambah 0,350 m3/s serta  dilengkapi juga dengan pintu air. Dengan adanya fasilitas  drainase seperti diatas diharapkan dapat menanggulangi  genangan yang terjadi di kawasan perumahan.
PERENCANAAN ULANG SISTEM DRAINASE PERUMAHAN SUKOLILO PARK REGENCY DI SURABAYA TIMUR Sharfina Cintantya Purwandani; Umboro Lasminto; Edijatno Edijatno
Jurnal Hidroteknik Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/jh.v3i1.14030

Abstract

Perumahan  merupakan  salah  satu  contoh  pertumbuhan fisik yang menjadi kebutuhan papan manusia.  Akses jalan yang semakin baik di wilayah Surabaya Timur,  membuat  pengembang  properti  mendirikan  Perumahan  Sukolilo  Park  Regency.  Perubahan  tata  guna  lahan  yang  sebelumnya merupakan daerah tambak dan kondisi drainase  yang kurang memadai mengakibatkan di lokasi studi masih  terjadi banjir. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu  dilakukan  perencanaan  ulang  sistem  drainase  dengan  cara  mengevaluasi saluran eksisting.Analisis yang dilakukan dalam pengerjaan tugas akhir ini  yaitu  analisis  hidrologi  untuk  mendapatkan  debit  banjir  rencana  dan  analisis  hidrolika  untuk  mengevaluasi  debit  saluran eksisting dengan debit rencana. Untuk menghitung  curah hujan rencana menggunakan metode distribusi Normal,  Log Normal, Log Pearson III, dan Gumbel. Hasil pengolahan  data  hujan  diperoleh  metode  uji  parameter  terpilih  yaitu  Distribusi  Normal  dengan  besarnya  curah  hujan  5  tahun  sebesar  127,981  mm.  Setelah  dilakukan  kontrol  kapasitas,  saluran  eksisting  tidak  mampu  mengalirkan  debit  banjir  rencana sehingga direncanakan penampang baru serta analisis  kolam tampung dan pompa air. Berdasarkan hasil analisis hidrologi, didapatkan curah hujan  rencana periode ulang 5 tahun sebesar 127,981 mm. Kapasitas  saluran  eksisting  tidak  mampu  mengalirkan  debit  banjir  rencana  sehingga  direncanakan  penampang  baru  menggunakan U-ditch. Dimensi terbesar U-ditch untuk saluran  tersier 1,0 meter × 1,2 meter sedangkan untuk saluran sekunder  1,0 meter × 1,2 meter. Dimensi kolam tampung eksisting 50,35  meter  ×  175,5  meter  dengan  kedalaman  1,38  meter.  Pengoperasian kolam tampung direncanakan dilengkapi pintu  air dan pompa berkapasitas 0,139 m 3 /detik dan 0,100 m 3 /detik  Dengan  demikian  masalah  banjir  yang  terjadi  dapat  diselesaikan.  

Page 3 of 4 | Total Record : 37