cover
Contact Name
Tori Rihiantoro
Contact Email
toririhiantoro@poltekkes-tjk.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalkeperawatan@poltekkes-tjk.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. lampung selatan,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik
ISSN : 19070357     EISSN : 26552310     DOI : -
Core Subject : Health, Education,
Fokus jurnal adalah informasi tentang penelitian dan kajian di bidang keperawatan dan kesehatan. Jurnal ini diterbitkan setiap 6 bulan (April dan Oktober) dalam Bahasa Indonesia.
Arjuna Subject : -
Articles 21 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan" : 21 Documents clear
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN MAKANAN TRADISIONAL SERWIT LAMPUNG Djelita Rickum
Jurnal Keperawatan Vol 9, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.893 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v9i2.300

Abstract

Seorang tenaga kerja dengan keadaan gizi yang baik akan meningkatkan kapasitas kerja dan ketahanan fisik. Salah satu makanan tradisional penduduk asli Tulang Bawang Lampung adalah serwit. Serwit mempunyai potensi kandungan gizi yang  mudah didapat, namun serwit  belum dimanfaatkan dengan optimal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian makanan tradisional serwit  terhadap produktivitas kerja karyawan Petik Bibit Nanas I PT.Great Giant Pineapple Terbanggi Besar di Provinsi Lampung. Rancangan penelitian non randomized pretest- posttest control group design, dengan sampel sebanyak 18 responden. Uji statistik yang digunakan adalah uji t berpasangan dan uji F    (analisis varian dan analisis kovarian). Hasil uji F menunjukkan bahwa kondisi sebelum perlakuan produktivitas dari responden di tiga kelompok tidak berbeda (p=0,195). Demikian juga pada kondisi sesudah perlakuan produktivitas responden di tiga kelompok tidak berbeda ( p=0,104 ). Hasil uji t menunjukkan ada perbedaan produktivitas sebelum dan sesudah perlakuan pada ke tiga kelompok (p<0,05 ). Hasil penelitian,  serwit dapat menjadi menu alternatif bagi perusahaan untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan petik bibit nanas I PT GGP Terbanggi Besar di Provinsi Lampung, Serwit merupakan makanan tradisional yang kaya akan kandungan gizi dan bebas bahan pengawet. Aspek sosial dari pemanfaatan makanan tradisonal serwit dapat dicapai karena makanan tradisional lebih meningkatkan kecintaan pada makanan asli Indonesia.
PENGARUH LATIHAN KANDUNG KEMIH (BLADDER TRAINING) TERHADAP INTERVAL BERKEMIH WANITA LANJUT USIA (LANSIA) DENGAN INKONTINENSIA URIN M.Reza Pamungkas; Nurhayati Nurhayati; Musiana Musiana
Jurnal Keperawatan Vol 9, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.243 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v9i2.360

Abstract

Inkontinensia urin ialah kehilangan kontrol berkemih yang bersifat sementara atau menetap (Potter dan Perry, 2006). Salah satu  penatalaksananaan keperawatan klien dengan inkontinensia urin adalah  bladder training. Bladder Training adalah latihan kandung kemih yang bertujuan untuk mengembangkan tonus otot dan sfingter kandung kemih agar berfungsi optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan kandung kemih (bladder training) terhadap interval berkemih pada lansia yang mengalami inkontinensia urin di UPTD PSLU Tresna Werdha Bakti Yuswa Provinsi Lampung.  Penelitian menggunakan desain quasi eksperimen pada 26 lansia penderita inkontinensia urin. Teknik pengambilan sampel  dengan  cara accidental sampling. Hasil penelitian didapat  rata-rata interval berkemih lansia sebelum latihan kandung kemih adalah 2,3154 jam dengan SD = 0,82580 sedangkan rata-rata interval berkemih lansia setelah latihan kandung kemih  yaitu  2,4615 jam dengan SD = 0,83992. Hasil uji statistic didapat  nilai P-value 0,000. Hal ini berarti ada perbedaan  rata – rata interval berkemih pada lansia sebelum dan setelah latihan kandung kemih. Saran bagi institusi agar dapat melanjutkan terapi komplementer ini dengan  pengawasan intensif pengasuh wisma sehingga lansia dapat memiliki kemampuan lebih lama dalam menahan urin
DETEKSI DINI VIRUS DENGUE PADA SEDIAAN APUS DARAH TIPIS DAN TEBAL DENGAN METODE IMUNOSITOKIMIA Nurminha Nurminha
Jurnal Keperawatan Vol 9, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.1 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v9i2.351

