cover
Contact Name
Iwan Ridwan
Contact Email
iwan.ridwan@polban.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
fluida@polban.ac.id
Editorial Address
Jl. Gegerkalong Hilir, Ds. Ciwaruga Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat Kotak Pos Bandung 1234 Kode Pos 40559 Gedung Jurusan Teknik Kimia
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
FLUIDA
ISSN : 14128543     EISSN : 27237680     DOI : https://doi.org/10.35313/fluida
FLUIDA (FLD, ISSN: 1412-8543, e-ISSN: 2723-7680) is a science and technology journal that contains articles taken from laboratory research results, simulation results of problems, conceptual analysis (the study of problem-solving in writing) about the production process, troubleshooting, and maintenance as well as results of studies/evaluations of the performance of a system process, especially in the fields of Chemical Engineering, Sustainable and Renewable Energy, Bioprocess Technology, and Food Technology.
Articles 122 Documents
Hidrodinamika Reaktor Kolom Gelembung dengan Isian Unggun pada Prorses Penyerapan Gas CO2 Oleh Larutan NaOH Hendriyana; Gatot Trilaksono; Bambang H Prabowo; Lulu Nurdini
Fluida Vol 14 No 1 (2021): FLUIDA
Publisher : Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/fluida.v14i1.2729

Abstract

Penelitian ini bertujuan merancang dan menguji sebuah reaktor kolom gelembung. Reaktor kolom gelembung yang dirancang diharapkan dapat digunakan untuk mereaksikan reaktan multi-fasa. Reaktor yang telah dirancang diuji dengan sistem reaksi antara gas CO2 dan larutan NaOH. Reaktor dioperasikan pada kondisi tekanan atmosferik. Pengaruh beberapa variabel seperti kecepatan gas superfisial, konsentrasi NaOH dan unggun isian telah diujikan terhadap kinerja reaktor kolom gelembung. Kecepatan gas superfisial bervariasi dari 2,75.10-3 hingga 3,46.10-3 m/s dan konsentrasi natrium hidroksida bervariasi 0,5 M dan 1 M. Reaktor kolom gelembung dievaluasi tanpa dan dengan unggun di dalam reaktor. Parameter kinerja reaktor kolom gelembung yang digunakan adalah gas holdup dan konstanta laju reaksi. Gas holdup untuk reaktor dengan isian unggun lebih kecil 3 sampai 5 kali dibandingkan dengan kolom tanpa isian unggun. Sedangkan laju reaksi meningkat dengan adanya penambahan unggun ke dalam kolom. Peningkatan kecepatan gas superficial dapat meningkatkan nilai gas holdup dan laju reaksi. Konsentrasi reaktan natrium hidroksida juga memberikan pengaruh positif terhadap gas holdup dan laju reaksi.
Pengaruh Waktu Proses pada Desalinasi Air Laut dengan Metode Elektrokoagulasi secara Batch Rifki Ardiansyah; Triyoga Meiditama Putra; Dian Ratna Suminar; Agustinus Ngatin
Fluida Vol 14 No 2 (2021): FLUIDA
Publisher : Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/fluida.v14i2.2828

