cover
Contact Name
Dian Arrisujaya
Contact Email
arrisujaya@unb.ac.id
Phone
+622517592051
Journal Mail Official
jsainsnatural.unb@gmail.com
Editorial Address
Universitas Nusa Bangsa Kampus Universitas Nusa Bangsa Jl. KH. Sholeh Iskandar Km. 4, Cimanggu, Tanah Sareal Bogor 16166
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Sains Natural: Journal of Biology and Chemistry
ISSN : 20863446     EISSN : 2621508X     DOI : https://doi.org/10.31938/jsn
Jurnal Sains Natural is a peer-reviewed, open access journal that publishes original research articles, review articles, as well as short communication with the objectives to explore the knowledge about natural sciences. This journal incorporates not only all branches of chemistry and biology, but also sub-disciplines like Biochemistry, Polymer, Agricultural chemistry, Environmental chemistry, etc.
Articles 250 Documents
PEMANFAATAN LIMBAH KECAP KEDELAI DALAM PEMBUATAN NATA DE SOYA Srikandi Srikandi; Lilis Sugiarti; Sugi Hardanto
JURNAL SAINS NATURAL Vol. 1 No. 2 (2011): Sains Natural
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.634 KB) | DOI: 10.31938/jsn.v1i2.27

Abstract

Utilization of Waste of Soy Souce Production for Nata de Soya Product         The general objective of the study was to minimize waste of soy sauce production to become food product of  nata de soya. Bacteria of Acetobacter xylinum were used for the purpose. Specific objective of the study was to determine the composition of materials in producing nata de soya. Three treatments were used in the study namely: 1) six concentration of the waste (0%, 2.5%, 5.0%, 7.5%, 10%, 12,5%), 2) five concentration of sugar (0%, 3%, 6%, 9%, 12%), and 3) two  concentration of (NH4)2P04 (0%, 0,5%). Each treatment was replicated in three times. Parameters to be measured was the thick and degree of white colour of the nata de soya produced. The completely factorial randomized design was used in the statistical analysis. The results showed that the best composition: the waste 10%, sugar 6% and (NH4)2P04  0,5%  for the thickness 2,23 cm and white colour degree of  37,87%.  All treatments and the interactions were significantly different for the thickness (P=95%).  Treatments of waste and sugar were significantly different for degree of white colour,  except for (NH4)2P04 treatments were not significantly different (P=95%).Key words : Waste of soy souce, Acetobacter xylinum, Nata de soya, thickness, degree of white ABSTRAK        Tujuan umum penelitian adalah  untuk memanfaatkan  limbah kecap kedelai menjadi produk makanan nata de soya menggunakan Acetobacter xylinum. Tujuan khusus penelitian ini adalah menentukan komposisi media yang paling tepat untuk pembuatan nata de soya dari limbah kecap kedelai. Pembuatan nata de soya dalam penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) factorial dengan 3 perlakuan, yaitu 1) enam konsentrasi limbah kecap (0%, 2,5%, 5,0%, 7,5%, 10%, 12,5%), 2) lima konsentrasi gula (0%, 3%, 6%, 9%, 12%), dan 3) dua konsentrasi (NH4)2P04 (0% dan 0,5%), masing-masing unit perlakuan mendapatkan perlakuan yang sama, diulang sebanyak 3 kali dan dilaksanakan secara serentak. Parameter  yang diamati dari setiap unit percobaan adalah  ketebalan dan derajat putih nata. Desain penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) factorial untuk analisis statistik. Hasil penelitian menunjukan bahwa komposisi yang paling baik adalah media dengan limbah kecap 10%, gula 6% dan (NH4)2P04 0,5% dengan ketebalan 2,23 cm dan derajat putih 37,87%. Perlakuan konsentrasi limbah kecap, gula dan (NH4)2P04 dan interaksinya berpengaruh nyata  terhadap ketabalan nata yang dihasilkan (P=95%). Perlakuan konsentrasi limbah kecap dan gula, mempengaruhi secara nyata derajat putih nata sedangkan untuk  perlakuan (NH4)2PO4 tidak mempengaruhi secara nyata (P=95%)Kata kunci :   Limbah Kecap, Acetobacter xylinum, Nata de soya, Ketebalan, Derajat Putih.
MIKROPROPAGASI TANAMAN TALAS BOGOR (Colocasia esculenta (L.) Schott) MELALUI TUNAS APIKAL Febi Nurilmala; Puput Hanum Nirmala
JURNAL SAINS NATURAL Vol. 3 No. 1 (2013): Sains Natural
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.349 KB) | DOI: 10.31938/jsn.v3i1.51

