cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
RAUDHAH
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 188 Documents
PERUBAHAN KURIKULUM DI INDONESIA : STUDI KRITIS TENTANG UPAYA MENEMUKAN KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM YANG IDEAL Muhammedi Muhammedi
JURNAL RAUDHAH Vol 4, No 1 (2016): RAUDHAH
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.461 KB) | DOI: 10.30829/raudhah.v4i1.61

Abstract

Indonesia has frequent changes of the curriculum, including curriculumin in 1947, 1964, 1968, 1973, 1975, 1984, 1994, 1997, 2004, 2006, and 2013. Last future education needs to be designed in order to answer the expectations and challenges of the changes that occur , The education system needs to be built continuously from preschool education, elementary education, secondary education and higher education. Islamic education curriculum must meet the elements of monotheism, religious, development of human potential as the vicegerent of Allah, the development of human relations, and the development of ourselves as individuals. As well as the principles in formulating the curriculum of Islamic education, the principle of perfect linkage with religion, including the teachings and values, inclusive (universal)
PERBEDAAN HASIL BELAJAR STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUALDAN STRATEGI PEMBELAJARAN DISCOVERY MIS ISTIQOMAH AL-ULYA TAHUN AJARAN 2017-2018 INDAYANA FEBRIANI TANJUNG
JURNAL RAUDHAH Vol 6, No 1 (2018): RAUDHAH
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.653 KB) | DOI: 10.30829/raudhah.v6i1.270

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar strategi pembelajaran kontektual dan stategi pembelajaran discovery dan strategi yang mana lebih baik dalam meningkatkan hasil belajar di MIS ISTIQOMAH AL-ULYA. Metode penelitian ini menggunakan kuasi eksperimen dengan cluster random sampling. Instrumen penelitian menggunakan tes dengan soal sebanyak 20 pada materi ekosistem yang telah diuji validitas dan reliabelitasnyadengan menggunakan bantuan SPSS 20.0Hasil penelitian terlihat bahwa tidak terdapat perbedaan hasil belajar yang menggunakan strategi pembelajaran Kontekstual dan strategi pembelajaran Discovery itu terlihat dari nilai t hitung sebesar 1,592< t tabel (28)(0,05) 2,048 sehingga dapat diketahui bahwa tidak terdapat perbedaanhasil belajar akan tetapi jika dilihat dari rata-rata hasil belajar yang menggunakan strategi pembelajaran kontekstual lebih tinggi dari strategi pembelajaran discovery. Kata Kunci: Hasil Belajar, Strategi Pembelajaran Kontekstual, strategi pembelajaran Discovery
Penanamana Disiplin dan Kemandirian Anak Usia Dini dalam Metode Maria Montessori Raisah Armayanti Nasution
JURNAL RAUDHAH Vol 5, No 2 (2017): RAUDHAH
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.837 KB) | DOI: 10.30829/raudhah.v5i2.179

Abstract

Masa anak usia dini disebut sebagai masa emas (golden age) yang mana pada masa ini berkembangan berbagai potensi dan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, seni, sosial emosional, moral, agama, konsep diri, disiplin diri, dan kemandirian. Maka dari itu penting jika sejak usia dini perlu ditanamkan nilai kemandirian dan kedisiplinan pada anak. Kemandirian dan disiplin merupakan bagian yang menjadi perhatiaan oleh Montessori. Metode Montessori memberikan kebebasan dan dukungan penuh pada kemandirian anak melalui observasi dan intervensi dengan membiarkan anak memilih kegiatan sendiri dan saat anak tertarik serta konsentrasi dengan tugasnya. Dengan begitu anak akan bertanggung jawab atas pilihannya sendiri tersebut. Montessori menerapkan Metode Latihan Kehidupan Praktis pada “Children Hose” untuk melakukan kegitan sehari- hari anak dilatih kemandirian dan disiplin . Ketika anak melangkah ke sekolah Montessori latihan dasar dimulai dengan mengenal kehidupan praktis sehari-hari
SEKOLAH ISLAM UNGGULAN: ANTARA HARAPAN DAN TANTANGAN Zaini Dahlan
JURNAL RAUDHAH Vol 5, No 1 (2017): RAUDHAH
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.272 KB) | DOI: 10.30829/raudhah.v5i1.135

Abstract

Problematika paling mendasar yang dihadapi lembaga pendidikan Islam saat ini adalah persoalan mutu. Sekolah-sekolah Islam masih mengalami kendala untuk tampil sebagai sekolah berkualitas dan berkiprah secara optimal sehingga dapat memberikan harapan kepada masyarakat. Permasalahan ini dirasakan sangat kompleks, mulai dari masalah sistem penyelenggaraan sekolah, penataan kurikulum, lemahnya kompetensi tenaga pengajar, ketersediaan sarana dan media pendidikan sampai kepada masalah metodologi pembelajaran. Dampak dari kurang baiknya manajemen yang ada, akhirnya sekolah Islam tidak mampu melahirkan lulusan (output) yang handal dan berkualitas seperti apa yang diharapkan, konsekuensinya ditinggalkan atas nama “kualitas”, masyarakat lebih percaya mengantarkan putra dan putrinya ke sekolah-sekolah negeri yang favorit atau ke sekolah yang berlabel non-muslim. Seiring berjalannya waktu, pada awal tahun 1990-an, sebagian sekolah-sekolah Islam mulai menyatakan dirinya secara formal atau sebaliknya diakui oleh banyak kaum muslim  sebagai “sekolah unggul” atau “sekolah Islam unggulan”. Hadirnya sekolah Islam unggulan memberikan paradigma baru dalam sejarah pendidikan Islam di tanah air. Kiprahnya mulai mengubah citra pendidikan Islam yang awalnya hanya berorientasi kepada kepentingan ukhrawi, atau pada penguasaan ilmu-ilmu keislaman semata, kini mulai menyentuh aspek duniawi dan mulai memposisikan bidang sains dan teknologi  pada tataran yang strategis. Tulisan ini merupakan upaya menggambarkan salah satu fenomena yang muncul secara cepat dari proses islamisasi pada lembaga pendidikan Islam tingkat dasar dan menengah yang kemudian disebut sekolah Islam unggulan atau sekolah elit Muslim.
Upaya Meningkatkan Kecerdasan Kinestetik Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Menari Pada Kelompok B Di Ra Al-Ikhlas Medan Khtimatul Majdah S
JURNAL RAUDHAH Vol 6, No 2 (2018): RAUDHAH
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.645 KB) | DOI: 10.30829/raudhah.v6i2.284

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan Kecerdasan Kinestetik anak usia dini melalui kegiatan menari pada kelompok B di RA Al-Ikhlas Medan. Penelitian ini dilaksanakan pada kelompok B di RA Al-Ikhlas Medan dengan jumlah 13 orang anak yang  dilaksanakan pada semester II T.A 2017/2018. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas partisipan. Penelitian ini terdiri dari dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari 3 kali pertemuan. Analisis data menggunakan data kuantitatif dan kualitatif. Analisis data kuantitatif dengan statistik deskriptif yaitu membandingkan hasil yang diperoleh dari Pra Siklus, Siklus pertama dan Siklus kedua. Analisis data kualitatif dengan cara menganalisis data dari hasil observasi selama penelitian. Pada pra siklus 23,1%, siklus I meningkat menjadi 38,5% dan siklus II menjadi 84,6%. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kecerdasan kinestetik anak usia dini pada kelompok B yang dilakukan melalui kegiatan menari.Kata kunci:  Kecerdasan Kinestetik, Menari, Motorik
SUMBER DAN OTORITAS HUKUM DALAM PERSFEKTIF ISLAM DAN BARAT Azhar Azhar
JURNAL RAUDHAH Vol 4, No 2 (2016): RAUDHAH
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (576.772 KB) | DOI: 10.30829/raudhah.v4i2.53

Abstract

One of the things that is closely connected with the problem of such certainty is the issue from which it came. By knowing the origin or the source of such laws. Then we will be able to determine the validity of a law. As for the sources of Islamic law is derived from the Shariah bersuber of revelation, then the law is God, that gathered in the Qur'an. And the second is the Apostles, namely piled up in His. While the source of the Western form of legal norms made by the ruler of the State, the legislature, the Senate, judges and legal experts.
PERAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK DI KELOMPOK B RA AS-SA’ADAH KECAMATAN MEDAN AREA AhmadIchsan Yafi Hutagalung
JURNAL RAUDHAH Vol 6, No 1 (2018): RAUDHAH
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.54 KB) | DOI: 10.30829/raudhah.v6i1.275

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru dalam menanamkan akhlak di kelompok B RA As-Sa’adah dengan permasalahan dan cara penyelesaiannya. Perolehan data pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif melalui wawacara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan di kelompok B RA As-Sa’adah Medan Area Selatan dengan jumlah anak sebanyak 32 orang, dan sumber data lainnya adalah kepala sekolah, guru, dan orang tua anak.Hasil penelitian ini mengungkapkan tiga temuan yaitu: 1) Keadaan akhlak di kelompok B RA As-Sa’adah sudah berkembang sesuai harapan, 2) Peran guru dalam menanamkan akhlak di kelompok B RA As-Sa’adah berupa keteladanan, pembiasaan, bernyanyi, bercerita, dan teguran, 3) Faktor pendukung peran guru dalam menanamkan akhlak adalah faktor inteligensi dan faktor keluarga, dan faktor penghambat peran guru dalam menanamkan akhlak adalah kurangnya konsentrasi/penalaran dan egosentris anak. Kata kunci:  Peran Guru, Penanaman Akhlak
MENGEMBANGKAN SIKAP CINTA ALLAH DAN RASUL MELALUI METODE KISAH PADA ANAK USIA DINI Masganti Masganti
JURNAL RAUDHAH Vol 4, No 1 (2016): RAUDHAH
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.672 KB) | DOI: 10.30829/raudhah.v4i1.49

Abstract

Attitude marking believe in early childhood include; imitative,unreflective, verbalis and ritualis, wondering, anthromorphis, andegocentric. Wondering cause children aspire after to listen storys related toidol figures of[is including Allah and of Rasul-Nya. They show to wonderwith storys. Story method can develop attitude love Allah and of Rasul [at]age child early, because passing heard story, they will grow to feel tomarvel able to become base of growing of attitude love to Allah and HisRasul.Kata Kunci:Cinta Allah dan Rasul-Nya, Metode Kisah, Anak Usia Dini.
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIDAKDISIPLINAN BELAJAR ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TKIT IBNU QOYYIM TA. 2017/2018 maisarah maisarah
JURNAL RAUDHAH Vol 6, No 1 (2018): RAUDHAH
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.108 KB) | DOI: 10.30829/raudhah.v6i1.291

Abstract

Kedisiplinan sangat penting dalam kehidupan manusia, bahkan dalam menjalankan ajaran ibadah agama Islam sangat dituntut untuk disiplin, seperti disiplin dan tertib dalam melaksanakan Sholat, puasa, berzakat, haji maupun perintah ibadah lainnya. Namun, anak usia 4-5 tahun di TKIT Ibnu Qoyyim pada semester ganjil TA 2017/2018 masih tergolong kurang disiplin, karena masih ditemukan anak yang datang terlambat, berpakaian yang tidak sesuai aturan sekolah, tidak berdoa, bahkan menggunakan fasilitas sekolah tidak sesuai fungsi dan tidak merapikannya. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kurangnya kedisiplinan anak usia 4-5 tahun di TKIT Ibnu Qoyyim. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 18 orang, dan objek yang diteliti adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kurangnya kedisiplinan anak. Pada penelitian ini menggunakan pedoman wawancara. Dari analisis hasil penelitian diperoleh bahwa faktor yang mempengaruhi kurangnya kedisiplinan, yaitu: intern (pembawaan dan motivasi), dan ekstern (keteladanan atau contoh panutan, nasehat, dan metode pembelajaran). Temuan hasil penelitian juga membuktikan bahwa tiga faktor tertinggi yang mempengaruhi anak kurang disiplin yaitu: 83,33% metode pembelajaran, 72,22% keteladanan, dan 66,67% motivasi. Dengan demikian, penelitian ini merekomendasikan agar guru menggunakan metode pembelajaran yang dapat memotivasi anak untuk berperilaku disiplin, dan guru juga harus fokus dan memperhatikan motivasi belajar serta memberikan contoh kedisiplinan yang baik Kata kunci: Kedisiplinan Belajar, Faktor Ketidaksiplinan, Perkembangan Anak Usia Dini
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI Nurlaili Laili
JURNAL RAUDHAH Vol 5, No 2 (2017): RAUDHAH
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.645 KB) | DOI: 10.30829/raudhah.v5i2.183

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai kegiatan yangdapat dilakukan anak usia dini sebagai stimulus yang dapat diberikan oleh orang tua dan guru untuk mengembangkan kemampuan motorik halus anak usia dini. Kegiatan tersebut antara lain adalah mencoret atau menarik garis, menyusun, membentuk, menggambar, mewarnai, menggunting, melipat/origami, mozaik, montase, kolase, finger painting, meronce dan menganyam. Pada setiap kegiatan, tingkat kesulitan diberikan sesuai dengan usia anak.

Page 2 of 19 | Total Record : 188