cover
Contact Name
• Ishak Ryan, SP. M.Si
Contact Email
iryan75papua@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalfapertanak@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. nabire,
P a p u a
INDONESIA
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan
ISSN : 25408887     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol. 9 No. 2 (2024): Jurnal FAPERTANAK Jurnal Pertanian dan Peternakan" : 9 Documents clear
PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK DAUN PEPAYA ( Carica Papaya ) TERHADAP UJI ORGANOLEPTIK DAGING AYAM PETELUR AFKIR ., Untung
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol. 9 No. 2 (2024): Jurnal FAPERTANAK Jurnal Pertanian dan Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama perendaman daging ayam petelur afkir kedalam ekstrak daun papaya (Carica papaya), terhadap uji organoleptik daging ayam petelur afkir. Lama Perendaman dengan ekstrak daun papaya (Carica papaya) dapat mempertahankan sifat kimia dan meningkatkatkan sifat fisik daging ayam petelur afkir pada lama perendaman 130 menit .Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode experiment dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan. Masing-masing ulangan terdiri dari 3 potong daging yang beratnya 100 gram. Sehingga membutuhkan potongan daing ayam petelur afkir. Adapun Perlakuan :P0 : 10 gram daging ayam petelur afkir + perendaman 0 menit ((kontrol) . P1 : 100 gram daging ayam petelur afkir + perendaman 45 menit, P2 : 100 gram daging ayam petelur + perendaman 90 menit .P3 : 100 gram daging ayam petelur afkir + perendaman 145 menit. Berdasarkan hasil penelitian melalui uji organoleptik yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa, .lama perendaman 0 menit (kontrol), perendaman 45 menit, perendaman 90 menit tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap warna, tekstur, aroma, dan keempukan daging ayam petelur afkir, sedangkan lama perendaman 135 menit berpengaruh sangat nyata (p<0,05) terhadap tekstur daging ayam petelur afkir
Pengaruh Penambahan Air Rebusan Daun Sirih Cina (Peperomida Pellucida) Pada Air Minum Terhadap Pertumbuhan Ayam Broiler Indey, Seblum; Tumbal, Estepanus L. S.
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol. 9 No. 2 (2024): Jurnal FAPERTANAK Jurnal Pertanian dan Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Usaha peternakan ayam broiler yang menguntungkan dan banyak diminati konsumen jika daging ayam yang dihasilkan memiliki lemak yang rendah dan bobot badan yang besar. Artikel ini disusun untuk mengetahui pengaruh penambahan air rebusan daun sirih cina (Peperomia pellucida) terhadap pertumbuhan ayam broiler. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 3 perlakuan dan 4 ulangan dan di data yang diperoleh dianalisis menggunakan program Microshoft Excel dan selanjutnya dianalisis secara statistik dengan menggunakan analisis ragam (ANOVA). Berdasarkan hasil penelitian nilai rata-rata konsumsi air minum, konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada masing-masing perlakuan P0, P1, P2 dan P3 secara umum memiliki nilai yang sama, yang artinya antara perlakuan tidak ada perbedaan yang signifikan. Namun pada konversi pakan hasil penelitian ini menunjukan bahwa perlakuan penambahan air rebusan daun sirih cina (Peperomia pellucida) pada level P2 lebih efisien pemaanfaatan pakannya yaitu sebesar 1,67 gram/ekor. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa secara statistik perlakuan penambahan air rebusan daun sirih cina (Peperomia pellucida) dalam air minum ayam broiler tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0,05) pada perlakuan P1, P2, dan P3 pada masing-masing pengamatan baik konsumsi air minum, konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan konversi pakan.
