cover
Contact Name
Muhammad Syahrir
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
ma.puslitbangkan@gmail.com
Editorial Address
Jl. Sungai Musi Km. 09 Tanete Riattang Timur Kabupaten Bone, Sulawesi
Location
Kab. bone,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Media Akuakultur
ISSN : 19076762     EISSN : 25029460     DOI : 10.15578/ma
Media Akuakultur as source of information in the form of the results of research and scientific review (review) in the field of applied aquaculture including genetics and reproduction, biotechnology, nutrition and feed, fish health and the environment, and land resources in aquaculture.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 19, No 2 (2024): Desember 2024" : 5 Documents clear
KEBERADAAN Vibrio spp. PADA IKAN KERAPU CANTANG Epinephelus sp. DI KJA PERAIRAN KEPULAUAN SERIBU Borut, Ruku Ratu; Pattipeiluhu, Shelly Mieke; Rijoly, Stefanno Markus Anthony; Sahetapy, Jacqueline Marleen F.
Media Akuakultur Vol 19, No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/ma.19.2.2024.47-54

Abstract

Analisis keberadaan Vibrio spp. pada lingkungan budidaya sangat penting diketahui. Hal tersebut berkaitan dengan prinsip-prinsip biosecurity yang ketat untuk memastikan kesehatan ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bakteri Vibrio spp. ikan kerapu cantang di Keramba Jaring Apung (KJA) perairan Pulau Kelapa Dua. Jumlah ikan sampel sebanyak 10 ekor terdiri dari 5 ekor ikan kerapu cantang dan 5 ekor ikan liar. Media agar Sea Water complete (SWC) digunakan sebagai media pengamatan total bacteria count, sedangkan media agar Tiosulfat Citrate Bile-Salt Sucrose (TCBS) digunakan sebagai media pengamatan parameter total Vibrio count, sampel organ hati dan ginjal diinkubasi pada suhu 28ºC selama 24 jam. Identifikasi jenis Vibrio spp. dengan uji biokimia dan uji KIT API 20 NE secara deskriptif. Jenis-jenis bakteri Vibrio spp. yang ditemukan terdeteksi tiga jenis bakteri, yaitu Vibrio vulnificus, V. alginolyticus dan V. parahaemolyticus. Histopatologi organ hati mengalami perubahan pada sel necrosis dan vacuolasi sedangkan ginjal mengalami kongesti pada leukocyte infiltration; necrosis; tubular cells. Simpulan penelitian ini adalah keberadaan bakteri Vibrio spp. terdapat pada ikan liar dan kerapu cantang yang mengindikasikan terjadinya transmisi patogen dari ikan liar ke ikan budidaya atau sebaliknya, sedangkan histologi pada organ hati terjadi perubahan pada sel necrosis dan vacuolasi sedangkan ginjal mengalami kongesti pada leukocyte infiltration; necrosis; tubular cells.Analysis of the presence of Vibrio spp. in the cultivation environment is very important to know. This is related to strict biosecurity principles to ensure fish health. This study aims to identify Vibrio spp.—bacteria in hybrid groups in KJA in the waters of Kelapa Dua Island. The number of sample fish was 10, consisting of 5 hybrid groupers and 5 wild fish. Sea Water Complete (SWC) agar media was used as a medium for observing total bacteria count, while Thiosulfate Citrate Bile-Salt Sucrose (TCBS) agar media was used as a medium for observing total Vibrio count parameters. Liver and kidney organ samples were incubated at 28 C for 24 hours. Identification of Vibrio spp. types with biochemical tests and KIT API 20 NE tests descriptively. Vibrio spp. bacteria were detected as three types of bacteria, namely Vibrio vulnificus, V. alginolyticus, and V. parahaemolyticus. Histopathology of the liver organ experienced changes in necrosis and vacuolation cells while the kidneys experienced congestion in leukocyte infiltration, necrosis, and tubular cells. The conclusion of this study is the presence of Vibrio spp. bacteria in wild fish and hybrid grouper, which indicates the transmission of pathogens from wild fish to farmed fish or vice versa, while histology of the liver organ experienced changes in necrosis and vacuolation cells, while the kidneys experienced congestion in leukocyte infiltration, necrosis, and tubular cells.
EFEKTIVITAS EKSTRAK SEDUHAN BATANG POHON PISANG AMBON DALAM MENCEGAH INFEKSI Aeromonas hydrophila PADA LARVA IKAN NILA Nuryati, Sri; Wahjuningrum, Dinamella; Zulhelmi, Arif; Kurniaji, Ardana
Media Akuakultur Vol 19, No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/ma.19.2.2024.55-62

