cover
Contact Name
Fitri Nuroini
Contact Email
fitrinuroini@unimus.ac.id
Phone
+6224-76740295
Journal Mail Official
jlabmed@unimus.ac.id
Editorial Address
18th Kedungmundu Raya Street, Tembalang
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Labora Medika
ISSN : -     EISSN : 25499939     DOI : https://doi.org/10.26714/jlabmed
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Labora Medika (JlabMed) menyediakan media untuk mempublikasikan artikel-artikel ilmiah sebagai hasil penelitian dan pengembangan di bidang Analis Kesehatan (laboratorium medik). JlabMed menerbitkan artikel penelitian di bidang Analis Kesehatan (laboratorium medik) dengan ruang lingkup sebagai berikut: Diagnostik Molekuler; Mikrobiologi; Parasitologi; Hematologi; NAPZA; Fisiologi Hewan; Sitologi; Histologi; Klinik; Kimia Amami; Imunologi; Epidemologi; Manajemen Laboratorium; Kendali Mutu Laboratorium;
Articles 95 Documents
HUBUNGAN ANTARA SHIFT KERJA DENGAN IMT, TEKANAN DARAH DAN KADAR GLUKOSA DARAH anggraini, merry tiyas
Jurnal Labora Medika Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Labora Medika
Publisher : Jurnal Labora Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang : Bekerja shift di malam hari membuat kadar hormon leptin menurun. Perubahan hormon tersebut bisa berdampak buruk bagi metabolisme, sehingga berbagai macam penyakit kronis seperti penyakit kardiovaskuler lebih mudah menyerang. Tidur terlalu sebentar atau mengubah jam biologis dapat memicu obesitas.Kerja shift dengan jadwal yang berubah-ubah mampu meningkatkan risiko DM tipe 2. Bekerja shift dihubungkan dengan kejadian sindroma metabolik, gangguan ini terdiri dari obesitas (terutama penumpukan lemak di perut), dislipidemia dimana terjadi peningkatan trigliserida dan kadar HDL yang rendah, hipertensi dan rendahnya aktivitas fibrinolisis. Tujuan : untuk mengetahui hubungan antara shift kerja dengan IMT (indeks massa tubuh), tekanan darah dan kadar glukosa darah. Metode: Populasi penelitian adalah pasien Klinik Surya Medika dan Klinik Mitra Keluarga di wilayah Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara exhaustive sampling. Jenis penelitian observasional analitik dilakukan secara cross sectional. Jumlah responden 122 orang. Analisis statistik dilakukan dengan uji chi square. Hasil : hubungan antara shift kerja dengan IMT didapatkan nilai p=0,000, hubungan antara shift kerja dengan tekanan darah didapatkan nilai p=0,000 dan hubungan antara shift kerja dengan kadar gula darah didapatkan nilai p=0,000. Kesimpulan : ada hubungan yang signifikan antara shift kerja dengan IMT, tekanan darah dan kadar glukosa darah.Kata kunci : shift kerja, IMT, tekanan darah dan kadar glukosa darah
Analisis Profil Protein Daging Kerbau dengan Variasi Konsentrasi Garam serta Pengasapan Berbasis SDS-Page La’lang, Marselaonety; Darmawati, Sri; Kartika, Aprilia Indra
Jurnal Labora Medika Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Labora Medika
Publisher : Jurnal Labora Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daging kerbau memiliki nilai gizi protein dan susunan asam amino lengkap. Kandungan air dan protein yang tinggi menyebabkan daging mudah busuk, sehingga perlu dilakukan pengawetan penggaraman serta pengasapan. Protein daging kerbau dapat dipengaruhi oleh pengolahan bahan pangan, seperti kadar pemberian garam dan pengasapan. Tujuan penelitian untuk menganalisis profil protein daging kerbau dengan variasi konsentrasi garam  10%b/b, 20% b/b, 30% b/b, 40% b/b penggaraman 3 jam serta pengasapan 2 jam. Profil protein daging kerbau dapat dianalisis menggunakan metode SDS – PAGE 12%. Hasil penelitian dari profil protein daging (kontrol), penggaraman 3 jam konsentrasi garam 10%, 20%, 30% dan 40% berturut – turut 28 sub unit protein, 26 sub unit protein,  25 sub unit protein, 23 sub unit protein, dan 21 sub unit protein, sedangkan daging yang diasapkan tanpa garam, daging penggaraman 3 jam serta pengasapan 2 jam konsentrasi garam 10%, 20%, 30% dan 40% berturut -turut 22 sub unit protein, 24 sub unit protein, 20 sub unit protein, 13 sub unit protein dan 12 sub unit protein. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi konsentrasi garam maka kandungan protein yang terdapat dalam daging kerbau akan rusak dan semakin sedikit hal ini menyebabkan denaturasi protein yang ditandai dengan berkurangnya sub unit protein. Namun protein daging kerbau lebih banyak rusak apabila diasapkan.
