cover
Contact Name
Tori Rihiantoro
Contact Email
toririhiantoro@poltekkes-tjk.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalkeperawatan@poltekkes-tjk.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. lampung selatan,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik
ISSN : 19070357     EISSN : 26552310     DOI : -
Core Subject : Health, Education,
Fokus jurnal adalah informasi tentang penelitian dan kajian di bidang keperawatan dan kesehatan. Jurnal ini diterbitkan setiap 6 bulan (April dan Oktober) dalam Bahasa Indonesia.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 13, No 2 (2017): Jurnal Keperawatan" : 10 Documents clear
Penanganan Awal Kejadian Preeklamsia Berat dan Eklampsia Salah Satu Rumah Sakit di Provinsi Lampung Ajeng Dwi Imelda; Yeyen Putriana
Jurnal Keperawatan Vol 13, No 2 (2017): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.538 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v13i2.930

Abstract

Preeklampsia berat dan eklampsia merupakan komplikasi dalam kehamilan  dan persalinan yang meningkatkan angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi. Peningkatan gejala dan tanda tersebut jika tidak cepat ditangani akan dapat membahayakan keadaan ibu dan bayi. Hasil pre survey di pada tahun 2016 diRSUD H.Abdul Moeloek Provinsi Lampung  sebanyak 46 kasus kematian ibu di sebabkan oleh eklamsia. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui penanganan awal kejadian preeklampsia berat dan eklampsia.Rancangan Penelitian ini deskriptif dengan pendekatan cross sectional.Pada penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalahAccidental Sampling yang populasi seluruh ibu bersalin yang mengalami Preeklmpsia Berat dan Eklamsia pada Tahun 2017.Pengumpulan data menggunakan chek list dengan analisa univariat.Populasi yang di dapatkan saat penelitian berjumlah 25 responden.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Ruangan Kebidanan RSUD. Dr. Hi Abdul Moeloek tahun 2017 diperoleh bahwa diantara yang mengalami preeklampsia berat 17 responden, terdapat 14 (82.4%)  responden yang mendapatkan penatalaksanaan sesuai protap, sedangkan 3 (17.6%)  responden tidak mendapatkan penatalaksanaan sesuai protap. Dan yang mengalami eklampsia 8 responden, terdapat 6 (75.0%) responden yang mendapatkan penatalaksanaan sesuai protap sedangkan 2 (25.0%)  responden tidak mendapatkan penatalaksanaan sesuai protap.Saran yang diberikan peneliti agar petugas kesehatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan memberikan penatalaksanaan preeklampsia berat dan eklampsia sesuai protap, sehingga dapat menurunkan angka kematian disebabkan eklamsia baik di tingkat provinsi maupun secara nasional.
Tingkat Kecemasan pada Ibu Hamil dengan Kejadian Preeklampsia di Sebuah RS Provinsi Lampung Novita Rudiyanti; Erika Raidartiwi
Jurnal Keperawatan Vol 13, No 2 (2017): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.891 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v13i2.926

Abstract

Menurut laporan World Health Organization (WHO) tahun 2014 Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia yaitu 289.000 jiwa. Pada Preeklampsia ringan, gejala subjektif belum dijumpai, tetapi pada preeklampsia berat diikuti keluhan subjektif berupa sakit kepala terutama daerah frontalis, rasa nyeri di daerah epigastrium, gangguan mata, penglihatan menjadi kabur, mual muntah, gangguan pernafasan sampai sianosis, dan terjadi gangguan kesadaran. Masalah dalam penelitian ini adalah tingginya kejadian preeklampsia di Provinsi Lampung.Tujuan penelitian ini diketahuinya hubungan tingkat kecemasan ibu hamil dengan kejadian preeklampsia di RS Lampung.Rancangan penelitian ini menggunakan metode analitikkorelasidengan desain Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang dirawat di rumah sakit pada  bulan Januari-April 2017. Sampel penelitian ini menggunakan Kuota Sampling.Data yang diambil adalah data primer, alat pengumpulan data berupa kuisioner.Analisis data yang digunakan univariat dengan persentase, bivariat dengan Chi Square.Hasil penelitian didapatkan dari 15 responden ibu hamil yang cemas terdapat 13 (86.7%) responden yang mengalami Preeklampsia, dan sebanyak 2(13.3%) orang yang tidak mengalami Preeklampsia. Hasil uji statistik diperoleh P Value = 0.005 dan OR = 12.188 (95% CI 2.186 – 67.945). Penelitian menyimpulkan ada hubungan tingkat kecemasan ibu hamil dengan kejadian preeklampsia. Peneliti menyarankan agar petugas kesehatan di Rumah Sakit dapat membuat ruangan terpisah bagi ibu hamil yang mengalami Preeklampsia, sehingga tidak mengganggu psikis (cemas) ibu hamil yang tidak mengalami Preeklampsia.
Hubungan Penggunaan Gadget dengan Perkembangan Sosial dan Emosional Anak Prasekolah di Kabupaten Lampung Selatan Riyanti Imron
Jurnal Keperawatan Vol 13, No 2 (2017): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.636 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v13i2.922

