cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota pekalongan,
Jawa tengah
INDONESIA
MUWAZAH: Jurnal Kajian Gender
ISSN : 20858353     EISSN : 25025368     DOI : -
Core Subject :
Muwazah adalah jurnal kajian gender dengan ISSN Print: 2085-8353; Online: 2502-5368 yang diterbitkan oleh Pusat Studi Gender (PSG) IAIN Pekalongan. Kata Muwazah berasal dari bahasa Arab yaitu (??????) yang memiliki arti kesetaraan. Jurnal ini fokus pada isu-isu aktual dan kontemporer yang berkaitan dengan kajian gender lokalitas dalam berbagai perspektif. Redaksi mengundang para ilmuwan, sarjana, professional, praktisi dan peneliti dalam berbagai disiplin ilmu yang konsern terhadap kajian gender berupa analisis, aplikasi teori, hasil penelitian, terjemahan, resensi buku, literature review untuk mempublikasikan hasil karya ilmiahnya setelah melalui mekanisme seleksi naskah, telaah mitra bebestari, dan proses penyuntingan. Jurnal ini terbit setahun dua kali setiap bulan Juni dan Desember.
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue " Vol 5 No 1: Juni 2013" : 9 Documents clear
HAK POLITIK PEREMPUAN DALAM ISLAM (Usaha Memahami Nash Secara Kontekstual) Nelli, Jumni
MUWAZAH Vol 5 No 1: Juni 2013
Publisher : IAIN Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1240.836 KB)

Abstract

Abstract : There are two opposite opinions about the permissibility of women in politics. One opinion states that women should be at home, devoted to her husband, just have a domestic role, and should not be involved in politics. Another opinion states that women have the freedom to play, both inside and outside the home as well as in politics. This happens because they don’t understand the concept of women's rights that purely political, as well as in understanding the text verse Al-Qur`an is still gender bias. The differences of those opinions related to the differences in understanding the Islamic sources especially the verses of the Al-Qur`an about politics. This paper discusses political rights of women in Islam, so that people can understand and not considered taboo against women who were involved in politics. Based on the identification, classification, and analysis of the texts of the Al-Qur'an and hadith about politics, found that women in politics have the right according to Islam. Men and women are obliged to enjoining good and forbidding evil through several ways including the political media. Islam does not distinguish between men and women in individual rights and social rights especially political rights. However, it was noted that all rights must be placed within the limits of natural as women.       Abstrak : Terjadi dua pendapat yang berseberangan tentang kebolehan perempuan berpolitik.  Satu pendapat menyatakan perempuan harus di dalam rumah, mengabdi kepada suami, dan hanya mempunyai peran domestik dan tidak boleh berpolitik. Pendapat  lain menyatakan perempuan mempunyai kemerdekaan untuk berperan, baik di dalam maupun di luar rumah demikian juga dalam bidang politik. Hal tersebut terjadi karena belum difahaminya konsep tentang hak politik perempuan secara murni, juga karena dalam memahami teks ayat al-Qur`an masih bias gender. Perbedaan pandangan tersebut terkait dengan perbedaan dalam memahami sumber-sumber ajaran Islam  terutama ayat al-Qur`an yang berbicara tentang politik. Makalah ini  membahas  bagaimana sebenarnya hak politik perempuan dalam Islam, sehingga masyarakat dapat memahami dan tidak menganggap tabu terhadap perempuan yang terjun di dunia politik. Berdasarkan  identifikasi dan klasifikasi serta analisis  nash-nash dari  al-Qur’an dan hadis tentang politik dalam al-Qur`an, ditemukan bahwa perempuan mempunyai hak dalam berpolitik menurut Islam. Laki-laki dan perempuan berkewajiban untuk amar makrûf nahî munkar melalui beberapa cara termasuk diantaranya dengan media politik. Islam tidak membedakan laki-laki dan perempuan dalam hak-hak individu dan hak-hak kemasyarakatan utamanya hak politik. Namun demikian, yang perlu dicatat adalah semua hak tersebut harus diletakkan dalam batas-batas kodrati sebagai perempuan.
FEMINA (WOMEN) DALAM HUKUM WARIS Aniq, Muhammad
MUWAZAH Vol 5 No 1: Juni 2013
Publisher : IAIN Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (832.128 KB)

