cover
Contact Name
Iwan Ridwan
Contact Email
iwan.ridwan@polban.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
fluida@polban.ac.id
Editorial Address
Jl. Gegerkalong Hilir, Ds. Ciwaruga Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat Kotak Pos Bandung 1234 Kode Pos 40559 Gedung Jurusan Teknik Kimia
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
FLUIDA
ISSN : 14128543     EISSN : 27237680     DOI : https://doi.org/10.35313/fluida
FLUIDA (FLD, ISSN: 1412-8543, e-ISSN: 2723-7680) is a science and technology journal that contains articles taken from laboratory research results, simulation results of problems, conceptual analysis (the study of problem-solving in writing) about the production process, troubleshooting, and maintenance as well as results of studies/evaluations of the performance of a system process, especially in the fields of Chemical Engineering, Sustainable and Renewable Energy, Bioprocess Technology, and Food Technology.
Articles 122 Documents
Evaluasi Kondisi Operasi Proses Pencampuran Bahan Pada Pembuatan Produk Chloroprene Rubber (Studi Deskriptif Di Industri Polimer) Ishmar Balda Fauzan; Nelsa Rahmita; Bintang Iwhan Moehady
Fluida Vol 11 No 1 (2015): FLUIDA
Publisher : Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/fluida.v11i1.557

Abstract

Chloroprene rubber adalah salah satu jenis karet sintetis yang biasa dikenal dengan namaNeoprene. Proses pembuatan chloroprene rubber dengan cara pencampuran bahan-bahan yang terdiri dari polimer, oil, bahan kimia, carbon, dan accelerator. Pencampuran chloroprene rubber menggunakan mesin mixing yang dinamakan kneader.Pada produksi chloroprene rubber di industri, terdapat dispersi bintik putih. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kondisi operasi optimum pada proses pencampuran bahan pada produksi chloroprene rubber yang tidak terdispersi, terdispersi, dan mendapatkan efisiensi pencampuran. Indikator keberhasilan proses yaitu jika tidak terdapat bintik putih secara visual dan memiliki persen dispersi <0,5%. Evaluasi terhadap produk chloroprene rubber dilakukan dengan menganalisis % jumlah produk chloroprene rubber yang terdispersi bintik putih dengan cara visual dan mengevaluasi kondisi proses dengan beberapa variasi. Kondisi operasi proses meliputi temperatur pencampuran, kecepatan putar rotor, dan waktu pencampuran. Variasi temperatur operasi yang diambil adalah 72°C, 74°C, 76°C, 78°C, dan 86°C. Kecepatan putar rotor dengan variasi 21rpm, 23rpm, 25rpm, 28rpm, dan 30rpm. Variasi waktu pencampuran yaitu pada 14,5 menit, 15 menit, 17 menit, 18 menit, dan 20 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi operasi optimum terjadi pada 86°C, 30rpm, dan 18 menit yaitu produk tidak memiliki bintik putih, dengan jumlah produk terdispersi 0,49% dan memiliki efisiensi pencampuran sebesar 4,5%, sehingga memenuhi kriteria indikator keberhasilan.
Studi Awal Pengambilan Kembali Aluminium Dari Limbah Kemasan Sebagai Alumina Dewi Widyabudiningsih; Endang Widiastuti
Fluida Vol 11 No 1 (2015): FLUIDA
Publisher : Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/fluida.v11i1.558

Abstract

Pada dewasa ini, selain besi, aluminium merupakan logam yang paling banyak digunakan di sektor industri dibandingkan dengan logam lain, salah satunya sebagai kemasan. Kemasan yang terbuat dari aluminium ini banyak digunakan untuk mengemas produk makanan dan minuman, yang jika sudah digunakan isinya, maka wadah kemasan ini akan menjadi sampah. Sampah ini termasuk sampah anorganik yang tidak akan terurai secara alami dan memerlukan pengolahan tertentu untuk menguraikannya. Proses pengambilan kembali aluminium dari limbah ini dilakukan dengan metode gravimetri yaitu melarutkan limbah tersebut dengan HCl 18%. Untuk memisahkan ion-ion yang tidak diinginkan, maka digunakan pereaksi tambahan seperti asam suksinat 5%, 2 gram urea dan 5 gram ammonium klorida. Untuk menghilangkan kandungan air dari endapan maka dilakukan proses pembakaran. Pembakaran ini juga berfungsi untuk menghasilkan endapan murni yang diperoleh dari proses pengambilan aluminium sebagai alumina dari limbah kemasan tersebut. Pada suhu ruang (27oC), HCl 18% merupakan pelarut yang baik untuk melarutkan sampel yang mengandung aluminium. Alumina terbanyak didapat dari sampel yang berbentuk pizza pans yaitu 8,8203 gram dari 5 gram sampel, dengan persentase aluminium sebesar 93,39%.
Pemisahan Emulsi CPO (Crude Palm Oil)–Air pada Horizontal T-Junction ke Atas 60˚ dan 90˚ Agato Agato; Alfeus Sunarso; Dominikus Sulistiono
Fluida Vol 12 No 1 (2019): FLUIDA
Publisher : Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/fluida.v12i1.1349

