cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Spatial : Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi
ISSN : 16931408     EISSN : 25809830     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal SPATIAL Wahana Komunikasi dan Informasi terbit dua kali dalam setahun, bulan Maret dan September.
Arjuna Subject : -
Articles 167 Documents
MONITORING DAN EVALUASI LOKASI PENYELAMAN PULAU BUNAKEN TAMAN NASIONAL BUNAKEN KOTA MANADO PROVINSI SULAWESI UTARA Alfret Luasunaung; Victoria Manoppo; Joshian N.W. Schaduw
SPATIAL: Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol 14 No 2 (2015): Jurnal SPATIAL - Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, Volume 14 Nomor 2, Se
Publisher : Department Geography Education Faculty of Social Science - Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.176 KB) | DOI: 10.21009/spatial.142.01

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis status ekologi daerah penyelaman (dive spot) serta merumuskan strategi yang cocok untuk pengelolaan dan upaya pelestarian terumbu karang, ikan karang dan biota laut secara berkelanjutan pada kawasan penyelaman di perairan Pulau Bunaken. Metode yang digunakan adalah teknik LIT (Line Intercept Transect), dan menganalisis persentase total tutupan karang menggunakan formulasi Gomez and Yap (1978). Hasil [penelitian menunjukkan bahwa secara umum kondisi lokasi penyelaman di Pulau Bunaken masih dalam kategori baik, akan tetapi terdapat indikator menurunnya kualitas terumbu karang dari tahun ke tahun, serta meningkatnya sampah yang masuk ke perairan Pulau Bunaken. Kata kunci : Evaluasi; Monitoring; Terumbu Karang; Bunaken
ESTIMASI RISIKO KERUGIAN EKONOMI AKIBAT BANJIR ROB MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KECAMATAN PENJARINGAN, JAKARTA UTARA Setyawan Purnama; Muh. Aris Marfai; Dini Feti Anggraini; Ahmad Cahyadi
SPATIAL: Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol 14 No 2 (2015): Jurnal SPATIAL - Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, Volume 14 Nomor 2, Se
Publisher : Department Geography Education Faculty of Social Science - Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.886 KB) | DOI: 10.21009/spatial.142.02

Abstract

ABSTRACT As a coastal area, North Jakarta face global climate change i.e sea level rise. This phenomena can cause some negative impact to the usage of the area. The objectives of this research is to estimate economic risk caused rob flood from sea with some scenariosof sea water level. The development of flood rob mapping method incoastal area is carried out by neighbourhood operation in Geograhic Information System (GIS) based raster. Economic risk analysis is carried out by overlay of Flood Hazard Map in some scenarios and Land Use Map in certain economic value.The result of research show that economic risk that caused by flood rob 30 cm high is Rp 424.318.821.500,00. Economic risk with 115 cm flood rob high is 2.934.277.188.000,00, whereas economic risk with 200 cm flood rob high is Rp 4.758.739.166.000,00. High risk area is dominated by business area (67,76%) and reguler settlement (24,66%). Key words : rob flood, neighbourhood operation, North Jakarta
EVALUASI PENDAPATAN MASYARAKAT UNTUK PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PASCA BENCANA BANJIR LAHAR DI KALI PUTIH KABUPATEN MAGELANG Rosalina Kumalawati; Ahmad Syukron Prasaja
SPATIAL: Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol 14 No 2 (2015): Jurnal SPATIAL - Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, Volume 14 Nomor 2, Se
Publisher : Department Geography Education Faculty of Social Science - Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (921.924 KB) | DOI: 10.21009/spatial.142.03

