cover
Contact Name
Slamet Hari Sutanto
Contact Email
litbang.jatimprov@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
litbang.jatimprov@gmail.com
Editorial Address
Jl. Gayung Kb. Sari No.56, Gayungan, Kota SBY, Jawa Timur 60235
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Cakrawala: Jurnal Litbang Kebijakan
ISSN : 19780354     EISSN : 2622013X     DOI : 10.32781
Core Subject : Economy, Social,
Scope: Redaksi menerima naskah berupa hasil penelitian, pengembangan dan tinjauan kepustakaan. Naskah yang dikirim harus asli dan belum pernah dipublikasikan pada jurnal maupun media lainnya. Materi tulisan meliputi bidang kajian kebijakan: Pemerintahan [Goverment] Ekonomi dan Keuangan [Economic and Financial] Sumberdaya alam dan teknologi [Natural Resources and Technology] Ilmu Sosial [Social Science]
Articles 290 Documents
MODEL PEMBENTUKAN BADAN PENGELOLA BANDARA UDARA SEBAGAI PENGGANTI BANDARA JUANDA Harmanto, Harmanto; Isbandono, Prasetyo; Wardhono, Arie
CAKRAWALA Vol 11, No 1: Juni 2017
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (878.472 KB) | DOI: 10.32781/cakrawala.v11i1.1

Abstract

Salah bandara yang sangat padat di Jawa Timur adalah Juanda. Bandar Udara Internasional Juanda berada satu di kecamatan Sedati, kabupaten Sidoarjo. Jumlah penumpang di Ba dara Juanda tahun 5n pada 201 mencapai 12 juta penumpang. Untuk itu diperlukan alternatif pengganti Juanda pada masa yang akan datang. Berdasarkan atas hasil penelitian dapat disimpulkan (1) Telah ada aturan dapat mendukung Pembentukan Badan Pengelola Bandara Udara sebagai Pengganti Bandara Juanda ondisi lokasi alternatif sebagai Pengganti Bandara , (2) K Juanda saat ini Pengganti Bandara Juanda , yang paling siap adalah Lamongan, (3) yang paling banyak potensi dan peluangnya yaitu Sidoarjo dan Lamongan, (4) pModel pembentukan Badan Pengelola sebagai enggantiBandara Juanda terbaik yang adalah Badan Usaha Milik Daerah. Rekomendasi yang dapat disampaikan adalah (1) RTRW Provinsi Tahun 2011-2031 perlu segera diwujudkan dalam RTRW kabupaten/kota yang dijadikan sebagai lokasi pengembangan bandara, (3) Pemerintah Provinsi perlu mengambil peran yang lebih banyak dalam pengelolaan bandara agar dapat memberikan kontribusi yang lebih signifikan dalam pembangunan.
PROSPEK EKONOMI KEBIJAKAN PEMANFAATAN PRODUKTIVITAS LAHAN TIDUR UNTUK PENGEMBANGAN PORANG DAN JAMUR TIRAM DI JAWA TIMUR Wahyono, Agung; Arifianto, Aji Seto; Wahyono, Nanang Dwi; Riskiawan, Hendra Yufit
CAKRAWALA Vol 11, No 2: Desember 2017
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2567.686 KB) | DOI: 10.32781/cakrawala.v11i2.17

Abstract

Upaya peningkatan produksi pertanian melalui ekstensifikasi pertanian bisa dilakukan melalui pemanfaatan lahan tidur. Meskipun secara umum potensi lahan tidur cukup besar, sampai saat ini belum ada informasi akurat mengenai potensi lahan tidur yang ada di kabupaten Ngawi, Madiun dan Nganjuk. Tujuan penelitian adalah untuk: 1) Mengidentifikasi potensi lahan tidur di Kabupaten Ngawi, Madiun, dan Nganjuk untuk budidaya Porang dan Jamur Tiram, 2) Menganalisis usaha tani dan nilai tambah budidaya Porang dan Jamur Tiram, dan 3) Menentukan model pengusahaan dan strategi pengembangan budidaya Porang dan Jamur Tiram pada lahan tidur di lokasi penelitian. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Area lahan tidur di Kabupaten Madiun dan Nganjuk sangat sesuai untuk budidaya Porang dan Jamur Tiram. Sedangkan di Kabupaten Ngawi perlu pemilihan lokasi yang cermat khususnya untuk budidaya porang, 2) Usaha tani Porang dan Jamur tiram sangat menguntungkan secara ekonomi. Nilai tambah akan semakin tinggi dengan melakukan pengolahan Porang dan Jamur Tiram menjadi berbagai jenis produk olahan, 3) Strategi untuk pengembangan budidaya Porang dan Jamur Tiram dapat dilakukan dengan mempertimbangkan aspek budidaya, pascapanen, permodalan, dan pemasaran.
PEMODELAN SPASIAL DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DALAM UPAYA KONSERVASI SUMBERDAYA ALAM DI JAWA TIMUR Sukarno, Hari; Hisamudin, Nur; Fitriana, Nurul Isnaini
CAKRAWALA Vol 10, No 1: Juni 2016
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8044.611 KB) | DOI: 10.32781/cakrawala.v10i1.49

