cover
Contact Name
Bangun IRH
Contact Email
bangunirh@arsitektur.undip.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
modulundip@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
MODUL
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 08532877     EISSN : 2598327X     DOI : -
MODUL ( ISSN-P: 0853-2877, e-ISSN: 2598-327X) is an architecture scientific journal publication in colaboration of Department of Architecture in Engineering Faculty at Diponegoro University with Indonesia Architect Association (IAI) region Central Java.
Arjuna Subject : -
Articles 213 Documents
STUDI KATEGORISASI KONSERVASI PADA KOMPLEK SUSTERAN BANGKONG SEMARANG DARI PENDEKATAN DISIPLIN ARSITEKTUR Wahyuningrum, Sri Hartuti; Suprijadi, Bambang; Tudjono, Sri
MODUL Vol 16, No 2 (2016): MODUL Volume 16 Nomer 2 Tahun 2016 (8 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.041 KB) | DOI: 10.14710/mdl.16.2.2016.66-75

Abstract

Designing architecture development for Heritage Building should handled in carefully attention due to regulation has been protected the artefact. Most of development actions such as rehabilitation, renovation,redesign or development the individual building or building complex are related to develop the building into new function or other development in the context of extention of the needs. Conservation Catagorysation Study is one of the procedure can be used in which is provided through observation stage,documentation, catagorysation analysis to the heritage building complex as approach strategy before provide designing architecture developmentThis research just an example of guidline technique in the process of architectural design in developing heritage building complex based on preservationconservation strategies.Specific approach of architectural context will provide in the future continuing research from other discipline of approach such as archeologies approach to bring final conservation catagorysation comprehensively.
FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN LINGKUNGAN SEKITAR AKIBAT PEMBANGUNAN UNDERPASS STUDI KASUS : UNDERPASS MAKAMHAJI, SUKOHARJO Riza, Masyiana Arifah Alfia; Firmandhani, Satriya Wahyu; Iswardhani, Tanty KA
MODUL Vol 18, No 2 (2018): MODUL vol 18 no 2 tahun 2018 (8 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.043 KB) | DOI: 10.14710/mdl.18.2.2018.97-100

Abstract

Perlintasan kereta api merupakan salah satu faktor penyebab adanya pemberhentian kendaraan di suatu ruas jalan yang bila kondisi padat akan menyebabkan kemacetan. Dalam rangka mengantisipasi kemacetan dan memperlancar pergerakan transportasi maka diadakan suatu alternatif solusi semisal pelebaran jalan, pembangunan fly over, ataupun pembangunan underpass. Underpass adalah jalan melintang di bawah jalan lain atau persilangan tidak sebidang dengan membuat terowongan di bawah muka tanah. Jl. Slamet Riyadi di kelurahan Makamhaji, kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo melakukan pembangunan underpass dimaksudkan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang sering terjadi karena memang merupakan ruas jalan padat ditambah dengan perlintasan kereta api. Namun setelah selesai pembangunan dan difungsikan justru menimbulkan masalah-masalah baru terkait social dan lingkungan Tujuan dalam melakukan penelitian ini adalah agar mengetahui tentang faktor apa saja yang menjadi penyebab masalah lingkungan dan sosial pada proyek underpass ini timbul. Dari hasil analisis didapatkan 4 faktor yang menjadi penyebab kerusakan lingkungan oleh proyek underpass yaitu faktor pengetahuan dalam mengenal lokasi proyek, faktor pemanfaatan kelestarian alam dalam proyek underpass ini kurang bijaksana , faktor teknologi yang kurang memadai, dan faktor kerja sama antara pemerintah dengan warga .
KAJIAN KONSERVASI GEDUNG MARBA Indraswara, Muhammad Sahid
MODUL Volume 11, Nomer 1, Tahun 2011
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1354.761 KB) | DOI: 10.14710/mdl.11.1.2011.%p

