Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Mobilisasi Dini Pasien Post Operasi Laparatomi Darmawan, Aulia Arief; Rihiantoro, Tori
Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik Vol 13, No 1 (2017): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang Bandar Lampung Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.036 KB)

Abstract

Diabetes mellitus merupakan suatu gangguan metabolik yang dihasilkan dari kekurangan insulin. Diabetes mellitus atau diabetes adalah salah satu dari tujuh penyakit kronis yang ada di dunia. Indonesia merupakan negara peringkat ke-4 dengan prevalensi diabetes tertinggi, di bawah India, Cina, dan Amerika Serikat. Berdasarkan presurvey yang dilakukan oleh peneliti pada bulan April 2016 di Puskesmas gem Sukarame, dari wawancara yang dilakukan pada 15 pasien menderita diabetes, 13 orang, termasuk pasien dengan diabetes melitus bebas-ulkus dan 2 pasien memiliki bisul, 13 pasien tidak tahu berapa lama telah terdiagnosis DM dan belum pernah diperiksa ABI. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kadar gula darah dengan nilai ABI pada pasien DM. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik survei dengan pendekatan cross sectional, dan jenis penelitian yang digunakan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah 44 responden. Kesimpulan penelitian ini menunjukan ada hubungan kadar gula darah dengan nilai ABI pada penderita DM, dengan nilai p: 0.033; dan nilai OR: 4,879. Saran untuk memberikan informasi dan masukan kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan, terutama untuk mencegah komplikasi diabetes mellitus.
PRELOADING DAN COLOADING CAIRAN RINGER LAKTAT DALAM MENCEGAH HIPOTENSI PADA ANESTESI SPINAL Ansyori, Ansyori; Rihiantoro, Tori
Jurnal Keperawatan Vol 8, No 2 (2012): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (57.165 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v8i2.161

Abstract

Banyaknya kasus operasi dengan anestesi spinal dan tingginya frekuensi komplikasi hipotensi pada tehnik anestesi tersebut, serta adanya perbedaan cara mengantisipasi terjadinya komplikasi hipotensi pada anestesi spinal. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahuai perbedaan efektifitas preloading dan coloading cairan RL 15 cc/KgBB dalam mencegah hipotensi pada anestesi spinal. Penelitian ini berdesain kuasi eksperimen. Penelitian dilakukan di kamar operasi RSUD A.Yani Metro pada bulan Desember 2011 – Januari 2012.  Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang menjalani operasi dengan tehnik anastesi spinal yang sesuai dengan kriteria inklusi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik accidental sampling dengan jumlah sampel 30 orang pasien dengan preloading dan 30 orang dengan coloading yang memenuhi kriteria inklusi. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode observasi (pengamatan) dengan instrumen pengumpulan data berupa alat monitor tekanan darah dan MAP serta lembar observasi untuk mencatat hasil monitoring dalam tekanan darah dalam arti setiap 5 menit, dan terjadi hipotensi dan atau tidak hipotensi. Metode analisis data menggunakan analisis univariat dengan distribusi frekuensi dan prosentase dan analisis bivariat menggunakan uji Chi Square (X2). Hasil penelitian menyimpulkan tidak ada perbedaan efektifitas antara preloading dan coloading dalam pencegahan hipotensi pada anastesi spinal (p value: 0, 210). Berdasarkan hasil tersebut Peneliti merekomendasikan kepada rumah sakit untuk dapat menggunakan preloading maupun coloading cairan ktristoloid bagi pasien yang akan dilakukan operasi dengan menggunakan teknik spinal anastesi. Namun demikian lebih disarankan untuk menggunakan preloading, karena angka hipotensinya lebih rendah dibanding coloading.
Hubungan Pola Makan dan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Hipertensi di Kabupaten Tulang Bawang Rihiantoro, Tori; Widodo, Muji
Jurnal Keperawatan Vol 13, No 2 (2017): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.939 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v13i2.924