Abstract

Kegiatan konservasi dan sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya berasaskan pelestarian dan kemampuan, serta pemanfaatan sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya secara serasi dan seimbang.Asas tersebut merupakan landasan untuk mencapai tujuan, yaitu mengusahakan terwujudnya kelestarian sumberdaya alam hayati serta ekosistemnya dan selanjutnya dapat mendukung peningkatan kesejahteraan serta mutu kehidupan manusia. Tujuan penelitian antara lain : (1) Mengidentifikasi dan mengetahui keterkaitan antara daya dukung lingkungan dengan perubahan pemanfaatan ruang di Jawa Timur, (2) Mengidentifikasi dan mengetahui keterkaitan antara daya dukung lingkungan dalam upaya konservasi SDA dengan lokasi kegiatan manusia (dalam konteks sosial, ekonomi, budaya), dan (3) Membuat model spasial daya dukung lingkungan dalam upaya untuk konservasi sumber daya alam di Jawa Timur, (4) Memberikan rekomendasi kebijakan yang dapat diambil oleh pemerintah provisi Jawa Timur dalam upaya konservasi sumber daya alam di Jawa Timur. Jenis penelitian yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dan kuantitatif deskriptif. Dimana peneliti akan menjabarkan data-data sekunder berupa data curah hujan dan populasi penduduk serta data primer hasil wawancara yang diperoleh dari empat lokasi penelitian yang meliputi (1) Kabupaten Malang, (2) Kabupaten Pasuruan, (3) kabupaten Mojokerto, dan (4) Kabupaten Jombang. Data ini kemudian dianalisis dan diambil kesimpulan. Pembahasan terakhir, terkait dengan rekomendasi/ saran untuk pemerintah provinsi Jawa Timur. Hasil analisis yang dilakukan pada tahun 2010 menunjukkan bahwa luas hutan terbesar berada di Kabupaten Malang yaitu seluas 796,44 km2, diikuti oleh Kabupaten Kediri dan Kabupaten Jombang dengan luas masing-masing 284,69 km2 dan 195,60 km2. Pola ini juga berlaku untuk penggunaan lahan Sawah Irigasi dan Pemukiman.Analisis penggunaan lahan ini sangat diperlukan untuk membuat estimasi seberapa jauh pengaruh faktor-faktor penggunaan lahan ini dapat mempengaruhi tingkat keberadaan kawasan dan tutupan hutan. Luas Sawah Tadah hujan terkait dengan posisi geografisnya dimana pada umumnya sawah tadah hujan terletak di kawasan dengan kelerengan besar (>25%) dan altitude tinggi. Analisis spasial overlay menunjukkan dari batas administratif tingkat Kecamatan dan Kabupaten dengan area Daerah Aliran Sungai (DAS), Sub DAS, dan Basin Block untuk mendapatkan luas daerah tangkapan hujan (Catchment Area), Debit aliran air sungai dan ketersediaan air. Kesimpulan kegiatan didapatkan fakta bahwasannya terdapat keterkaitan antara daya dukung lingkungan dengan perubahan pemanfaatan ruang di Taman Hutan Raya dengan indikator curah hujan dan  debit air rata-rata tahunan selama 20 tahun (R2  = 0,52). Terdapat keterkaitan yang cukup besar antara daya dukung lingkungan dalam upaya konservasi sumber daya alam dengan lokasi kegiatan manusia dalam konteks sosial-ekonomi (landuse-pendapatan, R2= 0,63) dan keterkaitan yang rendah terkait sosial- budaya (landuse-tingkat pendidikan, R2= 0,58 dan landuse-jenis pekerjaan, R2= 0,42).
STRATEGI PENGUATAN PELABUHAN TANJUNGWANGI *) Priyambodo Priyambodo
CAKRAWALA Vol 1, No 1: Desember 2006
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2670.617 KB) | DOI: 10.32781/cakrawala.v1i1.65

