cover
Contact Name
Fitri Nuroini
Contact Email
fitrinuroini@unimus.ac.id
Phone
+6224-76740295
Journal Mail Official
jlabmed@unimus.ac.id
Editorial Address
18th Kedungmundu Raya Street, Tembalang
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Labora Medika
ISSN : -     EISSN : 25499939     DOI : https://doi.org/10.26714/jlabmed
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Labora Medika (JlabMed) menyediakan media untuk mempublikasikan artikel-artikel ilmiah sebagai hasil penelitian dan pengembangan di bidang Analis Kesehatan (laboratorium medik). JlabMed menerbitkan artikel penelitian di bidang Analis Kesehatan (laboratorium medik) dengan ruang lingkup sebagai berikut: Diagnostik Molekuler; Mikrobiologi; Parasitologi; Hematologi; NAPZA; Fisiologi Hewan; Sitologi; Histologi; Klinik; Kimia Amami; Imunologi; Epidemologi; Manajemen Laboratorium; Kendali Mutu Laboratorium;
Articles 95 Documents
Pengaruh Getaran Centrifuge Terhadap Hasil Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) Muhammad Nazarudin
Jurnal Labora Medika Vol 3, No 1 (2019): Jurnal Labora Medika
Publisher : Program Studi Teknologi Laboratorium Medik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.687 KB) | DOI: 10.26714/jlabmed.3.1.2019.10-14

Abstract

The Erythrocyte Sedimentation Rate (LED) is a hematological examination which is a preliminary examination in establishing a patient's diagnosis. Many LED tests have factors that can affect the results, one of them is vibration. In some health service units, LED checks are carried out close to the Centrifuge, which has vibrations, for reasons of room efficiency. This study aims to determine the effect of Centrifuge vibration on the results of the Westergren method LED examination. The study was conducted with 6 repetitions. This type of research used is quasi-experimental with static group comparison design. The research obtained is presented in table form, followed by ANOVA test. ANOVA test gives a significant value of 0.305 which indicates that there is no significant effect by the vibration of the Centrifuge on the LED results with variations in the distance of 0.5m, 1m, and 1.5m
ANALISA DARAH LISIS TERHADAP NILAI TROMBOSIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEKTRICAL IMPEDANCE Zulfikar Husni Faruq
Jurnal Labora Medika Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Labora Medika
Publisher : Program Studi Teknologi Laboratorium Medik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (36.504 KB) | DOI: 10.26714/jlabmed.2.1.2018.11-13

Abstract

Darah lisis merupakan faktor yang pra analitik yang paling banyak terjadi di lapangan yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan. Penelitian ini bertujuan untuk melihati tingkatan lisis darah terhadap nilai trombosit dengan menggunakan metode Electrical impedance. Sampel menggunakan darah EDTA dari 10 orang mahasiswa yang masing masing dilisiskan berdasarkan katagori normal, ringan, sedang dan berat. Hasil diketahui terdapat perbedaan antara masing masing katagori darah. diketahui bahwa semakin banyak darah yang lisis terdapat pengingkatan jumlah trombosit. Peningkatan trombosit disebabkan karena lisisnya sel darah sehingga pertikel partikel darah yang hancur akan terbaca pada metode Electrical impedance sebagai trombosit.
Pengaruh Variasi Waktu Clearing Terhadap Kualitas Sediaan Awetan Permanen Ctenocephalides Felis Arya Iswara
Jurnal Labora Medika Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Labora Medika
Publisher : Program Studi Teknologi Laboratorium Medik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.25 KB) | DOI: 10.26714/jlabmed.1.1.2017.12-15