Abstract

Abstract : In the Compilation of Islamic Law (KHI) Article 176 stated that the daughter becomes heirs with the son. The portion of the son is twice the size as of the daughter’s. Next comes the question, is it true that 2:1 of inheritance are completely against the principle of equity partnership in the Al-Qur'an? The difference share is not due to gender issues, but the difference in the duties and responsibilities imposed upon men are greater than women in the Muslim community, according to the theory of conventional standard which states: "The bigger and heavier the burden carried by men, the greater the rights to be acquired ". Abstrak : Dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) Pasal 176 disebutkan bahwa anak perempuan menjadi ahli waris bersama-sama anak laki-laki, maka bagian anak laki-laki adalah dua berbanding satu dengan anak perempuan. Selanjutnya muncul pertanyaan, apakah benar bahwa pembagian waris 2:1 ini sepenuhnya telah melawan prinsip keadilan kemitraan yang dikemukakan sendiri oleh Al-Qur’an? Perbedaan forsi tersebut tidak disebabkan persoalan gender, melainkan atas perbedaan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepada laki-laki lebih besar dibandingkan dengan yang dibebankan kepada perempuan dalam konteks masyarakat Islam, sesuai teori standar konvensional yang menyebutkan :"Semakin besar dan berat beban yang dipikul seorang laki-laki, maka semakin besar pula hak yang akan diperolehnya".
PRAJURIT WANITA JAWA DALAM ISTANA MANGKUNEGARA I SURAKARTA Hidayani, Fika
MUWAZAH Vol 5 No 1: Juni 2013
Publisher : IAIN Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.384 KB)

Abstract

Abstract : The discovery of an ancient manuscript with the title Koninklijk Instituut vor Taal, Land-en Volkenkunde Oriental (KITLV Or) was a very significant discovery, because it can be revised the status of women in ancient times. Previously, women were seen as a restrained and restricted, so their figures were known as the housewives and being satisfied the sexual needs of men. However, with the script KITLV Or, suggested that women in ancient times had played an important role in the government as female bodyguards of King Mangkunagara I and they also followed a country's political development. Abstrak : Penemuan naskah kuno dengan judul Koninklijk Instituut vor Taal-, Land- en Volkenkunde Oriental (KITLV Or) merupakan sebuah penemuan yang sangat berarti, karena dapat merevisi ulang keduduan wanita pada zaman dahulu, yang semula hanya dianggap sebagai kaum yang dikekang, dibatasi, dan gampang menyerah, sehingga sosoknya terkenal dengan figur ibu di dapur dan sebagai pemuas kebutuhan seksua pria. Namun dengan adanya naskah KITLV Or ini, menunjukkan bahwa wanita pada zaman dahulu pernah memainkan peranan penting di dalam pemerintahan, yaitu sebagai korps prajurit wanita pengawal Raja Mangkunegara I dan turut mengikuti perkembangan politik suatu negara.
ردود ﻋﻠﻰ أوهﺎم ﺣﻮل ﺣﻖ ﺣﺮﻳﺔ اﻟﻤﺮأة ﻓﻲ اﻹﺳﻼم Zawawi, Zawawi
MUWAZAH Vol 5 No 1: Juni 2013
Publisher : IAIN Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1866.886 KB)

Abstract

Abstract : In the western, is still evolving paradigm that discredit Islam to curb the freedom of women and demeaning position. Consequently, there is a movement for "gender equality". This movement is growing and becoming a trend in various parts of the world to provide "gender equality" between men and women in every life. Abstrak : Di dunia barat, masih berkembang paradigma yang mendiskreditkan  ajaran Islam dengan mengekang kebebasan wanita dan merendahkan kedudukannya. Muncullah suatu gerakan yang memperjuangkan "kesetaraan Gender". Gerakan ini berkembang dan menjadi suatu trend di berbagai belahan penjuru dunia untuk memberikan "kesetaraan Gender" antara laki-laki dan wanita dalam setiap kehidupan.
WANITA SEBAGAI KELOMPOK MASYARAKAT RENTAN (Gambaran Kehidupan Wanita Iran dalam Novel Banat Iran Karya Nahid Rachlin) Hamdan, Hamdan
MUWAZAH Vol 5 No 1: Juni 2013
Publisher : IAIN Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.431 KB)