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengintentarisir dan mengetahui posisi strategis pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi. Posisi strategis dimaksud adalah kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang dikuantitatifkan dengan menggunakan analisis SWOT. Data yang digunakan adalah data primer berupa persepsi kualitatif yang dikuantitatifkan. Hasil perhitungan dan analisa menunjukkan bahwa posisi pelabuhan Tanjungwangi berada pada kuadran IV, yaitu kompetitif. Berdasarkan kenyataan ini untuk bergerak dan menembus ke kuadran sempurna, yaitu kuadran I agesif maka pihak koordinator dan operator pelabuhan sebaiknya segera membenahi kinerjanya dengan cara mengupayakan peningkatan fasilitas peralatan bongkar muat dan teknologinya, meningkatkan kualitas SDMnya, menjalin kerjasama dengan pelanggan, mengantisipasi perubahan perundang-undangan kepelabuhan, memaksimalkan jam kerja efektifnya dari tujuh jam ke delapan jam per gangnya per hari, serta segera menyusun standardisasi kinerja pelayanan kapal dan barang.
PERAN SUMBERDAYA HUTAN TERHADAP KEPARIWISATAAN JAWA TIMUR *) Widodo Djati Sasongko
CAKRAWALA Vol 1, No 2: Juni 2007
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5649.733 KB) | DOI: 10.32781/cakrawala.v1i2.81

Abstract

Tujuan kajian : (1) Memahami peranan sumber daya hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN-BTS) dan kepariwisataan di Jawa Timur; (2) Menghasilkan rekomendasi usulan strategi pengembangan TN-BTS untuk pemanfaatan kepariwisataan. Metode kajian deskriptif dengan pendekatan yang digunakan adalah kajian kualitatif dan analisannya kualitatif. Lokasi kajian di TN-BTS. Metode pengumpulan data dilakukan dengan 3 (tiga) teknik metode, yaitu : (1) wawancara, (2) Observasi, dan (3) dokumentasi dan literatur.sedangkan metode analisis menggunakan analisis SWOT dan analisis interaktif. Rekomendasi : (1) Memberi kesempatan kepada civil society turut mengembangkan zona pemanfaatan, melalui hubungan kemitraan yang bisa melibatkan organisasi internasional, nasional, lokal maupun pribadi-pribadi dengan balai TH-BTS, (2) Mendorong berdirinya pendidikan konservasi alam atau laboratorium konservasi alam di zona pemanfaatan yang dapat dikunjungi oleh para peminat pendidikan lingkungan hidup maupun para peminat kegiatan alam terbuka termasuk wisatawan, (3) Mempertahankan dan mengembangkan adat istiadat dan budaya masyarakat Tengger yang arif bijaksana, luhur dan positif, misalnya ajaran wewaton, aturan adat untuk tidak merusak hutan dan lingkungannya, sistem pemilikan tanah yang tidak boleh dijual atau dipindahkan ke masyarakat di luar masyarakat Tengger; (4) Pemanfaatan pariwisata TN-BTS sebagai kawasan wisata terbatas dengan menekankan pada kualitas. TN-BTS bukanlah lokasi kawasan wisata massal (non mass tourism), (5) Mengembangkan obyek dan daya tarik wisata kompleks Gn. Semeru dan kompleks Gn. Bromo menjadi kopleks pariwisata yang terpadu dan berkelanjutan yang berdampak pariwisata negatif rendah dan memiliki daya saing; (6) Melengkapi fasilitas yang dibutuhkan oleh wisatawan didaerah penyangga (buffer zone) yang menuju pintu masuk kawasan TN-BTS yang sesuai dengan skala kebutuhannya.
PROFIL KOMPETENSI GURU SMAN BERDASARKAN PP 19 TAHUN 2005 DI KOTA KEDIRI Irtanto Irtanto
CAKRAWALA Vol 3, No 1: Desember 2008
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3123.15 KB) | DOI: 10.32781/cakrawala.v3i1.92

Abstract

Guru profesional memiliki kualifikasi akademik minimal D4 atau S1 pada bidang studi yang sesuai dengan yang diajarkannya. Guru juga harus memiliki kompetensi yang meliputi profesional, pedagogik sosial dan personal.
PERANAN SUMBERDAYA GENETIK DALAM MENUNJANG KETAHANAN PANGAN DAN MENGGERAKKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT Wiwik Heny Winarsih
CAKRAWALA Vol 3, No 2: Juni 2009
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2241.401 KB) | DOI: 10.32781/cakrawala.v3i2.108

Abstract

Wilayah jawa timur yang subur dapat dikembangkan sebagai kawasan produksi tanaman pangan yang bernilai ekonomi tinggi. Dengan pusat-pusat produksi yang tersebar, diperlukan pasar induk berstandar internasional agar para petani dapat menikmati keuntungan dan memiliki posisi tawar yang tinggi. Imtensifikasi budidaya sistem organik perlu dikembangkan untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi. Keberhasilan usaha budidaya ditentukan oleh benih yang berkualitas bagus sehingga pengembangan breeding centre mutlak diperlukan agar tidak tergantung pada benih impor. Apalagi, Jawa Timur dikena sebagai wilayah yang memiliki tingkat biodiversitas tinggi, yang menjamin tingkat ketersediaan dan keanekaragaman varietas-varietas yang berpotensi sebagai bahan pangan.
PENINGKATAN EKSISTENSI UNIT PELAKSANA TEKNIS PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN (STUDI KASUS PELAYANAN KTP, KARTU KELUARGA DAN AKTE KELAHIRAN) Budi Ashari
CAKRAWALA Vol 4, No 2: Juni 2010
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1949.7 KB) | DOI: 10.32781/cakrawala.v4i2.124

