Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada (JIK Media Husada) menerima publikasi artikel asli dalam bentuk makalah penelitian, makalah tinjauan, laporan kasus dalam bahasa Indonesia atau Inggris. Artikel yang diterbitkan dalam jurnal ini berhubungan dengan berbagai topik seperti Keperawatan, Epidemiologi, Biostatistik dan Kesehatan Reproduksi, Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan dan Kesehatan masyarakat, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Kesehatan Ibu dan Anak, dan artikel terkait lainnya di depan umum. kesehatan. Jurnal diterbitkan pada bulan Maret, dan Oktober.
Articles
13 Documents
Search results for
, issue
"Vol 5 No 2: November"
:
13 Documents
clear
STATUS KUALITAS HIDUP 2 TAHUN PASCA STROKE
Defi Amalia Setia Ningrum;
Santi Martini
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 5 No 2: November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (231.715 KB)
|
DOI: 10.33475/jikmh.v5i2.128
Stroke merupakan penyakit nomor satu penyebab disabilitas di dunia. Kecacatan berupa pembatasan fisik, disfungsi sosial, dan psikologi yang ditimbulkan akibat stroke mempengaruhi banyak aspek kualitas kesehatan yang berhubungan dengan kehidupan atau kualitas hidup penderitanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur perbedaan status kualitas hidup pasien 2 tahun pasca stroke menurut karakteristik demografi dan rehabilitasi medik. Penelitian menggunakan studi observasional analitik di Poliklinik Saraf RSU Haji Surabaya, dengan desain studi cross sectionaldengan 52 sampel. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah karakteristik demografi (usia, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan), lama sakit dan rehabilitasi medik.Sedangkan variabel terikat adalah status kualitas hidup, yang diukur menggunakan instrumen WHOQOL-BREF. Analisis yang dipakai dalam penitian ini menggunakan uji Chi square untuk mengetahui perbedaan, serta mengitung Prevalence Rate (PR) dan Risk Difference (RD).Hasil penelitian didapatkan nilai perbedaan status kualitas hidup bermakna menurut usia (p=0,023), jenis kelamin (p=0,017), dan rehabilitasi medik (p=0,005). Besar risiko yang bermakna secara statistik terdapat pada variabel usia PR=2,22 (95%CI=1,0455 tahun, jenis kelamin perempuan, dan ketidakikutsertaan rehabilitasi medik berisiko mempunyai status kualitas hidup yang lebih rendah.Perhatian khusus terhadap keikutsertaan rehabilitasi medik perlu diperhatikan agar dapat membantu mempercepat pemulihan dan peningkatan kualitas hidup pasien.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN HIGIENE PERORANGAN DENGAN KEJADIAN KECACINGAN PADA MURID TAMAN KANAK-KANAK IBNU HUSAIN SURABAYA
Ratna Kumala;
Ririh Yudhastuti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 5 No 2: November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (192.594 KB)
|
DOI: 10.33475/jikmh.v5i2.129
Infeksi cacingan merupakan penyakit berbasis lingkungan yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Kejadian umumnya tinggi pada daerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi dengan sanitasi yang buruk. Penelitian bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan ibu dan higiene perorangan dengan kejadian kecacingan pada murid Taman Kanak-kanak Ibnu Husain Surabaya. Penelitian menggunakan metode observasional dengan rancangan studi cross sectional. Sampel penelitian ini adalah murid dan ibu murid TK Ibnu Husain Surabaya sebanyak 24 orang. Pengambilan data primer dengan metode wawancara dan pemeriksaan laboratorium. Analisis data menggunakan uji korelasi phi untuk mengetahui kuat hubungan antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan sebesar 91,7% ibu memiliki pengetahuan yang cukup mengenai masalah cacingan pada anak. Sebesar 79,2% responden memiliki kebiasaan mencuci tangan yang kurang, sebesar 79,2% responden memiliki kebiasaan memotong kuku seminggu sekali, sebesar 75% responden memiliki kebiasaan bermain di tanah dan sebesar 45,8% responden memiliki kebiasaan memakai alas kaki yang kurang. Kejadian kecacingan pada responden sebesar 16,7%. Terdapat 3 variabel yang memiliki kuat hubungan cukup dengan kejadian kecacingan pada murid TK Ibnu Husain Surabaya antara lain kebiasaan memotong kuku (r=0,321), kebiasaan bermain di tanah (r=0,258) dan kebiasaan memakai alas kaki (r=0,486). Disarankan kepada pihak TK Ibnu Husain Surabaya untuk memberikan materi belajar tambahan terkait perilaku hidup bersih dan sehat pada murid khususnya perilaku pencegahan infeksi cacingan.