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Melakukan evaluasi pendapatan masyarakat pasca kejadian bencana banjir lahar. (2) Mengetahui tingkat kesejahteraan masyarakat. (3) Mengetahui sebaran pendapatan masyarakat pasca bencana banjir lahar secara spasial Metode yang digunakan untuk mengetahui pendapatan masyarakat, dan tingkat kesejahteraan masyarakat adalah melalui Focus Group Discussion (FGD) dan survey lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan masyarakat yang berprofesi sebagai penambang pasir, batu dan kerikil dapat diidentifikasi melalui segmentasi banjir lahar Kali Putih yang terdiri dari Zona Produksi Lahar, Zona Transportasi Lahar dan Zona Sedimentasi Lahar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pPenambang pasir mendapat keuntungan maksimal Rp. 2.250.000 dalam sebulan, penambang batu Rp. 7.500.000 dalam sebulan dan penambang kerikil Rp. 2.250.000 dalam sebulan. Tingkat kesejahteraan masyarakat cenderung meningkat ketika masyarakat memutuskan mengubah profesi. Masyarakat yang sebelumnya berprofesi sebagai petani dalam sebulan maksimal hanya menghasilkan Rp. 2.500.000, buruh tani, buruh serabutan, dan buruh pasir masing–masing Rp. 1.000.000,-. Banjir lahar bagi para petani dan buruh tani telah merusak lahan pertanian tempat mereka menyambung hidup, sementara bagi buruh pasir dan penambang merupakan limpahan berkah karena sebagai mata pencaharian. Tidak sedikit jumlah petani, buruh tani, buruh serabutan, dan buruh pasir yang mengubah profesi mereka menjadi penambang pasir, batu dan atau kerikil. Kata Kunci: Banjir Lahar, Profesi, Evaluasi Pendapatan, Tingkat Kesejahteraan
MODEL PENGATURAN PENGUNJUNG PADA KAWASAN WISATA ALAM PEGUNUNGAN DENGAN FUNGSI LINDUNG DAN INTENSITAS WISATA TINGGI DI KAWASAN WISATA KLUSTER GUNUNG PATUHA, KABUPATEN BANDUNG Wanjat Kastolani; Fitri Rahmafitria
SPATIAL: Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol 14 No 2 (2015): Jurnal SPATIAL - Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, Volume 14 Nomor 2, Se
Publisher : Department Geography Education Faculty of Social Science - Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1227.619 KB) | DOI: 10.21009/spatial.142.04

Abstract

ABSTRACT Patuha Mountain Cluster is a part of South Bandung Region which has beautiful scenery of mountainous forest landscape. The uniqueness and its beauty become the main factors of its popularity as nature based tourism area. But the characteristic of mountainous region make this area stated by the government as preservation area (PP. No.72 th 2010), so the management should has specific program that appropriate for preservation function also for tourism purpose. This research is conducted to develop the visitor management concept of nature based area with preservation function and high visitor intensity. Visitor intensity is the frequent of use and visitor density analysis (Pfluger, Yvone (2004). Quantitative and qualitative methods were used to develop the visitor management model, and also by the spatial analysis to develop the map of preservation area. Visitor intensity was found by using carrying capacity analysis and survey method (questionnaire). The result show that according to spatial and regulation analysis, all of the objects study in Patuha Mountain Cluster are categorized as preservation area. Most of them have medium visitor intensity, and one of it (Kawah Putih forest recreation), which is the most popular one has high visitor intensity. Identification of landscape characteristic and regulation of nature based area are the first step to develop an appropriate model of visitor management. Visitor density and visitor used also become the important factors that influence the environment quality of nature based tourism area. The high visitor intensity could pressure the physical condition of the area so the program of visitor management should implemented structurally. The development of interpretation program and media should be implemented especially to educate visitors to be more care and friendly with the environment. Another visitor management program that could implemented regarding this findings are limiting the accessibility to the main and sensitive attraction, activities decentralization and develop the tourism education program. Keywords : Mountain based tourism, tourism intensity, visitor management
INTERAKSI INTERNASIONAL DALAM PERSPEKTIF “DETERMINISME” GEOGRAFI: PANDANGAN DAN KRITIK Mohammad Maiwan
SPATIAL: Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol 14 No 2 (2015): Jurnal SPATIAL - Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, Volume 14 Nomor 2, Se
Publisher : Department Geography Education Faculty of Social Science - Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.546 KB) | DOI: 10.21009/spatial.142.05

