cover
Contact Name
Dr. Deris Stiawan
Contact Email
deris@unsri.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. ogan ilir,
Sumatera selatan
INDONESIA
Seminar Nasional Keperawatan
Published by Universitas Sriwijaya
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject :
Arjuna Subject : -
Articles 250 Documents
HUBUNGAN USIA LANSIA DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KEJADIAN DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA TERATAI TAHUN 2018 Mareta Akhriansyah
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 5, No 1 (2019): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2019
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.442 KB)

Abstract

AbstrakPeningkatan usia harapan hidup juga mempunyai dampak lebih banyak terjadinya gangguan penyakitpada lansia. Depresi termasuk gangguan mental yang sering ditemukan pada usia lanjut. Gejala depresiini bisa mengakibatkan dapat memperpendek harapan hidup dengan mencetuskan atau memperburukkemunduran fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia lansia dan dukungan sosialdengan kejadian Depresi pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Teratai Pelembang 2018. Jenispenelitian ini termasuk penelitian kuantitatif bersifat analitik dengan desain penelitian yang digunakanadalah Cross Sectional. Responden yang diteliti adalah para lanjut usia yang ada dipanti Sosial TresnaWerdha Teratai Palembang sebanyak 52 orang. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan November.Hasil penelitian diperoleh bahwa ada hubungan bermakna antara umur dan dukungan sosial dengankejadian depresi (p= < α=0,05). Saran yang dapat diberikan setelah penelitian dilakukan adalah perlunyameningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang memadai serta memberikan kesempatan yang seluasluasnya kepada lansia yang mengalami depresi untuk meningkatkan kegiatan keagamaan, komunikasi,melakukan rekreasi dan membuat kegiatan yang menghibur lanjut usia dan lebih memperhatikan danmerawat serta menjaga para lanjut usia dan meningkatkan standar pelayanan yang ada di Panti SosialTresna Werdha Teratai Palembang 2018.Kata Kunci: Lansia, Depresi, Usia Lansia, Dukungan Sosial.AbstractThe expectation life age increase are having more impact of any diseasee dissorder in Older people.Depression is a mental disorder that is often found in old age. The symptoms of depression is causingshort life age expectation with trigger or badly of physical regression. This research are purpose toknowing about the relationship between ages of older people and social supporting with older peopledepression occurrence in social housing teratai tresna werdha year of 2018. This research type isqualitative research with an analytics method, research design is using cross sectional. The researchedrespondents is 52 older people's in social housing tresna werdha teratai Palembang. This research areimplementation in November. The result of this research obtained about there is a relationship meaningof age and social supporting with depression occurrence (p= < α=0,05). Advice that can be given afterthis research implementation is the necessity of increasing adequate quality of health services and thengiving a big chance for older people who’s get depression to increasing their religious activities,communicating, having recreation and making a lot of fun activities and also giving more attention andcaring / protecting the older people with increasing standard quality of health services in social housingtresna werdha teratai Palembang 2018Keywords: Older people, depression, age, social supporting.
HUBUNGAN SLEEP HYGIENE TERHADAP KUALITAS TIDUR PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 Fuji Rahmawati; Angeline Hosana Zefany Tarigan; Eka Yulia Fitri; Indra Prapto Nugroho
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 5, No 1 (2019): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2019
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.016 KB)