Abstract

Emulsi CPO-air merupakan aliran dua fase yang tidak dapat menyatu dan bila dialirkan dalam pipa akan membentuk pola aliran. Pemisahan fase cair-cair dilakukan pada pola aliran strata (stratified) yang terbentuk dalam pipa horizontal. Pemisahan fase cair-cair dilakukan pada sistem horizontal t-junction. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh pemisahan fase CPO (crude palm oil)-air pada horizontal t-junction ke atas dengan sudut 60˚ dan 90˚. Pola aliran dan pemisahan fase diamati pada horizontal t-junction ke atas dengan sudut 60˚ dan 90˚ pipa aklirik transparan dengan diameter dalam 25,4 mm. Kecepatan superfacial CPO (SCPO)-air (SW) yang digunakan bervariasi pada rentang 0,10-0,35 m/s dengan interval 0,05 m/s. Pencatatan data menggunakann perangkat keras Ns.One/32 berbasis mikrokontroler AVR Atmega 32. Pemisahan fase terbaik untuk horizontal t-junction 60˚ terjadi pada SW 0,1 m/s dan SCPO 0,11 m/s, sedangkan pemisahan fase terbaik untuk horizontal t-junction 90˚ terjadi pada SW 0,1 m/s dan SCPO 0,20 m/s.
Pengaruh Waktu dan Suhu terhadap Proses Pengeringan Bawang Merah menggunakan Tray Dryer Rintis Manfaati; Hibah Baskoro; Muhammad Muhlis Rifai
Fluida Vol 12 No 2 (2019): FLUIDA
Publisher : Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/fluida.v12i2.1596

Abstract

Peningkatan produksi bawang merah akan membuat stok melimpah dan harga bawang merah akan turun. Produk olahan bawang merah bertujuan untuk memperpanjang daya simpan dan meningkatkan nilai tambah. Salah satu metoda pengolahan dan pengawetan makanan adalah melalui pengeringan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui suhu dan waktu pengeringan optimum serta laju pengeringan bawang merah menggunakan Tray dryer. Pada penelitian ini suhu pengeringan divariasikan pada range 50 -70oC, waktu pengeringan pada range 4-8 jam dan laju udara pengeringan 2,0 m/s . Analisis yang dilakukan terhadap produk adalah nilai kadar air menggunakan metode Gravimetri, kadar abu menggunakan metode pengabuan langsung/kering, dan kadar protein menggunakan metode Kjehdahl. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu optimum pengeringan bawang merah menggunakan Tray dryer adalah 70˚C dan waktu optimum pengeringan adalah 7 jam. Produk pengeringan memiliki nilai kadar air sebesar 4%, kadar abu 3,95%, dan kadar protein 2,3%.
Optimasi Kondisi Operasi Kolom Destilasi untuk Meningkatkan Konsentrasi Ethylene Dichloride (EDC) Umpan Furnace (Studi di PT Asahimas Chemical) Bintang Iwhan Moehady; Amanda Putri; Esa Mayasari
Fluida Vol 12 No 1 (2019): FLUIDA
Publisher : Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/fluida.v12i1.1600

Abstract

Ethylene Dichloride (EDC) dengan konsentrasi yang tinggi akan menghasilkan Vinyl Chloride Monomer (VCM) dengan konsentrasi yang tinggi. EDC akan mengalami perengkanhan menjadi VCM didalam peralatan yang disebut furnace. Konsentrasi EDC yang tinggi akan memperpanjang umur furnace karena terdapat lebih sedikit High Boiling Component (HBC) yang mengakibatkan terbentuknya coke. Konsentrasi EDC rata-rata yang ada sebesar 99,6% (w/w). Pada penelitian ini dilakukan simulasi untuk meningkatan konsentrasi EDC di aliran atas kolom distilasi TW-303 lebih besar atau sama dengan 0,2 % (w/w) dari 99,6% (w/w). Optimasi variabel yang dilakukan adalah laju alir refluk kolom distilasi TW-304, tekanan kolom bagian bawah TW-304 dan tekanan kolom bagian atas TW-303. Hasil optimasi menunjukkan dapat dilakukannya peningkatan konsentrasi EDC di aliran atas kolom distilasi TW-303 sebanyak 0,2% (w/w) dengan laju alir 77063,0859 kg/h. EDC dengan konsentrasi tersebut dapat meningkatkan umur furnace sampai dengan 1,5-2 tahun.
Penentuan Tekanan dan Waktu Optimum dalam Pembuatan Serbuk Telur menggunakan Oven Vakum Emmanuela Widyanti; Endang Kusumawati; Argit Fajar Sukmana; Zaki Maulana Ahmad Mudzakkir
Fluida Vol 12 No 2 (2019): FLUIDA
Publisher : Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/fluida.v12i2.1601