Abstract

Abstract : This research was conducted to reveal in depth some issues related suppression of Iranian women in the pre-revolution 1979 in the novel Banat Iran by Nahid Rachlin (2008). It was interesting to discuss because the issue of the oppression of Iranian women has not been known. The Banat Iran novel presented the oppression of Iranian women and this novel can be analyzed with the review of feminist literary criticism. Abstrak : Penelitian ini dilakukan untuk mengungkapkan secara mendalam beberapa hal terkait penindasan terhadap wanita Iran pra-revolusi 1979 dalam novel Banat Iran karya Nahid Rachlin (2008). Hal ini menarik untuk dibahas karena persoalan penindasan terhadap wanita Iran belum banyak diketahui. Novel Banat Iran banyak menyajikan hal ini dan menjadi sumber yang menarik untuk dibahas dengan pijakan pada tinjauan kritik sastra feminis.
STRATEGI PEREMPUAN DALAM KEMANDIRIAN GIZI KELUARGA (Studi Kelompok Pengajian Putri Nurul Hidayah Blabak Kota Kediri) Handayani, Diah
MUWAZAH Vol 5 No 1: Juni 2013
Publisher : IAIN Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1164.6 KB)

Abstract

Abstract : This study trying to analized the implementation of social empowerment programme as the women organization to keep the family nutrition. Nutrient balance behaviour is a knowledge, behaviour, and family about nutients in Blabak, Pesantren, Kediri. The aim of this activities is to make family able to prevent bad nutrient status and increasing nutrient status of the children. And increasing role of the women in rural areas to make the stabilization of the system by increasing the resilence of families and function empowerment and family welfare movementby the non formal organization. Also the Pengajian Nurul Hidayah strenghtening the functions and performance in order posyandu primary health care for infants and mothers. Facilitating the cooperation of the women to earn the money for providing food companion toddler feeding. Abstrak : Penelitian ini membahas tentang pelaksanaan program pemberdayaan sosial sebagai organisasi perempuan untuk menjaga gizi keluarga. Perilaku keseimbangan gizi adalah pengetahuan, perilaku, dan keluarga tentang nutrisi di Blabak, Pesantren, Kediri. Tujuan dari kegiatan adalah untuk membuat keluarga mampu mencegah status gizi buruk dan meningkatkan status gizi anak-anak, serta meningkatkan peran perempuan di daerah pedesaan untuk membuat stabilisasi sistem dengan meningkatkan pemberdayaan fungsi dan kesejahteraan keluarga oleh organisasi nonformal. Hal itu juga dilakukan oleh Pengajian Nurul Hidayah dalam penguatan fungsi dan kinerja dalam rangka pelayanan kesehatan dasar posyandu untuk bayi dan ibu. Tujuannya adalah dengan memfasilitasi kerjasama perempuan untuk mendapatkan uang untuk menyediakan pendamping makanan makan balita.
PERGOLAKAN ANTARA LIFE STYLE DAN SYARI’AT-BUDAYA DALAM KEHIDUPAN PEREMPUAN ACEH MASA KINI Wahid, Abdul
MUWAZAH Vol 5 No 1: Juni 2013
Publisher : IAIN Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (745.641 KB)

