Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

PENGUATAN KOMPETENSI SOSIAL-EMOSIONAL BAGI KEPALA SEKOLAH PENGGERAK MELALUI KEGIATAN LOKAKARYA Raja Ritonga; Asrul Hamid; Amhar Maulana Harahap; Rosni Harahap
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i1.7876

Abstract

ABSTRAKBerfikir kemudian bertindak merupakan cerminan kedewasaan yang ditunjukkan oleh seorang pemimpin. Semakin kompleks permasalahan dalam sebuah instansi tentu akan menempa jiwa kepemimpinan seseorang. Kematangan berfikir akan tumbuh berkembang seiring dengan keilmuan dan pengalaman. Namun, sebuah kompetensi bagi seorang kepala sekolah dapat dilatih dan diasah. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi sosial-emosional bagi kepala sekolah penggerak di Kabupaten Asahan. Adapun metode yang digunakan untuk mencapai tujuan pengabdian ini adalah dengan melalui lokakarya. Pada tahapan pelaksanaannya tim peneliti menyampaikan materi dengan metode andragogy atau pembelajaran bagi orang dewasa. Tahapan pelaksanaan kegiatan dimulai dengan konsep mulai dari diri, ekplorasi konsep, ruang kolaborasi, refleksi terbimbing, demonstrasi kontekstual, elaborasi pemahaman dan koneksi antar materi. Melalui tahapan tersebut para kepala sekolah penggerak dapat memahami kompetensi sosial-emosional yang meliputi kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran sosial, keterampilan relasi dan pengambilan keputusan yang bertanggungjawab. Kata kunci: kompetensi; sosial-emosional; sekolah penggerak; lokakarya. ABSTRACTThinking then acting is a reflection of the maturity shown by a leader. The more complex the problems in an agency will certainly forge a person's leadership spirit. Maturity of thinking will grow along with knowledge and experience. However, a competency for a school principal can be trained and honed. This service aims to improve the socio-emotional competence of principals of movement schools in Asahan District. The method used to achieve this service goal is through workshops. At the implementation stage, the research team delivered material using the andragogy method or learning for adults. The stages of implementing the activity begin with concepts ranging from self, concept exploration, collaboration space, guided reflection, contextual demonstration, elaboration of understanding and connections between materials. Through these stages, the principals of driving schools can understand social-emotional competencies which include self-awareness, self-management, social awareness, relationship skills and responsible decision-making. Keywords: competence; socio-emotional; movement of school; workshop.
Strategi Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif Dan Menyenangkan (PAIKEM) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa FKIP UGN Padangsidimpuan Sri Utami kholilla Mora Siregar; Rini Kesuma Siregar; Rosni Harahap; Nova Christina Dewi
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 2 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.788 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i2.4174

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat sejauh mana peningkatakan motivasi belajar mahasiswa melalui pembelajaran PAIKEM yang diterapkan kepada mahasiswa semester lima Pada Mata Kuliah Strategi Inovasi dan Pembelajaran jurusan fisika, bahasa inggris dan matematika FKIP UGN Padangsidimpuan.Tekhnik penelitian yang dipakai pada penelitian ini adalah Penelitian Kualitatif dan pengumpulan data yang digunakan ialah wawancara, observasi dan menyebarkan angket kepada masing-masing mahasiswa semester lima prodi pendidikan fisika, bahasa inggris dan matematika, dan mengamati keadaan mahasiswa selama proses pembelajaran berlangsung serta melakukan refleksi pada tiap diakhir pembelajaran.Penerapan model PAIKEM ini memperoleh hasil penelitian dari jawaban masing-masing angket mahasiswa. Dari data yang didapat dosen dari masing-masing jawaban mahasiswa maka diperoleh sebanyak 28 mahasiswa menjawab SS, menjawab S sebanyak 28 mahasiswa, menjawab RR sebanyak 18 mahasiswa, menjawab TS sebanyak 6 mahasiswa dan menjawab STS sebanyak 3 mahasiswa.Penelitian ini dinyatakan berhasil dalam meningkatkan motivasi belajar mahasiswa melalui penerapan model PAIKEM pada mata kuliah strategi inovasi pembelajaran mahasiswa semester lima mahasiswa fisika, mahasiswa bahasa inggris dan mahasiswa matematika FKIP UGN Padangsidimpuan.
FENOMENA ONLINE LEARNING DIMASA PANDEMI Rosni Harahap
Linguistik : Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 5, No 2 (2020): Linguistik : Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/linguistik.v5i2.146-156

