cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Spatial : Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi
ISSN : 16931408     EISSN : 25809830     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal SPATIAL Wahana Komunikasi dan Informasi terbit dua kali dalam setahun, bulan Maret dan September.
Arjuna Subject : -
Articles 167 Documents
PENENTUAN LOKASI POTENSIAL UNTUK PENGEMBANGAN TERMINAL TIPE B SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TERMINAL CIBINONG DI WILAYAH ZONA CIBINONG RAYA KABUPATEN BOGOR Dita Anggraeni; Sucahyanto Sucahyanto; Ode Sofyan Hardi
SPATIAL: Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol 15 No 1 (2016): Jurnal SPATIAL - Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, Volume 15 Nomor 1, Ma
Publisher : Department Geography Education Faculty of Social Science - Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (918.587 KB) | DOI: 10.21009/spatial.151.05

Abstract

ABSTRACT This research aims to map the location of a potential designed as the location to develop B type terminal as an alternative of Cibinong terminal in Cibinong Zone Raya Bogor Regency. This research was conducted in six districts in Cibinong Raya zone region. The districts are Cibinong, Citeureup, Sukaraja, Babakan Madang, Bojong Gede, and Tajur Halang. The researcher used descriptive method as the research method. The technique of data analysis refers to the suitability matrix that has been made under the term parameters of type-B terminal development. The parameters were given the scoring and then processed further by the geographical information system software. After that, the processed results were classified into some classes based on the suitability level of each parameter. The three classifications are the result of the total scores divided into three classifications. For Potential 1 (P1) with a range 14-20, Potential 2 (P2) with a range 713 and Potential 3 (P3) with a range 0-6. The result showed that based on data processing geographical information system in these included in classifying according 1 ( potential 1 ) spread right and left sides jakarta-bogor roads , major oking jayaatmaja cibinong , sukahati-karadenan and the brave believe. Classifying according to 2 ( potential 2 ) spread in roads major oking jayaatmaja citeureup, the kranggan – gunung putri and highways jagorawi. To determine the locations is 3 potential zone with the highest states to be terminals,this zone is Cibinong Zone , Karadenan Zone and Sukahati Zone. Of the three the zone,Cibinong Zone the most suitable to be locations terminal development. Keywords: Potential, Location, Terminal
ANALISIS USAHA TANI KENTANG DI DESA SEMBUNGAN KECAMATAN KEJAJAR KABUPATEN WONOSOBO JAWA TENGAH Aris Munandar
SPATIAL: Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol 15 No 1 (2016): Jurnal SPATIAL - Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, Volume 15 Nomor 1, Ma
Publisher : Department Geography Education Faculty of Social Science - Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (788.988 KB) | DOI: 10.21009/spatial.151.06

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi kentang dan kelayakan usaha tani kentang di Desa Sembungan Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah. Penelitian dilakukan pada Bulan April-September 2015. Penelitian dilakukan di Desa Sembungan sengaja dilakukan karena desa ini penduduknya mengusahakan kentang sebagai hasil pertanian utama. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan survey. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani pengolah lahan tanaman kentang di Desa Sembungan yaitu sebesar 30 petani dengan luas lahan garapan yang bervariasi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan sistem acak berlapis sebanding berdasarkan luas penguasaan lahan. Analisis data penelitian dilakukan secara deskriptif yang berupa perhitungan persamaan matematis. Berdasarkan penelitian faktor yang mempengaruhi hasil panen tanaman kentang di daerah penelitian dari tabel diperoleh nilai r square sebesar 0,994 yang artinya sebesar 99,4% hasil panen dipengaruhi oleh pemilihan bibit, pupuk kandang, pupuk ZA, Pupuk KC, pengggunaan pestisida, penggunaan fungisida dan penggunaan tenaga kerja yang terampil. Faktor yang tidak mempengaruhi hasil produksi kentang yaitu luas lahan, penggunaan pupuk TSP, NPK. Diketahui bahwa rata-rata RC yaitu 1,5 artinya secara rata-rata budidaya kentang di daerah penelitian layak dilakukan. Kata Kunci : Faktor, Produksi, Kentang, Usahatani
DEGRADASI HUTAN PULAU YAMDENA di PROVINSI MALUKU TAHUN 1998 – 2008 Agus Rosantika
SPATIAL: Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol 15 No 1 (2016): Jurnal SPATIAL - Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, Volume 15 Nomor 1, Ma
Publisher : Department Geography Education Faculty of Social Science - Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2025.339 KB) | DOI: 10.21009/spatial.151.07