PERFORMAN REPRODUKSI INDUK SAPI BALI (Bos sondaicus) DI KAMPUNG WAROKI DISTRIK NABIRE BARAT KABUPATEN NABIRE Palenga, Nurlaila Susilawati
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol. 9 No. 2 (2024): Jurnal FAPERTANAK Jurnal Pertanian dan Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberhasilan manajemen pemeliharaan sapi dapat diketahui dari performan atau penampilan reproduksi. Performan reproduksi sapi merupakan indikator penilaian efisiensi reproduksi ternak. Penampilan reproduksi induk sapi Bali di Kampung Waroki, yaitu umur kawin pertama sapi Bali betina adalah 24-28 bulan dengan persentase sebesar 53,27%. Umur beranak pertama induk sapi Bali adalah 32-37 bulan dengan persentase sebesar 52,33%. Nilai service per conception (S/C) sebesar 1,64 dan Calving interval 1-1,5 tahun dengan persentase sebesar 75,70%.
PERFORMAN REPRODUKSI TERNAK BABI PERSILANGAN DI KAMPUNG LANI DISTRIK TELUK KIMI KABUPATEN NABIRE PROVINSI PAPUA Simanjuntak, Mery C.; Dogomo, Ferdinan; Gobay, Melianus
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol. 9 No. 2 (2024): Jurnal FAPERTANAK Jurnal Pertanian dan Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji performan reproduksi ternak babi persilangan yang dipelihara peternak di Kampung Lani, Distrik Teluk Kimi, Kabupaten Nabire. Penelitian dilaksanakan pada Mei 2024 menggunakan metode survei melalui wawancara dan observasi langsung dengan pemilihan responden secara purposive sampling. Variabel yang diamati meliputi profil peternak dan indikator performan reproduksi babi. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa performan reproduksi babi persilangan tergolong baik dengan indikator: umur kawin pertama 8-10 bulan (88% pada umur 8-9 bulan), jumlah anak per kelahiran 6-10 ekor dengan rataan 8,5 ekor, umur sapih 62,50% kurang dari 2 bulan, jarak beranak sebagian besar (62,50%) kurang atau sama dengan 6 bulan, dan frekuensi beranak 1-2 kali per tahun dengan rataan 1,5 kali. Disimpulkan bahwa pengelolaan reproduksi perlu ditingkatkan terutama dalam penyediaan pakan berkualitas dan penerapan manajemen pemeliharaan yang baik untuk mencapai efisiensi reproduksi dan produksi yang lebih optimal.
STRUKTUR POPULASI DAN TINGKAT KELAHIRAN SAPI BALI DI KAMPUNG WADIO DISTRIK NABIRE BARAT Wakei, Kris; Putra, Trijaya Gane; Dogomo, Emanuel
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol. 9 No. 2 (2024): Jurnal FAPERTANAK Jurnal Pertanian dan Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sapi Bali merupakan salah satu sumber daya genetik ternak lokal unggul. Keunggulannya antara lain ditunjukkan dengan pertumbuhan yang cepat, kemampuan adaptasinya dengan lingkungan yang baik dan penampilan reproduksi yang baik. Selain itu sapi Bali memiliki persentase karkas tinggi dibanding jenis sapi lain, yaitu sekitar 56,9% (Fikar dan Ruhyadi, 2010). Keunggulan tersebut menjadi alasan pemerintah untuk menyebarluaskan sapi Bali ke berbagai wilayah di Indonesia termasuk di Nabire Provinsi Papua Tengah. Pada umumnya peternakan sapi di Nabire merupakan usaha peternakan rakyat, sebagai usaha sambilan dengan kepemilikan 2 - 3 ekor sapi per petani, dan bertujuan menghasilkan bibit atau pedet. Untuk menghasilkan bibit mensyaratkan bahwa sapi, baik sapi jantan dan betina harus memiliki kemampuan untuk melakukan perkembang biakan. Berkembang biak bukan saja sekedar untuk mempertahankan eksistensi di bumi dari kepunahan tetapi bahkan perlu ditingkatkan kelahirannya, karena ternak atau hasil ternak merupakan sumber pangan yang penting untuk asupan gizi manusia. Untuk mendukung perkembang biakan, rasio yang ideal sapi pejantan (pemacek) dan induk sapi betina adalah 1 dibanding 8 atau 10, artinya 1 ekor sapi pejantan pemacek hanya dapat melayani 8 - 10 ekor induk sapi betina, dengan frekwensi memacek (mengawini) 2 kali dalam seminggu (Deptan, 2008). Rasio jumlah jantan dan betina meliputi semua kelompok umur sapi (dewasa, muda dan pedet) dalam suatu wilayah/ kawasan peternakan diistilahkan dengan struktur populasi. Dengan data struktur populasi dapat digunakkan untuk memperkirakan sejauh mana tingkat kelahiran ternak dalam suatu wilayah, yang pada gilirannya juga dapat dijadikan sebagai bahan perencanaan arah kebijakan program pemerintah dalam upaya peningkatan kelahiran untuk peningkatan populasi dalam wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data struktur populasi dan tingkat kelahiran sapi Bali di Kampung Wadio, Distrik Nabire Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur populasi sapi Bali didominasi oleh sapi betina dengan rasio jantan terhadap betina sebesar 1:2,4 pada kategori dewasa, 1 : 1,7 pada kategori muda dan 1 : 1,5 pada kategori pedet. Tingkat kelahiran pedet terhadap jumlah induk mencapai 92,15%, sedangkan tingkat kelahiran terhadap total populasi sebesar 26,40%. Hasil ini menunjukkan bahwa perlu adanya optimalisasi manajemen pemeliharaan guna meningkatkan efisiensi produksi sapi Bali di wilayah tersebut.
PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI TENAGA KERJA USAHATANI CABE MERAH (CAPSINUM ANNUM L) DI KAMPUNG BUMI RAYA DISTRIK NABIRE BARAT KABUPATEN NABIRE Sairdama, Syusantie S.; Matakena, Simon; Agapa, Selpina; Indahyani, Eni
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol. 9 No. 2 (2024): Jurnal FAPERTANAK Jurnal Pertanian dan Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aim of this research is to find out the productivity of red chili farming and how much labor production factors are used in each process of red chili farming in Kampung Bumi Raya, West Nabire District, this research area, determined purposively based on the consideration that at the research location there are quite a lot of farmers cultivating horticultural crops including red chili farming and the research object is farmers who operate red chili farming with an area ranging from 0.25 - 1 ha and more. from three years of red chili farming. Sampling was carried out using purposive sampling, namely taking samples deliberately, namely a sample size of 30 respondents. There were 2 (two) data collections in this study, namely primary data and secondary data. Primary data was obtained from interviews and a list of questions/questionnaires distributed to respondents. Meanwhile, secondary data was obtained from literature studies and from related agencies. From the research it was concluded that: The productivity of the red chili business was 2,062.92 Kg/Ha. Obtained from the conversion results, the average production of red chili farmer respondents at the research location was 783.53 Kg with an average land area of ​​0.38 Ha and labor productivity of 104.66 HOK. This was obtained from the average use/deployment of labor production factors for red chili farmer respondents at the research location of 39.77 HOK, divided into cleaning and bed making activities of 9.57 Ha, planting of 4.47 Ha. HOK, maintenance (replanting, fertilizer and pesticides) is 8.07 HOK, and harvest is 17.67 HOK. Suggestions that can be given include; For farmers, utilizing labor within the farming family is very important in order to reduce labor costs, and can increase production by expanding farming land. For the government to support farmers in the policies they take, and can be used as a reference for other researchers whose topics are relevant to this research, as well as in-depth analysis of the allocation of agricultural labor.
ANALISIS STRATEGI PENGELOLAAN AGROWISATA DI KAMPUNG AIR MANDIDI DISTRIK TELUK KIMI, KABUPATEN NABIRE PAPUA TENGAH Dasnarebo, Simson Semuel Hwat; Roy, Marloza
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol. 9 No. 2 (2024): Jurnal FAPERTANAK Jurnal Pertanian dan Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The development and enhancement of agrotourism in Air Mandidi Vilage, Teluk Kimi District, Nabire Regency, Central Papua Province, is based on the potential of natural resources and agricultural prospects that can serve as attractions for tourism. Research conducted over approximately one month in Air Mandidi vilage showed positive responses toward the development and management of agrotourism initiatives. The SWOT analysis reveals significant strengths such as the availability of 50 hectares of agricultural land, support from local government and communities, and ecological wealth including hot springs and lakes, which enhance tourism appeal. However, weaknesses like inadequate road infrastructure and insufficient tourist accommodations need addressing. Opportunities exist with the rising demand for organic farming and government support programs, while threats include competition from other agrotourism sites and environmental changes affecting agriculture. Internal and external factor analyses (IFAS and EFAS) indicate a solid foundation for developing agrotourism, highlighting the necessity for strategic plans that leverage strengths and opportunities while mitigating weaknesses and threats. The overall findings underline the potential for sustainable growth in agrotourism in Air Mandidi Vilage, contingent upon effective management and community involvement.