Abstract

Tujuan kajian ini untuk memetakan posisi dan eksistensi Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pemerintah Kabupaten Pamekasan yang menangani pelayanan pengurusan KTP/KK dan Akte kelahiran serta pelaksanaan prinsip-prinsip Goog Governance (Akuntabilitas dan Transparansi) di UPT tersebut. Dengan menggunakan alat analisis statistik deskriptif kualitatif dan indeks kepuasan masyarakat, hasil kajian menyebutkan bahwa secara kelembagaan eksistensi UPT Kabupaten Pamekasan memiliki beberapa kelemahan, yaitu : (1) tidak memiliki kewenangan menerbitkan perizinan; (2) tidak memiliki nomenklatur sebagaimana SKPD lainnya; (3) tidak memiliki anggaran; (4) tidak tersedia jenjang karier yang jelas bagi PNS yang bekerja di UPT yang bersangkutan; (5) keberadaan UPT justru memperpanjang birokrasi yang ada; (6) UPT kabupaten Pamekasan memiliki keterbatasan pada sisi SDM, saran dan prasarana inti dan penunjang; dan (7) eksistensi UPT belum mengacu pada PP Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Desa.
Optimalisasi Tingkat Pelayanan Jalan Lintas Porong Priyambodo Priyambodo
CAKRAWALA Vol 6, No 1: Desember 2011
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9184.066 KB) | DOI: 10.32781/cakrawala.v6i1.140

Abstract

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran aksebilitas dan tingkat pelayanan jalan dari sentra industri kecil dan menengah di Jawa Timur menuju daerah pemasarannya yang kondisinya terganggu sejak terjadinya bencana lumpur Lapindo di Sidoarjo tahun 2006. Metode yang digunakan dalam analisis adalah metode analisis VCR dan analisis aksebilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 40 persen kondisi jalan mulai dari Bangil – Pasuruan – Probolinggo – Situbondo – Banyuwangi adalah bergelombang dan kurang dilengkapi dengan fasilitas perambuan. Sementara kondisi jalan di lintasan tengah dan selatan, yaitu Probolinggo – Lumajang – Jember relative lebih baik, tetapi fasilitas perambuan masih kurang. Titik kemacetan terjadi antara lain di daerah Singosari lebih disebabkan karena banyaknya orang yang menyeberang jalan karena tidak adanya jembatan penyeberangan orang. Tingkat aksebilitas di Pandaan, Ngoro,dan Bangil menuju Surabaya yang melewati jalur Porong – Gempol berdasarkan persepsi responden berkisar antara 3.3 sampai 3.5, artinya bahwa tingkat aksebilitas di lintasan ini bagus.
Pengaruh intellectual (IQ),Emotional (EQ), dan Spiritiual Quotient (SQ) Terhadap Kinerja Aparatur dengan Variabel Moderasi Kompetensi di Kabupaten Lamongan Mohammad Djasuli; Nur Hidayah
CAKRAWALA Vol 6, No 2: Juni 2012
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2816.415 KB) | DOI: 10.32781/cakrawala.v6i2.156

Abstract

Kinerja aparatur sangat membantu dalam menjalankan aktifitas yang ada di sebuah Pemerintahan Daerah untuk mewujudkan visi dan misi yang sesuai dengan harapan. Terkait dengan hasil kinerja aparatur yang bagus, terdapat beberapa hal yang mempengaruhinya seperti kecerdasan yang diklarifikasikan menjadi 3 yaitu : intellectual (IQ),emotional quotient (EQ) dan spiritual quotient (SQ). Selain kecerdasan yang akan mempengaruhi kinerja,peneliti menambahkan variabel moderasi kompetensi,dimana kompetensi menjadi salah satu faktor yang akan menambah output kinerja aparatur yang lenih memuaskan. Tujuan penelitian adalah: (1) mengetahui pengaruh intellectual quotient (IQ),emotional quotient (EQ), dan spiritual quotient (SQ) terhadap kinerja secara parsial,(2) mengetahui pengaruh kompetensi sebagai variabel moderating terhadap intellectual quotient (IQ), emotional quotient (EQ), dan spiritual quotient (SQ) dengan variabel kinerja secara parsial.

Page 2 of 29 | Total Record : 290