cover
Contact Name
Treny Hera
Contact Email
jurnalsitakaraupgripalembang@gmail.com
Phone
+6285357344704
Journal Mail Official
jurnalsitakara@univpgripalembang.ac.id
Editorial Address
Street. Jendral A. Yani Lorong Gotong Royong 9/10 Ulu Palembang South Sumatera
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Sitakara
ISSN : 25026240     EISSN : 26203340     DOI : https://dx.doi.org/10.31851/sitakara
Core Subject : Education, Art,
Sitakara Journal provides a forum to publish original research-based articles related to art education dan culture. Those scientific articles are the ones which discusses culture art and philosophy of art, curriculum, methodology, teaching and learning media, learning approaches, comparison, character education, teachers/lecturers, students, evaluation in art education, and the relationship between art and culture in human.
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Sitakara" : 11 Documents clear
GERAK: PERJALANAN DARI MOTIF KE KOMPOSISI TARI Rully Rochayati
Jurnal Sitakara Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sitakara.v3i1.1533

Abstract

ABSTRAK Gerak: Perjalanan dari Motif ke Komposisi Tari adalah sebuah perjalanan atau proses penata tari dalam menemukan motif hingga cara memperlakukan motif tersebut menjadi sebuah komposisi tari. Perjalanan gerak yang tidak sederhana. Seorang penata tari diharapkan mampu memahami untuk kemudian mempraktekannya. Berangkat dari motif gerak yaitu motif panjang dan motif pendek yang mendapatkan perlakuan dengan pola pengembangan dan variasi, pengulangan, jenis motif dan penekanan isi. Bermula dari gagasan membentuk motif-motif dasar baik motif panjang yang berisi beberapa frase gerak atau motif pendek yang terdiri dari sikap gerak. Motif dasar tersebut mendapat pengembangan dan variasi dari segi aksi, usaha, tenaga, dan 7 (tujuh) pengulangan yang terdiri dari pernyataan kembali, penguatan kembali, gema ulang, rekapitulasi, revisi, mengingat kembali (recall), mengulangi kembali (reiterate). Akan semakin kompleks ketika proses pembentukan tersebut melibatkan aspek waktu dan ruang. Aspek waktu dan ruang diperlukan untuk membentuk dinamika tari. Pertumbuhan tari pun akan terlihat semakin jelas ketika keterlibatan aspek waktu dan ruang menjadi satu hal yang mengikat dan utuh. Kata Kunci: Gerak, Motif, Komposisi Tari
ANALISIS BENTUK GERAK TARI TURAK DI SANGGAR STUDIO LINGGA KOTA LUBUKLINGGAU Sisca Fitriani
Jurnal Sitakara Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sitakara.v3i1.1538

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk gerak tari Turak di Sanggar Studio Lingga Lubuklinggau dikaji berdasarkan konsep analisis bentuk gerak Y. Sumandyo Hadi yang terdiri dari (1) Kesatuan, (2) Variasi, (3) Repetisi (ulangan), (4) Transisi (perpindahan), (5) Rangkaian, (6) Perbandingan, (7) Klimaks.                Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan Teknik Pengumpulan Data Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi.             Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti dapat menyimpulkan bahwa tari Turak adalah tari tradisional yang mempunyai sejarah yang berkembang di daerah Suku Tengah Lakitan (STL) Ulu Terawas dengan sejarah penciptaan pada masa Heroika yaitu masa perjuangan. Hasil penelitian tari Turak berdasarkan konsep Y. Sumandiyo Hadi ialah (1) Kesatuan berdasarkan intensitas dalam unsur gerak terdapat pada ragam gerak Liuk Selendang, pada aksen yaitu gerak Sembah Duduk, dan pada kualitas yaitu Turak Bahu. Dalam unsur ruang yaitu gerak Sembah Duduk dan Angkat Turak, dalam unsur waktu gerak Liuk Selendang, Liuk Turak, dan Maju Mundur, (2 ) Variasi terdapat pada ragam gerak Angkat Turak, Angkat Turak Putar, Liuk Turak, Guncang Turak Duduk, Guncang Turak Lurus,Guncang Turak Samping,Kanan,Depan,Kiri, (3) Repetisi terdapat pada gerak Maju Mundur, Liuk Selendang, Liuk Turak, Guncang Turak, (4) Transisi terdapat pada Liuk Selendang dan Maju Mundur, (5)  Rangkaian terdapat pada seluruh ragam gerak dari awal sampai akhir, (6) Perbandingan dalam analisis bentuk tari Turak tidak dianalisis atau dilakukan, (7) Klimaks terdapat pada gerak Liuk Selendang, Sembah Duduk, Ngalui sebagai gerak Pemula, Angkat Turak, Angkat Turak Putar, Liuk Turak,  Guncang Turak Duduk, Guncang Turak, Turak Bahu, Guncang Turak Lurus sebagai gerak Perkembangan, Putar Turak sebagai gerak Klimaks, Sembah Akhir dan Terbang sebagai gerak penyelesaian. Kata Kunci: Analisis, Bentuk Gerak, Tari Turak 
OBJEKTIFITAS IMAJINATIF DALAM PERTUNJUKAN TEATER Mohammad Arfani
Jurnal Sitakara Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sitakara.v3i1.1529