Abstract

Kawasan Kota Lama Semarang merupakan kawasan yang dibangun oleh pemerintah  Hindia – Belanda. Berdiri sejak 9 Juni 1705, Semarang merupakan kota yang memiliki peranan penting bagi sektor perdagangan dan keamanan pihak Hindia – Belanda. Pada saat itu VOC berhasil menyelesaikan pembangunan bentengnya yang berada di tepi Kali Semarang. Dengan dibangunnya benteng tersebut Kawasan Kota Lama berkembang menjadi kawasan pemukiman dan pusat pemerintahan kolonial Belanda. Tujuan dari studi ini adalah mengidentifikasi sejarah perkembangan dan karakteristik objek konservasi yang termasuk dalam bangunan Kolonial Belanda. Upaya dokumentasi dilakukan sebagai acuan dalam analisis ketika akan menentukan jenis konservasi pada gedung tersebut. Bangunan Marba berbentuk simetris yang begitu kuat mendominasi tampilan visual bangunan-bangunan, dengan garis-garis vertikal dan horisontal yang dominan pada bukaan dinding, garis pemisah jendela, garis dasar bangunan, garis langit bangunan dan detail ornament. Kata Kunci : Visual, Fasade, Marba
Pencapaian Perumahan Berkelanjutan ‘Pemilihan Indikator Dalam Penyusunan Kerangka Kerja Berkelanjutan’ Sudarwanto, Budi; Pandelaki, Edward E; Soetomo, Sugiono
MODUL Vol 14, No 2 (2014): MODUL Volume 14 No.2 Tahun 2014
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.03 KB) | DOI: 10.14710/mdl.14.2.2014.105-112

Abstract

Keberlanjutan merupakan issue sentral dalam konteks pembangunan abad 21. Pembangunan perumahan berkelanjutan adalah kegiatan membangun lingkungan perumahan yang mendasarkan pada prinsip-prinsip berkelanjutan. Ada kesenjangan cara pandang dalam pembangunan perumahan dan pembangunan perkotaan, khususnya tidak adanya konsep keberlanjutan yang dirujuk secara bersama dalam program kegiatan pembangunan. Tulisan ini menyusun indikator perumahan berkelanjutan yang dapat digunakan sebagai arahan pengembangan perkotaan yang didorong oleh pembangunan perumahan yang berkelanjutan. Hasil pengembangan perkotaan menjadi efektif bila pembangunan perumahan menunjukan konteks berkelanjutan. Sehingga penurunan kualitas lingkungan perkotaan khususnya sub-perkotaan dapat terjaga dan bahkan keseimbangan lingkungannya membaik. Hal ini akan mendorong tercapainya pembangunan kota berkelanjutan.
PENGARUH IKLIM TROPIS LEMBAB TERHADAP KERUSAKAN FASADE BANGUNAN KOLONIAL DI KOTA LAMA SEMARANG Hardiman, Gagoek; Sukawi, Sukawi; Firmandhani, Satriya Wahyu
MODUL Vol 16, No 1 (2016): Modul Volume 16 Nomer 1 Tahun 2016 (8 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.143 KB) | DOI: 10.14710/mdl.16.1.2016.29-34