Abstract

Micropropagation
PEMANFAATAN LIMBAH PRODUKSI KAKAO UNTUK PAKAN BENIH IKAN NILA (Oreochromis niloticus) Vitas Atmadi Prakoso; Hendy Firmanto; Kurniawan Kurniawan
JURNAL SAINS NATURAL Vol. 4 No. 2 (2014): Sains Natural
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.875 KB) | DOI: 10.31938/jsn.v4i2.84

Abstract

Utilization of Waste Production of Cocoa for Tilapia Fish (Oreochromis niloticus) Seed Feed           Problems often arise in fish farming is the cost of artificial feed (pellets) which is expensive. The availability of local feed ingredients are still very limited and reliance on imports causing feed prices to rise. Therefore we need research to find alternative raw materials that can substitute fish meal price is relatively cheaper, widely available, and do not compete with cattle and human needs. Raw materials include cocoa shell waste derived from cocoa plantations. This study aimed to evaluate the use of cocoa shell waste for growing out of  tilapia fish (Oreochromis niloticus). The study was conducted at the Center for Research and Development of Freshwater Aquaculture, Bogor. When the study will be conducted over two months. The fish used were tilapia fish 7-8 cm size were maintained on media aquarium measuring 50 × 40 × 40 cm. In addition, the feed given that the result of the fortification of rind cocoa powder, cocoa seed shell powder, rice bran, tapioca flour, water and salt. Commercial feed was also used in this study as a comparison. Feed given as much as 3% of the total biomass of fish in each aquarium. Every two weeks the data  collection of body length and weight of fish seeds were measured. The data would be observed that the length and absolute weight, specific growth rate (SGR), increase biomass and fish survival rate. The results of this study indicated that tilapia fish fed the formulation of cocoa waste could not achieve the growth of fish with commercial feed. Further studies on cocoa waste hopely be better to produce fish seeds which same growth with the growth of fish fed by commercial feed.Key words: Feed, waste of cocoa, tilapia, Oreochromis niloticus ABSTRAK         Permasalahan yang sering muncul pada usaha budidaya ikan yaitu biaya pakan buatan (pellet).yang mahal. Ketersediaan bahan baku pakan lokal masih sangat terbatas dan ketergantungan pada impor menyebabkan harga pakan meningkat. Oleh karena itu diperlukan penelitian untuk mencari alternatif  bahan baku yang dapat menjadi substitusi tepung ikan dengan harga yang relatif murah, banyak tersedia, dan tidak bersaing dengan kebutuhan ternak dan manusia. Bahan baku tersebut antara lain limbah kulit kakao yang berasal dari perkebunan kakao. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pemanfaatan limbah kulit kakao untuk pembesaran benih ikan nila (Oreochromis niloticus). Penelitian dilakukan di Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Tawar, Bogor. Waktu penelitian akan dilaksanakan selama 2 bulan. Ikan yang digunakan yaitu benih ikan nila ukuran 7-8 cm yang dipelihara pada media akuarium berukuran 50 × 40 × 40 cm. Selain itu, pakan yang diberikan yaitu hasil fortifikasi dari serbuk kulit buah kakao, serbuk kulit biji kakao, dedak padi, tepung tapioka, air, dan garam. Pakan komersil juga digunakan dalam penelitian ini sebagai pembanding. Pakan diberikan sebanyak 3% dari total biomassa ikan pada masing-masing akuarium. Tiap 2 minggu dilakukan pengambilan data panjang dan bobot tubuh benih ikan yang diuji. Data yang akan diamati yaitu pertambahan panjang dan bobot mutlak, laju pertumbuhan spesifik (SGR), pertambahan biomass, dan sintasan ikan uji. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa benih ikan nila yang diberi pakan formulasi dari limbah kakao belum dapat mencapai pertumbuhan yang setara dengan pakan komersial. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai formulasi pakan limbah kakao yang lebih baik lagi agar mampu menghasilkan pertumbuhan benih ikan yang seimbang dengan pertumbuhan ikan yang diberi pakan komersial.Kata Kunci: Pakan, Limbah kakao, Nila, Oreochromis niloticus
STATUS KUALITAS AIR TANAH DI KELURAHAN PEDURENAN, KECAMATAN MUSTIKAJAYA, BEKASI TIMUR Maulin Inggraini; Siti Nurfajriah; Pangeran Andareas
JURNAL SAINS NATURAL Vol. 6 No. 2 (2016): Sains Natural
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.173 KB) | DOI: 10.31938/jsn.v6i2.161

