Articles
671 Documents
Fatigue Analysis pada Pegas Daun Jenis SST 74 dalam Aplikasi Industri Alat Berat dengan Pemodelan Metode Elemen Hingga
Anggraini, Lydia;
Akhir, Yaummil Chairil Agoest
ROTASI Vol 20, No 2 (2018): VOLUME 20, NOMOR 2, APRIL 2018
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (229.929 KB)
|
DOI: 10.14710/rotasi.20.2.118-123
Pada industri manufaktur dan rekayasa alat berat dibutuhkan pemeliharaan yang baik guna menghasilkan produk berkualitas tinggi. Namun, kerusakan secara tidak sengaja dan menyebabkan kerugian besar baik dalam hal moral maupun material bagi perusahaan bisa saja ditemukan. Oleh karena itu, analisis diperlukan untuk meminimalkan kemungkinan kecelakaan. Penelitian ini bertujuan menganalisa kelelahan pada pegas daun untuk aplikasi industri alat berat dengan Metode Elemen Hingga. Pemodelan tersebut dilakukan dengan menghitung beban yang diberikan ke pegas daun, bahan pegas daun dan umur pegas daun yang sebenarnya. Setelah data dikumpulkan, analisis siklus pegas daun dilakukan untuk memberikan beberapa perbaikan. Dengan menggunakan FEA, analisis pertama adalah Von-Mises Stress dan dilanjutkan dengan analisis Life Cycle menggunakan ANSYS, kedua analisis tersebut dapat dihasilkan. Hasil Von-Mises Stress yang dihasilkan di dekat fatigue area adalah 3,923 x 108 Pa dan life cycle antara 91.000 - 93.000 siklus. Di sisi lain, life cycle yang sebenarnya dari pegas daun adalah 108.000 siklus dengan life time adalah 6 bulan. Dengan demikian, hasil FEA adalah perkiraan kondisi nyata pegas daun. Penelitian ini juga memberikan beberapa perbaikan terhadap geometri pegas daun. Perbaikan geometri memberikan hasil dalam mengurangi Von-Mises Stress dan meningkatkan life cycle pegas daun. Von-Mises Stress menurun hingga 3,49 x 108 Pa dan siklus hidup meningkat hingga lebih dari 5 x 105 siklus. Masa pakai juga meningkat hingga 30 bulan.
DIFFUSION BONDING : AN ADVANCED OF MATERIAL PROCESS
Rusnaldy, Rusnaldy
ROTASI Volume 3, Nomor 1, Januari 2001
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (491.843 KB)
|
DOI: 10.14710/rotasi.3.1.23-27
Diffusion bonding or diffusion welding is a solid state joining process. This bonding technique is based on theatomic diffusion of elements at the joining interface. The diffusion-welding interface has same physical and mechanicalproperties as base metal. The strength of joining depends on pressure, temperature, time of contact and the cleanness ofthe interface. Diffusion bonding needs longer time than the other welding processes.
ANALISIS KEBOCORAN PIPA REFORMER DI SEBUAH PERUSAHAAN PETROKIMIA
Nugroho, sri;
Rusnaldy, Rusnaldy
ROTASI Vol 16, No 2 (2014): VOLUME 16, NOMOR 2, APRIL 2014
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (737.971 KB)
|
DOI: 10.14710/rotasi.16.2.27-31
Primary Reformer adalah suatu alat yang dioperasikan pada suhu 600-800oC dan tekanan 30-40 kg/cm2. Alat ini berbentuk tube yang berfungsi untuk memecahkan gas hidrokarbon menjadi hidrogen. Primary reformer dibuat material yang berbeda, pada flange menggunakan material baja karbon dan pada top tube menggunakan material baja tahan karat. Kedua material tersebut disambung dengan menggunakan las GTAW (Gas Tungsten arc Welding) dengan filler metal inconel 82. Namun ditemukan kobocoran antara sambungan flange dengan material baja karbon dan weld metal yang menggunakan filler metal inconel 82. Hal ini diduga karena adanya dark band pada weld metal di batas fusi material baja karbon yang terbentuk akibat temperatur operasi. Masalah yang terjadi ini mengakibatkan terjadinya disbonding atau lepasnya weld metal pada base metal.
