cover
Contact Name
Agus Yuniawan Isyanto
Contact Email
agusyuniawanisyanto@unigal.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
alfarhanic@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. ciamis,
Jawa barat
INDONESIA
JURNAL ILMIAH MAHASISWA AGROINFO GALUH
Published by Universitas Galuh
ISSN : 23564903     EISSN : 25798359     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH merupakan jurnal ilmiah berkala yang memuat hasil penelitian dari mahasiswa Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Galuh.
Arjuna Subject : -
Articles 1,061 Documents
ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI KECAP (Studi Kasus pada Pengusaha Kecap Cap Jago di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran)ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI KECAP (Studi Kasus pada Pengusaha Kecap Cap Jago di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran) Nurul Fitry; Dedi Herdiansah Sujaya; Tito Hardiyanto
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 3, No 3 (2017): Mei 2017
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1074.718 KB) | DOI: 10.25157/jimag.v3i3.814

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) besarnya biaya yang dikeluarkan pada agroindustri kecap “Cap Jago” di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran dalam satu kali proses produksi, (2) besarnya penerimaan dan pendapatan yang diterima agroindustri kecap “Cap Jago” di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran dalam satu kaliproses produksi, (3) besarnya nilai tambah agroindustri kecap “Cap Jago” di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran dalam satu kali proses produksi. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Data yang dipergunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dan kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi pustaka, dinas dan instansi terkait. Jumlah responden sebanyak 1 responden yang diperoleh secara purposive sampling. Analisis yang digunakan adalahbiaya, penerimaan, pendapatan, dan nilai tambah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa:1. Biaya yang dikeluarkan oleh pengusaha agroindustri kecap “Cap Jago” yang berada di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran dalam satu kali proses produksi adalah sebesar Rp 17.611.885,19.2. Penerimaan diperoleh pengusaha agroindustri kecap “Cap Jago” yang berada di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran dalam satu kali proses produksi adalah sebesar Rp 24.000.000,00. Sedangkan pendapatan yang diperoleh pengusaha agroindustri kecap “Cap Jago” sebesar Rp 6.388.114,81 per satu kali proses produksi.3. Nilai tambah yang diperoleh pengusaha agroindustri kecap “Cap Jago” yang berada di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran yaitu sebesar Rp 199.923,28 per kilogram dengan total produksi kecap sebanyak 1.000 liter dalam satu kali proses produksi.Kata Kunci: Kabupaten Pangandaran, kecap, nilai tambah
ADOPSI TEKNOLOGI TRAKTOR TANGAN PADA USAHATANI PADI SAWAH (Oryzasatyva L.) (Suatu Kasusdi Desa Jelat Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis) Rizka Siti Mulyani; Yus Rusman; Tito Hardiyanto
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 2, No 2 (2016): Januari 2016
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v2i2.66

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Tingkat penerapan teknologi traktor tangan pada usahatani padi sawah dan (2) kendala-kendala yang dihadapi dalam penerapan teknologi traktor tangan pada usahatani padi sawah di Desa Jelat Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode survai. Teknik penarikan sampel dengan menggunakan metode sampel acak sederhana (simple random sampling) pada 34 orang petani padi sawah (2%) dari seluruh anggota populasi yang berjumlah 1.710 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Tingkat penerapan teknologi traktor tangan pada usahatani padi sawah yang diusahakan responden sebagian besar tergolong kedalam kategori sedang; 2) Kendala yang dihadapi dalam menerapkan teknologi traktor tangan pada usahatani padi sawah adalah : a) aspek teknis : karena teknologi traktor tangan dianggap rumit karena banyak perlakuannya, b) aspek non teknis: yaitu terbatasnya modal yang dimiliki, tingkat pendidikan responden tergolong masih rendah.
TINGKAT PARTISIPASI PETANI DALAM KELOMPOK TANI PADI SAWAH TERHADAP PROGRAM SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL-PTT) (Studi Kasus pada Kelompok Tani Harapan Makmur Desa Campaka Kecamatan Cigugur Kabupaten Pangandaran) Deni Irawan; Dedi Herdiansah Sujaya; Muhamad Nurdin Yusuf
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 3, No 3 (2017): Mei 2017
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1045.184 KB) | DOI: 10.25157/jimag.v3i3.805