Abstract

Penelitian tentang pengeringan telur ayam menggunakan oven vakum dilakukan untuk mendapatkan kondisi terbaik dari serbuk telur, sehingga kualitas tidak berubah. Penelitian pendahuluan dalam mendapatkan air dalam kesetimbangan, menggunakan metode tray drying, dilakukan pada suhu 44°C untuk menjaga degradasi protein. Air dalam telur mencapai kesetimbangan sebesar 4,84%. Penentuan tekanan optimum dilakukan pada oven vakum, dengan variasi tekanan 80, 160, 240, 320, 400 mbar Absolut, didapatkan pada 80 mbar Absolut, yaitu terjadi pengurangan massa telur 33,76 g dan kadar air sebesar 4,76%. Variasi waktu pengeringan pada menit ke 40, 80, 120, 160, dan 200, didapatkan penurunan massa telur pada menit ke 160 sebesar 37,87 g dengan kadar air sebesar 1,12%. Analisis kadar protein serbuk telur menggunakan spektrofotometri metode biuret, didapatkan peningkatan 15,37 – 80,66% dan lemak menggunakan ekstraksi soxhlet terjadi penurunan dari 43,53 - 37,47%. dari menit 80 sampai 160. Penampilan serbuk telur setelah 25 hari menunjukkan hasil yang baik, karena tidak berubah warna, bau dan fisik.
Pemisahan Bahan Aktif dalam Buah Sosis (Kigelia africana) dengan Metode Ekstraksi Padat-Cair (Leaching) Ahmad Fauzan; Mukhtar Ghozali; Tri Reksa Saputra; Heni Khautsar Muchtari; Maria Rosa Mistika Mopa
Fluida Vol 13 No 1 (2020): FLUIDA
Publisher : Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/fluida.v13i1.1603

Abstract

ABSTRAK Industri kosmetik dan farmasi merupakan contoh industri yang saat ini banyak menggunakan bahan alami sebagai bahan baku dalam pembuatan produknya. Salah satu tanaman herbal adalah buah sosis. Buah sosis mengandung senyawa-senyawa aktif penting bagi manusia, yaitu flavonoid, iridoid, naphthoquinone, dan coumarin. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan jenis pelarut, rasio pelarut/bahan baku, waktu operasi, dan persen yield terbaik dalam proses ekstraksi buah sosis dengan metode ekstraksi soxhlet pada variasi jenis pelarut (etanol 96% dan metanol), rasio volume pelarut/berat bahan baku (8:1, 10:1, 12:1), dan waktu operasi (1,2, dan 3 jam). Berdasarkan data yang diperoleh, ekstrak terbaik yaitu ekstrak yang menggunakan pelarut metanol, waktu ekstraksi selama 3 jam, dan rasio pelarut/bahan baku yaitu 10:1, dengan perolehan yield sebesar 33,12%. Hasil uji kualitatif menunjukkan bahwa pada ekstrak tersebut mengandung empat senyawa yang diinginkan. Sementara hasil uji kuantitatif menunjukkan bahwa pada ekstrak metanol buah sosis tersebut terkandung flavonoid sebanyak 5168 ppm. Kata kunci: Buah sosis, ektraksi, flavonoid, iridoid, naphthoquinone ABSTRACT Cosmetic and pharmaceutical industry are two examples of some industries that currently uses a lot of chemical substances as the raw materials to produce their products. But there has been some research about natural substances to replace chemical substances as the raw materials. One of the natural substances is sausage fruit. Sausage fruit contains important bio active compounds for human life such as flavonoids, iridoids, naphthoquinones, and coumarins. In this research, the extraction of bioactive compounds from sausage fruit with soxhlet extraction process has been studied. The purpose of this experiment is to determine the best type of solvent, solvent to solid ratio, and operating time with varying: type of solvent (methanol and ethanol), volume solvent to weight solid ratio (8:1, 10:1, 12:1), and operating time (1-3 hours). The experiment found that the optimal extraction conditions were as follows: methanol as the solvent, extraction time 3 hours, and the solvent-solid ratio of 10:1 with a yield of 33,12%. The result of a qualitative test of the extract shows that the extract contains flavonoids, iridoids, naphthoquinones, and coumarins. Meanwhile, the result of a quantitative test shows that the extract contains flavonoids as much as 5168 ppm. Keywords: Sausage fruit, extraction, flavonoid, iridoid, naphthoquinone
Pengaruh Ukuran Adsorben Kulit Pisang Kepok terhadap Penurunan Nilai Asam Lemak Bebas Minyak Goreng Bekas Joko Suryadi; Endang Widiastuti; Mohammad Idris Asyraf Ali; Zulfany Ali
Fluida Vol 12 No 2 (2019): FLUIDA
Publisher : Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/fluida.v12i2.1616