Abstract

Status of  Ground Water Quality in The Village of Pedurenan, Mustikajaya District, East BekasiSanitation and poor hygiene practice and unsafe drinking water contributes to 88% of childhood deaths from diarrhea in worldwide. For children who survive often suffer from diarrhea contribute to nutritional problems, preventing children to be able to achieve their maximum potential. According to the Basic Health Research (Riskesdas) in 2013, the incidence and prevalence of diarrhea for all age groups in Indonesia is 3,5% and 7,0%. Respectively the incidence of diarrhea is closely associated with the quality of sanitation and groundwater used by society. This study aimed to determine the quality of water used for sanitation especially groundwater, in Sub Pedurenan, District Mustikajaya, East Bekasi. Results showed that groundwater quality inspection using the Most Probable Number (MPN) in RW 02, Village and District Pedurenan Mustikajaya, there were 4 samples were negative of coliform, and 25 coliform positive samples, with the highest number of 1100 cells / 100 mL. This indicates that ground water for sanitation and groundwater of sampling locations are generally contaminated by coliform bacteria.Keywords: groun water, coliform, diarrhea, water quality, MPN ABSTRAK Sanitasi dan perilaku kebersihan yang buruk serta air minum yang tidak aman berkontribusi terhadap 88% kematian anak akibat diare di seluruh dunia. Bagi anak-anak yang bertahan hidup, seringnya menderita diare berkontribusi terhadap masalah gizi, sehingga menghalangi anak-anak untuk dapat mencapai potensi maksimal mereka. Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, insiden dan prevalensi diare untuk seluruh kelompok umur di Indonesia adalah 3,5% dan 7,0%. Kejadian diare sangat erat kaitannya dengan kualitas sanitasi dan air tanah yang digunakan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air yang digunakan untuk sanitasi serta air tanah khususnya di Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Mustikajaya, Bekasi Timur. Hasil menunjukkah bahwa pemeriksaan kualitas air tanah menggunakan metode Most Probable Number (MPN) di RW 02 Kelurahan Pedurenan dan Kecamatan Mustikajaya, terdapat 4 sampel yang negatif coliform, dan 25 sampel positif coliform, dengan jumLah tertinggi 1100 sel/100 mL. Hal ini mengindikasikan bahwa air tanah untuk sanitasi dan air tanah di lokasi pengambilan sampel umumnya tercemar oleh bakteri coliform.Kata Kunci: Air tanah, coliform, diarrhea, Kualitas Air, MPN
UJI KETAHANAN TIGA VARIETAS TOMAT (SOLANUM LYCOPERSICUM L.) TERHADAP SERANGAN CMV (CUCUMBER MOSAIC VIRUS) DENGAN METODE DAS-ELISA Lia Agturani Tudaryati; Febi Nurilmala; Krisna Dwiharniati
JURNAL SAINS NATURAL Vol. 1 No. 2 (2011): Sains Natural
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.011 KB) | DOI: 10.31938/jsn.v1i2.18

