cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Ilmu Lingkungan
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 18298907     DOI : -
Core Subject : Social,
Arjuna Subject : -
Articles 787 Documents
Kajian Kualitas Air Laut dan Indeks Pencemaran Berdasarkan Parameter Fisika-Kimia di Perairan Distrik Depapre, Jayapura Baigo Hamuna; Rosye H.R. Tanjung; Suwito Suwito; Hendra Kurniawan Maury; Alianto Alianto
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 16, No 1 (2018): April 2018
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.41 KB) | DOI: 10.14710/jil.16.1.35-43

Abstract

ABSTRAKKondisi kualitas air suatu perairan yang baik sangat penting untuk mendukung kelulushidupan organisme yang hidup di dalamnya. Penentuan status mutu air perlu dilakukan sebagai acuan dalam melakukan pemantauan pencemaran kualitas air. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji status mutu air dan menentukan indeks pencemaran berdasarkan parameter fisika-kimia di perairan Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura. Pengambilan sampel kualitas air dilakukan pada bulan Oktober 2017 di lima stasiun penelitian, kemudian hasilnya dibandingkan dengan baku mutu air laut untuk biota laut berdasarkan KEPMEN-LH No. 51 Tahun 2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter yang masih sesuai baku mutu antara lain suhu, salinitas, sulfida dan kecerahan perairan, sedangkan parameter yang telah melampaui baku mutu antara lain pH, ammonia total, nitrat dan fosfat. Berdasarkan hasil perhitungan indeks pencemaran menunjukkan bahwa perairan Distrik Depapre berada dalam kategori tercemar ringan hingga tercemar sedang.Kata kunci: Baku Mutu, Indeks Pencemaran, Kualitas Air, Parameter Fisika-Kimia, Distrik DepapreABSTRACTGood water quality is extremely important to support life of organisms. The determination of water quality status was needed as reference to monitor water pollution. This study aimed to assess the status of water quality and determine pollution index based on physical-chemical parameters in the Depapre District waters, Jayapura Regency. Sampling was carried out in October 2017 across five research stations, then the results were compared with water quality standards based on KEPMEN-LH No. 51 Tahun 2004 for marine biotas. The results showed that the parameters in according to the quality standards are temperature, salinity, sulphide and water transparency, while those that have exceeded the quality standards are pH, total ammonia, nitrate and phosphate. Based on the calculation of pollution index indicates that the Depapre District waters was in light pollution to medium categories.Keywords: Depapre District, Physical-Chemical Parameters, Pollution Index, Standards, Water QualityCitation: Hamuna, B., Tanjung, R.H.R, Suwito, Maury H.K. dan Alianto (2018).Kajian Kualitas Air Laut dan Indeks Pencemaran Berdasarkan Parameter Fisika-Kimia Di Perairan Distrik Depapre, Jayapura. Jurnal Ilmu Lingkungan, 16(1), 35-43, doi:10.14710/jil.16.135-43
KAJIAN DAMPAK KERUSAKAN LINGKUNGAN AKIBAT KEGIATAN PENAMBANGAN PASIR DI DESA KENINGAR DAERAH KAWASAN GUNUNG MERAPI Yudhistira, Y; Hidayat, Wahyu Krisna; Hadiyarto, Agus
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 9, No 2 (2011): Oktober 2011
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (715.615 KB) | DOI: 10.14710/jil.9.2.76-84

