cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jpenataanruang@gmail.com
Editorial Address
Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Sipil, Perencanaan dan Kebumian (FTSPK),Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Sukolilo, Surabaya 60111
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Penataan Ruang
ISSN : 19074972     EISSN : 2716179X     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Penataan Ruang (JPR) merupakan jurnal yang dikelola oleh Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Indonesia. Tujuan dari Jurnal Penataan Ruang adalah sebagai wadah diseminasi hasil-hasil penelitian pengabdian masyarakat pada bidang Perencanaan Wilayah dan Kota, baik di Indonesia maupun internasional.
Articles 208 Documents
Pemodelan Faktor yang Mempengaruhi Sistem Housing Career Penghuni Rusunawa di Kota Surabaya (Studi Kasus di Tiga Tipologi Penghuni Rusunawa) Az Zahra, Aisyah Nur; Septanaya, I Dewa Made Frendika
Jurnal Penataan Ruang Vol 19, No 2 (2024): Jurnal Penataan Ruang 2024
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v19i2.20067

Abstract

Salah satu masalah perumahan di Indonesia adalah kemudahan akses terhadap perumahan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah, terutama di kota-kota besar seperti Surabaya. Untuk memenuhi kebutuhan akan hunian, rumah susun sederhana sewa (rsunawa) digagas sebagai solusi dari permasalahan hunian untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). MBR dapat menyewa rusunawa yang dimaksudkan sebagai tempat tinggal yang bersifat temporer sebagaimana dicantumkan dalam pasal 2 Peraturan Walikota Surabaya No. 83 Tahun 2022. Walaupun Rusunawa bersifat temporer, masih banyak dari penghuni yang telah menghuni Rusunawa hingga puluhan tahun. Ini tidak selaras dengan teori housing career yang menyatakan perubahan dalam hidup individu dapat memengaruhi keputusan berpindah. Penelitian dilakukan untuk mencari faktor yang signifikan mempengaruhi housing career penghuni Rusunawa dan memodelkannya. Menggunakan metode partial least square (PLS) sebagai alat analisis, didapatkan hasil empat variabel berperan signifikan dalam menentukan keputusan penghuni untuk pindah dari Rusunawa yaitu variabel sumber daya, gaya hidup, pasar perumahan, dan kebijakan.
Sebaran Perubahan Suhu Permukaan Sebelum Dan Setelah Pandemi Covid 19 Terhadap Fenomena Urban Heat Island Di Kabupaten Batang Ihsan, Fahruddin Ulinnuha
Jurnal Penataan Ruang Vol 19, No 2 (2024): Jurnal Penataan Ruang 2024
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v19i2.20308

Abstract

Pengembangan suatu wilayah merupakan dampak dari pertumbuhan penduduk dan segala aktivitasnya. Pembangunan infrastruktur sebagai pendukung aktivitas manusia mulai dari kebutuhan primer hingga sekunder, tanpa disadari secara perlahan dapat meningkatkan suhu suatu wilayah. Urban Heat Island (UHI) merupakan fenomena dimana suatu kawasan dengan padat penduduk berikut aktivitasnya mempunyai suhu yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah sekitar yang secara tidak langsung dapat menimbulkan perubahan iklim. Penginderaan jauh adalah salah satu cara untuk mengamati perubahan suhu permukaan pada periode tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan suhu permukaan sebelum dan sesudah pandemi Covid 19 dengan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di  Kabupaten Batang. Memiliki perubahan suhu permukaan dari tahun 2016 hingga 2023 sebesar ±2°C. Penelitian ini membuktikan bahwa perubahan suhu permukaan tidak hanya terjadi di kota-kota metropolitan tetapi di kawasan perkotaan seperti Kecamatan Batang dan beberapa kecamatan lainya di wilayah persisir Kabupaten Batang semenjak 2 tahun terakhir.
Dinamika Kepemimpinan KGPAA Mangkunagoro IX Dan KGPAA Mangkunagoro X Dalam Peningkatan City Branding Kota Surakarta Fauzia, Vionna Ariella; Roychansyah, Muhammad Sani
Jurnal Penataan Ruang Vol 19, No 2 (2024): Jurnal Penataan Ruang 2024
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v19i2.20579

Abstract

Eksistensi city branding tidak dapat terlepas dari peran stakeholder yang terlibat didalamnya. Peran pemerintah, swasta, masyarakat, komunitas lokal, dan media yang turut serta dalam upaya penguatan city branding Kota Surakarta. Tidak terkecuali institusi budaya seperti Puro Mangkunegaran yang menjadi salah satu ikon budaya dan destinasi favorit untuk wisatawan mancanegara yang mengunjungi Kota Surakarta. Batasan dalam penelitian ini adalah kepemimpinan KGPAA Mangkunagoro IX dan KGPAA Mangkunagoro X karena city branding Kota Surakarta ditetapkan sejak tahun 2008. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan perkembangan kepemimpinan KGPAA Mangkunagoro IX dan KGPAA Mangkunagoro X dalam peningkatan city branding Kota Surakarta. Metode yang digunakan yaitu metode studi kasus dengan tipe studi kasus tunggal holistik. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perkembangan yang positif sejak pergantian kepemimpinan KGPAA Mangkunagoro IX ke KGPAA Mangkunagoro X. Hal ini ditandai dengan adanya peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Surakarta dimana salah satunya adalah kontribusi Puro Mangkunagoro.
Analisis Daya Dukung Lahan Pertanian terhadap Ketahanan Pangan Kabupaten Sidoarjo Suning, Suning; Soedjono, Eddy Soedjono Setiadi
Jurnal Penataan Ruang Vol 19, No 2 (2024): Jurnal Penataan Ruang 2024
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v19i2.20163

