cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha
ISSN : 26139677     EISSN : 25992600     DOI : https://doi.org/10.23887
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 49 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 1 (2014):" : 49 Documents clear
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN AO BERORIENTASI ZPD TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMA NEGERI 4 SINGARAJA ., Made Ayu Sri Terpini; ., Prof. Dr.I Made Ardana,M.Pd; ., Dra.Ni Made Sri Mertasari, M.Pd
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha Vol 2, No 1 (2014):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpm.v2i1.3997

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan penalaran matematis siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran AO (Advance Organizer) berorientasi ZPD (Zone of Proximal Development)lebih tinggi dari pada kemampuan penalaran matematis siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian eksperimen semu (quasi experiment).Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Post-test Only Control Group Design. Populasi pada penelitian ini adalah siswa Kelas X-MIPA SMA Negeri 4 Singaraja tahun pelajaran 2013/2014 sebanyak 236 siswa yang terdistribusi ke dalam 6 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kemampuan penalaran matematis siswa.Data hasil tes kemampuan penalaran matematis dianalisis menggunakan Uji-t. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa kemampuan penalaran matematis siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran AO berorientasi ZPD lebih tinggi daripada siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran AO berorientasi ZPD berpengaruh positif terhadap kemampuan penalaran matematis siswa.Kata Kunci : model Advance Organizer, ZPD, kemampuan penalaran matematis This research is aims at to know whether the students mathematical reasoning abilities which is learned by AO (Advance Organizer) learning model oriented ZPD (Zone of Proximal Development) are higher than the students mathematical reasoning abilities which is learned by conventional learning model. This research is categorized as quasi experiment.The research design used in this study is the Post-test Only Control Group Design. The population in this research were the X-MIPA grade students of SMA Negeri 4 Singaraja in academic year 2013/2014, as many as 236 students which is distributed into 6 classes. Sample was chosen using random sampling technique.Data collected in this research is students mathematical reasoning abilities data. The results of students mathematical reasoning abilities test is analyzed by Uji-t. The results of hypothesis testing showed that the students mathematical reasoning abilities which is learned by AO learning model oriented ZPD are higher than the students mathematical reasoning abilities which is learned by conventional learning model. It can be concluded that AO learning model oriented ZPD gives positive effect on the students mathematical reasoning abilities.keyword : AO learning model, ZPD, mathematics reasoning abilities
IMPLEMENTASI STRATEGI RTE BERBANTUAN KARTU KERJA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA ., Agus Ari Gunawan; ., Drs.Djoko Waluyo,M.Sc; ., Drs. Sariyasa,M.Sc., Ph.D
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha Vol 2, No 1 (2014):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpm.v2i1.4029

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatan pemahaman konsep matematika, serta mendeskripsikan tanggapan siswa Kelas VIII SMP Mutiara Singaraja yang dicapai melalui implementasi strategi pembelajaran Rotating Trio Exchange berbantuan kartu kerja. Subjek penelitian adalah siswa Kelas VIII SMP Mutiara Singaraja pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014, sebanyak 41 orang. Dalam penelitian ini data pemahaman konsep diukur menggunakan tes uraian, serta tanggapan siswa dengan angket. Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman konsep mengalami peningkatan dari 56,33 pada tes awal dengan kategori cukup menjadi 59,60 pada siklus I dengan kategori cukup. Pada siklus II mengalami peningkatan dari 59,60 pada siklus I menjadi 65,02 dengan kategori tinggi. Tanggapan siswa terhadap implementasi strategi pembelajaran Rotating Trio Exchange berbantuan kartu kerja adalah 46,83 dalam kategori positif.Kata Kunci : kartu kerja, strategi pembelajaran Rotating Trio Exchange, pemahaman konsep matematika This classroom action research was aimed at finding out the improvement of student’sunderstanding of mathematical concept, and the student’s responses toward the implementation of cooperative instructional srategyRotating Trio Exchange. The subjects of this research were 41 student’s of class VIII in SMP Mutiara Singaraja on the 1st semester in academic year 2013/2014. In this research, the test was applied to collect the data of understanding of mathematical concepts. The student’s response was obtained by using quisioner. The data were analyzed descriptively. The understanding of mathematical concepts in the first cycle increased from 56,33 (medium) in first test to 59,60 ( medium). There was improvement again in second cycle from 59,60 to 65,02 (high). Based on student’s research which was 46,83, the student’s responses were positive.keyword : work sheet, Rotating Trio Exchange learning strategies, understanding of mathematical concept.
Penerapan Model Double Loop Problem Solving (DLPS) Dalam Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa SMP * ., I Komang Adi Indra Pramana; ., Prof. Dr.I Gusti Putu Suharta,M.Si; ., Dra.Ni Nyoman Parwati,M.Pd
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha Vol 2, No 1 (2014):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpm.v2i1.2587