Abstract

Penyakit Dengue merupakan masalah kesehatan global di negara tropis dan subtropis. Manifestasi klinis infeksi virus Dengue pada manusia sangat bervariasi mulai dari asimtomatik sampai berat. Hingga saat ini vaksin yang protektif dan terapi spesifik untuk infeksi dengue belum ditemukan. Deteksi antigen virus Dengue pada sediaan apus darah tipis dan tebal menggunakan metode imunositokimia streptavidin biotin peroxidase complex (SBPC) merupakan salah satu alternatif untuk diagnosis infeksi Dengue. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil deteksi dini antigen virus Dengue pada sediaan apus darah tipis dan tebal penderita infeksi virus Dengue dengan metode Imunositokimia SBPC di laboratorium RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung yang berjumlah 66 orang. Desain penelitian ini kuasi eksperimental. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November dan Desember 2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil deteksi dini antigen virus Dengue pada sediaan apus darah tipis didapatkan hasil positif 69,7% (46 orang) dan pada sediaan apus darah tebal didapatkan hasil positif  75,8% (50 orang). Disarankan perlu penelitian lebih lanjut pada penderita demam hari pertama dan kedua untuk mengetahui sensitifitas dan spesifisitas metode imunositokimia dalam mendeteksi virus Dengue.
FAKTOR RISIKO YANG MEMPERCEPAT TERJADINYA KOMPLIKASI GAGAL JANTUNG PADA KLIEN HIPERTENSI Merah Bangsawan; Purbianto Purbianto
Jurnal Keperawatan Vol 9, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.752 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v9i2.342

Abstract

Studi berbasis masyarakat telah menunjukkan bahwa hipertensi dapat berkontribusi bagi perkembangan gagal jantung sebanyak 50-60% dari pasien. Pada pasien hipertensi, risiko gagal jantung meningkat sebesar 2 kali lipat pada laki-laki dan 3  kali lipat pada wanita (Said Alvin, 2011). Laporan angka kejadian penyakit di Bandar Lampung tahun 2011 pada triwulan ketiga, jumlah penderita gagal jantung sebanyak 155 orang dengan jumlah laki laki terbanyak dan meninggal 14 orang, sedangkan pada tahun 2010, pasien yang menjalani perawatan gagal jantung di RSUDAM  Provinsi Lampung sebanyak 504 orang, 39 pasien atau 46,43% mengalami gagal jantung akibat hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempercepat terjadinya komplikasi gagal jantung pada klien hipertensi di RSUDAM Provinsi Lampung.Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah klien hipertensi yang melakukan perawatan baik rawat jalan maupun rawar inap di RSUDAM Provinsi Lampung. Besar sampel dalam penelitian ini sebanyak 97 responden dengan teknik sampling yang digunakan adalah quota sampling.Hasil penelitian pada penelitian ini didapatkan bahwa tidak ada hubungan antara usia saat pertama menderita hipertensi dengan kecepatan timbulnya komplikasi gagal jantung pada klien hipertensi, tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan kecepatan timbulnya komplikasi gagal jantung pada klien hipertensi, tidak ada hubungan antara terkontrolnya hipertensi dengan kecepatan timbulnya komplikasi gagal jantung pada klien hipertensi. Sesuai dengan hasil penelitian tersebut, maka disarankan untuk penelitian selanjutnya untuk membandingkan jumlah risiko yang dimiliki oleh pasien terhadap timbulnya komplikasi gagal jantung.
DETERMINAN PRODUKSI ASI PADA IBU MENYUSUI R. Pranajaya; Novita Rudiyanti
Jurnal Keperawatan Vol 9, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.728 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v9i2.365