Abstract

Tingginya populasi di Kabupaten Sidoarjo yang terus meningkat setiap tahunnya menyebabkan luas lahan pertanian berkurang rata-rata 1% - 2% setiap tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan dan kesesuaian lahan pertanian, nilai daya dukung lahan pertanian, serta menentukan prioritas kebijakan daya dukung lahan pertanian terhadap ketahanan pangan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik analisis peta overlay, perhitungan daya dukung lahan pertanian, dan teknik Analisis Hierarki Proses (AHP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 kelas kemampuan lahan, yaitu kemampuan pengembangan lahan sedang (C) yang tersebar di 3 (tiga) kecamatan yang meliputi Porong, Krembung, dan Jabon. Kemampuan pengembangan lahan cukup tinggi (D) yang tersebar di 7 (tujuh) kecamatan yang meliputi Porong, Krembung, Jabon, Balongbendo, Wonoayu, Prambon, dan Sukodono. Kemampuan pengembangan lahan sangat tinggi (E) yang tersebar di hampir seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Sidoarjo. Arahan kesesuaian lahan pertanian rata-rata berada pada kemampuan lahan yang sangat tinggi (E). Oleh karena itu, arahan pengembangannya adalah untuk tanaman musiman (padi). Arahan kebijakan prioritas untuk daya dukung lahan pertanian terhadap ketahanan pangan dapat dilakukan dengan: 1) meningkatkan indeks produksi tanaman pangan sebesar 55,3%, 2) mempertahankan lahan pertanian pangan sebesar 29,0%, dan 3) memberikan insentif kepada petani yang mempertahankan lahannya sebesar 15,6%.
Hubungan Preferensi dan Kepuasan Penghuni Perumahan Informal di Kota Surabaya Zahra, Salsabila Amanda Amanda; Septanaya, I Dewa Made Frendika
Jurnal Penataan Ruang Vol 19, No 2 (2024): Jurnal Penataan Ruang 2024
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v19i2.21468

Abstract

Seiring dengan pertumbuhan populasi perkotaan, kebutuhan akan hunian semakin meningkat, namun sering kali tidak diimbangi oleh penyediaan perumahan yang memadai. Hal ini menyebabkan munculnya permukiman informal, yang umumnya berkembang di luar regulasi formal dan memiliki kualitas infrastruktur dasar yang rendah. Kecamatan Gunung Anyar di Surabaya menjadi salah satu kawasan di mana permukiman informal berkembang pesat tanpa izin resmi, dengan kondisi infrastruktur dan lingkungan yang jauh dari ideal. Meskipun demikian, banyak penghuni yang memilih kawasan ini sebagai tempat tinggal karena faktor lokasi strategis dan aksesibilitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara preferensi penghuni terhadap hunian ideal dengan tingkat kepuasan mereka dalam kondisi permukiman informal di Kecamatan Gunung Anyar. Data diperoleh melalui survei terhadap 74 responden dengan skala Likert untuk menilai preferensi dan kepuasan, serta dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan regresi linier sederhana. Hasil analisis menunjukkan bahwa preferensi penghuni terhadap kondisi ideal berhubungan positif dengan kepuasan, dengan koefisien determinasi sebesar 56,2%. Hal ini menunjukkan bahwa 56,2% variasi kepuasan penghuni dipengaruhi oleh preferensi mereka terhadap hunian ideal. Meskipun preferensi penghuni terhadap kualitas hunian cukup tinggi, masih banyak aspek penting, seperti infrastruktur dasar, yang belum terpenuhi sehingga kepuasan yang dirasakan masih terbatas. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya perencanaan dan pengembangan perumahan informal yang lebih terarah untuk meningkatkan kualitas hidup penghuni.
Kesiapan Aktor Dan Kebijakan Dalam Mewujudkan Smart Mobility Di Provinsi Bali Purnama, Arif Ganda; Hutama, Surya Tri Esthi Wira; Wijaya, M Indra Hadi
Jurnal Penataan Ruang Vol 19, No 2 (2024): Jurnal Penataan Ruang 2024
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v19i2.20721