Abstract

Anak-anak yang menggunakan gadget jumlahnyameningkat dua kali lipat dari 38 persen menjadi 72% antara 2011 dan 2013. Menurut Departemen Kesehatan RI 0,4 juta (16%) balita Indonesia mengalami gangguan perkembangan sosial dan emosional. Dari studi pendahuluan diperoleh databahwa anak yang penggunaan gadgetnya rendah, 67% menunjukkan perkembangan sosial dan emosional yang baik.Anak yang penggunaan gadgetnya tinggi, 71% mengalami hambatan perkembangan sosial dan emosional.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan gadget dengan perkembangan sosial dan emosional anak prasekolah. Penelitian ini menggunakan desain analitik cross sectional. Jumlah sampel merupakan total populasi sebanyak 96 responden. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan  kuisioner. Analisis data univariat menggunakan persentase dan analisis bivariat menggunakan uji chi square.Hasil analisis univariat menunjukkan penggunaan gadget rendah sebanyak 63% dan perkembangan sosial dan emosional baik sebanyak 50,6%. Hasis analisis bivariat dengan uji chi square menunjukkan nilai p=0,001 (p < 0,05), nilai ini menyatakan ada hubungan penggunaan gadget dengan perkembangan sosial dan emosional anak prasekolah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan penggunaan gadget dengan perkembangan sosial dan emosional anak prasekolah.Dari penelitian ini diharapkan para pendidik dapat memberikan materi kepada orang tua saat kegiatan parenting tentang pentingnya mengontrol dan mengawasi anak-anaknya dalam penggunaan gadget menggunakan media yang menarik dan mudah dimengerti seperti leaflet, video, atau slide.
Pengaruh Edukasi Batuk Efektif terhadap Perilaku Batuk Efektif Pasien Post Operasi dengan Anestesi Umum Budianto Budianto; Dwi Agustanti; Yuni Astini
Jurnal Keperawatan Vol 13, No 2 (2017): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.161 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v13i2.927

Abstract

Pasien post opersi dengan anestesi umum biasanya akan mengalami penurunan kemampuan batuk, terlebih pada pembedahan rongga perut, masalah ini diperberat oleh nyeri luka sehingga mudah terjadi retensi sputum yang dapat mengakibatkan atelektasi dan pneumonia. Kemampuan batuk efektif menjadi penting untuk mencegah terjadinya atelektasis dan pneumonia paska operasi, sehingga diperlukan adanya pendidikan kesehatan tentang batuk efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan batuk efektif terhadap perilaku batuk efektif pasien post operasi dengan anestesi umum di  RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung.Jenis penelitian ini adalah quasy experiment dengan menggunakan drancangan one group pretest-posttest design.Populasi sampel adalah seluruh pasien operasi dengan sampel 31 pasien.Pengambilan sampel dilakkukan pada bula April 2017 dengan teknik purposive sampling.Hasil analisis skor rata-rata perilaku batuk efektif sebelum dilakukan pendidikan kesehatan batuk efektif dan setelah dilakukan terdapat peningkatan sebesar 1.41. Uji statistik menggunakan uji wilcoxon diperoleh nilai p-value sebesar 0.000 < α (0.05) yang berarti ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara pendidikakan kesehatan terhadap perilaku batuk efektif pasien post operasi dengan anestesi umum.Peneliti berharap agar pendidikan kesehatan batuk efektif diberikan kepada pasien operasi dengan anestesi umum agar mencegah terjadinya komplikasi paska operasi.
Hubungan Overdistensi Uterus dengan Kejadian Atonia Uteri pada Ibu Post Partum di Sebuah Rumah Sakit di Provinsi Lampung Nurchairin, Nurchairina
Jurnal Keperawatan Vol 13, No 2 (2017): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.363 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v13i2.933

