Articles
191 Documents
TINGKAT STRES PADA MAHASISWA KEPERAWATAN YANG MENYUSUN SKRIPSI
Wenny Nugrahati Carsita
JURNAL KESEHATAN INDRA HUSADA Vol 6 No 2 (2018): Juli-Desember
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (83.288 KB)
|
DOI: 10.36973/jkih.v6i2.151
ABSTRACT Students are vulnerable to stress when composing a thesis. The stress on students who compose a thesis if it is not immediately addressed will have an impact on the obstruction of the preparation of the thesis, the decline in academic value, and the graduation not on time. The purpose of this study was to determine the stress level of student who compose thesis. This study used quantitative design with a descriptive approach. Sampling technique used total population counted 63 students. The results showed that 28 respondents (44.4%) experienced severe stress, 25 respondents (39.4%) experienced moderate stress, and 10 respondents (15.9%) experienced mild stress. The conclusions in this study indicate that as many as 44.4% of students composing a thesis experience severe stress. This research is expected to become information for educational institutions in an effort to prevent and carry out handling in dealing with student stress so as to prevent students from passing on time. Keywords: Nursing Students, Thesis, Stress Level
ANALISIS PERILAKU DAN KEBUTUHAN INFORMASI KESEHATAN REPRODUKSI MELALUI PUSAT INFORMASI KONSELING REMAJA
Mizna Sabilla;
Thresya Febrianti;
Rusman Efendi
JURNAL KESEHATAN INDRA HUSADA Vol 7 No 1 (2019): Januari-Juni
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (389.601 KB)
|
DOI: 10.36973/jkih.v7i1.153
Permasalahan remaja sampai saat ini masih tinggi, diantaranya perilaku seksual dan penggunaan Napza yang dapat meningkatan penularan HIV AIDS. Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK R) penting diberikan sebagai wadah dalam menyebarkan informasi kesehatan. Penelitian dilakukan untuk menganalisis perilaku berisiko remaja serta kebutuhan informasi Seksualitas, Napza, dan HIV AIDS melalui PIK R. Metode yang digunakan kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif dikumpulkan dengan kuesioner dan dilakukan analisis bivariat, sedangkan data kualitatif dengan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku berisiko remaja terkait HIV AIDS, namun masih ditemukan 21,1 % mahasiswa yang perilakunya berisiko. Analisis kualitatif menyebutkan bahwa mahasiswa memerlukan informasi terkait kesehatan reproduksi, Napza dan HIV AIDS. Saran: Adanya advokasi kepada pimpinan UMJ untuk menghidupkan kembali PIK R UMJ, kerjasama dengan BKKBN, Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Keluarga Berencana (DPMP3AKB) dan BNN serta sosialisasi kepada seluruh mahasiswa UMJ terkait PIK R UMJ.
EFEKTIFITAS MEDIA PROMOSI KESEHATAN DI SEKOLAH TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG MEROKOK PADA SISWA KELAS VII DI SLTP N 13 KOTA TANGERANG
Happy Novriyanti Purwadi;
Bambang Setiaji;
Mary S Maryam
JURNAL KESEHATAN INDRA HUSADA Vol 7 No 1 (2019): Januari-Juni
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (417.528 KB)
|
DOI: 10.36973/jkih.v7i1.157
Pendahuluan, Perilaku merokok dimulai pada usia anak-anak dan remaja. Berdasarkan hasil Riskesdas provinsi Banten 2013, persentase penduduk berumur 10 tahun ke atas di Kota Tangerang yang menjadi perokok setiap hari 25%, dari data tersebut yang sudah menjadi perokok aktif usia 10-14 tahun 2 % dan usia 15-19 tahun 21,7 %. Dengan kata lain hampir separuh perokok aktif sudah dimulai dari usia remaja. Besarnya potensi menjadi perokok dikalangan siswa karena kurangnya pemahaman tentang merokok, serta lingkungan yang sangat mempengaruhi baik dalam keluarga dan teman,sehingga diperlukan adanya pendidikan kesehatan. Promosi kesehatan merupakan salah satu cara untuk menyampaikan pesan-pesan dengan media, sehingga diharapkan dapat merubah perilakunya ke arah positif. Metode Penelitian yang digunakan yaitu Quasi Eksperimen dengan pre and post test group design. Sampel pada penelitian ini terdiri dari dua kelompok (cetak dan elektronik) dengan jumlah 84 responden dari 322 siswa/i. Hasil Penelitian terjadi peningkatan pengetahuan dan sikap siswa sebelum dan sesudah diberikan intervensi pada kelompok media elektronik dan cetak. Peningkatan pengetahuan setelah diberikan intervensi media cetak (booklet) dan elektronik (video) ditandai dengan nilai p= 0.000. kemudian adanya peningkatan sikap ditandai dengan nilai significancy sebesar 0.001 (p < 0.05). Kesimpulan dan Saran, perbedaan rata-rata untuk pengetahuan sebesar 0.66 point dan sikap sebesar 0.02 point sehingga dapat disimpulkan penggunaan media elektronik lebih efektif dalam perubahan penggunaan dan sikap responden tentang merokok, hal ini tidak lepas dari peran sekolah dalam pemberian penyuluhan kesehatan yang dapat menggunakan media elektronik, untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan sekolah.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN OBAT-OBATAN TRADISIONAL TERHADAP IBU NIFAS DI PUSKESMAS KARANGGAN KABUPATEN BOGOR 2018
Nurulicha Nurulicha
JURNAL KESEHATAN INDRA HUSADA Vol 7 No 1 (2019): Januari-Juni
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (463.787 KB)
|
DOI: 10.36973/jkih.v7i1.158
Dampak dari penggunaan minum jamu adalah Jamu dipercaya memiliki kandungan yang dapat menyeimbangkan kembali ketidakseimbangan unsur-unsur dalam tubuh yang dapat berpotensi menimbulkan penyakit sehingga tercapainya kondisi sehat. Tetapi jika berlebihan dalam mengonsumsi jamu yang berasal dari bahan alami akan memberikan efek yang berarti pada saluran pencernaan, seperti mulut terasa terbakar, perut terasa panas, dan kontraksi otot usus meningkat sehingga merangsang untuk buang air besar lebih sering dalam bentuk cair. Tujuan penelitian diketahuinya faktor – faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu nifas terhadap penggunaan obat-obatan tradisional di Puskesmas Karanggan kabupaten Bogor tahun 2018. Metode penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan desain survey cross sectional. Pengambilan sampel berjumlah 73 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Uji statistik yang digunakan adalah chi square dengan tingkat signifikan α = 0,05. Hasil Analisis bivariat menunjukkan hubungan umur p = 0.0045, pengetahuan p= 0,002 ,jarak p = 0.002, dukungan p = 0,004 dengan pemanfaatan obat obatan tradisional terhadap ibu nifas.Simpulan penelitian adalah ada hubungan antara umur,pengetahuan ibu, jarak ke pelayanan, dan dukungan dengan pemanfaatan obat-obatan terhadap ibu nifas. Saran pada penelitian yaitu bagi kader dan petugas kesehatan dapat memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga untuk meningkatkan pengetahuan terhadap pemanfaatan obat-obatan terhadap ibu nifas.
HUBUNGAN EFIKASI DIRI DENGAN KEPATUHAN DIET PADA PENDERITA HIPERTENSI
Tantri Puspita;
Ernawati .;
Dadang Rismawan
JURNAL KESEHATAN INDRA HUSADA Vol 7 No 1 (2019): Januari-Juni
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (257.989 KB)
|
DOI: 10.36973/jkih.v7i1.159
Pencegahan komplikasi penderita hipertensi dapat dilakukan dengan aktif melaksanakan diet. Keberhasilan perilaku kesehatan dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya adalah efikasi diri. Penelitian ini berjenis deskriptif korelatif dengan 155 responden yang menderita Hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Guntur Kabupaten Garut. Variabel yang diteliti meliputi efikasi diri dan diet pada penderita hipertensi. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan 70,3 % (109 orang), berusia 46-65 tahun 52,3% (81 orang), dan berpendidikan SD 79,4% (123 orang). Selain itu, sejumlah 38,7% (60 orang) responden memiliki efikasi diri yang rendah dan tidak patuh untuk menjalankan diet hipertensi 42,6% (66 orang). Uji chi-square menunjukan hubungan positif antara efikasi diri dengan kepatuhan diet hipertensi pada penderita hipertensi (p= 0,013). Nilai Odds Ratio (OR) sebesar 2,296. Diharapkan, tenaga medis terutama perawat, dapat membantu klien untuk patuh terhadap dietnya, dengan meningkatka efikasi diri.