Abstract

ABSTRAK Gagasan bentuk teater adalah hasil dari dunia khayalan yang dimulai dengan deskripsi tentang kemanusiaan. Sehingga pada pemahaman lain teater sebagai komunikasi objektivitas dan imajiner menjadi media dalam menyampaikan pesan dalam pertunjukan teater. Kata kunci: objektivitas imajinatif dalam pertunjukan teater
SASTRA LISAN DALAM KESENIAN SALUANG DENDANG SUMATERA BARAT Nofroza Yelli
Jurnal Sitakara Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sitakara.v3i1.1534

Abstract

ABSTRAK Tulisan ini merumuskan masalah tentang bagaimanabentuk sastra lisan dalam kesenian Saluang Dendang di Sumatera Barat, dengan tujuan untuk dapat mendeskripsikan bentuk sastra lisan yang menjadi ciri khas kesenian Saluang Dendang di Sumatera Barat.Kajian Pustaka menguraikan tentang definisi sastra lisan secara umum dan Saluang Dendang Minangkabau.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yaitu mendeskripsikan hasil yang telah diperoleh melalui teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi.Dari hasil data diperoleh bahwa sastra lisan yang dalam kesenian Saluang Dendang terdiri dari dua bentuk yakni berisikan tentang fenomena sosial masyarakat pada umumnya yang dituangkan dalam syair sedih dan gembira.Syair ini secara spontan diciptakan oleh para pendendang sesuai dengan konteks acara. Kata Kunci: Sastra Lisan, Dendang.
Bentuk Figur Tokoh Wayang Kulit Palembang (Alkulturasi Budaya Jawa-Melayu) Robert Budi Laksana
Jurnal Sitakara Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sitakara.v3i1.1539

Abstract

AbstrakWayang Palembang merupakan nama salah satu jenis wayang kulit purwa yang tumbuh dan hidup di wilayah Kota Palembang. Wayang Palembang diperkirakan ada dan tumbuh pada abad ke XVII, yang dibawa oleh masyarakat Jawa yang migrasi ke Palembang pada masaKeraton Palembang Darusalam.Tentunya wayang Jawa yang mulai hidup di masyarakat Palembangpada masa itu mengalami alkulturasi budaya Jawa dan MelayuPalembang, baik penggunaan bahasa, cerita, iringan maupun rupa wayangnya. Hal itu dapat dilihat dari bantuk anatomi wayang terutama wayang putren (wanita) lebih mendekati gaya Yogyakarta. Karena proses alkultarasi budaya inilah, wayang kulit Palembang memiliki ciri dan keunikan lokalitas tersendiri bila dibandingkan dengan wayang kulit dari Jawa. Kata Kunci: Alkulturasi, Wayang Kulit Palembang
MAKNA ESTETIS DALAM SIMBOL TATTO Novdaly Fillamenta
Jurnal Sitakara Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sitakara.v3i1.1530

Abstract

ABSTRAK Kata "tato" berasal dari bahasa Tahiti, yaitu "tattau" yang berarti tanda, dalam artian tubuh ditandai dengan alat berburu tajam untuk memasukkan pewarna di bawah permukaan kulit. Tato yang biasa digunakan tato berbentuk pengguna adalah tato eleng, salib, tengkorak, naga, dan bunga. Interpretasi makna tato meliputi, artinya sekuler, makna estetika, arti tato sebagai ungkapan diri, sebagai tato makna filosofis, tato berarti makna konotasi.Kata Kunci: tatto, dan arti tato
RANGSANG AUDIO SEBAGAI MOTIVASI PADA PENCIPTAAN KARYA TARI TUNGGU TUBANG DALAM PEMBELAJARAN KOREOGRAFI DI UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG Treny Hera
Jurnal Sitakara Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sitakara.v3i1.1535

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini berjudul “Rangsang Audio Sebagai Motivasi Pada Penciptaan Karya Tari Tunggu Tubang Dalam Pembelajaran Koreografi Di Universitas PGRI Palembang” Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penciptaan karya tari Tunggu Tubang dalam pembelajaran koreografi dengan rangsang audio sebagai motivasi dalam ide kreatif mahasiswa Jurusan Pendidikan Kesenian Universitas PGRI Palembang. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Data penelitian ini bersumber dari observasi partisipan dan proses pembelajaran pada mata kuliah Garap Sanggit Tari pada semester VII di Program Studi Pendidikan Sendratasik. Pengumpulan data yang digunakan melalui teknik observasi, wawancara serta dokumentasi pementasan karya tari hasil pembelajaran melalui ujian akhir semester. Hasil penelitian menunjukan bahwa rangsang audio menjadi motivasi pada penciptaan karya tari Tunggu Tubang yang merupakan tari tradisonal berakar dari tradisi masyarakat Semendo yang melestarikan kebiasaan turunan agar mematuhi kaidah-kaidah di dalam rumah sebagai saudara yang baik sesamanya. “Tunggu dapat diartikan menanti atau menunggu, sedangkan “Tubang” disebutkan tak lekang karena panas dan tak lapuk karena hujan. Kata Kunci: Rangsang Audio, Motivasi Belajar, Koreografi
DESAIN ATAS (AIR DESIGN) DALAM DIMENSI ESTETIK PERTUNJUKAN KARYA TARI Efita Elvandari
Jurnal Sitakara Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sitakara.v3i1.1531