Abstract

Atonia uteri  merupakan  penyebab  tersering  terjadinya perdarahan post partum. Salah satu faktor  predisposisi atonia uteri adalah overdistensi uterus. Masalah dalam penelitian ini adalah masih banyaknya kejadian atonia uteri. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan case control, yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara overdistensi uterus dengan kejadian Atonia uteri.  Populasi  penelitian  ini semua ibu perdarahan post partum, dengan  sampel  kasus sebanyak 32 kasus /semua kasus, sedang  sampel  kontrol  sebanyak  64 kasus (simpel random sampling). Pengumpulan  data dilakukan dengan  melihat catatan  yang ada di medical record/ data sekunder. Analisis data univariat  menggunakan prosentase dan bivariat dengan chi Square. Hasil penelitian  didapatkan, umur  beresiko pada kasus sebanyak 43,8 % (< 20 th dan > 35 th), sedang  kontrol  lebih sedikit yaitu 28,1 %.  Atonia banyak terjadi  pada multiparitas baik  kasus  maupun kontrol (75 %). Kondisi  over distensi uterus  (makrosomia , hidramnion, gamelli)  lebih banyak didapatkan  pada kasus  (atonia uteri) dibandingkan dengan  kelompok  kontrol  (bukan atonia uteri) yaitu 62,5 %.  Responden  yang mengalami  atonia uteri  ada sebanyak 31,2 %  ibu yang bayinya makrosomia, 31,2 %  ibu dengan hidramnion, 53,1% ibu yang melahirkan  bayi  gamelli  dan  62,5 %  ibu yang  overdistensi uterus , sedang  responden  yang  tidak  mengalami atonia uteri  ada sebanyak 7,8 %  ibu yang  bayinya  makrosomia, 10,9 % ibu dengan  hidramnion  21,9 %  ibu yang  melahirkan bayi gamelli dan 26,6 % ibu yang  overdistensi uterus.  Hubungan  antara overdistensi uterus dengan atonia uteri didapatkan  nilai p value 0,001 dan OR 4,608 (makrosomia p value  0,007 dan OR 5,364,  hidramnion  p value 0,030 dan OR 3,701, gamelli 0,004 dan OR 4,048),  maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara makrosomia, hidramnion, gamelli dan overdistensi uterus dengan kejadian atonia uteri (α < 0,05) Saran  kepada petugas kesehatan agar memberikan pelayanan secara intensif pada saat melakukan pertolongan persalinan dan memberikan pelayanan secara dini kepada ibu yang mempunyai resiko atonia uteri.
Dukungan Keluarga dan Koping Stres pada Lansia yang Mengalami Masalah Kesehatan Fisik di Satu Desa pada Kabupaten Lampung Selatan Bangsawan, Merah; Murhan, Al; Widodo, Widodo
Jurnal Keperawatan Vol 13, No 2 (2017): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.319 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v13i2.923