Abstract

Pasir  merupakan salah satu produk kegiatan Gunung Merapi yang, merupakan andalan pemerintah Kabupaten Magelang dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dan juga menyerap lapangan kerja. Selain mendatangkan manfaat penambangan pasir Merapi juga menimbulkan dampak lingkungan bagi daerah di lokasi penambangan dan juga bagi daerah di bawahnya  Penelitian kajian dampak kerusakan lingkungan akibat kegiatan penambangan pasir  bertujuan untuk mengkaji i) tingkat kerusakan lingkungan yang terjadi di lokasi penambangan pasir, ii) mengkaji dampak kerusakan lingkungan yang terjadi akibat penambangan pasir, iii) mengajukan usulan pengelolaan lokasi penambangan pasir. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Keningar kecamatan Dukun Kabupaten Magelang. Metode penelitian yang digunakan metode analisis kuantitatif. Untuk penghitungan tingkat erosi dilakukan dengan rumus USLE sedangkan aspek sosial melakukan wawancara dengan pertanyaan terstruktur yang didukung  kuesioner terhadap responden untuk mengetahui pendapat tentang lingkungan sekitar. Selanjutnya dalam rangka menentukan strategi dan kebijakan dalam penyusunan pengelolaan lingkungan penambangan pasir dilakukan analisa SWOT.Hasil penelitian menunjukkan tingkat erosi di lokasi penambangan pasir  adalah moderat dan ringan  dan menimbulkan dampak fisik lingkungan seperti tanah longsor, berkurangnya debit air permukaan (mata air), tingginya lalu lintas kendaraan membuat mudah rusaknya jalan, polusi udara, dan dampak sosial ekonomi. Dampak sosial ekonomi  penyerapan tenaga kerja  karena sebagian masyarakat bekerja menjadi tenaga kerja di penambangan pasir, adanya pemasukan bagi pemilik tanah yang dijual atau disewakan untuk diambil pasirnya dengan harga tinggi, banyaknya pendatang yang ikut menambang sehingga dapat menimbulkan konflik, adanya ketakutan sebagian masyarakat karena penambangan  pasir yang berpotensi longsor.Berdasarkan analisis SWOT maka langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menghindari dampak lingkungan adalah dengan memanfaatkan teknologi konservasi lahan dan penegakan hukum melalui peraturan perundangan yang jelas, transparan dan akuntabel   serta pelibatan peran aktif  masyarakat.
Identifikasi Kawasan Pertambangan Timah Menggunakan Data Satelit Sentinel – 1 dengan Metode Object Based Image Analysis (OBIA) Udhi C Nugroho; Dony Kushardono; Esthi K Dewi
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 17, No 1 (2019): April 2019
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2003.631 KB) | DOI: 10.14710/jil.17.1.140-148

Abstract

Berdasarkan data Pendapatan Nasional Indonesia 2017, sektor pertambangan  dan penggalian mempunyai peran penting bagi Indonesia. Sektor ini menyumbangkan 7,57% pada produk domestik bruto Indonesia di tahun 2017 . Salah satu sektor pertambangan yang potensial di Indonesia adalah pertambangan mineral Timah di Pulau Bangka dan Belitung. Namun kegiatan pertambangan ini banyak menimbulkan dampak negatif dari sisi lingkungan. Salah satu upaya awal untuk menanggulangi dampak negatif terhadap lingkungan adalah melakukan identifikasi kawasan pertambangan timah secara spasial. Teknologi yang dapat membantu untuk hal ini salah satunya adalah teknologi penginderaan jauh radar. Penelitian ini menggunakan data satelit radar sentinel-1 yang diluncurkan oleh European Space Agency (ESA). Tujuan penelitian ini adalah pemanfaatan data radar Sentinel-1 untuk identifikasi kawasan pertambangan menggunakan metode Object-Base Image Analysis (OBIA). Data sentinel-1 disegmentasi menggunakan algorithma multiresolution segmentation kemudian di klasifikasi menggunakan algorithma nearest neighbor. Masukan data yang digunakan untuk proses klasifikasi dibuat menjadi dua variasi, yang pertama adalah data standar deviasi, mean, dan brightness pada masing – masing segmen di tiap band, kemudian variasi kedua adalah penambahan data tekstur berupa nilai grey level coocurance matrix (GLCM). Hasil klasifikasi menunjukan bahwa masukan data yang menggunakan data tekstur GLCM mempunyai akurasi lebih tinggi dibandingkan dengan yang tanpa data tekstur GLCM. Secara statisktik Hasil klasifikasi dengan type satu menunjukan bahwa total akurasi nya adalah sebesar 89,0 %, dengan nilai kappa sebesar 0,48 sedangkan untuk type dua menunjukan bahwa total akurasinya adalah 89,3%, dengan kappa sebesar 0,50. Hasil klasifikasi kawasan pertambangan dapat digunakan sebagai masukan awal dalam rangka identifikasi spasial kerusakan lingkungan akibat aktivitas pertambangan.
Penilaian Daur Hidup (Life Cycle Assesment) Produk Kina Di PT Sinkona Indonesia Lestari Pinkan Pangestu Parameswari; Moh. Yani; Andes Ismayana
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 17, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.037 KB) | DOI: 10.14710/jil.17.2.351-358