Abstract

ABSTRAK Hutan tropika basah di Pulau Yamdena Kabupaten Maluku Tenggara Barat memiliki potensi untuk dieksploitasi demi memenuhi kebutuhan kayu masyarakat sekaligus menghasilkan devisa negara. Namun di sisi lain isu degradasi hutan di wilayah ini mengundang perhatian untuk dicermati dan ditelaah. Penelitian ini bertujuan menginformasikan kembali tingkat degradasi hutan di Pulau Yamdena. Hasil penelitian menunjukkan bahwa degradasi hutan di Pulau Yamdena dari tahun 1998 sampai 2008 terjadi sebanyak kurang lebih 9.473 ha/tahun. Hasil analisa juga menunjukkan bahwa tingkat degradasi hutan justru lebih tinggi pada areal di luar kawasan konsesi eks IUPHHK-HA (Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan kayu pada hutan Alam(dahulu disebut HPH)) dibanding di areal dalam kawasan konsesi eks IUPHHK-HA. Dengan demikian disimpulkan bahwa degradasi hutan di Pulau Yamdena terjadi disebabkan oleh aktifitas diluar eksploitasi IUPHHK-HA. Kata Kunci : Degradasi hutan, Yamdena Maluku Tenggara Barat.
ESTIMASI AKTIVA DAN PASIVA SUMBERDAYA AIR DENGAN MODEL NERACA AIR DAN SISTEM INFORMASI GEOSPASIAL BERBASIS PENDEKATAN FISIOGRAFI DI KABUPATEN BLORA Tommy Andryan Tivianton; Rifai Munajad; Sugeng Riyadi Wijanarko
SPATIAL: Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol 12 No 2 (2013): Jurnal SPATIAL - Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, Volume 12 Nomor 2, Se
Publisher : Department Geography Education Faculty of Social Science - Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2355.482 KB)

Abstract

ABSTRACT Water is one of the most essential human needs. Meet the need for water becomes a serious problem, especially in areas with minimum water availability. Physiographic characteristics of structural folds in Blora only able to cover 37.9% of the population needs. Objectives to be achieved through this research was to determine the water balance of the potential availability of water resources and the need for total water covers the domestic sector, agriculture, fisheries, industry, and livestock. Measurement method is based on physiographic units using Geospatial Information System (GIS) that includes all of the availability of water by calculating the quantity of rain water areas, surface water, and groundwater are available. Availability of water that is then associated with the total water needs of all sectors in Blora. The result is a map of the distribution of water availability, water demand, and balance in Blora. Keyword : water balance, physiographic, GIS.
DISTRIBUSI DAN KONTINUITAS 24 JAM PELAYANAN AIR BERSIH DI DKI JAKARTA Samadi Samadi; Tanobaya Tanobaya; Palgunadi Palgunadi
SPATIAL: Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol 12 No 2 (2013): Jurnal SPATIAL - Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, Volume 12 Nomor 2, Se
Publisher : Department Geography Education Faculty of Social Science - Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9060.135 KB)

