cover
Contact Name
Ahyuni
Contact Email
Ahyuni
Phone
-
Journal Mail Official
geografi@ppj.unp.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
JURNAL BUANA
ISSN : 26152630     EISSN : -     DOI : -
Jurnal Skripsi Geografi adalah Jurnal Ilmiah Mahasiswa yang diterbitkan oleh Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang membahas mengenai fenomena pendidikan, sosial, dan budaya yang ada di tengah-tengah masyarakat. Selain itu jurnal Skripsi Geografi juga memberikan pemikiran baru berkaitan dengan konsep dan teori yang ada dalam ilmu pendidikan, Geografi, dan kebumian.
Arjuna Subject : -
Articles 725 Documents
Pengaruh Perubahan Tutupan Lahan Mangrove dan Total Suspended Sediment Terhadap Dinamika Garis Pantai Tiku Kabupaten Agam Devira Frissilla Milton; Helfia Edial; Triyatno .
JURNAL BUANA Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.538 KB) | DOI: 10.24036/student.v2i2.94

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan luas tutupan lahan mangrove, mengetahui total suspended sediment, menganalisis dinamika garis pantai, dan mengetahui pengaruh perubahan luas tutupan lahan mangrove dan Total suspended sediment terhadap dinamika garis pantai Kecamatan Tanjung Mutiara. Jenis penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Teknik analisis data menggunakan teknik klasifikasi citra model terbimbing dan tidak terbimbing untuk analisis tutupan lahan mangrove dan total suspended sediment (TSS) serta metode overlay untuk analisis dinamikan garis pantai. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa (1) luas tutupan lahan mangrove pada kawasan pesisir Tiku tahun 1993 seluas 885,95 Ha dan tahun 2017 menjadi seluas 327,97 Ha. (2) nilai rata-rata konsentrasi TSS tahun 1993 sebesar 20,31 mg/l dan tahun 2017 menjadi sebesar 105,11 mg/l. (3) Garis pantai kawasan pesisir Tiku dari tahun 1988 hingga tahun 2017 mengalami perubahan rata-rata selebar 60,27 m. (4) Berdasarkan hasil analisis statistik regresi, maka dapat disimpulkan bahwa : a) H1 diterima, berarti terdapat pengaruh antara variabel mangrove terhadap variabel garis pantai. b) H1 ditolak, berarti tidak terdapat pengaruh variabel TSS terhadap variabel garis pantai. c) H1 diterima, berarti terdapat pengaruh variabel mangrove dan variabel TSS secara simultan terhadap variabel garis pantai sebesar 90,5%.
FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT MASYARAKAT DAERAH TERTINGGAL MEMPEROLEH PENDIDIKAN FORMAL (Studi Kasus Jorong Bukit Lintang Nagari Malampah Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman) Misrida aini; yurni suasti; fitriana Syahar
JURNAL BUANA Vol 1 No 1 (2017)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.346 KB) | DOI: 10.24036/student.v1i1.47

Abstract

This is a qualitative descriptive, which aims to describe the inhibiting factors of the underdeveloped regions of society to obtain formal education and to know the extent to which the role of local government / community institutions in community education lags behind in Jorong Bukit Lintang. The technique of selecting the informants was conducted by snowball sampling, with 40 informants, and to answer the questions from the role of government / community institution in Jorong Bukit Lintang education, the researcher chose the key informants, namely Head of Education Office of Pasaman, village head Malampah, Jorong Bukit Lintang, Teachers who teach in Jorong Bukit Lintang and community leaders in Jorong Bukit Lintang. Technique of taking data with observation, interview and documentation. Furthermore, the technique of data validity analysis is done by using triangulation technique by obtaining data from research subjects at different times, places and situations. Based on the findings in the field, the results of this study are as follows: 1) The factors that inhibit the lagging local communities Jorong Bukit Lintang obtain formal education that is, a) The low views of the people of the disadvantaged areas in Jorong Bukit Lintang on the importance of education, b) Lack of transportation and destruction of Jorong Bukit Lintang public road infrastructure facilities to formal education facilities, c) Low interest of children for schools, d) Children play a very important role in meeting the needs of families, in mangarap fields and fields, especially for people who have large land. 2) Lack of school facilities and infrastructure in Jorong Bukit Lintang, and the declining role of government and community institutions on the advancement of education of disadvantaged areas in Jorong Bukit Lintang become the inhibiting factor for Jorong Bukit Lintang people get formal education.
Komparasi Kepadatan dan Pertumbuhan Penduduk antara Urban (Perkotaan) dan Rural (Perdesaan) di Kota Payakumbuh Dwi Arianda Rahman
JURNAL BUANA Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (932.87 KB) | DOI: 10.24036/student.v2i1.80