PENGARUH FUNGSI PENGARAHAN KETUA TIM TERHADAP KINERJA PERAWAT DI KABUPATEN INDRAMAYU
Wiwin Nur Aeni;
Winani Winani;
Aan Setianingsih
JURNAL KESEHATAN INDRA HUSADA Vol 7 No 1 (2019): Januari-Juni
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (256.823 KB)
|
DOI: 10.36973/jkih.v7i1.161
Kinerja perawat akan mempengaruhi lama hari rawat pasien, tingkat kepuasan pasien, juga citra rumah sakit. Pengelolaan pelayanan keperawatan dapat dioptimalkan salah satunya melalui fungsi pengarahan dari ketua tim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fungsi pengarahan ketua tim terhadap kinerja perawat di salah satu RS di Kabupaten Indramayu.Penelitian ini menggunakan metode korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah perawat di instalasi rawat inap salah satu RS di Kabupaten Indramayu. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 70 perawat. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner untuk variabel pengarahan dan lembar observasi untuk variabel kinerja. Data dianalisis dengan menggunakan uji Chi Square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi pengarahan ketua tim sebanyak 52,9 % masih dikategorikan kurang baik dan kinerja perawat sebanyak 57,1 % kurang baik.Kesimpulan: Terdapat pengaruh fungsi pengarahan ketua tim terhadap kinerjaperawat (P value 0,000).Saran: diharapkan ketua tim dapat meningkatkan pengarahan terhadap perawat.
FAKTOR RISIKO PENDERITA HIV AIDS DI KABUPATEN GONDANG LEGI MALANG
Linda Prasetyaning Widayanti
JURNAL KESEHATAN INDRA HUSADA Vol 7 No 1 (2019): Januari-Juni
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (375.835 KB)
|
DOI: 10.36973/jkih.v7i1.162
HIV/AIDS adalah penyakit yang belum ditemukan obatnya. Prevalensi dan insidensi penyakit ini semakin meningkat dari tahun ke tahun. Banyak faktor yang menyebabkan hal ini terjadi. Penemuan ARV, peningkatan aktivitas seksual tidak aman,meluasnya penggunaan narkotika suntik adalah beberapa hal yang menjadi pemicu meluasnya penyakit ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko penderitaHIV/AIDS di Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan desain studi deskriptif observasional. Data yang digunakan adalah data sekunder dan dianalisa menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini adalah mayoritas penderita HIV/AIDS berusia antara 20-29, berjenis kelamin perempuan, bekerja dalam sektor informal dan terkena HIV/AIDS karena aktivitas seksual tidak aman.
PERBANDINGAN KUALITAS KOMPRESI JANTUNG LUAR DENGAN TEKNIK KOMPRESI BERTUMPU DAN TIDAK BERTUMPU (MANNEQUIN STUDY)
Novi Dwi Irmawati
JURNAL KESEHATAN INDRA HUSADA Vol 7 No 2 (2019): Juli-Desember
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (174.931 KB)
|
DOI: 10.36973/jkih.v7i2.163
Keberhasilan Cardio Pulmonary Resuscitation(CPR) dipengaruhi oleh kecepatandalam penanganan dan kualitas kompresi. Kualitas kompresi jantung luar dipengaruhi olehbeberapa faktor, salah satunya adalah teknik kompresi jantung luar. Tujuan penelitian iniadalah mengidentifikasi perbandingan kualitas kompresi jantung luar dengan teknik bertumpudan tidak bertumpu pada dada.Metode penelitian ini menggunakanQuasy Experiment denganCross Over Designmenggunakan simulator resusitasi yang melibatkan 88 responden mahasiswa Program ProfesiNers. Responden dipilih dengan teknik simple random sampling. Analisis bivariatmenggunakanDependent T-TestdanWilcoxon.Hasil Uji Bivariat menggunakan uji parametrik Dependent T-Test dan Wilcoxonmenunjukkan kualitas kompresi jantung luar dengan teknik tidak bertumpu pada dada lebihbaik dibandingkan teknik bertumpu pada dada denganp-value< 0.05 (p-valuekeberhasilankompresi = 0.000,p-valuerekoil dada = 0.000,p-value tekanan kedalaman = 0.038,p-valuekedalaman = 0.002,p-valuekecepatan = 0. 000)Kesimpulan penelitian ini adalah kualitas kompresi jantung luar dengan teknik tidak bertumpu lebih baik dibandingkan dengan teknik bertumpu yang dilakukan pada simulatorresusitasi. Peneliti merekomendasikan teknik tidak bertumpu pada dada dengan cara mengangkat tumit tangan selama melakukan kompresi jantung luar untuk meningkatkan kualitas kompresi. Kata Kunci: CPR, Kualitas Kompresi Jantung Luar, Teknik bertumpu pada dada, Teknik tidak bertumpu pada dada,Sudden Cardiac Arrest.