GAMBARAN HIGIENE DAN INFEKSI KECACINGAN PETUGAS PENGANGKUT SAMPAH DI KELURAHAN KEBRAON, KECAMATAN KARANGPILANG, SURABAYA
Yenni Dwi Kurniawaty;
R Azizah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 5 No 2: November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (211.117 KB)
|
DOI: 10.33475/jikmh.v5i2.130
Petugas pengangkut sampah memiliki risiko terkena penyakit infeksi kecacingan karena bekerja di lingkungan yang berisiko. Infeksi kecacingan merupakan penyakit yang diakibatkan oleh parasit. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi higiene dan infeksi kecacingan pada petugas pengangkut sampah di Kelurahan Kebraon, Kecamatan Karangpilang, Kota Surabaya. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan studi cross sectional. Besar sampel yang digunakan sebanyak 15 orang. Karakteristik individu yang diteliti oleh peneliti adalah lama bekerja, usia pekerja, jumlah pendapatan, etnis, dan tingkat pendidikan. Kelompok umur pekerja yang dominan adalah 45-54 tahun sebanyak 40%, sebanyak 46.6% pekerja telah bekerja selama lebih dari 20 tahun, sebanyak 46.7% pekerja memiliki pendapatan yang didominasi sebesar Rp 550.001-1.100.000 tiap bulannya, seluruh pekerja berasal dari Jawa Timur, dan sebanyak 53.3% pekerja memiliki pendidikan terakhir di tingkat sekolah menengah pertama. Perilaku higiene yang diteliti adalah pemakaian alat pelindung diri saat bekerja, kebiasaan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, kebiasaan memotong kuku, dan kebiasaan mandi. Hasil dari penelitian ini adalah seluruh petugas memiliki perilaku higiene yang baik. Selain itu, skor pada masing-masing variabel perilaku higiene termasuk dalam kategori baik. Diagnosis tetap infeksi kecacingan dilakukan dengan pemeriksaan laboratorium sampel tinja. Hasil pemeriksaan sampel tinja menunjukkan bahwa 100% petugas pengangkut sampah tidak mengalami infeksi kecacingan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pekerja yang memiliki perilaku higiene yang baik tidak terkena infeksi kecacingan. Meskipun petugas pengangkut sampah tidak mengalami infeksi kecacingan, keadaan ini harus tetap dijaga dan ditingkatkan agar tidak terkena penyakit lain karena bekerja dengan sampah.
RISIKO PENULARAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI SEKOLAH DASAR DI KELURAHAN PUTAT JAYA, SURABAYA
Nurul Kholifah;
Ririh Yudhastuti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 5 No 2: November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (220.897 KB)
|
DOI: 10.33475/jikmh.v5i2.170
Kelurahan Putat Jaya merupakan daerah endemis Demam Berdarah Dengue (DBD) di Surabaya dengan penderita terbanyak adalah anak usia dibawah 14 tahun. Sekolah merupakan suatu tempat yang berpotensi sebagai tempat penular penyakit DBD. Tingkat kepadatan Aedes aegypti sebagai vektor utama menjadi indikator risiko penularan DBD. Kontainer sebagai tempat perindukan Aedes aegypti pada suatu wilayah menentukan tingkat kepadatan vektor DBD. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan karakteristik kontainer dengan keberadaan jentik di lingkungan sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan metode observasional deskriptif dengan desain studi cross sectional. Populasi penelitian ini adalah 9 sekolah dasar di Kelurahan Putat Jaya dengan sampel menggunakan metode total populasi. Observasi dengan metode visual digunakan untuk memperoleh data terkait variabel penelitian. Data dianalisis menggunakan koefisien korelasi Phi untuk mengetahui kuat hubungan antara karakteristik kontainer dengan keberadaan jentik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat lemah antara jenis (r = 0,128), bahan (r = 0,156), dan letak kontainer (r = 0,103) dengan keberadaan jentik. Terdapat hubungan yang cukup (r = 0,262) antara warna kontainer dengan keberadaan jentik. Nilai Container Index (CI) secara umum = 22,5% yang menunjukkan sekolah dasar di Kelurahan Putat Jaya berisiko tinggi penularan DBD. Kesimpulan dari penelitian ini adalah masih terdapat 7 dari 9 sekolah dasar berisiko tinggi terjadi penularan DBD. Direkomendasikan untuk meningkatkan upaya PSN 3M dan pemantauan jentik secara rutin di lingkungan sekolah khususnya pada kontainer non TPA untuk menurunkan risiko penularan DBD.