Abstract

Endurance Test Three Tomato Variety (Solanum lycopersicum L.) Against Attacks CMV (Cucumber Mosaic Virus) DAS-ELISA Method          Tomato plantation intensification can be done by controlling nuisance organism plant causes disease in tomato, such as CMV. CMV can be transmitted mechanically, and therefore testing of tomato varieties resistance to CMV can be performed with CMV isolates infect mechanically to healthy tomato plants (variety Marta F1, San Marino, and Viccario). CMV isolates derived from two sources, namely a positive tomato plants attacked by CMV (plant sap) and the positive control CMV AGDIA producers commonly used as a positive control test DAS-ELISA (Double Antibody Sandwich-Enzyme Linked immunosorbent assay). This study aims to test three varieties of tomato resistance against CMV attacks. Research conducted in the screen house and laboratory virology Central Agricultural Quarantine Standards Test. Identification of CMV infection was done by observing the incubation period, symptoms appeared, and continued with DAS-ELISA test. Structured treatment completely randomized design (CRD) with 6 replications. Data processed with fingerprint analysis and continued with various multiple Duncan test at 5% level test. The results showed the disease symptoms appeared only on the varieties of San Marino from CMV infected plant sap. Symptoms caused a reduction of leaf rolling and leaf lamina 8-10 day incubation period and symptoms of stunted stems with 14-28 day incubation period, the San Marino CMV causes the reduction of plant height by 33%. Sensitivity of tomato varieties against CMV San Marino sap from plants was quantitatively evidenced by positive results on the DAS-ELISA test. Meanwhile, F1 and Marta varieties resistant to Viccario CMV infection sap from plants and the positive control CMV AGDIA producers. Keywords : Tomato (Solanum Lycopersicum l.), Cucumber Mosaic Virus, DAS-ELISA method ABSTRAK                 Intensifikasi perkebunan tomat dapat dilakukan dengan mengendalikan organisme pengganggu tanaman (OPT) penyebab penyakit pada tomat, seperti CMV. CMV dapat ditularkan secara mekanis, oleh karena itu pengujian ketahanan varietas tomat terhadap CMV dapat dilakukan dengan menularkan isolat CMV secara mekanik kepada tanaman tomat sehat (varietas Marta F1, San Marino, dan Viccario). Isolat CMV berasal dari dua sumber, yaitu tanaman tomat yang positif terserang CMV (sap tanaman) dan kontrol positif CMV produsen AGDIA yang biasa digunakan sebagai kontrol positif pengujian DAS-ELISA (Double Antibody Sandwich-Enzyme Linked Immunosorbent assay). Penelitian ini bertujuan untuk menguji ketahanan tiga varietas tomat terhadap serangan CMV. Penelitian dilaksanakan di screen house dan laboratorium virologi Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian pada bulan Januari sampai April 2008. Identifikasi hasil penularan CMV dilakukan dengan mengamati periode inkubasi, gejala yang muncul, dan dilanjutkan dengan pengujian DAS-ELISA. Perlakuan disusun dengan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 6 ulangan. Data diolah dengan analisis sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji berganda Duncan pada taraf uji 5%. Hasil penelitian menunjukkan gejala penyakit hanya muncul pada varietas San Marino yang ditulari CMV asal sap tanaman. Gejala yang ditimbulkan berupa daun menggulung dan reduksi lamina daun dengan masa inkubasi 8-10 hari, serta gejala batang kerdil dengan masa inkubasi 14-28 hari, CMV pada San Marino menyebabkan reduksi tinggi tanaman sebesar 33%. Kesensitifan tomat varietas San Marino terhadap CMV asal sap tanaman secara kuantitatif dibuktikan dengan hasil yang positif pada pengujian DAS-ELISA. Sedangkan, varietas Marta F1 dan Viccario tahan terhadap penularan CMV asal sap tanaman maupun kontrol positif CMV produsen AGDIA.Kata kunci : Tomat (Solanum lycopersicum  L.), Cucumber Mosaic Virus, metode DAS-ELISA
INVENTARISASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JATI UNGGUL NUSANTARA DI KEBUN PERCOBAAN COGREK BOGOR Tyas Pratiwi; Karmanah Karmanah; Rini Gusmarianti
JURNAL SAINS NATURAL Vol. 2 No. 2 (2012): Sains Natural (Edisi Khusus)
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.407 KB) | DOI: 10.31938/jsn.v2i2.42