PENGARUH ASYNCHRONOUS BLENDED PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN
Purwandyarti Apriliani
JURNAL KESEHATAN INDRA HUSADA Vol 7 No 2 (2019): Juli-Desember
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (119.374 KB)
|
DOI: 10.36973/jkih.v7i2.166
Peran Institusi pendidikan dalam menghasilkan pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan khususnya bidan salah satunya dengan metode problem based learning (PBL). Metode PBL merupakan metode pembelajaran yang mendorong proses belajar yang lebih aktif melalui pengenalan kasus yang realistik dan kontekstual sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir secara kritis, berdaya analisis dan mampu memecahkan masalah dibutuhkan dalam dunia kerja saat ini. Metode asyncronous blended problem based learning (ABLE-PBL) merupakan inovasi pembelajaran PBL yang dapat digunakan pada institusi pendidikan kebidanan yang memiliki keterbatasan jumlah tenaga pendidik namun tetap ingin mengoptimalkan proses pembelajaran dan menghasilkan kualitas lulusan yang kompeten sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Tujuan Penelitian untuk mengetahui pengaruh ABLE-PBL dan PBL terhadap pengetahuan mahasiswa diploma kebidanan. Penelitian kuantitatif dengan metode cross over. Sampel yang digunakan seluruh mahasiswa diploma IV kebidanan Universitas Padjadjaran yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi sebanyak 37 mahasiswa. Waktu penelitian bulan Maret-Juni 2018. Tidak ada perbedaan skor pengetahuan antara kelompok intervensi (ABLE-PBL) dan kelompok kontrol (PBL) dengan uji mann-whitney (p>0,05). Metode ABLE-PBL dan metode PBL tidak memilki perbedaan dalam mempengaruhi pengetahuan mahasiswa diploma kebidanan.
PENERAPAN REHABILITASI JANTUNG FASE 1 PADA PASIEN SINDROMA KORONER AKUT (SKA) DI RUMAH SAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH HARAPAN KITA JAKARTA
Ridho Kunto Prabowo
JURNAL KESEHATAN INDRA HUSADA Vol 7 No 2 (2019): Juli-Desember
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (163.387 KB)
|
DOI: 10.36973/jkih.v7i2.168
Cardiac rehabilitation is all actions taken to optimally improve physical, mental and social functioning to restore functional capacity in patients with life-threatening acute coronary or post-invasive patients. Phase I cardiac rehabilitation is an immediate initiation to carry out cardiac rehabilitation in the acute phase. This study aims to identify the application of phase 1 cardiac rehabilitation in ACS patients. Research using quantitative design with descriptive approach. The research sample consisted of 12 respondents using purposive sampling technique. The results of phase 1 to level 1 to 3 day 5 cardiac rehabilitation studies in patients with ACS obtained Chest Pain, Dyspnea and ECG images whose values were constant or the same for all respondents both at the beginning, exercise and end. It can be concluded that during phase 1 level 1 heart rehabilitation to level 3 days 5 there were no changes in Chest Pain, Dyspnea and ECG in SKA patients. While the difference in heart rate and blood pressure values statistically showed significant, but clinically not significant. Suggestion phase 1 cardiac rehabilitation is a safe action and can be done independently by nurses and therefore must be applied to ACS patients. Keywords: Phase 1 Cardiac Rehabilitation, Acute Coronary Syndrome