HUBUNGAN KOMPONEN FISIK RUANGAN DAN PERILAKU PENGASUH TERHADAP INSIDEN ISPA PADA BAYI DI TAMAN PENITIPAN ANAK WILAYAH SURABAYA TIMUR
Anggi Kumalasari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 5 No 2: November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (205.957 KB)
|
DOI: 10.33475/jikmh.v5i2.171
Komponen fisik ruangan dan perilaku pengasuh dapat menjadi faktor risiko untuk kesehatan bayi di taman penitipan anak. Penelitian bertujuan untuk mempelajari hubungan komponen fisik ruangan dan perilaku pengasuh terhadap insiden ISPA pada bayi di TPA wilayah Surabaya Timur. Penelitian ini merupakan penelitian observasional, dilakukan secara cross sectional dan bersifat analitik. Sampel penelitian yaitu tiap bayi yang menjadi peserta didik di delapan TPA wilayah Surabaya Timur yang terpilih menjadi kelompok (cluster) yaitu sebanyak 17 bayi. Sampel ditarik dari populasi dengan cluster random sampling. Variabel terikat dalam penelitian yaitu insiden ISPA pada bayi. Variabel bebas yaitu komponen fisik ruangan dan perilaku pengasuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara komponen fisik ruangan terhadap insiden ISPA pada bayi di TPA (Uji Chi-square, p value = 0,028) dengan koefisien Kontingensi sebesar 0,517. Sedangkan tidak terdapat hubungan antara perilaku pengasuh terhadap insiden ISPA pada bayi di TPA. Kemungkinan bayi yang berada pada TPA dengan komponen fisik ruangan tidak sehat akan mengalami ISPA 20 kali lebih besar dibandingkan dengan bayi yang berada pada TPA dengan komponen fisik ruangan sehat. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa variabel bebas yang berhubungan terhadap insiden ISPA pada bayi di TPA yaitu komponen fisik ruangan. Disarankan pengelola TPA senantiasa menjaga kesehatan fisik ruangan di TPA khususnya ruangan bayi sebagai upaya pencegahan penularan penyakit di TPA
PEMODELAN FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEPARAHAN PELAKU KECELAKAAN LALU LINTAS DI KABUPATEN TUBAN JAWA TIMUR DENGAN REGRESI LOGISTIK ORDINAL
Atik Agustina
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 5 No 2: November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (197.859 KB)
|
DOI: 10.33475/jikmh.v5i2.172
Kasus kecelakaan lalu lintas dari tahun ke tahun mengalami kenaikan. Dampak dari kecelakaan lalu lintas ini bukan hanya menimbulkan kerugian fisik tetapi juga materiil yang jumlahnya tidak sedikit. Dampak yang paling kecil akibat kecelakaan lalu lintas adalah luka ringan dan yang paling fatal adalah meninggal dunia. Penyebab tingkat keparahan kecelakaan ini juga bermacam-macam. mulai dari faktor manusia, kendaraan, hingga lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh terhadap tingkat keparahan kecelakaan lalu lintas. Penelitian dilaksanakan dengan berdasarkan data harian kasus kecelakaan yang masuk di POLRES Tuban. Pengolahan data menggunakan SPSS 2.0 dengan uji statisti regresi logistik ordinal. Variabel penelitian yang digunakan adalah umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, kepemilikan SIM, faktor pengemudi, status jalan, fungsi jalan, lokasi kecelakaan, waktu kejadian, dan jenis kecelakaan. Pengujian secara serentak dengan regresi logistik ordinal mendapatkan hasil bahwa ada variabel yang berpengaruh terhadap tingkat keparahan. Variabel tersebut adalah pekerjaan, lokasi kecelakaan, dan jenis kecelakaan. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah risiko terbesar terjadinya keparahan meninggal dunia terjadi pada kecelakaan yang terjadi di kawasan pusat perbelanjaan, sedangkan risiko terbesar keparahan luka berat terjadi pada jenis kecelakaan tunggal.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NIAT DAN PERILAKU SANTRI PESANTREN AL FITRAH UNTUK TERLIBAT AKTIF DALAM POSKESTREN