Peningkatan Stabilitas Penggunaan Berulangd an Stabilitas Termal Enzim Lipase melalui Imobilisasi pada Zeolit Alam Wardoyo, Fandhi Adi; Kartika, Aprilia Indra
Jurnal Labora Medika Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Labora Medika
Publisher : Jurnal Labora Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Thermal stability and lifetime stability for immobilization lipase on zeolit by absorption technique has been carried out. Immobilization of lipase on zeolit was performed via physical adsorption. This reseacrh aimed to determine the effectiveness of pancreatic lipase immobilization in term of thermal and lifetime stability of the hydrolysis activity. The result of this research proved that pancreatic lipase was able to immobilized to zeolit by using the physical adsorption. Immobilized lipase shows better lifetime stability than the free lipase. Immobilized enzyme catalyzed reaction has a lower decreases free fatty acid than that of the free enzyme. Lower decline of value suggests the enzyme is more stable for repeated use. The immobilized lipase was able to maintain its activity after multiple-uses up to four reaction cycles. Similar trend was also observed for thermal stability study. Immobilized lipase shows a higher thermal stability that that shown by free lipase. Immobilized lipase on zeolit was also able to maintain its activity at 40oC.
KUALITAS SEDIAAN JARINGAN KULIT METODE MICROWAVE DAN CONVENTIONAL HISTOPROCESSING PEWARNAAN HEMATOXYLIN EOSIN Ariyadi, Tulus
Jurnal Labora Medika Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Labora Medika
Publisher : Jurnal Labora Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prosesing jaringan histology masih menjadi gold strandar dalam penentuan diagnosis suatu penyakit. Prosesing jaringan yang baik dipengaruhi oleh suhu, reagen, waktu yang berbeda, dengan kekurangan dan kelebihanya Conventional histoprocessing menggunakan xylol dan suhu 72 ?C selama 18 jam sedangkan metode Microwave menggunakan isopropanol alcohol dan suhu 80 ?C selama 3 jam Jaringan kulit adalah jaringan dengan kandungan air 64 % sehingga ada kekawatiran terjadi kerusakan jaringan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas sediaan jaringan kulit dengan metode Microwave dan Conventional histoprocessing dengan melihat kualitas penyerapan dan keseragaman warna menggunakan pewarnaan Hematoxylin Eosin. Penelitian pendekatan cross sectional ini menggunakan 62 sampel dibuat preparat histology dengan pewarnaan Hematoxylin Eosin kemudian dinilai kualitas sedian. Hasil pengamatan kualitas sedian histology jaringan kulit dengan metode Microwave didapatkan 96.1% hasil yang baik dan 3.9 %, hasil kurang baik. Metode Conventional histoprocessing didapatkan 94.8% hasil baik dan 5.2 % hasil yang kurang baik dengan demikian dilihat dari total skor pada table penilaian kualitas sediaan menunjukkan hasil yang baik pada kedua metode. Disimpulkan metode Microvawe dan Conventional histoprocessing keduanya baik untuk memproses jaringan histology khususnya jaringan kulit
KEANEKARAGAMAN DAN POLA RESISTENSI BAKTERI PADA PASIEN YANG TERDIAGNOSA SEPSIS Batara, Murni; Darmawati, Sri; Prastiyanto, Muhammad Evy
Jurnal Labora Medika Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Labora Medika