Abstract

AbstrakGejala sekunder yang biasa dirasakan oleh penderita Diabetes Mellitus (DM) tipe 2 adalah gangguantidur. Sleep hygiene merupakan suatu latihan atau kebiasaan yang dapat mempengaruhi tidur.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Sleep Hygiene terhadap kualitas tidur penderitaDiabetes Mellitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Indralaya. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatifdengan rancangan korelasional melalui pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian iniberjumlah 29 responden dan dipilih berdasarkan kriteria inklusi. Alat ukur menggunakan kuesioner sleephygiene index (SHI) untuk mengukur skor sleep hygiene dan kuesioner Pittsburgh sleep quality index(PSQI) untuk mengukur kualitas tidur. Data kemudian dianalisis menggunakan uji Pearson ProductMoment. Hasil penelitian didapatkan skor rata-rata sleep hygiene adalah 15,79 dan skor rata-rata kualitastidur adalah 9,31. Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara sleephygiene dengan kualitas tidur penderita DM Tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Indralaya (p value =0,017). Diharapkan pada perawat komunitas yang ada di Puskesmas Indralaya yang salah satu perannyasebagai edukator, memasukkan teknik sleep hygiene dalam pendidikan kesehatan yang harus diberikanpada penderita DM tipe 2.Kata Kunci: Sleep hygiene, kualitas tidur, Diabetes Mellitus tipe 2AbstractA secondary symptom that is commonly felt by people with Diabetes Mellitus (DM) type 2 is sleepdisturbance. Sleep hygiene is an exercise or habit that can affect sleep. This study aims to determine thecorrelation between Sleep Hygiene and sleep quality of people with DM type 2 in the working area ofIndralaya Health Center. This study is a quantitative study with a correlational design through a crosssectional approach. The sample in this study amounted to 29 respondents and selected based on inclusioncriteria. Measuring instruments used the sleep hygiene index (SHI) questionnaire to measure sleephygiene scores and the Pittsburgh sleep quality index (PSQI) questionnaire to measure sleep quality.Data were then analyzed using the Pearson Product Moment test. The results showed an average score ofsleep hygiene was 15.79 and the average score of sleep quality was 9.31. The results of the bivariateanalysis showed that there was a significant relationship between sleep hygiene and the sleep quality ofpatients with Type 2 DM in the working area of Indralaya Health Center (p value = 0.017). It isimportant to the community health nurses at Indralaya Health Center, which one of the roles as aneducator, to include sleep hygiene techniques into health education that must be given to the people withtype 2 DM.Keywords: Sleep hygiene, sleep quality, Diabetes Mellitus type 2
PENGARUH FOOD COMBINING TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2019 Kamariyah Kamariyah; Nurlinawati Nurlinawati
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 5, No 1 (2019): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2019
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.522 KB)

Abstract

AbstrakTekanan darah dalam kondisi normal, mampu melawan grafitasi dan hambatan pada dinding arteri, Jikameningkat maka aka nmenimbulkan komplikasi seperti stroke & gagal ginjal. WHO menyebutkan 40%negara berkembang dibangding dengan negara maju berkisar 35% mengalami hipertensi. Riset Kesehatandasar tahun 2013, hipertensi di Indonesia mencapai 25.8%, (prevalensi Stroke 12,1 per 1.000 Penduduk)& 14,5% penyebab kematian di Indonesia, meningkat, tahun 2018. Kemenkes RI prevalensi hipertensipada penduduk berusia >18 tahun. Data Provinsi Jambi hipertensi menempati urutan pertama kelompokpenyakit tidak menular pada tahun 2017. Puskesmas Putri Ayu mencapai 1201 kasus. Ini seharusnyamenjadi perhatian pada upaya preventif dan Rehabilitatif yang bersifat non farmakologis denganmemperbaiki pola makan namun kebutuhan nutrisi tetap tercukupi seperti metode food combining. Tujuanpenelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi food combining terhadap penurunan tekanan darahpada penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi. Penelitian ini merupakanpenelitian kuantitatif study experiment, dengan metode pre test & Post test design. Metode pengambilansampel purposif sampling. Hasil Penelitian didapatkan bahwa ada pengaruh food combining terhadapTekanan (Sistole) nilai p-value 0.05 dan Tekanan (Diastole) nilai P-Value 0,025, disimpulkan bahwa adapengaruh terapi modalitas food combining terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi diwilayah kerja Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi tahun 2019. Ada pengaruh terapi food combiningterhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu KotaJambi.Kata Kunci: Hipertensi (systole & Diastole), Food CombiningAbstractBlood pressure in normal conditions, able to resist gravity and obstructions in artery walls. When bloodpressure rises it will cause complications such as stroke & kidney failure. WHO said 40% of developingcountries compared to developed countries around 35% had hypertension. Basic Health Research in2013, hypertension in Indonesia reached 25.8%, (Stroke prevalence 12.1 in the 1,000 Population) &14.5% of deaths in Indonesia, increased, in 2018. Ministry of Health Republic of Indonesia Republic ofIndonesia has hypertension prevalence in population aged> 18 years. Date of Jambi Province occupieshypertensi is the first place in the category of non-communicable diseases in 2017. PutriAyu HealthCenter reaches 1201 cases. This should be a concern for non-pharmacological preventive andrehabilitation efforts by improving diet, but nutritional needs are still fulfilled such as the FoodCombining method. To Know the effect of Food Combining therapy on Reducing Blood Pressure inPatients with Hypertension in the work area PuskesmasPutriAyu Jambi City in 2019.This research is aquantitative with experimental study, pre test&post testdesigen. With Purposive Sampling Method.Theresults showed that there was an effect of food combining on Pressure (Sistole) p-value of 0.05 andPressure (Diastole) of P-Value of 0.025, it was concluded that there was an effect of Food combiningmodality therapy on reducing blood pressure in hypertensive patients in work area Puskesmas Putri AyuJambi City in 2019. There is an Effect of Food Combining Therapy on Reducing Blood Pressure inpeople with hypertension.Keywords: Hypertension (systole & diastole), Food Combining
LITERATURE REVIEW: SELF PAIN MANAGEMENT SEBAGAI INTERVENSI NYERI PADA PASIEN KANKER Cameline Alamanda; Sigit Purwanto; Dian Wahyuni; Khoirul Latifin
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 5, No 1 (2019): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2019
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.514 KB)