Abstract

Seluruh dunia berduka dengan adanya musibah virus corona 19, Pandemi ini telah menelan banyak korban. Perekonomian negara merosot dari hari ke hari, dunia pendidikan pun menjadi sepi karena diwajibkannya social distancing untuk memutus mata rantai virus corona 19. Sementara ini belajar online menjadi sebuah solusi terbaik dari pemerintah agar pendidikan tetap berjalan. Online learning dikenal juga dengan E-learning  yaitu sistem atau konsep pendidikan yang memamfaatkan teknologi informasi dalam suatu proses pembelajaran. Menurut beberapa ahli E-learning  adalah sebuah proses pembelajaran yang berbasis elektronik. Media yang digunakan adalah komputer atau handphone. Ini menggunakan jaringan atau web yang dikembangkan menjadi lebih luas jangkauannya yaitu internet. Fokus penelitian ini adalah membahas mengenai fenomena online learning dimasa pandemi dan faktor eksternal dan internal belajar dirumah selama masa pandemi. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis fenomena online learning dimasa pandemi dan mendeskripsikan dan menganalisis faktor eksternal dan internal proses belajar dirumah selama masa pandemi. Sementara itu kesimpulan – kesimpulan yang didapatkan berdasarkan data yang telah didapatkan dari hasil wawancara dengan informan adalah sebagai berikut:(a) jaringan internet masih belum menyeluruh dipelosok- pelosok negeri (b) belajar online untuk sebagian kalangan masih memiliki kendala (c) untuk mengikuti belajar online membutuhkan dana (d) mayoritas mahasiswa belum mampu memahami pelajaran yang dilakukan secara daring (e) mahasiwa lebih memilih kuliah tatap muka daripada kuliah jarak jauh (f) orangtua memiliki peran khusus dalam mengontrol anak- anak belajar (g) hikmah dari pandemi adalah berkumpulnya satu keluarga yang dulunya jarang bisa berkumpul bersama.
IMPROVING THE STUDENTS’ BASIC GRAMMAR ABILITY BY MASTERING PERSONAL PRONOUN AT ELEVENTH GRADE STUDENTS OF MADRASAH ALIYAH DARUL MURSYIDI SIALOGO PADANGSIDIMPUAN Rosni Harahap
Linguistik : Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 6, No 1 (2021): Linguistik : Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/linguistik.v6i1.10-19

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah penguasaan dasar grammar siswa melalui pembelajaran personal pronoun pada kelas XI di MA Darul Mursyidi Sialogo Padangsidimpuan. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas.Seseorang yang belajar bahasa Inggris harus memahami dengan benar mengenai struktur atau grammar, karena itu sangat penting baginya untuk berbicara sesuai dengan grammar yang betul. Sangatlah bagus jika belajar bahasa Inggris sekaligus belajar grammar yang benar, karena jika seseorang salah dalam menggunakan struktur maka bisa jadi akan salah dalam arti. Memiliki kemampuan yang baik didalam pembelajaran grammar akan memberikan mamfaat untuk berbagai aspek, baik aspek pendidikan maupun aspek sosial.. Semua masalah yang mereka alami bisa dilihat dari hasil test awal dengan jumlah skor mean 60. Sementara nilai KKM terendah disekolah tersebut adalah 75, dan itu sangat jauh dari nilai yang diharapkan. Namun setelah penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan penguasaan dasar grammar yaitu personal pronoun , maka nilai siswa sangat signifikan meningkat, walaupun di siklus pertama nilai mereka masih mendekati nilai KKM, akan tetapi dengan penuh perjuangan disiklus kedua nilai mereka meningkat dan memenuhi standar minimum sekolah yaitu dengan skor mean 79 yang artinya 92% mereka sukses dan memenuhi target kesusksesan.
PELATIHAN METODE REFLEKSI BAGI GURU SEKOLAH PENGGERAK DALAM PROSES PEMBELAJARAN Raja Ritonga; Rosni Harahap; Robiyatul Adawiyah Lubis
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 2 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i2.8666

