cover
Contact Name
Made Gautama Jayadiningrat
Contact Email
jurnalpendidikankimiaindonesia@gmail.com
Phone
+6287762961886
Journal Mail Official
jpki@undiksha.ac.id
Editorial Address
Jl. Udayana Kampus Tengah Singaraja, Bali, Indonesia 81116
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia
ISSN : 20879040     EISSN : 26139537     DOI : http://dx.doi.org/10.23887/jpk.v3i1
Core Subject : Science, Education,
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia is a scientific journal published by the Department of Chemistry Education of Ganesha University of Education. This journal aims to accommodate the articles of research results and results of community service in the field of education and learning. In the end this Journal can provide a description of the development of science and technology in the field of education for the academic community. This journal is published 2 times a year (April and October).
Articles 159 Documents
PROFIL KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI IKATAN KIMIA Khoirunnisa, Fitriah; Sabekti, Ardi Widhia
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpk.v4i1.25635

Abstract

The purpose of this study is to analyze students' critical thinking skills in the Chemistry Bond subject. This research is quantitative research with a descriptive approach. The participant of this research were 190 grade X and XI students from several high schools in Tanjungpinang city. The sampling technique was done by purposive sampling at several schools accredited A and B by BSNP. Data collection techniques used 8 test instruments representing 4 aspects of critical thinking, including aspects of providing explanations, building basic skills, managing strategies-tactics, and concluding. Classically, the critical thinking ability of high school students Tanjungpinang city on the Chemical Bond subject is still relatively low with average score is 34.45.
PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DILENGKAPI KARTU NAMA DARI TATA NAMA SENYAWA KIMIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Rumape, Opir; Christopel, Nelpiani; La Kilo, Jafar; La Kilo, Akram
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpk.v4i1.26292

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi tatanama senyawa kimia menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) berbasis media kartu nama. Hasil belajar yang diukur yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotor. Desain penelitian yang digunakan adalah true experimental design dengan pretest-posttest control group design. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 53 siswa masing-masing pada kelas eksperimen sebanyak 26 siswa dan kelas kontrol sebanyak 30 siswa. Kelas eksperimen menggunakan model pembelajran TGT berbantuan media kartu nama sedangkan pada kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional. Hasil uji validitas tes menunjukkan bahwa 15 soal valid dan hasil reliabitas tes adalah  0,92  tergolong dalam kategori tinggi. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji-t dengan separated varian. Hasil tesebut menunjukkan bahwa pada taraf signifikan 0,05 dengan dk = 51 diperoleh thitung 4,01 > Ttabel 1,67, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dilengkapi media kartu nama terhadap hasil belajar dengan nilai rata-rata yang diperoleh pada kelas eksperimen sebesar 62,57 dan  pada kelas kontrol 53,58. Hasil aspek afektif dari kedua kelas dikategorikan baik, rata-rata kelas eksperimen 82,2% sedangkan pada kelas kontrol 73,8%. Pada Aspek psikomotor dari kedua kelas dikategorikan terampil, rata-rata pada aspek psikomotor antara kelas eksperimen 81,9% dan kelas kontrol adalah 69,2%.
PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DILENGKAPI KARTU NAMA DARI TATA NAMA SENYAWA KIMIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Rumape, Opir; Christopel, Nelpiani; La Kilo, Jafar; La Kilo, Akram
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpk.v4i1.26292

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi tatanama senyawa kimia menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) berbasis media kartu nama. Hasil belajar yang diukur yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotor. Desain penelitian yang digunakan adalah true experimental design dengan pretest-posttest control group design. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 53 siswa masing-masing pada kelas eksperimen sebanyak 26 siswa dan kelas kontrol sebanyak 30 siswa. Kelas eksperimen menggunakan model pembelajran TGT berbantuan media kartu nama sedangkan pada kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional. Hasil uji validitas tes menunjukkan bahwa 15 soal valid dan hasil reliabitas tes adalah  0,92  tergolong dalam kategori tinggi. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji-t dengan separated varian. Hasil tesebut menunjukkan bahwa pada taraf signifikan 0,05 dengan dk = 51 diperoleh thitung 4,01 > Ttabel 1,67, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dilengkapi media kartu nama terhadap hasil belajar dengan nilai rata-rata yang diperoleh pada kelas eksperimen sebesar 62,57 dan  pada kelas kontrol 53,58. Hasil aspek afektif dari kedua kelas dikategorikan baik, rata-rata kelas eksperimen 82,2% sedangkan pada kelas kontrol 73,8%. Pada Aspek psikomotor dari kedua kelas dikategorikan terampil, rata-rata pada aspek psikomotor antara kelas eksperimen 81,9% dan kelas kontrol adalah 69,2%.
IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MOBILE PADA MATERI HIDROKARBON Putra, I Nyoman Tri Anindia; Kartini, Ketut Sepdyana; Widiyaningsih, Ni Nyoman
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpk.v4i2.28536

