cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Zuriat
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 19, No 1 (2008)" : 11 Documents clear
Pertumbuhan Akar dan Tajuk Serta Hasil Beberapa Varietas/Galur Jagung pada Kondisi Defisien Hara R. Hayati; , Munandar; , Irmawati
Zuriat Vol 19, No 1 (2008)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v19i1.6709

Abstract

Genotip tanaman dapat memiliki mekanisme berbeda dalam mengembangkan mekanisme morfologi perakaran untuk meningkatkan penyerapan dan pemanfaatan hara oleh seluruh bagian tanaman. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi sistem perakaran dan tajuk serta hasil dan komponen hasil tanaman jagung pada kondisi defisien hara. Percobaan dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya dan di lahan kering masam di Balai Agro Teknologi Terpadu (ATP) Sumatera Selatan. Rancangan Percobaan adalah Rancangan Petak Terbagi dengan tiga ulangan. Petak utama di rumah kaca adalah konsentrasi unsur hara yaitu H1 (konsentrasi standar larutan Kimura B 100%) dan H2 (30% dari konsentrasi standar) sedangkan di lapangan yaitu H1 (pemupukan optimum: kapur 2 t/ha, pupuk kandang 5 t/ha, ZA/Urea, SP-36 dan KCl 300, 100, 50 kg/ha) dan H2 (pemupukan sub  optimum: tanpa kapur dan pupuk kandang, ZA/Urea, SP-36, KCl 30% dosis optimum). Anak petak adalah 18 varietas/galur jagung untuk di rumah kaca dan 10 varietas untuk di lapangan. Genotipe jagung mempunyai tanggapan yang berbeda terhadap kondisi defisien hara berdasarkan sistem perakaran dan tajuk. Varietas Lamuru mempunyai pertumbuhan akar maupun tajuk yang baik yang dicirikan oleh akar yang lebih panjang, jumlah akar lebih banyak, bobot kering akar dan luas daun lebih besar, serta tanaman lebih tinggi dibandingkan varietas/galur lainnya di rumah kaca. Penurunan hasil (bobot tongkol/petak) di lapangan berkorelasi nyata dengan tinggi tanaman (r = 0.476), indeks luas daun (r = 0.722), jumlah biji/tongkol (r = 0.659), maupun jumlah tongkol/petak (r = 0.749).
Pembangunan Industri Perbenihan dan Perbibitan Swasta Nasional Achmad Baihaki
Zuriat Vol 19, No 1 (2008)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v19i1.6691

Abstract

Industri perbenihan merupakan salah satu industri bibit yang sangat penting di sektor pertanian. Perlindungan varietas tanaman (PVT) bertujuan untuk membangun industri perbenihan dan perbibitan nasional melalui pemanfaatan potensi sumber daya manusia dan alam di Indonesia. Beberapa kendala belum bangkitkan industri perbenihan di Indonesia maupun uraian solusi pemecahannya akan didiskusikan.
Seleksi Hibrida Topcross Jagung Manis SR Unpad Di Tiga Lokasi Di Jawa Barat Berdasarkan Stabilitas dan Adaptabilitas Tri Hastini; Anggia E. P.; R. Y. Putra; , Farida; S. Ruswandi; N. Rostini; D. Ruswandi
Zuriat Vol 19, No 1 (2008)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v19i1.6705