Abstract

Salah satu kendala dalam produksi ikan nila adalah serangan penyakit Motile Aeromonad Septicaemia (MAS) disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophila. Alternatif pengendalian MAS adalah dengan menggunakan antibakterial dari bahan herbal. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dosis optimal ekstrak batang pisang ambon dalam mencegah infeksi A. hydrophila pada larva ikan nila. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap tiga perlakuan dan 3 ulangan meliputi 0,1%, 0,25%, dan 0,5% dosis ekstrak. Aplikasi ekstrak pada larva ikan melalui imersi selama 30 menit. Larva dipelihara 7 hari dan diuji tantang dengan bakteri A. hydropphila 10t CFU/mL selama 7 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan ekstrak batang pisang ambon menghasilkan kelangsungan hidup larva ikan nila lebih tinggi pasca uji tantang. Dosis ekstrak batang pisang 0,25% dan 0,5% mempertahankan kelangsungan hidup lebih baik yakni 90,01±1,81%, dengan RPS 84,54%. Aktivitas lisozim pada perlakuan 0,25% dan 0,5% menunjukkan hasil yang lebih tinggi. Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak seduh batang pisang dapat mencegah infeksi bakteri A. hydrophila.One of the challenges in tilapia production is the outbreak of Motile Aeromonad Septicemia (MAS) during the larval stage, caused by the bacterium Aeromonas hydrophila. An alternative method for controlling MAS is the use of antibacterial agents derived from herbal materials. The aim of this study was to analyze the optimal dosage of ambon banana stem extract in preventing A. hydrophila infection in tilapia larvae. The study used a completely randomized design with three treatments and three replicates, including 0.1%, 0.25%, and 0.5% extract dosages. The extract was applied to the larvae by immersion for 30 minutes. The larvae were reared for 7 days and then challenged with A. hydrophila bacteria at 10t CFU/mL for 7 days. The results showed that the ambon banana stem extract treatment resulted in higher survival rates of tilapia larvae after the challenge test. Dosages of 0.25% and 0.5% extract maintained better survival rates at 90.01±1.81%, with an RPS of 84.54%. Lysozyme activity in the 0.25% and 0.5% treatments showed higher results. This study demonstrates that banana stem extract can prevent A. hydrophila bacterial infections
PEMANFAATAN FERMENTASI LINDI SAMPAH PERKOTAAN DALAM MEDIA KULTUR TERHADAP BIOMASSA DAN KOMPOSISI KIMIA Chlorella sp. Hadi, Khairul; Rosyadi, Rosyadi
Media Akuakultur Vol 19, No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/ma.19.2.2024.71-79