Abstract

Rendahnya hasil belajar siswa yang disebabkan karena kurangnya media pembelajaran yang dapat memfasilitasi siswa dalam belajar, sehingga membuat siswa kesulitan dalam memahami materi pelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membangun media pembelajaran interaktif berbasis android pada materi hidrokarbon. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode SDLC (system develop life cycle). Media dibuat menggunakan software Adobe Animate CC dan CorelDraw X5. Metode yang digunakan adalah SDLC (System Develop Life Cycle). Pengujian kelayakan media menggunakan skenario blackbox testing dan analisis menggunakan teknik skala Linkert. Dari hasi pengujian didapatkan bahwa presentase blackbox testing  sebesar 100% dan uji kebutuhan fungsional oleh ahli materi didapat presentase 80% dengan kategori baik. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat dijelaskan bahwa media pembelajaran ini sangat baik dan  telah layak diimplementasikan.ABSTRACTThe low student learning outcomes are due to the lack of learning media that can facilitate students in learning. Thus, it makes a difficulty for students to understand the subject matter. This study aimed to design and build interactive learning media based on android, and hydrocarbon material. This study was a descriptive study with a qualitative approach. This study used the SDLC (system develop life cycle) method. The media was created using Adobe Animate CC and CorelDraw X5 software. The method used was SDLC (System Develop Life Cycle). Testing the feasibility of the media using Blackbox testing scenarios and analysis using the Linkert scale technique. From the test results, it was found that the percentage of Blackbox testing was 100% and the functional requirements test by material experts obtained a percentage of 80% with good categories. Based on the results of this study, it can be explained that this learning media is very good and has been feasible to implement.
Students’ Well-Being and Game Implementation in Learning Chemistry in Merdeka Belajar Era Zahro, Ni'matul; Lutfi, Achmad
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpk.v5i1.30127

Abstract

Students' well-being takes a primary role. Innovation to enhance students' well-being is game implementation as learning media. This research aims to discover students' well-being consequences on students’ academic performance in learning chemistry in Merdeka Belajar era, know students’ academic performance enhancement after game implementation as learning media in Merdeka Belajar era, and know students’ responses in games implementation as learning media in Merdeka Belajar era. This study uses One Group Pretest-Posttest Design with 33 XI-MIA students at high school as a research subject. Instruments used in this study were student well-being questionnaire, student pretest-posttest sheets, and student response questionnaire. Student well-being questionnaires result before and after game implementation was tested correlation resulting significance value 0.043 and correlation coefficient 0.36. The pretest and posttest students' outcomes were tested by paired sample T-test significance 5% resulting significance value 0.002. The students' responses result is ≥ 60% in agreement. Then it can be summed up that implementation of the game as a learning media can develop the well-being of students.
PENERAPAN MODEL TALKING STICK PADA PEMBELAJARAN MATERI KOLOID UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK Afdianur, Riza; Gani, Abdul; Sulastri, Sulastri
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpk.v4i2.26145

