cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Ilmu Lingkungan
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 18298907     DOI : -
Core Subject : Social,
Arjuna Subject : -
Articles 787 Documents
MEKANISME IMBAL JASA LINGKUNGAN DI SUB-DAS CIKAPUNDUNG (Studi Kasus pada Desa Cikole dan Desa Suntenjaya Kabupaten Bandung Barat) Napitupulu, Dinda Febrima; Asdak, Chay; Budiono, B
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 11, No 2 (2013): Oktober 2013
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.89 KB) | DOI: 10.14710/jil.11.2.73-83

Abstract

ABSTRAKMekanisme Imbal Jasa Lingkungan (IJL) merupakan salah satu upaya dalampengelolaan sub-DAS. Mekanisme ini telah diimplementasikan di sub-DAS Cikapundung.Kesepakatan program IJL di sub-DAS Cikapundung terjadi antara kelompok tani Giri PutriDesa Cikole dengan Pustanling dan kelompok tani Syurga Air dengan PT Aetra. BPLHDberperan sebagai mediator dalam kesepakatan ini. Pada pelaksanaannya, mekanisme IJL disub-DAS Cikapundung dikategorikan sebagai mekanisme IJL yang belum sepenuhnyamencerminkan mekanisme IJL yang berkelanjutan. Kriteria mekanisme IJL yangberkelanjutan seharusnya memenuhi aspek-aspek: realistic, voluntarily, conditional, danpro-poor (Munawir, 2009). Pada mekanisme IJL di sub-DAS Cikapundung hal ini belumsepenuhnya terjadi.Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi yangdapat dilakukan agar mekanisme IJL di sub-DAS Cikapundung menjadi berkelanjutan.Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Pengumpulan datadilakukan melalui wawancara dan kuisioner dengan kelompok tani Syurga Air dan GiriPutri, PT Aetra, Pustanling, BPLHD, serta LP3ES. Analisis yang dilakukan adalah analisiskesenjangan, analisis peran faktor dan analisis SWOT. Mekanisme IJL di sub-DASCikapundung belum berjalan secara berkelanjutan dikarenakan masalah dalamkelembagaan dalam pengelolaan dan monitoring perkembangannya di lapangan. Selain itudana yang diberikan kepada kelompok tani juga masih tergolong belum mencukupi untukaktivitas konservasi lahan. Untuk mewujudkan mekanisme IJL yang berkelanjutan makadiperlukan upaya-upaya strategis terutama dalam kaitannya dengan kelembagaan mediasikesepakatan dengan pembentukan lembaga mediator mekanisme IJL yang bukan dariinstitusi pemerintah agar fasilitasi, advokasi dan koordinasi mekanisme IJL berjalan lebihoptimal, juga perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kepatuhan pada regulasi terkaitIJL, meningkatkan optimalisasi setiap forum pertemuan, meningkatkan kinerjastakeholders, serta melakukan negosiasi dengan potential buyer.Kata kunci: imbal jasa lingkungan, sub-DAS Cikapundung, strategi SWOT
Review: Mekanisme Akumulasi Logam Berat di Ekosistem Pascatambang Timah Andri Kurniawan; Diah Mustikasari
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 17, No 3 (2019): November 2019
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.213 KB) | DOI: 10.14710/jil.17.3.408-415

