cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Hidroteknik
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Hidroteknik ini terbit pertama kali pada tahun 2015. Jurnal ini terbit dua kali dalam satu tahun yaitu pada bulan April dan Oktober. Tujuan utama penerbitan jurnal ini adalah menampung karya tulis mahasiswa dan dosen teknik sipil dengan konsentrasi hidroteknik dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia, yang diterbitkan oleh Laboratorium Keairan dan Teknik Pantai ITS.
Arjuna Subject : -
Articles 37 Documents
PERENCANAAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI UNTUK MENGATASI ABRASI DI PANTAI PULAU DERAWAN Brama Lesmono; Umboro Lasminto; Bambang Sarwono
Jurnal Hidroteknik Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/jh.v3i2.14038

Abstract

Pulau Derawan adalah salah satu pulau terbaik di Indonesia yang banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Sehubungan dengan banyaknya wisatawan yang datang dari dalam negeri maupun luar negeri, fasilitas komunikasi, penginapan, dan resort pun mulai dibangun. Resort dan penginapan yang ada di Pulau Derawan banyak tersebar di pinggir pantai yang menjadikan kestabilan dinamis pantai mulai terganggu akibatnya proses abrasi mulai terjadi.Salah satu dari masalah yang ada di daerah pantai adalah abrasi pantai. Abrasi pantai dapat menimbulkan kerugian sangat besar dengan rusaknya kawasan pemukiman, resort dan fasilitas-fasilitas yang ada di pantai Pulau Derawan. Untuk menanggulangi abrasi pantai, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencari penyebab terjadinya abrasi. Dengan mengetahui penyebabnya maka selanjutnya dapat ditentukan cara penanggulangannya.Untuk mengatasi masalah tersebut dilakukan perencanaan bangunan pengaman pantai dengan bantuan software SMS8.0. Dari hasil analisis software SMS8.0 pola arus dominan yang terjadi adalah dari arah barat menuju timur dan angkutan sedimen yang terjadi adalah angkutan sedimen sepanjang pantai dari arah barat menuju timur. Dari hasil analisis gelombang didapatkan letak dari gelombang pecah untuk panjang bangunan pengaman pantai. Dari hasil analisa-analisa tersebut maka dapat disimpulkan bangunan yang sesuai adalah groin dengan panjang groin tipe 1 adalah 70 m, groin 2 adalah 55 m, groin 3 adalah 60 m dan groin 4 adalah 25 m. Lebar pada kepala groin adalah 3,3 m dan lebar pada lengan groin adalah 3,2 m. Material yang dipakai yaitu batu yang disusun. Berat satu batu untuk lapisan I untuk kepala yaitu 2,286 ton dan lengan 2,090, lapisan II untuk kepala 0,229 ton dan lengan 0,209 ton, lapisan inti untuk kepala 0,011 ton dan lengan 0,01 ton. Sedangkan tebal lapisan untuk kepala dan lengan yaitu lapisan  I 2,5 m, lapisan II 1,5 m, lapisan II 1 m dan lapisan geotekstile 0,5 m.
SIMULASI KESTABILAN KONSOLIDASI-DAM DI HILIR SYPHON LEMURUNG KALI KONTO TERHADAP FUNGSI BEBAN STATIS DAN DINAMIS Ahmad Na’im Musyafiq; Wasis Wardoyo; Danayanti Azmi Dewi Nusantara
Jurnal Hidroteknik Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/jh.v3i1.14031

Abstract

Gunung Kelud yang berada di wilayah Kabupaten Kediri Jawa Timur. Pasca erupsi pada awal tahun 2014, Gunung Kelud menyisakan sejumlah material vulkanik yang masih tertahan di lereng gunung berupa abu, pasir, pasir dan kerikil. Material tersebut apabila bercampur dengan air akan membentuk suatu aliran yang disebut lahar dingin. Bangunan konsolidasi dam di hilir syphon lemurung merupakan salah satu upaya menghindari bencana yang diakibatkan oleh bahaya aliran lahar Gunung Kelud yang melewati aliran Kali Konto. Dari hasil analisa didapatkan kapasitas volume tampngan sedimen maksimum konsolidasi dam syphon lemurung adalah 30926,25 m3. Laju sedimen pada kali konto adalah 67,1875 m3/hari. Waktu untuk memenuhi tampungan sedimen adalah u460 hari. Dari hasil simulasi kestabilan diketahui semakin tinggi massa jenis material (W) maka semakin rendah kestabilan bangunan. Syarat kestabilan mempengaruhi  ketinggian tampungan sedimen pada kondisi kritis. Dari hasil simulasi rasio kelangsingan didapatkan dimensi rencana yang memenuhi syarat kestabilan adalah tinggi dam (h1) = 1m – 5m dan lebar dam (b) = 8m - 10m. Sehingga dimensi eksisting konsolidasi dam syphon lemurung merupakan dimensi yang sudah efektif.
PERENCANAAN BENDUNG AMOHALO DI KECAMATAN BARUGA KOTA KENDARI Bagus Pramono Yakti; Edijatno Edijatno; Nadjadji Anwar
Jurnal Hidroteknik Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/jh.v3i2.14039