Abstract

ABSTRACT
INTRUSI SALINITAS DIMUARA SUNGAI TALAWAAN joshian n.w. schaduw
SPATIAL: Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol 17 No 1 (2017): Jurnal SPATIAL - Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, Volume 17 Nomor 1, Ma
Publisher : Department Geography Education Faculty of Social Science - Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/spatial.171.06

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk menganalisa intrusi salinitas pada daerah sungai Talawaan Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara. Serangkaian kegiatan penelitian untuk mengetahui intrusi salinitas kedalaman, dan debit air dari Sungai Talawaan dilakukan pada 4 stasiun pengukuran yang telah ditentukan dari muara ke arah hilir, masing-masing stasiun ditentukan satu titik yang akan dijadikan patokan dalam pengambilan sampel, yaitu bagian yang paling dalam. Pada titik tersebut akan diambil sampel air pada lapisan permukaan, tengah, dan dasar, kemudian diikuti dengan pengkuran kedalaman. Pengukuran kedalaman dan pengambilan sampel dilakukan selama 9 jam, dan diambil setiap 3 jam secara bersamaan. Sampel yang didapat kemudian diperiksa dilaboratorium untuk mengetahui nilai salinitasnya dengan menggunakan alat pengukur kualitas air (HORIBA U-10). Hasil pengukuran menunjukan bahwa nilai salinitas pada lapisan dasar lebih tinggi dibandingkan lapisan yang ada diatasnya untuk semua titik pengkuran. Salinitas cenderung menurun pada stasiun yang lebih jauh dari muara sungai, stasiun 1 memiliki salinitas yang tinggi dikarenakan jaraknya yang paling dekat dengan laut, dan stasiun 4 memiliki salinitas terendah karena jaraknya yang paling jauh laut. Debit air sungai yang dihitung pada sungai ini tergantung kecepatan arus dan luas penampang dari sungai. Berdasarkan hasil penelitian, perubahan nilai salinitas yang terjadi pada masing-masing stasiun dipengaruhi oleh pasang surut dan kedalaman. Jangkauan intrusi salinitas terjauh pada Sungai Talawaan tidak melebihi 1.466 m, karena pada daerah ini tidak terlihat adanya indikasi salinitas pada lapisan permukaan, tengah, ataupun dasar karena salinitas yang terukur pada stasiun terakhir tidak melebihi 0 PSU.
APLIKASI EKOWISATA BAHARI TERHADAP PERKEMBANGAN TERUMBU KARANG DISISI BARAT PULAU SUMATERA ahmad haerison
SPATIAL: Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol 17 No 1 (2017): Jurnal SPATIAL - Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, Volume 17 Nomor 1, Ma
Publisher : Department Geography Education Faculty of Social Science - Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (830.421 KB) | DOI: 10.21009/spatial.171.07