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Karakteristik sosial ekonomi petani peserta kegiatan SL-PTT padi sawah ditinjau dari tingkat pendidikan, umur, pengalaman petani, jumlah tanggungan dan luas lahan di Kelompok Tani Harapan Makmur Desa Campaka Kecamatan Cigugur Kabupaten Pangandaran, dan (2) Tingkat partisipasi petani dalam kegiatan di Kelompok Tani Harapan Makmur Desa Campaka Kecamatan Cigugur Kabupaten Pangandaran. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Jumlah responden sebanyak 37 petani padi sawah yang menjadi anggota Kelompok Tani Harapan Makmur Desa Campaka yang diambil secara sensus.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa:1. Karakteristik sosial ekonomi petani peserta kegiatan SL-PTT pad sawah di Kelompok Tani Harapan Makmur Desa Campaka Kecamatan Cigugur Kabupaten Pangandaran sebagiab besar pada kategori sedang sebanyak 31 orang atau sekitar 83,78 persen, kemudian kategori rendah sebanyak 4 orang atau sekitar 10,81 persen dan kategori tinggi sebanyak 2 orang atau sekitar 5,41 persen.2. Tingkat partisipasi petani dalam kegiatan di Kelompok Tani Harapan Makmur Desa Campaka Kecamatan Cigugur Kabupaten Pangandaran berada di tangga partnership atau bekerjsama level degrees of citizen power yang berarti bahwa petani yang hadir dalam rapat/pertemuan dapat bernegosiasi dan terlibat dalam pengambilan keputusan.Kata Kunci : Kabupaten, Pangandaran, Partisipasi, SL-PTT
ANALISIS PREFERENSI PETANI TERHADAP ATRIBUT BENIH KEDELAI (Glycine max L) di Kec. Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya Audy Dzuhrinia; Trisna Insan Noor
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 3, No 2 (2017): Januari 2017
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.489 KB) | DOI: 10.25157/jimag.v3i2.713

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi preferensi petani di 3 desa (Desa Jatiwaras, Desa Ciwarak dan Desa Kersagalih) di Kecamatan Jatiwaras terhadap atribut benih kedelai dalam pemilihan benih kedelai. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Importance Performance Analysis (IPA) dan Customer Satisfication Index (CSI). Berdasarkan hasil Importance Performance Analysis (IPA) diperoleh preferensi petani terhadapbenih kedelai menunjukkan bahwa atribut paling penting adalah atribut produktivitas, atribut harga benih kedelai, atribut ukuran biji, atribut hama dan penyakit dan atribut harga jual. Benih kedelai yang memiliki atribut produktivitas tinggi, tahan terhadap hama dan penyakit dan ukuran biji besar merupakan ciri benih kedelai yang disukai pasar menurut preferensi petani kedelai di KecamatanJatiwaras. Berdasarkan Customer Satisfication Index (CSI) diperoleh petani responden merasa kurang puas terhadap kinerja dari atribut benih kedelai.Kata kunci: Kedelai, Preferensi, Kepuasan, Importance Performance Analysis (IPA), Customer Satisfication Index (CSI)Kata kunci : Preferensi Petani, Benih, Kedelai
DAMPAK SEKOLAH LAPANG PENGENDALIAN HAMA TERPADU (SLPHT) TERHADAP TINGKAT PENERAPAN TEKNOLOGI PENGENDALIAN HAMA TERPADU (PHT) PADA USAHATANI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Asep Dani; Yus Rusman; Zulfikar Noormansyah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 2, No 3 (2016): Mei 2016
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v2i3.272

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Tingkat Penerapan Teknologi PHT sebelum dan sesudah petani mengikuti SLPHT ; (2) Dampak Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) terhadap Tingkat Penerapan Teknologi PHT pada usahatani padi sawah (Oryza Sativa L.) Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus yang yang penentuanlokasinya dilakukan secara sengaja (purposive) pada Kelompok Tani Kutawaringin Desa Cinyasag Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis. Analisis data untuk mengetahui penerapan teknologi PHT sebelum dan sesudah petani mengikuti SLPHT dianalisis secara deskriptif kualitatif, sedangkan untuk mengetahui dampak Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu terhadap tingkat penerapan teknologi PHT pada usahatani padi sawah, dianalisis menggunakan pendekatan statitiska non parametrik yaitu uji tanda sign test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Tingkat penerapan teknologi PHT sebelum petani mengikuti SLPHT 85 persen termasuk kategori rendah, sedangkansetelah petani mengikuti SLPHT 77,5 persen termasuk kategori tinggi. Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu mempunyai dampak positif yang nyata terhadap penerapan teknologi PHT pada usahatani padi sawah terutama peningkatan produksi padi sawah di Desa Cinyasag Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis.Kata kunci : SLPHT, PHT, Padi Sawah
RESPON PETANI TERHADAP KEGIATAN MODEL DESA KONSERVASI (MDK) DI KAWASAN TAMAN BURU MASIGIT KAREUMBI Mulpiadi Mulpiadi; Soetoro Soetoro; Tito Hardiyanto
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 2, No 1 (2015): September 2015
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v2i1.299