Faishal Farisy;
Pulung Siswantara
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 5 No 2: November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (226.226 KB)
|
DOI: 10.33475/jikmh.v5i2.173
Poskestren adalah wujud Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat di pondok pesantren yang memeberikan pelayanan kesehatan dasar yang difokuskan pada pelayanan promotif, preventife, rehabilitative (melindungi, mencegah memelihara kesehatan) menuju perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS). Namun demikian, poskestren ternyata belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh warga yang ada di pesantren terutama para santri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan poskestren oleh santri di poskestren Pondok Pesantren Al Fitrah Kota Surabaya. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel sebanyak 93 respnden. Berdasarkan hasil dari analisis statistik terhadap 93 responden menunjukkan bahwa santri yang mempunyai pengetahuan yang baik (60,2%), mempunyai sikap yang baik (94,6%), mempunyai norma subjektif yang baik (74,2%), mempunyai kontrol perilaku yang dirasakan baik (65,6%), mempunyai niat yang baik untuk terlibat aktif dalam Poskestren (75,3%) dan perilaku aktif terlibat aktif dalam Poskestren baik (74,2%) . Berdasarkan uji statistic dengan menggunakan Theory of Planned Behavior terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dan kontrol perilaku terhadap niat serta kontrol perilaku dan niat terhadap perilaku dengan nilai P Value<0,05. Berdasarkan hasil penelitian diatas, disarankan bagi Poskestren perlunya melakukan usaha-usaha untuk meningkatkan pemanfaatan poskestren berupa : memberikan informasi mengenai tujuan, peran dan fungsi poskestren, serta melakukan usaha-usaha meningkatkan akses pelayanan poskestren kepada para santri
FAKTOR RISIKO PNEUMONIA BERDASARKAN ASI EKSKLUSIF DAN STATUS GIZI BALITA DI KECAMATAN BENOWO SURABAYA
Lyndhita Maya Saffrina;
Rachmah Indawati
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 5 No 2: November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (251.648 KB)
|
DOI: 10.33475/jikmh.v5i2.174
Regresi logistik ganda digunakan untuk menganalisa hubungan antara satu variabel dependen yang bersifat dikotom dengan beberapa variabel independen.Analisis diterapkan pada kejadian InfeksiSaluran Pernapasan Akut Pneumonia.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor risiko yang berpengaruh danmendapatkan model prediksi terhadap kejadian Pneumonia di Kecamatan Benowo Surabaya pada tahun 2015.Penelitian bersifat observasional dengan desain cross sectional.Penelitian menggunakan data sekunderdarirekam medik pasien.Pengambilan sampel dengan simple random sampling diperoleh sebanyak 152 balita.Variabel penelitian meliputi pneumonia, jenis kelamin, usia, ASI eksklusif, dan status gizi.Hasil penelitian didapatkan variabel independen yang mempunyai pengaruh terhadap pneumonia adalah usia (p = 0,004 ; OR 3,013), jenis kelamin ( p = 0,049 ; OR 2,068), ASI eksklusif (p = 0,029 ; OR 2,425), dan status gizi (p = 0,001 ; OR 4,478). Ketepatan prediksi dari variabel independen tersebut adalah 69,7%. Kesimpulannya, logistik ganda dapat digunakan untuk menganalisis faktor risiko Pneumonia di Kecamatan Benowo tahun 2015 dengan ketepatan prediksi yang tinggi. Status gizi merupakan risiko tertinggi kejadian Pneumonia
HUBUNGAN IKLIM DAN ANGKA BEBAS JENTIK DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI PUSKESMAS PUTAT JAYA