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas VIIIB8 SMP Negeri 4 Singaraja melalui penerapan model pembelajaran DLPS (Double Loop Problem Solving), dan (2) mengetahui tanggapan siswa kelas VIIIB8 SMP Negeri 4 Singaraja terhadap penerapan model pembelajaran DLPS (Double Loop Problem Solving). Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIIIB8 SMP Negeri 4 Singaraja pada semester genap tahun ajaran 2012/2013, sebanyak 29 orang dengan 16 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode (1) observasi, (2) pengumpulan dokumentasi, (3) wawancara, (4) angket, dan (5) tes. Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Hasil penelitian mununjukkan bahwa (1) peningkatan prestasi belajar matematika siswa kelas VIIIB8 SMP Negeri 4 Singaraja melalui penerapan model pembelajaran DLPS (Double Loop Problem Solving), baik secara kuantitatif maupun kualitatif adalah sebagai berikut. Besar peningkatan rata-rata skor Prestasi Belajar matematika siswa secara kuantitatif dari siklus I ke siklus II adalah 17,96 dengan persentase peningkatannya 17,96% yaitu dari 56,90 pada siklus I menjadi 74,86 pada siklus II, sedangkan secara kualitatif dari kategori cukup pada siklus I menjadi baik pada siklus II. Besar peningkatan rata-rata skor prestasi belajar matematika siswa secara kuantitatif dari siklus II ke siklus III adalah 14,08 dengan persentase peningkatannya 14,08% yaitu dari 74,86 pada siklus II menjadi 88,94 pada siklus III, sedangkan secara kualitatif terjadi peningkatan yaitu dari kategori baik menjadi sangat baik, (2) tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran DLPS (Double Loop Problem Solving) adalah positif dengan rata-rata skor tanggapan siswa sebesar 35,20.Kata Kunci : pembelajaran, prestasi belajar, tanggapan siswa. This study was aimed at finding out: (1) the enhancement of students’ mathematics learning achievement of VIIIB8 class in SMP Negeri 4 Singaraja by applying an instructional model DLPS (Double Loop Problem Solving), and (2) the students’ responses toward the apllication of the instructional model DLPS (Double Loop Problem Solving). This research was a classroom action research which was done in three cycles. The subjects of this research were students of VIIIB8 class in SMP Negeri 4 Singaraja in the second semester of academic year 2012/2013, which altogether consist of 29 students; 16 male students and 13 female students. The data were collected by using some methods, they were (1) observation, (2) documentation, (3) interviews, (4) questionnaire, and (5) test. Then, the collected data were analyzed by using descriptive analysis method. The results of this research showed that (1) the enhancement of students’ mathematics learning achievement of VIIIB8 class in SMP Negeri 4 Singaraja by applying the instructional model DLPS (Double Loop Problem Solving), either quantitaively and qualitatively showed that the average score of students’ mathematics learning achievement increased quantitatively from the first cycle (56,90) to the second cycle (74,86) which was amount 17,96, with the enhancement percentage was 17,96%. While, qualitatively it was from “fair” category on the first cycle to be “good” category on the second cycle. The average score of students’ mathematics learning achievement increased quantitatively from the second cycle (74,86) to the third cycle (88,94) which was amount 14,08, with the enhancement percentage was 14,08%. While, qualitatively it was from “good” category on the second cycle to be “very good” category on the third cycle. The students’ responses toward the application of the instructional model DLPS (Double Loop Problem Solving) was positive, by the average score was 35,20.* keyword : instructional model, learning achievement, students’ responses*
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIKA SISWA KELAS VIII NON UNGGULAN SMP NEGERI 6 SINGARAJA ., Putu Novita Santika Dewi; ., Drs.I Putu Wisna Ariawan,M.Si; ., Drs.Djoko Waluyo,M.Sc
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha Vol 2, No 1 (2014):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpm.v2i1.3992