Abstract

ABSTRAK . Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Kontinuitas 24 Jam Pelayanan Air Bersih di DKI Jakarta. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Penelitian dilakukan pada pertengahan Oktober hingga awal Desember 2012. Kegiatan ditentukan waktunya berdasarkan langkah-langkah yang dikerjakan, mulai dari studi pustaka untuk mengumpulkan informasi awal dari data-data sekunder dan melakukan penelitian pustaka, dilanjutkan survey lapangan dengan menyebarkan kuesioner ke 5 titik lokasi di DKI, yaitu wilayah Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Utara. Populasi penelitian adalah pelanggan air bersih dari dua perusahaan penyedia air bersih PT.PALYJA dan PT.AETRA. Sedangkan sampel penelitian diperoleh melalui stratified sampling method. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum: 1) Pelayanan air minum mengalir 24 jam terluas persebarannya di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur, serta untuk wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara dijumpai bahwa lokasi yang mendapat pelayanan air minum mengalir 24 jam hanya terdapat di sekitar daerah Pipa Utama atau Pipa Distribusi, yang ternyata juga tidak diimbangi dengan kualitas air. Walaupun sering dikeluhkan, namun masalah tersebut sering tidak ditindak lanjuti oleh petugas; 2) Pelayanan air minum 12-23 Jam terdapat di hampir seluruh wilayah Jakarta Utara dengan tentunya masih terdapat keluhan responden terkait kualitas airnya. 3) Secara khusus, wilayah pelayanan air mengalir oleh PT.PALYJA untuk kategori pelayanan air mengalir 0 - 12 jam sebanyak 15,1%, pelayanan air mengalir 12 -23 jam sebanyak 30,8%, serta pelayanan air mengalir 24 jam sebanyak 54,1%. 4) Adapun tinkat pelayanan air mengalir oleh PT.AETRA untuk kategori pelayanan air mengalir 0 - 12 jam sebanyak 21,7%, pelayanan air mengalir 12 - 23 jam sebanyak 26,2%, serta pelayanan air mengalir 24jam sebanyak 52,1%. Kata kunci: Kontinuitas 24 Jam, Pelayanan Air Bersih, DKI Jakarta
STUDI TENTANG RESIKOBANJIR DI KABUPATEN LAMONGAN PROVINSI JAWA TIMUR Ilham B Mataburu
SPATIAL: Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol 12 No 2 (2013): Jurnal SPATIAL - Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, Volume 12 Nomor 2, Se
Publisher : Department Geography Education Faculty of Social Science - Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4312.987 KB)

Abstract

ABSTRACT This study aims to determine the extent of the flood hazard, vulnerability and risk levels of flooding in Lamongan, East Java Province. This research uses descriptive method with scoring of unit region and areal differentiations. Results of this study indicate that the basin-shaped area of Lamongan causing this area to be an area with a high risk of flooding. There are 61 villages out of 474 villages were inundated with threat levels low, medium and high. there are 22 villages with low hazard level, 17 villages with medium hazard levels and 22 villages with a high hazard level. Based on the analysis of the elements of vulnerability, to areas with low vulnerability category contained in 7 sub-districts, medium vulnerability found in 15 sub-districts and region with high vulnerability was found in 5 sub-districts. Result of flood risk analysis, it is known that high-risk villages are generally found in the near of Bengawan Solo river and Bengawan Jero river. The whole village is in this category amounted to 13 villages located in three districts namely (1) Kecamatan Babat there are 4 villages, (2) Kecamatan Karangbinangun there 1 village, (3) and in Kecamatan Laren there are 4 villages. Medium risk region there are at 38 villages in 11 sub-districts. The villages are generally located near along stream of the Bengawan Solo river and Bengawan Jero river. Kecamatan Karangbinangun and Laren is the highest number of villages with medium risk of flooding. They have each 12 and 10 villages with a medium risk of flooding. For region with low flood risk is located in 10 villages in 5 sub-districts. Keyword: Hazard, vulnerability, flood risk.
PENGARUH PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP KEBUTUHAN AIR BERSIH DI PULAU PANGGANG, KELURAHAN PULAU PANGGANG, KECAMATAN KEPULAUAN SERIBU UTARA, PROVINSI DKI JAKARTA Fanni Dyah Anggraini; Samadi Samadi; Warnadi Warnadi
SPATIAL: Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol 12 No 2 (2013): Jurnal SPATIAL - Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, Volume 12 Nomor 2, Se
Publisher : Department Geography Education Faculty of Social Science - Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3938.414 KB)