Abstract

ABSTRAK Salah satu upaya untuk menjaga persediaan air yaitu dengan cara menurunkan parameter air laut agar memenuhi parameter air tawar menggunakan metode elektrokoagulasi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh waktu proses elektrokoagulasi terhadap penurunan TDS, kekeruhan, kadar Cl, dan kadar Fe. Selain itu, untuk mengetahui perbandingan antara elektroda Al dan Fe. Air laut diambil dari Pantai Pelabuhan Ratu. Elektroda yang digunakan adalah Al dan Fe dengan ukuran 15x10 cm2. Tegangan yang digunakan yaitu 5 volt atau rapat arus sebesar 0,137 A/dm2 dengan waktu proses 15, 30, 45, dan 60 menit serta volume bahan bakunya 4 Liter. Penelitian dengan waktu proses 30 menit dan proses pengendapan selama satu hari mampu menurunkan kekeruhan hingga 2,28 NTU (55,07%); TDS hingga 1.010 mg/L (3,71%); kadar Cl hingga 271,98 mg/L (3,52%); dan kadar Fe 0,05 mg/L (40,65%). Proses elektrokoagulasi menggunakan elektroda aluminium lebih baik dibandingkan elektroda besi pada waktu proses 30 menit. ABSTRACT One of the efforts to maintain water supply is by lowering seawater parameters to meet freshwater parameters using the electrocoagulation method. This study aims to study the effect of electrocoagulation process time on the decrease in TDS, turbidity, Cl content, and Fe content. In addition, to determine the comparison between Al and Fe electrodes. Seawater is taken from Pelabuhan Ratu Beach. The electrodes used are Al and Fe with a size of 15x10 cm2. The voltage used is 5 volts or a current density of 0,137 A/dm2 with processing times of 15, 30, 45, and 60 minutes and the volume of the raw material is 4 liters. Research with a processing time of 30 minutes and sedimentation for one day was able to reduce turbidity up to 2,28 NTU (55,07%); TDS up to 1.010 mg/L (3,71%); Cl content up to 271,98 mg/L (3,52%); and Fe content of 0,05 mg/L (40,65%). The electrocoagulation process using aluminum electrodes was better than iron electrodes at a processing time of 30 minutes.
Pengaruh Perbandingan Katalis ZSM-5 dengan Katalis Alumina terhadap Pembentukan Biofuel dengan Bahan Baku Minyak Jelantah Paqih Purnama Alam; I Wayah Adithama Nugraha; Mukhtar Ghozali; Dian Ratna Suminar
Fluida Vol 14 No 2 (2021): FLUIDA
Publisher : Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/fluida.v14i2.2868

Abstract

The average consumption rate of cooking oil in Indonesia on 2019 was 61 million litre. Because of that makes the waste cooking oil produces very high to. To prevent the consument littering the waste cooking oil, we can recycle it to be biofuel with many fraction such as biodiesel, biogasoline, and biokerosene. There are many ways to process the waste cooking oil to be, biofuel one of them is catalytic cracking. This study is induct by observe the biofuel that form from the catalytic cracking process with cooking oil as the base material using a hybrid catalyst ZSM-5/Alumina. The purpose of this study is to observe the influence of ZSM-5 and Alumina ratio as heterogenic catalyst and also the used of the catalyst frequently. The highest conversion of liquid product was produce with value 41,67% at alumina variation of 17,5%. The used of catalyst frequently will affect the decrease amount of liquid product that produce. The analysis of chemical properties using GC-MS obtained the amount of kerosene 29,917 %; gasoline 3,996 %; and diesel 10,1 %. The other product was carboxylics acids,alcohol, and unidentified compound. Keyword : Cooking oil, biofuel, ZSM-5, Alumina, catalytic cracking
Pemurnian Kitosan Hasil Fermentasi Limbah Cangkang Kepiting Menggunakan Pelarut Asam Asetat Holis Muhlis; Alfariz Dwi Pradana; Unung Leoanggraini
Fluida Vol 14 No 2 (2021): FLUIDA
Publisher : Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/fluida.v14i2.3097

Abstract

Kitosan dapat diperoleh melelaui proses fermentasi yang dilakukan secara sekuensial menggunakan bakteri Lactobacillus acidophilus dan Bacillus subtilis. Salah satu upaya peningkatan kualitas produk kitosan dapat dilakukan dengan proses pemurnian melalui metode ekstraksi padat cair dengan pelarut asam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi rasio kitosan hasil fermentasi dengan pelarut asam asetat 1% terhadap tingkat kemurnian kitosan yang dihasilkan. Proses pemurnian kitosan dilakukan dengan variasi rasio kitosan hasil fermentasi terhadap pelarut asam asetat 1% pada perbandingan 1:60, 1:80, 1:100 dan 1:120 (b/v). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum proses pemurnian kitosan diperoleh pada rasio 1:60 dengan nilai kadar air, kadar abu, kadar protein, kelarutan dalam asam asetat 1% dan derajat deasetilasi berturut-turut sebesar 24,3%, 58,6%, 9,2%, 93,3% dan 75,5%.
Penentuan Kesetimbangan Leaching Antosianin dari Kelopak Bunga Rosella Menggunakan Continuous Screw Extractor Fitria Yulistiani; Nurcahyo
Fluida Vol 14 No 1 (2021): FLUIDA
Publisher : Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/fluida.v14i1.3390