Abstract

Pertumbuhan dan perkembangan bayi sebagian besar ditentukan oleh jumlah ASI. Diperkirakan 80% dari jumlah ibu yang melahirkan ternyata mampu menghasilkan ASI dalam jumlah yang cukup untuk keperluan bayinya secara penuh tanpa makanan tambahan selama enam bulan pertama. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Determinan  produksi ASI pada pada ibu menyusui yang meliputi usia ibu, paritas, proses persalinan, proses persalinan, umur kehamilan saat persalinan,  pemberian makanan pralakteral, penggunaan alat kontrasepsi, inisiasi menyusui dini, perawatan payudara, frekuensi menyusui, dan status gizi ibu, Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi adalah 379 orang ibu yang mempunyai bayi  dengan sampel sebanyak 196  yang diambil secara systematic Randome Sampling . Alat pengumpulan data adalah kuesioner dengan tehnik angket. Analisis data adalah univariat dengan persentase dan bivariat menggunakan Chi square. Hasil penelitian menggambarkan bahwa paritas (p-value 0,000), proses persalinan (p- value=0,000),  penggunaan alat kontrasepsi (p- value=0,029),  pemberian makanan pralakteral (p-value 0,000), perawatan payudara (p- value=0,001), frekuensi menyusui (p- value=0,001) dan gizi ibu (p- value=0,000) berhubungan dengan produksi ASI, sedangkan, usia ibu (p- value=0,147), umur kehamilan saat persalinan (p- value=0,586), dan Inisiasi menyusui dini (p- value=0,175) tidak berhubungan dengan produksi ASI. Kesimpulan penelitian ini dari 10 variabel yang diteliti terdapat 7 variabel yang berhubungan dengan produksi ASI, sehinga peneliti menyarankan bagi keluarga agar mendampingi ibu dan bagi petugas kesehatan agar meningkatkan konseling serta bimbingan bagi para ibu dimulai dari kehamilan untuk dapat melakukan manajemen laktasi agar produksi ASI menjadi meningkat.
PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE Andreas A.N; Titi Astuti; Siti Fatonah
Jurnal Keperawatan Vol 9, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.05 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v9i2.347

Abstract

Diare adalah frekuensi dan likuiditas buang air besar (BAB) yang abnormal, ditandai dengan bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari biasanya (>3 kali/hari) disertai perubahan konsistensi tinja (menjadi cair), dengan/tanpa darah dan/lendir. Di Indonesia, diare masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat utama, terutama masih tingginya angka kesakitan dan menimbulkan  kematian terutama pada bayi dan balita bila tidak ditangani dengan segera. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara perilaku ibu dalam mengasuh balita dengan kejadian diare di Puskesmas Rawat Inap Panjang tahun 2013. Jenis penelitian adalah Analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi  kunjungan ibu yang membawa Balita berobat ke Puskesmas Rawat Inap Panjang perbulan 130, dan didapatkan sampel 60 responden. Pengumpulan data diperoleh dengan mengisi lembar kuesioner dan analisis data dilakukan dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan  ada hubungan yang signifikan antara perilaku ibu dalam mengasuh balita dengan kejadian diare, dengan (nilai p = 0.010, α < 0,005). Saran untuk petugas kesehatan memberikan penyuluhan kesehatan tentang PHBS dan penanganan Diare pada ibu-ibu yang memiliki Balita dan ibu yang memiliki Balita untuk lebih aktif ke Posyandu agar anaknya sehat terhindar dari penyakit diare.
HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA PEGAWAI Hernawilly Hernawilly; Anita Puri
Jurnal Keperawatan Vol 9, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (45.86 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v9i2.361