Nurvita Tri Kurniawati;
Ririh Yudhastuti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 5 No 2: November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (311.082 KB)
|
DOI: 10.33475/jikmh.v5i2.175
Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang masih menjadi masalah di Puskesmas Putat Jaya. Kejadian DBD dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti iklim dan kepadatan jentik yang ditunjukkan dengan Angka Bebas Jentik (ABJ). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan faktor iklim dan ABJ dengan kejadian DBD di Puskesmas Putat Jaya tahun 2010- 2014. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan jenis penelitian studi ecology time series. Waktu pengambilan data dilakukan pada bulan Mei 2016. Data sekunder yang dibutuhkan adalah data iklim (curah hujan, suhu, dan kelembaban) yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Perak dan data kasus DBD serta data ABJ yang diperoleh dari Puskesmas Putat Jaya. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa curah hujan memiliki kekuatan hubungan lemah dan arah hubungan postif dengan kejadian DBD (r=0,141). Suhu memiliki kekuatan hubungan sedang dan arah hubungan postif dengan kejadian DBD (r=0,301). Kelembaban memiliki kekuatan hubungan lemah dan arah hubungan postif dengan kejadian DBD (r=0,23). ABJ Puskesmas Putat Jaya masih rendah dengan ABJ yang tidak mencapai standar Nasional ≥95%. Hubungan antara ABJ dengan kejadian DBD menunjukkan kekuatan hubungan lemah dan arah hubungan postif dengan kejadian DBD(r=0,078). Perlunya kerjasama antara masyarakat dan pihak puskesmas untuk mengendalikan DBD. Masyarakat dapat melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan pihak puskesmas melaksanakan program pengendalian DBD dengan lebih baik.
PERAMALAN JUMLAH KEMATIAN AKIBAT KECELAKAAN LALU LINTAS DI JAWA TIMUR DENGAN METODE WINTER EXPONENTIAL SMOOTHING
Pradita Rani Nuharianti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 5 No 2: November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (274.363 KB)
|
DOI: 10.33475/jikmh.v5i2.176
Metode peramalan yang umum digunakan adalah time series dan dalam penggunaannya didasarkan pada jenis atau pola data. Salah satu metode peramalan yang dapat mengidentifikasi pola tren dan musiman adalah metode winter exponential smoothing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaplikasian metode winter exponential smoothing dalam meramalkan jumlah kematian akibat kecelakaan lalu lintas di Jawa Timur. Data penelitian adalah jumlah kematian akibat kecelakaan lalu lintas di Jawa Timur periode Januari 2008 hingga Desember 2015 dengan total 8 tahun atau 96 titik data historis. Data dianalisis menggunakan bantuan program komputer, yaitu Minitab 16 untuk mengaplikasikan metode winter exponential smoothing. Hasil peramalan yang telah didapat, kemudian dihitung nilai akurasi atau ketepatan peramalannya menggunakan MAPE. Hasil penelitian ini adalah jumlah kematian akibat kecelakaan lalu lintas di Jawa Timur tahun 2016 dan tahun 2017 yang diramalkan menggunakan metode winter exponential smoothing. Hasil peramalan menunjukkan pada tahun 2016 terdapat 5528 kematian dan terjadi peningkatan pada tahun 2017 yaitu 5784 kematian. Kemudian, didapatkan nilai akurasi peramalan sebesar 8,10% (MAPE), 32,40 (MAD), dan 1792,83 (MSD). Berdasarkan nilai akurasi peramalan yang umum digunakan yaitu MAPE sebesar 8,10%, maka dapat disimpulkan bahwa metode winter exponential smoothing dapat digunakan untuk meramalkan jumlah kematian akibat kecelakaan lalu lintas di Jawa Timur