cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Kandai
ISSN : 1907204X     EISSN : 25275968     DOI : -
Kandai was first published in 2005. The name of Kandai had undergone the following changes: Kandai Majalah Illmiah Bahasa dan Sastra (2005) and Kandai Jurnal Bahasa dan Sastra (2010). Since the name of journal should refer to the name that was registered on official document SK ISSN, in 2016 Kandai started publish issues with the name of Kandai (refer to SK ISSN No. 0004.091/JI.3.02/SK.ISSN/2006 dated February 7th, 2006, stating that ISSN 1907-204X printed version uses the (only) name of KANDAI). In 2017, Kandai has started to publish in electronic version under the name of Kandai, e-ISSN 2527-5968.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 17, No 1 (2021): KANDAI" : 10 Documents clear
FILOSOFI MASYARAKAT KERINCI DALAM KENDURI SKO (Philosophy of Kerinci Community in Kenduri Sko) Ricky Aptifive Manik
Kandai Vol 17, No 1 (2021): KANDAI
Publisher : Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jk.v17i1.2240

Abstract

Kenduri Sko merupakan tradisi lisan masyarakat Kerinci yang masih dipertahankan sampai saat ini karena mengandung nilai-nilai filosofi sebagai praktik sosialkultural masyarakatnya. Oleh sebab itu, tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan filosofi masyarakat Kerinci yang terdapat di dalam tradisi kenduri sko. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, yaitu wawancara mendalam dengan pemangku adat dan ahli bahasa, serta membaca literatur yang relevan. Observasi partisipasi akan dilengkapi dengan alat rekam dan kamera sebagai dokumentasi. Selisik data menggunakan konsep falsafah ABS-SBK. Hasil selisik dari penelitian ini menunjukkan bahwa Kenduri Sko adalah prosesi pengukuhan gelar adat yang dilaksanakan pada saat habis penen. Adapun filosofi masyarakat Kerinci dalam Kenduri Sko, yaitu1) filosofi keagamaan yang mewujud dalam bentuk ungkapan syukur dan terima kasih kepada Tuhan karena telah memberikan hasil panen sebagai sko; 2) filosofi kemanusiaan terimplementasi dalam ucapan syukur kepada Tuhan dan kepada leluhur yang telah memberikan sko ico pakai berupa tanah dan gelar adat, serta bagaimana nilai-nilai kemanusiaan itu dipraktikkan seperti menghargai, mengasihi, bekerja sama, dan menolong orang lain; 3) filosofi demokrasi dan musyawarah yang terimplementasi dalam pemberian gelar adat dengan sistem kerapatan; 4) filosofi sosial kemasyarakatan yang mewujud dalam bentuk penghargaan, penghormatan kepada Tuhan dan leluhur, tenggang rasa dan menghormati orang lain dalam musyawarah, kerja sama, gotong royong, dan hidup rukun di dalam masyarakat.Kenduri sko is an oral tradition of the Kerinci community which is still preserved today due to its philosophical values as the socio-cultural practice of the community. Therefore, this study aims to describe the philosophy of the Kerinci community in kenduri sko tradition. This study uses a qualitative method with data collection techniques using research instruments, namely in-depth interviews with traditional stakeholders, linguists, as well as reading relevant literature. Participant observation was conducted by using recording devices and cameras as documentation. Data of this study were analyzed using the philosophy of ABS-SBK. The result of this study shows that Kenduri Sko is a procession of the inauguration of traditional titles carried out at the end of harvest time. The philosophy of Kerinci community that appears in Kenduri Sko namely: 1) The religious philosophy which manifests in the form of expressions of gratitude and thanks to God for giving the harvest as sko; 2) The philosophy of humanity is implemented in gratitude to God and ancestors who have given sko ico pakai in the form of land and traditional titles, as well as how human values are practiced such as respecting, loving, cooperating, and helping others; 3) The philosophy of democracy and deliberation implemented in the granting of custom titles through the customary deliberation system; 4) The social community philosophy that manifests in the form of appreciation, respect for God and ancestors, tolerance and respect for others in deliberation, cooperation, and harmony of life in the community.
ANALISIS WACANA KRITIS MODEL FAIRCLOUGH DAN WODAK PADA PIDATO PRABOWO (Critical Discourse Analysis of Fairclough’ and Wodak’s Model Within Prabowo’s Speech) Erna Megawati
Kandai Vol 17, No 1 (2021): KANDAI
Publisher : Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jk.v17i1.1551

