cover
Contact Name
Andes Fuady
Contact Email
andes@um-tapsel.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.linguistik@um-tapsel.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota padangsidimpuan,
Sumatera utara
INDONESIA
LINGUISTIK : Jurnal Bahasa dan Sastra
ISSN : 25413775     EISSN : 25489402     DOI : -
Core Subject : Education,
LINGUISTIK : Jurnal Bahasa dan Sastra berisi artikel-artikel ilmiah tentang bahasa, sastra, linguistik, dan hubungannya dengan pengajaran, baik yang ditulis dalam bahasa Indonesia maupun bahasa asing. Artikel yang dimuat berupa kajian dan aplikasi teori, hasil penelitian, dan pembahasan kepustakaan.
Arjuna Subject : -
Articles 48 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 1 (2024): LINGUISTIK: Jurnal Bahasa dan Sastra" : 48 Documents clear
KETERTARIKAN PESERA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI Dwi Friska Br Girsang, Khairun Nisa, Masdawani
Linguistik : Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 9, No 1 (2024): LINGUISTIK: Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/linguistik.v9i1.55-62

Abstract

Pendidikan pada abad ke-21 adalah pendidikan yang berlandaskan pada ilmu pengetahuan dan teknologi serta berfokus menghasilkan output peserta didik yang memiliki keterampilan berpikir kritis, komunikasi, kreatif, dan mampu bekerja sama. Pembelajaran yang ditemukan di lokasi penelitian masih menggunakan metode ceramah, minim penggunaan teknologi dan peserta didik merasa bosan serta sudah merasa lebih terbiasa dengan pembelajaran konvensional, sehingga perlu dilakukan penelitian ini. Penelitian ini dilakukan agar guru dapat melakukan evaluasi dan melakukan pengembangan dalam pelaksanaan pembelajaran di masa depan. Tujuan dari penelitian ini dilakukan adalah untuk melihat ketertarikan peserta didik terhadap pembelajaran berbasis teknologi yang menggunakan media, web games wordwall. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan sumber data melalui observasi dan kuesioner kepada peserta didik kelas IX-5 yang berjumlah 29 orang dengan pelaksanaan pra siklus dan dua siklus penelitian. Teknik analisa data dilakukan secara kualitataif. Melalui hasil penelitian, pada siklus pertama ditemukan 3,4% peserta didik merasa biasa saja dengan pembelajaran menggunakan media teknologi. Pada siklus kedua terjadi peningkatan ketertarikan dengan respon tertinggi peserta didik menjawab menginginkan pembelajaran yang menggunakan media belajar berbasis teknologi dengan nilai 44,8%, pembelajaran yang menyenangkan dan seru 31%, dan yang menggunakan gawai sebesar 24,1% dan tidak ada lagi peserta didik yang merasa biasa saja.
PENERAPAN KURIKULUM MERDEKA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK PENGUATAN KARAKTER SISWA DI SMA NEGERI 1 STABAT Rusyda Nazhirah Yunus
Linguistik : Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 9, No 1 (2024): LINGUISTIK: Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/linguistik.v9i1.185-194

Abstract

Perubahan dalam struktur kurikulum merupakan suatu proses yang wajar dalam dunia pendidikan. Pengenalan kurikulum baru bermanfaat untuk menyegarkan, memperluas, dan meningkatkan kualitas kurikulum yang sedang digunakan. Perubahan ini mencerminkan upaya pemerintah dalam meningkatkan sistem pendidikan. Pada tahun 2022, diperkenalkan Kurikulum Merdeka, sebuah pendekatan kurikulum yang menitikberatkan pada beragam konten dalam pembelajaran, memberikan lebih banyak waktu bagi peserta didik untuk memahami konsep dan menguatkan kompetensi mereka. Guru diberikan kebebasan dalam memilih alat bantu mengajar, sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan minat peserta didik. Meskipun demikian, kinerja guru perlu ditingkatkan karena masih ada kebutuhan untuk lebih memahami Kurikulum Merdeka. Terdapat beragam tingkatan dalam materi dan tugas pembelajaran, serta pentingnya asesmen diagnostik di awal pembelajaran untuk mengidentifikasi potensi, karakteristik, kebutuhan, tahap perkembangan, dan pencapaian pembelajaran siswa. Ini merupakan tantangan tambahan bagi guru untuk menyelaraskan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa. Hal ini akan menghasilkan beragam metode atau model pembelajaran dalam penyampaian materi pembelajaran untuk setiap siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Kurikulum Merdeka sudah semakin baik dan berhasil meningkatkan kreativitas, semangat belajar, dan karakter siswa.
THE METHODS OF ENGLISH TEACHING AT TESP’S CLASS Rosni Harahap
Linguistik : Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 9, No 1 (2024): LINGUISTIK: Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/linguistik.v9i1.99-105