Abstract

Tin exploration and exploitation activities have resulted in damage and changes in ecosystems such as forest damage, changes in soil structure, degradation of soil and water quality, and potential contamination of heavy metals. The changes in macroecosystems also have direct implications for changes in microecosystems. One form of environmental change and ecological impact that is the main concern after tin mining is the presence of heavy metals. Heavy metal accumulation can affect the physical and chemical structure in an ecosystem such as acidity (pH) and high threshold value of heavy metal residues. Extreme physical and chemical conditions, including the presence of heavy metals, affect the biological ability of macro and microorganisms to be able to survive in the environment. This article review aimed to describe the potential contamination of heavy metals such as As, Cr, Cu, Pb, Zn, Fe, and Sn found in post-tin mining locations, heavy metal toxicity, the mechanism of heavy metal accumulation in an organism, and the handling of contamination through physicochemical mechanisms and biology. The results of this review indicated the potential contamination of metal elements found in tin mining locations. These metals can be accumulated directly or indirectly through the food chain, from producers, the lowest consumers, to the highest consumers. Various efforts can be made to deal with metal contamination including (a) physical and chemical (physicochemical) methods such as anion precipitation, electro-winning, electro-coagulation, cementation, reverse osmosis, and electro-dialysis and (b) biological methods such as bioremediation by plants (phytoremediation), fungi (mycoremediation), and bacteria (bacteria bioremediation). The review presented in this paper is expected to be important information in the effort to manage post-mining ecosystems for sustainable and sustainable use and development of the environment.
ANALISIS DAYA TAMPUNG BEBAN CEMAR DI DAS BENGAWAN SOLO SEGMEN KOTA SURAKARTA DAN KABUPATEN KARANGANYAR DENGAN MODEL QUAL2KW Taufik Dani; Suripin Suripin; Sudarno Sudarno
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 13, No 2 (2015): Oktober 2015
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (616.938 KB) | DOI: 10.14710/jil.13.2.93-102

Abstract

Sungai Bengawan Solo adalah sumber air yang penting bagi masyarakat di pulau Jawa. Meningkatnya aktifitas di sepanjang badan sungai terutama di Kota Surakarta dan Kabupaten Karanganyar, berdampak pada menurunnya kualitas air sungai Bengawan Solo. Untuk mewujudkan upaya pengelolaan sungai dan pengendalian pencemaran, maka perlu dilakukan kajian daya tampung beban cemar dan penilaian resiko lingkungan sehingga dapat diketahui berapa besar beban cemar yang harus diturunkan dan penentuan strategi yang tepat. Metode penentuan beban cemar yang digunakan yaitu model Qual2Kw. Dari hasil penelitian diketahui bahwa status mutu air sungai menunjukan nilai 1 < IP ≤ 5 sehingga, status sungai Bengawan Solo di segmen kota Surakarta dan Kabupaten karanganyar  adalah tercemar ringan. Daya tampung beban cemar sungai Bengawan Solo untuk baku mutu peruntukan kelas II, telah terlampaui pada semua titik sampling.Dengan demikian, pada setiap segmen perlu diturunkan beban cemar BOD nya. Pada segmen 1 perlu diturunkan BOD sebesar 15.559,69 Kg/hari. Pada segmen 2 sebesar 16.186,48 Kg/hari. Pada segmen 3 sebesar 24.075,23 Kg/hari. Dan pada segmen 4 perlu sebesar 81.871,91 Kg/hari. Sementara untuk parameter COD, pada segmen 2 masih mempunyai daya tampung beban cemar sebesar 486,56 Kg/hari, sementara pada segmen 1,3 dan 4 telah melampaui daya tampung beban cemar baku mutu kelas II. Pada segmen 1, perlu diturunkan sebesar 30,207,81 Kg/hr. Pada segmen 3, diturunkan sebesar 8.305,21 Kg/hari. Pada segmen 4, diturunkan sebesar 31.338,07 Kg/hr.
Penentuan Faktor Kunci Peningkatan Kualitas Air Limbah Industri Makanan Menggunakan Interpretative Structural Modeling (ISM) Dino Rimantho; Hera Rosdiana
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 15, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.998 KB) | DOI: 10.14710/jil.15.2.90-95