Abstract

PT Sinkona Indonesia Lestari adalah anak perusahaan dari dua Badan Usaha Milik Negara yaitu PT Kimia Farma dan PT Perkebunan Nusantara VIII. PT Sinkona Indonesia Lestari (SIL) memproduksi cinchona atau yang dikenal dengan tanaman kina yang merupakan tanaman obat yang mengandung quinine yang dikenal sebagai obat malaria. Cinchona diekstraksi untuk diambil kandungan quinine. Setiap tanaman cinchona mengandung kadar quinine 3-14%. Penilaian jumlah emisi yang dikeluarkan selama proses produksi dapat dilakukan dengan menggunakan metode Life Cycle Assessment (LCA). Selain itu, LCA juga akan digunakan untuk melakukan perbaikan dalam siklus hidup produksi yang bertujuan untuk mengurangi emisi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai dampak lingkungan berupa gas rumah kaca (GRK), serta upaya untuk mengurangi dampak lingkungan tersebut. Tahapan dari penelitian ini adalah menentukan tujuan dan ruang lingkup, analisis inventori daur hidup, analisia penilaian dampak lingkungan, dan analisis interpretasi hasil. Dari analisis LCA, untuk menghasilkan 1 ton garam kina diketahui menghasilkan dampak lingkungan berupa emisi gas rumah kaca sebesar 47.3815 CO2(eq) pada tahun 2013. Pada tahun 2014 emisi gas rumah kaca mengalami penurunan sebesar 53.4217 CO2(eq). Pada 2015, 1 ton garam kina menghasilkan emisi gas rumah kaca sebesar 53.5435 CO2(eq) dan pada 2016 menghasilkan 45.7901 CO2(eq). Penelitian ini juga menemukan bahwa pemanfaatan ampas kina dan penggantian minyak residu menjadi bahan bakar solar dapat mengurangi emisi. Pembuatan briket dari ampas kina dapat menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 0,14 % pada tahun 2015 dan menghasilkan energi alternatif sebesar 1.612 TJ. Alternatif lain adalah penggantian minyak residu menggunakan bahan bakar solar (IDO) pada bahan bakar boiler, yang dapat mengurangi emisi sebesar 11.9% atau 6.3518 ton CO2 (eq) /ton garam kina.
VALUASI EKONOMI EKOWISATA TERHADAP PENGEMBANGAN OBJEK WISATA KAWASAN PESISIR PANTAI (Studi Kasus Jasa Lingkungan Non-Market Sumberdaya Alam Objek Wisata Pesisir Pantai Lasiana Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang – Provinsi NTT) Jandry Pieter; Fredrik Benu; Michael Riwu Kaho
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 13, No 1 (2015): April 2015
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.382 KB) | DOI: 10.14710/jil.13.1.55-64

Abstract

Analisis karakteristik jasa lingkungan non-market sumberdaya alam  yang diproyeksikan pada objek wisata pesisir pantai Lasiana Kota Kupang berupa kegiatan reboisasi wilayah pesisir, kebersihan pantai, pelepasan ekosistem kura-kura, teknik panjat lontar, kelapa dan pinang, teknik membuat gula batu atau gula lempeng dengan bahan dasar lontar, pagelaran musik daerah, pembangunan pemecah gelombang, pembangunan lopo, permainan seluncur anak, kios, tempat sampah umum, bukit batu sebelah barat objek wisata lasiana, pohon lontar dan pohon nyiur, pohon mangrove, pasir putih yang halus, kepiting muara dan ikan pasir di objek wisata pesisir pantai lasiana, yang dilakukan dengan teknik analisis jasa lingkungan nonmarket sumber daya alam contingent valuation method (CVM). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan membayar individu pengunjung dan nilai keberadaan objek wisata pesisir pantai Lasiana ke depan dengan valuasi ekonomi ekowisata terhadap nilai jasa lingkungan non-market sumberdaya alam tak terungkap di kawasan wisata pesisir pantai Lasiana Kecamatan Kelapa Kota Kupang. Berdasarkan hasil analisis  terhadap estimasi jasa lingkungan nonmarket dari keinginan membayar individu  terdapat 2 dari  18 indikator variabel jasa lingkungan yang berpengaruh nyata terhadap keberadaan objek wisata pesisir pantai Lasiana Kota Kupang ke depan,  sedangkan untuk yang lainnya masih diperlukan upaya konservasi oleh Pemerintah Kota Kupang sebagai pengelola kawasan wisata, stakeholder dan masyarakat sekitar kawasan wisata tersebut.
Farmer’s Household Economy working on conflict areas in The Meru Betiri National Park Purwanto Purwanto; Sigit Andy Cahyono; Casimerus Yudi Lastiantoro; Nana Haryanti
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 15, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2323.024 KB) | DOI: 10.14710/jil.15.2.112-116