Abstract

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal, dimana tekanan darah dikategorikan tinggi 140/90 mmhg. Penyakit hipertensi disebabkan karena pola makan yang buruk dan kurangnya aktivitas fisik. 25 dari 32 penderita hipertensi mempunyai kebiasaan pola makan buruk dan 23 dari 32 penderita hipertensi melakukan aktivitas fisik ringan <600 Mets-min/minggu. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahui hubungan pola makan dan aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi di Puskesmas Tulang Bawang I tahun 2017. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan metode pendekatan “restrospektif” populasi penelitian adalah penderita hipertensi sejumlah 267 responden. Teknik sampel yang digunakan simple random sampling analisa data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukan distribusi frekuensi hipertensi 32 responden (50,0%) sebanyak 25 (86,2%) mempunyai pola makan buruk, sebanyak 23 (67,9%) melakukan aktivitas ringan <600 Mets-min/minggu. Hasil uji chi square diperoleh data hubungan pola makan dengan kejadian hipertensi dengan p-value=0,000 dan ada hubungan aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi dengan p-value=0,005. Diharapkan pada pihak terkait khususnya Puskesmas Tulang Bawang I untuk menggalakan senam bersama bagi kelompok masyarakat beresiko hipertensi dan mengadakan penyuluhan tentang pentingnya pencegahan hipertensi dengan berbagai metode dan media.
Pengaruh terapi Musik Terhadap Status Hemodinamika Pada Pasien Koma di Ruang ICU Sebuah Rumah Sakit di Lampung Tori Rihiantoro; Elly Nurachmah; Rr. Tutik Sri Hariyati
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 12 No 2 (2008): Juli
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v12i2.209

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh terapi musik terhadap status hemodinamika pasien koma. Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen one group pre-post dan dengan teknik consecutive sampling didapatkan sampel 21 pasien di ruang ICU sebuah RS di Lampung. Analisis deskriptif menggambarkan bahwa sesudah terapi musik terjadi penurunan rerata MAP (6,80 mmHg), penurunan rerata frekuensi jantung (6,76 kali/menit), dan penurunan rerata frekuensi pernapasan (4,08 kali/menit). Hasil analisis bivariat dengan tes T dependen menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang bermakna terapi musik terhadap MAP (p value = 0,031), frekuensi jantung (p value = 0,015) dan frekuensi napas (p value = 0,000). Penurunan indikator status hemodinamika pada pasien koma dengan cidera kepala dan stroke akan membantu stabilisasi hemodinamika pasien sekaligus membantu proses pemulihan pasien. AbstractThis research attempted to identify the effect of music therapy on hemodynamic status of coma patients. The design used was a quasi experimental one group pre-post test design with a consecutive sampling method. Twenty one samples in the ICU of a hospital in Lampung were participated in the study. The descriptive analysis showed decreasing mean of MAP (6,80 mmHg), heart rate (6,76 bpm), and respiration rate (4,08 bpm) after music therapy. The bivariate analysis using the dependent t test showed a significant relationship of music therapy to MAP (p value = 0,031), heart rate (p value = 0,015) and respiration rate (p value = 0,000). Decreasing the hemodynamic indicators to coma patients with stroke and severe head injury could help to stabilize their hemodynamic balance and to promote faster recovery.
PENINGKATAN KUALITAS HIDUP SEHAT DAN PENCEGAHAN PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN MELALUI PELATIHAN KADER DAN REMAJA SERTA PERBAIKAN SARANA SANITASI Mei Ahyanti; Sri Ujiani; yustin nur khoiriyah; ririn sri handayani; I Gusti Ayu Mirah Widhisastri; Tori Rihiantoro
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sakai Sambayan Vol 4 No 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jss.v4i1.180

Abstract

Permasalahan kesehatan di masyarakat semakin kompleks. Permasalahan penyakit menular belum terselesaikan, sudah makin marak penyakit tidak menular. Permekes RI No. 36 tahun 2016 pasal 1 menyebutkan bahwa Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga. Desa II Sukasari Desa Sukadadi Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung merupakan salah satu daerah dengan permasalahan komplek. Dengan permasalahan kesehatan yang ada dimasyarakat dibutuhkan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam melakukan upaya-upaya pencegahan dan pengendalian terhadap kejadian penyakit agar tidak semakin berat. Dalam mencapai tujuan tersebut, memerlukan peranan dari berbagai tenaga kesehatan secara terintegrasi dari berbagai disiplin ilmu berbeda yang memiliki kompetensi dan bekerja secara team work. Pelaksanaan pengabdian masyarakat Masyarakat di Desa Sukadadi Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran diawali dengan penyamaan persepsi, pelatihan kader dan pendampingan dalam pembuatan sarana sanitasi. Terjadi perbedaan hasil pengukuran pengetahuan dan sikap antara sebelum dan setelah kegiatan pelatihan menunjukkan keberhasilan kegiatan pelatihan dan terbangun satu buah jamban keluarga sederhana sehat sebagai percontohan.
PENINGKATAN KEMAMPUAN DAN KEMANDIRIAN MASYARAKAT KOTA BANDAR LAMPUNG DALAM PERTOLONGAN HENTI JANTUNG MENDADAK (HJM) DI LUAR RUMAH SAKIT Tori Rihiantoro, Purbianto, Ririn Sri Handayani
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sakai Sambayan Vol 4 No 3 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jss.v4i3.209