Abstract

AbstrakPenelitin ini bertujuan untuk mengetahui manfaat self pain management terhadap nyeri pada pasienkanker. Metode pada penelitian ini menggunakan electronic data base melalui kata kunci. Jurnal padapro-quest, pubmed, medical science centre, BMC Nursing, Open Journal Nursing. Berdasarkan 10(sepuluh) jurnal yang telah di analisis bahwa self pain management berpengaruh terhadap penurunanintensitas dan peningkatan pengetahuan dalam mengelola nyeri pasien kanker. Self Pain Managementmelalui telehealth, kunjungan rumah, psikoedukasi klinik mampu menurunkan nyeri secara signifikan.Intervensi metode Self Pain Management memberikan informasi kepada pasien dalam melakukanperawatan diri terkait gejala dan efek samping pengobatan seperti menilai gejala mereka sendiri danmenggunakan pengobatan yang tepat, metode Self Pain Management memiliki tiga strategi utama yaitupemberian informasi terkait nyeri dan cara mengatasi, melatih keterampilan dalam mengenali nyeri,menggunakan obat, dan pendampingan serta monitoring oleh perawat.Kata Kunci: Self Pain Management, kanker, nyeri.AbstractDetermine in this research of effect of self-pain management for treatment in cancer patients used isarticle searches across multiple databases using keywords. Journal search method uses pro-quest,pubmed, medical science center, BMC Nursing, Open Journal Nursing. Based on 10 (ten) journals thathave been analyzed that self-pain management has an effect on decreasing intensity and increasingknowledge in managing pain in cancer patients. Self Pain Management through telehealth, home visits,psychoeducation clinics can reduce pain significantly. The intervention of the Self Pain Managementmethod provides information to patients in self-care related to symptoms and side effects of treatmentsuch as assessing their own symptoms and using appropriate treatment, the Self Pain Managementmethod has three main strategies, namely providing information related to pain and how to overcome,train skills in recognizing pain, using drugs, and mentoring and monitoring by nurses.Keywords : Self Pain Management, Cancer, Pain
APLIKASI METODE PELATIHAN PERAWAT PUSKESMAS SEBAGAI CHANGE AGENT DALAM UPAYA DETEKSI DINI GANGGUAN JIWA MASYARAKAT WILAYAH PUSKESMAS PLAJU Sri Maryatun; Nurna Ningsih
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 5, No 1 (2019): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2019
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.405 KB)