Abstract

Uji multilokasi merupakan merupakan tahapan penting dalam menyeleksi hibrida yang konsisten berpenampilan baik di semua lokasi pengujian ataupun yang berpenampilan baik spesifik lokasi. Dua puluh lima hibrida jagung manis SR diuji penampilannya dari bulan September 2008 sampai dengan Maret 2009 di tiga lokasi di Jawa Barat, yaitu: Jatinangor - Sumedang, Lembang – Bandung, Wanayasa - Purwakarta. Penelitian bertujuan untuk: mengidentifikasi adanya interaksi G x E pada karakter hasil; menyeleksi hibrida SR yang stabil di beberapa lokasi pengujian, dan atau yang adaptif pada lingkungan yang spesifik di Jawa Barat. Materi genetik tersebut ditanam di tiga lokasi berdasarkan rancangan tata ruang Rancangan acak kelompok dengan menggunakan 23 jagung manis hibrida SR Unpad dan dua kultivar cek sebagai perlakuan dengan setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Data dianalisis dengan analisis varians, analisis varians gabungan, analisis model AMMI (additive main effect and multiplicative  interaction). Berdasarkan hasil pengujian hibrida jagung manis SR di tiga lokasi di Jawa Barat terdapat interaksi G x E pada karakter hasil. Hibrida jagung manis SR 4, SR 27, SR15, dan SR 24 merupakan hibrida yang paling stabil, namun SR 4 dan SR 24 merupakan hibrida yang memiliki hasil di atas rata-rata yang stabil di beberapa lokasi pengujian. Hibrida jagung manis SR 9, SR 25, SR 22, SR 20, SR 30, SR 28, SR 32, SR 31, SR 43, SR 47, SR 52, SB beradaptasi baik di Jatinangor dan Purwakarta, namun kurang beradaptasi di Lembang. Disarankan melakukan pengujian pada lokasi yang lebih luas kisarannya serta musim yang berbeda untuk mengetahui stabilitas dan adaptabilitas hibrida jagung manis SR secara lebih akurat.
GENOTYPE BY ENVIRONMENT INTERACTION OF ADVANCED SOYBEAN BREEDING LINES IN LAMPUNG UPLAND SOILS Darman M. Arsyad; , Purwantoro
Zuriat Vol 19, No 1 (2008)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v19i1.6701

Abstract

Daya Gabung dan Heterosis Ketahanan Terhadap Hama Gudang (Sitophilus zea-mays) Galur-Galur DMR dan QPM Berdasarkan Analisis Line x Tester D. Ruswandi; I. Zaitun; S. Ruswandi; N. Rostini
Zuriat Vol 19, No 1 (2008)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v19i1.6711

Abstract

Informasi daya gabung umum dan daya gabung khusus komponen resistensi dari galur tetua diperlukan untuk pembentukan kultivar hibrida yang superior tahan hama gudang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai daya gabung umum dan daya gabung khusus komponen resistensi dari galur-galur Downy Mildew Resistance (DMR) dan Quality Protein Maize (QPM). Tujuh galur murni dan 12 hibrida silang tunggal jagung koleksi Laboratorium Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, diuji menggunakan metode eksperimen ditata dalam rancangan acak kelompok diulang tiga kali. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Entomologi jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, dari bulan Agustus 2004 sampai November 2004. Galur DMR Ki 3 dan MR 10 merupakan penggabung umum yang baik untuk komponen resistensi persen kehilangan bobot dan persen kerusakan benih. Galur QPM CML 163 merupakan tester yang baik  untuk kehilangan bobot dan persen kerusakan benih. Sedangkan CML 161 merupakan tester yang baik hanya untuk karakter persen kehilangan bobot biji. Pasangan persilangan P 345 x CML 163 merupakan penggabung khusus yang baik untuk komponen resistensi kehilangan bobot biji dan persentase serangan. MR 10 x CML161 memiliki nilai tertinggi untuk heterosis baik MPH maupun HPH pada komponen resistensi kehilangan bobot biji dan persentase serangan.
Seleksi Hibrida Jagung DR Unpad Berdasarkan Stabilitas dan Adaptabilitas Hasil Di Delapan Lokasi Di Indonesia D. Ruswandi; Anggia E. P.; Tri Hastini; A. Suhada; N. Istifadah; A. Ismail; E. Suryadi; S. Ruswandi; N. Rostini
Zuriat Vol 19, No 1 (2008)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v19i1.6707