Abstract

Abstrak Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit kardiovaskuler dengan prevalensi tertinggi (1,5%) di Indonesia. PJK adalah penyebab kematian terbanyak kedua (12,9%) di Indonesia. PJK bersesiko mengalami henti jantung mendadak (HJM). Kelangsungan hidup korban HJM sangat tergantungkecepatan pertolongan orang didekatnya. Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan masyarakat awam di Kota Bandar Lampung tentang RJP dan HJM masih sangat rendah. Kegiatan ini menggunakan pendekatan perlakuan (eksperimen) berupa sosialisasi HJM dan pelatihan RJP bagi karyawan dan siswa(perhotelan, restoran, tempat hiburan dan tempat wisata di Kota Bandar Lampung dengan jumlah subyek sebanyak 98orang. Pelaksanaan kegiatan berjalan dengan baik. Hasil analisis terhadap pengetahuan sebelum dan sesudah sosialisasi dan pelatihan terjadi perubahan rata-rata tingkat pengetahuan dari 41,06 menjadi 88,96. Berdasarkan analisis statistik dengan uji t dependent, terdapat perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah pelatihan (p value= 0,000). Disimpulkan juga bahwa adanya minat dan kepedulian yang tinggi dari stake holder terkait untuk mengikuti sosialisasi dan pelatihan, serta ersedianya bystander (penoplong awam) bagi korban HJM pada area perhotelan, restoran, tempat wisata dan tempat hiburan di Kota Bandar Lampung. Berdasarkan hal tersebut disarankan bahwa perlunya keterlibatan pemerintah dan masyarakat (pendidikan, organisasi massa, profesi, LSM, dll) dalam memperbanyak bystander dan ketersediaan AED di area pelayanan publik.
Karakteristik Klinis dan Virologis Penderita Demam Berdarah Dengue di Kota Bandar Lampung Nurminha Nurminha; Tori Rihiantoro; Mara Ipa
ASPIRATOR - Journal of Vector-borne Disease Studies Vol 12 No 2 (2020): Jurnal Aspirator Volume 12 Nomor 2 2020
Publisher : Loka Litbang Kesehatan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (877.993 KB) | DOI: 10.22435/asp.v12i2.3095