Abstract

Kota Lama Semarang sebagai kawasan bangunan Kolonial Belanda, merupakan kawasan Cagar Budaya yang wajib dilestarikan dan dilindungi keberadaanya. Upaya pelestarian yang dilakukan dari berbagai pihak telah menunjukkan hasil dengan aktif dan terawatnya beberapa bangunan kolonial disana. Namun masih terdapat pula sejumlah bangunan yang berkondisi buruk. Kondisi bangunan yang rawan roboh, fasade bangunan yang rusak dengan cat yang mengelupas dan ditumbuhi tanaman liar. Hal itu merupakan bentuk pengaruh alami dari iklim di Indonesia. Menyikapi fenomena tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh iklim tropis lembab terhadap kerusakan fasade bangunan kolonial tersebut dengan metoda deskriptif kualitatif. Lokus penelitian difokuskan pada bangunan di koridor jl. Letjen Suprapto. Sebagian besar bangunan kolonial di Kota Lama Semarang telah direnovasi dan difungsikan kembali. Namun ada pula sejumlah bangunan yang tidak difungsikan, tidak terawat hingga rawan roboh dan bahkan sudah roboh. Begitu pula kondisi bangunan yang ada di Jl. Letjen Suprapto. Sebagian bangunan yang direnovasi masih mempertahankan bentuk awalnya (khas bangunan kolonial) dan difungsikan sebagai bangunan komersial. Kondisi fasade bangunan juga diperbaharui sehingga memperindah citra kawasan. Namun terdapat pula fasade bangunan yang tidak diperbaharui walaupun bangunan difungsikan kembali. Fasade bangunan tersebut berkondisi buruk dengan cat yang usang, mengelupas dan ditumbuhi tanaman liar. Sama halnya dengan bangunan yang tidak direnovasi dan tidak difungsikan. Kondisinya rawan roboh dan fasade bangunan usang tak terawat. Dalam pengamatan dari luar bangunan, dapat disimpulkan bahwa rusaknya fasade bangunan-bangunan kolonial di koridor jl. Letjen. Suprapto disebabkan kurangnya upaya perawatan sehingga elemen yang rusak karena lapuk disebabkan kondisi yang lembab, atau terkena air hujan selama bertahun tahun, tidak segera diatasi dengan perawatan yang memadai atau dengan penggantian elemen yang rusak dengan meterial yang sama tampilan arsitekturnya.
KAJIAN KONSEP RESILIENT DESIGN UNTUK PENGEMBANGAN KAWASAN WADUK JATIBARANG KOTA SEMARANG Indriastjario, Indriastjario
MODUL Vol 18, No 1 (2018): MODUL vol 18 no 1 tahun 2018 (8 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.164 KB) | DOI: 10.14710/mdl.18.1.2018.41-45

Abstract

Environmental deterioration which is increasing the area’s vulnerability occured in the Area of Jatibarang Dam in Semarang City. The deterioration is caused by the construction of the Dam. It is worsening the sustainability, disturbing the harmony of the flora & fauna especially the macaca (long-tailed monkey) lost their food and access to the hill , the main area of theirs ; and then due to be a tourism destination area, the development of the surrounding have gradually demolished the landscape and worsening the ecosystem. Therefore, the Dam Area requires an increased capacity to face the deterioration. It needs to be well designed to achieve a state of area that is resistant to deterioration. To form a resilient area, resilient ways are required. The purpose of this research is to find an innovative concept of resilience ways to actualize the sustainability of The Area of Jatibarang Dam in Semarang City through resilience design.The research uses descriptive analysis method based on  the 4 factors of : spatial arrangement, technology innovation, disaster mitigation, and disaster adaptation.The results of the research found the integration of : 1. the enhancement of the adaptive capacity of society (local wisdom of tradition & spiritual heritage), 2. the implementation of orderly spatial management through green architecture and 3. a dynamic and planned urban systems which promote the access for all to actualize a resilient and sustainable area, would be the effective resilient ways to promote the Resilience Design of the Dam Area. 
Korelasi Tingkat Pemahaman Penghuni Tentang Konsep Green Home Dengan Perubahan Bentuk Hunian Di Perumnas Tlogosari Semarang Purwanto, Edi; Wijayanti, Wijayanti
MODUL Vol 14, No 1 (2014): MODUL
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1983.858 KB) | DOI: 10.14710/mdl.14.1.2014.39-52

