cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Zuriat
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 14, No 1 (2003)" : 7 Documents clear
Efektivitas Catatan Test Day untuk Evaluasi Genetik Produksi Susu pada Sapi Perah H. Indrijani; A. Anang; R. R. Noor; C. Talib
Zuriat Vol 14, No 1 (2003)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v14i1.6818

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efektivitas catatan Test day dengan model regresi tetap untuk evaluasi genetic produksi susu pada sapi perah berdasarkan laktasi satu dan dua. Data produksi susu berasal dari sapi perah Frisian Holstein periode laktasi satu dan dua dari tahun 1989–2000 di PT. Taurus Dairy Farm Sukabumi. Catatan Test day sebanyak 7503 buah berasal dari 456 ekor sapi betina, 40 pejantan dan 342 ekor induk. Model yang digunakan adalah Model Regresi Tetap, varian komponen diduga dengan Animal Model dengan Restricted Maximum Likelihood (REML) dan Nilai Pemuliaan dengan Best Linier Unbiased Prediction (BLUP). Hasil analisis menunjukkan hari test ke-35 (TD2) merupakan puncak produksi. Pengaruh musim terhadap produksi susu Test day mempunyai pola yang kurang jelas. Ragam genetik aditif pada laktasi dua menurun sejalan dengan penambahan catatan Test day sampai dengan Test day ke-3, setelah itu meningkat sampai akhir laktasi. Dugaan nilai heritabilitas mengikuti pola yang sama dengan ragam genetik. Evaluasi genetic berdasarkan laktasi satu penuh yang ditambah dengan satu catatan Test day pada laktasi dua sudah cukup untuk mengevaluasi seluruh ternak, sedangkan untuk mengevaluasi pejantan, evaluasi harus diperpanjang sampai 3 catatan Test day pada laktasi dua.
Heritabilitas dan Aksi Gen Kandungan Fruktosa, Kandungan Kapsaisin, dan Aktivitas Enzim Peroksidase pada Hasil Persilangan Antarspesies Cabai Rawit X Cabai Merah I. M. Narka Tenaya; Ridwan Setiamihardja; Achmad Baihaki
Zuriat Vol 14, No 1 (2003)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v14i1.6810

Abstract

Percobaan lapangan dilaksanakan di Denpasar, Bali. Pengamatan dan analisis terhadap kandungan kapsaisin, fruktosa, dan glukosa pada buah di lakukan di laboratorium PAU ITB, Bandung. Penanaman dilakukan pada guludan dengan jarak tanam 60 cm x 60 cm tanpa rancangan. Populasi P1, P2, dan F1 diambil sampel masing-masing sepuluh tanaman, BC1 dan BC2 diambil sampel sebanyak 27 dan 28 tanaman, sedangkan pada F2 sebanyak 125 tanaman dari lima gulud terbaik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai duga heritabilitas dalam arti luas masingmasing untuk kandungan kapsaisin tergolong tinggi (62.0%), sedangkan kandungan fruktosa dan enzim peroksidase tergolong rendah (12.5% dan 0.9%). Hal yang sebaliknya, terjadi pada nilai heritabilitas arti sempit, yaitu kandungan kapsaisin tergolong rendah (–1,76% atau 0), sedangkan kandungan fruktosa dan enzim peroksidase tergolong tinggi (53.9% dan 57.9%). Terdapat sifat dominan lebih dan efek interaksi nonalelik (dominan x dominan, aditif x aditif, dan aditif x dominan) yang mengendalikan karakter kandungan kapsaisin pada buah, sedangkan pada kandungan fruktosa terdapat efek interaksi gen nonalelik dominan x dominan dan aditif x dominan. Pada karakter aktivitas enzim peroksidase aksi gennya bersifat aditif tanpa adanya efek interaksi gen nonalelik.
Identification of Differentially Expressed Genes Using cDNA-AFLP During Six Days In Vitro Tuberization of Potato Nono Carsono; Christian Bachem
Zuriat Vol 14, No 1 (2003)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v14i1.6751