Abstract

Studi stabilitas hasil merupakan tahapan penting dalam menyeleksi hibrida superior yang beradaptasi luas ataupun yang beradaptasi sempit (spesifik lokasi). Tujuh genotip hibrida jagung diuji multilokasi di delapan lokasi yang bervariasi dan tersebar di berbagai wilayah Indonesia dengan tujuan menduga interaksi genotip x lingkungan, stabilitas dan adaptabilitas hasil (ton/ha) dalam rangka pengembangan varietas unggul di Indonesia. Di setiap lokasi, sebuah percobaan dengan tujuh hibrida DR dan empat hibrida cek dilaksanakan dalam rancangan acak kelompok, diulang tiga kali. Data dianalisis dengan analisis varians, analisis varians gabungan, least significance increase (LSI), dan analisis model additive main effect and multiplicative interaction (AMMI). Hasil penelitian menunjukan bahwa interaksi genotip x lingkungan untuk karakter hasil tanaman jagung merupakan fenomena yang nyata. Hibrida yang memperlihatkan hasil yang tinggi dan stabil adalah Var B, G, dan F. Hibrida unggul spesifik wilayah antara lain: Var E dengan lokasi Klaten dan Var H pada lokasi Jatinangor. Var C beradaptasi spesifik pada lokasi Boyolali.
Induksi Akar dari Eksplan Daun Tiga Varietas Nilam (Pogostemon cablin Benth.) dalam Media MS yang Mengandung Paclobutrazol In Vitro Ela Rosita; Mira Ariyanti; Suseno Amien
Zuriat Vol 19, No 1 (2008)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v19i1.6698

Abstract

Nilam (Pogostemon sp.) merupakan salah satu tanaman perdu wangi penghasil minyak atsiri penting berupa minyak nilam (patchouli oil). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon dan induksi akar dari eksplan daun tiga varietas nilam pada media Murashige and Skoog (MS) yang diberikan paclobutrazol. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial yang terdiri dari dua faktor yang diulang tiga kali. Faktor pertama adalah varietas nilam (V) yang terdiri dari tiga taraf yaitu Lhokseumawe (v1), Sidikalang (v2), dan Tapak Tuan (v3). Faktor kedua adalah konsentrasi paclobutrazol (P), terdiri dari 5 taraf yaitu 0 ppm (p1), 0,5 ppm (p2), 1 ppm (p3), 1,5 ppm (p4), 2 ppm (p5). Hasil percobaan menunjukkan tidak terdapat interaksi antara tiga varietas nilam (Lhoksemauwe, Sidikalang dan Tapaktuan) dengan beberapa konsentrasi paclobutrazol dalam media MS pada karakter waktu awal munculnya tunas, jumlah tunas, tinggi tunas, waktu awal munculnya akar, jumlah akar, jumlah daun dan bobot basah planlet. Untuk beberapa karakter, perlakuan paclobutrazol memberikan pengaruh yang tidak berbeda terhadap induksi akar eksplan daun tiga varietas nilam. Konsentrasi paclobutrazol 2 ppm menunjukkan hubungan jaringan batang dan akar lebih jelas dibandingkan dengan konsentrasi lainnya yaitu 0 ppm, 0,5 ppm, 1 ppm dan 1,5 ppm pada ketiga varietas nilam. Untuk beberapa karakter yang diamati, varietas Lhokseumawe menunjukkan hasil tertinggi pada karakter tinggi tunas, dan jumlah akar terbanyak. Sedangkan varietas Tapak Tuan menunjukkan hasil jumlah tunas dan jumlah daun terbanyak serta bobot basah planlet terberat. Untuk karakter waktu munculnya akar dan tunas waktu tercepat ditunjukkan oleh varietas Sidikalang dan Tapak Tuan.
Keanekaragaman Genetik Populasi Mucuna Berdasarkan Karakter Morfologi dan Komponen Hasil Agung Karuniawan; Budian Sahala; Ade Ismail
Zuriat Vol 19, No 1 (2008)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v19i1.6703