Abstract

Bendung Amohalo berlokasi di Kecamatan Baruga Kota Kendari. Dengan luasan DAS (daerah aliran sungai) 38,63 km2. Adapun sungai yang dibendung adalah sungai Amohalo. Alasan yang mendasari perlunya dibangun bendung tersebut antara lain tingginya elevasi sebagian area sawah yang ada di DAS sungai Amohalo, sehingga tidak dapat langsung diairi. Maka dalam hal ini dengan adanya bendung tersebut, diharap areal sawah seluas 577 ha dapat terairi. Dampak sebelum adanya bendung berakibat buruk terhadap pertanian dan kondisi ekonomi penduduk.Perencanaan bendung didasarkan pada debit banjir rencana dengan periode ulang T=100 tahun, Dalam hal ini, pembahasan meliputi analisa hidrologi, perhitungan kebutuhan air sawah, perencanaan teknis tubuh bendung, dan perhitungan stabilitas bendung.Dari perhitungan digunankan metode Nakayasu yang kemudian didapat besar debit banjir periode ulang 100 tahun (Q100) = 149,368 m3/dtk, elevasi muka air banjir pada ketinggian +17,686 m, elevasi mercu bendung pada ketinggian +16,7 m, elevasi dasar sungai pada ketinggian +13,45 m, pola tanam padi-palawija-bero, kebutuhan air untuk lahan sebesar 1,0187 m3/dtk. Mercu bendung direncanakan tipe bulat, kolam olak tipe ambang ujung dan bangunan ukur yang digunakan adalah ambang lebar. Dari analisis stabilitas tubuh bendung dalam kondisi stabil terhadap geser, guling, retak dan bangunan tidak turun.
OPTIMASI PEMANFAATAN EMBUNG TLAMBAH DI KECAMATAN KARANG PENANG, KABUPATEN SAMPANG MADURA UNTUK JARINGAN IRIGASI DAN KEBUTUHAN AIR BAKU Mohamad Fajrin Hernata; Nadjadji Anwar; Nastasia Festy Margini
Jurnal Hidroteknik Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/jh.v3i1.14027