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui : (1) Respon petani terhadap kegiatan Model Desa Konservasi (MDK) Kawasan Taman Buru Masigit Kareumbi, (2) Kendala yang dihadapi dalam kegiatan Model Desa Konservasi (MDK) Kawasan Taman Buru Masigit Kareumbi. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode studi kasus, dengan mengambil kasus pada KelompokModel Desa Konservasi (MDK) di Desa Sindulang Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Penarikan sampel untuk kelompok dilakukan secara sengaja (purposive sampling) yaitu pada Kelompoktani yang berada ikawasan konservasi Taman Buru Masigit Kareumbi yang bernama Kelompok MDK, sedangkan sampel untuk responden dilakukan secara sensus terhadap 30 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. Respon petani terhadap kegiatan Model Desa Konservasi (MDK) termasuk ke dalam kategori tinggi karena sebagian besar responden yaitu 90,00 persen mempunyai tingkat respon yang tinggi terhadap kegiatan MDK.2. Kendala yang dihadapi dalam kegiatan Model Desa Konservasi (MDK) yaitu berkaitan dengan pemasaran hasil dari kegiatan MDK, pemasaran hasil usahatani anggrek baru sebatas memenuhi kebutuhan wisatawan di Taman Buru Masigit Kareumbi (TBMK) dan belum dipasarkan ke luar desa, misalnya memenuhi permintaan di kota Bandung dan sekitarnya. Demikian pula pemasaran bibit tanaman tahunan baru sebatas memenuhi kebutuhan bibit di desa dan untuk kegiatan penghijauan di gunung masigit, kelompok belum berani memproduksi secara massal (besarbesaran) karena masih mempertimbangkan dan melihat kondisi saluran pemasaran. Kata kunci : respon petani, model desa konservasi, kelompok MDK
ANALISIS USAHATANI KENCUR (Kaempferia galanga L.) Suparman Suparman; Yus Rusman; Cecep Pardani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 1, No 2 (2015): Januari 2015
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v1i2.241

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Besarnya biaya, penerimaan dan pendapatan dari usahatani kencur per satu kali musim tanam di Desa Madura Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap, dan 2) Besarnya R/C usahatani kencur per satu kali musim tanam di Desa Madura Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus pada petani kencur di Desa Madura Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap. Pengambilan sampel ditentukan dengan total sampling, dan analisis data menggunakan analisis biaya, penerimaan, pendapatan dan R/C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Besarnya biaya yang dikeluarkan (biaya tetap dan biaya variabel) dari usahatani kencur per hektar per satu musim tanam di Desa Madura Kecamatan Wanareja adalah rata-rata sebesar Rp 9.554.581,76. Rata-rata produksi usahatani kencur yang dicapai oleh responden sebanyak 12.072,57 kilogram per hektar per musim tanam. Adapun harga jual kencur berkisar rata-rata Rp 2.300,00 per kilogram. Maka penerimaan Rp 27.765.713,33 per hektar per musim tanam dan pendapatan rata-rata sebesar Rp 18.211.131,57 per hektar per musim tanam. 2) Berdasarkan analisis imbangan Penerimaan dan Biaya (R/C) pada usahatani kencur di Desa Madura Kecamatan Wanareja adalah rata-rata sebesar 2,91 artinya apabila biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 1,00 maka diperoleh penerimaan sebesar Rp 2,91 dan pendapatan sebesar Rp 1,91. Maka usahatani kencur di Desa Madura Kecamatan Wanareja layak untuk diusahakan.Kata kunci : analisis usahatani, kencur
PARTISIPASI PETANI DALAM KEGIATAN KELOMPOKTANI (Studi Kasus pada Kelompoktani Irmas Jaya di Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar) Aip Rusdiana; Dedi Herdiansah Sujaya; Tito Hardiyanto
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 2, No 2 (2016): Januari 2016
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v2i2.61