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan berpikir kritis matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFAE) lebih tinggi daripada kemampuan berpikir kritis matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Post-test Only Control Group Design. Adapun populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas VIII Non Unggulan SMP Negeri 6 Singaraja tahun ajaran 2013/2014, yaitu sebanyak 341 siswa. Pengambilan sampel dilakukan secara acak (random sampling). Data kemampuan berpikir kritis matematika siswa dikumpulkan melalui tes kemampuan berpikir kritis matematika yang berbentuk soal uraian dengan jumlah butir soal sebanyak 6 butir. Data hasil tes kemampuan berpikir kritis matematika dianalisis dengan Uji Z satu pihak yaitu pihak kanan. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai Zhitung = 2,36 dan nilai Ztabel = 1,96. Apabila dibandingkan nilai Zhitung > Ztabel. Ini berarti bahwa siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran SFAE mempunyai kemampuan berpikir kritis matematika lebih tinggi daripada siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional. Hal ini berarti bahwa model pembelajaran SFAE berpengaruh positif tehadap kemampuan berpikir kritis matematika siswa.Kata Kunci : model pembelajaran SFAE, berpikir kritis matematika This research is aimed at to know whether the student’s critical thinking skills in mathematic who learned with Student Facilitator and Explaining (SFAE) learning model higher than the student’s critical thinking skills in mathematic who learned with conventional learning model. The research design in this research is the Post-test Only Control Group Design. The population in this research was all regular eighth grade students of SMP Negeri 6 Singaraja in the academic year 2013/2014, as many as 341 students. The process of selecting the sample was done by a random sampling technique. The data of critical thinking skills in mathematic were collected by six items of critical thinking skills in mathematic test. The data of critical thinking skills in mathematic were analyzed by using right tailed Z-test. The result showed that Zobserved = 2,36 and Ztable = 1,96. Therefore, Zobserved is greater than Ztable . So it can be concluded that the student who learned with SFAE learning model have critical thinking skills in mathematic higher than students who learned with conventional learning model. This means that the SFAE learning model has a positive influence on students' critical thinking skills in mathematics.keyword : SFAE learning model, mathematic critical thinking
PENGEMBANGAN LKS BERBASIS OPEN SOURCE SOFTWARE GEOGEBRA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SINGARAJA ., Ni Putu Urip Vidanti; ., Dra. Gst. Ayu Mahayukti,M.Si; ., Drs.I Putu Wisna Ariawan,M.Si
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha Vol 2, No 1 (2014):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpm.v2i1.4008

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan LKS berbasis open source software GeoGebra yang memenuhi kriteria perangkat pembelajaran menurut Nieveen yaitu valid, praktis, dan efektif untuk siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Singaraja. Pengembangan LKS berbasis open source software GeoGebra ini menggunakan model pengembangan four-D yang dimodifikasi menjadi 3 tahap yaitu: (1) tahap define, (2) tahap design, dan (3) tahap develop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat yang dikembangkan yaitu LKS dan media GeoGebra telah memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif. Hasil uji validasi menunjukkan LKS dan media GeoGebra memenuhi kriteria sangat valid. Kepraktisan dari LKS dan media GeoGebra dilihat dari keterlaksanaan LKS dan media GeoGebra saat pelaksanaan uji coba di kelas VIII A6 SMP Negeri 1 Singaraja. Data kepraktisan LKS dan media GeoGebra dikumpulkan melalui angket respon guru dan angket respon siswa terhadap LKS dan media GeoGebra. Berdasarkan hasilnya pengolahan data, LKS dan media GeoGebra mendapat tanggapan sangat positif dari guru maupun siswa, sehingga perangkat tersebut dapat dikatakan praktis. Untuk efektivitas perangkat diukur melalui tes prestasi belajar. Sesuai hasil yang diperoleh LKS dan media GeoGebra sudah dikatakan efektif karena lebih dari 85 % siswa di kelas telah memenuhi kriteria ketuntasan minimal.Kata Kunci : LKS, GeoGebra, Prestasi Belajar, Kualitas perangkat pembelajaran This study was aimed to develop student worksheet based on GeoGebra open source software which are valid, practical, and effective to use by students grade eight in SMP Negeri 1 Singaraja. The development of GeoGebra open source software on this student worksheet applied four-D developmental model which consist of four steps; they were (1) define, (2) design, (3) develop, and (4) disseminate. However, this study was conducted until the third steps because of limited time and cost. The result of this study showed that student worksheet and media of GeoGebra were valid, practical, and effective to be used. The results of validity test indicated that student worksheet and media of GeoGebra were categorized as highly valid. Practicality of student worksheet and media of GeoGebra can be seen from the implemented of student worksheet and media of GeoGebra when do testing in A6 eighth grade student of SMP Negeri 1 Singaraja. Student worksheet practically data and media of GeoGebra were collected through responses questionnaire from both teacher and student about student worksheet and GeoGebra media. Based on the results of processing data, student worksheet and media of GeoGebra got positive responses from both teachers and students. So, that equipment can be called practical. For the effectiveness equipment measured through students' achievement test. Based on the results, student worksheet and media of GeoGebra can be called effective since more than 85% students in class have fulfilled the minimum completeness criteria.keyword : Students Worksheet, Media of GeoGebra, Students’ Achievement, Learning materials Quantity
MODEL PEMECAHAN MASALAH DENGAN METODE MEANS- ENDS ANALYSIS UNTUK MENINGKATKAN PEMECAHAN MASALAH DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA ., I Gusti Lanang Agung Edi Suteja; ., Prof. Dr.I Made Ardana,M.Pd; ., Dra. Gst. Ayu Mahayukti,M.Si
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha Vol 2, No 1 (2014):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpm.v2i1.2582

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1)meningkatkan kemampuan pemecahan masalah,(2)kepercayaan diri siswa dan (3)tanggapan siswa terhadap model pembelajaran pemecahan masalah dengan metode Means-Ends Analysis. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang melibatkan subyek sebanyak 26 orang siswa kelas VIIIB1 SMP Negeri 4 Singaraja pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Data kemampuan pemecahan masalah siswa dikumpulkan dengan menggunakan tes kemampuan pemecahan masalah, data kepercayaan diri dan tanggapan siswa dikumpulkan dengan menggunakan angket. Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan penerapan model pembelajaran pemecahan masalah dengan metode Means Ends Analysis mampu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah serta kepercayaan diri siswa. Tanggapan siswa setelah diterapkan model pembelajaran pemecahan masalah dengan metode Means Ends Analysis tergolong positif.Kata Kunci : model pemecahan masalah, Means-Ends Analysis, pemecahan masalah, kepercayaan diri The purposes of this study were (1) to increase the ability of solving the problem, (2) to increase the students self-efficacy and, (3) to investigate the students’ response about the implementation of model learning problem solving with Means-Ends Analysis method. This research is classroom action research that involved 26 students of VIII B1 class of SMP Negeri 4 Singaraja in the first semester in the academic year 2013/2014. This study was done in three cycles. The data of students’ ability in solving the problem was collected by using problem solving ability test. The data of self-effecacy and student response was collected by using questionnaire. Then all data obtained was analyzed descriptively. The result of the study showed the implementation of problem solving model through Means-Ends Analysis method enable to improve the ability of solving the problem and students’ kepercayaan diri. The student response after gaining this model was categorized as positive result.keyword : problem solving model, Means-Ends Analysis, problem solving, self-effecacy.
STUDY OF INTEGRATION OF SAD WARNANING RAJANITI VALUES IN MATHEMATICS LEARNING PROCESS AT ELEVENTH GRADE OF SMA NEGERI 1 SINGARAJA TO SUPPORT ANTI-CORRUPTION GOVERNANCE ., I Made Yoga Emma Prasetya; ., Prof. Dr.I Nengah Suparta,M.Si; ., Drs. I Nyoman Gita, M.Si
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha Vol 2, No 1 (2014):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpm.v2i1.3987

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui integrasi Sad Warnaning Rajaniti dalam pembelajaran matematika pada kelas XI SMA Negeri 1 Singaraja dalam mendukung pemerintahan anti-korupsi. Sifat-sifat dalam Sad Warnaning Rajaniti dimodifikasi sesuai dengan nilai-nilai anti-korupsi dan pembelajaran matematika. Sehingga memperoleh indikator-indikator yang digunakan di dalam lembar observasi, angket, dan wawancara. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yaitu berasal dari kerangka teori, gagasan para ahli, maupun pengalaman peneliti, dan dikembangkan untuk memperoleh kebenaran dalam bentuk dukungan data empiris lapangan. Subjek penelitian dari penelitian ini adalah guru matematika kelas XI yang terdiri dari tiga guru serta seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Singaraja Tahun Ajaran 2013/2014. Siswa kelas XI tersebut terdiri dari kelas XI IA berjumlah 237orang siswa, kelas XI IS berjumlah 9 orang siswa, dan kelas XI IB berjumlah 6 orang siswa. Peneliti meneliti integrasi Sad Waraning Rajaniti dengan melihat pembelajaran yang dilakukan oleh masing-masing guru pengampu di kelas. Data tersebut diperoleh dengan observasi, angket, wawancara, dan studi dokumentasi. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh kesimpulan, bahwa pembelajaran matematika di kelas XI IA dan XI IS telah mengintegrasikan Sad Warnaing Rajaniti dengan baik (kategori tinggi) sedangkan pembelajaran matematika yang dilaksanakan di kelas XI IB belum terintegrasi dengan baik (kategori sedang).Kata Kunci : Sad Warnaning Rajaniti, Pembelajaran Matematika, Pemerintahan Anti-korupsi. The purpose of this research was to know the integration process of Sad Warnaning The purpose of this research was to know the integration process of Sad Warnaning Rajaniti values in mathematics learning process at Eleventh Grade of SMAN 1 Singaraja in accordance with the anti-corruption. Characteristics of Sad Warnaning Rajaniti are modified in line with the values of anti-corruption that relevant with mathematics learning for acquiring indicators that use in observation sheets, questionnaire, and interview as instrument of the research. This research was based on qualitative research that using descriptive qualitative sourced from a theory design, idea of the experts and researcher’s comprehension based on experience. All approaches were developed to gain a truth in the form of on field’s empirical data. The subjects of research were mathematics teachers of Eleventh Grade which is consist of different teachers and students of Eleventh Grade of SMAN 1 Singaraja in the academic year 2013/2014. Students of Eleventh Grade consisted of 237 students from science class of eleventh grade, 9 students from social class of eleventh grade, and 6 students from language class of eleventh grade. Researcher was researching the integration of Sad Warnaning Rajaniti by involving in the learning process that conducted by each teacher in the class. That data are acquired by observation, questionnaire, interview, and documentation. The results of research is showed that the integration of Sad Warnaing Rajaniti in science class and social class are good (high category) whereas in language class are fair (medium category).keyword : Warnaning Rajaniti, Mathematics Learning, Anti-Corruption Public.
PENGARUH MODEL SELF REGULATED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS X SMA ., I Komang Widanto; ., Dr.I Wayan Sadra,M.Ed; ., Prof. Dr.I Nengah Suparta,M.Si
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha Vol 2, No 1 (2014):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpm.v2i1.4003

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan komunikasi matematis antara siswa yang dibelajarkan dengan model self regulated learning dan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran ekspositori. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan desain penelitian posttest-only nonequivalent control group design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2 Singaraja tahun ajaran 2013/2014. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling. Data skor kemampuan komunikasi matematis siswa diperoleh melalui tes yang berbentuk uraian, dan dianalisis menggunakan uji-t dengan taraf signifikansi 5%. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa yang dibelajarkan dengan model self regulated learning lebih tinggi daripada kemampuan komunikasi matematis siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran ekspositori. Dengan demikian, dapat disimpulkan model self regulated learning memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa.Kata Kunci : model self regulated learning, model pembelajaran ekspositori, kemampuan komunikasi matematis This research aimed at describing the difference of mathematical communication ability between the students who taught with self regulatid learning model and the students who taught with expository learning model. This research was quasy experimental research by using posttest-only nonequivalent control group design. The population of this research was all of 10th grade students of SMA Negeri 2 Singaraja in the academic year 2013/2014. The sample was taken by using random sampling technique. The data of students' mathematical communication ability scores were obtained using essay test. These data were analyzed by using t-test with significant level was 5%. The results showed that mathematical communication ability of students who taught with self regulated learning model was higher than the one of students who taught with expository learning model. Thus, it may be concluded that self regulated learning model has a positive influence of the students’ mathematical communication ability.keyword : self regulated learning model, expository learning model, mathematical communication ability
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP KONSEP DIRI MATEMATIKA SISWA SMP ., Ni Luh Lita Frisdiana; ., Prof. Dr.I Made Ardana,M.Pd; ., I Made Suarsana, S.Pd., M.Si.
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha Vol 2, No 1 (2014):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpm.v2i1.4035

