cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jpenataanruang@gmail.com
Editorial Address
Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Sipil, Perencanaan dan Kebumian (FTSPK),Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Sukolilo, Surabaya 60111
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Penataan Ruang
ISSN : 19074972     EISSN : 2716179X     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Penataan Ruang (JPR) merupakan jurnal yang dikelola oleh Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Indonesia. Tujuan dari Jurnal Penataan Ruang adalah sebagai wadah diseminasi hasil-hasil penelitian pengabdian masyarakat pada bidang Perencanaan Wilayah dan Kota, baik di Indonesia maupun internasional.
Articles 208 Documents
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Penggunaan Lahan Permukiman di Kecamatan Pulau Laut Sigam Khairun Nisa Abdillah; Cahyono Susetyo
Jurnal Penataan Ruang Vol 18 (2023): Special Edition: Jurnal Penataan Ruang
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v18i0.16351

Abstract

Salah satu Kecamatan Kabupaten Kotabaru yaitu Kecamatan Pulau Laut Sigam yang memiliki jumlah penduduk tertinggi kedua di Kabupaten Kotabaru semakin meningkat dari tahun ketahun sehingga berdampak pada kebutuhan lahan yang semakin meningkat pula. Kecamatan ini merupakan pemekaran dari Kecamatan Pulau Laut Sigam yang bertujuan untuk memudahkan pemberian pelayanan public serta memperpendek rentang kendali, sehingga pelayanan bisa dapat dilakukan dengan lebih cepat. Hal ini akan mengindikasikan berkembangnya Kecamatan Pulau Laut Sigam di masa yang akan datang. Kecamatan Pulau Laut Sigam mengalami perkembangan penggunaan lahan permukiman yang cukup pesat dan tidak lepas dari beberapa faktor yang menyebabkan perkembangan permukiman tersebut. Tujuan dari Penelitian ini untuk mengetahui faktor- faktor yang menyebabkan perkembangan penggunaan lahan permukiman beserta bobotnya di Kecamatan Pulau Laut Sigam dengan menggunakan metode analisis delphi dan AHP (Analytical Hierarchy Process). Hasil penelitian ini adalah faktor-faktor yang menyebabkan perkembangan permukiman di Kecamatan Pulau Laut Sigam. Ditemukan bahwa perkembangan permukiman dari tahun 2012-2021 mengalami perkembangan yang cukup pesat yaitu dari tahun 2012 seluas 283,21 Ha menjadi 378,84 Ha di tahun 2021, penggunaan lahan yang terkonversi menjadi permukiman dalam rentang tahun 2012-2021 adalah pasir, perkebunan, semak belukar, tanah kosong, dan tegalan/ladang. Perkembangan permukiman di Kecamatan Pulau Laut Sigam disebabkan oleh faktor kesesuaian terhadap peruntukkan ruang , faktor kedekatan jaringan air bersih, kedekatan jaringan listrik, kedekatan permukiman eksisting, kedekatan jalan lingkungan, kedekatan jalan lokal, kedekatan jalan kolektor, kedekatan fasilitas kesehatan, dan kedekatan fasilitas Pendidikan.
The Policy Strategy for the Development of Housing and Settlements in Disaster-Prone Areas after the Earthquake Disaster in Majene Regency, West Sulawesi Windy Septi Sintia; Rafid Mahful; Virda Evi Yanti Deril; Astriati Tada; Andris Bertohir Panginan
Jurnal Penataan Ruang Vol 18 (2023): Special Edition: Jurnal Penataan Ruang
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v18i0.18015