Abstract

Budaya organisasi merupakan suatu sistem dari simbol-simbol dan interaksi-interaksi unik dari masing-masing organisasi. Budaya organisasi sangat berperan penting dalam menciptakan kinerja yang bermutu. Tujuan penelitian untuk mengetahui persepsi pegawai terhadap budaya organisasi dan kinerja pegawai, serta hubungan budaya organisasi dengan kinerja pegawai Poltekes Depkes Tanjungkarang. Jenis penelitian kuantitatif, desain penelitian ini analitik dengan pendekatan cross sectional. Analisis yang digunakan univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian terhadap 168 pegawai diketahui 78% pegawainya mempersepsikan budaya organisasi di Poltekes Depkes Tanjungkarang adalah baik dan 75% pegawainya mempersepsikan kinerjanya baik. Berdasarkan analisis bivariat diketahui ada hubungan yang bermakna antara budaya organisasi dengan kinerja pegawai dengan p-Value=0,024. Disarankan untuk meningkatkan kemampuan pegawai dalam menjaga mutu pelayanan melalui kinerja yang baik dan dukungan dari tempat bekerja.
PENGARUH MINYAK JINTEN HITAM (NEGELLA SATIVA) TERHADAP KADAR GLUKOSA DAN KOLESTEROL PADA PENDERITA DIABETES Abdul Halim; Tori Rihiantoro
Jurnal Keperawatan Vol 9, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (75.948 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v9i2.348

Abstract

Perkembangan pengobatan  penyakit DM dalam  rangka mencegah komplikasi terus dilakukan riset. Penggunaan obat-obat herbal dalam rangka menyembuhkan dan mengontrol penyakit juga sudah semakin banyak diteliti. Salah satunya adalah penelitian tentang jinten hitam (Nigella sativa).  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh minyak jinten hitam terhadap kadar glukosa dan kolesterol penderita diabetes. Desain penelitian  Kuasi Eksperimen dengan metode pengambilan data Pre and Post Test Two Group. Populasi penelitian  seluruh pasien diabetes tipe 2 yang berkunjung ke poliklinik penyakit dalam Rumah Sakit Abdul Moeloek Propinsi Lampung dalam kurun waktu 28 Juni – 19 Juli 2012 dengan jumlah sampel sebanyak 49 responden, terdiri dari 24 kelompok eksperimen dan 25 kelompok kontrol yang yang ditentukan dengan teknik consecutive sampling. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan uji t dependen dan t independen.  Hasil penelitian ada perbedaan bermakna kadar glukosa (p value = 0,000) dan kolesterol (p value = 0,000) sebelum dan sesudah  terapi minyak jinten hitam pada. Sehingga terdapat pengaruh terapi minyak jinten hitam terhadap kadar glukosa dan kolesterol pada penderita diabetes. Ada perbedaan kadar glukosa (p value = 0,011) dan kolesterol (p value = 0,000 sebelum dan sesudah terapi placebo. Disimpulkan ada pengaruh  terapi plasebo terhadap kadar glukosa dan kolesterol pada penderita diabetes. Hasil lain menyimpulkan bahwa minyak jinten  hitam lebih efektif dalam  menurunkan glukosa darah dari pada placebo (p value = 0,006). Sedangkan untuk kolesterol minyak jinten hitam memiliki efektifitas yang sama dengan placebo (p value = 0,188). Saran agar minyak jinten hitam dijadikan terapi alternataif bagi penderita diabetes melalui uji klinik yang ketat.
HUBUNGAN FAKTOR ORGANISASI DENGAN PENERAPAN STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP Yuni Astini; Idawati Manurung
Jurnal Keperawatan Vol 9, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.462 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v9i2.302