Publisher : Jurnal Labora Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sepsis atau Systemic Inflammatory Response Syndrome (SIRS) adalah kondisi klinis akut dan serius yang muncul akibat adanya infeksi bakteri di dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman bakteri dan pola resistensi terhadap antibiotik pada sampel darah pasien yang terdiagnosa sepsis  di Laboratorium Klinik Swasta di Semarang pada bulan Mei-Juni tahun 2018. Metode penelitian ini yaitu deskriptif. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 42 sampel darah yang ditanam pada media Bact Alert, 12 sampel dinyatakan positif tumbuh. Dari ke 12 sampel tersebut didapatkan 6 jenis bakteri penyebab sepsis yaitu Staphylococcus haemolitycus (25%), Staphylococcus aureus (16,66), Staphylococcus hominis (16,66%), Staphylococcus epidermidis (16,66%), Staphylococcus saprophyticus (8,33%),  Pantoea sp (8,33%), dan Bordetella hinzii (8,33%). Bakteri gram positif resisten terhadap antibiotik Benzylpenicillin, Oxacillin, Penicyline, dan antibiotik betalaktam lainnya. Sedangkan bakteri Pantoea sp resisten terhadap antibiotik Pipericillin/Tazobactam dan Bordetella hinzii resisten terhadap antibiotik Pipericillin/Tazobactam dan Nitrofurantoin
Antijamur Infusa Kulit Buah Jeruk Siam (Citrus nobilis) terhadap Aspergillus niger Emp1 U2 Ensamory, Maria Loretha
Jurnal Labora Medika Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Labora Medika
Publisher : Jurnal Labora Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jamur anggota spesies Aspergillus niger merupakan jamur yang tersebar luas dan dapat membahayakan kesehatan karena dapat menghasilkan mikotoksin. Kulit buah jeruk Siam (Citrus nobilis var. microcarpa) mengandung metabolit sekunder yang dapat di jadikan sebagai antijamur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antijamur kulit buah jeruk Siam (C. nobilis) terhadap pertumbuhan jamur anggota spesies Aspergillus niger EMP1 U2. Penelitian dilaksanakan dari bulan Oktober hingga Desember 2016. Kandungan metabolit sekunder pada kulit buah jeruk siam dapat diketahui dengan uji fitokimia. Hasil uji fitokimia membuktikan bahwa infusa kulit buah jeruk siam (Citrus nobilis) memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder yaitu flavonoid, fenol, steroid dan triterpenoid. Pengujian aktivitas antijamur dilakukan dengan menggunakan metode infusa kulit buah jeruk serta metode tusuk. Konsentrasi media dengan infusa kulit buah jeruk siam yaitu 0 (kontrol), 5, 10, 15, 20, dan 25%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya hambat terbesar terjadi pada konsentrasi media 25% dengan kategori sangat kuat dan daya hambat terkecil terjadi pada konsentrasi media 5% dengan kategori lemah. Konsentrasi media dengan infusa kulit buah jeruk siam sebesar 25% merupakan konsentrasi terbaik dalam menghambat pertumbuhan jamur Aspergillus niger EMP1 U2.
ANALISA DARAH LISIS TERHADAP NILAI TROMBOSIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEKTRICAL IMPEDANCE Faruq, Zulfikar Husni
Jurnal Labora Medika Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Labora Medika
Publisher : Jurnal Labora Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Darah lisis merupakan faktor yang pra analitik yang paling banyak terjadi di lapangan yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan. Penelitian ini bertujuan untuk melihati tingkatan lisis darah terhadap nilai trombosit dengan menggunakan metode Electrical impedance. Sampel menggunakan darah EDTA dari 10 orang mahasiswa yang masing masing dilisiskan berdasarkan katagori normal, ringan, sedang dan berat. Hasil diketahui terdapat perbedaan antara masing masing katagori darah. diketahui bahwa semakin banyak darah yang lisis terdapat pengingkatan jumlah trombosit. Peningkatan trombosit disebabkan karena lisisnya sel darah sehingga pertikel partikel darah yang hancur akan terbaca pada metode Electrical impedance sebagai trombosit.