Abstract

Abstrak Sebagai salah satu pihak yang bertanggung jawab dalam pengadaan rumah bagi masyarakat berpengahsilan rendah, perum Perumnas telah membangunan perumahan Tlogosari 27 tahun yang lalu. Konsep yang digunakan oleh perum Perumnas adalah konsep rumah tumbuh/inti. Seiring dengan perjalanan waktu, penghuni memperluas rumah huniannya dengan berbagai motivasi, ada yang dkerjakan sendiri namun ada juga yang menggunakan jasa arsitek atau kontraktor. Disisi lain, dengan adanya isu-isu tentang pemanasan global, konsep green home mulai menjadi perhatian para ahli lingkungan. Masyarakat diminta untuk memperhatikan dan menerapkan konsep green home ini sebagai bagian dari mereduksi dampak pemanasan global. Pertanyaannya adalah apakah penghuni sudah menerapkan kaidah-kaidah green home dalam upaya memperluas huniannya. Penelitian ini bertujuan membuktikan ada/tidaknya hubungan korelasi antara tingkat pemahaman penghuni tentang konsep green home, dengan perubahan bentuk huniannya di Perumnas Tlogosari Semarang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Teknik sampling yang digunakan stratified random sampling, sampel yang dipilih adalah penghuni perumnas Tlogosari sebanyak 140 KK. Teknik pengukuran sikap menggunakan kuesener, dan analisis data menggunakan statistik korelasi Spearman Rank. Berdasarkan hasil pengukuran korelasi kualitas hunian dengan tingkat kepuasan penghuni menggunakan analisis statistik korelasi Spearman Rank, didapat hasil perhitungan koefisien p (rho) = 0,24, yaitu termasuk dalam kategori korelasi dengan tingkat keeratan lemah. Artinya dalam memperluas huniannya, penghuni tidak menggunakan kaidah-kaidah green home, meskipun mereka menyadari bahwa kaidah tersebut adalah sangat penting. Beberapa faktor yang mendasari tidak diterapkannya konsep green home adalah [i] tidak tahu bagaimana penyelesaian teknisnya, [ii] khawatir biayanya mahal karena harus membayar jasa arsitek atau kontraktor, [iii] tidak tahu harus bertanya kepada siapa. Kata Kunci : konsep green home, rumah tumbuh/inti, pemanasan global, perubahan bentuk hunian
PERAN GAMBAR SKETSA ARSITEKTUR UNTUK MENGGALI KARAKTER DISAIN BANGUNAN DALAM KERANGKA PENGEMBANGAN PELESTARIAN KAWASAN wahyuningrum, sri hartuti; sudarwanto, budi
MODUL Vol 17, No 1 (2017): MODUL vol 17 nomor 1 tahun 2017 (8 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.344 KB) | DOI: 10.14710/mdl.17.1.2017.36-41

Abstract

Hambatan struktural dan hambatan fungsional merupakan hambatan utama dalam pengembanganpelestarian KL Semarang. Masalah harmonisasi peran-peran yang terlibat mendukung besarnya hambatan yangada. Terjadi fakta dilapangan melalui kajian gambar sketsa pada even ISSW bahwa KL menunjukan objektifitas dankarakter potensial untuk pengembangan penguatan pelestarian sebagai kawasan historis. Bangunan dan koridorjalan di lingkungan KL, bangunan terevitalisasi dan bangunan kumuh, fakta lingkungan KL adalah spot-spot yangmemberikan fakta upaya pelestarian KL Semarang memiliki nilai signifikan yang perlu ditingkatkan, terutamakarakter bangunan arsitektur kolonial. Hasil temuan kajian atas gambar sketsa dalam ISSW 2016 bahwa gambarsketsa menunjukan nilai positif atas fakta dan kejadian lapangan upaya pelestarian KL Semarang. Upayadiversifikasi kegaiatan kreatif sangat dibutuhkan untuk mengembangkan KL sebagai kawasan bernilai ekonomi.
PEMILIHAN TAPAK ALTERNATIF BAGI PENGEMBANGAN KANTOR KECAMATAN WINDUSARI Harani, Arnis Rochma; Indarto, Eddy; Riskiyanto, Resza; Sholih, Muhammad Najieb
MODUL Vol 19, No 2 (2019): MODUL vol 19 nomor 2 tahun 2019 (8 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (842.739 KB) | DOI: 10.14710/mdl.19.2.2019.95-115

Abstract

Kawasan kecamatan di Indonesia pada saat ini harus mampu mewadahi kegiatan masyarakat tingkat kecamatan tersebut, baik itu formal dan informal. Kebutuhan ruangan dan kelayakan tapak untuk kantor kecamatan mengalami tren yang meningkat. Sehingga bangunan saat iniyang  hanya mampu menampung kegiatan-kegiatan bagi staffnya dan ruang yang sudah ada, harus dikembangkan agar dapat menampung masyarakat. Kebencanaan juga berkembang dalam kondisi Indonesia yang terletak pada lingkaran gunung api (ring of fire). Berbagai masalah yang timbul di lokasi memerlukan suatu studi untuk mengetahui kecamatan untuk dapat dikembangkan. Studi berlangsung dengan paradigma kuantitatif dengan pendekatan deduktif melalui analisis pustaka, studi observasi lapangan dan studi kasus kecamatan. Tujuan dari studi ini adalah untuk menentukan kelaikan tapak yang sedang digunakan sebagai kantor kecamatan. Hasil dari studi ini menemukan bahwa tapak eksisting masih layak untuk dikembangkan.
KEBERLANJUTAN RUANG LUAR (KOEFISIEN DASAR BANGUNAN TRADISIONAL) RUMAH VERNAKULAR PESISIR UTARA JAWA TENGAH Roesmanto, Totok; Haryanto, Haryanto
MODUL Volume 13, Nomer 2, Tahun 2013
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.648 KB) | DOI: 10.14710/mdl.13.2.2013.73-76