Abstract

Lindi merupakan cairan yang terbentuk dalam timbunan sampah dan berpotensi sebagai pencemar lingkungan. Namun apabila diolah lindi dapat menjadi sumber unsur hara untuk kultur Chlorella sp.. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh lindi dalam media kultur dan mendapatkan konsentrasi lindi terbaik untuk meningkatkan biomassa serta komposisi kimia Chlorella sp.. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan, yaitu pemberian lindi 5, 10, 15, 20 dan 25% dan masingmasing perlakuan terdiri dari 3 ulangan. Sebelum digunakan, lindi disaring dan dicampur dengan 20 g gula merah yang dihancurkan, 1 L akuades, 15 mL Effective Microorganism4 (EM4 ), dan kemudian difermentasi selama 1 hari. Kultur dilakukan dalam galon berkapasitas 20 L yang diisi dengan 16 L air tawar, dengan penerangan menggunakan lampu dengan intensitas 2500 lux. Proses kultur berlangsung selama 20 hari, dengan parameter yang diukur meliputi kepadatan sel, biomassa, kandungan proksimat, asam amino, kadar nitrat, fosfat, dan kualitas air (suhu, pH, dan DO). Hasil penelitian menunjukkan pemberian lindi dalam media kultur berpengaruh nyata terhadap biomassa Chlorella sp. (p<0,05) dengan konsentrasi lindi terbaik pada perlakuan 25%, yaitu biomassa sebesar 0,44 ± 0,00 g L-1, mengandung protein 31,208%, lemak 7,125%, karbohidrat 31,217%, kadar air 26,975% dan kadar abu 3,475%. Temuan ini menunjukkan bahwa lindi dapat digunakan sebagai alternatif sumber nutrisi untuk meningkatkan produktivitas Chlorella sp., dengan konsentrasi 25% sebagai yang paling optimal.Leachate is a liquid that forms in landfills and can be an environmental pollutant. However, if the leachate is processed, it can become a source of nutrients for Chlorella sp. culture. This research was conducted to determine the effect of leachate in the culture medium and to obtain the best leachate concentration to increase the biomass and chemical composition of Chlorella sp.. The research used a completely randomized design with five treatments, namely the addition of 5%, 10%, 15%, 20%, and 25% leachate, with each treatment consisting of three replications. Before use, the leachate was filtered and mixed with 20 g of crushed brown sugar, 1 L of distilled water, 15 mL of Effective Microorganism 4 (EM4 ), and then fermented for 1 day. The culture was conducted in a 20 L gallon filled with 16 L of freshwater, illuminated with a light intensity of 2500 lux. The culturing process lasted for 20 days, with parameters measured including cell density, biomass, proximate content, amino acids, nitrate, phosphate, and water quality (temperature, pH, and DO). The results showed that the addition of leachate in the culture media had a significant effect on the biomass of Chlorella sp. (p<0.05), with the best leachate concentration being 25%, yielding a biomass of 0.44±0.00 g L-1 , containing 31.208 % protein, 7.125 % lipid, 31.217 % carbohydrates, 26.975 % moisture content, and 3.475% ash content. These findings indicate that leachate can be used as an alternative nutrient source to enhance the productivity of Chlorella sp., with a 25% concentration being the most optimal
PENGARUH BAKTERI Lactobacillus casei FREEZE DRY TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN MAS (Cyprinus carpio) Yudistira, Piero Eka; Karima, Silviyani Nurul; Rouf, Ahmad Beni; Rudi, Mad; Krishanti, Ni Putu Ratna Ayu
Media Akuakultur Vol 19, No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/ma.19.2.2024.63-70