PENGEMBANGAN SIMULASI UNTUK STUDI AWAL ANALISA RIDE PADA KENDARAAN NIAGA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA
Satrijo, Djoeli
ROTASI Volume 12, Nomor 1, Januari 2010
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1083.88 KB)
|
DOI: 10.14710/rotasi.12.1.5-18
Kendaraan dalam kondisi beroperasi merupakan subjek yang dikenai beban dinamis yang menyebabkan getaran. Masalah getaran kendaraan ini erat kaitannya dengan masalah kenyamanan( ride), dimana kualitas ride berhubungan dengan sensasi yang dirasakan pengemudi dalam kendaraan. Karena itulah analisa ride diperlukan untuk memberikan petunjuk dasar dalam pengontrolan getaran kendaraan, sehingga sensasi ketidaknyamanan pengemudi tidak melebihi level yang ditentukan. Makalah ini membahas simulasi yang digunakan untuk menyelidiki respon dinamik kendaraan dan parameter yang berpengaruh terhadap kenyamanan ride kendaraan niaga. Kendaraan dimodelkan sebagai sistem banyak derajat kebebasan yang terintegrasi atas sasis, lantai, rangka kendaraan dan elemen massa.Eksitasi terhadap model berasal dari gelombang acak jalan raya yang dikarakteristikan dalam bentuk kerapatan spectrum daya (Power Spectral Density/PSD). Respon dinamik acak kendaraan dianalisa dalam domain frekuensi yang disimulasikan menggunakan software berbasis metode elemen hingga. Output dari simulasi ini adalah frekuensi pribadi, bentuk modus getar serta respon percepatan PSD. NIlai respon percepatan PSD kemudian ditransformasikan menjadi respon percepatan ( Root Mean Square/RMS ) dalam 1/3 octave band untuk dibandingkan dengan standar kenyamanan ISO 2631 dalam menilai ride yang dialami pengemudi.
INTEGRASI SISTEM INTERAKTIF DALAM SISTEM OPERASI MESIN BUBUT CNC UNTUK PENDIDIKAN
Widyanto, Susilo Adi
ROTASI Volume 11, Nomor 2, April 2009
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1140.177 KB)
|
DOI: 10.14710/rotasi.11.2.30-35
Pengembangan mesin-mesin produksi cerdas terus dilakukan di antaranya ditujukan sebagai fasilitas pendidikan di sekolah-sekolah pendidikan kejuruan. Penelitian ini mengusulkan suatu perangkat lunak fasilitas interaktif untuk proses pembubutan yang dapat membimbing operator dalam menentukan parameter-perameter proses pembubutan untuk memperoleh kondisi pemotongan optimum. Perangkat lunak yang dikembangkan diintegrasikan ke dalam sistem operasi mesin bubut CNC sehingga proses koreksi dan modifikasi format perintah gerakan dalam G/M code dapat dilakukan secara otomatis.