Abstract

Inventory of Plant Pest and Disease of Superior Nusantara Teak in Experimental Garden Cogrek, Bogor        Research on inventory and identification of pests and diseases of plants (PDP) which attacked Superior Teak Plant Nusantara (JUN), aimed to be able to control more effectively and efficiently. The experiment was conducted from November to January 2012, at the Experimental garden Cogrek, University of Nusa Bangsa. Inventory PDP was done with looking around the teak tree stands. The parameters investigated were the symptoms of an attack, the damage caused by PDP and other pests that were in the enveroment of teak stands. Sampling was done by taking the part of plant pests and plant diseases of teak. Identification was done directly or indirectly. Direct identification was through direct observation in the field by observing the symptoms of an attack and assess the extent of damage and the pathogen bioecology information. While indirect way was done with sampling of pathogen of infected plants. then taken to the laboratory to be identified. The results of this study concluded that : the type of pests that were found were various types of grasshoppers (Order Orthoptera), teak leaf caterpillar (Hiblaea puera), tree termites, termite rods, subterranean termites, mealybug (Pseudococcus) and beetle pests, powder wet (Xyleborus destruens). Type of disease found Wet leaf blight (Blight), stem rot and open wounds caused by a fungus (Phytophteras, sp). While the percentage of crop damage index of teak was lower than the results of previous studies on plant of age 3 years old.Keywords : Teak Superior archipelago, Inventory, Pests, Diseases. ABSTRAK          Penelitian mengenai inventarisasi dan identifikasi hama dan penyakit tanaman (HPT) yang menyerang tanaman Jati Unggul Nusantara (JUN), bertujuan untuk dapat melakukan pengendalian yang lebih efektif dan efisien. Penelitian dilaksanakan pada bulan Nopember sampai Januari 2012, di Kebun Percobaan Cogrek Universitas Nusa Bangsa. Inventarisasi HPT dilakukan dengan mengadakan pengamatan HPT disekitar tegakan pohon Jati (JUN). Parameter yang diamati berupa gejala serangan dan kerusakan yang disebabkan oleh HPT serta jenis hama lainnya yang berada pada lingkungan sekitar tegakan jati. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara mengambil bagian tanaman yang terserang hama dan penyakit tanaman Jati (JUN). Identifikasi dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Identifikasi secara langsung melalui pengamatan langsung di lapangan dengan mengamati gejala serangan dan menilai tingkat kerusakan serta informasi bioekologi patogen tersebut. Sedangkan cara tidak langsung dilakukan dengan pengambilan contoh/sampel spesimen patogen dan tanaman terserang. Selanjutnya dibawa ke laboratorium untuk diidentifikasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : jenis hama yang ditemukan adalah berbagai jenis belalang (Ordo Orthoptera), ulat daun jati (Hiblaea puera), rayap pohon, rayap batang, rayap tanah, kutu putih (Pseudococcus), dan Hama Kumbang, Bubuk Basah (Xyleborus destruens).  Jenis penyakit yang ditemukan adalah Hawar Daun (Blight), busuk batang dan luka terbuka yang disebabkan oleh jamur (Phytophteras, sp). Sedangkan persentase indeks kerusakan tanaman jati lebih rendah dibandingkan hasil penelitian sebelumnya yaitu pada umur tanaman 3 tahun.Kata Kunci : Jati Unggul Nusantara, Inventarisasi, Hama, Penyakit.
IDENTIFIKASI DAN UJI PENGENDALIAN HAMA DAUN JABON SECARA INVITRO Ujang W. Darmawan; Agus Ismanto
JURNAL SAINS NATURAL Vol. 4 No. 1 (2014): Sains Natural
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.939 KB) | DOI: 10.31938/jsn.v4i1.75