Abstract

Pendidikan perawat, program pelatihan secara terstruktur dan terprogram, program pembinaan manajemen  pelayanan dan asuhan keperawatan sudah semakin maju, spesifik dan ilmiah. Tetapi  banyak  perawat yang bekerja tidak  beredasarkan standar asuhan keperawatan, standar prosedur pelayanan dan standar intervensi keperawatan. Tujuan penelitian ini diketahuinya hubungan faktor organisasi dengan penerapan standar asuhan keperawatan di ruang rawat inap RS Imanuel Way Halim.  Jenis penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi 110, sampel 98 responden. Analisis data dengan uji chi square. Hasil penelitian  51 orang (52%) dari 98 perawat pelaksana mengatakan bahwa faktor organisasi tidak  mendukung kinerja klinis perawat  untuk bekerja  sesuai dengan standar.  Hasil analisa sub variabel faktor organisasi, faktor desain pekerjaan 64 (51,8%) paling tidak mendukung perawat dalam menerapkan asuhan keperawatan sesuai dengan standar dan yang paling mendukung adalah kemampuan sumber daya perawat sebesar 60 (61,2%).  Hasil analisa hubungan diperoleh  nilai p=0,00 (0,00<0,05), maka dapat disimpulkan ada hubungan yang bermakna antara faktor kepemimpinan dengan penerapan asuhan keperawatan. Semua sub-sub variabel faktor organiasasi juga menunjukkan ada hubungan yang bermakna dengan penerapan asuhan keperawatan. Hasil perbandingan nilai PR, faktor supervisi yang paling memberikan peluang tidak bekerjanya perawat sesuai dengan standar dari pada faktor yang lain. Disarankan untuk mengembangkan program-program yang mengharuskan perawat bekerja sesuai dengan standar, termasuk program untuk belajar proses keperawatan dan dokumentasinya, program untuk menyamakan prosedur tindakan keperawatan dan membenahi manajemen pelayanan keperawatan rumah sakit. 
TEKANAN DARAH PADA PENDERITA STROKE NON HEMORAGI DENGAN TERAPI MUSIK Arini Rukmana; Giri Udani
Jurnal Keperawatan Vol 9, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.522 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v9i2.298

Abstract

Terapi musik diyakini memiliki potensi untuk penyembuhan diri yang dimiliki oleh klien sebagai individu dan adanya efek terapeutik yang memungkinkan memperoleh kekuatan yang disalurkan secara eksternal melalui terapi. Musik dapat menstimulus tubuh untuk memproduksi molekul nitric oxide (NO). molekul ini bekerja pada tonus pembuluh darah yang dapat mengurangi tekanan darah. Tujuan  penelitian  adalah diketahuinya perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan terapi musik. Desain penelitian ini  quasi experimen   menggunakan uji analisis t-test dependen untuk menemukan  perbedaan tekanan darah sebelum dan setelah diberikan terapi musik pada penderita stroke non hemoragik di RSUD Dr.H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Hasil analisis terapi musik terhadap tekanan darah, dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan yang bermakna pada tekanan darah sistolik. Perbedaan yang bermakna ini mengalami penurunan tekanan darah sebanyak 12 poin. Menggunakan analisa bivariat didapatkan p-value 0,004 dengan derajat kesalahan 5%, disimpulkan p-value ≤ nilai  (0,05) maka terdapat perbedaan antara terapi musik terhadap tekanan darah pada penderita stroke non hemoragik, sedangkan pada tekanan darah diastolik terjadi penurunan tekanan darah sebanyak 8 poin. Menggunakan analisa bivariat didapatkan p-value 0,263 dengan derajat kesalahan 5%,  disimpulkan nilai p-value > nilai  maka tidak terdapat perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan terapi musik pada penderita stroke non hemoragik di RSUD Dr.H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Disarankan kepada pelayanan kesehatan agar menjadikan terapi musik menjadi alternativ kombinasi pengobatan di masa yang akan datang untuk penggunaan musik sebagai terapi kesehatan.

Page 2 of 3 | Total Record : 21