Abstract

Forest land conflict in Meru Betiri National Park is considered as one of the kind of land conflicts in the forest conservation of Indonesia. The conflict has been taking place between MBNP and the people who live around the forest area (Wonoasri, Sanenrejo, Andongrejo, Curahnongko, and Kandangan) since 1998. The purpose of this research is to know the history of land conflict in Meru Betiri National Park and the impact of land rehabilitation on farmer's income This study was conducted in 2016. Qualitative research was conducted to obtain the historical information of MBNP land conflict and the survey was done to collect data of contribution of cultivation activities in the rehabilitation land (conflict area) on the income of farmers. The forest land conflict took place due to the vacant authority of the central government in 1998 which spread to the local government, so the government is not able to control the illegal harvesting of forest resources and forest area encroachment conducted by the public. In 1999, the local politicians of Indonesian Democratic Party proposed to the Ministry of Forestry in order the conflicted area of MBNP can be cultivated by the people around the area. In 2000, The Forestry Minister issued regulations stated that the assigned land is a rehabilitation zone. The rehabilitation zone must be planted with Multiple Purposes Tree Species (MPTS) and seasonal crops by using agroforestry system. The purpose of MPTS planting is for reforestation and the seasonal crops plantation is addressed for increasing the income of the farmers.  After implementing the program for 15 years, the income generated from the rehabilitation land only Rp. 3,517,100,- (US $ 1 = Rp. 13,400,-) per year or 14,49% of the total income of the farmers. The income from the rehabilitation land contributed as the third source of incomes b esides the non land-based sources of income and the income from migrated remittance.
RANCANG BANGUN DAN REKAYASA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT (Studi Kasus Rumah Sakit Kristen Tayu, Pati) Stephanus Agus Nurdijanto; P Purwanto; Setia Budi Sasongko
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 9, No 1 (2011): April 2011
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.046 KB) | DOI: 10.14710/jil.9.1.25-30

Abstract

Limbah cair Rumah sakit Kristen Tayu Pati terdiri atas limbah cair infeksius dan non infeksius yang memberikan Nilai COD (Chemical Oxygen Demand) cukup tinggi sebesar 121,60 mg/l yang menunjukkan kandungan senyawa organik  yang cukup tinggi.Limbah Cair tersebut terbuang ke sungai di  Desa Sambiroto Kecamatan Tayu,Pati tanpa diolah dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) .Proses Aerob dan Anaerob yang menjadi dasar teori memberikan solusi bahwa Proses Pengolahan Limbah Cair Rumah Sakit menggunakan sistim Trickling Filter dan  Baffled Tank Reaktor . Penelitian ini dilakukan dengan Sistem Batch dan Sistim Kontinyu, dengan Analisa SWOT, Kekuatan dan Kelemahan cenderung memberikan Nilai Skor total pada Kelemahan : 1,0 sedangkan Peluang dan Ancaman memberikan deregulasi skor total pada Peluang 0,8 untuk membuat IPAL. Dari hasil peneitian didapatkan bahwa dengan menggunakan lumpur aktif melalui sistim Batch dan Kontinyu didapatkan hasil sesuai dengan baku mutu yang diharapkan perlu dilakukan pengelolaan dan pemantaun hubungan serta evaluasi dan analisis terhadap pola limbah cair di rumah sakit ,desain rancang bangun IPAL, dan sisa limbah IPAL  sebaiknya diproses.
The Conflicts of Ultilization of Forest Area in Bukit Basa Limited Production Forest, Rejang Lebong District, Bengkulu Province Gunggung Senoaji
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 17, No 1 (2019): April 2019
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (703.854 KB) | DOI: 10.14710/jil.17.1.61-69