Abstract

ABSTRAKPerubahan dalam melakukan pembelajaran seringkali diawali dengan evaluasi dari kegiatan yang sudah dilakukan. Hasil evaluasi memberikan sumbangan dalam proses membuat strategi baru pada metode pembelajaran. Seorang guru dapat membuat sebuah konsep dan metode yang akan diterapkan berdasarkan hasil refleksi pada kelas tertentu. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pelatihan metode refleksi bagi guru-guru atau komite pembelajaran pada sekolah penggerak di Kabupaten Asahan. Adapun metode yang digunakan untuk mencapai tujuan pengabdian ini adalah dalam bentuk lokakarya. Pada tahapan pelaksanaannya penyampaian materi dilakukan secara andragogy atau pembelajaran bagi orang dewasa dengan melalui tiga tahapan. (1) Pada awal kegiatan peserta diajak untuk melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang sudah dilakukan, yaitu dengan cara mengisi lembar kerja pertama. (2) Pada lembar kerja kedua, peserta diminta untuk melakukan refleksi sesuai dengan materi tentang refleksi dengan menggunakan metode refleksi. (3) Kemudian, pada lembar kerja ketiga, peserta menyusun rencana moderasi untuk pelaksanaan refleksi yang ideal dalam proses pembelajaran atau fasilitasi. Berdasarkan tiga tahapan tersebut, peserta pelatihan mempunyai paradigma baru bahwa kegiatan refleksi dapat melahirkan sebuah konsep yang lebih efektif dalam kegiatan yang sama. Selain itu, peserta juga telah mampu melakukan refleksi terhadap kegiatan yang dilakukannya sebagai fasilitator pembelajaran dan lainnya. Kata kunci: evaluasi; refleksi; sekolah penggerak; paradigma baru. ABSTRACTChanges in learning often begin with an evaluation of the activities that have been carried out. The results of the evaluation contribute to the process of making new strategies for learning methods. A teacher can create a concept and method that will be applied based on the results of reflection in a particular class. This service activity aims to provide training on reflection methods for teachers or learning committees at driving schools in Asahan Regency. The method used to achieve this service goal is in the form of a workshop. At the implementation stage, the delivery of material is carried out in andragogy or learning for adults through three stages. (1) At the beginning of the activity, participants are invited to reflect on the learning process that has been carried out, namely by filling out the first worksheet. (2) In the second worksheet, participants are asked to reflect according to the material on reflection using the reflection method. (3) Then, on the third worksheet, participants prepare a moderation plan for the ideal implementation of reflection in the learning or facilitation process. Based on these three stages, the training participants have a new paradigm that reflection activities can give birth to a more effective concept in the same activity. In addition, participants have also been able to reflect on their activities as learning facilitators and others. Keywords: evaluation; reflection; driving school; new paradigm.
Pendampingan Guru Sekolah Penggerak Dalam Menganalisis Prinsip Asesmen dan Prinsip Pembelajaran Pada Kurikulum Merdeka Raja Ritonga; Rosni Harahap; Robiyatul Adawiyah
KREATIF: Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara Vol. 3 No. 1 (2023): Maret : Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/kreatif.v3i1.1262

Abstract

Sekolah penggerak mendorong bahwa proses pembelajaran harus berpusat pada peserta didik dengan mengaplikasikan profil pelajar Pancasila. Oleh karena itu, komite pembelajaran pada sekolah penggerak selalu berusaha melakuakan asesmen untuk menemukan pola yang tepat untuk diterapkan pada masing-masing peserta didik. Pengalaman belajar yang memberikan dampak positif pada kelas tertentu akan sangat bermanfaat untuk diterapkan pada kelas yang lain. Setiap komite pembelajaran mempunyai metode dan strategi jitu untuk penguasaan kelas dalam proses pembelajaran. Tujuan pengabdian ini adalah untuk melakukan pendampingan kepada guru penggerak atau komite pembelajaran dalam melakukan analisis terkait prinsip asesmen dan prinsip pembelajaran. Adapun metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah metode andragogy atau pembelajaran bagi orang dewasa dengan konsep lokakarya terpadu program sekolah penggerak. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa peserta kegiatan atau guru penggerak telah mampu melakukan analisis terhadap prinsip asesmen dan prinsip pembelajaran. Oleh karena itu, peserta mampu menemukan pola dan strategi baru dalam melakukan pembelajaran yang lebih bermakna.
Belajar Vocabulary Melalui Sampah Plastik Rini Kesuma Siregar; Rosni Harahap; Nursaima Harahap
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Radisi Vol 1 No 1 (2021): April
Publisher : Yayasan Kajian Riset dan Pengembangan RADISI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55266/pkmradisi.v1i1.3

Abstract

Salah satu alasan kenapa sekolah pesantren tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar karena secara tidak langsung siswa yang berada dipesantren berada pada masa karantina asalkan sebelum sekolah dimulai para siswa pesantren masuk dengan menjalani protokol kesehatan yang ketat dan lengkap sehingga pesantren tersebut strill dari virus khususnya pada masa pendemi covid 19 ini. Untuk beberapa pertemuan metode tanya jawab dan ceramah digunakan menstimulasi siswa dengan pembelajaran introduction to common vocabulary. Kegiatan ini dapat mereka lakukan dengan belajar sambil bermain sangat sesuai dengan tingkat kelas mereka yang masih membutuhkan suasana bermain, stigma bahwa belajar bahasa Inggris sulit tidak benar tergantung bagaimana guru melakukan pembelajaran semenarik mungkin seperti dengan menggunakan sampah plastik untuk belajar vocabulary.
THE METHODS OF ENGLISH TEACHING AT TESP’S CLASS Rosni Harahap
Linguistik : Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 9, No 1 (2024): LINGUISTIK: Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/linguistik.v9i1.99-105

