Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KARAKTERISTIK MUTU SIMPLISIA RIMPANG JAHE DI PJ. CAP KLANCENG KUDUS Lilis Sugiarti; Tri Setyawati
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 6, No 1 (2017): Edisi Maret 2017
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (825.079 KB) | DOI: 10.31596/jcu.v2i5.163

Abstract

Rimpang Jahe (Zingiber rhizoma) merupakan tanaman suku Zingiberaceae yang digunakan sebagai bahan baku dalam industri jamu dan obat di Indonesia karena berkhasiat antara lain karminatif. Produk obat herbal yang berkualitas ditentukan salah satunya oleh mutu bahan baku. Karakterisasi mutu simplisia didefinisikan simplisia yang akan digunakan sebagai bahan baku harus memenuhi persyaratan mutu yang tercantum dalam monografi terbitan resmi Depkes seperti Materia Medika Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik mutu bahan baku simplisia rimpang jahe di PJ. Cap Klanceng apakah memenuhi persyaratan mutu dalam Materia Medika Indonesia (MMI) dan Standar Nasional Indonesia (SNI). Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan sampel diambil acak dari bahan baku simplisia rimpang jahe di PJ. Cap Klanceng. Hasil yang diperoleh secara organoleptis, bahan baku simplisia rimpang jahe berbentuk irisan tipis dan pipih, rasa khas rempah (pedas), bau aromatis khas rimpang jahe dengan warna kuning coklat, kadar air pada bulan Maret 8,74% ± 0,044 dan April 4,96% ± 0,113 (< 10%), hasil uji mikroskopis meliputi parenkim yang berisi butir pati, jaringan gabus, berkas pembuluh, periderm, pembuluh kayu, serabut, parenkim dengan sel sekresi, hasil uji kadar minyak atsiri adalah 2-3%. Identifikasi simplisia juga telah memenuhi kesesuaian mutu bahwa simplisia tersebut adalah benar simplisia rimpang jahe. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan karakteristik mutu simplisia rimpang jahe di PJ. Cap Klanceng Kudus telah memenuhi kesesuaian mutu dengan MMI maupun SNI.Kata Kunci : Rimpang Jahe, Karakteristik Mutu, MMI, SNI.
ANALISIS MIKROBIOLOGIS JAMU TUJUH ANGIN DAN SARI ASIH PT. JAMU AIR MANCUR SURAKARTA DENGAN METODE ALT DAN AKK Chusnia Afifi; Lilis Sugiarti
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 5, No 2 (2016): Edisi Oktober 2016
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (872.388 KB) | DOI: 10.31596/jcu.v1i5.150

Abstract

Jamu harus memenuhi kriteria aman sesuai persyaratan yang telah ditetapkan, klaim khasiat dibuktikan berdasarkan data empiris, serta memenuhi persyaratan mutu yang berlaku BPOM RI No.12 Tahun 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa nilai ALT dan AKK jamu Tujuh Angin dan Sari Asih yang diproduksi oleh PT. Air Mancur Surakarta dan untuk mengetahui kesesuaiannya dengan standart BPOM RI No.12 Tahun 2014. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental dengan sampel berupa jamu serbuk Tujuh Angin dan Sari Asih yang diproduksi PT. Air Mancur Surakarta. Hasil analisis menunjukkan sampel jamu 16A (Tujuh Angin) dengan No. Batch :AA0166C mempunyai nilai ALT sebesar 5,5x105 dan nilai AKK sebesar 8,0x101 sedangkan sampel jamu 55A (Sari Asih) dengan No. Batch : AA0556M mempunyai nilai ALT sebesar 4,0x105 dan nilai AKK sebesar 2,5x101. Hasil pengujian dan analisis mikrobiologis pada semua sampel yang diuji telah memenuhi standar mutu berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2014 tentang Persyaratan Mutu Obat Tradisional.Kata kunci : Angka Lempeng Total, Angka Kapang Khamir, Obat Tradisional.
PEMANFAATAN LIMBAH KECAP KEDELAI DALAM PEMBUATAN NATA DE SOYA Srikandi Srikandi; Lilis Sugiarti; Sugi Hardanto
JURNAL SAINS NATURAL Vol. 1 No. 2 (2011): Sains Natural
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.634 KB) | DOI: 10.31938/jsn.v1i2.27