Abstract

Bukit Basa Limited Production Forest covers 125 hectares, located in Rejang Lebong District, Bengkulu Province, Indonesia.  The main function of limited production forest is to yield forest products, timber and non timber.  In Bukit Basa Limited Production Forest, there has been a change of land use from forest land to a crop land.  There has been conflict in this forest area. The objective of this study was to describe the characteristics of communities cutivating forest land and to suggest conflict resolution of this forest area. The data were collected by field observation, and interview.  The accidental sampling technique was used to select 42 respondents. Legal approaches were  used to find solutions to the tenurial conflict. The results showed that land use of Bukit Basa Limited Production Forest, in 2017 was entirely crop land. All of this forest areas have been illegaly occupied by people.  The average land area of occupied by a household was 1.24 ha. The people acquired their land by buying (4.76%), renting (21.43%), clearing the forest (42.86%), and inheriting (30.95%). The dependence of this community on the forest area was quite high. Only 38.10% of them had agricultural land outside the forest area; 61.9% depended on the land in the forest area. The contribution of farmers' incomes from agricultural business in forest land was 77.22% of their total income. The legalization of the use of limited production forests as crop lands must be enforced through policy schemes of community-based forest management, such as community forests, village forests, community plantations forest, or partnerships.
PEMINDAHAN ION KALIUM (ION MELASSIGENIK) DARI LARUTAN GULA DENGAN PROSES ELEKTRODIALISIS Kusumawati, Miranti Budi; Handayani, Noer Abyor; Widiasa, I Nyoman
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 11, No 1 (2013): April 2013
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.11.1.30-35

Abstract

ABSTRAK Gula mentah perlu melewati proses penyisihan komponen anorganik terutama ion melassigenik sebelum memasuki tahap kristalisasi. Sekarang ini teknologi penyisihan komponen anorganik yang umum digunakan dalam industri gula adalah resin penukar ion. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan teknologi elektrodialisis sebagai alternatif teknologi serta mengkaji perubahan konsentrasi ion (TDS), pH dalam diluat dan dalam larutan pencuci elektroda serta perubahan arus selama proses elektrodialisis. Stack ED yang digunakan memiliki satu kompartemen diluat, satu kompartemen anoda dan satu kompartemen katoda. Membran penukar kation komersial MC-3470 dan membran penukar anion MA-3475 digunakan sebagai lapisan perpindahan selektif untuk stack ED ini. Unit ED ini dioperasikan secara batch. Semua pengujian dilakukan pada temperatur kamar. Untuk setiap percobaan digunakan larutan gula segar dan larutan segar gula-KCl sesuai variabel. Tegangan diatur 15 volt. Pembelajaran menunjukkan bahwa terjadi perubahan perubahan konsentrasi ion (TDS), pH dalam diluat dan larutan pencuci elektroda serta perubahan arus selama proses Elektrodialisis. Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa dengan proses Elektrodialisis dapat disisihkan komponen anorganik (KCl) rata-rata sebesar 98.8%. Kata kunci : Elektrodialisis, ion Kalium, membran penukar ion, rafinasi gula
Dinamika Tutupan Lahan di Kawasan Karst Kecamatan Gunem Kabupaten Rembang Rina Sunia Setya; Erry Wiryani; Jumari Jumari
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 17, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (746.492 KB) | DOI: 10.14710/jil.17.2.264-271

Abstract

Research on land cover change in the karst region is currently an important study as an indicator of evaluating global environmental changes. Karst area is a unique natural phenomenon on the surface of the earth because it has an important role in water conservation, CO2 absorption, and maintenance of biodiversity but is very vulnerable to damage due to human activities. The purpose of this study was to analyze changes in karst land cover in Gunem District, Rembang Regency, Central Java using satellite image data and GIS (Geographical Information System). The research method used is to compare three data on the distribution of land cover in 1997, 2008 and 2017 obtained from the interpretation of satellite image data. The results of the study are that land cover based on the results of the interpretation of satellite imagery is classified into four classes, namely fields / gardens, fields, built up land and water bodies. In the last 20 years the cover class of upland / garden land continues to experience a downward trend, while the built-up land cover class continues to increase. Changes in land cover in the karst area of Gunem Subdistrict during the period of 1997-2017 were influenced by factors of human activity which included population growth, housing needs, and supporting facilities. This result is expected to be a consideration in carrying out sustainable development planning and placing karst as a protected area.

Page 4 of 79 | Total Record : 787


Filter by Year

2011 2025