Abstract

Industri makanan merupakan salah satu jenis industri manufaktur yang menggunakan berbagai sumber daya dalam operasionalnya dimana dalam prosesnya berpotensi menghasilkan air limbah yang mengandung berbagai senyawa yang dapat menurunkan kualitas lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor kunci peningkatan kualitas air limbah di industri makanan. Pemilihan alternatif dan analisis strategi menggunakan metode Interpretative Structural Modelling (ISM), dimana metode ini menggunakan penilaian pakar dalam bentuk kuesioner dalam pengambilan datanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat faktor utama dalam upaya peningkatan kualitas air limbah seperti manusia, mesin, metode, material dan lingkungan. Lebih lanjut, berdasarkan hasil analisis dengan metode ISM diperoleh nilai dependent yang rendah dan nilai driver power yang tinggi, maka dapat diketahui faktor kunci dalam peningkatan kualitas air limbah di industri makanan yaitu faktor monitoring harian dalam pengecekan effluent. Sehingga, pemangku kepentingan di industri pengolahan makanan untuk senantiasa melakukan monitoring dan perbaikan proses dalam rangka peningkatan kualitas air limbah yang sesuai dengan baku mutu lingkungan.Kata kunci: Air limbah, Industri makanan, ISM, Kualitas, Faktor kunciABSTRACTThe food industry is one type of manufacturing industry that uses various resources in its operations. The processing process has the potential to produce wastewater containing various compounds that can reduce the quality of the environment. This study aims to determine the key factors to improve the quality of wastewater in the food industry. The selection of key factors is using Interpretative Structural Modeling (ISM) method. This method uses expert judgment in the form of questionnaires in the data retrieval. The results showed that there are four main factors in efforts to improve the quality of wastewater such as human, machine, method, material, and environment. Furthermore, based on ISM method analysis results obtained low dependent value and high power driver value, a key factor in improving the quality of wastewater in the food industry is daily monitoring factor in effluent checking. Thus, the stakeholders in the food processing industry should always monitor and enhancements the process in order to improve the quality of wastewater in accordance with environmental quality standards.Keywords: wastewater, Food Industry, ISM, Quality, Key factorCitation: Rimantho D., dan Rosdiana H. (2017). Penentuan Faktor Kunci Peningkatan Kualitas Air Limbah Industri Makanan Menggunakan Interpretive Structural Modelling (ISM). Jurnal Ilmu Lingkungan, 15(2), 90-95 doi:10.14710/jil.15.2.90-95
ANALISIS PEMANFAATAN RUANG YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN DI KAWASAN PESISIR KOTA TEGAL Utomo, Dzati
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 9, No 2 (2011): Oktober 2011
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.032 KB) | DOI: 10.14710/jil.9.2.51-55

Abstract

Kawasan pesisir Kota Tegal merupakan kawasan strategis yang diharapkan perkembangannya dengan pesat, untuk meningkatkan PAD bagi Kota Tegal. Perkembangan yang pesat tersebut dapat dicapai apabila kawasan ini mampu mengelola potensi sumberdaya alam yang prospektif dan mengatasi permasalahan yang dihadapi dengan baik. Namun dalam perkembangannya, pemanfaatan ruang di kawasan pesisir Kota Tegal cenderung berubah dan bergeser dari peruntukan ruang yang menimbulkan pencemaran lingkungan, tumpang tindih pemanfaatan lahan, serta dikhawatirkan terjadi degradasi lingkungan. Pertimbangan-pertimbangan akan terjadinya dampak negatif terhadap kawasan pesisir Kota Tegal tersebut merupakan alasan untuk dilakukan Analisis Pemanfaatan Ruang Yang Berwawasan Lingkungan di Kawasan Pesisir Kota Tegal.Analisis pemanfaatan ruang yang berwawasan lingkungan  di kawasan pesisir Kota Tegal ini bertujuan untuk mengidentifikasi keterkaitan kondisi eksisting kawasan pesisir terhadap wilayah Kota Tegal ditinjau dari faktor internal dan faktor eksternal,  menganalisis kedinamisan lingkungan kawasan pesisir Kota Tegal, mengarahkan pemanfaatan ruang yang berwawasan lingkungan di kawasan pesisir Kota Tegal.                Hasil penelitian menunjukan pemanfaatan ruang kurang berkembang disebabkan lemahnya hukum RTRW Pantai, peran serta masyarakat yang rendah dan keterbatasan sarana prasarana. Kondisi 30 tahun mendatang menunjukan pengendalian pendirian permukiman dan peremajaan sarana prasarana umum, serta pengendalian abrasi.
Fikoremediasi Kualitas Lindi TPA Jatibarang Terhadap Efektifitas Lemna minor L dan Ipomoea aquatica Forkks Erwin Nofiyanto; Tri Retnaningsih Soeprobowati; Munifatul Izzati
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 17, No 1 (2019): April 2019
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (855.432 KB) | DOI: 10.14710/jil.17.1.107-112

