Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

The Fruit Characteristics of Ambon Forest Nutmeg (Myristica fatua Houtt) and Banda Nutmeg (Myristica fragrans Houtt) Karmanah Karmanah; Slamet Susanto; Winarso Drajad Widodo; Edi Santosa
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 25 No. 2 (2020): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.604 KB) | DOI: 10.18343/jipi.25.2.292

Abstract

Ambon Forest nutmeg (Myristica fatua Houtt) is one of the endemic plants in Indonesia. The morphological characteristic of Ambon Forest nutmeg is slightly different from that of Banda nutmeg (Myristica fragrans Houtt) i.e., it is not used as spices, but its oil is used as a lamp oil. This study aimed to determine the chemical components and essential oils of Ambon Forest nutmeg derived from its seeds, mace, and flesh compared to Banda nutmeg. Extractions of essential oils were performed using a steam hydro-distillation. Analysis of chemical compositions and contents of essential oil was carried out using a Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GCMS) instrument and SNI 06-2388-2006 method. The essential oil contents in Ambon Forest nutmeg were relatively low, i.e., 0.63% in the seeds, 0.30% in the mace, and 0.04% in the flesh compared to Banda nutmeg i.e., 1% in the seeds, 40% in the mace, and 3.5% in the fruit flesh. The chemical compositions of essential oils showed that M. fatua Houtt contained 12 compounds in the seeds, 24 compounds in the mace, and 17 compounds in the fruit flesh, while for Banda Nutmeg, the contents of essential oils were found 18 compounds in the seeds, 10 compounds in the mace, and 15 compounds in the fruit flesh. M. fatua Houtt contained the highest Copaene, i.e., 28.41% in the seeds, 10.42% in the mace, and 23.33% in the fruit flesh. Myristicin, as the main marker compound of nutmeg oil, was also found in Ambon Forest nutmeg i.e., 1.3% in the seeds, 1.16% in the mace, and 5.19% in the fruit flesh. However, these results showed lower contents when compared to Banda nutmeg with Myristicin contents of 8.72% in the seeds, 10.14% in the mace, and 10.46% in the fruit flesh. Keywords: Essential oil, Myristica fatua Houtt, Myristica fragrans Houtt, Nutmeg
POTENSI PERAKARAN BIBIT TANAMAN NANAS BOGOR (Ananas comusus L. Merr) ASAL STEK DAUN MAHKOTA BUAH Karmanah Karmanah; Siswanti Siswanti
JURNAL SAINS NATURAL Vol. 3 No. 1 (2013): Sains Natural
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1138.723 KB) | DOI: 10.31938/jsn.v3i1.49

Abstract

Rooting
Secondary Metabolites and Potential Antioxidants of Nutmeg (Myristica fragrans Houtt) Mace from West Java Rahmatul Kartini Erza; Karmanah Karmanah; Nurlela Nurlela
JURNAL SAINS NATURAL Vol. 12 No. 2 (2022): Sains Natural
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.315 KB) | DOI: 10.31938/jsn.v12i2.380

Abstract

Nutmeg mace is a mesh-shaped seed coat that is bright red when the fruit is ripe and yellowish-white when immature, which generally contains secondary metabolites such as flavonoids and phenolics. This study aimed to examine the content of flavonoids and phenolics, the antioxidant activity of ethanol extract of the nutmeg (Myristica fragrans Houtt) mace based on three regions in West Java i.e. Sukabumi, Cianjur, and Bogor District with age differences. Total phenolic content was measured spectrophotometrically using the Folin Ciocalteau reagent. The total flavonoid content was quantitatively measured using the AlCl3 colorimetric method. Antioxidant activity was tested by measuring the IC50 using the 2,2-diphenyl-1-picryl hydrazyl (DPPH) method. The highest phenolic content was found in young nutmeg from Sukabumi Regency (76.40 mgTAE/g). The highest flavonoid content was found in old age mace nutmeg from Bogor Regency (20.33 mgQE/g). Nutmeg mace has the potential as a natural antioxidant because it can reduce free radicals in DPPH with the lowest IC50 of 153.5 mg/L in old mace from Cianjur District.Keywords: Myristica fragrans Houtt; Mace; Phenolic; Flavonoid; Antioxidant ActivityABSTRAKKandungan Metabolit Sekunder Dan Potensi Antioksidan Fuli Buah Pala (Myristica Fragrans Houtt) Dari Jawa BaratFuli pala adalah selubung biji berbentuk jala berwarna merah terang ketika buah sudah matang dan berwarna putih kekuningan ketika belum matang, yang  umumnya mengandung senyawa metabolit sekunder diantaranya flavonoid dan fenolik. Tujuan penelitian ini  untuk menguji kandungan senyawa flavonoid, fenolik dan aktivitas antioksidan ekstrak etanol fuli pala (Myristica fragrans Houtt) berdasarkan tiga wilayah yaitu Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Bogor dengan perbedaan usia. Kadar total fenolik diukur spektrofotometri menggunakan reagen Folin Ciocalteau, Kadar total flavonoid secara kuantitatif dengan metode kolorimetri AlCl3. Aktivitas antioksidan diuji dengan mengukur nilai IC50 dengan metode 2,2- difenil-1-pikril hidrazil (DPPH). Kadar fenolik tertinggi didapatkan pada pala usia muda dari Kabupaten Sukabumi dengan kadar sebesar 76,40 mgTAE/g. Kadar flavonoid tertinggi didapat pada fuli pala usia tua di Kabupaten Bogor dengan kadar sebesar 20,33 mgQE/g. Fuli buah pala berpotensi sebagai antioksidan alami karena mampu meredam radikal bebas pada DPPH dengan IC50 terendah sebesar 153,5 mg/L yang diperoleh dari fuli usia tua dari Kabupaten Cianjur.Kata kunci: Myristica fragrans Houtt; Fuli; Fenolik; Flavonoid; Aktivitas Antioksidan
INVENTARISASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JATI UNGGUL NUSANTARA DI KEBUN PERCOBAAN COGREK BOGOR Tyas Pratiwi; Karmanah Karmanah; Rini Gusmarianti
JURNAL SAINS NATURAL Vol. 2 No. 2 (2012): Sains Natural (Edisi Khusus)
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.407 KB) | DOI: 10.31938/jsn.v2i2.42

Abstract

Inventory of Plant Pest and Disease of Superior Nusantara Teak in Experimental Garden Cogrek, Bogor        Research on inventory and identification of pests and diseases of plants (PDP) which attacked Superior Teak Plant Nusantara (JUN), aimed to be able to control more effectively and efficiently. The experiment was conducted from November to January 2012, at the Experimental garden Cogrek, University of Nusa Bangsa. Inventory PDP was done with looking around the teak tree stands. The parameters investigated were the symptoms of an attack, the damage caused by PDP and other pests that were in the enveroment of teak stands. Sampling was done by taking the part of plant pests and plant diseases of teak. Identification was done directly or indirectly. Direct identification was through direct observation in the field by observing the symptoms of an attack and assess the extent of damage and the pathogen bioecology information. While indirect way was done with sampling of pathogen of infected plants. then taken to the laboratory to be identified. The results of this study concluded that : the type of pests that were found were various types of grasshoppers (Order Orthoptera), teak leaf caterpillar (Hiblaea puera), tree termites, termite rods, subterranean termites, mealybug (Pseudococcus) and beetle pests, powder wet (Xyleborus destruens). Type of disease found Wet leaf blight (Blight), stem rot and open wounds caused by a fungus (Phytophteras, sp). While the percentage of crop damage index of teak was lower than the results of previous studies on plant of age 3 years old.Keywords : Teak Superior archipelago, Inventory, Pests, Diseases. ABSTRAK          Penelitian mengenai inventarisasi dan identifikasi hama dan penyakit tanaman (HPT) yang menyerang tanaman Jati Unggul Nusantara (JUN), bertujuan untuk dapat melakukan pengendalian yang lebih efektif dan efisien. Penelitian dilaksanakan pada bulan Nopember sampai Januari 2012, di Kebun Percobaan Cogrek Universitas Nusa Bangsa. Inventarisasi HPT dilakukan dengan mengadakan pengamatan HPT disekitar tegakan pohon Jati (JUN). Parameter yang diamati berupa gejala serangan dan kerusakan yang disebabkan oleh HPT serta jenis hama lainnya yang berada pada lingkungan sekitar tegakan jati. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara mengambil bagian tanaman yang terserang hama dan penyakit tanaman Jati (JUN). Identifikasi dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Identifikasi secara langsung melalui pengamatan langsung di lapangan dengan mengamati gejala serangan dan menilai tingkat kerusakan serta informasi bioekologi patogen tersebut. Sedangkan cara tidak langsung dilakukan dengan pengambilan contoh/sampel spesimen patogen dan tanaman terserang. Selanjutnya dibawa ke laboratorium untuk diidentifikasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : jenis hama yang ditemukan adalah berbagai jenis belalang (Ordo Orthoptera), ulat daun jati (Hiblaea puera), rayap pohon, rayap batang, rayap tanah, kutu putih (Pseudococcus), dan Hama Kumbang, Bubuk Basah (Xyleborus destruens).  Jenis penyakit yang ditemukan adalah Hawar Daun (Blight), busuk batang dan luka terbuka yang disebabkan oleh jamur (Phytophteras, sp). Sedangkan persentase indeks kerusakan tanaman jati lebih rendah dibandingkan hasil penelitian sebelumnya yaitu pada umur tanaman 3 tahun.Kata Kunci : Jati Unggul Nusantara, Inventarisasi, Hama, Penyakit.
Kinerja Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka dalam Mendukung Pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Yunus Arifien; Karmanah; Zaenal Mutaqien; Faisal Maad
Almufi Journal of Measurement, Assessment, and Evaluation Education Vol 2 No 1: Juni (2022)
Publisher : Yayasan Almubarak Fil Ilmi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan merupakan bagian terpenting dari kehidupan, dan harus sejalan dengan perkembangan zaman dalam menghadapi tantangan yang terus berubah   Wabah Covid-19 telah melanda dunia Pendidikan Tinggi yang memaksa semua Perguruan Tinggi di Bogor menerapkan sistem belajar jarak jauh dan sekaligus melakukan merdeka belajar kampus merdeka yang harus memperhatikan kompetensi lulusan pada perguruan tinggi swasta. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja MBKM dan pencapaian indikator kinerja utama Perguruan Tinggi setelah pelaksanaan MBKM khususnya kelas yang kolaboratif dan partisipatif.  Metode penelitian yang digunakan adalah secara diskriptif dan uji beda.  Analisis data meliputi reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan.  hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) Kinerja pembelajaran MBKM perguruan tinggi telah dilaksanakan dengan baik selama pandemic covid 19 ataupun era industry 4.0 dengan tingkat kepuasan mahasiswa puas, dan (2) Pembelajaran pada era merdeka belajar kampus merdeka berbeda nyata dengan pembelajaran sebelumnya pada semua parameter pencapaian IKU khususnya kelas yang kolaboratif dan partisipatif dimana menghasilkan ningkatan pada seluruh parameter.
Go Green Around Campus: Environmental Management Collaboration With the Household Waste Disposal Association Karmanah; Nia Sonani; Abdul Rahman Rusli; Dewi Fitrianti
Almufi Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 1: Juni (2022)
Publisher : Yayasan Almubarak Fil Ilmi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Environmental management related to the handling of household waste in the RW 08 area is still shared homework. If not managed properly, the increasing number will cause problems, including environmental pollution, and affect public health problems. One of the efforts to reduce waste generation at Temporary and final Waste Disposal Sites, a Community Service activity (PKM), is carried out "Go Green Campus Circle: Environmental Management Collaboration with the Household Waste Disposal Association ."Through deliberation approaches, counseling, training, mentoring, and collaboration in waste management activities, the activity method is through deliberation. This activity is carried out by collaborating with the garbage disposal association, RW management, Kelurahan, and local government to deal with the Kukutu TDS's environmental management and sustainably manage household waste. The activity results showed a very good response from waste managers, RW administrators, Kelurahan, and Regional Governments during the implementation of PKM activities. Likewise, the youth waste management response was enthusiastic about participating in counseling and training on waste management and maggot cultivation. Furthermore, the community's response around the TDS, posyandu cadres, and PKK cadres when attending counseling and training on making handicrafts made from inorganic waste showed a good answer. Activities that receive funding assistance for the independent policy research program to study independent campuses and community service based on research results and prototype PTS Ditjen Diktiristek This 2021 fiscal year can increase public awareness and waste management in handling household waste. In addition, the establishment of collaboration in environmental management between communities and local governments reduces the impact of environmental pollution.
KARAKTERISTIK DAN KANDUNGAN MINYAK ATSIRI DAUN PALA SEBAGAI PEMBEDA JENIS KELAMIN TANAMAN Rohadi Rohadi; Karmanah Karmanah; Mamay Maslahat
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2022 Transisi Global dalam Mencapai SDGs 2030
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Informasi jenis kelamin tanaman pala sangat diperlukan untuk  membedakan secara pasti tanaman pala jantan dan betina, sehingga sex-ratio 1:10 untuk suatu perkebunan pala dapat terpenuhi. Tujuan penelitian untuk menentukan karakteristik morfologi daun dan kandungan minyak daun pala yang menjadi pembeda jenis kelamin pala. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Tamansari Bogor. Metode penelitian dengan metode survey.  Penentuan sampel secara purposive sampling. Parameter yang diamati panjang daun (PD), lebar daun (LD), jumlah tulang daun (JTD),  panjang tangkai daun (PTD) dan kandungan minyak atsirinya. Analisis kandungan dan komponen minyak atsiri daun pala menggunakan instrument Kromatografi Gas (GC).  Parameter yang diamati berat jenis, indeks bias, putaran optik, kelarutan dalam alkohol serta kandungan miristisin. Analisis data menggunakan uji F taraf 5% dan uji lanjut DMRT. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik morfologi daun dapat dijadikan ciri sebagai pembeda jenis kelamin. Tanaman pala betina memiliki ukuran yang lebih besar dari pala jantan pada karakteristik panjang daun dan lebar daun.  Pala hermafrodit memiliki ukuran yang lebih besar pada karakteristik jumlah tulang daun dan panjang tangkai daun.  Kandungan minyak atsiri daun pala belum dapat dijadikan sebagai pembeda jenis kelamin, namun kandungan miristisin minyak daun pala jantan relatif lebih tinggi daripada pala betina
Efektivitas Pemberian Pupuk Organik Cair Cangkang Telur dan Kulit Bawang Merah Terhadap Pertumbuhan Tanaman Tomat Sayur (Lycopersicum Esculentum Mill.) Putri Reska Febriyanti; Andi Masnang; Karmanah Karmanah
JURNAL PERTANIAN Vol 14, No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jir.v14i1.3185

Abstract

Sumber pupuk organik cair dapat diperoleh dari limbah bahan pangan dan tanaman diantaranya cangkang telur dan kulit bawang merah. Cangkang telur yang mengandung kalsium dan kulit bawang merah yang mengandung flavonoid sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik cair. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pupuk organik cair berbahan cangkang telur dan kulit bawang merah yang tepat terhadap pertumbuhan tanaman tomat. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan yaitu bulan Juni-Agustus 2022 di Green house Fakultas Pertanian Universitas Nusa Bangsa. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap  terdiri dari lima perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan yang diuji adalah pupuk organik cair dari cangkang telur dan kulit bawang merah  yaitu P0 (kontrol), P1 (75 ml/liter air), P2 (100 ml/liter air), P3 (125 ml/liter air) dan P4 (150 ml/liter air). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi pupuk organik cair mempengaruhi pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, warna daun, jumlah bunga dan jumlah buah. Perlakuan P4 berpengaruh sangat nyata dan paling baik terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, warna daun, jumlah bunga dan jumlah buah pada umur 14 HST sampai 44 HST. Kata kunci : cangkang telur, kulit bawang merah, pupuk organik cair, tomat
PEMBERDAYAAN KELOMPOK MASYARAKAT (POKMAS) DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KELURAHAN CIBADAK Karmanah, Karmanah; Wibaningwati, Dyah Budibruri; Rusli, Abdul Rahman; Sonani, Nia
Jurnal Abdi Inovatif : Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Abdi Inovatif : Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (690.795 KB) | DOI: 10.31938/jai.v1i1.376

Abstract

Abstract The problem of household waste in the city of Bogor is included in the Cibadak Village, is still the main problem because the volume continues to increase along with the population are increased. Improper handling of waste will cause environmental pollution and have an impact on people’s health. Therefore, it needs to manage waste at the household and community levels through empowering waste management groups at the RW level. The results of community service activities in the Cibadak village already have TPS3R RW 04 and TPS Kukupu RW 08. The manager of TPS3R and TPS Kukuku RW 08 has carried out household waste collection activities as well as sorting organic and non-organic waste. Organic waste has not been processed into compost and non-organic waste has not been used as raw material for handicrafts, but is directly sold to collectors. The household compost produced has the potential to be used as commercial compost because it has compost specifications (based on SNI 19-7030-2004), some of them are black in color and have a total N nutrient content of 0.45%, higher than the minimum limit. Community empowerment can improve the skills of waste managers. Community empowerment in household waste management also has a positive impact because it can improve cleanliness and reduce the level of environmental pollution. In community empowerment activities in household waste management, the partner role is needed for increase the role of TPS3R and TPS managers through community empowerment independently.AbstrakPermasalahan sampah rumah tangga yang ada di Kota Bogor termasuk di Kelurahan Cibadak, masih menjadi masalah utama karena volumenya terus bertambah seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Penanganan sampah yang kurang baik akan meningkatkan pencemaran lingkungan dan berdampak negatif pada kesehatan masyarakat. Oleh karenanya perlu dilakukan pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga dan masyarakat melalui pemberdayaan kelompok-kelompok pengelola sampah di tingkat RW. Hasil kegiatan pengabdian di kelurahan Cibadak sudah ada pada TPS3R RW 04 dan TPS Kukupu RW 08. Pengelola TPS3R dan TPS Kukupu RW 08 sudah melakukan kegiatan pengumpulan sampah rumah tangga serta melakukan pemilahan sampah organik dan non organik. Sampah organik belum diolah menjadi kompos dan sampah non organik belum dimanfaatkan sebagai bahan baku kerajinan, tetapi langsung dijual ke pengepul. Kompos sampah rumah tangga yang dihasilkan berpotensi untuk dijadikan kompos komersial karena memiliki spesifikasi kompos (berdasarkan SNI 19-7030-2004) diantaranya warna kehitaman dan memiliki kandungan hara N total 0,45%, lebih tinggi dari batas minimumnya. Pemberdayaan masyarakat dapat meningkatkan keterampilan mengelola sampah. Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga juga berdampak positif karena dapat meningkatkan kebersihan dan mengurangi tingkat pencemaran lingkungan. Pada kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga, peran mitra sangat diperlukan untuk meningkatkan peran pengelola TPS3R dan TPS melalui pemberdayaan masyarakat secara swadaya.
INVENTARISASI SERANGAN HAMA DAN PENYAKIT PADA TERUBUSAN POHON JATI UNGGUL NUSANTARA Karmanah, Karmanah; Rizki, Fathan Hadyan; Sunardi, Sunardi
Jurnal Agrotek Tropika Vol 10, No 4 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, NOVEMBER 2022
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v10i4.5560

Abstract

Jati Unggul Nusantara (JUN) (Tectona grandis L.f.) banyak diminati karena memiliki masa panen yang singkat. Dibalik keunggulan itu JUN memiliki sifat kayu yang kurang stabil. Kondisi tersebut dapat diperparah oleh serangan hama dan penyakit yang bersumber dari vegetasi yang telah ada sebelumnya. Sisa vegetasi di suatu pertanaman dapat menjadi penghubung bagi siklus kehidupan hama dan penyakit. Di kebun percobaan Universitas Nusa Bangsa (UNB) terdapat tunggul JUN yang dibiarkan tumbuh menjadi tegakan baru (terubusan). Tujuan dari penelitian ini adalah menginventarisasi hama dan penyakit pada daun terubusan JUN melalui pengamatan gejala kerusakan daun. Penelitian ini dilakukan pada bulan April – Juli 2021 di Kebun Percobaan UNB, Desa Cogreg, Kabupaten Bogor. Sampel pohon ditentukan dengan metode transek sepanjang 160 m. Pengamatan sampel daun dilakukan dengan cara dipetik kemudian diamati jenis dan luas tutupan gejalanya. Luas tutupan kerusakan pada daun tersebut diamati dengan bantuan bidang ukur berbahan mika plastik berukuran 20 x 20 cm. Hasil penelitian menujukkan 666 (86%) helai daun bergejala serangan hama dan/atau penyakit. Sebagian besar kerusakan ditimbulkan oleh penyakit daripada hama. Serangan penyakit yang ditemukan antara lain hawar, shot-hole, karat, embun tepung, karat, dan klorosis. Adapaun gejela serangan hama yang ditemukan yaitu defoliasi, leaf-miner, skeletonize, dan lekukan. Gejala hawar, shot-hole, dan defoliasi merupakan gejala yang paling sering ditemukan. Sementara itu, nilai keparahan tertinggi didapatkan pada gejala embun tepung, hawar, dan karat daun.