Abstract

Mata kuliah TESP (Mts, MA, dan SMK) adalah mata kuliah yang penting untuk dijarkan kepada mahasiwa program jurusan Pendidikan Bahasa Inggris karena akan terdapat banyak metode yang akan mereka pelajari dengan harapan kelak mereka mampu mengajarkan anak didiknya dengan baik.Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan fenomena atau aktivitas yang sesungguhnya terjadi didalam kelas mata kuliah TESP. Ada banyak metode pembelajaran yang dipresentasikan mahasiswa baik secara berkelompok maupun secara individu. Semuanya dianalisis dan dijabarkan secara rinci. Metode diskriptif dipilih sebagai metode penelitian ini karena menjabarkan realita dikelas TESP. Semua mahasiswa berjumlah 20 orang disemester 3 tahun akademik 2023-2024. Berikut ini adalah metode yang berjumlah 13 metode; (1) Cooperative learning (2) Community Language Learning (CLL) (3) Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) (4) Reciprocal Teaching (5) Jigsaw (6) Audio Lingual (7) Problem Based Learning (8) Total Physical Response (9) Think Pair Share (10) Self Directed Method (11) Number Head Together (12) Constructivism dan (13) Student Team Achievement Division (STAD). Semua metode dijelaskan dan dijabarkan dibagian penjelasan penelitian ini.
PENGUATAN SEKOLAH PENGGERAK DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Raja Ritonga; Harahap, Rosni; Adawiah, Robiyatul
Journal of Community Dedication and Development (Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol. 2 No. 2 (2022): Edisi Juli - Desember 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memperkuat peran sekolah sebagai agen perubahan melalui implementasi pendekatan pembelajaran berdiferensiasi. Pengabdian ini dilaksanakan dengan merancang dan menerapkan program "Sekolah Penggerak" sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di tingkat sekolah dasar. Program ini mencakup pelatihan guru, penyediaan sumber daya pembelajaran beragam, dan pembentukan tim pengembangan kurikulum. Melalui kolaborasi yang erat antara sekolah, guru, dan pihak berkepentingan lainnya, program ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran inklusif yang memadukan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Hasil dari implementasi dari kegiatan pengabdian ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam partisipasi siswa, motivasi belajar, dan pencapaian akademis. Selain itu, pelibatan orang tua dan komunitas dalam mendukung program ini juga memberikan dampak positif pada atmosfer sekolah. Pengabdian ini memberikan kontribusi pada pemahaman tentang pentingnya peran sekolah sebagai pusat penggerak dalam menerapkan pendekatan pembelajaran berdiferensiasi untuk meningkatkan mutu pendidikan di tingkat dasar.
PENGUATAN SEKOLAH PENGGERAK DALAM OPTIMALISASI PERAN KOMUNITAS BELAJAR Ritonga, Raja; Harahap, Rosni; Robiyatul Adawiyah; Harahap, Haritsah Hammamah
Journal of Community Dedication and Development (Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol. 3 No. 2 (2023): Juli- Desember 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pengabdian ini dilakukan pada sekolah penggerak di Kabupaten Deli Serdang. Kemajuan teknologi harus diimbangi dengan kompetensi dan kerjasama antar pendidik. Peserta didik sebagai objek dalam pembelajaran harus dikawal dengan baik oleh para guru. Kemajuan capaian peserta didik harus menjadi lompatan untuk menentukan strategi pembelajaran berikutnya. Tentu tugas besar ini tidak mudah jika dilakukan oleh masing-masing individu guru. Oleh karena itu, pembentukan Komunitas Belajar (Kombel) di internal guru-guru pada satuan penididkan akan memberikan solusi yang sangat efektif. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah bentuk lokakarya yang meliputi tahapan mulai dari diri, ruang kolaborasi, demostrasi kontekstual dan aksi nyata. Sedangkan materi dalam kegiatan pengabdian ini menggunakan bahan ajar yang telah ditetapkan oleh Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Sumatera Utara. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa sekolah yang didampingi telah mampu membuat rancangan untuk aksi nyata yang akan diterapkan di Satuan Pendidikan masing-masing. Selain itu, para peserta semakin memahami fungsi dan peran Komunitas Belajar dalam meningkatkan presetasi peserta didik dan penyelesaian setiap permasalahan pada Satuan Pendidikan. Sebagai kesimpulan bahwa peserta pada kegiatan penguatan Satuan Pendidikan telah dapat memahami dengan baik terkait Komunitas Belajar.