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Perbandingan kepadatan penduduk antara perkotaan dan perdesaan di Kota Payakumbuh,(2) Perbandingan pertumbuhan penduduk antara perkotaan dan perdesaan di Kota Payakumbuh, (3) Perubahan penggunaan lahan untuk kawasan permukiman antara perkotaan dan perdesaan di Kota Payakumbuh. Jenis Penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Jenis data yaitu data sekunder.Teknik pengumpulan data dengan melakukan survey data dan analisis citra quickbird. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa (1) Kepadatan penduduk tahun 2007-2016 di perkotaan kepadatan penduduknya 19,11-23,82 jiwa/ha tergolong sedang, di perdesaan 7,03-8,44 jiwa/ha tergolong jarang. (2)Pertumbuhan penduduk antara perkotaan dan perdesaan tahun 2007-2016, pertumbuhan penduduk di perkotaan 2,22% pertahun tergolong cepat, pertumbuhan penduduk di perdesaan 1,84% pertahun tergolong lambat. (3) Perubahan penggunaan lahan untuk kawasan permukiman dari tahun 2007-2016 di perkotaan bertambah 449 ha, perubahan kawasan permukiman di perdesaan bertambah 225 ha.
PERSEPSI ORANG TUA SISWA TENTANG GEOGRAFI SEBAGAI MATA PELAJARAN DI SMA DAN MA NEGERI DI KOTA SUNGAI PENUH Ikhwanul Furqon; ernawati erna; ratna willis
JURNAL BUANA Vol 1 No 1 (2017)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.401 KB) | DOI: 10.24036/student.v1i1.37

Abstract

Aims of this sutdy is to understand how Parents peerception of geography as a subject in state SMA and MA in Sungai Penuh City. This research is descriptive quantitative with survey method, using questionnaire as research instrument. Subject of this research is Parents of Students in State SMA and MA in Sungai Penuh City which is 1415 parents, and sample about 93 parents. Data analysis using descriptive statistic with persentage. Result of this research shows that parents perception about role of geography knowledge in a proffesion is not good with persentage 38,71%, parents perception about role of geography subject in attitude thoward environmental care is good with persentage 32,26%, parents perception about role of geography knowledge about global issues is quite good with persentage 49,46%, and parents perception about geography study in SMA/MA is quite good with persentage 33,33%.
Analisis Potensi Taman Wisata Aroma Pecco di Kecamatan Kayu Aro Barat Kabupaten Kerinci Mezi Nobela; Rahmanelli .
JURNAL BUANA Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.609 KB) | DOI: 10.24036/student.v2i1.68

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi taman wisata di lihat dari atraksi wisata, amenitas, aksesibilitas dan potensi tapak Taman Wisata Aroma Pecco di Kecamatan Kayu Aro Barat Kabupaten Kerinci. Jenis penelitian yakni deskriptif kualitatif.Informan penelitian adalah Kepala Desa Bento, staff dari Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kerinci dan pengunjung Taman Wisata.Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara dan dokumentasi.Teknik analisis data adalah reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan matching (pencocokan). Adapun hasil penelitian sebagai berikut : 1) atraksi wisata sebagian besar masih mengandalkan dari alam 2) Amenitas masih kurang 3) Aksesibilitas mudah di jangkau 4) Potensi tapak taman wisata yaitu flying fox, rumah pohon, bola air, tempat bersepeda, tempat pemancingan, warung/rumah makan, toko souvenir, toko makanan khas daerah, pusat pemantau, tempat sewa sepeda, dan nama taman.
Analisis Perkembangan Kawasan Terbangun Bagian Utara Kota Payakumbuh alil muhakym
JURNAL BUANA Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1031.135 KB) | DOI: 10.24036/student.v2i2.116

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan penggunaan lahan dan luas perubahan penggunaan lahan kawasan terbangun Bagian Utara Kota Payakumbuh pada tahun 2007 dan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Data yang digunakan adalah Citra Quickbird tahun 2007 dan tahun 2016. Hasil penelitian ini menunjukkan untuk: (1) perubahan penggunaan lahan untuk kawasan terbangun Bagian Utara Kota Payakumbuh ini selalu meningkat dari tahun ke tahun yaitu terdapat kenaikan jumlah luas perubahan, (2) Perubahan luas lahan terbangun bagian utara Kota Payakumbuh selama kurun waktu 10 tahun terjadi peningkatan sebesar 266 ha dimana pada tahun 2007 yaitu sebesar 150 ha meningkat menjadi 416 ha pada tahun 2016.
TINGKAT PENGETAHUAN DAN KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI KOTA PADANG PANJANG Yola Afrida; dedi hermon; moh Nasir
JURNAL BUANA Vol 1 No 1 (2017)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.03 KB) | DOI: 10.24036/student.v1i1.52

Abstract

This research aims to, determine the level of public knowledge about the earthquake, knowing community preparedness against earthquake and determine the action to save themselves in situations and conditions. This type of research this is a descriptive quantitative. The subjects were community Padang Panjang as many as 134 people. Data collected by observation, tests, questionnaire and documentation. Samples of respondents in this study were drawn proportionally random sampling with the amount of 2% of the entire sample area. The research results as follows: 1) In the review of the level of public knowledge about disaster can be considered quite good. 2) For community preparedness against earthquake categorized poorly prepared. 3) For self-rescue measures on the circumstances considered less ready. After summation of the average percentage of each indicator obtained that knowledge and community preparedness are confronted by the earthquake based knowledge is still categorized as less ready with a percentage of 55.05%, so it is still necessary knowledge and preparedness are better for society to achieve the level of preparedness full in the face disaster later
Komparasi Aktivitas Belajar Geografi antara Siswa Kelas XI Kelompok Peminatan dengan Kelompok Lintas Minat di SMA Negeri 2 Padang Ramadanis . J
JURNAL BUANA Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.23 KB) | DOI: 10.24036/student.v2i1.86

