cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Agrikultura
ISSN : 08532885     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Agrikultura terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember), memuat artikel hasil penelitian dan kupasan (review) orisinal hasil dari penelitian yang sebagian telah dilakukan penulis, dan komunikasi singkat.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 30, No 2 (2019): Agustus, 2019" : 5 Documents clear
Penambahan Essens Buah terhadap Keefektifan Metil Eugenol dalam Menarik Bactrocera spp. Drew & Hancock Agus Susanto; Ceppy Nasahi; Yuri Khansa Rumaisha; Wayan Murdita; Tri Murniningtyas Puji Lestari
Agrikultura Vol 30, No 2 (2019): Agustus, 2019
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (637.369 KB) | DOI: 10.24198/agrikultura.v30i2.23315

Abstract

Lalat buah (Bactrocera carambolae) merupakan hama yang sangat merugikan pada komoditas hortikultura. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jenis essens buah yang ditambahkan pada metil eugenol yang tertinggi dalam menarik lalat buah, untuk mengetahui pengaruh penambahan essens jambu pada metil eugenol terhadap jumlah tangkapan lalat buah pada pertanaman jambu biji, dan berapa konsentrasi essens yang menghasilkan jumlah tangkapan lalat buah paling banyak. Penelitian secara in vitro dilakukan di Laboratorium Vapor Heat Treatment, Balai Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan, Jatisari, Jawa Barat dari bulan Februari 2015 hingga Juni 2015 dan di kebun jambu biji Desa Leuwiseeng, Kecamatan Panyingkiran, Kabupaten Majalengka sejak bulan November 2015 sampai dengan Maret 2016. Hasil penelitian menunjukan bahwa metil eugenol yang ditambah essens belimbing dan jeruk berpengaruh dalam meningkatkan hasil tangkapan lalat buah betina, tetapi tidak untuk lalat buah jantan. Perlakuan tertinggi dalam menarik lalat buah betina yaitu sebesar 37% dari total populasi ditemukan pada perlakuan penambahan essens belimbing. Sementara perlakuan 0,2 ml metil eugenol menarik sebanyak 10% dari total populasi. Pencampuran metil eugenol dan esens buah jambu mampu menarik lalat buah jantan lebih tinggi dibandingkan penggunaan tunggal metil eugenol dan penggunaan tunggal esens jambu. Pencampuran metil eugenol 0,2 ml + esens buah jambu 0,8 ml menunjukkan hasil jumlah tangkapan tertinggi lalat buah jantan sebanyak 15.145 ekor. Namun, pencampuran metil eugenol dan esens jambu tidak mempengaruhi jumlah tangkapan lalat buah betina. Spesies lalat buah yang paling dominan hasil identifikasi pada pertanaman jambu biji di Desa Leuwiseeng, Majalengka, adalah B. dorsalis 64% dan B. carambolae 36%.Kata kunci : Essens, Bactrocera carambolae, Metil eugenol
Identifikasi Lalat Buah (Bactrocera spp), pada Tanaman Cabai (Capsicum Annum L.) dan Belimbing (Averrhoa Carambola L.) dikecamatan Salahutu kabupaten Maluku Tengah. Betty Sahetapy; Muhammad Riadh Uluputty; La Naibu
Agrikultura Vol 30, No 2 (2019): Agustus, 2019
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (878.743 KB) | DOI: 10.24198/agrikultura.v30i2.23659

Abstract

Lalat buah (Bactrocera spp.) merupakan salah satu hama utama pada tanaman hortikultura di dunia. Lebih dari seratus jenis tanaman hortikultura diduga menjadi inangnya. Pada populasi yang tinggi, intensitas serangannya dapat mencapai 100%. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi spesies atau jenis lalat buah yang menyerang belimbing dan cabai serta menghitung intensitas serangan hama lalat buah terhadap belimbing dan cabai di Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah. Penelitian dilakukan dengan metode survey di lapangan dengan mengumpulkan sampel buah belimbing dan cabai yang terserang lalat buah di tiga desa yaitu Desa Liang, Tulehu dan Suli, selanjutnya buah yang terserang dibawa ke laboratorium untuk di-rearing lalat buah. Lalat buah hasil rearing kemudian diidentifikasi dengan menggunakan CD Lucid dan CD Cabikey. Hasil penelitian menunjukkan 3 spesies lalat buah yang menyerang belimbing di Kecamatan Salahutu yaitu Bactrocera albistrigta, Bactrocera dorsalis dan Bactrocera carambolae, sedangkan yang menyerang cabai rawit ada dua spesies yaitu Bactrocera dorsalis dan Bactrocera carambolae. Intensitas serangan lalat buah pada belimbing termasuk kategori ‘Sedang’ sampai ‘Tinggi’ yaitu 30%-70%, sedangkan pada tanaman cabai rawit termasuk kategori ‘Sedang’ yaitu 41%-49%.Kata Kunci: Lalat buah, Identifikasi, Intensitas serangan
Pengaruh Dosis dan Cara Pemberian Pupuk Anorganik terhadap Pertumbuhan Kakao (Theobroma cacao L.) Belum Menghasilkan Klon Sulawesi 1 Ester Miranda Lbn.Tobing; Santi Rosniawaty; Mochamad Arief Soleh
Agrikultura Vol 30, No 2 (2019): Agustus, 2019
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.1 KB) | DOI: 10.24198/agrikultura.v30i2.22920