Abstract

Identification and Control Test of Jabon Leaf Pest by Invitro        One of problem in jabon (Neolamarckia cadamba [Roxb.] F. Bosser) plantation is defoliator. Identification and control effort are needed to counter this problem. This research was intended to identify pest species attacking plant and do efficacy test of several chemical and biological pesticides against the defoliator. The statistical method of efficacy was Completely Randomized Design (CRD). Two pesticides prophenophos (0,1%) and dimethoate (0,1%) as chemical based organic pesticides and Bacillus thuringiensis(0,5 g/l) as biological pesticide were tested against the defoliator. Data was analyzed using Anova and Tukey test at 95% confidence level. The result showed that pest was identified as Dysarthria quadricaudata. Chemical and biological pesticides were effective to control the pest.Keywords: Neolamarckia cadamba, Dysarthria quadricaudata, prophenophos, dimethoate, pest. ABSTRAK        Salah satu persoalan pada hutan tanaman jabon (Neolamarckia cadamba [Roxb.] F. Bosser) adalah serangan hama perusak daun. Pengendalian diperlukan untuk mengatasi persoalan ini. Penelitian  bertujuan untuk mengidentifikasi spesies hama dan melakukan efikasi beberapa jenis pestisida kimia dan organik terhadap hama ulat daun jabon (N. cadamba). Metode yang digunakan adalah rancangan acak lengkap. Dua jenis pestisida kimia berbahan profenofos (0,1%), dan dimetoat (0,1%) serta pestisida organik berbahan dasar Bacillus thuringiensis (0,5 gr/lt) diuji terhadap hama ulat daun. Data dianalisis menggunakan Anova dan uji Tukey (CI = 95%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa spesies hama yang menyerang tanaman jabon adalah Dysarthria quadricaudata. Jenis pestisida tersebut efektif mengendalikan hama ulat daun jabon.Kata kunci: Neolamarckia cadamba, Dysarthria quadricaudata, profenofos. dimetoat, hama
STUDI DINAMIKA SENYAWA FOSFAT DALAM KUALITAS AIR SUNGAI CILIWUNG HULU KOTA BOGOR RTM Sutamihardja; Mia Azizah; Yunita Hardini
JURNAL SAINS NATURAL Vol. 8 No. 1 (2018): Sains Natural
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.301 KB) | DOI: 10.31938/jsn.v8i1.114

Abstract

Study of Dynamics of Phosphate in the Water Quality in Bogor of Upstream Ciliwung RiverCiliwung River has existed and become an important part of the community since ancient period. Since 2009, the Ciliwung River has been polluted condition from upstream. One of the pollutant that could decrease the quality of river water was phosphate. Excessive phosphate level in water bodies caused nutrient enrichment conditions (eutrophication). The presence of nitrate supporting phosphate also caused algae blooming, one of the environmental problem. The research was conducted to determine the dynamics of the phosphate compound of Ciliwung River whether the pollution was reduced, same, or worse. The research included sampling of river water at three points of Katulampa, Pasar Bogor, and Warung Jambu River with sampling time interval of 8 hours in a day for 3 weeks in a row. The data of phosphate and nitrate concentration were measured and compared to the results in PP No.82 year 2001. The total of phosphate in Ciliwung river water has exceeded threshold level in accordance with the environmental quality standard of PP. 82 year 2001, and has been indicated to be in eutrophication condition.Keywords: Ciliwung River, Water Quality, Water Pollution, Phosphate.ABSTRAKSungai Ciliwung telah ada dan menjadi bagian penting masyarakat sejak zaman purba. Namun seiring dengan berlalunya waktu dan perkembangan pesat, sejak tahun 2009 Sungai Ciliwung telah tercemar dari hulu. Salah satu polutan yang bisa menurunkan kualitas air sungai adalah fosfat. Keberadaan fosfat yang berlebihan di badan air dapat menyebabkan kondisi pengayaan nutrisi (eutrofikasi), dan dengan dukungan nitrat dapat menyebabkan algae blooming yang menjadi salah satu masalah lingkungan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dinamika senyawa fosfat Sungai Ciliwung apakah pencemarannya berkurang, sama, atau lebih buruk. Ruang lingkup penelitian meliputi pengambilan sampel air sungai pada tiga titik Katulampa, Pasar Bogor, dan Warung Jambu dengan interval waktu sampling 8 jam dalam sehari, dan dilakukan setiap minggu selama 3 minggu berturut-turut. Kemudian dilakukan analisis sampel di laboratorium, serta interpretasi data dengan membandingkan hasilnya terhadap PP No.82 tahun 2001. Nilai total fosfat di air sungai Ciliwung Hulu tidak memenuhi standar kualitas lingkungan PP. 82 tahun 2001, dan diindikasikan berada dalam kondisi eutrofikasi.Kata kunci: Sungai Ciliwung, Kualitas Air, Polusi Air, Fosfat.
PERBANDINGAN DUA EKSTRAKSI YANG BERBEDA PADA DAUN KELOR (Moringa oleifera, lamk) TERHADAP RENDEMEN EKSTRAK DAN SENYAWA BIOAKTIF YANG DIHASILKAN Agung Abadi Kiswandono
JURNAL SAINS NATURAL Vol. 1 No. 1 (2011): Sains Natural
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.701 KB) | DOI: 10.31938/jsn.v1i1.13