Abstract

Bali saat ini menghadapi berbagai tantangan, seperti kemacetan parah, ketimpangan sosial dan ekonomi, serta sistem administrasi yang kurang efisien, yang mempengaruhi kualitas hidup masyarakat. Oleh karena itu, Bali perlu bertransformasi menjadi smart city untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya penerapan smart mobility yang dapat mengintegrasikan transportasi umum dan mengurangi ketergantungan pada energi tidak terbarukan. Keberadaan smart mobility dapat menyelesaikan permasalahan sektor transportasi yang disebabkan oleh keterbatasan integrasi transportasi umum dan pemilihan moda dengan energi tidak terbarukan. Dalam mewujudkan smart mobility perlu diinisiasi oleh keberadaan aktor dan kebijakan, sehingga penelitian ini mencoba menganalisis peran aktor dan kebijakan yang terlibat dan peran kebijakan, kekuatan, kepentingan, hubungan keterkaitan aktor dan kebijakan dalam mewujudkan smart mobility, dimana membutuhkan pendekatan terstruktur untuk memahami dinamika antar aktor, kebijakan yang berlaku, serta kekuatan dan kepentingan yang saling memengaruhi. Sumber data pada penelitian ini didapat dari data sekunder berupa dokumen perencanaan serta dilakukan verifikasi melalui diskusi terbatas dengan pemangku kepentingan. Berdasarkan analisis terhadap kebijakan, menunjukkan bahwa kebijakan terkait smart mobility di Provinsi Bali telah memenuhi seluruh komponen pembentuk smart mobility di Provinsi Bali. Pada analisis peran aktor yang memiliki kapabilitas dan kepentingan tinggi antara lain Inna Group, Komite Kendaraan Listrik, Dishub, PLN, dan GIZ. Berdasarkan analisis dimulai dengan identifikasi aktor dan kebijakan dan keterkaitan kebijakan dan aktor menunjukkan bahwa seluruh aktor dan kebijakan di Provinsi Bali sudah memiliki kapasitas untuk mewujudkan smart mobility. Keberadaan penelitian ini sangat dibutuhkan untuk mengidentifikasi kesiapan implementasi smart mobility pada suatu wilayah administrasi pemerintahan. Pentingnya peran Aktor dan kebijakan dalam mendukung implementasi program      smart mobility, sehingga hasil penelitian ini dapat dipergunakan pemerintah sebagai dasar penyelenggara smart mobility di Provinsi Bali.
Faktor Pemilihan Sarana Transportasi Menuju Kampus oleh Mahasiswa ITB dan UGM Sishartami, Dyah Rembulan Widya; Kusuma, Hanson Endra
Jurnal Penataan Ruang Vol 19, No 2 (2024): Jurnal Penataan Ruang 2024
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v19i2.20715

Abstract

Adanya perkembangan dan pertumbuhan laju penduduk yang terus meningkat setiap tahunnya menyebabkan peningkatan pergerakan masyarakat untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Salah satu faktor yaitu bertambahnya jumlah mahasiswa dalam suatu kampus yang membutuhkan transportasi sebagai sarana pergerakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui alasan pemilihan sarana transportasi pada mahasiswa ITB dan UGM serta membuktikan adanya korespondensi antara kondisi geografis sebuah kota dengan pemilihan sarana transportasi menuju kampus. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif yang bersifat eksploratif menggunakan pendekatan grounded theory. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner online dan sampling diambil menggunakan purposive sampling dimana sampel yang dipilih hanya yang dianggap tepat dan sesuai dengan kebutuhan penelitian. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara kualitatif menggunakan metode analisis isi. Hasil analisis menunjukkan terdapat delapan faktor utama yang mempengaruhi pemilihan sarana transportasi bagi mahasiswa yaitu kemudahan, efisiensi, hemat, preferensi individu, kenyamanan, kesehatan, keterbatasan kemampuan individu, serta sarana dan prasarana tidak memadai. Selain itu, berdasarkan hasil analisis korespondensi, mahasiswa ITB cenderung memilih angkutan umum, ojek/transportasi online, dan berjalan kaki untuk menuju kampus, sedangkan para mahasiswa UGM lebih cenderung menggunakan sepeda, sepeda motor, dan mobil. Temuan penelitian ini bermanfaat dalam memberikan informasi untuk penanganan keterbatasan sarana dan prasarana dalam kota serta untuk menurunkan tingkat kemacetan melalui pemerataan arus kendaraan.
How Perceived City Livability Impacts Commuting Time in 26 Cities in Indonesia Tantri, Nina Yuniar; Yudhistira, Muhammad Halley
Jurnal Penataan Ruang Vol 19, No 2 (2024): Jurnal Penataan Ruang 2024
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v19i2.21560

Abstract

This study aims to explore the relationship between perceived city livability and individual commuting time in 26 cities in Indonesia. The research is motivated by the rapid urbanization in Indonesia, with an estimated 66.6% of the population projected to live in urban areas by 2035. With the increasing population, there is a potential for a decrease in city livability and longer commuting time for individuals. The length of commuting time can lead to various health and environmental issues. Using logistic regression, the study found that every improvement in city livability is negatively associated with a 0.3% decrease in the probability of individuals commuting for more than 60 minutes. However, if rapid urbanization continues without improvements in city livability, it is likely to increase the probability of individuals commuting for longer durations. These findings emphasize the need for improvements in urban environments, such as the development of compact cities, with the provision of good accessibility.