Abstract

Gangguan kesehatan yang dialami lansia menyebabkan stresor karena merasa menurunnya kesehatan menyebabkan lansia khawatir terhadap keselamatan jiwa, menjadi beban bagi keluarga karena harus mengurus dan merawat lansia ketika sakit serta menjadi beban bagi keluarga karena harus menanggung biaya pengobatan untuk membayar jasa medis saat berobat ke pelayanan kesehatan sehingga lansia merasa tidak berguna. Jumlah lansia di Kabupaten Lampung Selatan sebanyak 46.140 lansia, di mana jumlah laki-laki sebanyak 22.898 lansia dan perempuan sebanyak 23.242 lansia. Masalah kesehatan fisik banyak yang menderita penyakit seperti hipertensi, rhematoid artritis, gastritis dan influenza (Badan Pusat Statistik, 2014).Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain atau rancangan penelitian cross sectional yaitu ingin mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih yakni hubungan antara dukungan keluarga dengan koping stres pada lansia yang mengalami masalah kesehatan fisikdi LKS. Al-Akhsan Desa Hajimena, Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2016.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang menjadi anggota LKS Al-Akhsan Desa Hajimena berdasarkan data dari pengurus LKS.Al-Ikhsan Desa Hajimena bulan Agustus 2016 yaitu sebanyak 80 orang lansia. Sampel penelitian ini adalah total populasi yang berarti seluruh populasi dalam penelitian dan dibatasi oleh kriteria inklusi sebanyak 58 orang lanjut usia. Hasil analisis dengan mengunakan uji chi squareterdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan koping stres pada lansia yang mengalami masalah kesehatan  dengan p value sebesar 0,000. Dari hasil penelitian ini disarankan untuk dapat dilakukan penyuluhan terhadap responden dan masyarakat mengenai perlunya gukungan keluarga terhadap koping stres.
Pengetahuan dan Sikap Tentang Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) pada Ibu Rumah Tangga di Puskesmas Tulang Bawang Barat Nurmala, Nurmala; Idawati, Idawati
Jurnal Keperawatan Vol 13, No 2 (2017): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.72 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v13i2.928

Abstract

Data Pasien Puskesmas Kibang Budi Jaya pada tahun 2015 menunjukkan terdapat sebanyak 4 (3,17%) kasus kasus IMS. Kejadian IMS di salah satu Puskesmas Tulang Bawang Barat memiliki prevalensi kejadian IMS yang lebih tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap tentangpenyakitIMS pada Ibu Rumah Tangga di Puskesmas Tulang Bawang Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan menggunakan desaincrossectional. Subjek penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Kibang Budijaya. Teknik sampling menggunakan accidental sampling sehingga jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 69 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan proporsi responden didominasi responden yang berusia>16 tahun, berpendidikan rendah, berstatus menikah, berpengetahuan kurang tentang IMS dan sebagian besar memiliki sikap yang negatif tentang IMS. Penelitian ini menyarankan agar meningkatkan akses pelayanan dalam bentuk konseling kesehatan seksual di tempat-tempat atau kegiatan yang sudah umum ada, baik di Posyandu, maupun pemeriksaan VCT, dan pada saat pemeriksaan IVA, bidanjuga dapat mengambil peran aktif dalam rangka memberikan informasi IMS kepada ibu rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas Kabupaten Tulang Bawang Barat.
Hubungan Pola Makan dan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Hipertensi di Kabupaten Tulang Bawang Rihiantoro, Tori; Widodo, Muji
Jurnal Keperawatan Vol 13, No 2 (2017): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.939 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v13i2.924

Abstract

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal, dimana tekanan darah dikategorikan tinggi 140/90 mmhg. Penyakit hipertensi disebabkan karena pola makan yang buruk dan kurangnya aktivitas fisik. 25 dari 32 penderita hipertensi mempunyai kebiasaan pola makan buruk dan 23 dari 32 penderita hipertensi melakukan aktivitas fisik ringan <600 Mets-min/minggu. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahui hubungan pola makan dan aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi di Puskesmas Tulang Bawang I tahun 2017. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan metode pendekatan “restrospektif” populasi penelitian adalah penderita hipertensi sejumlah 267 responden. Teknik sampel yang digunakan simple random sampling analisa data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukan distribusi frekuensi hipertensi 32 responden (50,0%) sebanyak 25 (86,2%) mempunyai pola makan buruk, sebanyak 23 (67,9%) melakukan aktivitas ringan <600 Mets-min/minggu. Hasil uji chi square diperoleh data hubungan pola makan dengan kejadian hipertensi dengan p-value=0,000 dan ada hubungan aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi dengan p-value=0,005. Diharapkan pada pihak terkait khususnya Puskesmas Tulang Bawang I untuk menggalakan senam bersama bagi kelompok masyarakat beresiko hipertensi dan mengadakan penyuluhan tentang pentingnya pencegahan hipertensi dengan berbagai metode dan media.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Lama Perawatan Pasien Pasca Operasi di Ruang Rawat Inap Bedah Rumah Sakit El Rahmayati; Zaid Al Asbana; Aprina Aprina
Jurnal Keperawatan Vol 13, No 2 (2017): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.323 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v13i2.929