Abstract

According to Majene Regency's BNPB data, the early 2021 earthquake resulted in 105 fatalities and 92,075 people being forced to leave their houses, leading to their displacement. As many as 7,240 dwelling units were damaged, of which 3,005 were severely damaged, 1,727 were moderately damaged, and 2,508 were mildly damaged. The large number of earthquake-related houses damages reveals a lack of housing and settlement development policies. Therefore, the purpose of this study is to design appropriate policy strategies for housing and settlement development based on information regarding the degree of damage to residential hoses following the earthquake and the zones of Majene Regency's disaster-prone locations. In order to map the locations of residential buildings that sustain heavy, moderate, and low damage and to zone disaster-prone areas based on fault fault maps in Majene Regency, a quantitative descriptive analysis method with a spatial approach through map overlay is used. Then, in order to reinforce the strategic formulation of housing and settlement development policies in earthquake-prone areas, a policy study on spatial use directions as well as standards for the building of earthquake-resistant housing and settlements was conducted. The analysis's findings indicate that the level of residential houses damage falls into the medium and extremely high categories. A number of residential neighborhoods and settlements were found to have residential building structures that did not adhere to earthquake-resistant building requirements and were situated in restricted and forbidden zones. As a result, the best housing and settlement development policy strategy to minimize the damage of residential houses after the earthquake is to forbid new construction for residential functions and important facilities in restricted zones. Additionally, residential construction must be strengthened in accordance with The relevant specifications are SNI 1762 (Procedures for Planning Earthquake Resistance for constructions) and technical guidelines for earthquake-resistant constructions.
Perubahan Perilaku Wisatawan dan Aktivitas Wisata Pasca Terjadinya Pandemi COVID-19 di Kota Yogyakarta Miftachus Salimah; I Dewa Made Frendika Septanaya; Prananda Navitas
Jurnal Penataan Ruang Vol 18 (2023): Special Edition: Jurnal Penataan Ruang
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v18i0.17757

Abstract

Merebaknya virus COVID-19 di Indonesia mempengaruhi perkembangan industri pariwisata karena perilaku wisatawan dan aktivitas wisata berubah. Perubahan ini perlu direspon dengan cepat terutama bagi Kota Yogyakarta, yang menempatkan sektor pariwisata sebagai sektor ekonomi utama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan perilaku wisatawan dan aktivitas wisata yang terjadi di Kota Yogyakarta. Metode Directed Content Analysis (DCA) dan simple majority rule dipilih karena analisis kualitatif memungkinkan peneliti untuk fokus pada aspek-aspek perubahan perilaku wisatawan dan aktivitas wisata dalam hasil data teks wawancara in depth interview. Sementara itu simple majority rule berguna dalam situasi pengambilan keputusan kelompok di mana opsi dengan suara terbanyak dianggap sebagai pilihan yang terbukti mengalami perubahan. Hasil penelitian menemukan bahwa perubahan perilaku pasca pandemi COVID-19 terjadi pada wisatawan yang berkunjung di Kota Yogyakarta yaitu peningkatan kesadaran penggunaan teknologi (wisatawan tech savvy[1]), kecenderungan wisatawan berkelompok kecil, peningkatan kesadaran kesehatan dan kebersihan, dan pengaturan wisata secara terencana. Sedangkan perubahan aktivitas wisata yang terjadi yaitu peningkatan aktivitas industri pariwisata berbasis teknologi informasi dan kecenderungan minat pada daya tarik wisata terbuka, alam, dan natural.[1]Tech savvy – melek teknologi adalah kemampuan untuk memanfaatkan teknologi untuk mencapai tujuan tertentu [6-].
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Transisi Ekonomi Sirkular Dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Kota Surabaya Aida Fitri Larasati; Eko Budi Santoso
Jurnal Penataan Ruang Vol 18 (2023): Special Edition: Jurnal Penataan Ruang
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v18i1.17229

Abstract

Besarnya timbunan sampah di Kota Surabaya menjadi permasalahan yang perlu dihadapi, sejalan dengan meningkatnya produksi dan konsumsi barang. Konsep ekonomi sirkular diperlukan dalam mengatasi isu pencemaran lingkungan, Transisi dari ekonomi linear menuju ekonomi sirkular berguna untuk mengurangi efek negatif penimbunan sampah. Studi ini menggali bagaimana potensi transisi ekonomi sirkular dari proses pengeloaan sampah di kawasan studi menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Melalui analisis konten dengan beberapa pendekatan yang berkaitan dengan tata kelola persampahan, lingkungan, ekonomi, sosial, dan kebijakan, peneliti melakukan penyusunan wawancara mendalam kepada para pihak-pihak dari berbagai latar belakang yang bersinggungan langsung dengan pengelolaan sampah di Kota Surabaya, baik dari pemerintah, lembaga swadaya, maupun sektor informal yang bergerak di bidang pengelolaan sampah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor alur pengelolaan sampah, faktor tata kelola dalam menerapkan kebijakan, dan faktor kesadaran masyarakat memiliki nilai yang signifikan dalam transisi ekonomi sirkular. Selain itu, Penerapan kebijakan pemilahan sampah dan pengangkutan yang terspesifikasi dari  hulu berdasarkan jenis sampah memiliki efek yang besar terhadap peningkatan faktor-faktor tersebut. Penelitian ini telah menjawab bahwa terdapat urgensi yang besar dalam pemilahan dan pengelolaan sampah di tingkat hulu, dengan diterapkannya penerapan kebijakan yang mendorong masyarakat untuk memilah sampah maka dapat tercipta alur pengelolaan yang lebih efektif dan efisien. Studi ini juga menemukan bahwa setiap pemangku kepentingan yang bergerak di bidang pengelolaan sampah memiliki peran signifikan untuk mereduksi sampah, baik melalui pendekatan teknis maupun pendekatan yang bersifat sosial.
Willingness to Pay Kantong Belanja Pakai Ulang di Wilayah Urban dan Peri Urban Surabaya Eta Rahayu; Rulli Pratiwi Setiawan
Jurnal Penataan Ruang Vol 18 (2023): Special Edition: Jurnal Penataan Ruang
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v18i0.17820