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Pertumbuhan Penduduk terhadap Kebutuhan Air Bersih di Pulau Panggang, Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Oktober-Desember 2012. Dengan metode kuantitatif, populasi penelitian adalah semua ibu rumah tangga yang telah 5 tahun atau lebih berdomisili di Pulau Panggang, yang tesebar pada wilayah 3 wilayah RW yaitu 535 responden. Sampel penelitian diambil secara proposiaoal sebanyak 10 % dari populasi ini yaitu sebanyak 54 responden. Teknik pengambilan data menggunakan kuesioner. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan untuk mandi penduduk Pulau Panggang menggunakan air sumur dengan volume air 101 liter/orang/hari, kebutuhan untuk mencuci pakaian menggunakan air sumur dengan volume air 3,5 liter/orang/hari, mencuci alat dapur menggunakan air sumur dengan jumlah air 2,9 liter/orang/hari, untuk memasak menggunakan air dari reverse osmosis dengan volume air 4,4 liter/orang/hari, untuk minum penduduk menggunakan air kemasan dengan volume 1,7 liter/orang/hari, dan untuk berwudhu penduduk menggunakan air sumur dengan volume 36 liter/orang/hari. Rata-rata kebutuhan air penduduk adalah 149,5 liter/orang/hari. Hasil proyeksi pertumbuhan jumah penduduk dari tahun 2012-2017 menunjukan bahwa pertumbuhan jumlah penduduk memiliki pengaruh terhadap kebutuhan air bersih dalam segi kuantitas dengan asumsi bila pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin meningkat dapat menyebabkan pemakaian air bersih juga meningkat. Keysword: Kebutuhan Air Bersih; Pertumbuhan Penduduk; Pulau Panggang
PENGARUH LOKASI TEMPAT TINGGAL DAN ADVERSITY QUOTIENT TERHADAP ADAPTASI PADA PERMUKIMAN Deni Kurniawan
SPATIAL: Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol 12 No 2 (2013): Jurnal SPATIAL - Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, Volume 12 Nomor 2, Se
Publisher : Department Geography Education Faculty of Social Science - Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6449.683 KB)

Abstract

ABSTRACT The research objectivewas to obtainempirical data on theeffect oflocation of residenceand adversity quotient to adaptation on settlements. The Ex Post Facto research using dependent variable: adaptation to settlement, independent variables: location of residence, while the independent variable attributes: low and high adversity quotient. The results showed the first hypothesis, third, and fourth that the location of residence has an influence on adaptation to settlement. This is evidenced bythereceipt ofsignificance, there are differences inadaptation tothe location ofsettlementsin bothsame results werealsoevidencedin thedifferent testgroupsvariance betweentwo locationsonadversity quotientgroup. Butonthe secondhypothesis, there has been no significant interaction between location of residence and adversity quotient to adaptation on settlements, as evidenced receipt of H0, this hypothesis can not be verified based on the results of processing the data collected under the various possibilities that occur in decision hypothesis formulation, processresearch,andotherfactors. Keywords: adaptationsettlement, location of residence, adversity quotient
KARAKTERISTIK PESERTA PROGRAM KELUARGA BERENCANA METODE OPERASI PRIA DI KELURAHAN TUGU UTARA, KOJA, JAKARTA UTARA Eko Tri Rahardjo
SPATIAL: Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol 12 No 2 (2013): Jurnal SPATIAL - Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, Volume 12 Nomor 2, Se
Publisher : Department Geography Education Faculty of Social Science - Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5030.497 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang demografis laki-laki peserta MOP berdasarkan usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan, dan jumlah anak. Penelitian difokuskan di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara selama bulan Mei –September 2012. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dengan populasinya adalah Pria yang telah berpastisipasi dalam program KB Metode Operasi Pria (Vasektomi), sebanyak 59 akseptor. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner disertai pendalaman, data dianalisis dengan persentase dan terdapat 42 kuesioner yang dapat digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta KB pria di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara cukup tinggi. Peserta KB MOP disini tigaperempatnya terdiri dari kelompok masyarakat dengan karakteristik usia 36-45 tahun jadi masuk usia produktif dan usia reproduksi aktif. Paling banyak berasal dari kelompok masyarakat berpendidikan menengah atas dengan penghasilan antara 2 sampai 3 juta, dan mempunyai anak rata-rata 2 orang. Oleh karena sebagian besar akseptor terdiri dari pria berusia 30-49 tahun maka dapat dijadikan acuan bahwa pada kelompok umur itu dapat dijadikan sasaran penyuluhan KB MOP dengan memperhatikan jumlah anak minimal 2 orang dan pendapatan antara 2 –3 juta rupiah. Keyword: Akseptor KB, Metode Operasi Pria, Latar Belakang Demografis.
PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN GEOGRAFI: PROJECT BASED LEARNING DENGAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM KURIKULUM 2013 DI SMAN 112 JAKARTA BARAT Annisa Salsabilla; Eko Tri Rahardjo; Ode Sofyan Hardi
Jurnal Spatial Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol 12 No 2 (2014): Jurnal SPATIAL - Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, Volume 12 Nomor 2, Se
Publisher : Department Geography Education Faculty of Social Science - Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.701 KB) | DOI: 10.21009/spatial.122.01