Abstract

ABSTRAK             Tari sebagai sebuah produk karya seni, apapun jenis dan bentuknya tentunya akan mengandung suatu nilai keindahan. Nilai keindahan ini seyogyanya dihadirkan dalam setiap penampilan karya tari, sehingga tidak ada kesan bahwa sajian sebuah karya tari bukan hanya sekedar bentuk rangkaian gerak tubuh semata. Salah satu hal yang membuat penikmat tari dapat merasakan keindahan sebuah gerak tari adalah ketika pelakunya (penari) mampu menarikan dengan kekuatan, kelenturan, keseimbangan, dan koordinasi yang sempurna sehingga rasa gerak yang dilakukan dapat dirasakan oleh penonton. Esensi dan makna gerak menjadi jiwa dunia tari dan manusianya, sehingga segala hal yang berkaitan dengan gerak (tari) menjadi faktor penentu berhasilnya sebuah karya tari dalam berkomunikasi dengan penontonnya. Kajian ini bertujuan untuk membahas penggunaan desain atas (air design), sebagai salah satu penambah nilai estetik  dalam sebuah pertunjukan karya tari; melalui desain-desain ini penari dapat menonjolkan watak/karakter tertentu serta dapat membangkitkan suatu perasaan emosional tertentu bagi penontonnya. Dalam pembahasannya digunakan konsep La Meri mengenai jenis-jenis desain atas (air design) dan sifat-sifatnya. Kata kunci: desain atas, dimensi estetik, pertunjukan karya tari
MOTIF BUNGO PACIK PADA TENUNAN SONGKET PALEMBANG Mainur Mainur
Jurnal Sitakara Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sitakara.v3i1.1536

Abstract

ABSTRAKPada dasarnya motifbungo pacik tenun songket Palembang sama seperti tenun songket motif lainnya memiliki pakem yang sudah ditentukan dalam pembuatannya berupa unsur motif inti seperti tretes, tali air, ombak-ombak, patah beras, umpak pangkal, umpak tengah, umpak ujung, batang badan,pucuk rebung dan lain-lain; yang membedakan adalah motif menjadi nama dari tenun songket tersebut digunakan sebagai identitas dari si pemakai itu sendiri. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, untuk mengetahui, mengenali berbagai macam ragam motif songket Palembang, khususnyamotif bungo pacik pada tenun songket Palembang. Ada lima indikator dalam unsur – unsur seni rupa yang terdapat dalam bentuk motif songket bungo pacik diantaranya unsur titik terdapat dalam bentuk motif bungo pacik berada di bagian tepi pinggir badan kain pada motif tretes tepatnya di bawah motif tretes itu sendiri. Unsur garis dibagian tengah ditepi pinggir kain dengan sebutan motif tali air. Unsur bidang memiliki lima bidang yakni bidang; atas, bawah, tengah, kiri, dan bidang kanan. Unsur ruang terdapat di bagian tengah bentuk kain songket tersebut serta didalamnya terdapat motif bungo pacik dan bungo jantung emas kecil. Unsur warnanya memiliki tiga unsur warna yakni warna dasar merah, warna pada setiap unsur motif yang berwarna putih dari benang kapas putih yang didominankan, dan warna emas pada motif bungo jantung emas kecil hanya sedikit hiasan pada motif songketbungo pacik.  Kata Kunci : Motif Bungo Pacik, Songket, Palembang.
PENGARUH METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN TARI BURUNG BERMAIN PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 36 PALEMBANG Ria Moulina Adriamul
Jurnal Sitakara Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sitakara.v3i1.1532

Abstract

ABSTRAK   Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran tari adalah kurang tepatnya penggunaan metode dalam proses kegiatan belajar mengajar, oleh karena itu dibutuhkan satu cara atau solusi untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu cara yaitu dengan menerapkan metode demonstrasi dalam kegiatan pembelajaran tari. Metode demonstrasi diharapkan memiliki pengaruh dan hasil yang baik bagi siswa. Masalah dalam penelitian ini adalah Apakah ada pengaruh metode Demonstrasi dalam pembelajaran tari Burung Bermain pada kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 36 Palembang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh metode Demonstrasi dalam pembelajaran tari Burung Bermain pada kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 36 Palembang. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan menggunakan desain penelitian Pre-Experimental Designs yaitu One-Group Pretest-Posttest Designs. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII, VIII, dan IX yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sebagai kelas eksperimen (tanpa kelas pembanding) yaitu berjumlah 30 siswa. Teknik analisis data menggunakan uji normalitas data dan uji-t. Kata Kunci: Metode Demonstrasi, Tari Burung Bermain

Page 1 of 2 | Total Record : 11