Abstract

Rosella merupakan salah satu sumber zat antosianin. Antosianin diambil dari kelopak bunga rosella menggunakan metode leaching. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan tahap kesetimbangan leaching antosianin dari kelopak bunga Rosella menggunakan continous screw extractor. Tahapan leaching dimulai dengan penyaringan dan pengecilan ukuran kelopak bunga rosella. Selanjutnya, dilakukan variasi rasio pelarut dan padatan (L/S) pada tahap maserasi. Konsentrasi hasil ekstrak (overflow) dan cairan hasil perasan (underflow) digunakan untuk membuat diagram kesetimbangan yang kemudian digunakan untuk perancangan dan penentuan jumlah tahap kesetimbangan. Rasio pelarut dan padatan yang digunakan pada screw extractor yaitu 1,5:1, waktu kontak efektif 411 detik, laju alir pelarut air 1,633 g/detik, dan laju alir padatan 1,089 g/detik. Dengan menggunakan diagram kesetimbangan, didapatkan NTU (Number of Transfer Unit) sebesar 4 tahap, panjang kolom (Z) sebesar 0,42 m, dan nilai HTU (Height of Transfer Unit) sebesar 0,12 m.
Distilasi Azeotrop Campuran Etanol-Air untuk Meningkatkan Kadar Etanol menggunakan Entrainer Etil Asetat Retno Indarti; Rintis Manfaati; Ari Marlina; Keryanti
Fluida Vol 14 No 1 (2021): FLUIDA
Publisher : Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/fluida.v14i1.3426

Abstract

Bioetanol yang dapat digunakan sebagai campuran bahan bakar alternatif harus memiliki kadar 99%, sehingga perlu dilakukan proses pemurnian terhadap campuran etanol yang masih mengandung air. Distilasi sederhana campuran etanol-air menggunakan bahan tambahan (entrainer) etil asetat dapat dilakukan untuk meningkatkan kadar etanol. Pada penelitian ini, pemurnian etanol dilakukan dengan proses distilasi azeotrop pada tekanan atmosfer dan suhu penangas air sebesar 70-75oC. Komposisi umpan yang terdiri dari campuran etanol yang mengandung air dan etil asetat sebagai entrainer. Penelitian dilakukan sebanyak 5 run dengan variasi penambahan etil asetat ke dalam umpan sebanyak 10% v/v, 20% v/v, 30% v/v, 40% v/v dan 50% v/v. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu penambahan etil asetat ke dalam umpan yang menunjukkan kadar etanol tertinggi dengan waktu yang paling singkat ialah pada penambahan etil asetat sebagai entrainer yaitu sebesar 30% v/v, yang terdiri dari campuran 15 ml etil asetat dan 35 ml etanol 80%. Hasil analisis yang dilakukan dengan kromatografi gas diperoleh konsentrasi etanol sebesar 99.80% dan waktu distilasi selama 90 menit
Optimasi Penggunaan Piperazine dalam Campuran MDEA pada Proses Absorpsi Gas Alam Rispiandi; Saripudin
Fluida Vol 14 No 1 (2021): FLUIDA
Publisher : Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/fluida.v14i1.3451