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) karateristik sosial ekonomi petani peserta kegiatan SLPTT padi sawah, 2) tingkat partisipasi petani dalam kegiatan kelompoktani. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dengan mengambil kasus pada pada Kelompoktani Irmas Jaya di Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah anggota Kelompoktani Irmas Jaya sebanyak 30 orang petani atau 25 persen dari 120 petani yang telah mengikuti kegiatan SL-PTT padi sawah. Dari hasil penelitian diperoleh 1) tingkat karakteristik sosial ekonomi petani peserta kegiatan SL-PTT padi sawah di Kelompoktani Irmas Jaya sebagian besar berada pada kategori sedang sebanyak 25 orang atau 83,33 persen, terbesar kedua berada pada kategori tinggi sebanyak 3 orang atau 10,00 persen dan yang terakhir berada pada kategori rendah sebanyak 2 orang atau 6,67 persen, 2) tingkat partisipasi petani dalam kegiatan kelompoktani adalah tinggi dengan berada di tangga Partnership level Citizen Power, yaitu dapat diartikan bahwa petani yang hadir dalam pertemuan tersebut dapat bernegosiasi dan terlibat dalam pengambilan keputusan.
ANALISIS SALURAN PEMASARAN KEDELAI (Studi Kasus Pada Kelompoktani Munding Bule di Desa Langkapsari Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis) Rian Kurnia; Yus Rusman; Tito Hardiyanto
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 3, No 2 (2017): Januari 2017
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.738 KB) | DOI: 10.25157/jimag.v3i2.725

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saluran pemasaran kedelai dari produsen sampai ke konsumen, biaya pemasaran, marjin pemasaran dan keuntungan pemasaran kedelai untuk setiap tingkatan lembaga pemasaran, dan bagian harga yang diterima petani (Farmer’s share) dari harga yang dibayarkan konsumen akhir. Sampling lokasi ditentukan secara sengaja dengan pertimbangan Desa Langkapsari merupakan penghasil kedelai terbesar di Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis. Sedangkan petani responden diambil dengan cara sensus pada Kelompoktani Munding Bule sebanyak 64 orang, dan sampling lembaga pemasaran menggunakan snowballs sampling.Hasil penelitian menunjukan bahwa:1. Terdapat 3 saluran pemasaran dari produsen sampai ke konsumen yang menggunakan saluran 2 tingkat dan saluran 3 tingkat.2. Biaya pemasaran pada saluran 1 adalah Rp 783,96,- per ikat, saluran 2 Rp 710,94,- per kilogram, saluran 3 Rp 439,18,- per kilogram sedangkan marjin pemasaran pada saluran 1 Rp 1.314,06,- per ikat, saluran 2 Rp 1.500,- per kilogram, saluran 3 sebesar Rp 1.000,- per kilogram dengan keuntungan pemasaran pada saluran 1 sebesar Rp 530,10,- per ikat, saluran 2 Rp 789,06,- per kilogram, saluran 3 Rp 560,82,- 3. farmer’s share saluran 1 sebesar 12,39 persen, saluran 2 sebesar 81,25, dan saluran 3 sebesar 86,67 persen dari harga yang dibayarkan konsumen.Kata kunci : Pemasaran, Kedelai
ANALISIS RENTABILITAS PADA AGROINDUSTRI TEMPE Novalia Anggara; Soetoro Soetoro; Sudrajat Sudrajat
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 1, No 1 (2014): September 2014
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v1i1.287

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Besarnya biaya, penerimaan, dan pendapatan usaha agroindustri tempe dalam satu kali proses produksi, dan 2) Besarnya rentabilitas pada agroindustri tempe dalam satu kali proses produksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dengan mengambil kasus pada seorang perajin tempe di Desa Pawindan KecamatanCiamis Kabupaten Ciamis. Penarikan responden dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling yaitu penentuan sampel dengan tujuan tertentu yakni pada seorang perajin tempe di Desa Pawindan Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer ialah data yang diperoleh secara langsung dari perajin tempe yang dijadikan responden melalui wawancara, sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari literatur-literatur dan data dari instansi atau dinas terkait yang ada hubungannya dengan penelitian ini. Hasil Penelitian pada agroindustri tempe dalam satu kali proses produksi menunjukkan bahwa dari bahan baku kedelai sebanyak 350 kilogram pada harga kedelai Rp. 8.500 per kilogram, menghasilkan tempe sebanyak 3.000 bungkus, dan harga jual tempe jenis (a) Rp. 2.000,- dan tempejenis (b) Rp. 5.000,- per bungkus. Dengan hasil perhitungan setelah di analisis dari penelitian sebagai berikut (1) Perajin mengeluarkan biaya sebesar Rp. 4.123.992,50, menghasilkan penerimaan sebesar Rp. 6.600.000,-, dan pendapatan sebesar Rp. 2.476.007,5, (2) Rentabilitas yang dihasilkan sebesar 60 persen dari total biaya yang dikeluarkan.Kata kunci :Rentabilitas, Agroindustri Tempe

Page 6 of 107 | Total Record : 1061