Abstract

Effect of Two Extract Methods on Content and Compound of Leaf of Kelor (Moringa oleifera, Lamk)            It had been studied to identify and compare bia active coumpound group and extract content that had been produced of kelor leaf (Moringa oleifera,Lamk) using maserasi extract method and reflux method with methanol and hexane solution respectively. The content produced by reflux with hexane solution was 11.406 % and with methanol was 12.806 %. The content produced by maseration with hexane was 9.976 % and with methanol was 11,863 %. Statistical analysis using T-Test resulted that reflux method and maseration method using hexane solution was significantly different in eror level 5 %, but by using methanol was not significanntly diferent in 5 % eror level. Phytochemistry test for leaf powder had bioactive compound of steroid,tanin, phenol hydroquinon and saponin. In methanol extract of reflux method had bioactive compound of alkaloid, phenolhydroquinon, flavonoid, steroid,triterpenoid, tanin,and saponin, while in maseration method was alcaloid, steroid,tanin,and saponin.Keywords : Moringa oleifera, reflux,maseration, bioactive, phytochemical ABSTRAK       Telah dilakukan penelitian dengan tujuan mengidentifikasi dan membandingkan golongan senyawa bioaktif dan rendemen ekstrak yang dihasilkan pada daun kelor (Moringa oleifera, Lamk) dengan metode ekstraksi maserasi dan refluks menggunakan pelarut heksana dan metanol 80%.  Rendemen yang dihasilkan dengan metode refluks menggunakan pelarut heksana adalah 11,406%  dan metode maserasi  9,976%, sedangkan dengan pelarut Metanol 80%, metode refluks 12,808% dan metode maserasi 11,863%.  Uji t antara metode refluks dan maserasi daun kelor menggunakan pelarut heksana berbeda nyata dan menggunakan pelarut metanol 80% tidak berbeda nyata pada taraf nyata 5%. Hasil uji fitokimia pada serbuk daun mengandung senyawa bioaktif steroid, tanin, fenol hidroquinon dan saponin. Pada ekstrak metanol 80%, metode refluks adalah golongan alkaloid, fenol hidrokuinon, flavonoid, steroid , triterpenoid, tanin, dan saponin sedangkan pada maserasi adalah golongan alkaloid, fenol hidrokuinon, flavonoid, steroid, tanin, dan saponin.Kata kunci : Moringa oleifera, refluks, maserasi, bioaktif, fitokimia.
ANALISIS STOK KARBON HUTAN MANGROVE PADA BERBAGAI TINGKAT KERUSAKAN DI SEGARA ANAKAN CILACAP Mia Azizah; Erwin Riyanto Ardli; Eming Sudiana
JURNAL SAINS NATURAL Vol. 3 No. 2 (2013): Sains Natural
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.695 KB) | DOI: 10.31938/jsn.v3i2.66