Abstract

TPA Jatibarang adalah satu-satunya tempat pemerosesan akhir sampah di kota Semarang, yang menghasilkan air lindi dalam jumlah yang besar dengan tingkat polutan yang sangat tinggi seperti amonia-nitrogen, logam berat, garam anorganik dan diklorinasi organik sehingga perlu dilakukan remediasi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui fikoremediasi kualitas lindi TPA Jatibarang terhadap efektifitas Lemna minor L dan Ipomoea aquatica Forssk. Sampel kelimpahan fitoplankton diambil dari 4 aeraktor yaitu Kontrol tanpa tanaman, Lemna minor L, Ipomoea aquatica Forssk, campuran Lemna minor L dan Ipomoea aquatica Forssk yang diujikan kualitas air lindi (BOD, COD dan TSS) selama 20 hari dengan konsentrasi lindi 100%. Hasil penelitian menunjukan terdapat fitoplankton yang mampu hidup di lindi yaitu Chlorella sp yang dapat di jadikan fikoremediasi kualitas air lindi. Penurunan BOD, COD dan TSS paling tinggi terjadi pada hari kelima dan keduapuluh walaupun masih diatas baku mutu. BOD, COD dan TSS pada hari kelima mengalami penurunan masing-masing 55%, 55% dan 60% pada perlakuan kontrol dan hari keduapuluh masing-masing 84%, 84% dan 88% terjadi pada perlakuan Lemna minor L diikuti dengan pertumbuhan fitoplankton. Remediasi kualitas air lindi dengan konsentrasi 100% kurang efektif dalam penurunan bahan organik-anorganik sehingga harus diencerkan terlebih dahulu, Fitoplakton pada konsentrasi lindi 100% tidak mampu dalam menaikan oksigen karena dekomposisinya masih jauh lebih kuat dibandingkan oksigen yang dihasilkan.
Identifikasi Kenyamanan Kota Tanjungpinang Berdasarkan Indeks Panas Humidex Diana Cahaya Siregar; Vivi Putrima Ardah; Regina Dara Ninggar
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 17, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.797 KB) | DOI: 10.14710/jil.17.2.316-322

Abstract

The development of Tanjungpinang City in several sectors is an effort to make that city more advance. However, there is an important problem that needs to be considered. It is the problem of the comfort life index for the population who are living in Tanjungpinang City. The climate change can affect physiological comfort in an area. The increasing of temperature can trigger the Urban Heat Island. The aim of this study is to know the comfort life index in Tanjungpinang City using a heat index called as Humidex. The data are the air temperature, air humidity, and surface wind speed for the period of 1989-2018 from the Tanjungpinang Meteorological Station. The comparison of Humidex to wind speed and the number of vehicles in Tanjungpinang City was calculated to determine the effect on the heat index in Tanjungpinang City. The results show that the Humidex monthly average in the Tanjungpinang City area ranged from 32.6 to 34.0 °C. The highest Humidex monthly average is in May and June, and the lowest value is in January. The tendency of increasing Humidex ranged from 0.08 to 0.9 °C and decreasing ranged from 0.07 to 0.8 oC with the determinant coefficient value is 0.55. The increasing of wind speed impacts to decrease the value of Humidex. The increasing of the number of vehicles periodically impacts to increase the value of Humidex exponentially. There is an increasing of the thermal comfort when there is a decreasing value of Humidex or vice versa.
IDENTIFIKASI DAN SINERGISME KAPANG LIPOLITIK DARI LIMBAH SBE (SPENT BLEACHING EARTH) SEBAGAI AGEN BIOREMEDIASI Ervina Mukharomah; Munawar Munawar; Hary Widjajanti
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 13, No 1 (2015): April 2015
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.226 KB) | DOI: 10.14710/jil.13.1.19-26