Abstract

Mata kuliah TESP (Mts, MA, dan SMK) adalah mata kuliah yang penting untuk dijarkan kepada mahasiwa program jurusan Pendidikan Bahasa Inggris karena akan terdapat banyak metode yang akan mereka pelajari dengan harapan kelak mereka mampu mengajarkan anak didiknya dengan baik.Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan fenomena atau aktivitas yang sesungguhnya terjadi didalam kelas mata kuliah TESP. Ada banyak metode pembelajaran yang dipresentasikan mahasiswa baik secara berkelompok maupun secara individu. Semuanya dianalisis dan dijabarkan secara rinci. Metode diskriptif dipilih sebagai metode penelitian ini karena menjabarkan realita dikelas TESP. Semua mahasiswa berjumlah 20 orang disemester 3 tahun akademik 2023-2024. Berikut ini adalah metode yang berjumlah 13 metode; (1) Cooperative learning (2) Community Language Learning (CLL) (3) Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) (4) Reciprocal Teaching (5) Jigsaw (6) Audio Lingual (7) Problem Based Learning (8) Total Physical Response (9) Think Pair Share (10) Self Directed Method (11) Number Head Together (12) Constructivism dan (13) Student Team Achievement Division (STAD). Semua metode dijelaskan dan dijabarkan dibagian penjelasan penelitian ini.
KRITIK SOSIAL DALAM CERPEN HARGA SEBUAH PERTEMUAN KARYA TERELIYE : TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA Nurul Nasyahirah; Eva Julyani; T. Berkah Nila Sari; Muhammad Isman
Linguistik : Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 9, No 1 (2024): LINGUISTIK: Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/linguistik.v9i1.20-30

Abstract

Sastra merupakan refleksi kehidupan yang ada di masyarakat. Seorang sastrawan yang ingin menyampaikan perspektifnya menggunakan media, yaitu karya sastra. Kritik sastra merupakan media penyampaian kritik sosial yang dilakukan oleh seorang sastrawan mengenai persepsinya tentang kehidupan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengemukakan dan mendeskripsikan bentuk kritik sosial yang terdapat pada cerpen Tereliye yang berjudul Harga Sebuah Pertemuan dengan pendekatan sosiologi sastra. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pustaka, baca, simak, dan catat. Data dari penelitian ini ialah berupa kata, klausa, frasa, kalimat maupun paragrap dari cerita pendek Harga Sebuah Pertemuan karya Tereliye. Hasil kajian menemukan bahwa kritik sosial yang ada didalam cerpen Harga Sebuah Pertemuan karya Tere Liye dibagi menjadi empat bagian, yaitu kritik sosial terhadap pembunuhan, kritik sosial terhadap bunuh diri, kritik sosial terhadap rasa dendam dan kritik sosial terhadap perselingkuhan. Terkait temuan tersebut, dibutuhkan adanya penelitian lanjutan tentang sejarah cerpen ini diciptakan sehingga akan memperoleh realita yang jelas mengenai kehidupan wanita pada masa kini yang sesuai dengan tema cerita pendek ini.
THE IMPLEMENTATION OF JAVANESE LANGUAGE DEPICTED AS THE DISCRIMINATIVE USE Novita Sumarlin Putri
Linguistik : Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 9, No 1 (2024): LINGUISTIK: Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/linguistik.v9i1.146-153