Abstract

Abstract. Clinical symptoms of dengue virus (DENV) infection range from asymptomatic mild dengue fever (DF), more severe dengue hemorrhagic fever (DHF) up to dengue shock syndrome. One of the determinants of dengue infection severity was virus virulence. This study aimed to determine the clinical and virological characteristics of dengue virus infection patients based on the severity degree. A cross-sectional study was conducted in RSUD Dr. H. Abdul Moeloek, Lampung Province between July-November 2016 with 56 dengue patients as samples selected using purposive sampling. The serological test was done using a rapid diagnostic test. Blood samples for DENV serotype identification were examined using reverse-transcription polymerase chain reaction. Classification of DENV infection severity was obtained from the patient’s medical record. The results showed that the most common clinical manifestations were fever, headache, and retroorbital pain, appearing in all patients from every degree of severity. There were Grade I DHF patients who experienced Myalgia (15.6%) and petechiae (22.2%). Laboratory results showed that thrombocytopenia appeared in every grade, even though 13.3% of grade I patients did not experience it. Secondary infection was found in 92.9% of samples, and all DENV serotype can be detected in 39.2%samples: DENV-1 (46.7%), DENV-2 (6.7%), DENV-3 (26.7%), and DENV-4 (20%). This study concluded that the majority of clinical characteristics in DHF patients are in line with the degree of severity, with the bleeding as the dominant manifestation in patients with grade II-IV. Virological characteristics of DENV-1 are dominant in all patients with DHF grade I-IV. Abstrak. Manifestasi klinis infeksi virus dengue (DENV) dapat berupa demam dengue (DD), hingga demam berdarah dengue (DBD) dan sindrom syok dengue (DSS). Salah satu determinan keparahan dengue adalah oleh virulensi virus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan karakteristik klinis dan virologis penderita DBD berdasarkan derajat keparahan. Penelitian deskriptif berbasis rumah sakit dilakukan di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung dengan rancangan studi cross sectional. Sampel sebanyak 56 dipilih dari penderita DBD secara purposive pada bulan Juli-November 2016. Uji serologis menggunakan rapid diagnostic test (RDT). Sampel darah diambil untuk penentuan serotipe dengue dengan teknik reverse transcription polymerase chain reaction (RT-PCR). Derajat keparahan infeksi virus dengue diperoleh dari penelusuran rekam medis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manifestasi klinis yang paling sering ditemukan adalah demam, sakit kepala dan nyeri retro-orbital, yang muncul pada semua penderita mulai derajat keparahan DBD. Penderita grade I yang mengalami Myalgia (15,6%) dan Petechiae (22,2%). Hasil uji laboratorium memperlihatkan trombositopenia pada semua derajat keparahan (I-IV), meskipun 13,3% pasien grade I tidak mengalaminya. Infeksi sekunder ditemukan sebanyak pada 92,9% sampel. Semua serotipe virus dengue terdeteksi pada 22 sampel (39,2%), yaitu DENV-1 (46,7%), DENV-2 (6,7%), DENV-3 (26,7%), dan DENV-4 (20%). Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa karakteristik klinis mayoritas pada penderita DBD sesuai dengan derajat keparahannya dengan manifestasi berupa perdarahan dominan pada penderita grade II-IV. Karakteristik virologis DENV-1 dominan pada seluruh penderita DBD grade I-IV.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PAD PADA DIABETISI Tori Rihiantoro; Purbianto Purbianto
Jurnal Keperawatan Vol 8, No 1 (2012): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.403 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v8i1.139

Abstract

Kasus DM dari tahun-ketahun semakin meningkat dan menjadi penyebab dari beberapa penyakit kardiovaskuler termasuk Peripheral Arterial Desease (PAD). American Diabetes Association (2004) merekomendasikan pengujian untuk PAD pada setiap pasien dengan diabetes yang berusia diatas 50 tahun. Pasien dengan diabetes yang berusia dibawah 50 tahun harus skrining untuk PAD jika mereka memiliki faktor risiko untuk PAD, seperti merokok, hipertensi, hiperlipidemia, atau diabetes selama lebih dari 10 tahun. Atas dasar itu peneliti melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian PAD pada diabetisi. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien DM yang datang berkunjung di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden yang yang ditentukan dengan teknik consecutive sampling. Uji statistik menggunakan Chi Square (X2). Hasil penelitian menyimpulkan tidak adanya hubungan yang bermakna antara variabel umur, jenis kelamin, kebiasaan merokok, lamanya menderia DM, olah raga, hipertensi dan kadar gula darah dengan kejadian PAD pada diabetisi, tetapi terdapat hubungan yang bermakna antara kadar kolesterol dengan kejadian PAD pada diabetisi di Poliklinik Penyakit Dalam RSUDAM Propinsi Lampung. Hasil penelitian menyimpulkan dari beberapa faktor yang diteliti hanya faktor kadar kolesterol yang berhubungan dengan kejadian PAD pada diabetisi (p value = 0,004). Berdasarkan hasil tersebut penulis memberikan saran agar rumah sakit melakukan penyuluhan dan deteksi dini pemeriksaan kadar kolesterol untuk pencegahan PAD.
HUBUNGAN LAMA MENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN KADAR ALBUMIN PADA PASIEN YANG MENJALANI HEMODIALISIS Arinta Arinta; Tori Rihiantoro
Jurnal Keperawatan Vol 11, No 1 (2015): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114.703 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v11i1.535

