cover
Contact Name
Treny Hera
Contact Email
jurnalsitakaraupgripalembang@gmail.com
Phone
+6285357344704
Journal Mail Official
jurnalsitakara@univpgripalembang.ac.id
Editorial Address
Street. Jendral A. Yani Lorong Gotong Royong 9/10 Ulu Palembang South Sumatera
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Sitakara
ISSN : 25026240     EISSN : 26203340     DOI : https://dx.doi.org/10.31851/sitakara
Core Subject : Education, Art,
Sitakara Journal provides a forum to publish original research-based articles related to art education dan culture. Those scientific articles are the ones which discusses culture art and philosophy of art, curriculum, methodology, teaching and learning media, learning approaches, comparison, character education, teachers/lecturers, students, evaluation in art education, and the relationship between art and culture in human.
Articles 189 Documents
TRANSPOSISI TTI (TRANSFER, TRANSLATION, IMITATE) DALAM PEMBELAJARAN NOTASI MUSIK MELALUI SCORE CREATOR A Heryanto; Dedy Firmansyah
Jurnal Sitakara Vol 5, No 2 (2020): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sitakara.v5i2.4782

Abstract

ABSTRAK Rumusan masalah dalam penelitian ini Bagaimanakah Konsep Transposisi TTI (Transfer, Translation, Imitate) dalam Pembelajaran Notasi Musik melalui Score Creator. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap dan mendeskripsikan tentang penerapan Transposisi TTI (Transfer, Translation, Imitate) dalam Pembelajaran Notasi Musik melalui Score Creator. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, Konsep Transposisi TTI (Transfer, Translation, Imitate) dalam Pembelajaran Notasi Musik melalui Score Creator ini dapat efektif dan efisien dengan 6 tahapan: 1) Hal pertama yang perlu guru lakukan adalah menginstruksikan kepada siswa untuk membawa Handphone Android dengan mendownload aplikasi Score Creator pada Google Play Store. 2) Sebelum mengklik menu ‘Aplikasi Score Creator’ 3) Langkah ke tiga ini adalah tahapan menggunakan aplikasi Score Creator di Handphone siswa masing-masing. 4) Pada tahapan inilah pelatih atau guru dapat mengklarifikasi kepada siswa tentang Notasi sebuah lagu. 5) Langkah berikutnya adalah tahapan  “Imitation 6) Langkah terakhir yakni siswa dapat mengulang-ulang memutar “Play” dan (menirukan) bunyi terjemahan Notasi pada aplikasi Score Creator secara mandiri. Kata Kunci : Score Creator,Transposis ( Transfer, Translation, Imitate), Notasi Musik
PEMBELAJARAN MEMBUAT RAGAM HIAS MENGGUNAKAN MEDIA BAMBU DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TALANG KELAPA Lili Purnama Sari; Mainur Mainur
Jurnal Sitakara Vol 2, No 2 (2017): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sitakara.v2i2.1192

Abstract

ABSTRAKMasalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pembelajaran membuat ragam hias menggunakan media bambu dengan metode demonstrasi pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Talang Kelapa? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan pembelajaran membuat ragam hias menggunakan media bambu dengan metode demonstrasi pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Talang Kelapa. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII.3 SMP Negeri 1 Talang Kelapa. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pembelajaran membuat ragam hias menggunakan media bambu menggunakan media bambu dapat berjalan dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan aktivitas guru pada pertemuan II adalah 90%. Hasil observasi di SMP Negeri 1 Talang Kelapa, baik kepada guru dan siswa di dalam kegiatan proses pembelajaran di kelas berjalan dengan lancar dan terjalin komunikasi dua arah antara guru dan siswa. Berdasarkan hasil penilaian observasi siswa diperoleh rata-rata aktivitas siswa pada pertemuan II sebesar 95,83%. Dengan demikian, proses pembelajaran pada pertemuan II diperoleh temuan bahwa metode demonstrasi yang digunakan oleh guru sudah optimal diserap oleh siswa. Penerapan metode demonstrasi memberikan dampak yang positif terhadap pembelajaran, karena siswa memperoleh pemahaman materi tentang cara membuat ragam hias menggunakan media bambu. Dengan demikian, siswa mendapatkan gambaran yang jelas tentang materi pelajaran khususnya tentang cara membuat ragam hias menggunakan media bambu. Selain itu, hasil tes unjuk kerja siswa dalam membuat ragam hias menggunakan media bambu dengan metode demonstrasi sebesar 80,83 sedangkan KKM yang ditetapkan di sekolah sebesar 75,00. Artinya pembelajaran membuat ragam hias menggunakan media bambu dengan metode demonstrasi di kelas VII SMP Negeri 1 Talang Kelapa dikatakan berhasil. Hasil wawancara yang dilakukan kepada siswa kelas VII.3 SMP Negeri 1 Talang Kelapa diketahui bahwa siswa sangat menyenangi pembelajaran seni budaya, khususnya dalam menggambar ragam hias menggunakan media bambu dan juga sangat menyenangi guru dalam menjelaskan materi pelajaran.Kata Kunci: ragam hias, media bambu, metode demonstrasi
KONTRIBUSI MOTIVASI MAHASISWA DALAM PROSES KREATIF PENCIPTAAN TARI PADA MATA KULIAH KOREOGRAFI Treny Hera; Nurdin Nurdin
Jurnal Sitakara Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sitakara.v4i1.2558