Abstract

Kecamatan Karang Penang merupakan salah satu  kecamatan  di  Kabupaten  Sampang-Madura  yang  selalu  mengalami banjir dan kekeringan tiap tahunnya. Berdasarkan  data tahun 2016, Kecamatan Karang Penang sendiri memiliki  luas wilayah 84,25 km2 dengan jumlah penduduk 67.549 jiwa  (BPS  Sampang,  2016).  Disisi  lain  peningkatan  jumlah  penduduk juga menuntut cukupnya ketersediaan air baku dan  irigasi baik dimusim penghujan terlebih dimusim kemarau.  Salah  satu  solusi  untuk  mengatasi  kekeringan  adalah  pembangunan  Embung  Tlambah  di  Kecamatan  Karang- Penang, Sampang-Madura. Dimana embung tersebut memiliki  volume tampungan sebesar 409.207 m3 , dengan luas genangan  air sebesar 0,98 ha. Sehubungan dengan adanya permasalahan  dalam pemenuhan kebutuhan irigasi dan air baku, maka perlu  adanya  optimasi  pemanfaaatan  Embung  Tlambah  untuk  kebutuhan irigasi dan air baku.Analisa awal yang dilakukan adalah menentukan debit  inflow Operasi Embung Tlambah yaitu debit hujan tersedia  metode FJ Mock, di DAS Embung Tlambah yang disesuaikan  terhadap  data  hujan  dari  stasiun  hujan  yang  berpengaruh  menggunakan  metode  Poligon  Thiessen.  Selanjutnya  debit  inflow tersebut dibangkitkan selama tahun proyeksi minimal  setengah  umur  operasi  embung  (Tahun  2016-2045)  menggunakan metode Data Bangkitan Inflow Thomas-Fiering.  Analisa berikutnya merupakan analisa debit outflow untuk  kebutuhan  air  baku  sesuai  dengan  jumlah  penduduk  yang  diproyeksikan menggunakan metode Geometrik. Sedangkan  untuk outflow kebutuhan irigasi disesuaikan dengan pola tanam  eksisting.  Kemudian  dilanjutkan  dengan  evaluasi  kondisi  tampungan Embung Tlambah yang mengacu pada pola operasi  water balance inflow-outflow selama tahun proyeksi.Hasil evaluasi pola operasi/ water balance kondisi  tampungan Embung Tlambah selama tahun proyeksi untuk  kebutuhan  air  baku  (kondisi  jam  puncak  sebesar  128,36  liter/detik) dan kebutuhan irigasi eksisting (padi sebesar 151,14  liter/detik;  polowijo  sebesar  5,86  liter/detik  dan  tembakau  sebesar  31,56  liter/detik)  menunjukkan  rasio  keandalan  pemenuhan kebutuhan air tiap periode operasi embung sebesar  63,89%.  Sehingga  untuk  meningkatkan  rasio  keandalan  pemenuhan  kebutuhan tersebut dilakukan optimasi  melalui  simulasi beberapa alternatif pola-tanam irigasi menggunakan  program bantu POM-QM for Windows 3 metode Program  Linier, dengan hasil terbaik pola tanam alternatif 2 (musim  hujan : polowijo-tembakau, musim kemarau I : padi-tembakau,  musim kemarau II : bero) yang menghasilkan keuntungan  pertanian  pertanian  terbesar  sebesar  Rp  7.914.367.550,  sehingga terjadi peningkatan keandalan sebesar 69,17%. Selain  itu dilakukan juga opsi optimasi melalui simulasi penambahan kapasitas volume embung/ peninggian tubuh embung setinggi 7 m dengan hasil volume baru embung sebesar 1.177.143 m3 dan luas  genangan baru sebesar 1,74 ha, sehingga terjadi  peningkatan rasio keandalan pemenuhan kebutuhan sebesar  84,54%.
STUDI KESTABILAN BENDUNGAN MARANGKAYU DENGAN CUTOFF TRENCH DI HULU TUBUH BENDUNGAN Guntarto Achmadi; Bambang Sarwono; A.A.N. Satria Damarnegara
Jurnal Hidroteknik Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/jh.v3i1.14032

Abstract

Bendungan Marangkayu di Kabupaten Kutai Kertanegara, Propinsi Kalimantan Timur dibangun diatas tanah lunak, serta didesain dengan cutoff trench pada hulu tubuh bendungan, karena pada as pondasi bendungan sudah direncanakan dipasang PVD (Prefabricated Vertical Drain) yang berfungsi mempercepat proses konsolidasi. Studi bendungan  dengan cutoff trench pada sisi hulu ini akan menghitung stabilitasnya dibandingkan bendungan tanpa dipasang cutoff trench, menganalisa stabilitas saat bendungan selesai dibangun dalam keadaan kosong, saat bendungan dalam kondisi tampungan penuh (fullbank) dan saat terjadi penurunan muka air secara mendadak (Rapid Drawdown), perencanaan perbaikan pondasi dengan PVD, serta menganalisa biaya untuk pembangunan bendungan tersebut.Dari hasil perhitungan didapat angka keamanan bendungan tanpa cutoff trench sebesar 1,24. Terjadi peningkatan angka keamanan pada bendungan dengan cutoff trench menjadi 1,46. Sedangkan biaya untuk pembangunan bendungan dan  perbaikan pondasi sebesar Rp. 76.876.608.742,-
PERENCANAAN ULANG SALURAN SEKUNDER BABATAN SURABAYA Fitranda Firdaus; Wasis Wardoyo
Jurnal Hidroteknik Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/jh.v3i2.14040