Abstract

Koefisien Dasar Bangunan (KDB) pada bangunan rumah tinggal berarsitektur vernakular tidak pernah diteliti termasuk yang berada di daerah Pesisir Utara Jawa Tengah. Rumah vernakular pada awalnya meniru rumah tradisional setempat, kemudian  mengalami penambahan luasan ruang dan bangunannya. Rumah tradisional telah diakui menerapkan arsitektur berkelanjutan dan memiliki ruang terbuka yang lapang di sekelilingnya, sehingga rumah vernakular pada awalnya juga memiliki ruang luar yang KDB nya sesuai dengan KDB pada rumah tradisional. Untuk mengetahui keberlanjutan ruang luar yang terdapat di sekeliling bangunan rumah vernakular diperlukan penelitian yang berbasis pada KDB Vernakular Eksisting, dan KDB Vernakular Awal yang setara dengan KDB Tradisional-nya.

Page 10 of 22 | Total Record : 213


Filter by Year

2011 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 25, No 1 (2025): MODUL vol 25 nomor 1 tahun 2025 (6 articles) Vol 24, No 2 (2024): MODUL vol 24 nomor 2 tahun 2024 ( 5 articles ) Vol 24, No 1 (2024): MODUL vol 24 nomor 1 tahun 2024 (5 articles) Vol 23, No 2 (2023): MODUL vol 23 nomor 2 tahun 2023 ( 5 articles ) Vol 23, No 1 (2023): MODUL vol 23 nomor 1 tahun 2023 ( 7 articles) Vol 22, No 2 (2022): MODUL vol 22 nomor 2 tahun 2022 (7 articles) Vol 22, No 1 (2022): MODUL vol 22 nomor 1 tahun 2022 (7 articles) Vol 21, No 2 (2021): MODUL vol 21 nomor 2 tahun 2021 (11 articles) Vol 21, No 1 (2021): MODUL vol 21 nomor 1 tahun 2021 ( 8 articles) Vol 21, No 1 (2021): MODUL vol 21 nomor 1 tahun 2021 (article in press) Vol 20, No 01 (2020): MODUL vol 20 nomor 1 tahun 2020 (10 articles) Vol 20, No 2 (2020): MODUL vol 20 nomor 2 tahun 2020 (9 articles) Vol 19, No 2 (2019): MODUL vol 19 nomor 2 tahun 2019 (8 articles) Vol 19, No 1 (2019): MODUL vol 19 no 1 tahun 2019 (8 articles) Vol 18, No 2 (2018): MODUL vol 18 no 2 tahun 2018 (8 articles) Vol 18, No 1 (2018): MODUL vol 18 no 1 tahun 2018 (8 articles) Vol 17, No 2 (2017): MODUL vol 17 nomor 2 tahun 2017 (6 articles) Vol 17, No 1 (2017): MODUL vol 17 nomor 1 tahun 2017 (8 articles) Vol 16, No 2 (2016): MODUL Volume 16 Nomer 2 Tahun 2016 (8 articles) Vol 16, No 1 (2016): Modul Volume 16 Nomer 1 Tahun 2016 (8 articles) Vol 15, No 2 (2015): Modul Volume 15 Nomer 2 Tahun 2015 Vol 15, No 1 (2015): Modul Volume 15 Nomer 1 Tahun 2015 Vol 14, No 2 (2014): MODUL Volume 14 No.2 Tahun 2014 Vol 14, No 1 (2014): MODUL Volume 13, Nomer 2, Tahun 2013 Vol. 13 No. 1 Januari –Juni 2013 Volume 11, Nomer 2, Tahun 2011 Volume 11, Nomer 1, Tahun 2011 More Issue