Abstract

Banyak masyarakat ketika membaca berita di media tidak menggunakan kerangka berpikir kritis sehingga apa yang dibaca langsung saja diyakini atau dipercayai tanpa mempertanyakan kebenaran berita tersebut atau apa kepentingan di balik berita itu. Hal inilah yang menimbulkan pergolakan di masyarakat. Penelitian ini bertujuan menganalisis wacana meggunakan pendekatan kritis yaitu AWK model Fairclough dan model pendekatan sejarah Wodak. Metodologi penelitian ini berupa kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan dengan cara pencatatan kemudian dianalisis dengan model AWK Fairclough dan model Wodak. Sumber data diambil dari pidato Prabowo pada berita Tempo pada tanggal 14 Mei 2019 dan 12 April 2014. Unit analisis kajian ini berupa kosa kata dan struktur tata bahasa. Temuan penelitian menunjukkan representasi, relasi dan identitas yang ada di dalam wacana pidato serta adanya hubungan sejarah dari wacana pidato tersebut.Most people do not think critically when they read news in a media so that they tend to directly believe it without questioning the truth or what interest may lay beyond it. This is what causes upheal in society.  The goal of this research is to analyze discourses using critical approach such as CDA model Fairclough and DHA Wodak. The methodology of research was descriptive qualitative. Data is collected using noting technique an analyzed by CDA model Fairclough and DHA Wodak. the source data was taken from Prabowo’s speeches at 14 Mei 2019 and 12 April 2014. The unit being analyzed was vocavuaries and grammar. The findings show representation, relation, and identity within the speeches and the historical relation among those speeches.
GRAMMATICAL SHIFTING OF DETERMINER PHRASE IN TRANSLATION OF DRAMA MACBETH AS THE RESULT OF USING TRANSLATION TECHNIQUE (Perubahan Struktur Gramatikal Frasa Determiner dalam Teks Terjemahan Drama Macbeth sebagai Dampak Penggunaan Teknik Penerjemahan) Firda Zuldi Imamah; Agus Subiyanto
Kandai Vol 17, No 1 (2021): KANDAI
Publisher : Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jk.v17i1.2228

Abstract

”Macbeth” is one of Shakespeare’s works that has deeper conceptual references to expression. Those expression were well delivered in the determiner phrases. The translation techniques use gave impact to the grammatical shift of the phrases. This study aims to discuss the patterns of grammatical structure shift that happened on the translation of determiner phrases in the drama “Macbeth” as the impact of using certain translation techniques. This study is a descriptive qualitative research. The data are 50 determiner phrases and their translated version in Bahasa Indonesia. Those data are taken from an English drama manuscript the source text, and the target text are retrieved from the translated version. The result shows that there are three forms of grammatical shift which are omission, addition and the shift of source language adjunct. These shifts were generally caused by different grammatical system of the two languages and specifically caused by the use of thirteen translation techniques. The techniques include adaptation, compensation, reduction, particularization, generalization, established equivalent, modulation, calque, transposition, amplification, linguistic amplification, discursive creation, and linguistic compression. The techniques that caused omission are reduction, linguistic compression, transposition, adaptation and particularization. The addition was caused by amplification, modulation, generalization, and amplification technique. The technique that caused the shift of adjunct is discursive creation.  “Macbeth” adalah salah satu karya sastra dari penulis Shakespeare yang memiliki penyampaian ekspresi yang memiliki referensi konseptual yang kompleks. Ekspresi tersebut salah satunya ada dalam frasa determiner. Penggunaan teknik penerjemahan cukup memengaruhi perubahan struktur gramatikal frasa determiner. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola pergeseran struktur gramatikal yang terjadi pada hasil terjemahan frasa determiner dalam drama “Macbeth” yang merupakan akibat dari dampak penggunaan teknik terjemahan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Data penelitian merupakan 50 frasa determiner dan versi terjemahan Indonesianya. Data tersebut diambil dari naskah drama Bahasa Inggris sebagai teks bahasa sumber dan teks bahasa sasaran diambil dari versi terjemahannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada tiga bentuk pergeseran tata bahasa yaitu pelesapan, penambahan dan perubahan bentuk adjung bahasa sumber. Pergeseran ini umumnya karena sistem tata bahasa yang berbeda dari dua bahasa dan secara khusus juga disebabkan oleh penggunaan tiga belas teknik terjemahan. Teknik-teknik tersebut meliputi adaptasi, kompensasi, reduksi, partikulasi, generalisasi, kesepadanan lazim, modulasi, kalke, transposisi, amplifikasi, kompilifikasi linguistik, kreasi diskursif, dan kompresi linguistik. Teknik yang menyebabkan penghilangan adalah reduksi, kompresi linguistik, transposisi, adaptasi, dan partikulasi. Bentuk penambahan disebabkan oleh teknik amplifikasi, modulasi, generalisasi, dan amplifikasi. Teknik yang menyebabkan perubahan bentuk adjung adalah kreasi diskursif.
CITRA PEREMPUAN DALAM KUMPULAN PUISI IBU MENDULANG ANAK BERLARI KARYA CYNTHA HARIADI (Women’s Image in Ibu Mendulang Anak Berlari Poetry Collection by Cyntha Hariadi) Anna Wandira; Alfian Rokhmansyah; Irma Surayya Hanum
Kandai Vol 17, No 1 (2021): KANDAI
Publisher : Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jk.v17i1.1847