Abstract

Kawasan Surabaya Barat terutama daerah Menganti, Babatan UNESA dan Babatan Indah merupakan daerah yang sering terjadi banjir. Hal ini terjadi karena pengalihan tata guna lahan terutama untuk pembangunan pemukiman baru. Pembangunan pemukinan tersebut mengakibatkan limpasan air menuju sistem drainase meningkat dan membuat saluran eksisting tidak dapat menampung air yang mengalir. Terutama di kawasan padat sekitar Saluran Sekunder Babatan.Untuk itu dilaksanakan perencanaan ulang sistem drainase di wilayah Saluran Sekunder Babatan. Perencanaan ulang diawali dengan pengambilan data kondisi eksisting dan data hujan disaluran. Data kondisi eksisting digunakan untuk mengetahui titik-titik genangan dan kapasitas saluran eksisiting. Data hujan digunakan untuk mendapatkan debit inflow yang masuk disaluran. Debit inflow dihitung dengan menggunakan analisa hidrologi sedangkan kapasitas eksisting dihitung menggunakan analisa hidrolika. Disaat kapasitas saluran eksisting melebihi debit yang masuk, maka saluran eksisting tidak bermasalah. Jika kapasitas eksisting kecil dari debit yang masuk, akan ada genangan dan ditanggulangi dengan pembangunan kolam tampung dan perbaikan saluran. Pada analisa awal beberapa saluran eksisting tidak dapat menampung debit yang masuk sehingga dilakukan perbaikan untuk daerah saluran tersier dan penambahan kolam tampung di kawasan sekunder. Perencanaan kolam tampung dilengkapi menggunakan tambahan pompa, dan dalam operasional kolam tampung dilengkapi dengan pintu air.Dari hasil analisa didapatkan luas kolam tampung yang didesain sebesar 40 m x 400 m x 1.8 m. Kolam tampung juga didesain dilengkapi dengan 2 pompa dengan kecepatan 1 m3/dtk dan 1.5 m3/dtk. Pintu air direncanakan memiliki lebar 2.2 m, tinggi 1.2 m dan tinggi bukaan 0.47 m.
PERENCANAAN EMBUNG BANGLE KECAMATAN LENGKONG KABUPATEN NGANJUK Ardelia Arlimasita; Umboro Lasminto; Edijatno Edijatno
Jurnal Hidroteknik Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/jh.v3i1.14028

Abstract

Desa  Bangle  merupakan  desa  yang  terletak  pada  Kecamatan Lengkong, Kabupaten Nganjuk. Saat kemarau desa  tersebut mengalami kekeringan, sedangkan saat hujan datang air  akan mengalir dan terbuang percuma tanpa dimanfaatkan. Pada  desa  tersebut  terdapat  Sungai  Kedungpawon  yang  bermuara  menuju  Sungai  Roh  Buntu.  Sungai  Kedungpawon  memiliki  potensi sebagai sumber daya air untuk memenuhi kebutuhan air  penduduk sekitar. Sebagai upaya untuk peningkatan penyediaan  air baku bersih untuk warga dan kebutuhan irigasi, maka perlu  direncanakan  suatu  bangunan  penampung  air  pada  daerah  tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan air Desa Bangle, maka  direncanakan Embung Bangle dengan kedudukan as bendung  yang telah ditentukan pada analisa sebelumnya. Analisa yang  dilakukan meliputi analisa hidrologi, untuk mengetahui curah  hujan menggunakan Log Pearson III dan mengetahui debit banjir  rencana dengan Metode Hidrograf Satuan Sintetis Nakayasu.  Kemudian  dilanjutkan  dengan  menghitung  ketersediaan  air  menggunakan metode F.J. Mock dan kebutuhan air. Menghitung  tampungan air pada embung dengan metode Kesetimbangan Air.  Analisa hidrolika dihitung untuk mendapatkan angka desain dari  tubuh  embung,  bangunan  pelimpah  embung  dan  banguan  pemecah energi. Dari desain yang sudah dihitung perlu dihitung  juga kontrol stabilitasnya. Dari hasil analisa yang telah dilakukan  diperoleh besar debit banjir rencana yang digunakan dengan  periode ulang 100 tahun adalah 23,450 m 3 /s dengan elevasi muka  air banjir di atas pelimpah adalah +56,18 m. Ketersediaan air  pada Sungai Kedungpawon dengan debit andalan rerata 0,103  m 3 /s. Sedangkan kebutuhan air di Dusun Bangle sebesar 70.935  l/hari untuk air domestik dan 15.030 l/hari untuk non domestik.  Tampungan air dapat memenuhi kebutuhan air irigasi dengan  pola  tanam  palawija-palawija-palawija.  Dari  analisa-analisa  tersebut, direncanakan tubuh embung tipe urugan dengan inti  tegak  berada  pada  elevasi  dasar  +50,00  sedangkan  elevasi  puncaknya +57,00, lebar puncak 4 m dan lebar dasar 3,5 m.  Kemiringan hulu tubuh embung direncanakan 1: 2,50 sedangkan  kemiringan  hilirnya  1:  2,00.  Selain  itu  direncanakan  pula  pelimpah depan dengan tipe Ogee dengan lebar saluran 6 m.  Kolam olak untuk meredam energi direncanakan menggunakan  USBR Tipe III. Konstruksi tubuh embung dan pelimpah telah  dianalisis keamanannya dan dinyatakan aman dalam  kondisi  muka air normal dan muka air banjir.  

Page 4 of 4 | Total Record : 37