Abstract

Pemahaman konsep yang masih kurang mengenai materi koloid terjadi karena pembelajaran di kelas masih menggunakan model pembelajaran konvesional, sehingga menyebabkan peserta didik merasa kurang bersemangat dan kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas dan ketuntasan hasil belajar seta mendeskripsikan tanggapan peserta didik terhadap penerapan model pembelajaran talking stick pada materi koloid. Sampel penelitian ini adalah 35 orang siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar observasi, tes hasil belajar, dan angket. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi aktivitas peserta didik, tes hasil belajar dan pengisian angket tanggapan peserta didik. Hasil penelitian ini diperoleh aktivitas peserta didik pada pertemuan pertama persentase sebesar 91% dan kedua 92,25%, hasil belajar peserta didik diperoleh persentase 77,41% belum tuntas dan respon peserta didik diperoleh persentase sebesar 84%. Sehingga dengan menggunakan model pembelajaran talking stick pada materi koloid dapat disimpulkan bahwa aktivitas peserta didik memperoleh kategori sangat baik, hasil belajar peserta didik tidak mencapai ketuntasan, dan tanggapan peserta didik memperoleh kategori sangat baikABSTRACTThe lack of understanding of the concept regarding colloid material occurs because classroom learning still uses conventional learning models, causing students to feel less enthusiastic and less active in participating in learning. This study aims to analyze the activity and completeness of learning outcomes and to describe students' responses to the application of the talking stick learning model on colloid material. The sample of this study was 35 students. The instruments used in this study were observation sheets, learning outcomes tests, and questionnaires. The data collection technique was carried out by observing the activities of students, testing the learning outcomes and filling out questionnaire responses from students. The results of this study showed that the activity of students at the first meeting was 91% and the second 92.25%, the learning outcomes of students were 77.41% incomplete and the student's response was 84%. So that by using the talking stick learning model on colloid material it can be concluded that the activities of students get very good categories, student learning outcomes do not achieve completeness, and the responses of students get very good categories.
STUDI KOMPARASI PENERAPAN TINGKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI (LEVELS OF INQUIRY) TERHADAP PENGUASAAN KONSEP KIMIA PADA SISWA DENGAN PENGETAHUAN AWAL BERBEDA ., Salim; Hidayati, Siti Rasyida
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpk.v4i2.27118

Abstract

Penelitian ini bertujuan membandingkan penerapan tingkatan pembelajaran inkuiri terhadap peningkatan penguasaan konsep kimia pada pengetahuan awal siswa yang berbeda. Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diberikan prates dan pascates, pada sebelum dan sesudah penerapan tingkatan pembelajaran inkuiri. Sampel penelitian adalah Siswa kelas X  sebanyak tiga kelas secara acak dengan Teknik cluster random sampling. Masing-masing kelas mendapatkan perbedaan perlakuan berdasarkan tingkatan pembelajaran inkuiri. Kelompok eksperimen 1 diterapkan pembelajaran inkuiri tingkat 3, kelompok eksperimen 2 diterapkan pembelajaran inkuiri tingkat 4 dan kelompok kontrol diterapkan pembelajaran inkuiri tingkat 2. Data pengetahuan awal diperoleh dari nilai kimia pada penilaian akhir semester (PAS) sebelumnya. Instrumen tes berupa soal obyektif pilihan ganda dengan reliabilitas  tes sebesar 0,76. Analisa data menggunakan uji ANOVA. Penelitian ini menyimpulkan: (1) pembelajaran inkuiri tingkat 2, tingkat 3, dan tingkat 4 berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan penguasaan konsep, (2)  pengetahuan awal berpengaruh secara signifikan terhadap penguasaan konsep, (3)Tidak ada interaksi tingkatan pembelajaran inkuiri dan pengetahuan awal terhadap peningkatan penguasaan konsep. (4) Pembelajaran inkuiri tingkat 3 lebih efektif daripada tingkat 2 dan tingkat 4 dalam meningkatkan penguasaan konsep pada pengetahuan awal siswa yang berbeda.ABSTRACTThis study aims to compare the application of inquiry learning levels to increasing mastery of chemical concepts in different students' initial knowledge. The control group and the experimental group were given pre-test and post-test, before and after the application of inquiry learning levels. The sample of the research were determined by three classes randomly using the cluster random sampling technique. Each class gets different treatment based on the level of inquiry learning. The experimental group 1 applied level 3 inquiry learning, the experimental group 2 applied level 4 inquiry learning, and the control group applied to level 2 inquiry learning. Preliminary knowledge data were obtained from chemical values at the end of the semester assessment before. The test instrument was in the form of multiple-choice objective questions with test reliability of 0.76. Data analysis uses the ANOVA test. This study concludes: (1) level 2, level 3 and level 4 inquiry learning influence the improvement of concept mastery, (2) initial knowledge significantly influences mastery concept, (3) There is no interaction of the level of inquiry learning and initial knowledge with increasing mastery of concepts. (4) Level 3 inquiry learning is more effective than level 2 and level 4 in increasing the mastery of concepts in different students' initial knowledge.
E-LKPD Berorientasi Contextual Teaching And Learning untuk Melatihkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Termokimia Lestari, Dyah Dwi; Muchlis, Muchlis
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpk.v5i1.30987