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap citra perempuan dalam kumpulan puisi Ibu Mendulang Anak Berlari karya Cyntha Hariadi, yang meliputi citra fisik, citra psikis, dan citra sosial perempuan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif desktiptif. Data berupa kutipan-kutipan yang diduga mengandung citra perempuan. Data dikumpulkan dengan teknik baca dan catat. Data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis pembacaan retroaktif (hermeneutik) untuk memperoleh gambaran secara mendalam mengenai persoalan yang diangkat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa citra fisik perempuan ditemukan pada 6 puisi. Citra fisik perempuan meliputi penggambaran organ biologis perempuan saat mengalami proses kehamilan, persalinan, serta menyusui anaknya. Citra psikis perempuan ditemukan pada 17 puisi. Citra psikis perempuan meliputi penggambaran perempuan yang mengalami keadaan psikis seperti merasa sedih, cemas, takut, gembira dan keadaan emosional lainnya. Citra sosial perempuan ditemukan pada 6 puisi. Citra sosial perempuan meliputi penggambaran perempuan sebagai makhluk sosial serta perannya dalam keluarga dan masyarakat.This study aimed to uncover the image of women in a collection of poems Ibu Mendulang Anak Berlari by Cyntha Hariadi, which includes physical images, psychological images, and social images of women. Descriptive qualitative research was used in this study. Data were quotations that allegedly contained images of women. Data collected by reading and note taking techniques. Data were analyzed by using a retroactive (hermeneutic) analysis technique to obtain an in-depth overview of the issues raised. The results showed that the physical image of women was found in 6 poems. Women’s physical image included the depiction of a biological female organ during the process of pregnancy, childbirth, and breastfeeding her child. Women’s psychic images were found in 17 poems. Psychic image of women included sportrayals of women who experience psychological states such as feeling sad, anxious, afraid, happy and othe remotional states. Women’s social image was found in 6 poems. Women’s social image included the depiction of women as social creatures and their role in the family and society.
REPRESENTASI ATAS PENGAKUAN KULTURAL MASYARAKAT PERANAKAN TIONGHOA INDONESIA DALAM NOVEL MISS LU KARYA NANING PRANOTO (Representation of the Cultural Recognition of Indonesian Chinese in Miss Lu by Naning Pranoto) Dwi Susanto
Kandai Vol 17, No 1 (2021): KANDAI
Publisher : Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jk.v17i1.2370

Abstract

Miss Lu karya Naning Pranoto merupakan refleksi dan respons terhadap situasi sosial masyarakat Indonesia pasca-1998 atas pengakuan kultural etnik peranakan Tionghoa. Kajian ini bertujuan untuk menginterpretasikan tanggapan sosial teks Miss Lu atas situasi kultural-sosial di era pasca-Mei 1998 atau reformasi dengan prespektif sosiologi sastra. Data dalam penelitian ini adalah isi atau isu dari novel Miss Lu, latar sosial, dan biografi sosiologis Naning Pranoto. Teknik pengumpulan dilakukan dengan cara membaca dan mencatat informasi dari sumber data. Metode analisis data dilakukan dengan menghubungkan latar sosial, biografi pengarang, dan isi teks untuk melihat representasi dunia sosial yang dihadirkan novel. Hasil yang diperoleh adalah teks ini mewakili kelompok sosial moderat dan mencerminkan situasi sosial 2000-an. Teks ini juga menyuarakan dan mendukung hak dan pengakuan kultural kelompok yang termarginalkan, terutama peranakan Tionghoa-Indonesia. Jadi, teks ini merupakan interpretasi dari semangat reformasi atau Mei 1998.Miss Lu by Naning Pranoto represents the social situation of Indonesian society after the 1998s and provides an answer to the Chinese Indonesians' cultural recognition. This study aimed  to interpret the social responses of Miss Lu text on the socio-cultural situation in the post-May 1998 era or reformation through sociology literature perspective. The data in this study were the content or issues of the Miss Lu novel, social background, sociological biography of Naning Pranoto. The data were technically collected through reading and recording information from data sources. The data analysis method was carried out by linking the social background, author's biography, and text content to see the social mirror presented by the novel.  The result showed that this text portrays moderate social groups and reflects the social situation of the 2000s. This text also voices and supports the rights and recognition of the cultural of marginalized groups, especially the Chinese-Indonesian. Thus, this text is an interpretation of the heart of reform or May 1998.
DISKRIMINASI DAN RESISTENSI DIFABEL DALAM NOVELET RATNA INDRASWARI IBARHIM “BATU SANDUNG” (Discrimination and Resistance of Diffablein Ratna Indraswari Ibrahim “Batu Sandung”) Muhammad Rosyid Husnul Waro'i
Kandai Vol 17, No 1 (2021): KANDAI
Publisher : Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jk.v17i1.2174

Abstract

Novelet Batu Sandung karya Ratna Indraswari Ibrahim merupakan salah satu karya sastra yang membahas tentang kaum difabel. Sebagai seorang difabel, Ratna menuliskan karya yang menggambarkan kehidupan sosial pengidap difabilitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bentuk-bentuk diskriminasi terhadap kaum difabel serta resistensi mereka. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teori sosiologi sastra Ian Watt. Teori ini mempercayai bahwa sastra mencerminkan realitas sosial. Dari hasil kajian yang telah dilakukan, novelet ini memotret dua bentuk diskriminasi terhadap kaum difabel, yaitu perhatian yang terlalu istimewa dan ketiadaan pengakuan akan kemampuan mereka. Untuk merespon diskriminasi tersebut, difabel melakukan dua resistensi yang berupa: menyembunyikan diri dan membuktikan kemampuan. Studi ini juga membuktikan bahwa difabel dalam Batu Sandung adalah individu yang mampu mengatasi diskriminasi sosial dengan membangun resistensi positif dalam bentuk kegigihan dan usaha untuk menampilkan kemampuan terbaik.Ratna Indraswari Ibrahim's Novelet Batu Sandung is one of the literary works that discusses the disabled people. As a person with a disability, Ratna wrote works that described the social life of people with disabilities. This study aims to uncover the forms of discrimination against people with disabilities and their resistance. This research uses a descriptive qualitative method by using Ian Watt’s sociological literature theory. This theory believes that literature reflects social reality. The result of this study is that this novelet portrays two forms of discrimination against people with disabilities, namely overly special attention and lack of recognition of their capabilities. To respond to this discrimination, the disabled perform two resistances in the form of: hiding herself and proving capability. This study also proves that the disabled in Batu Sandung is an individual who is able to overcome social discrimination by building positive resistance in the form of persistence and efforts to show her best capabilities.
PERJUANGAN PEREMPUAN MENCAPAI EKSISTENSI DIRI DALAM NOVEL SINTREN (Women’s Struggle in Achieving Self-Existence in the Novel Sintren) Ery Agus Kurnianto
Kandai Vol 17, No 1 (2021): KANDAI
Publisher : Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jk.v17i1.2375

Abstract

Konstruksi budaya yang dibentuk oleh kaum laki-laki membuat perempuan tidak pernah menjadi dirinya sendiri. Perempuan tidak mendapatkan kesempatan untuk menunjukan kemampuan dan eksistensi dirinya. Novel Sintren merepresentasikan perjuangan tokoh perempuan untuk meraih eksistensinya. Masalah dalam penelitian ini ialah problematikayang dihadapi oleh kaum perempuan untuk mencapai eksistensi diri dan perjuangan kaum perempuan dalam novel Sintren karya Dianing Widya Yudhistira terhadap pembumian mitos tentang perempuan. Metode deskriptif digunakan untuk menganalisis persoalan yang dibahas. Teori feminisime eksistensialisme digunakan sebagai dasar untuk menjawab persoalan. Hasil temuan menunjukkan bahwa problematika yang dihadapi oleh kaum perempuan dalam mencapai eksistensi diri adalah tradisi patriarki yang sangat kuat dalam kehidupan masyarakat, kemiskinan, dan sifat ambivalen yang muncul dari diri perempuan itu sendiri. Pendidikan, menjadi diri sendiri atau pembebasan diri, dan menghasilkan modal capital menjadi startegi yang digunakan oleh tokoh perempuan agar dapa tmenunjukkan eksistensi dirinya. A cultural construction established by men has hindered women to be themselves. Women do not get equal opportunity as men to perform their abilities and to come into their existences. A novel, Sintren written by Dianing Widya Yudhistira, represents struggles performed by a female character to come into her existence. The problem in this research covers some problems faced by women to come into their self-existences and struggles performed by women characters in the novel amidst grounding efforts of myths about women. Descriptive method is applied in this study to analyze the problems of this research. The existentialist feminist theory is applied as a basis for answering the problems. The findings of the research show that the problems faced by women to come into their self-existences cover a strong determinant of patriarchal tradition in community life, poverty, and the ambivalent personality possessed by the women. To improve the quality of higher education, tp struggle to be themselves or self-liberation, and to earn capital are some strategies set by female characters in the novel to come into their existences.
DIKSI DALAM WACANA HUMOR INDONESIA DI MEDIA SOSIAL (Diction in Indonesia Humor Discourse on Sosial Media) Hari Kusmanto; Atiqa Sabardila; Ali Imron Al-Ma'ruf
Kandai Vol 17, No 1 (2021): KANDAI
Publisher : Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jk.v17i1.2186

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan diksi dalam wacana humor di media sosial facebook. Pendekatan penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data-data penelitian ini adalah diksi dalam wacana humor di media sosial facebook. Sumber datanya berupa wacana humor di media sosial facebook. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode dokumentasi dan simak serta dilanjutkan dengan teknik catat. Data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan metode padan translasional dan teknik baca markah. Hasil penelitian ini menunjukkan penggunaan diksi pada wacana humor Indonesia di media sosial meliputi: (1) diksi sehari-hari; (2) kata serapan (Jawa dan Inggris); (3) kata sapaan; (4) kata konotatif; (5) kata konkret; dan (6) kata vulgar. Diksi sehari-hari dalam wacana humor Indonesia merupakan diksi yang paling banyak ditemukan. Temuan ini menunjukkan bahwa diksi keseharian dalam wacana humor berfungsi untuk menjalin keakraban dalam berkomunikasi.This study aims to describe diction in the discourse of humor on Facebook social media. This research approach is descriptive qualitative. The data of this study are diction in the discourse of humor on Facebook social media. The data source is in the form of humorous discourse on Facebook social media. The research data was collected using the documentation and listening method and continued with the note-taking technique. The data of this study were analyzed using translational equivalent methods and marking reading techniques. The results of this study indicate the use of diction in Indonesian humor discourse on social media including (1) daily diction; (2) absorption words (Javanese and English); (3) greetings; (4) connotative words; (5) concrete words; and (6) vulgar words. Daily diction in Indonesian humorous discourse is the most common diction. This finding shows that daily diction in humorous discourse serves to establish intimacy in communication.
SIKAP MAHASISWA PULAU BANGKA TERHADAP BAHASA INDONESIA, BAHASA DAERAH, DAN BAHASA ASING (Attitude of Bangka Island Students towards Indonesian, Local Language, and Foreign Language) Prima Hariyanto
Kandai Vol 17, No 1 (2021): KANDAI
Publisher : Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jk.v17i1.2396