Abstract

Tuberization in potato is a complex developmental process resulting in the differentiation of stolon into the storage organ, tuber. During tuberization, change in gene expression has been known to occur. To study gene expression during tuberization over the time, in vitro tuberization system provides a suitable tool, due to its synchronous in tuber formation. An early six days axillary bud growing on tuber induction medium is a crucial development since a large number of genes change in their expression patterns during this period. In order to identify, isolate and sequencing the genes which displaying differential pattern between tuberizing and non-tuberizing potato explants during six days in vitro tuberization, cDNA-AFLP fingerprint, method for the visualization of gene expression using cDNA as template which is amplified to generate an RNA-fingerprinting, was used in this experiment. Seventeen primer combinations were chosen based on their expression profile from cDNA-AFLP fingerprint. Forty five TDFs (transcript derived fragment), which displayed differential expressions, were obtained. Tuberizing explants had much more TDFs, which developmentally regulated, than those from non tuberizing explants. Seven TDFs were isolated, cloned and then sequenced. One TDF did not find similarity in the current databases. The nucleotide sequence of TDF F showed best similarity to invertase ezymes from the databases. The homology of six TDFs with known sequences is discussed in this paper.
Analisis Keragaman Genetik Tiga Strain Ikan Nila dan Satu Strain Ikan Mujair Berdasarkan Karakter Morfologinya Didik Ariyanto
Zuriat Vol 14, No 1 (2003)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v14i1.6816

Abstract

Penelitian untuk mengidentifikasi keragaman genetik tiga strain ikan nila (Oreochromis niloticus) dan satu strain ikan mujair (O. mossambicus) telah dilakukan dengan menggunakan metode pengukuran baku dan analisis multivariasi. Sebelas karakter diukur dari 141 sampel ikan yang mewakili tiga strain yaitu nila 69, nila GIFT (Genetic Improvement of Farmed Tilapia) G-3 dan nila GIFT G-6 dan 54 sampel yang mewakili ikan mujair. Analisis ragam multivariasi dan analisis komponen utama (Principal Component Analysis/PCA) digunakan untuk mengeksplorasi pola-pola keragaman morfologi yang menggambarkan keragaman genetik dari empat strain ikan tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan data dasar keragaman genetik ikan nila dan mujair melalui pendekatan morfologis, yang selanjutnya berguna untuk tujuan pemuliaan dan pengembangan komoditas tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara morfologi, bentuk tubuh ikan mujair berbeda dengan ikan nila. Ikan nila 69 cenderung mirip dengan ikan nila GIFT G- 3 dan G-6. Keragaman bentuk tubuh ikan nila dan mujair dipengaruhi oleh factor umur, faktor genetik dan lingkungan serta interaksi antara faktor genetik dan lingkungan.
Pemindahan Mandul Jantan dari Bawang Bombay Ke Bawang Merah dan Pewarisan Mandul Jantan Nani Herwati; Achmad Baihaki; Ridwan Setiamihardja; Anggoro Hadi Permadi
Zuriat Vol 14, No 1 (2003)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v14i1.6807

Abstract

Penggunaan mandul jantan merupakan persyaratan yang utama untuk memproduksi benih hibrida bawang merah yang efisien dan komersial. Di Indonesia belum ada bawang merah mandul jantan. Percobaan dilakukan dari bulan Januari 1992 sampai dengan Agustus 1993. Penelitian ini ditujukan untuk memindahkan karakter mandul jantan dari bawang bombay ke bawang merah dan mengetahui pola pewarisan karakter mandul jantan. Bahan percobaan yang digunakan, yaitu tiga genotip umbi bawang Bombay sebagai tetua mandul jantan (PA), yaitu 8901, 8907 dan 8908; tiga genotip umbi bawang merah sebagai tetua normal (PB), yaitu Cipanas 86, Cipanas 88 dan Maja; sembilan genotip umbi F1 (hasil persilangan PA 1,2,3 X P B 1,2,3) dan tiga umbi genotip S1 (hasil persilangan sendiri tetua normal) Persilangan dilakukan di Lembang, sedang persemaian benih dan penanaman bibit F1 dan S1 dilakukan di Maja, Majalengka. Dari organ bunga tanaman F1 dapat diketahui bahwa karakter mandul jantan dari ke tiga genotip bawang Bombay dapat dipindahkan ke tiga kultivar ba wang merah. Organ anter bunga tanaman F1 penampilannya sama dengan tetua mandul jantan bawang bombay, yaitu anter tidak bernas, agak kisut dan tidak pecah, hasil pengamatan mikroskopis, tepungsarinya jernih (tidak bertanda) dan tidak berkecambah pada media agar. Tetapi bentuk tepungsari tetua mandul jantan dan F1-nya sama dengan tetua normal dan S1. Karakter mandul jantan diwariskan oleh gen sitoplasmik.
Analisis Daya Adaptasi 10 Galur Mutan Padi Sawah Di 20 Lokasi Uji Daya Hasil pada Dua Musim Lilik Harsanti; , Hambali; , Mugiono
Zuriat Vol 14, No 1 (2003)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v14i1.6748