Abstract

Abstract : Acehnese women life in the demands of the implementation of Islamic law and Aceh cultural context.  The development of today's lifestyle demands the women in Aceh to maintain these two patterns.  There are a lot of  women in Aceh have a strong commitment to keep the pattern of their life as an "Islamic Acehnese Women", because they believe that the ideal pattern of life  among  Acehnese women  do not leave their roots in the ideal values  of Islam and the cultural context.  But in many cases, the understanding of the patterns of live and cultural context of Aceh has been incorrectly interpreted and regarded as part of the teachings of Islam. Abstrak : Hidup perempuan Aceh dalam tuntutan implementasi hukum Islam dan konteks budaya Aceh. Perkembangan gaya hidup masa kini menuntut perempuan di Aceh untuk mempertahankan dua pola tersebut. Ada banyak perempuan di Aceh memiliki komitmen yang kuat untuk menjaga pola hidup mereka sebagai "Perempuan Aceh yang islami", karena mereka percaya bahwa pola hidup ideal di kalangan perempuan Aceh tidak meninggalkan akar mereka dalam nilai-nilai ideal Islam dan konteks budaya. Namun dalam banyak kasus, pemahaman tentang pola konteks hidup dan budaya Aceh telah salah ditafsirkan dan dianggap sebagai bagian dari ajaran Islam. 
RUANG PUBLIK DAN PEREMPUAN DI KOREA SELATAN Ladyanna, Sonezza
MUWAZAH Vol 5 No 1: Juni 2013
Publisher : IAIN Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.838 KB)

Abstract

Abstract : This article discusses the public space in South Korea relating to women's rights. The purpose of this article is to investigate the existence of friendly public spaces for women. The researcher wants to know how to improve and equip the facilities in order to make friendly public spaces for women. This research found that the public spaces on campus and public toilets have sufficient rights of women so that women can feel comfortable. The conducive of public spaces supported by legal professionals can control a person's social behavior in addition to an effective moral education. Abstrak : Artikel ini membahas ruang publik di Korea Selatan yang berkaitan dengan hakhak perempuan. Tujuan artikel ini adalah untuk mengetahui keberadaan ruang publik yang ramah bagi perempuan. Peneliti ingin mengetahui bagaimana memperbaiki dan melengkapi fasilitas untuk membuat ruang publik yang ramah bagi perempuan. Penelitian ini menemukan bahwa ruang publik di kampus dan toilet umum memiliki hak yang memadai sehingga perempuan bisa merasa nyaman. Ruang publik yang kondusif didukung dengan hukum yang profesional juga dapat mengendalikan perilaku sosial seseorang di samping pendidikan moral yang efektif.
MANHAJ KRITIK MATAN ‘Ā’ISYAH RA Febriana Fauzi, Niki Alma
MUWAZAH Vol 5 No 1: Juni 2013
Publisher : IAIN Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.466 KB)

Abstract

Abstract : This paper discussed the methods used by ‘Ā’isyah as benchmark in criticizing matan hadith. The accusation against Islam about the lack of methodology in the study of hadith criticism, especially matan criticism, has forced contemporary Islamic scholars to create a method that can be used to criticize the substance of hadith. Indeed, the principles in criticized matan hadith have been made and used by ‘Ā’isyah. The ‘Ā’isyah manhaj of matan criticism has been tested the reliability. The writer concluded that the methodology of ‘Ā’isyah manhaj of matan criticism was proven reliable for tested the authenticity of hadith by used the correspondence of truth and coherence theories in philosophical epistemology as the method of analysis. Abstrak : Makalah ini membahas metode yang digunakan oleh 'Ā'isyah sebagai patokan dalam mengkritik matan hadis. Tuduhan terhadap Islam tentang kurangnya metodologi dalam studi kritik hadits, terutama kritik matan, telah memaksa ulama Islam kontemporer untuk menciptakan sebuah metode yang dapat digunakan untuk mengkritik substansi hadis. Memang, prinsip-prinsip dalam mengkritik hadits matan telah dibuat dan digunakan oleh 'Ā'isyah. The 'Ā'isyah manhaj kritik matan telah diuji reliabilitas. Penulis menyimpulkan bahwa metodologi 'Ā'isyah manhaj kritik matan terbukti dapat diandalkan untuk menguji keaslian hadits dengan menggunakan korespondensi kebenaran dan koherensi teori dalam epistemologi filsafat sebagai metode analisis.

Page 1 of 1 | Total Record : 9