Abstract

Gas CO2 adalah gas asam dan merupakan kontaminan utama yang terkandung pada gas alam yang harus dihilangkan untuk menghindari masalah pada proses pemanfaatannya. Jika bercampur dengan air, gas CO2 akan membentuk senyawa asam yang korosif yang merusak sistem perpipaan, mengurangi kapasitas perpipaan dan akan membeku di dalam pipa pada temperatur rendah. Dewasa ini pelarut MDEA paling banyak digunakan pada absorpsi CO2 dari gas alam karena tidak korosif dan lebih ramah terhadap lingkungan. Namun begitu, untuk meningkatkan daya serap MDEA terhadap CO2 diperlukan zat aktivator yaitu Piperazine. Piperazin berfungsi sebagai katalis yang mempercepat absorbsi CO2 dengan MDEA dimana mekanisme kerjanya adalah dengan mengubah CO2 fasa gas menjadi fasa liquid sehingga mudah larut dalam MDEA. Penelitian ini terdiri dari tiga tahap yaitu validasi model menggunakan data design dan data proses, analisa sensitivitas (simulasi), serta penentuan kondisi optimum beberapa variabel proses. Dari penelitian dihasilkan bahwa konsentrasi piperazin paling optimal adalah 2% massa (MDEA).
Ekstraksi dan Karakterisasi Serat Selulosa dari Tanaman Eceng Gondok (Eichornia Crassipes) Endang Kusumawati; Haryadi
Fluida Vol 14 No 1 (2021): FLUIDA
Publisher : Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/fluida.v14i1.3452

Abstract

Eceng gondok merupakan gulma air yang tumbuh pesat di perairan. Pada penelitian ini dilakukan proses ekstraksi dan karakteristik serat selulosa dari eceng gondok. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan jenis pelarut yang efektif untuk mengekstrak serat selulosa dari tanaman eceng gondok sehingga didapat konversi serat yang optimum.Kandungan batang eceng gondok yang kaya akan selulosa, hemiselulosa dan lignin berpotensi untuk dijadikan bahan dasar pembuatan carbon nanodots (C-Dots) dan kepentingan lainnya. Untuk dijadikan bahan baku C-Dots harus dilakukan pemisahan hemiselulosa dan lignin-nya karena akan berpengaruh pada proses karbonisasi, sehingga perlu dilakukan pretreatment untuk mendapatkan serat selulosa murni. Proses ekstraksi merupakan salah satu cara untuk mendapatkan serat selulosa murni.Proses ekstraksi dilakukan melalui dua tahap proses yaitu proses delignifikasi menggunakan NaOH 4% dan tahap bleaching dengan memvariasikan beberapa jenis pelarut dengan konsentrasi yang seragam, dalam penelitian ini digunakan NaClO2, H2O2 dan HCl masing-masing 3%. Selulosa yang diperoleh dikarakteristik menggunakan FTIR dan HPLC sehingga diperoleh gugus fungsi dan jumlah lignin yang terdapat dalam residu.Pelarut terbaik ditinjau dari berat selulosa yang dihasilkan dan analisis FTIR dan HPLC adalah NaOH 4% NaClO2 3%.Berat selulosa yang dihasilkan lebih banyak dari kedua variasi pelarut lainnya.Analisis FTIR tidak mendeteksi adanya gugus fungsi senyawa lignin pada selulosa.Analisis HPLC diperoleh selulosa lebih murni dari kedua variasi yaitu sebesar 77,6%. Hal ini menunjukkan bahwa produk selulosa yang dihasilkan dari proses ekstraksi dengan pelarut tersebut efektif serta memiliki kemurnian yang tinggi.
Audit Energi unit Kondenser Turbin di PLTP Perspektif Teknik Kimia menggunakan ANFIS Shoerya Shoelarta; Anissa Feni Haryati; Kholiq Hermawan
Fluida Vol 14 No 1 (2021): FLUIDA
Publisher : Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/fluida.v14i1.3475