ANALISIS AERODINAMIKA AIRFOIL DENGAN METODA INTERAKSI VISKOS – TAK VISKOS QUASI - SIMULTAN
Haryanto, Ismoyo;
Munadi, Munadi;
Widodo, Achmad;
Prahasto, Toni
ROTASI Vol 18, No 2 (2016): VOLUME 18, NOMOR 2, APRIL 2016
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (514.873 KB)
|
DOI: 10.14710/rotasi.18.2.32-43
Sebuah program komputasi guna analisis aerodinamika airfoil telah dikembangkan. Dalam program komputasi ini metoda panel diaplikasikan dimana model aliran singularitas yang dipilih adalah kombinasi doublet/source. Sedangkan pengaruh viskositas dianalisis dengan menerapkan metoda interaksi viskos – tak viskos. Dengan metoda ini komputasi dilakukan secara itearatif sehingga parameter-parameter aliran yang diperoleh dari analisis tak viskos melalui metoda panel dan yang diperoleh dari analisis lapisan batas memberikan harga yang sama tepat di daerah ujung lapisan batas. Pada penelitian ini pendekatan quasi – simultan dipilih guna pemodelan interaksi viskos – tak viskos. Pendekatan ini dipilih karena konvergensi yang mampu dicapai sekalipun aliran mengalami pemisahan. Program komputasi yang dikembangkan diterapkan untuk analisis aerodinamika airfoil E387, FX 63-137 dan S822. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa secara umum metoda yang dikembangkan mampu meramalkan koefisien gaya angkat cukup baik dengan tingkat ketelitian sekitar 2% akan tetapi tidak cukup baik untuk meramalkan koefisien gaya hambat. Dari hasil kaji kasus yang dilakukan juga menunjukkan bahwa metoda yang dikembangkan sudah tidak mampu lagi meramalkan karakteristik aerodinamika airfoil yang cukup tebal
TEGANGAN LISTRIK MINIMUM UNTUK JARAK ANTAR ELEKTRODE PADA PENGAPIAN DI UDARA
Sudargana, Sudargana
ROTASI Volume 8, Nomor 1, Januari 2006
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (52.706 KB)
|
DOI: 10.14710/rotasi.8.1.21-23
Pada proses pengapian elektrode listrik tegangan yang dibutuhkan tergantung pada media dan jarak antarelektrodenya. Loncatan api listrik di dalam silinder motor bakar bekerja pada tekanan sekitar 7 bar sehinggamembutuhkan tegangan listrik sekitar 15 KV. Pada proses las listrik dengan jarak sangat dekat dan di udara (1 bar)hanya memerlukan tegangan sekitar 12 Volt.Pada proses yang membutuhkan jarak pengapian tertentu maka memerlukan tegangan pengapian yang cukupbesar. Tegangan ini perlu diidentifikasi agar proses pengapiannya berjalan lancar tanpa terjadi gangguan. Dalampenelitian ini dibuat sistem pengapian seperti pada sistem motor bakar bensin dengan sumber energi listrik darirectifier, pemutaran platina dengan motor listrik dan elektrode dengan jarum yang dapat diatur jaraknya. Perlakuanpada variabel jarak elektrode dan kecepatan putar platina sedang variabel terikatnya adalah tegangan listrikpengapian.Dari data hasil penelitian terlihat bahwa pada rentang celah 0,2 sampai 5 mm tegangan yang dibutuhkanberupa kurva eksponensial V = 3,337 e0,2927d dan V = 24,889 e-0,0002n , dimana d (mm): jarak antar elektrode dan n(rpm) kecepatan putar pengapian.
Penggunaan Styrofoam sebagai Material Bilah Turbin Angin
Ikaningsih, Manty Aldilani;
Rosihan, War’an
ROTASI Vol 21, No 1 (2019): VOLUME 21, NOMOR 1, JANUARI 2019
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (586.171 KB)
|
DOI: 10.14710/rotasi.21.1.23-29
Percobaan pembuatan bilah turbin angin dengan bahan kayu dan styrofoam dilakukan dengan tujuan agar pada kecepatan tertentu bilah dapat rusak. Kerusakan ini dipusatkan pada bagian styrofoam yang memiliki tingkat ketahanan pembebanan di bawah kayu. Kerusakan bilah tersebut nantinya akan melindungi generator agar tidak mengalami overspeed. Pada penelitian ini, desain bilah turbin angin yang digunakan berasal dari lembaga penelitian Lentera Angin Nusantara. Bilah turbin angin yang dibuat adalah tipe taperless, dimana ukuran bilah sama dari pangkal hingga ujung. Modifikasi bilah turbin angin dilakukan berdasarkan hasil simulasi performa bilah turbin angin dengan menggunakan perangkat lunak QBlade. Pada hasil simulasi ditunjukkan bahwa sumbangsih terbesar harga torsi total berasal dari torsi elemental dari bagian bilah pada posisi 50% - 100% panjang bilah. Berdasarkan hasil simulasi performa bilah turbin angin tersebut, maka bilah turbin angin yang dibuat dari bahan dasar kayu dimodifikasi dari bagian tengah hingga bagian ujung belakang dengan menggunakan styrofoam. Harapannya modifikasi tersebut akan mencegah overspeed pada generator dan memusatkan kerusakan di bagian bilah yang terbuat dari styrofoam akibat gaya dorong saat kecepatan angin cukup tinggi. Jika uji lapangan berhasil, maka pemusatan letak kegagalan bilah akan meminimalisir kerusakan (patahnya) bilah di bagian yang tidak terprediksi.