Abstract

Identifikasi dan sinergisme lipolitik dari Limbah SBE (Spent Bleaching Earth) yang berpotensi sebagai agen bioremediasi telah dilakukan pada bulan Januari-Maret 2015. Pengambilan sampel dengan metode Random Sampling dari PT Wilmar International Group Mariana Sumatera Selatan. Penelitian dilakukan di Labolatorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Universitas Sriwijaya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh isolat kapang lipolitik yang berpotensi mendegradasi residu minyak dan sebagai agen remediasi. Hasil penelitian ini diperoleh kapang lipolitik yang mampu mendegradasi minyak yaitu Cylindrocladium sp (V2), Fumago sp (V5) dan Aspergilus Fumigatus (V8). Ketiga isolat kapang ini dapat menurunkan residu minyak sebesar 76,6 %. Kapang yang memiliki potensi tinggi dalam mendegradasi minyak yaitu Aspergilus Fumigatus (V8).
Indonesia – Evaluation of NAPA in Agricultural Sector Utomo, Marcellinus
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 15, No 1 (2017): April 2017
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1093.707 KB) | DOI: 10.14710/jil.15.1.49-56

Abstract

ABSTRAK                                                                    Perubahan iklim telah menjadi isu global dan Indonesia termasuk Negara yang harus secara serius melakukan proses adaptasi akan dampak buruk perubahan iklim. Salah satu sektor yang krusial dan diprioritaskan di Indonesia adalah pertanian. Melalui studi literasi, tulisan ini membandingkan dan mengkritisi rencana aksi nasional – adaptasi perubahan iklim di sektor pertanian dengan lima indikator kebijakan adaptasi perubahan iklim yang ideal. Hasil dari evaluasi ini diharapkan mampu memberi masukan bagi rencana adaptasi sektor pertanian yang baru. Disimpulkan bahwa meskipun kebijakan adaptasi perubahan iklim Indonesia banyak memiliki nilai positif, namun juga disertai beberapa kelemahan yang berasal dari perencanaan dan implementasi kebijakan.Kata kunci: evaluasi, kebijakan, adaptasi, iklim, pertanianABSTRACTClimate change has been a global issue and Indonesia is a country that should fervently respond over the hazards of climate change. One of crucial and prioritised sectors in Indonesia is agriculture. Through literature study, this paper compares and criticises National Action Plans – Climate Change Adaptation with five indicators of ideal climate change adaptation policy. The result hopefully could provide inputs for the new action plans. It is concluded that Indonesia’s climate change adaptation policy has benefits, however, there are some weaknesses come from planning and program implementation.Keywords: evaluation, policy, adaptation, climate, agricultureCitation: Utomo, M. (2017). Indonesia – Evaluation of NAPA in Agricultural Sector. Jurnal Ilmu Lingkungan, 15(1), 49-56, doi:10.14710/jil.15.1.49-56
Kajian Pemanfaatan Ruang Kawasan Pesisir Kabupaten Bone Bolango Yang Berwawasan Lingkungan (Studi Kasus Desa Botubarani Dan Desa Huangobotu) Abdul Rasid Salim
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 9, No 1 (2011): April 2011
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.935 KB) | DOI: 10.14710/jil.9.1.39-46

Abstract

Kawasan pesisir Desa Botubarani dan Desa Huangobotu merupakan kawasan strategis di perairan Teluk Tomini, memiliki SDA yang potensial untuk dikembangkan demi menunjang perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Dalam pelaksanaannya dijumpai adanya potensi dan kendala lingkungan eksisting yang disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Kaitan dengan hal di atas dilakukan identifikasi kondisi eksisiting lingkungan sosial ekonomi dengan menggunakan metode deskriptif melalui pendekatan analisis SWOT. Memaksimalkan potensi SDA dan meminimalkan kondisi yang mengakibatkan degradasi lingkungan dan pemanfaatan ruang pesisir, sudah tentu diperlukan suatu rencana strategi, rencana zonasi, rencana pengelolaan, rencana aksi untuk tercapainya pemanfaatan ruang kawasan pesisir yang berwawasan lingkungan yang berkelanjutan. 

Page 6 of 79 | Total Record : 787


Filter by Year

2011 2025