Abstract

ABSTRAK Peran mahasiswa Semester VII pada semester genap tahun ajaran 2018 adalah sebagai penata tari atau koreografer di dalam mata kuliah Garap Sanggit Tari dan Koreografi dengan capaian belajar mampu menampilkan karya tari dalam konteks pementasan. Beberapa proses penciptaan tari diawali dengan pencarian ide sampai tahap evaluasi merupakan serangkaian proses penciptaan yang tentunya hasil dari motivasi seseorang untuk berkarya. Modal mahasiswa agar mampu melalui proses pembelajaran tersebut adalah memiliki keinginan juga motivasi dalam menentukan ide kemudian dituangkan ke dalam serangkaian cerita dengan gerak sebagai visualnya. Motivasi bisa muncul di dalam diri mahasiswa sebagai pencipta tari dari berbagai rangsang. Yaitu rangsag audio, visual, dan rangsang kinestetik. Hasil penelitian ditemukan bahwa rangsang audio dan rangsang kinestetik sangat kontribusi terhadap motivasi dalam menciptaka karya tari melalui proses kreatifitas penetapan ide gagas garap sampai pada terciptanya sebuah karya yang siap untuk dipentaskan.  Kata Kunci: Motivasi, Proses Kreatif, Penciptaan Tari
PEWARISAN RABAB PIAMAN DI KECAMATAN LUBUK ALUNG KABUPTEN PADANG PARIAMAN Irfan Kurniawan
Jurnal Sitakara Vol 5, No 1 (2020): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sitakara.v5i1.3528

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kondisi Rabab Piaman dalam kehidupan masyarakat dewasa ini dan pewarisannya dalam kehidupan masyarakat di Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman. Kenyataannya yang ditemukan sekarang seniman tradisi Rabab Piaman bertarung melawan perubahan nilai akibat modrenisasi, yang mengakibatkan menurunya eksistensi pertunjukanya dalam masyarakat kecamatan Lubuk Alung. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan mengkuti langkah-langkah Miles dan Huberman. Pengumpulan data dilakukan dengan obervasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pewarisan Rabab Piaman terdiri dari bagian-bagian yang saling terkait satu sama lainnya, yaitu pewarisan enkulturasi dan pewarisan sosialisasi. Selanjutnya, dari  hasil penelelitian juga ditemukan bahwa sistem pewarisan Rabab Piaman di kecamatan Lubuk Alung mempunyai cara tersendiri. Secara tradisi ada dua tahapan dalam pewarisan Rabab Piaman di Nagari Lubuk alung, yaitu; (1) pewarisan secara non fisik, yakni Melengkapi syarat-syarat baraja (belajar) Rabab Piaman, dan (2) pewarisan secara fisik, yakni praktik belajar memainkan Rabab Piaman. Kata Kunci:  Pewarisan, Rabab Piaman,  kecamatan Lubuk Alun.
PEMBELAJARAN MENGGAMBAR ILUSTRASI LINGKUNGAN SEKOLAH MENGGUNAKAN MEDIA PENSIL WARNA PADA KELAS X SMK NEGERI 1 PALEMBANG Ade Putri Andriani; Mainur Mainur
Jurnal Sitakara Vol 2, No 1 (2017): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sitakara.v2i1.867