Abstract

Sediaan awetan permanen adalah teknik pengawetan preparat untuk berbagai macam parasit, salah satunya adalah Ctenocephalides felis. Proses pembuatan preparat awetan melalui tahapan clearing. Clearing merupakan proses perendaman didalam larutan xylol selama 15 menit yang bertujuan menjadikan struktur Ctenocephalides felis terlihat jernih. Hasil penjernihan akan menghasilkan hasil yang maksimal apabila digunakan waktu perendaman dalam xylol selama semalam. Hasil perendaman semalam dapat memperlihatkan struktur tubuh Ctenocephalides felis yang lebih jelas, jernih dan transparan. Lamanya waktu penjernihan yang diperlukan dirasa kurang efektif sehingga dirasa untuk dilakukan penelitian penggunakan waktu yang lebih pendek, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi waktu clearing terhadap kualitas sediaan awetan permanen Ctenocephalides felis. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Sampel yang didapatkan diproses untuk dilakukan pembuatan sediaan permanen dengan menggunakan 3 variasi waktu clearing yaitu 5, 15 dan 25 menit.Hasil penelitian menunjukkan kualitas sediaan dengan perlakuan clearing 25 menit lebih baik dibandingkan kualitas sedian dengan perlakuan clearing 15 menit dan 5 menit. Penelitian ini membuktikan bahwa semakin lama dilakukan proses clearing maka semakin baik kualitas sediaan awetan permanen yang didapatkan.
Deteksi dan Identifikasi Bakteri Anggota Enterobacteriaceae pada Makanan Tradisional Sotong Pangkong Darna Darna; Mansur Turnip; Rahmawati Rahmawati
Jurnal Labora Medika Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Labora Medika
Publisher : Program Studi Teknologi Laboratorium Medik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.247 KB) | DOI: 10.26714/jlabmed.2.2.2018.6-12

Abstract

Makanan tradisional merupakan salah satu jenis makanan yang mudah tercemar oleh bakteri karena diolah manggunakan cara yang sederhana serta adanya kandungan kandungan mineral, protein, karbohidrat dan air serta pH yang sesuai untuk pertumbuhan bakteri, sehingga dapat menyebabkan perubahan aroma maupun cita rasa akibat terkontaminasi oleh bakteri. Sotong pangkong merupakan salah satu jenis makanan tradisional yang ada di Kota Pontianak. Tujuan penelitian ini mendeteksi bakteri anggota Enterobactericeae pada makanan tradisional sotong pangkong. Pengambilan sampel dilakukan secara acak (random sampling) pada pedagang sotong pangkong di Kota Pontianak. Deteksi dan identifikasi bakteri dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Universitas Tanjungpura, Pontianak, pada bulan November hingga  Berdasarkan hasil deteksi dan identifikasi ditemukan bakteri anggota Enterobactericeae pada makanan sotong pangkong, yang meliputi enam genus bakteri, yaitu anggota genus Escherichia, Enterobacter, Klebsiella, Salmonella, Proteus dan Shigella.
AKTIVITAS ANTIFUNGI EKSTRAK METANOL JAMUR KUPING HITAM (Auricularia polytricha (Mont.) Sacc.) TERHADAP Aspergillus flavus (UH 26) Triani Triani
Jurnal Labora Medika Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Labora Medika
Publisher : Program Studi Teknologi Laboratorium Medik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.519 KB) | DOI: 10.26714/jlabmed.1.2.2017.14-21

Abstract

Jamur kuping hitam (Auricularia polytricha (Mont.) Sacc.) memiliki senyawa metabolit sekunder yang dapat digunakan dalam menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Jamur anggota spesies Aspergillus flavus merupakan mikroorganisme yang bersifat patogen, karena dapat menghasilkan toksin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan ekstrak methanol jamur kuping hitam dalam menghambat pertumbuhan jamur anggota spesies A. flavus (UH 26). Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Tanjungpura, Pontianak, pada bulan Februari hingga bulan Mei 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode apus Kirby-Bauer dan metode difusi sumuran. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 7 taraf perlakuan yaitu kontrol negatif akuades steril 1 ml, control positif ketokonazol 0,02 g/ml, serta konsentrasi ekstrak methanol A. Polytricha 0,20 g/ml, 0,25 g/ml, 0,30 g/ml, 0,35 g/ml dan 0,40 g/ml. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak empat kali sehingga diperoleh 28 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diameter zona hambat terbesar pada konsentrasi 0,40 g/ml dengan nilai rerata 33,36 mm dan diameter zona hambat terkecil pada konsentrasi 0,20 g/ml dengan nilai rerata 14,08 mm. Konsentrasi 0,40 g/ml merupakan kosentrasi yang memberikan respon hambatan sangat kuat dan tidak berbeda nyata dengan respon hambatan oleh ketokonazol 0,02 g/ml, sehingga dapat dinyatakan sebagai konsentrasi yang terbaik dalam menghambat jamur anggota spesies A. flavus (UH 26).
Hubungan asupan enegi dan protein dengan status gizi berdasarkan %LILA menurut umur pada pasien Chronic Kidney Disease on Hemodialisis di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Atika Puspa Riani
Jurnal Labora Medika Vol 3, No 1 (2019): Jurnal Labora Medika
Publisher : Program Studi Teknologi Laboratorium Medik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.46 KB) | DOI: 10.26714/jlabmed.3.1.2019.15-22