Abstract

                                                                                                                                              Abstract           This paper discussed the implementation of Javanese language and the impact of the use. The writer did this study by the literature review. 25 text books are used as sources the data. Then, the writer made the summary from the review. Through the review, there is speech of levels in Java called by unggah-ungguhing basa (speech levels). Commonly the Javanese language is divided into three level; they are ngoko (rude), madya (middle in use) and krama (refined).  Each of them shows difference in use based on Javanese social status. It can be classified into social stratification which is system placement of social class based on the different rights. Social stratification causes discrimination especially in class discriminative and social distance in society. To realize about that discrimination, we have to understand about the basic of human right.Key word: Discrimination, Javanese language, social stratification
ANALISIS TERHADAP PROSES BELAJAR DALAM MENGGUNAKAN KREATIF BERBAHASA PRODUKTIF Robiyatul Adawiyah
Linguistik : Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 9, No 1 (2024): LINGUISTIK: Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/linguistik.v9i1.63-68

Abstract

Terdapat dua keterampilan berbahasa di dalam Bahasa Indonesia yaitu keterampilan Bahasa resptif dan keterampilan berbahasa produktif. Fokus dari penelitian ini yaitu keterampilan berbahasa produktif yaitu berbicara. Materi yang dianalisis adalah Keterampilan berbicara ini mencakup berpidato atau berretorika, berbicara dengan teman sebaya dan guru atau dosen, berbicara tentang wawancara, berbicara sebagai pembawa acara, MC atau presenter. Tujuan dari penelitian ini adalah menjabarkan dan mendeskripsikan mengenai kegiatan mahasiswa dan hasil proses belajar mereka dikelas berbahasa produktif. Produk yang mereka hasilkan dari kelas ini adalah membuat teks pidato, berpidato didepan kelas, berbicara dengan teman sebaya, guru atau dosen, dan membuat teks wawancara, mewawancarai seseorang,dan yang terakhir menjadi seorang pembawa acara atau berita. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil analisis yang ditemukan didalam keterampilan berbahasa produktif adalah masih terdapat beberapa mahasiswa masih kurang mampu dalam berbicara dengan gaya Bahasa yang sesuai, pemilihan Bahasa yang tepat dan penggunaan kata yang bagus. Walaupun beberapa mahasiswa sudah mampu berbahasa produktif sesuai materi yang telah diajarkan, tetapi penggunaan Bahasa gaul masih menjadi problema utama bagi mereka. Performa yang menarik, Intonasi dan nada yang sesuai didalam pembawa berita juga menajadi kekurangan mereka didalam pembawa acara.
STRENGTHENING CHARACTER EDUCATION THROUGH ECOLOGICAL LITERACY IN THE FOLKLORE OF THE GREAT KAPOK TREE FOR PRIMARY SCHOOL STUDENTS Zaitun Zaitun; Lativa Qurrotaini; Pipit Novita; Irpan Ali Rahman; Taofix Rahman
Linguistik : Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 9, No 1 (2024): LINGUISTIK: Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/linguistik.v9i1.212-220

Abstract

This research is motivated by the importance of instilling awareness of the importance of protecting the environment from an early age. Strengthening character in environmental care has a positive impact on the survival of the next generation. The behaviour of not caring about the destruction of nature as a result of human actions is very dangerous if it is passed on to the younger generation, so it is necessary to strengthen the character of environmental care from an early age.  This research aims to provide the right choice of literary ecological literacy material as an effort to strengthen the character of environmental care in students in elementary schools. Imaginary characters in literary works become real examples for student character development. Strengthening the character of environmental care based on moral values in folklore needs to be conveyed so that students will have character intelligence to care for their environment. This research uses descriptive qualitative methods and literature study of story narratives, character behaviour, and dialogue and monologue sequences that illustrate the value of character education. The subject of this research is the folktale The Great Kapok Tree Tree: A Tale of The Amazon Rain Forest by Lynne Cherry. The findings show that The Great Kapok Tree folktale represents the values of environmental care in realising character strengthening including: environmental care as a system and awareness in environmental development. Thus, the folklore of The Kapok Tree contains the values of environmental care character education so that it can be an alternative solution for reading material on meaningful literary literacy. 
THE UTILIZATION OF TIKTOK VIDEOS AS LEARNING MEDIA TO ENHANCE STUDENTS’ SPEAKING PROFICIENCY Izzatunnisa Fadhilah, Zaitun
Linguistik : Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 9, No 1 (2024): LINGUISTIK: Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/linguistik.v9i1.195-201