Abstract

Adopsi reusable bag sebagai salah satu strategi pengelolaan sampah plastik dipengaruhi oleh preferensi konsumen. Faktor harga disebutkan dalam beberapa penelitian sebelumnya sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen terhadap suatu produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran rata-rata willingness to pay (WTP) konsumen terhadap serangkaian atribut kantong belanja yang dapat dipakai berkali-kali. Atribut yang dimaksud meliputi atribut kepedulian sosial, atribut pertimbangan ekonomi, atribut pengurangan limbah, atribut bahan material dan atribut harga per kantong. Adapun rata-rata WTP pada artikel ini dielisitasikan dari serangkaian atribut tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan stated preference dengan metode randomized conjoint analysis (RCA) yang dilakukan di wilayah urban dan peri urban Surabaya. Hasil survei face-to-face terhadap 500 responden pada wilayah urban dan peri urban Surabaya menunjukkan bahwa rata-rata WTP konsumen adalah Rp12.639,-, untuk wilayah urban dan Rp13.956,- untuk wilayah peri urban.
Pengembangan Ekominawisata Pada Kawasan Pesisir Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo Berbasis Partisipasi Masyarakat Ariyani, Jihan Dwi; Sukmawati, Sri; Listyawati, Ratih Novi
Jurnal Penataan Ruang Vol 18, No 2 (2023): Jurnal Penataan Ruang 2023
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v18i2.15855

Abstract

Kecamatan Sedati memiliki potensi sumber daya perairan yang melimpah sehingga ditetapkan sebagai kawasan strategis pesisir di Kabupaten Sidoarjo serta terdapat wisata yang berpotensi untuk dikembangkan. Tujuan penelitian ini untuk merumuskan strategi pengembangan ekominawisata pada kawasan pesisir Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo dengan melibatkan partisipasi masyarakat. Metode penelitian ini menggunakan metode analisis deksriptif, IPA dan SWOT. Hasil penelitian ini didapatkan tingkat presentase masyarakat yang telah berpartisipasi sebesar 55% dan 45% memilih untuk tidak berpartisipasi dengan didominasi bentuk partisipasi berupa uang. Dalam menilai tingkat kinerja dan kepentingan komponen ekominawisata dilakukan analisis IPA dan didapatkan  indikator yang perlu diprioritaskan yaitu indikator ancaman dan bencana, lembaga pengelola, jalan, penyediaan lahan parkir, titik evakuasi, gazebo dan tempat duduk. Dari beberapa indikator tersebut kemudian dianalisis menggunakan metode SWOT dan diperoleh strategi yang paling sesuai diterapkan pada lokasi penelitian yaitu strategi S-O (Strategi Agresif) dengan melibatkan peran pemerintah pusat, daerah, desa, pihak swasta dan masyarakat setempat; menjaga kelestarian alam dan ekosistem; bekerja sama dengan Politeknik Kelautan dan Perikanan; memelihara tradisi yang berkembang sebagai daya tarik wisata; mengembangkan pemasaran hasil olahan ikan serta meningkatkan kompetensi masyarakat setempat dengan mengadakan pelatihan.
Assessing the Level of Spatial Integration of Surabaya City Public Transportation Hilmi, Al Hilal; Nurlaela, Siti; Pamungkas, Adjie
Jurnal Penataan Ruang Vol 19 (2024): Special Edition: Jurnal Penataan Ruang
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v19i0.20833