Abstract

Chronic Kidney Disease (CKD) is decreasing kidney function to maintain metabolism balance, fluid, and electrolytes caused by glomerular inflamation, urinary tract infectons, and drug consumption. The severity of CKD at end stage of dialysis need to be done by removing the remaining water and improving the balance of water, electrolytes and protein. CKD patients are at risk to be malnutrition which caused by inadequate intake due to gastrointestinal disorders, decreased appetite due to nausea, vomiting, psychological factors and losses of protein in hemodialysis process. This study aims to determine the relationship between energy and protein intake with nutritional status based on MUAC for Age in patients with CKD on Hemodialysis in Dr. RSUD. Saiful Anwar Malang. This study used observational research using cross sectional design which involved by 31 CKD patients with hemodialysis therapy in the inpatient room of RSUD Dr. Saiful Anwar Malang by using purposive sampling. Nutritional status data based on MUAC for age was obtained through measurement of the patient's MUAC by metlin used.  Energy and protein intake were obtained by interviewing Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ). Univariate results showed that the nutritional status of respondents was malnutrition (54.8%) and normal (45.2%). Most of the energy and protein intake were in adequate category (48.8% and 37.2%). Bivariate test results which used Spearman showed there was significant positive correlation between energy and protein intake and nutritional status based on MUAC for age (p = 0.00; r = 0.787 and r= 0.64), so the more adequate intake, the better of nutritional status.
AKTIVITAS NEFROPROTEKTIF EKSTRAK METANOL BUAH LAKUM (Cayratia trifolia (L.) Domin) TERHADAP INDUKSI PARASETAMOL Edi Kurniadi; Diah Wulandari Rousdy; Ari Hepi Yanti
Jurnal Labora Medika Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Labora Medika
Publisher : Program Studi Teknologi Laboratorium Medik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.932 KB) | DOI: 10.26714/jlabmed.2.1.2018.14-21

Abstract

Parasetamol merupakan obat yang umum digunakan sebagai antipiretik dan analgesik tetapi dapat bersifat nefrotoksik apabila digunakan secara berlebih (overdosis). Buah lakum (Cayratia trifolia [L.] Domin) diketahui dapat digunakan sebagai nefroprotektif akibat parasetamol karena mengandung senyawa metabolit sekunder yang bersifat antioksidan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dosis optimal ekstrak metanol buah lakum (C. trifolia [L.] Domin) yang mampu meregenerasi nefron pada mikroanatomi ginjal tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi parasetamol. Rancangan penelitian pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terbagi menjadi tujuh kelompok perlakuan, yaitu kontrol normal (akuabides), kontrol negatif (parasetamol), kontrol positif (obat HEPA-Q), kontrol pelarut (CMC 0,5%) dan kelompok ekstrak (115 mg/200 g BB tikus, 230 mg/200 g BB tikus dan 345 mg/200 g BB tikus). Hasil penelitian ini adalah ekstrak buah lakum dosis 230 mg/200 g BB tikus memiliki kemampuan regenerasi nefron yang optimal dengan rerata kerusakan glomerulus dan tubulus masing-masing 1,6 ± 0,54 dan 1,4 ± 0,44. Struktur mikroanatomi ginjal tikus pada kelompok ekstrak buah lakum dosis 230 mg/200 g BB tikus memiliki struktur yang tidak berbeda dengan kelompok positif.
UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK AKUOSA SARANG BURUNG WALET (Collocalia fuciphaga Thunberg) TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGIS TELAPAK KAKI MENCIT (Mus musculus Linneaus) Fitri Nuroini Nuroini
Jurnal Labora Medika Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Labora Medika
Publisher : Program Studi Teknologi Laboratorium Medik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.736 KB) | DOI: 10.26714/jlabmed.1.1.2017.21-26