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menduga keanekaragam genetik populasi Mucuna berdasarkan karakter morfologi dan komponen hasil. Percobaan lapangan telah dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Desa Ciparanje, Jatinangor, Jawa Barat dari bulan Maret sampai Agustus 2007 (musim kemarau) dan bulan Nopember 2007 sampai dengan Juli 2008 (musim hujan). Percobaan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok dengan 17 genotip sebagai perlakuan dan diulang dua kali pada setiap musim. Data dianalisis dengan analisis varians, uji homogenitas, dan analisis gabungan, serta uji lanjutan perbandingan nilai rata-rata mengikuti prosedur uji gugus Scott-Knott dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf nyata 5%. Hubungan kekerabatan dianalisis dengan menggunakan program NTSYSpc versi 2.10q. Hasil percobaan menunjukkan terdapat interaksi genotip x musim pada karakter jumlah daun 60 HST, sudut daun, panjang sepal, lebar sepal, jumlah stamen, bobot biji per tanaman, dan diameter polong. Sedangkan pengaruh genotip dan musim secara mandiri terlihat pada karakter panjang daun, lebar daun, panjang  petiolus, jumlah cluster per tanaman, lebar petal, jumlah biji per polong, dan bobot biji per polong. Genotip-genotip dengan penampilan baik secara umum berdasarkan karakter panjang daun, lebar daun, panjang petiolus, jumlah cluster per tanaman, jumlah biji per polong, dan bobot biji per polong pada kedua musim adalah MJB 1, MJB 2, MJTE 3, dan MS 2. Populasi Mucuna memiliki hubungan kekerabatan genetik yang dekat.
Gene Transfer to Rice Mediated by Agrobacterium tumefaciens: Transient Expression of sgfp in Rice Calluses of indica cv. Fatmawati and japonica cv. Nipponbare Tomohiko Yoshida; Nono Carsono
Zuriat Vol 19, No 1 (2008)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v19i1.6694

Abstract

Transient expression of synthetic green fluorescent protein (sgfp) mediated by Agrobacterium is rapid and useful approach for visual monitoring the genetic transformation event in transformed cells/tissues of examined genotype. The significant differences in transient expression of two genotypes (indica cv. Fatmawati and japonica cv. Nipponbare) were found with regard to the osmotic treatment (0.4 M mannitol), solid subcultured callus, and 10 min. air drying. While, no significant differences in sgfp expression were observed in two genotypes on without air-drying and 5 min. air-drying of calluses prior immersed in Agrobacterium suspension. Surprisingly, the sgfp expression could not be detected in suspension-subcultured callus of both cultivars. The highest sgfp expression was achieved in Nipponbare callus treated with 10 min. air drying. The level of green fluorescent spots was higher in Nipponbare than that in Fatmawati, however, plants regenerated from Fatmawati were considerably comparable with those of Nipponbare. Seventeen and 16 putative transgenic rice plants expressing sgfp transgene were obtained from Nipponbare and Fatmawati, respectively.
Seleksi Beberapa Karakter Penting 15 Aksesi Tanaman Pala (Myristica fragrans Houtt.) Di Kebun Percobaan Cicurug, Sukabumi Edi Wardiana; Enny Randriani; Cici Tresniawati
Zuriat Vol 19, No 1 (2008)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v19i1.6717

Abstract

Dalam analisis lintasan, menganalisis banyak karakter sebagai variabel bebas secara serempak sering ditemukan kurangnya informasi mengenai pengaruh (hubungan) yang diharapkan, di samping adanya efek multikolinieritas. Kendala seperti ini dapat dikurangi melalui teknik analisis secara bertahap dan seleksi variabel bebas dengan metoda stepwise. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui karakter penting 15 aksesi tanaman pala dilakukan di KP. Cicurug, Sukabumi, pada ketinggian tempat 550 m dpl dengan jenis tanah Latosol dan tipe iklim A (Schmidt dan Fergusson), mulai Januari sampai Desember 2007. Penelitian dilakukan dengan metode survey pada 37 contoh tanaman pala betina yang ditentukan secara purposive sampling. Analisis lintasan dilakukan secara bertahap disesuaikan dengan siklus perkembangan tanaman, mulai dari tahap vegetatif, generatif, hasil dan komponen hasil, sampai pada tahap produksi. Variabel bebas diseleksi dengan menggunakan metode stepwise. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat beberapa karakter penting untuk kegiatan seleksi tanaman pada tahap  dini, diantaranya adalah: ukuran kanofi, ukuran cabang, ukuran daun, dan ukuran tinggi pohon. Untuk tahap perkembangan tanaman yang lebih lanjut, seleksi dapat dilakukan terhadap ukuran diameter bunga, jumlah buah, dan bobot per satuan buah, dan (2) untuk tujuan produksi tinggi, seleksi sebaiknya diarahkan pada rendahnya ukuran kanofi, cabang, sudut cabang, lebar daun, dan diameter bunga. Sebaliknya untuk karakter panjang daun, tinggi pohon, jumlah buah, dan bobot buah sebaiknya dipilih yang ukurannya lebih besar.

Page 1 of 2 | Total Record : 11