Abstract

Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan salah satu komoditas penting dalam budidaya perikanan air tawar. Kualitas pakan yang kurang optimal sering kali mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan mas. Peningkatan pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan ini dapat didukung oleh penggunaan Lactobacillus casei probiotik freeze dry dalam pakan. Teknologi freeze dry memperpanjang penyimpanan probiotik tanpa mengurangi efektivitas dan menjaga viabilitasnya dalam pakan ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas Lactobacillus casei probiotik freeze dry terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan mas. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan dan tiga ulangan: PK1 (105 CFU/g), PK2 (106 CFU/g), PK3 (107 CFU/g), dan K (tanpa probiotik). Ikan mas yang digunakan berukuran 7-8 cm dengan padat tebar 10 ekor/20L air. Waktu pemeliharaan dilakukan selama 14 hari pada pemberian pakan dengan perlakuan dosis probiotik berbeda. Penambahan dosis probiotik L. casei pada pakan ikan mas menunjukkan peningkatan signifikan pada pertumbuhan dan kelangsungan hidup, dengan dosis optimal 0,1 gr/100 gr pakan (105 CFU/g), yang menghasilkan bobot mutlak (2,8 ± 0,12g), panjang mutlak (1,1 ± 0,21cm), specific growth rate (SGR) (1,7 ± 0,06%/hari), feed conversion ratio (FCR) (1,5 ± 0,06), efisiensi pemanfaatan pakan (EPP) (65,3 ± 2,27%), dan survival rate (SR) (100 ± 0%).The common carp (Cyprinus carpio) is an important commodity in freshwater aquaculture. Suboptimal feed quality often affects the growth and survival of common carp. Growth and survival of this species can be enhanced by incorporating freeze-dried probiotic bacteria into their feed. Freeze-drying technology extends the storage of probiotics without reducing their effectiveness, while maintaining viability in fish feed. This study aims to evaluate the effectiveness of freeze-dried probiotic bacteria on the growth and survival of common carp. The experimental method used was a completely randomized design (CRD) with four treatments and three replicates: PK1 (0.1 g probiotics/100 g feed, 10u CFU/g), PK2 (1 g probiotics/100 g feed, 10v CFU/g), PK3 (10 g probiotics/100 g feed, 10w CFU/g), and K (no probiotics). The common carp used were 7-8 cm in size with a stocking density of 10 fish/20 L of water. The feeding period lasted 14 days with probiotic doses applied. Adding Lactobacillus casei probiotic to the feed of carp significantly improved growth and survival, with the optimal dosage of 0.1 g/100 g of feed (105 CFU/g), resulting in absolute weight (2.8 ± 0.12g), absolute length (1.1 ± 0.21cm), specific growth rate (SGR) (1.7 ± 0.06%/day), feed conversion ratio (FCR) (1.5 ± 0.06), feed utilization efficiency (EPP) (65.3 ± 2.27%), and survival rate (SR) (100 ± 0%)
SUPLEMENTASI PIGMEN KAROTENOID DAN ANTOSIANIN MELALUI COATING PAKAN TERHADAP INTENSITAS WARNA DAN KINERJA PERTUMBUHAN IKAN PLATY PEDANG (Xiphophorus helleri) Muhazzir, Said; Thaib, Azwar; Sabil, Shahrul Rajab; Sriwanti, Riska; Handayani, Lia
Media Akuakultur Vol 19, No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/ma.19.2.2024.81-90

Abstract

Ikan platy pedang (Xiphophorus helleri) merupakan salah satu jenis ikan hias yang berasal dari Sungai Amazon dan kini menjadi sangat populer di kalangan penggemar akuarium. Warna tubuh ikan hias dipengaruhi oleh keberadaan sel pigmen atau kromatofor yang terletak pada lapisan dermis sisik, baik di bagian luar maupun bawah sisik. Peningkatan kualitas warna ikan hias dapat dilakukan melalui pemberian pakan yang diperkaya dengan sumber pigmen alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian berbagai jenis ekstrak pigmen alami terhadap intensitas warna dan kinerja pertumbuhan ikan platy pedang. Penelitian dilaksanakan menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial, yang terdiri atas lima perlakuan: P1 (pakan dengan 15% ekstrak bunga telang), P2 (15% ekstrak kulit sawit), P3 (15% ekstrak ubi jalar kuning), P4 (15% ekstrak cangkang udang), dan P5 (kontrol tanpa ekstrak), masing-masing dengan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan P3 menghasilkan peningkatan intensitas warna tertinggi sebesar 26,32%, diikuti oleh P1 (21,05%), P2 dan P4 (masing-masing 20%), serta P5 (15,79%). Pertumbuhan terbaik juga diperoleh pada perlakuan P3, sementara tingkat kelangsungan hidup tertinggi (89%) dicapai pada P2, dibandingkan dengan kelompok kontrol (72%). Meskipun ekstrak ubi jalar kuning memberikan hasil terbaik dalam peningkatan warna, analisis sidik ragam (ANOVA) menunjukkan bahwa perbedaan jenis pigmen yang diberikan tidak berpengaruh signifikan terhadap pertambahan berat maupun panjang tubuh ikan platy pedang.

Page 1 of 1 | Total Record : 5