Abstract

Kurangnya media pembelajaran berupa lembar kerja peserta didik elektronik yang menarik dan mudah di akses oleh siswa pada sistem pembelajaran jarak jauh (daring) di masa pandemi ini mengakibatkan rendahnya keterampilan berpikir kritis siswa. Penelitian ini betujuan untuk mengembangkan e-LKPD berorientasi Contextual Teaching and Learning (CTL). Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian ini menggunakan model pengembangan 4-D yang terdiri dari tahap define (pendefinisian), tahap design (perancangan), tahap develop (pengembangan) dan tahap disseminate (penyebaran). Hasil yang didapatkan pada penelitian ini ialah kelayakan e-LKPD dengan persentase hasil validasi kriteria kesesuaian dengan pendekatan CTL 78,89%, isi 81,39%, penyajian 83,33%, dan bahasa 81,25% dengan kategori sangat layak, kepraktisan e-LKPD dengan persentase hasil respon siswa berdasarkan kriteria isi 88,09%, penyajian 84,44%, bahasa 86,66% dengan kategori sangat layak, dan keefektifan e-LKPD dengan n-gain score pada hasil tes keterampilan berpikir kritis berkisar antara 0,44-1,00 dengan kriteria sedang-tinggi serta ketuntasan klasikal 66,67%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa e-LKPD berorientasi Contextual Teaching and Learning yang digunakan pada materi termokimia ini dinyatakan layak.
KIT Praktikum Media Pembelajaran Materi Campuran dan Larutan untuk Peserta Didik Tunanetra di SMPLB Utami, Wara Mulyaning; Lutfi, Achmad
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpk.v5i1.30742

Abstract

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi peserta didik agar manpu menjelajahi dan memahami alam sekitar melalui metode ilmiah yang ditekankan dalam bentuk 5M. Penelitian ini bertujuan mengembangkan suatu komponen instrumen terpadu atau disebut dengan KIT untuk mempermudah proses pengamatan atau percobaan peserta didik tunanetra pada SMPLB dalam menunjang pembelajaran materi campuran dan larutan yang valid, efektif dan praktis. Kompetensi dasar peserta didik tunanetra kelas sembilan SMPLB meminta peserta didik tunanetra dapat melakukan pengamatan maupun percobaan pada materi campuran dan larutan namun tidak selaras dengan ketersediaan media pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan research and development (R&D) yang bertujuan untuk mengembangkan dan memvalidasi perangkat yang digunakan di sekolah agar bekerja siap pakai efektif, serta praktis. Dihasilkan perangkat pembelajaran Campuran dan Larutan yang valid, efektif, dan praktis pada peserta didik tunanetra kelas IX SMPLB. Hal ini diperoleh berdasarkan hasil uji ahli media, materi, dan guru pengajar peserta didik tunanetra. Hasil menguji dilakukan pada lima anak tunanetra. Respon diambil dari peserta didik tunanetra dan tiga orang guru SMPLB. Diperoleh hasil yang menyatakan bahwa pengembangan KIT Praktikum layak dengan memenuhi kategori valid, efektif dan praktis.
Metode Blended Learning Berbantuan Google Classroom Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa Febriani, Hanifa; Azizah, Utiya
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpk.v5i1.31343

Abstract

Perkembangan pembelajaran abad 21 menuntut guru dan siswa mandiri dalam belajar dan mengembangkan keterampilannya, sehingga kemandirian belajar siswa perlu ditingkatkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh metode blended learning berbantuan google classroom dalam meningkatkan kemandirian belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain penelitian yang digunakan adalah One-Group Pretest-Posttest Design. Penelitian dilaksanakan di kelas XI IPA 3 SMA dengan jumlah siswa sebanyak 25.  Instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar observasi keterlaksanaan metode blended learning, lembar observasi aktivitas siswa, angket kemandirian belajar dan angket respon siswa. Analisis data dilakukan dengan teknik persentase, mean, n-gain, dan paired t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan blended learning terlaksana dengan baik dengan rata-rata presentase pada tahap 1 sebesar 93,75%, tahap 2 sebesar 100% dan tahap 3 sebesar 97,91% dan persentase aktivitas siswa yang terlibat aktif dan relevan dengan penerapan blended learning sebesar 95. Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik simpulan bahwa penerapan blended learning berbantuan google classroom efektif dalam meningkatkan kemandirian belajar siswa. 

Page 5 of 16 | Total Record : 159