Abstract

Bahasa Indonesia harus terus dibina dan dikembangkan agar menjadi bahasa modern untuk bahasa komunikasi dalam berbagai sendi kehidupan dan ranah keilmuan. Untuk mencapai cita-cita tersebut harus didukung oleh penuturnya yang memiliki sikap positif terhadap bahasa Indonesia. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan mengetahui sikap mahasiswa di Pulau Bangka terhadap bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing yang dikaitkan dengan hasil Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan instrumen kuisioner model skala Likert dan model Trustone. Responden penelitian ini adalah 386 mahasiswa dari delapan perguruan tinggi di Pulau Bangka. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa mahasiswa Pulau Bangka lebih cenderung bersikap positif terhadap bahasa Indonesia. Begitu pula dengan motivasi belajar mahasiswa terhadap bahasa Indonesia. Meskipun ada yang bersikap negatif, jumlahnya tidak terlalu mengkhawatirkan. Penelitian ini juga menemukan bahwa pada kelompok generasi muda, semakin tinggi usia generasi muda semakin negatif sikap bahasa dan motivasi mereka. Sebaliknya, semakin muda usia generasi muda, semakin positif sikap bahasa dan motivasi mereka. Temuan lain dari penelitian ini adalah semakin positif sikap seseorang terhadap bahasa Indonesia, semakin tinggi pula nilai UKBI-nya.Indonesian must continue to be fostered and developed to become a modern language for a communication language in various aspects of life and fields of science. To realm this aim must be supported by Indonesian speakers who have a positive attitude towards Indonesian. Therefore, this study aims to determine the attitude of students in Bangka island towards Indonesian, local language, and foreign language associated with the results of the Indonesian Language Proficiency Test (UKBI). This research is a quantitative study using instruments of questionnaires with Likert scale models and Trustone models. The research  respondents are 386 students from eight universities in Bangka Island. Based on the analysis, it is concluded that Bangka Island students are more likely to be positive about Indonesian. The same is true of students' motivation towards Indonesian. Although there are negative attitudes, the numbers are not too alarming. The study also found out that in the younger generation group, the higher their age, the more negative their attitude and language motivation. Conversely, the younger their age, the more positive their attitude and language motivation. Another finding from this study is the more positive a person's attitude towards Indonesian, the higher the UKBI score.
KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL TANAH SURGA MERAH KARYA ARAFAT NUR: KAJIAN PSIKOLOGIS Dara Windiyarti
Kandai Vol 17, No 1 (2021): KANDAI
Publisher : Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jk.v17i1.2207

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kepribadian tokoh utama dalam novel Tanah Surga Merah karya Arafat Nur. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma psikoanalisis, khususnya psikiatri interpersonal oleh Harry Stack Sullivan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik kepustakaan. Metode yang digunakan untuk analisis data adalah deskriptif analisis. Dari hasil analisis, diketahui bahwa tokoh utama dalam novel Tanah Surga Merah ditampilkan sebagai pemuda yang memiliki kepedulian untuk membela masyarakat Aceh yang mendapat kekerasan dari tentara Indonesia di di Nangroe Aceh Darussalam (NAD) sehingga ia memutuskan bergabung dengan tentara GAM. Perlawanan tokoh utama kepada kelompok tertentu yang melakukan kekerasan terhadap masyarakat Aceh mengantarkannya menjadi buron. Kecintaan tokoh utama terhadap kampung halamannya membuatnya harus mengalami perlakuan yang menyakitkan dari penguasa. Usaha tokoh utama untuk melindungi diri, mempertemukannya dengan keajaiban-keajaiban yang mengantarkan dirinya meraih kebahagiaan hidup. Dengan demikian, disimpulkan bahwa tokoh utama dalam novel Tanah Surga Merah memiliki kepribadian yang dinamis yakni personifikasi positif, personifikasi negatif, dan personifikasi yang kompleks dan realistik sehingga mengantarkan dirinya berhasil meraih kebahagiaan hidup. This study aims to describe the personality of the main character in novel Tanah Surga Merah by Arafat Nur. The theory used in this research is the psychoanalytic paradigm, especially Harry Stack Sullivan's interpersonal psychiatry. Data collection was carried out using library techniques. The method used for data analysis is descriptive analysis. From the analysis, it is known that the main character in the novel Tanah Surga Merah is a young man who has a concern to defend the Acehnese who have experienced violence from the Indonesian army in Nangroe Aceh Darussalam (NAD), so he decided to join the GAM army. The resistance of the main character to certain groups that commit violence against the people of Aceh, led him to become a fugitive who had to flee. The love of the main character for his hometown made him have to experience painful treatment by the authorities. The main character's efforts to protect himself, obtain miracles that lead him to achieve the joy of life. Thus, it can be concluded that the main character in the novel Tanah Surga Merah has a dynamic personality, namely positive personification, negative personification, and complex and realistic personification so that he has succeeded in achieving life's happiness.

Page 1 of 1 | Total Record : 10