cover
Contact Name
Made Gautama Jayadiningrat
Contact Email
jurnalpendidikankimiaindonesia@gmail.com
Phone
+6287762961886
Journal Mail Official
jpki@undiksha.ac.id
Editorial Address
Jl. Udayana Kampus Tengah Singaraja, Bali, Indonesia 81116
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia
ISSN : 20879040     EISSN : 26139537     DOI : http://dx.doi.org/10.23887/jpk.v3i1
Core Subject : Science, Education,
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia is a scientific journal published by the Department of Chemistry Education of Ganesha University of Education. This journal aims to accommodate the articles of research results and results of community service in the field of education and learning. In the end this Journal can provide a description of the development of science and technology in the field of education for the academic community. This journal is published 2 times a year (April and October).
Articles 159 Documents
PENGARUH PENGGUNAAN SCHOOLOGY DALAM MODEL BELAJAR LEARNING CYCLE 6 FASE-PROBLEM SOLVING (LC 6F-PS) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEPTUAL DAN GRAFIK PADA MATERI LAJU REAKSI Reny Eka Evi Susanti; Srini M Iskandar
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpk.v3i2.20982

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui pengaruh penggunaan schoology dalam model belajar learning cycle 6F-problem solving terhadap pemahaman konseptual dan grafik siswa pada materi laju reaksi dan (2) mengetahui apakah ada hubungan antara pemahaman monseptual dengan pemahaman grafik siswa pada materi laju reaksi. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimental semu postest only design. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Genteng. Sampel yang digunakan yaitu kelas XI MIPA 4 sebagai kelas eksperimen dan XI MIPA 5 sebagai kelas kontrol. Pengujian hipotesis dianalisis menggunakan uji t dan uji korelasi dengan taraf signifikansi . Hasil penelitian menunjukkan (1) ada perbedaan yang signifikan tingkat pemahaman konseptual dan grafik siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan aplikasi schoology dalam model belajar learning cycle 6F-problem solving dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan model belajar learning cycle 6F-problem solving dan (2) tidak ada hubungan signifikan ntara tingkat pemahaman konseptual dengan pemahaman algoritmik siswa. ABSTRACTThe purposes of the research were (1) to find out the effect of schoology use in six phased learning cycle-problem solving toward the student’s conceptual and graphical understanding on the reaction rate, and (2) to find out the correlation between student’s conceptual undertanding with graphical understanding on the reaction rate. The design of the research was quasy experiment postest-only design. The population in this research was grade XI of Senior High School 1 Genteng. The sample which were chosen using cluster random sampling were XI MIPA 4 as an experimental class, XI MIPA 5 as the control class.The hypothesis testing was performed by t-test and correlation test using SPSS 16 for windows with a significance level  The result of the research showed that there were (1) significant differences of conceptual, algorithmic, and graphical understanding between students who learned using the applied schoology use in six phased learning cycle-problem solving and the students who learned using the six phased learning cycle-problem solving. (2) there was between student’s conceptual understanding with graphical undertanding.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PADA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA DENGAN POLA DEDUKTIF Putu Candra Yuni Artini; Ida Bagus Nyoman Sudria; Ngadiran Kartowasono
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpk.v3i2.21131

Abstract

AbstrakPenelitian dan pengembangan pendidikan (R&D) ini bertujuan (1) mengembangkan dan mendeskripsikan karakteristik perangkat pembelajaran pola deduktif pada pokok bahasan larutan penyangga, (2) mendeskripsikan validitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan dari hasil penilaian dan masukan ahli dan praktisi. R&D mengikuti prosedur Borg dan Gall yang dibatasi sampai tahap validasi produk dan uji keterbacaan. Data hasil penelitian ini meliputi hasil analisis kebutuhan, rancangan prototipe perangkat pembelajaran, pembuatan perangkat pembelajaran, validasi produk, dan deskripsi karakteristik perangkat pembelajaran larutan penyangga dengan pola deduktif. Hasil-hasil penelitian dianalisis secara kualitatif. Hasil analisis kebutuhan menunjukkan diperlukannya perangkat pembelajaran dengan pendekatan saintifik pola deduktif. Produk yang dihasilkan berupa prototipe perangkat pembelajaran larutan penyangga dengan pola deduktif meliputi RPP, LKS, teks materi pelajaran, dan instrumen penilaian. Karakteristik RPP, LKS, dan teks materi pelajaran yang dikembangkan adalah menyajikan isi dengan urutan konsep dan tahapan penalaran yang sama (deduktif).  Hasil validasi menunjukkan sebagian besar aspek perangkat pembelajaran mendapat rata-rata penilaian dengan kategori baik dari validator. Hasil uji keterbacaan pada siswa SMA juga menunjukkan tingkat keterbacaan LKS, teks materi, dan tes hasil belajar dalam kategori baik. Dengan demikian, perangkat pembelajaran larutan penyangga dengan pola deduktif yang telah dikembangkan memiliki validitas memadai (baik).Kata-kata kunci: perangkat pembelajaran, pendekatan saintifik, pola deduktif, larutan penyangga AbstractThis education research and development (R&D) was aimed to (1) develop and describe the characteristic of deductive learning tools on the topic of buffer solution, (2) describe the validity of developed learning tools from validators’ assessment results. R&D follow procedures by Borg and Gall that is limited until product validation and readabilty test. Results of the research were need assessment, planning of learning tools prototype, making of learning tools, validation data, and characteristic description of deductive learning tools. The research results were analyzed qualitatively. The need assessment result show that scientific deductive learning tools were needed. The products produced were scientific deductive learning tools which included lesson plan, worksheet, reading text, and assessment instrument. The characteristic of lesson plan, worksheet, and reading text are presenting content with same concept arrangement and reasoning step (deductive). Validation result show that most aspects of developed learning tools got good category judgement from validators. The readability test result also showed that level of students understanding on developed learning tools was in good category. Therefore, deductive learning tools on the topic of buffer solution that had been developed have good validity. Keywords: learning tools, scientific approach, deductive pattern, buffer solution
KOMPARASI PRAKTIKUM RIIL DAN PRAKTIKUM VIRTUALTERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA PEMBELAJARAN LARUTAN PENYANGGA Agustina Dewi; Nyoman Tika; I Nyoman Suardana
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpk.v3i2.21236

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menjelaskan perbedaan hasil belajar kimia, antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan praktikum riil dan virtual. Penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan rancangan non equivalent pretest-posttest control group design. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI IPA SMA Laboratorium Undiksha Singaraja tahun ajaran 2017/2018. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas XI IPA 2 sebagai kelas kontrol yang dipilih dengan teknik cluster random sampling. Siswa kelas eksperimen dibelajarkan dengan praktikum virtual dan siswa di kelas kontrol dibelajarkan dengan praktikum riil. Data dianalisis dengan teknik analisis deskriptif dan inferensial. Analisis deskriptif hasil belajar kimia siswa dideskripsikan berupa skor rata-rata pre-test dan post-test siswa. Analisis inferensial hasil belajar kimia siswa menggunakan analisis kovarian (Anakova). Hasil uji Anakova menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,041, yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan praktikum riil dan virtual. Skor rata-rata hasil belajar siswa di kelas kontrol (81,55) lebih baik dibandingkan dengan kelas eksperimen (79,22). Kata kunci: hasil belajar kimia, praktikum riil, praktikum virtual. ABSTRACTThis research was aimed to describe and explain the differences of high school student’s achievement between students who followed learning process with real practicum and virtual practicum. The research was conducted on the topic of buffer. It is a quasi-experiment research with nonequivalent pre-test post-test control group design. The population was the student of class XI IPA SMA Laboratorium Undiksha on academic year 2017/2018. The samples were the students of XI IPA 1 class as experimental class and the students of XI IPA 2 class as control class that selected with cluster random sampling technique.The students in the experimental class followed the learning process with virtual practicum and the student in control class followed the learning process with real practicum. The data of chemistry student’s achievement were collected using the student achievement test. The data were analyzed with descriptive and inferential analysis.Descriptive analysis of chemistry student’s achievement were described in the form of the mean score of student’s pre-test and post-test. Inferential analysis of chemistry student’s achievement were analyzed using covarian analysis (Anacova). The Anacova test result showed the significant level on 0,041, which shown there were the significant differences of High school student’s achievement between the student who followed learning process with real practicum and virtual practicum. The mean score of student’s achievement in control class (81,55) was higher than experimental class (79,22)..Keywords: chemistry student’s achievemen, real practicum, virtual practicumt.
PROFIL KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA DALAM PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA Made Darmaprathiwi Adiningsih; I Wayan Karyasa; I Wayan Muderawan
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpk.v3i2.21241

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan profil keterampilan proses sains (KPS) dan faktor-faktor yang memengaruhi keterampilan proses sains (KPS) siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Singaraja dalam pelaksanaan praktikum titrasi asam basa. Penelitian yang dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian yang diperoleh adalah profil keterampilan proses sains siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Singaraja yang dibatasi pada penguasaan keterampilan proses sains. Keterampilan proses sains yang sudah dikuasai oleh siswa dengan baik terdiri dari 7 aspek keterampilan, yaitu keterampilan mengukur yang terdiri dari keterampilan mengukur volume larutan dengan pipet volumetrik dan mengukur volume larutan dengan buret, keterampilan melakukan eksperimen yang terdiri dari keterampilan melakukan titrasi dan menggunakan indikator universal, keterampilan mengobservasi, memprediksi, menginterpretasi, mengaplikasikan konsep, dan mengomunikasikan. Keterampilan yang kurang dikuasai oleh siswa adalah keterampilan menyimpulkan. Keterampilan proses sains yang tidak dilatih kepada siswa terdiri dari 4 keterampilan, yaitu keterampilan merumuskan hipotesis, mengontrol variabel, merancang penyelidikan, dan mengklasifikasikan. Faktor-faktor yang memengaruhi keterampilan proses sains (KPS) siswa dalam pelaksanaan praktikum titrasi asam basa digolongkan menjadi empat faktor, yaitu alat, bahan, manusia, dan cara/teknis. Kata-kata kunci : keterampilan proses sains, praktikum, titrasi asam basa AbstractThe research was aimed to describe the profile of student’s science process skills and describe the factors that influence science process skills of class XI MIPA SMA Negeri 1 Singaraja in the implementation of acid base titration practicum. Research carried out using a phenomenological qualitative approach. The method that used to collect data in this research are observation, interviews, and documentation. Data were analyzed by qualitative descriptive techniques. The result that obtained is profile of class XI MIPA SMA N 1 Singaraja which is limited to mastering science process skills. Science process skills that have been mastered by students consist of 7 aspects of skills, namely measuring skills consisting of skills to measure the volume of solutions with volumetric pipettes and measure the volume of solutions with burette, experimental skills consisting of titration skills and using universal indicator paper, the skill of observing, predicting, interpreting, applying concepts, and communicating. Skills that is less mastered by students are concluding skills. Science process skills that are not trained for students consist of 4 skills, namely the skills of formulating hypotheses, controlling variables, designing investigations, and classifying. The factors that influence the science process skills of students in the implementation of acid base titration practicum are classified into four factors, namely tools, materials, humans, and methods/techniques. Key words: acid base titration, practicum, science process skills
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN KIMIA I Putu Budiariawan
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpk.v3i2.21242

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: (1)mendeskripsikan dan menjelaskan hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar kimia siswa. (2) mengetahui dan menjelaskan besarnya koefisien korelasi antara motivasi belajar dengan hasil belajar kimia siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MIPA di SMA Negeri 2 Negara tahun pelajaran 2017/2018 dan sampel penelitian berjumlah 72 orang dengan menggunakan teknik cluster sampling. Data dikumpulkan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner motivasi belajar yang terdiri dari 20 pernyataan positif dan 15 pernyataan negatif dan data hasil belajar siswamenggunakan nilai UAS siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa(1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar siswa pada pembelajaran kimia dengan hasil belajar kimia siswa. (2) Besarnya koefisien korelasi yang diperoleh yaitu sebesar 0,391, yang berarti r hitung yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan r tabel yang telah ditentukan pada taraf signifikansi 5% yaitu 0,229, sehingga Hipotesis Nol (H0) dalam penelitian ini dapat ditolak.Berdasarkan hasil pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar pada mata pelajaran kimia dengan hasil belajar kimia siswa. Kata kunci: Hasil Belajar, Motivasi Belajar, Pelajaran Kimia AbstractThis study aims to: (1) describe and explain the relationship between learning motivation and student chemistry learning outcomes. (2) knowing and explaining the magnitude of the correlation coefficient between learning motivation and student chemistry learning outcomes. This study uses a quantitative approach. The population of this study was all students of class XI MIPA in SMA Negeri 2 Negara the academic year 2017/2018 and the study sample amounted to 72 people using the cluster sampling technique. The data were collected using the research instrument in the form of a learning motivation questionnaire consisting of 20 positive statements and 15 negative statements and student learning outcomes data using the student UAS value. The results showed that (1) there was a positive and significant relationship between students' learning motivation in chemistry learning and student chemistry learning outcomes. (2) The magnitude of the correlation coefficient obtained is equal to 0.391, which means that the calculated r is greater than the r table that has been determined at the 5% significance level of 0.229, so the Zero Hypothesis (H0) in this study can be rejected. Based on the results of the explanation above, it can be concluded that there is a positive and significant relationship between motivation to learn on chemistry subjects and student chemistry learning outcomes. Keywords: Chemistry Learning,Learning Outcomes, Learning Motivation
PENGARUH PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH BERBASIS REPRESENTASI MULTIPEL PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA TERHADAP EFIKASI DIRI SISWA Maria Tensiana Tima; Hari Sutrisno
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia Vol. 4 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpk.v4i2.21896

Abstract

Tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari kimia selain dipengaruhi oleh kemampuan penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah, ada faktor lain yang dapat mempengaruhi yaitu faktor psikologis siswa seperti afiksasi diri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji afiksasi diri siswa pada penerapan model pembelajaran pemecahan masalah berbasis representasi multipel dengan model pembelajaran pemecahan masalah pada materi kesetimbangan kimia. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan Posttest Only Design. Sampel dalam penelitian ini adalah dua kelas siswa kelas XI MIPA pada salah satu SMA yang diambil menggunakan teknik Purposive sampling. Kelas eksperimen (26 siswa) diajarkan dengan model pembelajaran pemecahan masalah berbasis representasi multipel sedangkan kelas kontrol (24 siswa) diajarkan dengan model pembelajaran pemecahan masalah. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah instrumen angket. Data yang diperoleh, kemudian dianalisis dengan menggunakan uji statistik parametric. Berdasarkan hasil uji Independent t-test diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,002 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan afiksasi diri siswa antara penerapan model pembelajaran pemecahan masalah berbasis representasi multipel dengan model pembelajaran pemecahan masalah.ABSTRACTThe level of success of students in studying chemistry is not only influenced by the ability to master concepts and problem-solving abilities, there are other factors that can influence, namely students' psychological factors such as self-efficacy. The aims of this study were to examine students' self-efficacy in the application of multiple representation-based problem-solving learning models with problem-solving learning models on chemical equilibrium material. This research is a quasi-experimental study with Posttest Only Design. The sample in this study were two classes of students of class XI MIPA at a high school who were taken using purposive sampling technique. The experimental class (26 students) was taught with a problem-solving learning model based on multiple representations while the control class (24 students) was taught with a problem-solving learning model. The instrument used to obtain data in this study was a questionnaire instrument. The data obtained were then analyzed using parametric statistical tests. Based on the results of the Independent t-test, it was obtained a significance value of 0.002 < 0.05. So, it can be concluded that there are differences in student self-efficacy between the application of multiple representation-based problem-solving learning models with problem solving learning models.
PEMBERIAN TUGAS PRA-PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KESIAPAN BELAJAR SISWA I Komang Wisnu Budi Wijaya; Ni Wayan Krisna Windayani
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia Vol. 4 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpk.v4i1.23231

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk : 1) mendeskripsikan efektivitas pemberian tugas pra-pembelajaran untuk meningkatkan kesiapan belajar siswa kelas XI IPA1 SMA Laboratorium Undiksha Singaraja Tahun Pelajaran 2015/2016 dan 2) meningkatkan kesiapan belajar siswa melalui pemberian tugas pra-pembelajaran di kelas XI IPA1 SMA Laboratorium Undiksha Singaraja Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian ini tergolong dalam penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi/evaluasi, dan (4) refleksi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah yaitu peneliti itu sendiri dan juga menggunakan lembar observasi kesiapan belajar dan lembar pemberian tugas. Hasil penelitiannya adalah sebagai berikut : 1) Penerapan metode pemberian tugas pra-pembelajaran dapat meningkatkan kesiapan belajar Kimia pada siswa kelas XI IPA1 SMA Laboratorium Undiksha Singaraja. Hal ini dapat dilihat dari nilai tugas siswa dan persentase nilai observasi kesiapan belajar siswa, 2) Penerapan metode pemberian tugas pra-pembelajaran dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas XI IPA1 SMA Laboratorium Undiksha Singaraja dan 3) Penerapan metode pemberian tugas pra-pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar Kimia pada siswa kelas XI IPA1 SMA Laboratorium Undiksha Singaraja.ABSTRACTThis research is aimed to (1) know the effectiveness of giving assignments before the lesson in increasing the readiness of students in learning chemistry at grade XI IPA 1 SMA Lab Undiksha, (2) improve the readiness of students in leaening chemistry by giving assignment before the lesson at grade XI IPA 1 SMA Lab Undiksha. This research is classroom action research. This research is conducted two cycles and each cycle consists of planning, implementing, observing/evaluating and reflecting. The instruments used during the research is the reasearcher itself, learning readiness observation sheet, and assigment sheet. The result of experiment shows that giving assignment before the lesson can improve (1) students readiness in learning chemistry, (2) students participation during the class, and (3) students achievement in learning chemistry at grade XI IPA 1 SMA Lab Undiksha.
ANALISIS MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI MIA PADA MATA PELAJARAN KIMIA Ketut Lia Hemayanti; I Wayan Muderawan; I Nyoman Selamat
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia Vol. 4 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpk.v4i1.24060

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan (1) minat belajar siswa pada mata pelajaran kimia dan (2) faktor-faktor yang memengaruhi minat belajar siswa pada mata pelajaran kimia di SMAS Laboratorium Undiksha Singaraja. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Jumlah sampel yang digunakan untuk mendapatkan data tentang minat belajar siswa dalam penelitian adalah sebanyak 45 orang siswa kelas XI MIA SMAS Laboratorium Undiksha Singaraja yang diambil dengan teknik sensus, sedangkan jumlah sampel yang digunakan untuk mendapatkan data faktor-faktor yang memengaruhi minat belajar adalah 15 orang siswa yang diambil dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil minat belajar kimia siswa kelas XI MIA SMAS Laboratorium Undiksha Singaraja adalah 38% siswa yang tergolong tinggi, 51% siswa yang tergolong sedang, dan 11% siswa yang tergolong rendah. Minat belajar kimia siswa di SMAS Laboratorium Undiksha Singaraja dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang memengaruhi minat belajar kimia adalah keingintahuan, cita-cita, motivasi, serta intelegensi sedangkan faktor eksternal yang memengaruhi yakni lingkungan keluarga, cara guru mengajar, teman sebaya, dan bahan pelajaran.ABSTRACT The purpose of this study is to describe (1) interest in learning of student’s chemistry subject matter and (2) the factors that affect student’s interest in learning chemistry subject matter at Laboratory SMAS Undiksha Singaraja. This research is a qualitative descriptive study with a phenomenological approach. The number of samples used to get data about student’s learning interest in the study were 45 students of class XI MIA at Laboratory SMAS Undiksha Singaraja taken by census techniques, while the number of samples used to obtain data on factors affect learning interest were 15 students were taken by purposive sampling techniques. The results showed that the profile of student’s interest in learning chemistry subject matter of class XI MIA at Laboratory SMAS Undiksha Singaraja in general was 38% students classified as high, 51% students classified as moderate, and 11% students classified as low. Student’s interest in learning chemistry subject matter at Laboratory SMAS Undiksha Singaraja was affected by internal factors and external factor. Internal factors that affect the interest in learning chemistry was curiosity, future goals, motivation, and intelligence mean while external factors affecting was family environment, teachers, peers, and teaching materials.
TINJAUAN KONTRIBUSI GOOGLE CLASSROOM DALAM MENDUKUNG PERKULIAHAN KIMIA DASAR Eliyarti Eliyarti; chichi rahayu; Zakirman Zakirman
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia Vol. 4 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpk.v4i1.24299