Abstract

The purpose of this study was to determine whether or not TikTok videos contributes on English pre-service teachers’ speaking proficiency. The population of the study was 54 of second-semester English students of Faculty of Education, Universitas Muhammadiyah Jakarta. There were 30 students participated as samples selected through random sampling technique. This study employed quantitative method with pre-experimental design and one group pre and post approach. The instruments used in data collection were oral pre- and post-tests. This study was conducted online both in synchronous and asynchronous ways. Synchronously, the researchers used Google Meet platform in doing the treatment, while asynchronously, WhatsApp group was used to discuss the materials and open question and answer session with the participants. The data were analyzed quantitatively and statistically through the formula of paired- sampled t-test. The quantitative calculation showed that in the average, the students gained higher achievement in the post-test (75.00) than in the pre-test (61.57). Besides, the statistical computation found out that level of significance was higher than 0.000 < 0.005. This also indicated that H0  was rejected and H1 was accepted. Thus, this research work concluded that TikTok videos used as media in learning was effective to impove students’ speaking proficiency.  
MODEL PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PELAJARAN BAHASA INDONESIA Debora Grace Siahaan; Khairun Nisa; Julida Hasmi Panjaitan
Linguistik : Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 9, No 1 (2024): LINGUISTIK: Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/linguistik.v9i1.106-116

Abstract

Penelitian ini menyajikan analisis mendalam mengenai efektivitas Model Problem-Based Learning (PBL) dalam meningkatkan hasil belajar pelajaran Bahasa Indonesia di tingkat pendidikan dasar dan menengah. Melalui kombinasi observasi kelas dan siswa, serta analisis dokumen pembelajaran, penelitian ini mengidentifikasi dampak positif PBL terhadap pemahaman siswa terhadap konsep-konsep bahasa. PBL memberikan konteks pembelajaran yang kontekstual dan relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa, memotivasi mereka secara intrinsik untuk terlibat dalam proses belajar. Proses pemecahan masalah dalam PBL mendorong pengembangan keterampilan berpikir kritis dan kreativitas siswa, yang tercermin dalam solusi-solusi inovatif yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PBL efektif dalam mengintegrasikan kompetensi berbahasa secara holistik, menciptakan lingkungan kolaboratif yang memperkuat keterampilan sosial siswa. Evaluasi berbasis kinerja dalam PBL memberikan gambaran holistik tentang kemampuan siswa, memastikan bahwa penilaian tidak hanya memperhatikan pemahaman konsep, tetapi juga kemampuan siswa dalam mengaplikasikannya dalam konteks kehidupan nyata. Penelitian ini memberikan pandangan holistik tentang kontribusi PBL dalam meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia, menginformasikan pemangku kepentingan pendidikan, guru, dan peneliti untuk memperkaya praktik pembelajaran dan merancang kebijakan pendidikan yang lebih inovatif dan efektif.
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN WORDWALL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS TANGGAPAN DI SMP NEGERI 6 KISARAN Tiominar Togatorop; Khairun Nisa; Masdawani -
Linguistik : Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 9, No 1 (2024): LINGUISTIK: Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/linguistik.v9i1.31-37

Abstract

Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penulisan ini yaitu meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VII (tujuh) di SMPN 6 Kisaran dengan menggunakan aplikasi wordwall pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan metode observasi dan wawancara. Observasi digunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan pembelajaran mengenai penggunaan media pembelajaran wordwall pada pembelajaran bahasa Indonesia. Sedangkan metode wawancara digunakan untuk menggali informasi tentang media pembelajaran wordwall pada pembelajaran bahasa Indonesia. Hasil penelitian media pembelajaran wordwall merupakan salah satu media interaktif yang mudah untuk digunakan, serta dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia Kelas VII di SMPN 6 Kisaran. Media pembelajaran wordwall dapat dijadikan sebagai salah satu media yang digunakan dalam pembelajaran kurikulum merdeka seperti saat ini. Selain penggunaan yang mudah dan murah, media ini juga memiliki banyak alternatif pilihan dalam menyajikan materi dan soal. Sehingga para pendidik dapat menggunakan pilihan alternatif lainnya sebagai variasi lain dalam mengemas materi pelajaran yang lain. Media yang menyenangkan dan bervariasi akan membuat siswa lebih aktif dan lebih termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran.