cover
Contact Name
Ni Wayan Sartini
Contact Email
etno@journal.unair.ac.id
Phone
+628123034605
Journal Mail Official
etno@journal.unair.ac.id
Editorial Address
Fakultas Ilmu Budaya Kampus B UNAIR Jl. Dharmawangsa Dalam Surabaya-60286
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
ETNOLINGUAL
Published by Universitas Airlangga
ISSN : -     EISSN : 25800280     DOI : https://doi.org/10.20473/etno.v3i2.14640
Etnolingual is a journal that is focused on highlighting the links between language and culture of all societies in the world. Without limiting the topic of study in terms of culture only, other linguistic studies such as; First, Second and Foreign Language Teaching and Acquisition, Language Planning, Translation, Clinical Linguistics, Pragmatics and pure linguistic studies, are also accepted.
Articles 106 Documents
ANALISIS BAHASA POLITIK ANIES BASWEDAN DALAM PIDATO PENGUKUHANNYA SEBAGAI GUBERNUR JAKARTA PERIODE 2017-2022 Dhea Tisane Ardhan
ETNOLINGUAL Vol. 4 No. 1 (2020): ETNOLINGUAL
Publisher : Department of Master of Linguistic, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/etno.v4i1.17762

Abstract

Related to the political aspect, language selection becomes a crucial element for the perpetrators. Political language can be considered to have a "purpose-oriented" or it orients towards certain goals. This study aims to find out the types of utterances based on JL Austin's perspective, the types of illocutionary act based on Searle's theory that emerged in the inaugural speech of Governor Anies Baswedan, and also the hidden ideology conveyed by Anies Baswedan by using the types of utterances and illocutionary acts that occur in his inaugural speech. The method used in this research was descriptive qualitative. Data from this study were obtained from Anies Baswedan's political speech which was delivered on 16 October 2017 at the City Hall of DKI Jakarta. The results of this study indicate that Anies Baswedan uses two types of utterances, namely assertive and performative. In addition, the type of illocutionary act that is most commonly found in Anies Baswedan's speech is assertive illocutionary act.Keywords: Political language, utterances, illocutionary acts
Makna Budaya Wacana Ritual Saulak pada Masyarakat Kampung Mandar Kabupaten Banyuwangi: Kajian Etnolinguistik Wahyu Sekti Wijaya; Ni Wayan Sartini
ETNOLINGUAL Vol. 4 No. 2 (2020): ETNOLINGUAL
Publisher : Department of Master of Linguistic, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/etno.v4i2.22830

Abstract

Penelitian ini berjudul “Makna Budaya Wacana Ritual Saulak pada Masyarakat Kampung Mandar Kabupaten Banyuwangi: Kajian Etnolinguistik” bertujuan untuk mendeskripsikan makna budaya yang terdapat dalam wacana ritual Saulak. Penelitian dilakukan di Kelurahan Kampung Mandar, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat etnografi dengan metode pengumpulan data (1) observasi non partisipasi; (2) wawancara dibantu dengan teknik catat dan rekam. Wawancara dilakukan dengan bantuan narasumber ahli seperti passili yang merupakan pemimpin ritual Saulak. Analisis dilakukan pada tataran leksikal dari kode yang terdapat dalam wacana ritual Saulak, baru kemudian dihubungkan atau dikaitkan dengan makna budaya yang berlaku.Kode dalam penelitian ini adalah nama-nama sesaji serta mantra ritual Saulak.Analisis terhadap nama-nama sesaji dilakukan untuk melihat keterkaitkan antara kode tersebut dengan mantra dan makna budaya.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa wacana ritual Saulak ini mengandung makna budaya dan filosofi hidup masyarakat Mandar.Makna budaya tersebut adalah permohonan perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui perantara leluhur atau nenek moyang.Selain itu ditemukan pula adanya bentuk pemertahanan bahasa Mandar melalui mantra yang terdapat dalam ritual Saulak yang menjadi identitas khas suku Mandar, yang membedakannya dengan suku lainnya di Banyuwangi.Kata kunci : Kampung Mandar Banyuwangi, makna budaya, ritual Saulak, wacana ritual.
MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS LITERASI DI SMP LABSCHOOL UNTAD PALU Asrianti anti
ETNOLINGUAL Vol. 4 No. 1 (2020): ETNOLINGUAL
Publisher : Department of Master of Linguistic, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/etno.v4i1.19770

Abstract

Penelitian ini dilakukan di SMP Labschool Untad Palu. Masalah dalam penelitian ini adalah untuk siswa yang tertarik pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII D. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII SMP Lasbchool Untad Palu. Jenis penelitian ini adalah kualitatif melalui metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X yang membantu 121 orang terdiri dari 5 kelas dengan jumlah sampel 25 siswa. Teknik pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara, angket. Analisis data terdiri dari mengumpulkan data, reduksi data, penyajian data, dan melengkapi kesimpulan.Berdasarkan analisis data yang menarik minat siswa kelas VIII SMP Lasbchool Untad Palu pada pembelajaran bahasa Indonesia masih kurang berminat pada hal ini dapat dipelajari dari hasil angket yang dibagikan, pada angket ini menawarkan 10 pertanyaan yang dapat ditawarkan minat para siswa untuk bahasa, dari pertanyaan ini dapat diketahui Persentase minat siswa terhadap pembelajaran bahasa Indonesia masih cukup baik. Hal ini menyangkut perhatian siswa terhadap materi pembelajaran, kemudian motivasi dari guru untuk memanfaatkan sumber belajar yang ada seperti halnya keterampilan guru dalam mengelola kelas harus lebih ditingkatkan, dan dibutuhkan sarana dan prasarana yang dapat menunjang proses pembelajaran.pada angket tersebut memiliki 10 pertanyaan yang menarik minat siswa terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia, dari jawaban tersebut dapat diklaim persentase minat siswa terhadap pembelajaran bahasa Indonesia masih cukup baik. Hal ini menyangkut perhatian siswa terhadap materi pembelajaran, kemudian motivasi dari guru untuk memanfaatkan sumber belajar yang ada seperti keterampilan guru dalam mengelola kelas harus lebih ditingkatkan, dan ketersediaan sarana dan prasarana yang dapat menunjang proses pembelajaran. pada angket tersebut memiliki 10 pertanyaan yang menarik minat siswa terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia, dari jawaban tersebut dapat diklaim persentase minat siswa terhadap pembelajaran bahasa Indonesia masih cukup baik. Hal ini menyangkut perhatian siswa terhadap materi pembelajaran, kemudian motivasi dari guru untuk memanfaatkan sumber belajar yang ada seperti keterampilan guru dalam meningkatkan kelas, dan menyediakan sarana dan prasarana yang dapat mendukung proses belajar
VARIASI BAHASA DALAM INTERAKSI BARISTA COFFEE SHOP DI KECAMATAN GUBENG KOTA SURABAYA: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK Fahmi Arizki Imelda; Ni Wayan Sartini
ETNOLINGUAL Vol. 4 No. 2 (2020): ETNOLINGUAL
Publisher : Department of Master of Linguistic, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/etno.v4i2.25483

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan variasi bahasa yang digunakan barista coffee shop yang ada di Kecamatan Gubeng Kota Surabaya serta menjelaskan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pemakaian variasi bahasa dalam komunikasinya. Penelitian ini adalah penelitian deskripstif kualitatif dengan mengumpulkan data berupa kata-kata yang menyangkut adanya variasi bahasa sesuai data yang ada di lapangan. Metode pengumpulan data yang digunakan yakni menggunakan sistem simak, rekam, dan catat berupa tuturan percakapan antara barista coffee shop yang melayani pembelinya. Lokasi penelitian yang diteliti ialah sepuluh coffee shop yang ada di Kecamatan Gubeng Kota Surabaya. Sesuai dengan hasil yang didapat dari lapangan, variasi bahasa yang digunakan oleh barista dan pembelinya pada saat di coffee shop yakni menggunakan bahasa informal. Seringnya penggunaan bahasa informal pada saat melakukan pelayanan di coffee shop dikarenakan banyaknya pengunjung dari kalangan remaja yang datang ke coffee shop untuk berkumpul bersama teman-temannya. Dalam komunikasi yang terjadi di coffee shop terdapat adanya bahasa campuran yang menjadi ciri dari variasi bahasa yang ada di coffee shop. Bahasa campuran yang terjadi di coffee shop yakni adanya bahasa Inggris dengan bahasa Indonesia, bahasa Inggris dengan bahasa Jawa, bahasa Jawa dengan bahasa Indonesia, penutur dan mitra tutur yang keduanya menggunakan menggunakan bahasa Jawa, dan bahasa Slang. Adanya bentuk variasi bahasa yang terjadi di coffee shop dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni faktor usia, faktor keakraban, faktor jenis kelamin, dan faktor situasional       Kata kunci : barista, coffee shop, informal, sosiolinguistik, variasi bahasa
GENDER-BASED STRATEGIES IN EXPRESSING GRATITUDE IN ENGLISH REALIZED BY INDONESIAN EFL LEARNERS Lulu Safira Nisa
ETNOLINGUAL Vol. 5 No. 1 (2021): ETNOLINGUAL
Publisher : Department of Master of Linguistic, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/etno.v5i1.26595

Abstract

The goal of this study is to depict the gratitude strategies utilized by Indonesian EFL female and male students in responding to various academic situations. The data were gathered from 85 undergraduate students of English Literature, Faculty of Cultural Studies, Brawijaya University in Malang using Discourse Completion Tasks (DCT) from O’Keeffe, Clancy, & Adolphs (2011). The results show the diversity of gratitude strategies based on Chen, Ho, & Yang's (2005) taxonomy and used by the participants from both genders, varied from brief, lengthy, to complex thanking acts. All participants delivered mixed sets of thanking speech acts, explained in the following conditions: a) social status (students and lecturers), b) indebtedness (lending money to students), c) breaking promises (coming late to presentations), d) between friends (attending the proposal seminar) and e) the setting of public area (letting students to enter the elevator first). It is also revealed that both genders were successfully expressed their gratitude in responding to the five academical contexts made by the researcher.
Campur Kode pada Profil Kementerian Luar Negeri Indonesia Versi Web Resmi dalam Kerangka Teori Markedness Model : Kajian Sosiolinguistik Lirong Zhang; Ni Wayan Sartini
ETNOLINGUAL Vol. 5 No. 1 (2021): ETNOLINGUAL
Publisher : Department of Master of Linguistic, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/etno.v5i1.30146

Abstract

Campuran bahasa tampaknya sudah menjadi fenomena umum dalam konteks komunikasi internasional pada masa kini. Penelitian ini menganalisis jenis dan wujud bentuk campur kode dalam wacana profil Kementerian Luar Negeri Indonesia yang ditampilkan di web resmi dalam kerangka Teori Markedness Model dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, supaya menemukan faktor sosial yang memotivasi dan menyebabkan fenomena variasi bahasa tersebut. Jenis campur kode yang terdapat dalam sumber data penelitian ini hanya berbentuk penyisipan kata dan penyisipan frasa yang berupa campuran bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dan semuanya merupakan campur kode yang unmarked. Berdasarakan hasil analisis tersebut, beberapa faktor sosial yang memungkinkan penggunaan campur kode pada profil Kementerian Luar Negeri Indonesia adalah: untuk membedakan identitas sosial sebagai orang asing, menjamin ketepatan dan kebenaran data pada peristiwa yang terjadi pada masa lampau, dan menyesuaikan dengan kebiasaan penggunaan bahasa yang lazim dalam interaksi internasional. Kata Kunci: Sosiolinguistik; Campur Kode; Markedness Model Abstract: Mixing languages seems to have become a common phenomenon in the context of international communication today. This study analyzes the types and forms of code-mixing in the profile discourse of the Indonesian Ministry of Foreign Affairs which is displayed on the official website within the framework of the Markedness Model Theory using descriptive qualitative methods, in order to find the social factors that motivate and cause the phenomenon of language variation. The type of code mixing contained in the data sources of this study is only in the form of word insertion and phrase insertion in the form of a mixture of Indonesian and English and all of them are unmarked code mixing. Based on the results of the analysis, several social factors that allow the use of code-mixing in the profile of the Indonesian Ministry of Foreign Affairs are: to distinguish social identity as a foreigner, to ensure the accuracy and truth of data on events that occurred in the past, or to adapt it to the usual habit of using language in international interactions. Keywords: Sociolinguistics; Code-Mixing; Markedness Model;
English for Engineering at Defence Industry: A Language Metamorphosis? Sultan Bagus Firmansyah
ETNOLINGUAL Vol. 5 No. 1 (2021): ETNOLINGUAL
Publisher : Department of Master of Linguistic, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/etno.v5i1.32214

Abstract

Innumerable flock of engineers does not conceive English language adeptly. This research scrutinizes linguistic disciplinarian as regards English for Engineering. Numerous samples have been mustered from PT. PAL Indonesia (Persero), the >35-year state-owned warship-building industry in Surabaya. They, the respondents, are in dilemma and hardship since General English (GE) poles apart from Technical English (TE). Exploratory Factor Analysis or EFA method transfigures the ‘English subject’ on to focal point, then; so does it reorients these clusters of English for Engineering as pioneer of:  (i). Translations, (ii). Supply Chain, (iii). Operation Manual Documents, (iv). Standard Operation Procedures, and (v). Object-oriented Analysis and Design/ OOAD. Foregoing multivariate language’s scope in English intermittently mystifies the engineer whether the grammar, structure, meaning, or the principle is common or not; a specific-based linguistic (English for Engineering) can expedite both technicians’ advance English learning furtherance and broaden the significance of English for Specific Purpose (ESP), later on.
WHAT WE CAN LEARN FROM STUDENTS' GRAMMATICAL ERRORS IN WRITING DESCRIPTIVE TEXTS Nur Afia
ETNOLINGUAL Vol. 5 No. 1 (2021): ETNOLINGUAL
Publisher : Department of Master of Linguistic, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/etno.v5i1.33928

Abstract

Abstrak: Penelitian ini untuk mengetahui jenis-jenis kesalahan tata bahasa yang dilakukan oleh siswa dalam menulis dari siswa kelas 8 dan untuk mengetahui kesalahan yang paling umum dilakukan oleh siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling. Peneliti memilih 4 latar belakang teks deskriptif dari siswa sebagai sampel. Hasil penelitian ini menemukan lima jenis kesalahan tata bahasa yang dilakukan oleh mahasiswa yaitu Article, Verb Tense, Singular/Plural, Noun, dan Preposition. Kesalahan tata bahasa yang paling umum dilakukan oleh siswa dalam menulis teks deskriptif adalah kesalahan Verb Tense dengan 6 kesalahan (40%). Berikutnya adalah Singular/Plural dengan 4 kesalahan (2,6%), Noun dengan 3 kesalahan (20%), Artikel dengan 1 kesalahan tata bahasa (6,6%), Preposisi dengan 1 kesalahan (6,6%). Dengan analisis kesalahan, guru dapat memperbaiki kesalahan penting yang harus diperbaiki, sehingga siswa dapat meningkatkan keterampilan menulis dalam bahasa Inggris.Kata kunci: bahasa Inggris, analisis kesalahan, teks deskriptif, kesalahan tata bahasa Abstract: This research was to find out the types of grammatical errors made by the students in writing from students 8th Junior High School Students and to find out the most common error made by the students. The population of this research was Junior High School Students. This research used a cluster random sampling technique. The researchers chose 4 backgrounds of text the descriptive from students as the sample. The result of this research found five kinds of grammatical errors made by the students namely Article, Verb Tense, Singular/Plural, Noun, and Preposition. The most common grammatical error made by the students in writing the descriptive text is an error in Verb Tense with 6 errors (40%). The next is Singular/Plural with 4 errors (2.6%), Noun with 3 errors (20%), Article with 1 grammatical error (6.6%), Preposition with 1 error (6.6%). With error analysis, the teacher can correct important mistakes that must be corrected, so that students can improve their writing skills in English.Keywords: English language, error analysis, descriptive text, grammatical error
A CRITICAL DISCOURSE ANALYSIS ON LGBT ON REPUBLIKA ONLINE NEWS ARTICLES Elis Prastiwi
ETNOLINGUAL Vol. 5 No. 1 (2021): ETNOLINGUAL
Publisher : Department of Master of Linguistic, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/etno.v5i1.33943

Abstract

The position of LGBT in Indonesia has received a vague response recently. There are also many marginalization and stereotypes faced by this community in Indonesia despite some acceptances received. This study will examine the stereotype of LGBT reflected within news articles. Employing socio-cognitive approach by Van Dijk (as cited in Wodak and Meyer, 2001), the researcher aims to: (1) find out the lexical choices found in Republika Online (ROL) news articles that contain stereotype towards LGBT Community, (2) discover Indonesian cognition depicted in the news articles, and (3) find out readers' responses to the stereotype addressed to LGBT community. The researcher conducted qualitative research to elaborate on the findings of stereotypes found in ROL. The data were obtained from a document analysis to find out the discourse and cognition level, and an interview to search the society level. The researcher found that stereotypes “LGBT is an illness” and “LGBT is a threat to the nation”s in ROL have represented  LGBT. These stereotypes were motivated by the rejection of LGBT's existence, a shift in attitude toward LGBT, and ROL Muslim ideology. From the interview, the readers showed various responses toward the news; agreement to the stereotype by a reader, and disagreement by three others due to various reasons. In conclusion, the stereotypes of LGBT in ROL have caused negative images of this community even though they were not supported by scientific explanation in the ROL. The readers however have reacted towards these stereotypes differently, regardless of the negative images caused by the ROL stereotypes towards the LGBT community.
GRAMATICAL ERRORS OF SHORT STORY BY BLOGGER IN INTERNET syarifah ilma
ETNOLINGUAL Vol. 5 No. 2 (2021): ETNOLINGUAL
Publisher : Department of Master of Linguistic, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/etno.v5i2.33944

Abstract

English is not second language of Indonesia, so lot of them has lot of Errors when they are learning English, one of them is grammar error, in this research will talk about the grammar error and the correction of short story, also discuss about what is the errors of this story and what are they,  in this reseach has some purpose to study about grammar errors. This writing was carried out for research on how many grammatical errors in the content of a blogger on the internet, in this study the author uses the method of error analysis.The results of this study indicate several aspects of error, namely, Errors in the use of groups of verbs, Errors in the use of prepositions, Errors in the use of pronouns, Errors in the use of adverbs, this is due to several factors, one of which is because English is their second language. and not the first language, etc.

Page 6 of 11 | Total Record : 106