Abstract

This research investigates the integration of public transportation services in Surabaya City, focusing on the Suroboyo Bus and its feeder lines. Using spatial assessment techniques and graph theory, the study evaluates Node Connectivity (NC), Line Connectivity (LC), and Transfer Center Connectivity (TCC) index across 18 zones. Results show significant disparities in connectivity levels, with zones along the North-South corridor through central Surabaya consistently demonstrating high integration. In contrast, zones along the eastern ring road and the northeastern part of Surabaya show poor integration, revealing critical areas needing improvement. Factors such as zone density and the number of transit nodes influence these outcomes, underscoring the importance of balanced service distribution. The study emphasizes the necessity for future research to address imbalances and improve the overall efficiency of Surabaya City's public transportation network.
Kebutuhan Perumahan Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang Tahun 2040 Azzahra, Ristya Rahma; Yesiana, Reny
Jurnal Penataan Ruang Vol 19, No 1 (2024): Jurnal Penataan Ruang 2024
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v19i1.19428

Abstract

Pertumbuhan dan perkembangan yang ada pada wilayah dilatarbelakangi berbagai aspek kehidupan seperti perkembangan penduduk, kemajuan ilmu pengetahuan, dinamika kegiatan ekonomi, perluasan jaringan komunikasi dan transportasi. Faktor tersebut dapat membawa perubahan akan keruangan di suatu wilayah baik secara fisik maupun non fisik, sebagai wadah kegiatan manusia yang ada didalamnya. Hal tersebut mendasari bahwa perlu dilakukanya suatu perencanaan tata ruang yang tepat dengan pertimbangan aspek fisik wilayah. Kebutuhan akan perumahan dan fasilitas umum terus bertambah melihat semakin tingginya pertumbuhan dan perkembangan. Menurut Perda Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun 2011-2031. Perumahan dengan kepadatan rendah meliputi perumahan di khususkan Kecamatan Ngaliyan diarahkan dengan luas kapling minimal 120 m2 dan koefisien dasar bangunan paling tinggi 40%. Kecamatan Ngaliyan berada pada posisi yang strategis karena menjadi penghubung antara kota Semarang dengan Kabupaten Kendal. Kecamatan Ngaliyan menurut (BPS, 2022) memiliki jumlah penduduk sebanyak 142.131 jiwa dan merupakan terpadat keempat di Kota Semarang dengan nilai kepadatan penduduk 3.306,32 Jiwa/Km2. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan Arhan Zona Perumahan yang sesuai pada Tahun 2040, dengan wilayah studi yaitu Kecamatan Ngaliyan karena letak kecamatan Ngaliyan yang strategis berada di pinggiran kota dan berdekatan dengan Kabupaten Kendal. Teknik analisis yang dilakukan yaitu dengan skoring dan analisis spasial. Pada penelitian ini menggunakan analisis kemampuan lahan yaitu dengan mengetahui klasifikasi kemampuan lahan (SKL), analisis kesesuaian lahan untuk mengetahui wilayah studi tersebut sesuai kriteria permukiman atau tidak, proyeksi penduduk untuk mengetahui jumlah penduduk pada 20 tahun yang akan datang, dan analisis kebutuhan hunian digunakan untuk mengetahui luas rencana perumahan pada 20 tahun kedepan masih memenuhi atau tidak. Pada Permen PU No 20 Tahun 2007 menjelaskan bahwa lahan yang digunakan untuk permukiman 50% dari luas lahan yang boleh tertutup (30% untuk fasilitas serta 20% untuk jaringan jalan serta utilitas). Hasil dari perhitungan menunjukan bahwa kebutuhan luas untuk rencana perumahan sebesar 29% atau 50% dari 341,0259 Ha ditambah dengan kebutuhan utilitas sehingga menjadi 441,2547Ha, sehingga perumahan pada Tahun 2040 mampu menampung beserta mampu mencover infrastuktur untuk 20 Tahun yang akan datang.
Arahan Pengembangan Industri Pengolahan Ikan Teri di Pulau Pasaran Kota Bandar Lampung Ermawati, Mia; Marsikha, Gemilau
Jurnal Penataan Ruang Vol 18, No 2 (2023): Jurnal Penataan Ruang 2023
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v18i2.12851