Pengaruh Variasi Waktu Clearing Terhadap Kualitas Sediaan Awetan Permanen Ctenocephalides Felis Iswara, Arya
Jurnal Labora Medika Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Labora Medika
Publisher : Jurnal Labora Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sediaan awetan permanen adalah teknik pengawetan preparat untuk berbagai macam parasit, salah satunya adalah Ctenocephalides felis. Proses pembuatan preparat awetan melalui tahapan clearing. Clearing merupakan proses perendaman didalam larutan xylol selama 15 menit yang bertujuan menjadikan struktur Ctenocephalides felis terlihat jernih. Hasil penjernihan akan menghasilkan hasil yang maksimal apabila digunakan waktu perendaman dalam xylol selama semalam. Hasil perendaman semalam dapat memperlihatkan struktur tubuh Ctenocephalides felis yang lebih jelas, jernih dan transparan. Lamanya waktu penjernihan yang diperlukan dirasa kurang efektif sehingga dirasa untuk dilakukan penelitian penggunakan waktu yang lebih pendek, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi waktu clearing terhadap kualitas sediaan awetan permanen Ctenocephalides felis. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Sampel yang didapatkan diproses untuk dilakukan pembuatan sediaan permanen dengan menggunakan 3 variasi waktu clearing yaitu 5, 15 dan 25 menit.Hasil penelitian menunjukkan kualitas sediaan dengan perlakuan clearing 25 menit lebih baik dibandingkan kualitas sedian dengan perlakuan clearing 15 menit dan 5 menit. Penelitian ini membuktikan bahwa semakin lama dilakukan proses clearing maka semakin baik kualitas sediaan awetan permanen yang didapatkan.
Deteksi dan Identifikasi Bakteri Anggota Enterobacteriaceae pada Makanan Tradisional Sotong Pangkong Darna, Darna; Turnip, Mansur; Rahmawati, Rahmawati
Jurnal Labora Medika Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Labora Medika
Publisher : Jurnal Labora Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Makanan tradisional merupakan salah satu jenis makanan yang mudah tercemar oleh bakteri karena diolah manggunakan cara yang sederhana serta adanya kandungan kandungan mineral, protein, karbohidrat dan air serta pH yang sesuai untuk pertumbuhan bakteri, sehingga dapat menyebabkan perubahan aroma maupun cita rasa akibat terkontaminasi oleh bakteri. Sotong pangkong merupakan salah satu jenis makanan tradisional yang ada di Kota Pontianak. Tujuan penelitian ini mendeteksi bakteri anggota Enterobactericeae pada makanan tradisional sotong pangkong. Pengambilan sampel dilakukan secara acak (random sampling) pada pedagang sotong pangkong di Kota Pontianak. Deteksi dan identifikasi bakteri dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Universitas Tanjungpura, Pontianak, pada bulan November hingga  Berdasarkan hasil deteksi dan identifikasi ditemukan bakteri anggota Enterobactericeae pada makanan sotong pangkong, yang meliputi enam genus bakteri, yaitu anggota genus Escherichia, Enterobacter, Klebsiella, Salmonella, Proteus dan Shigella.
AKTIVITAS ANTIFUNGI EKSTRAK METANOL JAMUR KUPING HITAM (Auricularia polytricha (Mont.) Sacc.) TERHADAP Aspergillus flavus (UH 26) Triani, Triani
Jurnal Labora Medika Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Labora Medika
Publisher : Jurnal Labora Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jamur kuping hitam (Auricularia polytricha (Mont.) Sacc.) memiliki senyawa metabolit sekunder yang dapat digunakan dalam menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Jamur anggota spesies Aspergillus flavus merupakan mikroorganisme yang bersifat patogen, karena dapat menghasilkan toksin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan ekstrak methanol jamur kuping hitam dalam menghambat pertumbuhan jamur anggota spesies A. flavus (UH 26). Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Tanjungpura, Pontianak, pada bulan Februari hingga bulan Mei 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode apus Kirby-Bauer dan metode difusi sumuran. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 7 taraf perlakuan yaitu kontrol negatif akuades steril 1 ml, control positif ketokonazol 0,02 g/ml, serta konsentrasi ekstrak methanol A. Polytricha 0,20 g/ml, 0,25 g/ml, 0,30 g/ml, 0,35 g/ml dan 0,40 g/ml. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak empat kali sehingga diperoleh 28 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diameter zona hambat terbesar pada konsentrasi 0,40 g/ml dengan nilai rerata 33,36 mm dan diameter zona hambat terkecil pada konsentrasi 0,20 g/ml dengan nilai rerata 14,08 mm. Konsentrasi 0,40 g/ml merupakan kosentrasi yang memberikan respon hambatan sangat kuat dan tidak berbeda nyata dengan respon hambatan oleh ketokonazol 0,02 g/ml, sehingga dapat dinyatakan sebagai konsentrasi yang terbaik dalam menghambat jamur anggota spesies A. flavus (UH 26).

Page 2 of 10 | Total Record : 95