Abstract

AbstrakKemajuan era globalisasi yang berdampak positif bagi kesejahteraan manusia memberikan pengaruhyang negative bagikesehatan masyarakat dengan bergesernya kelompok penyakit menular ke kelompokpenyakit tidakmenular termasuk penyakit dengan masalah kejiwaan. WHO memperkirakan prevalensigangguan kesehatan mental akan mencapai angka 15%-20% pada tahun 2020 disertai dengan DisabilityAdjusted Life Years (DALYs) atau hari-hari produktif yang hilang, gangguan jiwa menyebabkan beban diseluruh dunia sebesar 8,1% dari beban penyakit global. Pemahaman dan keyakinan petugas kesehatan danmasyarakat mengenai kesehatan jiwa akan membantu dalam mengenali, mengelola, dan mencegahmemburuknya suatu gangguan jiwa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan,sikap dan perilaku perawat dalam melakukan deteksi dini gangguan jiwa dan memberikan asuhankeperawatan jiwa kepada masyarakat diwilayah kerja puskesmas Plaju. Jenis penelitian yang digunakanadalah penelitian kuantitatif menggunakan desain Quasi experimental pre posttest without control groupdengan intervensi pelatihan perawat Puskesmas. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukanterdapat peningkatan pengetahuan,sikap dan perilaku perawat puskesmas setelah diberikan pelatihandalam melakukan deteksi dini angka gangguan jiwa masyarakat yaitu pengetahuan mencapai kategoribaik sebanyak 33%, sikap kategori baik 33%dan perilaku perawat dalam kategori baik dan mampumelakukan deteksi dini gangguan jiwa sebesar 97,5%. Perawat dapat melakukan deteksi dini gangguanjiwa dan sekaligus menerapkan asuhan keperawatan bagi anggota keluarga yang sudah mengalamigangguan jiwa. Rekomendasi diharapkan perawat dapat mengadakan pelatihan bagi kader masyarakat dandinas kesehatan dapat memfasilitasi kegiatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan jiwamasyarakat.Kata Kunci: Pelatihan, Perawat, Deteksi dini, Gangguan JiwaAbstractThe progress of the globalization era which has a positive impact on human welfare has a negativeinfluence on public health by shifting the infectious diseases group to non-communicable diseasesincluding diseases with mental problems. WHO estimates that the prevalence of mental health disorderswill reach 15% -20% in 2020 accompanied by Disability Adjusted Life Years (DALYs) or lost productivedays, mental disorders cause a worldwide burden of 8.1% of the global disease burden. Understandingand belief of health workers and the public about mental health will help in recognizing, managing andpreventing worsening of a mental disorder. This study aimed to improving the knowledge, attitudes andbehavior of nurses in the early detection of mental disorders and providing mental nursing care to thecommunity in the work area of the Plaju Health Center. The type of this study was used quantitativeresearch which had been used a Quasi experimental design pre-post test without control group withnurse health center intervention training. Based on the results of research that had been done there wasan increase in knowledge, attitudes and behavior of puskesmas nurses after being was given training inearly detection of mental disorders, named knowledge reached 33% good category, 33% good attitudeand nurses behaviored in the good category and was abled to done early detection of mental disorders by97.5%. Nurses had beendone early detection of mental disorders and at the same time was appliednursing care for family members who was already experiencing mental disorders. Recommendations wasexpected that nurses wasconducted training for community cadres and the health department wasfacilitated activities in the context of improving community mental health services.Keywords: Training, Nurses, Early Detection, Mental Disorders
TERAPI KOMPLEMENTER: TERAPI SEFT PADA STRESS DAN ADAPTASI PASIEN KANKER OVARIUM Karolin Adhisty; Dewi Septa Rica; Zaleha Zaleha; Dwi Marista; Winni Ardhia Paramesti; Indah Agustin; Selvie Dwi Yanti
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 5, No 1 (2019): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2019
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.175 KB)