Abstract

Data Tabulasi Nasional Departemen Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2009, menjabarkan bahwa tindakan bedah menempati urutan ke-11 dari 50 pola penyakit di Indonesia dengan persentase 12,8%.Pasien yang sudah dilakukan tindakan pembedahan kemudian dirawat di ruang pemulihan dan dilakukan transport pasien kembali di ruang rawat inap bedah. Di RSUD Dr. H Abdul Moeloek pasien pasca operasi  terbesar adalah pasien yang dengan lama rawat inap lebih dari 5 hari yaitu (65,5%) responden. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan lama perawatan pasien pasca operasi di ruang rawat inap bedah Rumah Sakit Dr. H. Abdul Moeloek.Jenis penelitian ini kuantitatif dengan rancangan  survey analitik dan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling.Populasi pasien post operasi di Rumah Sakit Dr. H Abdul Moeloek adalah 58 pasien. Berdasarkanhasil perhitungan sampel yang digunakanyaitu total populasi dengan 58 responden. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dengan menggunakan uji Chi-Square.Hasil penelitian didapatkan adanya dua faktor yang berhubungan dengan lama rawat inap yaitu jenis operasi dengan nilai ρ value = 0.024 sedangkan nilai OR = 3,704 (1,151-11,918) dan diagnosa penyakit penyerta dengan nilai ρ value=0.049 sedangkan nilai OR = (6,786 (0,801-57,478). Sedangkan yang tidak berhubungan terdapat tiga faktor yaitu infeksi luka operasi dengan nilai ρ value = 0,114, jenis penyakit dengan nilai ρ value = 0,301, dan umur penderita ρ value = 0.636. Peneliti berharap agar faktor faktor yang dapat mempengaruhi lama rawat pasien pasca operasi tetap di perhatikan supaya tidak terjadi perawatan yang tidak sesuai dengan lama rawat pasien pasca operasi. 
Pengaruh Pijat Oksitosin terhadap Involusi Uterus pada Ibu Postpartum Vidia Safitri Aisyah; I Gusti Ayu Mirah Widhi Sastri; Nyimas Aziza
Jurnal Keperawatan Vol 13, No 2 (2017): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.241 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v13i2.925

Abstract

Hasil presurvey peneliti yang dilakukan di salah satu BPM Bandar Lampung didapatkan data adanya peningkatan kejadian perdarahan. Masalah yang ditemukan dalam penelitian ini adalah adanya peningkatan involusi yang tidak baik dari tahun 2015 (7,5%) dan 2016 (13,3%). Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya pengaruh pijat oksitosin terhadap proses involusi uterus.Jenis penelitian ini adalah Ekperimental menggunakan Quasy Eksperiment dengan penilaian posttest only control group design.  Populasi penelitian ini seluruh ibu postpartum berjumlah 32 orang.Teknik sampling menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 16 ibu yang diberi pijat oksitosin dan 16 ibu yang tidak diberi pijat oksitosin. Pengumpulan data menggunakan data primer dengan cara memberikan intervensi kepada responden dan mencatatnya pada lembar check list. Analisis data yang digunakan adalah univariat dan bivariat dengan Uji-t Independen.Hasil penelitian didapatkan bahwa Involusi uterus pada ibu postpartum yang diberikan pijat oksitosin memiliki rerata 3,19 jari dibawah pusat. Involusi uterus pada ibu postpartum yang tidak diberikan pijat oksitosin memiliki rerata 1,75 jari di bawah pusat. Ada pengaruh pijat oksitosin dengan proses involusi uterus. Dengan p value 0,000 < 0,05. Peneliti menyarankan agar pijat oksitosin dapat terus dilaksanakan dalam memberikan pelayanan postnatal kepada pasien sehingga kualitas pelayanan terhadap ibu postpartum dapat meningkat dan membantu menjadi salah satu alternatif upaya dan inovasi baru dalam mengurangi angka kematian dan perdarahan yang disebabkan oleh subinvolusi.

Page 1 of 1 | Total Record : 10