Abstract

ABSTRACT This study aims to obtain empirical data whether there is any difference in student result between students who use a geographic model of project-based learning with students who use a model of problem-based learning in the curriculum in 2013. Research using experimental methods. The population of this study are all tenth grade social studies in SMA 112 West Jakarta. While the sample in this study are two classes of tenth grade social studies in SMA 112 West Jakarta which has not much different of student result in geography, obtained by X IPS 2 as an experimental class using a model of problem-based learning and X IPS 3 as an experimental class using a model of project-based learning. This research instrument are 24 questions of pre-test and post-test with 5 multiple choices. Before the instrumen is used, there is validity testing using Pearson with SPSS 19.0. From these calculation obtained 24 valid instruments and 6 invalid instruments. Testing requirements analysis conducted prior to hypothesis testing, are test for normality and homogeneity tests. Normality test using the Liliefors test, from the calculation obtained significance value of class using the model of projectbased learning = 0,94, and a significance value of class using the model of problem-based learning = 0,11, each of the significance value > 0,05. Homogeneity test using One-Way Annova test, values that obtained from the calculation of the probability = 0.264 is greater than the significance level = 0.05. Based on tests of normality and homogeneity test can be concluded that the data derived from a homogeneous population and a normal distribution. Hypothesis testing using t-test formula two parties, of the calculation obtained t-count = 2.200 is greater than the t-table = 2.020. This proves that hypothesis Ha is accepted. Therefore, the results of this study concluded that there is a difference between model of project-based learning with problem-based learning model of the student results of geography in the curriculum in 2013, where the model of project-based learning is more suitable when used in disaster mitigation material because this model has the advantage in the dimensions of the conceptual knowledge not owned by a model of problem based learning Keywords: Models of Learning, Project Based Learning, Problem Based Learning.

Page 2 of 17 | Total Record : 167


Filter by Year

2013 2025


Filter By Issues
All Issue Vol. 25 No. 1 (2025): SPATIAL: Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol. 24 No. 2 (2024): SPATIAL: Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol. 24 No. 1 (2024): Spatial : Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol. 23 No. 2 (2023): Spatial : Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol. 23 No. 1 (2023): Spatial : Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol 23 No 1 (2023): Spatial : Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol. 22 No. 2 (2022): Spatial : Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol. 22 No. 1 (2022): Spatial : Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol 21 No 2 (2021): Spatial : Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol 21 No 1 (2021): Spatial : Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol 20 No 2 (2020): Spatial : Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol 20 No 1 (2020): Spatial : Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol 19 No 2 (2019): Spatial : Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol 19 No 1 (2019): Spatial : Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol. 18 No. 1 (2018): Jurnal SPATIAL - Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, Volume 18 Nomor 1, Vol 18 No 1 (2018): Jurnal SPATIAL - Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, Volume 18 Nomor 1, Ma Vol 18 No 2 (2018): Spatial : Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol 17 No 2 (2017): Jurnal SPATIAL - Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, Volume 17 Nomor 2, Ma Vol. 17 No. 2 (2017): Jurnal SPATIAL - Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, Volume 17 Nomor 2, Vol 17 No 1 (2017): Jurnal SPATIAL - Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, Volume 17 Nomor 1, Ma Vol 16 No 2 (2016): Jurnal SPATIAL - Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, Volume 16 Nomor 2, Se Vol 15 No 1 (2016): Jurnal SPATIAL - Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, Volume 15 Nomor 1, Ma Vol 14 No 2 (2015): Jurnal SPATIAL - Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, Volume 14 Nomor 2, Se Vol 13 No 1 (2015): Jurnal SPATIAL - Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, Volume 13 Nomor 1, Ma Vol 12 No 2 (2014): Jurnal SPATIAL - Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, Volume 12 Nomor 2, Se Vol 12 No 2 (2013): Jurnal SPATIAL - Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, Volume 12 Nomor 2, Se More Issue