Abstract

Lima galur mutan padi sawah Obs-1650/PsJ, Obs-1651/PsJ, Obs-1652/PsJ, Obs-1653/PsJ dan Obs-1654/PsJ dari BATAN bersama lima galur harapan S-3388-Id-PN16-2, S-3054-2d-12-2, S-2823-E-MR-87-1, B-79747-MR-2-2-2 dan B-7974-Mr-2-2-2 dari Balitpa Sukamandi diuji daya hasilnya di 20 lokasi pada musim tanam 1997 dan 1997/1998. Percobaan dilakukan dengan rancangan acak kelompok dengan empat ulangan dan menggunakan kultivar IR-64 dan Membramo sebagai pembanding. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui daya adaptasi dan stabilitas beberapa galur di beberapa lokasi. Daya adaptasi tiap genotip ditentukan berdasar perhitungan stabilitas model Eberhart dan Russel (1966) dengan menggunakan koefisien regresi (bi) dan simpangan regresi (Sd2) sebagai parameter adaptasi. Galur S-3388-Id-PN16-2 dan Obs- 1650/PsJ dan kultivar pembanding IR-64 dapat beradaptasi dengan baik di semua lingkungan subur maupun kurang subur dan hasilnya stabil. Galur Obs 1651/PsJ, Obs-1653/PsJ, S-2823-E-MR-87-1, B-7974-MR-2-2-2, S-3054-2d-12-2, B-79747-MR-2-2-2 dan Obs-1654/PsJ tergolong galur yang tidak stabil. Membramo tergolong kultivar yang tidak stabil dan hanya beradaptasi baik di lahan subur.
Analisis Variabilitas Genetik Manggis (Garcinia Mangostana L.) Di Jawa dan Sumatera Barat Menggunakan Teknik RAPD Ellina Mansyah; Achmad Baihaki; Ridwan Setiamihardja; Juliati S. Darsa; , Sobir
Zuriat Vol 14, No 1 (2003)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v14i1.6813

Abstract

Informasi tentang variabilitas genetic suatu tanaman penting untuk program pemuliaan karena merupakan dasar untuk pengembangan tanaman tersebut selanjutnya. Sampai saat ini diketahui secara luas bahwa tanaman manggis tidak memiliki variabilitas secara genetic karena mempunyai mekanisme reproduksi secara apomiksis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabilitas genotip manggis pada berbagai lingkungan tumbuh di Jawa dan Sumatera Barat melalui teknik RAPD (Random Amplified Polymorphic DNA). Observasi genetic dilaksanakan dengan menggunakan 23 sampel DNA yang mewakili populasi manggis dari berbagai lokasi tersebut. Lima praimer acak digunakan dalam analisis RAPD dan diperoleh 51 pita DNA yang terdiri dari 42 pita polimorfik dan 9 pita monomorfik. Pembuatan dendogram karakter genotip dilakukan dengan bantuan program NTSYSpc versi 2.1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman manggis bervariasi secara genetik. Variasi genetiknya adalah sebesar 56.6% dengan koefisien kemiripan Dice 0.73–1.00. Koefisien korelasi antar pita DNA cukup tinggi yaitu r = 0.896, yang berarti dendogram berdasarkan pola pita DNA sangat baik.

Page 1 of 1 | Total Record : 7