Abstract

Cabrbon Stock Analysis of Mangrove Forest in Every Damaged Level in Segara Anakan Cilacap         Mangrove is a specific vegetation type, found in tropical and subtropical beach area which located in Cilacap  at a sloping beach area near the mouth of a river and the beach protected from the waves. Segara anakan is one of mangroves region which located at 108 º 46'-109 º 03 'E and 07 º 34' - 07 º 47 'South Latitude. Human activities series in Segara anakan mangrove lead the damage of this region, it affects to the ecological and biological or mangrove function as carbon storage place. The aims of this research was to analyze the damage level of mangrove in Segara anakan, Cilacap; to know the spatial distribution of mangrove damage level in Segara anakan; analyze the amount of biomass and carbon stocks at various of damage level in Segara anakan, and to know the number corelation of carbon stocks with damage level in Segara anakan, Cilacap.The research used survey method with purposive random sampling that determine the sampling location based on the damage level. Damage analysis used  assessment teristis method (field survey) and than spasial distribution used surfer 9.0 and ArcView GIS 3.2. Biomass analysis and the amount of carbon stock used descriptive methods, damage level correlation and the amount of carbon stock used Pearson correlation analysis (SPSS software vs. 19).The result was Segara anakan mangrove, Cilacap currently was divided into not damage (7 station), damaged (3 station) and  heavily damaged (5 station) categories. The amount of biomass and carbon stocks in not damaged area (57,67 tons/ha and 26,50 tons/ha); damaged area (23,40 tons/ha and 10,74 tons/ha, and the heavily damaged area (9,49 tons/ha and 4,37 tons/ha). The destruction of mangrove forest affected the amount of biomass and carbon stocks in Segara anakan, Cilacap.Keywords : mangrove,  carbon stock, damage level, Segara Anakan Cilacap ABSTRAK        Hutan mangrove merupakan tipe vegetasi khas, terdapat di daerah pantai tropis dan subtropis yang tumbuh subur di daerah pantai yang landai di dekat muara sungai dan pantai yang terlindung dari hempasan gelombang. Segara Anakan adalah salah satu kawasan hutan mangrove yang terletak pada koordinat 07º34’ - 07º47’ LS dan 108º46’- 109º03’ BT. Serangkaian aktivitas manusia di kawasan hutan mangrove Segara Anakan menyebabkan kawasan ini mengalami kerusakan, hal tersebut berpengaruh terhadap fungsi ekologis dan biologis serta fungsi hutan mangrove sebagai penyimpan karbon.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui tingkat kerusakan  hutan  mangrove di Segara Anakan Cilacap; mengetahui distribusi spasial potensi stok karbon hutan mangrove di Segara Anakan Cilacap  dan  mengetahui korelasi jumlah stok karbon dengan tingkat kerusakan di Segara Anakan Cilacap.Penelitian ini menggunakan metode survei dengan menggunakan teknik purposive random sampling  yaitu menentukan lokasi sampling berdasarkan  pada tingkat kerusakan. Analisis kerusakan menggunakan metode penilaian teristis (survey lapangan) yang selanjutnya didistribusi spasial menggunakan surfer  9.0 dan Arcview GIS 3.2. Analisis biomassa dan jumlah stok karbon menggunakan metode deskriptif, korelasi tingkat kerusakan, dan jumlah stok karbon menggunakan analisis korelasi Pearson (Software SPSS vs. 19). Hasil yang diperoleh adalah hutan mangrove Segara Anakan Cilacap saat ini terbagi menjadi area dengan kategori tidak rusak (7 stasiun), rusak (3 stasiun) dan rusak berat (5 stasiun). Jumlah biomassa dan stok karbon di area yang tidak mengalami kerusakan (57,67 ton/ha dan 26,50 ton/ha), area yang rusak (23,40 ton/ha dan 10,74 ton/ha, dan area yang rusak berat (9,49 ton/ha dan 4,37 ton/ha). Kerusakan hutan mangrove berpengaruh terhadap jumlah biomassa dan stok karbon di Segara Anakan.Kata Kunci: mangrove, stok karbon, tingkat kerusakan,SegaraAnakan Cilacap

Page 3 of 25 | Total Record : 250