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui aktivitas belajar geografi siswa kelas XI kelompok peminatan di SMA N 2 Padang, (2) mengetahui aktivitas belajar geografi siswa kelas XI kelompok lintas minat di SMA N 2 Padang, (3) mengetahui perbandingan aktivitas belajar geografi antara siswa kelas XI kelompok peminatan dengan lintas minat di SMA N 2 Padang. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) aktivitas belajar geografi siswa kelas XI kelompok peminatan di SMA N 2 Padang terdapat 33.33% siswa aktif, 40.00% siswa cukup aktif, 6.67% siswa kurang aktif, dan tidak ada siswa sangat aktif. (2) aktivitas belajar geografi siswa kelas XI kelompok lintas minat di SMA N 2 Padang terdapat 17.14% siswa sangat aktif, 62.86% siswa aktif, 20.00% siswa cukup aktif, dan tidak ada siswa kurang aktif. (3) perbandingan aktivitas belajar geografi siswa kelas XI kelompok peminatan dengan lintas minat di SMA N 2 Padang yaitu siswa kelas XI kelompok peminatan memiliki aktivitas belajar geografi yang rendah dari pada siswa kelas XI kelompok lintas minat di SMA Negeri 2 Padang
PEMETAAN NILAI LAHAN DI KECAMATAN AUR BIRUGO TIGO BALEH KOTA BUKITTINGGI Fenni Febriati; yurni suasti; febriandi andi
JURNAL BUANA Vol 1 No 1 (2017)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.126 KB) | DOI: 10.24036/student.v1i1.43

Abstract

This study aims to: (1) to map the value of land in the district Aur Birugo Tigo Baleh Bukittinggi, (2) analyze the influence of developer activity on the value of land in the district Aur Birugo Tigo Baleh. This type of research is quantitative descriptive. The study population is an area of research is landuse of the District Aur Birugo Tigo Baleh Bukittinggi and sample in the context of secondary data that regions associated with parameter determining land values (accessibility of land positive and accessibility of land negative, public facility), the samples in the context of data primary ie population per village in the district Aur Birugo Tigo Baleh. This study found that: (1) the value of land in District Aur Birugo Tigo Baleh (ABTB) ranged between Rp. 500,000 / m2 up to Rp. 4,800,000 / m2 (2) Determinants of land values in the form of land use, land accessibility of positive, negative land accessibility, and public facilities do not always affect the height of the low value of the land. Land that has land use form fields and plantations are not always affect the value of the land is low, low positive land accessibility does not necessarily affect the value of the land to be low, as well as the accessibility of land which has a low negative land does not necessarily affect the value of the land to be high.
Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi industri gula tebu di Nagari Talang Babungo Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok Tris Yudila Sari
JURNAL BUANA Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.238 KB) | DOI: 10.24036/student.v2i1.76

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi industri kecil gula tebu di Nagari Talang Babungo berdasarkan faktor-faktor produksi yakni modal, tenaga kerja, bahan baku, kewirausahaan dan teknologi dan pengaruh luas lahan terhadap produksi tebu. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantilatif.Sampel penelitian adalah pemilik industri gula tebu.Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, kuesioner, wawancara, dan dokumentasi.Teknik analisis data kualitatif melalui reduksi, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan dan teknik kuantitatif melalui tabulasi data dan analisis regresi linear. Hasil temuan penelitian diperoleh sebagai berikut: (1). faktor-faktor produksi: sumber modal berasal dari pribadi yakni berkisar Rp.35.000.00-90.000.00. Bahan baku utama tebu dan bahan pendukung berasal dari pribadi dan dibeli didalam maupun diluar Nagari Talang Babungo. Tenaga kerja merupakan tenaga kerja tetap. Jam kerja dimulai dari 08.00-16.00 WIB. Sistem upah per harian yaitu 1 kaleng seharga Rp.5.000 perkuintal tebu yang dihasilkan.Kewirausahaan yakni belum ada inovasi dan kurangnya promosi. Teknologi yang dipakai sudah menggunakan mesin kilangan hanya berjumlah hanya 1 buah dan untuk proses produksi masih tergolong sederhana.(2). lahan: luas lahan tidak berpengaruh terhadap produksi tebu (Sig 0,13>0,05). Adapun faktor-faktor yang berpengaruh di industri gula tebu adalah masih keterbatasan modal, kurangnya inovasi dan promosi (kewirausahaan) dan teknologi yang digunakan masih sederhana sehingga mempengaruhi produksi industri.

Page 2 of 73 | Total Record : 725