Abstract

Abstrak Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pembelajaran menggambar ilustrasi lingkungan sekolah menggunakan media pensil warna pada kelas X SMK Negeri 1 Palembang. Pembelajaran merupakan segala upaya yang dilakukan oleh guru (pendidik) agar terjadi proses belajar pada diri murid. Gambar ilustrasi merupakan gambar yang berfungsi sebagai pelengkap cerita, karangan, atau naskah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proses pembelajaran menggambar ilustrasi lingkungan sekolah menggunakan media pensil warna pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Palembang.Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah guru seni budaya kelas X dan siswa kelas X.AP.3 dengan jumlah 27 orang yang terdiri dari 20 orang perempuan dan 7 orang laki-laki. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data observasi, teknik analisis data wawancara, teknik analisis data dokumentasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran menggambar ilustrasi lingkungan sekolah menggunakan media pensil warna pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Palembang berjalan dengan “baik”. Hal ini dapat dilihat dari nilai observasi guru seni budaya dengan jumlah nilai 27 pada interval 24-30. Sedangkan data nilai evaluasi siswa berdasarkan nilai tugas praktik menggambar ilustrasi lingkungan sekolah menggunakan media pensil warna memperoleh nilai tertinggi yaitu  15 siswa yang termasuk dalam kategori nilai “baik”, dan 12 siswa termasuk dalam kategori nilai “cukup”, dan rata-rata keseluruhan nilai evaluasi siswa tersebut adalah 24,25. Kata Kunci: Menggambar Ilustrasi, Media Pensil Warna
TATA RIAS DAN BUSANA TARI SERASAN SEANDANAN DI KABUPATEN OKU SELATAN Nurdin Nurdin
Jurnal Sitakara Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sitakara.v3i2.2342

Abstract

ABSTRAKTata rias dan busana merupakan salah satu unsure pendukung yang sangat penting dalam sebuah seni pertunjukan tidak terkecuali pada pertunjukan seni tari. Bukan sekedar untuk memperindah dan mempercantik sebuah karya seni bahkan lebih dari itu,tata rias dan busana dijadikan media untuk untuk mengungkapkan dan mengimplementasikan keunikan sejarah dan kekayaan setiap daerah yang ada di Indonesia. Nusantara memiliki ribuan kebudayaan dan kearifan lokal (local genius) yang setiap daerahnya menandung persepektif keindahan yang berbeda satu sama lainnya. Berdasarkan bagian tubuh manusia yang terdiri dari kepala, badan/torso, lengan dan kaki, terdapat perbedaan penggunaan tat arias dan busana setiap daerah yang dapat dilihat berdasarkan topografi, sosial, budaya dan kepercayaan masing-masing. Dalam tari serasan Seandanan tata rias dan busana yang digunakan memiliki makna dan filosopi tersendiri yang melambangkan keunikan Kabupaten OKU Selatan. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan metode obdervasi,wawancara dan dokumentasi. Teknik keabsahan yang dipilih adalah triangulasi data yang bertujuan untuk menjabarkan hasil penelitian yang akurat dan valid. Hasil penelitian yang dicapai adalah deskripsi tata rias busana tari Serasan Seandanan di Kabupaten OKU Selatan.Kata Kunci: Tata Rias, Busana, Seni Pertunjukan
SITI RAFIAH SEBAGAI TOKOH PEREMPUAN PENGEMBAN PERISTIWA DALAM SYAIR ABDUL MULUK KARYA RAJA ALI HAJI Mohammad Arfani
Jurnal Sitakara Vol 4, No 2 (2019): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sitakara.v4i2.3259

Abstract

ABSTRAK Syair AbdulMuluk karya Raja Ali Haji ini merupakan sumber penceritaan dari teater tradisional Dul Muluk dan Bangsawan di Palembang. Permasalahan yang diangkat dalam makalah adalah Siti Rafiah sebagai tokoh perempuan pengemban peristiwa dalam syair Abdul Muluk yang memakai pendekatan struktural sebagai pendekatan objektif dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana sosok perempuan sebagai tokoh sentral dalam penceritaan yang juga mengemban tanggung jawab atas keutuhan keluarga juga membangun kembali negeri yang ia cintai. Kata Kunci:CeritaSyair Abdul Muluk.
LATAR BELAKANG KESENIMANAN DAN KARYA-KARYA M. RASYID Treny Hera
Jurnal Sitakara Vol 1, No 1 (2016): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sitakara.v1i1.705