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah konsep diri matematika siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay lebih tinggi daripada konsep diri matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model konvensional. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Postest-Only Control Group Design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 3 Singaraja tahun ajaran 2013/2014 yaitu sebanyak 412 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling. Data konsep diri matematika siswa dikumpulkan melalui angket konsep diri matematika. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan uji-t satu pihak, yaitu pihak kanan dengan taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa konsep diri matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay lebih tinggi daripada konsep diri matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model konvensional. Kata Kunci : konsep diri matematika, model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay, pembelajaran konvensional This research was aimed to know whether the student’s mathematics self concept who learned with Course Review Horay cooperative learning model was higher than the student’s mathematics self concept who learned with conventional learning model. The research design was Post-test Only Control Group Design. The population was all seventh grade students of SMP Negeri 3 Singaraja in the academic year 2013/2014, as many as 412 students. The process of selecting the sample was done by a random sampling technique. The data of mathematics self concept was collected by mathematics self concept questionnaire. The data of mathematics self concept were analyzed by using right tailed t-test with significance level is 5%. The result showed that the student who learned with Course Review Horay cooperative learning model had mathematics self concept higher than students who learned with conventional learning model. keyword : mathematics self concept, Course Review Horay cooperative learning model, conventional learning model
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DENGAN METODE CO-OP CO-OP TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA SMP ., I Ketut Widiastra; ., Prof. Dr. I Made Candiasa,MI.Kom; ., Drs.I Putu Wisna Ariawan,M.Si
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha Vol 2, No 1 (2014):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpm.v2i1.2819

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pemahaman konsep matematika antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Group Investigation dengan metode Co-op co-op, model pembelajaran Group Investigation dan model pembelajaran konvensional. Lebih lanjut, dari perbedaan tersebut akan diselidiki siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran mana yang memiliki pemahaman konsep matematika yang paling baik. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Post-test Only Control Group Design. Adapun populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII non unggulan SMP Negeri 1 Singaraja tahun ajaran 2012/2013, yaitu sebanyak 182 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling. Data hasil tes pemahaman konsep matematika dianalisis menggunakan Uji ANAVA Satu Jalur. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pemahaman konsep matematika pada ketiga kelas sampel. Lebih lanjut, diperoleh bahwa: (1) siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Group Investigation dengan metode Co-op co-op mempunyai pemahaman konsep matematika lebih baik daripada siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Group Investigation, (2) siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Group Investigation dengan metode Co-op co-op mempunyai pemahaman konsep matematika lebih baik daripada siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional, dan (3) siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Group Investigation mempunyai pemahaman konsep matematika lebih baik daripada siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Group Investigation dengan metode Co-op co-op berpengaruh positif terhadap pemahaman konsep matematika siswa.Kata Kunci : model pembelajaran Group Investigation, metode Co-op co-op, pemahaman konsep matematika This research is aimed to know whether there is any difference in mathematical concepts understanding between the students are learned by the Group Investigation learning model with Co-op co-op method, the Group Investigation learning model and conventional learning model. Furthermore, the differences will be investigated students who learned with the learning models which have mathematical concepts understanding are the best. The research design used in this research is the Post-test Only Control Group Design. The population in this research was all non-leading eighth grade students of SMP Negeri 1 Singaraja in the academic year 2012/2013, as many as 182 people. The process of selecting the sample was done by a random sampling technique. The data of mathematical concept understanding were analyzed by ANAVA-one-way. The results of hypothesis testing showed that there are differences in the mathematical concepts understanding in third grade sample. Furthermore, obtained that: (1) students who learned by the Group Investigation learning model with Co-op co-op method have mathematical concepts understanding is better than students who learned with the Group Investigation learning model, (2) students who learned by the Group Investigation learning model with Co-op co-op method have mathematical concepts understanding is better than students who learned with the conventional learning model, and (3) students who learned by the Group Investigation learning model have mathematical concepts understanding is better than students who learned with the conventional learning model. It can be concluded that the Group Investigation learning model with Co-op co-op method has a positive influence on the student’s mathematical concepts understanding.keyword : Group Investigation learning model, Co-op co-op method, mathematical concepts understanding

Filter by Year

2014 2014