Abstract

Audit energy merupakan salah satu metoda yang diwajibkan oleh pemerintah RI dalam peningkatan program konservasi energy diindustri sekaligus sebagai peningkatan produksi atau pengurangan biaya konsumsi energi produksi. Program ini dikenal dikenal dengan nama Proper yang dikelola oleh kementrian lingkungan hidup dan kehutanan. PT Geodipa Energi sebagai pemilik Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Patuha yang berkapasitas 60 MW (100%) berusaha mengikuti program ini yang bila lolos akan mendapatkan manfaat berupa insentif. Pengoptimalan kinerja pendinginan baik dikondenser dan cooling tower dengan beberapa parameter yang direkam di DCS digunakan sebaga data input meningkatkan vakum di luaran turbin. Vakum yang dihasilkan akan memperbesar torsi yang dihasilkan sehingga generator terrotasi lebih kuat dan output daya yang dihasilkan meneningkat. Penggunaan artificial intellegence (AI) dalam hal ini ANFIS (Adaptive Neuro Fuzzy Inference System) dikombinasikan dengan pengetahuan praktis teknologi proses kimia dapat memperkirakan optimasi yang akan dicapai. Torsi tambahan ini lebih lanjut diharapkan meningkatkan produksi energi listrik sampai 2 – 3 % dari rata rata 88% kapasits sekarang, tanpa menambah daya pemakaian sendiri (own used power).
Kajian Pustaka Sintesis Nanoselulosa dari Tandan Kosong Kelapa Sawit sebagai Filler Pembuatan Tisu Toilet Irwan Hidayatulloh; Emmanuela Maria Widyanti; Chandra Aztaris; Awalum Melanitria; Lidya Elizabeth
Fluida Vol 15 No 1 (2022): FLUIDA
Publisher : Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/fluida.v15i1.2711

Abstract

Tisu merupakan salah satu jenis kertas yang terbuat dari serat kayu. Peningkatan kebutuhan tisu di masyarakat meningkatkan penebangan pohon. Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) merupakan limbah dari kelapa sawit yang mengandung selulosa tinggi dan memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai filler dalam pembuatan tisu. Penelaahan kajian pustaka ini dilakukan untuk mengetahui potensi pemanfaatan nanoselulosa TKKS sebagai filler pembuatan tisu toilet. Sesuai persyaratan, bahan untuk tisu diharapkan mempunyai kandungan selulosa 70 %. Perhitungan kadar selulosa optimum dengan delignifikasi ditentukan dari regresi linear menggunakan software SPSS Statistics 25. Rancangan variabel proses menggunakan software Minitab 19. Metode perancangan yang digunakan dalam percobaan adalah placket burman. Hasil delignifikasi optimum didapatkan pada suhu 150-160°C, NaOH 15-17,5%, dan waktu 20-40 menit. Ukuran diameter nanoselulosa terkecil sebesar 5-10 nm, didapatkan dengan proses hidrolisis asam menggunakan H2SO4 30% pada suhu 60°C selama 120 menit. Nanoselulosa dapat digunakan sebagai filler dalam pembuatan tisu toilet, karena dapat menghasilkan rongga yang dapat menyerap molekul air dan meningkatkan kekuatan lapisan kertas. Tissue is a type of paper, made from wood fibers. The elevation of tissue necessity in the society will rise the trees logging. Oil palm empty fruit bunches (OPEFB) is waste from oil palm mill which contains high cellulose and has a lot of potential to be used, one of that is as a filler in the manufacture of tissue. The literature review was conducted to determine the potential utilization of cellulose in OPEFB as a filler in the manufacture of toilet paper. According to the requirements, the material for tissue is expected to have a cellulose content of 70%. Estimation of optimum cellulose content with delignification was determined by linear regression using SPSS Statistics 25 software. The optimum delignification results were obtained at a temperature of 150-1600C, NaOH 15-17.5%, and 20-40 minutes. The lowest diameter of nanocellulose is 5-10 nm, obtained by acid hydrolysis using 30% H2SO4 at 600C for 120 minutes. The nanocellulose is used as a filler in the manufacture of toilet paper, because it can produce holes that can absorb water molecules and increase the strength of the paper layer.

Page 5 of 13 | Total Record : 122