Abstract

Utilization of Waste of Soy Souce Production for Nata de Soya Product         The general objective of the study was to minimize waste of soy sauce production to become food product of  nata de soya. Bacteria of Acetobacter xylinum were used for the purpose. Specific objective of the study was to determine the composition of materials in producing nata de soya. Three treatments were used in the study namely: 1) six concentration of the waste (0%, 2.5%, 5.0%, 7.5%, 10%, 12,5%), 2) five concentration of sugar (0%, 3%, 6%, 9%, 12%), and 3) two  concentration of (NH4)2P04 (0%, 0,5%). Each treatment was replicated in three times. Parameters to be measured was the thick and degree of white colour of the nata de soya produced. The completely factorial randomized design was used in the statistical analysis. The results showed that the best composition: the waste 10%, sugar 6% and (NH4)2P04  0,5%  for the thickness 2,23 cm and white colour degree of  37,87%.  All treatments and the interactions were significantly different for the thickness (P=95%).  Treatments of waste and sugar were significantly different for degree of white colour,  except for (NH4)2P04 treatments were not significantly different (P=95%).Key words : Waste of soy souce, Acetobacter xylinum, Nata de soya, thickness, degree of white ABSTRAK        Tujuan umum penelitian adalah  untuk memanfaatkan  limbah kecap kedelai menjadi produk makanan nata de soya menggunakan Acetobacter xylinum. Tujuan khusus penelitian ini adalah menentukan komposisi media yang paling tepat untuk pembuatan nata de soya dari limbah kecap kedelai. Pembuatan nata de soya dalam penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) factorial dengan 3 perlakuan, yaitu 1) enam konsentrasi limbah kecap (0%, 2,5%, 5,0%, 7,5%, 10%, 12,5%), 2) lima konsentrasi gula (0%, 3%, 6%, 9%, 12%), dan 3) dua konsentrasi (NH4)2P04 (0% dan 0,5%), masing-masing unit perlakuan mendapatkan perlakuan yang sama, diulang sebanyak 3 kali dan dilaksanakan secara serentak. Parameter  yang diamati dari setiap unit percobaan adalah  ketebalan dan derajat putih nata. Desain penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) factorial untuk analisis statistik. Hasil penelitian menunjukan bahwa komposisi yang paling baik adalah media dengan limbah kecap 10%, gula 6% dan (NH4)2P04 0,5% dengan ketebalan 2,23 cm dan derajat putih 37,87%. Perlakuan konsentrasi limbah kecap, gula dan (NH4)2P04 dan interaksinya berpengaruh nyata  terhadap ketabalan nata yang dihasilkan (P=95%). Perlakuan konsentrasi limbah kecap dan gula, mempengaruhi secara nyata derajat putih nata sedangkan untuk  perlakuan (NH4)2PO4 tidak mempengaruhi secara nyata (P=95%)Kata kunci :   Limbah Kecap, Acetobacter xylinum, Nata de soya, Ketebalan, Derajat Putih.
Pelatihan Pengolahan Wortel Menjadi Stick Sehat Pengontrol Kadar Glukosa Darah Bagi Ibu PKK di Desa Temulus Mejobo Kudus Rifda Naufa Lina; Annis Rahmawaty; Heni Setyoningsih; Hasty Martha Wijaya; Yulia Pratiwi; Dian Arsanti Palupi; Lilis Sugiarti; Chabbah Tri Septian; Wara Madia
Jurnal Pengabdian Bidang Kesehatan Vol. 2 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian Bidang Kesehatan
Publisher : PPNI UNIMMAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57214/jpbidkes.v2i1.50

Abstract

Carrots are a type of tuber vegetable that is rich in antioxidant compounds, including vitamin C and beta carotene. One of the functions of antioxidants is to protect pancreatic beta cells from free radical attacks and is also a vasodilator in preventing cardiovascular disorders Damage to pancreatic beta cells can result in high blood glucose levels. Carrots have a taste are not pleasant to consume, so they are made in stick form, which is a snack that is easy to consume every day with a delicious taste and is effective in controlling blood glucose levels. The aim of this activity is to increase the knowledge, skills of PKK’s mother in Temulus about the benefits of carrots and how to process them into healthy sticks so they are delicious to consume. The methods used are descriptive, explanation, discussion and practice. The result of this activity was an increase in knowledge from the good category of 10% (3 people) to 46.67% (14 people) with a total of 30 participants. The conclusion of this activity is the increasing knowledge of PKK mothers in Temulus about the benefits of carrots as controlling blood glucose levels and increasing the skills of PKK mothers in Temulas in processing carrots into healthy sticks to control blood glucose levels.
Cegah Stunting dengan Puding Daun Kelor pada Ibu Hamil di Desa Loram Wetan Kudus Dian Arsanti Palupi; Yulia Pratiwi; Dwi Susiloningrum; Lilis Sugiarti; Annis Rahmawaty; Icha Vidyani Setyana Wati; Ana Dwi Rizkina; Astin Dwi Wardini
Compromise Journal Community Proffesional Service Journal Vol. 3 No. 2 (2025): Compromise Journal : Community Proffesional Service Journal
Publisher : LPPM STIKES KESETIAKAWANAN SOSIAL INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57213/compromisejournal.v3i2.724

Abstract

Stunting was growth failure in children caused by chronic malnutrition or infectious disease, resulting in impaired physical and cognitive growth. This community service suggests using Moringa oleifera leaves to prevent stunting by making pudding. Moringa leaves are famous for their high nutritional value, containing vitamins A, C, and E and minerals such as calcium, iron, and protein. This community service program aims to increase the skills and knowledge of the community, especially pregnant women, in making Moringa leaf pudding and the importance of improving nutrition in pregnant women. The method used was descriptive, lecture, discussion and direct practice in making Moringa leaf pudding with village midwives, pregnant women at the posyandu in Loram Wetan Kudus village. The results of this community service activity can be seen from the increase in participants' knowledge and ability to make Moringa leaf pudding correctly according to the instructions that have been given previously. This community service activity concludes that participants can make Moringa leaf pudding independently and increase pregnant women's knowledge about the benefits of Moringa leaves, which are rich in nutrients and can be used to improve nutritional status to reduce the incidence of stunting.