Abstract

AbstrakPasien kanker merupakan pasien dengan kondisi kualitas hidup yang menurun. Keadaan ini berakibatjuga pada penurunan status kualitas tidurnya, aktivitas keseharian dan tujuan dalam hidupnya. Dampakyang akan dirasakan oleh pasien kanker ovarium ini juga telihat secara psikologis yang tergambar dalamkeadaan stress nya. kondisi stress ini disebabkan oleh berbagai ketakutan yang mungkin dapat terjadipada pasien kanker ovarium tersebut seperti takut akan nyeri, operasi, kematian, perubahan padareproduksi dan seksual, perubahan body image serta hubungan dengan keluarga. Intervensi SEFT yangdiberikan kepada responden merupakan teknik penggabungan dari sistem energi tubuh (energy medicine)dan terapi spiritualitas dengan menggunakan metode tapping pada beberapa titik tertentu pada tubuh.Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan kuantitaif. Kuesioner tingkat stressmenggunakan kuesioner perceived stress scale (PSS). Sampel berjumlah 3 orang pasien kanker ovariumdi RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang dengan uji statistik menggunakan uji Wilcoxon. Respondenpada penelitian ini sebelum mendapatkan terapi berada dalam kategori stress cukup berat dan stress berat.Tindakan SEFT yang dilakukan mencoba untuk menggabungkan energy spiritual dan metode tappingsehingga meningkatkan proses katasis pada pasien. Proses ini yang menjadikan pasien lebih rikeks dantenang. Hal ini terlihat pada penurunan kategori stress pasien yang berada dalam tingkat ringan dan stress.Terapi SEFT ini dapat diterapkan sebagai salah satu terapi komplementer untuk menurunkan tingkatstress pada pasien kanker ovarium.Kata kunci: Terapi SEFT, Kanker Ovarium, Stress dan AdaptasiAbstractCancer patients are patients with decreased quality of life. This situation also results in a decrease in thestatus of sleep quality, daily activities and goals in his life. The impact that will be felt by patients withovarian cancer is also seen psychologically illustrated in a state of stress. This stress condition is causedby a variety of fears that may occur in ovarian cancer patients such as fear of pain, surgery, death,changes in reproduction and sex, changes in body image and relationships with family. SEFTinterventions given to respondents are techniques of combining the body's energy system (energymedicine) and spirituality therapy using the tapping method at certain points on the body. This researchwas a quantitative case study approach. The stress level questionnaire used the perceived stress scale(PSS) questionnaire. A sample of 3 patients with ovarian cancer in RSUP Dr. Mohammad HoesinPalembang with statistical tests using the Wilcoxon test. Respondents in this study before getting therapyare in the category of stress quite severe and severe stress. The SEFT Therapy measures taken try tocombine spiritual energy and tapping methods so as to improve the process of catasis in patients. Thisprocess makes the patient more relaxed and calm. This can be seen in the decrease in stress categories ofpatients who are in mild levels and stress. SEFT therapy can be applied as a complementary therapy toreduce stress levels in ovarian cancer patients.Keywords: SEFT Therapy, Ovarian Cancer, Stress and Adaptation
EFEKTIFITAS ROM TERHADAP GERAK RENTANG SENDI LANSIA Lilik Pranata; Dheni Koernawan; Novita Elisabeth Daeli
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 5, No 1 (2019): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2019
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (690.599 KB)

Abstract

AbstrakPerubahan struktur otot pada lansia dapat menyebabkan terjadinya penurunan jumlah dan ukuran serabutotot, peningkatan jaringan penghubung dan jaringan lemak pada otot, penurunan kekuatan otot,penurunan fleksibilitas dan penurunan kemampuan fungsional otot. pencegahan perubahan pada otottersebut dapat dilakukan terapi latihan rentang gerak range of motion (ROM). Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui perbedaan rentang gerak sendi sebelum dan setelah dilakukan ROM. Penelitian iniadalah penelitian kuantitatif dengan desain Pra Exsperiment tanpa control, dengan mengamati perbedaansebelum dan sesudah diberikan intervensi yang dipilih tidak secara random, populasi lansia tinggaldipanti werda km 7, Sampel dalam penelitian ini adalah berjumlah 12 responden. Intervensi di berikanselama 8 kali,seminggu dua kali yaitu hari senin dan hari kamis. Kegiatan dilakukan pada bulan februari2019. Hasil penelitian didapatkan usia responden memiliki rentang antara 63 tahun sampai 95 tahun,dengan rerata 75 tahun, Sebagian besar responden memiliki RPS pretest sedang pada jari tangan,pergelangan tangan, dan bahu, serta sempit pada siku. Sedangkan RPS sedang pada seluruh sendiekstremitas bawah. Sebagian besar responden memiliki RPS posttest luas pada sendi ekstremitas atas danbawah. Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan pada seluruh sendi baik diekstremitas atas dan bawah (p 0,01). ROM sangat bermanfaat untuk membatu lansia yang mengalamikekakuan sendi. Saran Latihan ROM aktif dapat menjadi salah satu program yang dirutinkan sebagaiterapi rehabilitasi pada lansia.Kata kunci: Lansia, ROM, Gerak Sendi,AbstractChanges in muscle structure in the elderly can cause a decrease in the number and size of muscle fibers,an increase in connective tissue and fat tissue in the muscles, decreased muscle strength, decreasedspeed, and decreased muscle functional ability. Related movements in the muscles that can be done rangeof motion exercises (ROM). This study aims to determine the knowing the differences in motion beforeand after ROM. This study is a quantitative with a pre-experiment design without control, by observingthe differences before and after the intervention was chosen not randomly, the elderly population lived inthe 7th floor of their homes, the sample in this study was 12 respondents. Interventions were given diving8 times, twice a week, namely Monday and Thursday. The activity was carried out in February 2019. Theresults showed an the age of the respondents ranged from 63 years to 95 years, with a mean of 75 years.Most respondents had moderate pretest RPS on their fingers, meeting hands and shoulders, and werelimited to their elbows. While RPS is along the lower limb joints. Most respondents had extensive posttestRPS in the upper and lower limb joints. The results of the bivariate analysis showed that there was asignificant relationship increase in all joints in both upper and lower extremities (p≤0.01). ROM is veryuseful for helping elderly people who need joint stiffness. Suggestions Active ROM exercises can be oneof the programs routinely used as rehabilitation therapy in the elderly.Keywords: Elderly, ROM, Joint Motion
HUBUNGAN PENDAPATAN DAN INFORMASI KELUARGA DENGAN KEPATUHAN BEROBAT PADA PASIEN SKIZOFRENIA Novita Anggraini
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 5, No 1 (2019): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2019
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.502 KB)