Abstract

AbstrakRasyid adalah koreografer di Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan, keinginan akan hal-hal yang indah merupakan hasrat hidup yang pemenuhannya menunggu sampai hasratnya terpenuhi, memberikan ruang untuk selalu berpikir untuk selalu menciptakan hal baru, berimajinasi hingga terbentuk konsep garapan baru, dan mengapresiasikan semua yang ada di dalam kepala menjadi sebuah ide baru dan ide kreatif dalam berkarya. Rasyid adalah seseorang yang menyukai hal-hal yang baru tetapi ia juga sangat menghargai dan menjaga tradisi yang telah ada. Rasyid beranggapan masa depan dan masa kini berawal dari masa lalu, ide kreatif, imajinasi ia dapatkan dari tradisi yang telah ada kemudian dijadikan sesuatu yang baru agar tradisi tetap diminati oleh masyarakat banyak dalam kemasan yang lebih menarik. Seorang koreografer yang handal adalah jika ia memiliki motivasi yang tinggi dalam menciptakan karya dan menghasilkan sebuah entitas yang unik, kaya, menarik dan dapat memberikan rangsangan-rangsangan kepada penikmat agar ikut berimajinasi dan sajian karya dalam kemasan yang menarik.Kata Kunci: Seni, Seniman.
MOTIF BUNGO PACIK PADA TENUNAN SONGKET PALEMBANG Mainur Mainur
Jurnal Sitakara Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sitakara.v3i1.1536

Abstract

ABSTRAKPada dasarnya motifbungo pacik tenun songket Palembang sama seperti tenun songket motif lainnya memiliki pakem yang sudah ditentukan dalam pembuatannya berupa unsur motif inti seperti tretes, tali air, ombak-ombak, patah beras, umpak pangkal, umpak tengah, umpak ujung, batang badan,pucuk rebung dan lain-lain; yang membedakan adalah motif menjadi nama dari tenun songket tersebut digunakan sebagai identitas dari si pemakai itu sendiri. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, untuk mengetahui, mengenali berbagai macam ragam motif songket Palembang, khususnyamotif bungo pacik pada tenun songket Palembang. Ada lima indikator dalam unsur – unsur seni rupa yang terdapat dalam bentuk motif songket bungo pacik diantaranya unsur titik terdapat dalam bentuk motif bungo pacik berada di bagian tepi pinggir badan kain pada motif tretes tepatnya di bawah motif tretes itu sendiri. Unsur garis dibagian tengah ditepi pinggir kain dengan sebutan motif tali air. Unsur bidang memiliki lima bidang yakni bidang; atas, bawah, tengah, kiri, dan bidang kanan. Unsur ruang terdapat di bagian tengah bentuk kain songket tersebut serta didalamnya terdapat motif bungo pacik dan bungo jantung emas kecil. Unsur warnanya memiliki tiga unsur warna yakni warna dasar merah, warna pada setiap unsur motif yang berwarna putih dari benang kapas putih yang didominankan, dan warna emas pada motif bungo jantung emas kecil hanya sedikit hiasan pada motif songketbungo pacik.  Kata Kunci : Motif Bungo Pacik, Songket, Palembang.
BUKIT SIGUNTANG DALAM PENGEMBANGAN KONSEP RUANG KOREOGRAFI LINGKUNGAN TARI Rully Rochayati; Eva Dina Chairunisa
Jurnal Sitakara Vol 6, No 1 (2021): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sitakara.v6i1.5284

Abstract

Bukit Siguntang salah satu tempat wisata religius  merupakan tempat yang sejuk dengan lingkungan yang asri. Selain itu memiliki banyak cerita yang dapat diangkat dalam bentuk-bentuk seni pertunjukan. Tujuannya memberikan satu wacana baru kepada masyarakat tentang konsep keruangan tari yang representatif. Memberikan suatu pemahaman tentang tari dalam wujud yang berbeda yaitu koreografi lingkungan.Metode penelitian adalah diskriptif kualitatif, untuk proses menentukan apakah Bukit Siguntang dapat digunakan sebagai ruang tari menggunakan konsep moving from within Alma M. Hawkins. Berdasarkan hasil penjelajahan ruang Pucuk Rebung lebih  sempit dibandingkan dengan Puncak Mahameru Siguntang. Ruang Pucuk Rebung dapat dieksplorasi secara maksimal dengan memanfaatkan tugu, kolam dan pelataran. Sedangkan area Puncak Mahameru Siguntang hanya dapat dieksplorasi pada pelataran, jembatan penghubung dari tiga kolam. Untuk Tangga Sebelah Timur didominasi oleh bebatuan buatan, hasil temuan adalah konsep ruang yang cukup luas dan terpisah-pisah melibatkan penari yang lebih banyak, dengan menempatkan penari dari beberapa tempat strategi dari area. 

Page 7 of 19 | Total Record : 189