Abstract

Telah dilakukan percobaan pada mencit untuk mengetahui efek antiinflamasi ekstrak akuosa sarang burung walet (Collocalia fuciphaga Thunberg). Sarang burung walet (Collocalia fuciphaga Thunberg) dapat dimakan dan dikenal dengan istilah  edible bird’s nest (EBN). Komposisi utama EBN adalah glikoprotein (62-63%) yang berperan penting dalam pengaturan sistem imun, peningkatan proliferasi sel dan penghambatan proses inflamasi. Tujuan penelitian untuk mengetahui efek antiinflamasi EBN burung walet Collocalia fuchipaga terhadap gambaran histologi dan tebal integumentum kaki pada respon inflamasi mencit akibat induksi karagenan. Rancangan penelitian berupa Rancangan Acak Lengkap, 6 kelompok perlakuan dengan 4 ulangan. Kelompok perlakuan terdiri atas kontrol normal, kontrol positif, kontrol negatif dan perlakuan pemberian ekstrak akuosa EBN dengan dosis 0,1; 1 dan 10 mg/ 20 g BB. Semua perlakuan diberikan secara oral kemudian setelah satu jam tiap kelompok diinjeksi 0,05 ml karagenan 1% dalam NaCl 0,9% pada telapak kaki kanan mencit secara subkutan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan signifikan pada tebal integumentum antara kelompok kontrol dan perlakuan. Kelompok kontrol normal memiliki nilai ketebalan yang paling kecil, sedangkan nilai terbesar terdapat pada kelompok perlakuan cekok EBN 10 mg/20 g BB.
Angka Lempeng Total (ALT) Bakteri pada Daging Ayam Broiler yang Dijual di Kota Pontianak Prianti Prianti; Rahmawai Rahmawati; Diah Wulandari Rousdy
Jurnal Labora Medika Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Labora Medika
Publisher : Program Studi Teknologi Laboratorium Medik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.226 KB) | DOI: 10.26714/jlabmed.2.2.2018.13-18

Abstract

Ayam broiler merupakan komoditas pangan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan mudah didapatkan, baik itu di pasar swalayan atau pasar tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah koloni bakteri pada daging ayam broiler yang dijual di pasar swalayan Kota Pontianak berdasarkan perhitungan Angka Lempeng Total (ALT). Sampel penelitian diambil dari tiga pasar swalayan di Kota Pontianak. Hasil pengamatan angka lempeng total bakteri dari 3 pasar swalayan yang terdapat di Pontianak melebihi ambang batas cemaran mikroba menurut SNI Tahun 2009 yaitu 1 x 106 cfu/ml, dengan hasil pengamatan sebagai berikut swalayan A berjumlah 3,2x106 cfu/ml, swalayan B berjumlah B 6,7 x 106 cfu/ml dan swalayan C berjumlah 3,8 x 106 cfu/ml.
Aktivitas Antifungi Ekstrak Metanol Bunga Kamboja Putih (Plumeria acuminata) Terhadap Aspergillus clavatus Berty Oktavia
Jurnal Labora Medika Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Labora Medika
Publisher : Program Studi Teknologi Laboratorium Medik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (822.397 KB) | DOI: 10.26714/jlabmed.1.2.2017.22-29

Abstract

Aspergillus clavatus is able to produce mycotoxin compound that cause pathology in animals and humans. The growth of A. clavatus can be inhibited by using methanol extract of Plumeria acuminata Ait. since P. acuminata has an ability to produce natural antifungal. This study aims to investigate the concentrate of methanol extract in P. acuminata which can be utilized to inhibit the growth of specific mushroom, particularly A. clavatus AMB1. This experiment is conducted for three months, January to March 2017 in Microbiology Laboratory of Mathematics and Natural Sciences of Tanjungpura University Pontianak and in Laboratory of Plantation Product Processing of State Polytechnic Pontianak. This study employed Completely Randomized Design (CRD) with 7 treatments, specifically negative control (0 g/ml), solvent control (tween 80), positif control (ketoconazole 0,02 g/ml) and concentrate of P. acuminata (0,6 g/ml, 0,7 g/ml, 0,8 g/ml, 0,9 g/ml). The findings indicate that the lowest concentrate of extract, particularly 0,6 g/ml has 57,6% ability to inhibit the growth of A. clavatus AMB1 and strong level of antifungal activity. Extract concentrate of 0,9 g/ml is the highest extract concentrate that has similar antifungal activity to 0,02 g/ml  antifungal ketoconazole and extremely strong level of antifungal activity.

Page 5 of 10 | Total Record : 95