Abstract

AbstrakDalam penatalaksanaan skizofrenia, kontinuitas pengobatan merupakan salah satu faktor utamakeberhasilan terapi. Dengan adanya keterlibatan keluarga baik dalam memberikan dukungan dengan caramemberikan informasi dan menyediakan keuangan untuk melakukan kontrol berobat.Untuk mengetahuihubungan pendapatan dan informasi yang diberikan keluarga dengan kepatuhan berobat pada pasienskizofrenia.Jenis penelitian ini adalah survey analitik menggunakan rancangan cross sectional. Teknikpengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan jumlah sampel 98respondenHasil analisis univariat diperoleh data bahwa variabel pendapatan rendah 51 responden,dukungan informasi keluarga baik 55 responden, kepatuhan berobat yang patuh 54 responden. Hasilanalisa bivariat dengan uji statistik chi square (α≤0,05) di dapat p value = 0,023 pada pendapatankeluarga dengan kepatuhan berobat dan p value = 0,034 pada informasi yang diberikan keluarga dengankepatuhan berobat Ada hubungan yang bermakna antara pendapatan keluarga dengan kepatuhan berobatpada pasien skizofrenia dan ada hubungan yang bermakna antara informasi yang diberikan keluargadengan kepatuhan berobat pada pasien skizofrenia.Kata kunci: Pendapatan keluarga, Informasi keluarga, kepatuhan berobat, skizofrenia.AbstractIn the management of schizophrenia, continuity of treatment is one of the main factors of successfultherapy. With the involvement of the family both in providing support by providing information andproviding finance to exercise control. To determine the relationship of income and information providedby families with compliance with treatment in schizophrenia patients.This type of research is ananalytical survey using cross sectional design. The sampling technique in this study was purposivesampling with a sample size of 98 respondentsThe results of the univariate analysis obtained data that theincome variable was low 51 respondents, family information support was good 55 respondents, obedienceto medication compliance was 54 respondents. The results of the bivariate analysis with the chi squarestatistical test (α≤0.05) can be p value = 0.023 in family income with medication adherence and p value= 0.034 on information provided by families with medication adherence. There is a significantrelationship between family income with medical adherence in schizophrenia patients and there is asignificant relationship between information provided by families with adherence to treatment inschizophrenia patients.Keywords: Family income, family information, medication compliance, schizophrenia
LATIHAN DENGAN POSISI DUDUK MENURUNKAN KELETIHAN PENDERITA DIABETES MELLITUS Rumentalia Sulistini; Prahardian Putri
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 5, No 1 (2019): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2019
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.311 KB)