IDENTIFIKASI SERANGGA HAMA PADA TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) DI LAHAN PERSAWAHAN KAMPUNG BUMI RAYA DISTRIK NABIRE BARAT Hra, Petronela; Ryan, Ishak; Dasnarebo, Simson Semuel Hwat
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol. 9 No. 2 (2024): Jurnal FAPERTANAK Jurnal Pertanian dan Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Padi (Oriza Sativa L.) adalah salah satu tumbuhan budidaya yang dikonsumsi bijinya sebagai makanan. Tumbuhan tersebut berasal dari Negara Cina bagian Selatan dan tersebar diseluruh Dunia termasuk Negara Indonesi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi serangga hama yang ditemukan pada tanaman padi sawah di Kampung Bumi raya Distrik Nabire Barat Kabupaten Nabire. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan dengan mengadopsi metode observasi yaitu mengambil sampel jenis hama dengan cara penyapuan menggunakan peralatan net serangga dan mengamati secara langsung pada areal tanaman padi sawah. Berdasarkan hasil identifikasi serangga hama di lahan budidaya padi ssawah (Oriza sativa L.) dapat disimpulkan, bahwa penggerek batang (Scirpophaga innotata), Wereng cokelat (Nifaparvata fugens), Wereng hijau (Nephotettix virescen.), Ngengat (Cnaphafocrosis medinalis), Walang sangit (Leptocorixa acuta) terbanyak dari family Defphacidae.
ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PENJUAL ES KELAPA MUDA (Cocos nucifera) DI KELURAHAN OYEHE KABUPATEN NABIRE PROVINSI PAPUA TENGAH Mundeh , Olvianus Calvein
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol. 9 No. 2 (2024): Jurnal FAPERTANAK Jurnal Pertanian dan Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar pendapatan serta kelayakan usaha penjual es kelapa muda di Kelurahan Oyehe, Distrik Nabire, Kabupaten Nabire. Penelitian ini bersifat purposive random sampling, dimana sampel adalah sebanyak 10 orang penjual Es Kelapa Muda. Penentuan sampel sebanyak 10 orang (responden) karena dari hasil observasi awal ditemukan bahwa hanya 10 responden penjual es kelapa muda di Kelurahan Oyehe yang rata-rata menjual Es Kelapa Muda perhari yang sifatnya tetap dan tidak temporer (tidak setiap saat menjual; mis, hanya pada saat bulan puasa). Penelitian ini menggunakan dua sumber data, yaitu data primer dan data sekunder. Data Primer adalah data yang diambil lansung dari obyek penelitaian, berupa daftar pertanyaan dan wawancara sedangkan data sekunder adalah data pendukung dari sumber-sumber lain. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerimaan rata-rata penjual es kelapa muda di Kelurahan Oyehe adalah sebesar Rp.440.000,- perhari, dengan pengeluaran perhari adalah sebesar Rp.190.941, dan pendapatan rata-rata penjual es kelapa muda di Kelurahan Oyehe perhari adalah sebesar Rp.249.059. Hasil analisis pendapatan menunjukkan bahwa R/C rasio adalah sebesar 2,30 yang menunjukkan bahwa usaha Penjual Es Kelapa Muda di Kelurahan Oyehe layak untuk diusahakan, karena R/C rasio lebih besar dari 1.

Page 1 of 1 | Total Record : 9