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat perbaikan kualitas terhadap jelantah yang dapat dilakukan kulit pisang kepok. Minyak jelantah yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari penjual gorengan dan didiamkan selama 24 jam sebelum diproses lebih lanjut. Metode adsorpsi yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah metode batch pada temperature 40 oC dengan waktu kontak pada 30 dan 60 menit. Kecepatan pengadukan diatur pada 500 rpm. Ukuran adsorben divariasikan pada 35, 60, dan 230 mesh. Karakterisasi yang dilakukan pada adsorben adalah kapasitas adsorpsi dengan variasi massa menggunakan metode iodin. Parameter kualitas jelantah adalah persen perubahan nilai asam lemak bebas sebelum dan sesudah perlakuan adsorpsi. Karakteristik kulit pisang sebagai adsorben dengan efisiensi terbesar ditunjukkan pada kulit pisang pada ukuran 230 mesh sebanyak 2 gram sebesar 73,38%. Persentase penurunan asam lemak bebas terbesar ditunjukkan pada kulit pisang pada ukuran 35 mesh dengan pengadukan selama 60 menit dengan nilai 8,57%.
Pengaruh Gelling Agent terhadap Pembentukan Oleogel Berbasis Canola Oil Dhyna Analyes Trirahayu; Budi Santoso
Fluida Vol 12 No 2 (2019): FLUIDA
Publisher : Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/fluida.v12i2.1618

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan kekayaan hayati tinggi. Salah satu hasil kehutanan yang melimpah di Indonesia adalah pulp. Selain sebagai kertas, pulp juga dapat diolah menjadi produk turunan lain yang memiliki nilai jual lebih tinggi, salah satunya selulosa. Kandungan selulosa dalam pulp cukup tinggi dapat mencapai lebih dari 90%. Dari selulosa ini banyak produk turunan yang dapat dihasilkan dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi dan sangat bermanfaat. Turunan selulosa dapat dimanfaatkan sebagai gelling agent salah satunya untuk membentuk oleogel. Oleogel adalah gel di mana fasa cairnya adalah minyak, berbeda dengan hidrogel, yang memiliki fasa cair air. Potensi aplikasi dari oleogel sangat beragam di industri makanan, farmasi, kosmetik, dan petrokimia. Salah satu produk turunan selulosa yang dapat dimanfaatkan sebagai gelling agent adalah hydroxypropyl methyl cellulose (HPMC). Penelitian ini bertujuan untuk melakukan observasi terhadap pembentukan oleogel berbasis minyak canola dengan menggunakan HPMC dan Xanthan Gum (XG) sebagai gelling agents. Pembentukan oleogel dilakukan menggunakan kombinasi HPMC dan XG dengan komposisi yang divariasikan menggunakan metode pengadukan. Oleogel terbaik diperoleh menggunakan kombinasi gelling agent HPMC : XG = 1 : 1 sebanyak 2 gr (2% b/b).
Pengaruh “Drive Head” terhadap Efisiensi dan Kemampuan “Delivery Head” Maksimum pada Pompa Hidram Ahmad Rifandi; Zayyin Kamil Billiman
Fluida Vol 12 No 1 (2019): FLUIDA
Publisher : Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/fluida.v12i1.1619

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh ketinggian sumber air (drive head) terhadap efisiensi dan kemampuan maksimum memompa air (delivery head) pada pompa jenis hidram. Pompa hidram yang dibuat terdiri dari ukuran ½, ¾, dan 1 in. Dalam penelitian ini, air dialirkan dari tangki penampung sebagai sumber air melalui “drive pipe”, selanjutnya pompa hidram memompakan air tersebut ke tempat yang lebih tinggi melalui “delivery pipe”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi sumber air umpan (drive head) dan tinggi tangki air penampung (delivery head) berpengaruh terhadap efisiensi pompa. Semakin besar drive head (h) dan delivery head (H), untuk semua ukuran pompa, efisiensi pompa semakin menurun. Efisiensi tertinggi pompa yaitu pada pompa hidram ukuran 1 in dimana drive head (h) pompa tersebut setinggi 0,55 m dan delivery head (H) setinggi 3 m dengan efisiensi sebesar 56,73 %. Tinggi sumber air umpan (drive head) berpengaruh terhadap delivery head maksimum (Hmax), semakin besar drive head (h) semakin besar delivery head maksimumnya (Hmax).

Page 2 of 13 | Total Record : 122