PENGERASAN PERMUKAAN BAJA KARBON ST 40 DENGAN METODE NITRIDASI DALAM LARUTAN GARAM
Umardhani, Yusuf
ROTASI VOLUME 13, NOMOR 4, OKTOBER 2011
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (415.039 KB)
|
DOI: 10.14710/rotasi.13.4.20-23
Nitridasi merupakan suatu metode pengerasan permukaan yang berfungsi untuk meningkatkan ketahanan sifat mekanik pada baja terhadap laju korosi dan keausan. Pada penelitian ini, proses nitridasi dilakukan dengan mendifusikan unsur nitrogen (N) kedalam permukaan baja melalui proses pemanasan baja karbon rendah ST 40 dalam larutan garam kalium nitrat (KNO3). Proses nitridasi ini menggunakan variasi temperatur pemanasan 4000C, 4500C, dan 5000C dengan waktu penahanan spesimen dalam larutan garam kalium nitrat selama 8 jam. Adapun hasil dari proses nitridasi setelah dietsa dalam larutan garam HCL selama 60 menit, mampu meningkatkan nilai kekerasan baja ST 40 dari baja non-perlakuan nitridasi (raw material) sebesar 150.03 HV menjadi 154.8 HV untuk proses nitridasi T :400 0C, 153.8 HV untuk nitridasi T : 450 0C, dan 158.75 HV untuk nitridasi T: 500 0C. Sedangkan untuk hasil pengamatan foto mikroskop pada struktur mikro baja ST 40 setelah dinitridasi, memperlihatkan kenaikan jumlah butiran fasa perlit pada permukaan spesimen, dimana semakin tinggi temperatur pemanasannya maka semakin banyak butiran perlit yang terbentuk, hal ini juga berbanding lurus dengan kedalaman difusi yang terbentuk
Optimasi Penerapan Teknologi Ekstrusi pada Prototipe Mesin Daur Ulang Limbah Styrofoam
Mahmudi, Ali;
Londa, Petrus
ROTASI Vol 19, No 2 (2017): VOLUME 19, NOMOR 2, APRIL 2017
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (290.435 KB)
|
DOI: 10.14710/rotasi.19.2.92-96
Styrofoam termasuk salah satu bahan limbah berbahaya dan sangat banyak digunakan sebagai bahan kemasan produk. World Health Organization (WHO), International Agency for Research on Cancer (IARC), dan Enviromental Protection Agency (EPA) mengkategorikan styrofoam sebagai bahan karsinogen (bahan penyebab kanker). Proses pembuatan styrofoam menghasilkan 57 zat berbahaya ke udara. Keterbatasan kemampuan mesin pengolah limbah styrofoam menjadi salah satu penyebab kurangnya pemanfaatan styrofoam bekas. Oleh karena itu perlu suatu usaha untuk membuat mesin yang dapat membantu mengatasi permasalahan yang muncul dari aktivitas pengolahan limbah styrofoam. Mesin ini dapat mengolah limbah styrofoam menjadi bahan baku produk berbahan plastik. Dalam penelitian ini telah dirancang dan dibuat prototipe mesin pengolah limbah styrofoam dengan metode ekstrusi dan dengan melakukan optimasi variabel antara temparatur pemanasan dan kecepatan aliran styrofoam pada ekstruder terhadap kualitas produk yang dihasilkan. Untuk menghasilkan kualitas produk yang memadai yaitu berwarna putih dan padat pada kondisi optimal berada pada kisaran temparatur 110oC -120oC dengan kecepatan aliran 2,7 – 3,6 m/menit