Abstract

Pembelajaran yang monoton akan menyebabkan mahasiswa menjadi kurang aktif mengikuti perkuliahan kimia dasar. Sebagai solusi dilakukan kombinasi google classrrom dalam perkuliahan. Jenis penelitian ini deksriptif kualitatif bertujuan untuk mendeskipsikan perspektif mahasiswa dalam perkuliahan daring kimia dasar menggunakan google classroom. Instrumen data menggunakan kuisioner. Kuisioner digunakan untuk memperoleh data respon mahasiswa setelah menggunakan google classroom dalam empat kali sesi perkuliahan daring. Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa dari 70 orang mahasiswa fakultas teknik Universitas Ekasakti 80,00% meyatakan setuju google classroom mudah untuk dioperasikan, 64,28% menyatakan setuju google classroom memberikan kemudahan dalam pengerjaan tugas, 88,57% menyatakan setuju penggunaan google classroom memotivasi perkuliahan. Secara umum dapat kita lihat mahasiswa fakultas teknik Universitas Ekasakti memberikan respon positif dalam penggunaan google classroom dalam perkuliahan kimia dasar
RESPON SISWA TERHADAP PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS ANDROID Ketut Sepdyana Kartini; I Nyoman Tri Anindia Putra
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia Vol. 4 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpk.v4i1.24981

Abstract

Penelitian sebelumnya telah dikembangkan media pembelajaran interaktif berbasis android pada materi Tata Nama IUPAC Senyawa Anorganik, namun belum diketahui respon siswa SMAN 4 Denpasar terhadap media pembelajaran tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon siswa terhadap media pembelajaran interaktif berbasis android di SMAN 4 Denpasar. Penelitian menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik angket. Instrument yang digunakan adalah Beta Test berupa lembar angket respon siswa dengan pertanyaan tertutup dan menggunakan skala Linkert. Hasil penelitian di peroleh berdasarkan hasil angket respon siswa terhadap media pembelajaran berbasis android pada materi tata nama IUPAC senyawa anorganik mendapatkan presentase rata-rata sebesar pada beta test I 76,41 % dengan kategori baik dan hasil angket respon siswa pada beta test II mendapatkan presentase rata-rata sebesar 83,07 % dengan kategori sangat baik.ABSTRACT Previous research has been developed on Android-based interactive learning media on IUPAC Inorganic Compound material, but the response of SMAN 4 Denpasar students to the learning media is unknown. This research aims to determine student’s responses to android-based interactive learning media at SMAN 4 Denpasar. Research using descriptive methods. Data collection techniques using a questionnaire technique. The instrument used was a Beta Test in the form of a student questionnaire response sheet with closed questions and using the Linkert scale. The results of the study were obtained based on the results of student questionnaire responses to the Android-based learning media on the IUPAC nomenclature of inorganic compounds get an average percentage of 76.41% in the beta test I with good categories and the results of the questionnaire responses of students in the beta test II get an average percentage average of 83.07% with a very good category.

Page 10 of 16 | Total Record : 159