Abstract

Tanaman kakao banyak dibudidayakan di Indonesia, khususnya di perkebunan rakyat. Produksi kakao di Indonesia masih di bawah potensi hasil kakao secara umum. Peningkatan produksi perlu dilakukan, salah satunya dengan melakukan pemberian pupuk anorganik. Keefektifan penyerapan unsur hara oleh tanaman tergantung pada beberapa faktor, diantaranya dosis pupuk dan cara aplikasi pupuk yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh dosis dan cara pemberian pupuk anorganik yang memberikan pengaruh terbaik pada pertumbuhan tanaman kakao belum menghasilkan. Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan Ciparanje, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, pada bulan Desember 2018 sampai bulan April 2019. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan sembilan perlakuan yang diulang sebanyak tiga kali. Perlakuan terdiri dari dosis dan cara pemberian pupuk anorganik, dengan dosis pupuk meliputi: tanpa pemupukan; pupuk tunggal dengan satu taraf, yaitu 45 g/tanaman urea, 60 g/tanaman SP-36, 35 g/tanaman KCl; dan pupuk majemuk tablet NPKMg (20:10:10:2) dengan tiga taraf, yaitu 30 g/tanaman, 60 g/tanaman, 90 g/tanaman, sedangkan cara pemberian pupuk meliputi: disebar dan ditabur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis dan cara pemberian pupuk anorganik berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan kakao belum menghasilkan terutama pada parameter luas daun, indeks klorofil daun, jumlah flush, dan panjang flush. Pemberian 90 g/tanaman pupuk majemuk tablet NPKMg (20:10:10:2) dengan cara ditabur mampu meningkatkan pertumbuhan kakao belum menghasilkan.Kata Kunci: Kakao belum menghasilkan, Pupuk anorganik, Dosis, Cara pemberian
Perlakuan Benih Ekstrak Anredera cordifolia Menekan Kejadian Penyakit Antraknosa Benih Cabai Terinfeksi Colletotrichum Acutatum Endah Yulia; Hadi Syahir Muhadam; Fitri Widiantini; Wawan Kurniawan
Agrikultura Vol 30, No 2 (2019): Agustus, 2019
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (607.237 KB) | DOI: 10.24198/agrikultura.v30i2.24022

Abstract

Keberadaan patogen pada benih telah menimbulkan kerugian yang tinggi. Perlakuan benih sudah umum dilakukan untuk menjamin benih bebas hama maupun patogen serta untuk menyediakan pengendalian penyakit selama masa perkecambahan maupun pada awal pertumbuhan tanaman. Penyakit antraknosa pada tanaman cabai yang disebabkan oleh Colletotrichum spp. dapat mengakibatkan kehilangan hasil panen mencapai 100%. Infeksi patogen penyebab penyakit antraknosa pada benih dapat mengakibatkan penyakit hawar bibit atau pre emergence atau post emergence damping-off. Penggunaan bahan alami untuk perlakuan benih diharapkan dapat menjadi upaya pengendalian penyakit yang ramah lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji keefektifan ekstrak daun binahong (Anredera cordifolia) dalam menekan kejadian penyakit hawar bibit yang disebabkan oleh jamur Colletotrcihum acutatum terbawa benih cabai. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Proteksi Tanaman, Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran. Percobaan terdiri atas tujuh perlakuan yaitu empat perlakuan benih dengan ekstrak binahong konsentrasi 0,25%, 0,50%, 1%, dan 2%, serta dua perlakuan kontrol positif dan negatif, dan perlakuan pembanding fungisida propineb 0,30% yang masing-masing diulang empat kali. Hasil percobaan menunjukkan perlakuan benih cabai dengan ekstrak metanol daun binahong mampu menekan kejadian penyakit hawar bibit pada benih terinfeksi C. acutatum dengan penekanan penyakit tertinggi sebesar 81,65% yang diperoleh pada perlakuan konsentrasi 2%. Namun demikian, perlakuan benih cabai dengan ekstrak metanol daun binahong memengaruhi viabilitas benih cabai dengan panjang kecambah benih cabai yang lebih pendek daripada pada perlakuan kontrol.Kata Kunci: Binahong, Pestisida nabati, Perlakuan benih
Pengaruh Dosis Pupuk Kalium terhadap Pertumbuhan dan Peningkatan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea Mays L.) Eso Solihin; Rija Sudirja; Nadia Nuraniya Kamaludin
Agrikultura Vol 30, No 2 (2019): Agustus, 2019
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.307 KB) | DOI: 10.24198/agrikultura.v30i2.22791

Abstract

Produksi jagung di Indonesia masih tergolong rendah salah satu penyebabnya adalah tingkat kesuburan tanah yang rendah. Salah satu cara untuk meningkatkan kesuburan tanah adalah dengan pemupukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai macam dosis Pupuk Kalium Hasil Inovasi (PKHI) terhadap peningkatan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis pada jenis tanah inceptisol. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok faktor tunggal dengan faktorial tunggal. Faktor perlakuan tunggal yang diujikan pada penelitian ini yaitu variasi dosis PKHI yang terdiri dari variasi dosis dan kontrol, yakni N, P tunggal; N, P, K tunggal; 1/4 K + N, P tunggal; 1/2 K + N, P tunggal; 3/4 K + N, P tunggal; 1 K + N, P tunggal; 1 1/4 K + N, P tunggal; 1 1/2 K + N, P tunggal; 1 3/4 K + N, P tunggal; dan kontrol. Masing-masing perlakuan diulang tiga kali, sehingga jumlah seluruhnya adalah 30 plot percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian PKHI memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, bobot tongkol, diameter tongkol, dan panjang tongkol. Dosis PKHI yang paling memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan atau hasil yaitu pada dosis 1 1/2 K dengan 240 kg/ha pupuk kalium yang diuji dan menghasilkan 18 ton tongkol/ha. Kata Kunci: Inovasi Pupuk Kalium, Jagung Manis, Hasil Pertanian

Page 1 of 1 | Total Record : 5