Abstract

AbstrakPenderita Diabetes Mellitus (DM) setiap tahunnya mengalami peningkatan dan salah satu dampak yangtimbul pada pasien adalah keletihan. Hasil penelitian diperoleh 85 % pasien DM mengalami keletihan.Keletihan yang dialami penderita DM tersebut mempengaruhi kualitas hidup. Sehingga perlu adanyaintervensi yang dapat mengatasi kondisi tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahuipengaruh Latihan dengan Posisi Duduk Terhadap Kadar Gula Darah dan Keletihan. Desain penelitianyang digunakan adalah quasi experiment dengan rancangan pretest postest. Responden penelitianberjumlah 21 orang dengan metode pengambilan sampel random sampling. Penelitian ini telah dilakukanetichal clearance oleh Tim etik Poltekkes Makassar. Hasil distribusi responden berjenis kelaminperempuan (83,3%), tingkat pendidikan SD (42,9%), tidak bekerja (81,0%), 22% DM tipe 1, memilikiriwayat DM (42.9%), tanpa komplikasi DM (97,6 %). Latihan yang dilakukan pada penelitian ini adalahlatihan pada posisi duduk. Latihan dilakukan selama 3 kali/ minggu selama 4 minggu. Rata–rata skorkeletihan minggu pertama sebelum intervensi 18,23 dan rata–rata skor keletihan setelah intervensi (post)16 dan didapatkan ada perbedaan rerata skor keletihan yang bermakna antara awal minggu I dan akhirminggu IV pada kelompok intervensi (p value = 0,010). Jadi, ada pengaruh latihan dengan posisi dudukterhadap penurunan keletihan penderita DM. Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan sistempemantauan Penderita DM khususnya latihan fisik selama di rumah. Mengefektifkan kembali ProgramProlanis di Puskesmas. Melatih Kader Posbindu dalam memotivasi dan mengkoordinir penderita DMuntuk meningkatkan aktifitas fisik guna meningkatkan kualitas hidup penderita DM.Kata Kunci: Keletihan , Diabetes Mellitus, LatihanAbstractPatients with diabetes mellitus (DM) increase every year and one of the effects that arise in patients isfatigue. The results obtained 85% of DM patients experienced fatigue. Fatigue experienced by DMsufferers affects quality of life. So there is a need for interventions that can overcome these conditions.The purpose of this study was to determine the effect of Exercise with Sitting Position on Fatigue. Theresearch design used was quasi experiment with posttest pretest design. The research respondents were21 people with random sampling method. This research has been carried out etichal clearance by theMakassar Poltekkes Ethics Team. The results showed that respondents were female (83.3%), elementaryschool level (42.9%), unemployed (81.0%), 22% type 1 DM, had a history of DM (42.9%),uncomplicated DM (97.6%). The exercise carried out in this study is exercise in a sitting position.Exercise is carried out for 3 times / week for 4 weeks. From the results of the analysis of the first weekfatigue score (before intervention) was 18,23 and fatigue scores after the intervention (post) was 16. itwas found that there was a significant difference in the mean fatigue scores between the first week andthe end of week IV in the intervention group (p value = 0.010). The conclusion is the effect of exercise ina sitting position on the decrease in fatigue in DM patients. This research is expected to develop amonitoring system for DM patients, especially physical exercise while at home. Re-effective the ProlanisProgram at the Puskesmas. Train Posbindu Cadres in motivating and coordinating DM patients toincrease physical activity in order to improve the quality of life for people with DM.Keywords: Fatigue, Diabetes Mellitus, exercise
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TERHADAP PERTOLONGAN DASAR PADA KECELAKAAN Khoirul Latifin
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 5, No 1 (2019): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2019
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.923 KB)

Abstract

AbstrakMemberdayakan masyarakat dalam peran serta pertolongan pertama pada kecelakaan. Pertolonganpertama merupakan penentu dari pelayanan kesehatan selanjutnya. Pertolongan pertama yang tepat danbenar akan mengurangi resiko terjadinya kecacatan atau bahkan kematian.Design pemberdayaanmasyarakat ini adalah quasy experimental dengan pendekatan one group pre-post test design . Respondenintervensi berjumlah 25 orang yang diambil dengan tehnik pruposive sampling. Hasil dari T-testdidapatkan hasil adanya pengaruh pemberian edukasi tentang pertolongan pertama pada kecelakaanantara sebelum diberikan perlakuan dengan setelah diberikan perlakuan, dengan p-value: 0.000.Pemberdayaan masyarakat dalam peran serta memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan sangatpenting. Karena orang pertama yang menemukan korban kecelakaan bukanlah petugas kesehatan,melainkan masyarakat yang berada disekitar kejadian tersebut.Kata kunci: Pemberdayaan, Masyarkat, KecelakaanAbstractEmpower the community in the role of first aid in accidents. First aid is a determinant of further healthservices. Appropriate first aid and correct will reduce the risk of disability or even death. This communityempowerment design is a quasi-experimental with one-group pre-post test design approach. Thenumbered of Intervention respondents were 25 people that was taken with pruposive samplingtechniques.The results of the T-test showed the effect of providing education about first aid in an accidentbetween before being treated with after being given treatment, with p-value: 0,000. Communityempowerment in the role of providing first aid to accidents is very important. Because the first person tofind the accident victim is not a health worker, but the community around the incident.Keywords: Empowerment, Community, Accident

Page 9 of 25 | Total Record : 250