Abstract

Gagal ginjal kronik (GGK) adalah merupakan penurunan fungsi ginjal secara progresif sehingga tidak dapat mempertahankan homeostasis dalam tubuh sehingga penderita harus melakukan haemodialisis buatan. Komplikasi dari GGK adalah turunya kadar albumin. Keurangan albumin dapat di tanggulangi dengan pemberian therapy dan nutrisi saat perawatan.Tujuan penelitian ini adalah diketahui hubungan lama menderita gagal ginjal kronik dengan kadar albumin pada pasien hemodialisis di  RSUD Pringsewu.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional menggunakan uji statistik  menggunakan analisis bivariat  uji T independen, dengan nilai α = 0,05. Penelitian dilakukan di unit haemodialisa  RSUD Pringsewu. Waktu penelitian pada bulan Desember tahun 2013.Populasi   pada   penelitian   ini  adalah  seluruh penderita GGK yang menjalani hemodialisis di RSUD Pringsewu tahun 2013 yang  berjumlah 36  penderita dengan sampel total populasi.Hasil penelitian menemukan responden yang mengalami gagal ginjal kronik dengan haemodialisa lebih dari 1 tahun mencapai  27 orang (75,0%). Rata-rata kadar albumin responden yang menderita GGK > 1 tahun adalah 3,68 g/dl dan dengan standar deviasi 0,28 g/dl dengan kadar albumin terendah adalah 2,75 dan tertinggi adalah 4,00 g/dl.. Sedangkan pada pasien GGK ≤1 tahun  rata-rata kadar albumin adalah 3,20 g/dl dan dengan standar deviasi 0,37 g/dl dengan kadar albumin terendah adalah 2,7 dan tertinggi adalah 3,7 g/dl. Hasil analisis menemukan ada hubungan antara lama menderita GGK dengan kadar albumin (p value=  0,004).Penelitian ini menyarankan agar pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis < 1 tahun harus dilakukan pemeriksaan kadar albumin darah rutin serta dilakukan konseling gizi oleh instalasi gizi tentang diet GGK yang menjalani hemodialisis.
PENGARUH MADU TERHADAP KUALITAS TIDUR PADA LANSIA Surya Ferdian; Tori Rihiantoro; Ririn Sri Handayani
Jurnal Keperawatan Vol 11, No 2 (2015): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.005 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v11i2.587

Abstract

Lanjut usia (lansia) mengalami perubahan baik fisik & fungsi, mental, psikososial, dan spiritual. Keluhan tentang kesulitan tidur di waktu malam seringkali terjadi pada lansia. Hasil penelitian oleh Khasanah dan Hidayati (2012) adalah 29 (29,9%) lansia memiliki kualitas tidur yang baik sedangkan 68 (70,1%)  memiliki kualitas tidur yang buruk. Sehingga diperlukan terapi yang efektif dan aman dari efek samping. Pemberian madu adalah salah satu bentuk terapi dengan cara relaksasi yang merupakan jenis terapi nonfarmakologi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas tidur pada lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh madu terhadap kualitas tidur pada lansia sebelum dan sesudah dilakukannya pemberian madu di UPTD PSLU Tresna Werdha Natar Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung Tahun 2015. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain quasi experimental one group pre-post test design tanpa adanya kelompok kontrol. Jumlah responden 20 orang. Analisis yang dilakukan menggunakan analisis univariat dan bivariat. Sebelum dan sesudah dilakukannya pemberian madu kepada responden dilakukan pengukuran kualitas tidur pada lansia. Analisis data dilakukan menggunakan pengolah data komputer Paired Simple T-test. Hasil dari penelitian, diketahui hasil nilai mean sebelum diberi perlakuan adalah 11.55 sedangkan nilai mean setelah 7 hari dilakukannya pemberian madu sebesar 10.75 dengan p-value 0,002 (α : 0,05 ≥ p-value ) hal ini membuktikan bahwa adanya perbedaan kualitas tidur sebelum dan sesudah dilakukannya pemberian madu pada lansia di UPTD PSLU Tresna Werdha Natar sebesar 0.8. Bagi pihak UPTD PSLU Tresna Werdha Natar diharapkan untuk memperhatikan cara meningkatkan kualitas pada lansia agar tidak terjadi seperti kecenderungan lebih rentan terhadap penyakit, pelupa, konfusi, disorientasi, menurunnya kemampuan berkonsentrasi dan membuat keputusan.