Abstract

Sistem produksi yang dikenal sebagai industrialisasi perikanan bertujuan untuk meningkatkan potensi stok ikan secara berkelanjutan. Industrialisasi pengolahan ikan, yang bertujuan untuk meningkatkan nilai jual produk ikan. Sebagai pusat pengolahan ikan terbesar di Kota Bandar Lampung, Pulau Pasaran memiliki potensi besar untuk memengaruhi ekonomi negara dan masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu, dengan menganalisis ekonomi lokal, tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan tren pertumbuhan industri pengolahan ikan Pulau Pasaran. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode campuran yang mencakup model eksplanatori sekuensial, dan data dianalisis dengan statistik deskriptif, analisis signifikansi, dan analisis deskriptif. Pada saat ini, faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi lokal seperti tenaga kerja yang berpengalaman dalam pengolahan ikan teri, sumber daya alam yang cukup, modal usaha biasanya berasal dari modal simpanan atau pinjaman pribadi dari bank dan belum menerapkan pengelolaan keuangan akuntansi, teknologi yang digunakan adalah semi- mekanis, dan sarana transportasi meninggalkan pulau adalah perahu dengan jalan dan jembatan karena kondisinya yang memprihatinkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa variabel prioritas dapat digunakan sebagai arah pengembangan. Beberapa faktor termasuk kondisi jalan, kolaborasi atau dukungan pemerintah, jarak bahan baku dengan industri, fasilitas penyimpanan sampah, dan kooperasi. Lima pedoman diberikan untuk mencapai kelima tujuan tersebut: (1) meningkatkan kualitas jalan dan jembatan Pulau Pasaran melalui pelebaran jalan, penambahan lampu jalan dan pagar pembatas, dan perbaikan jalan dan jembatan menuju Pulau Pasaran; (2) menghidupkan kembali koperasi; (3) meningkatkan fasilitas dan sistem pengelolaan sampah; dan (4) membangun hubungan bilateral.
Skenario Penyediaan Pos Pemadam Kebakaran Untuk Melayani Bangunan Tinggi di Kota Surabaya Berdasarkan Waktu Tanggap Ideal Wibowo, Caesaryo Arif; Septanaya, I Dewa Made Frendika
Jurnal Penataan Ruang Vol 19 (2024): Special Edition: Jurnal Penataan Ruang
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v19i0.21087

Abstract

Fenomena perkembangan bangunan tinggi di Kota Surabaya mengakibatkan perlunya dukungan layanan pemadam kebakaran kota dalam waktu cepat karena karakteristik bangunan tinggi yang membutuhkan waktu evakuasi lebih panjang, akses yang sulit, maupun keamanan struktural bangunan tinggi. Meskipun demikian, faktanya layanan pos pemadam kebakaran saat ini masih belum sepenuhnya menjangkau titik bangunan tinggi (eksisting maupun rencana) dalam waktu tanggap ideal di Kota Surabaya. Penelitian ini ditujukan untuk mengevaluasi layanan pos pemadam kebakaran eksisting dan merekomendasikan lokasi pos baru agar seluruh bangunan tinggi di Kota Surabaya dapat terlayani dalam waktu tanggap ideal. Analisis closest facility berbasis GIS digunakan untuk mengevaluasi layanan pos pemadam eksisting dan analisis location-allocation digunakan untuk merekomendasikan jumlah dan sebaran penambahan pos pemadam kebakaran baru dengan mempertimbangkan hambatan dan kecepatan lalu lintas ideal yang menentukan waktu tempuh menuju ke lokasi kebakaran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 1.018 bangunan yang masuk dalam jangkauan layanan pos pemadam kebakaran eksisting dengan waktu tanggap ideal, sementara 452 bangunan di luar jangkauan. Oleh sebab itu, dibutuhkan 1 pos baru agar seluruh bangunan tinggi terlayani dengan skenario yang optimal. Hasil penelitian dapat menjadi bahan pertimbangan kebijakan kota untuk memasukkan ketentuan yang lebih komprehensif mengenai kebutuhan fasilitas pemadam kebakaran, mencakup penambahan pos pemadam kebakaran di lokasi-lokasi yang strategis dan padat bangunan tinggi dan dorongan terhadap penambahan unit mobil tangga dan water supply sebagai prasarana kebakaran yang sesuai untuk bangunan tinggi.