Abstract

Kabupaten Pesisir Barat yang terletak pada sepanjang pesisir barat wilayah Lampung merupakan wilayah yang berkaitan erat dengan pengembangan biota-biota laut. Perlindungan dari biota-biota laut tersebut yaitu dalam hal perlindungan terhadap ekosistem terumbu karang. Salah satu upaya dalam perlindungan ekosistem tersebut dapat berupa rehabilitasi untuk mengembalikan keberadaan dan kondisi ekosistem tersebut. Tujuan dari penelitian Terumbu Karang Kabupaten Pesisir Barat ini adalah untuk mengetahui kondisi terumbu karang yang ada di Kabupaten Pesisir Barat dan aplikasi ekowisata bahari terhadap kondisi terumbu karang yang ada. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1) Studi literatur; 2) Pengambilan data dengan menggunakan metode transek garis (LIT); 3) Analisa data. Pengambilan data dilakukan pada 3 kecamatan di Kabupaten Pesisir Barat, yaitu Kecamatan Pesisir Selatan, Kecamatan Ngambur dan Kecamatan Bengkunat. Berdasarkan hasil dari penelitian didapatkan tutpan karang hidup di Kecamatan Pesisir Selatan sebesar 33%, di Kecamatan Ngambur 45% dan Kecamatan Bengkunat sebesar 36,6%. Dari ketiga data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kondisi terumbu karang di Kabupaten Pesisir Barat masuk dalam kondisi sedang, untuk kondisi terumbu karang yang demikian sangat baik dilakukan penerapan konsep ekowisata bahari dalam proses pengembangan penggelolaan wilayah pesisir. Pengembangan potensi ekowisata bahari pada wilayah pesisir Kabupaten Pesisir Barat dilakukan bukan berdasarkan longitudinal section akan tetapi juga dikembangkan juga dengan potongan cross section.
GEOGRAFI, GEOPOLITIK, DAN GLOBALISASI: SUATU ANALISA TERHADAP TEORI SISTEM DUNIA IMMANUEL WALLERSTEIN mohammad maiwan
SPATIAL: Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol 17 No 1 (2017): Jurnal SPATIAL - Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, Volume 17 Nomor 1, Ma
Publisher : Department Geography Education Faculty of Social Science - Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.147 KB) | DOI: 10.21009/spatial.171.01

Abstract

World systems theory emerged in the 1970s trying to understand the failure of development in developing countries. This theory is based on the teachings of neo-Marxist and and "Annales". According to this theory, the world is driven by a single system, namely, the capitalist system. Regions of the world can be divided into three parts: Center, developed and dominant; Semi-periphery; and Periphery, dependent and underdeveloped. The relationship between the area "center" and "periphery" patterned exploitative, that marked the surplus flow to the countries of the "center". These systems form through a long transformation marked by the process of annexation (incorporation), colonization, agrarian commercialization, industrialization and proletarianization, as well as the dissemination of ideas of liberalism. The existence of capitalist system increasingly with the process of globalization. Keywords: The world system, development, socio-economic changes.
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KOMPETENSI GURU GEOGRAFI DI DKI JAKARTA samadi samadi
SPATIAL: Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol 17 No 1 (2017): Jurnal SPATIAL - Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, Volume 17 Nomor 1, Ma
Publisher : Department Geography Education Faculty of Social Science - Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.408 KB) | DOI: 10.21009/spatial.171.02

Abstract

Guru berperanan penting dalam pembangunan pendidikan yang diselenggarakan secara formal di sekolah. Proses dan hasil pendidikan yang berkualitas selalu terkait erat dengan kualitas sumberdaya manusia. Dalam konteks kajian terhadap pengembangan kompetensi guru pasca UKG khususnya pada guru bidang studi Geografi di jenjang sekolah menengah atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara latar belakang pendidikan dengan kompetensi guru. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif non-eksperimen dimana variabel latar belakang pendidikan ditelusuri korelasinya dengan kompetensi pedagogik guru Geografi SMA di wilayah Kotamadya Jakarta Timur. Penelitian dilaksanakan di Kotamadya Jakarta Timur selama 6–28 Desember 2015. Populasi penelitian adalah seluruh guru Geografi SMA di wilayah Kotamadya Jakarta Timur yang telah menjalani tes UKG Tahun 2015. Sedangkan sampel target sebanyak 119 guru yang merupakan jumlah keseluruhan peserta tes UKG. Adapun sampel terambil yang dijadikan subyek diperoleh secara purposive sampling dan terpilih 9 responden Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan analisis korelasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hasil uji korelasi antara variabel latar belakang pendidikan guru dan variabel kompetensi khususnya kompetensi pedagogik memiliki nilai korelasi 0,56 atau berkorelasi kuat. Kekuatan hubungan variabel latar belakang pendidikan guru (0,133) terhadap variabel kompetensi khususnya kompetensi pedagogik para guru. Kata kunci : Latar belakang pendidikan guru, Kompetensi guru Geografi, Jakarta Timur
INTERAKSI DAN PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT BADUY DI ERA MODERN muhammad zid
SPATIAL: Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol 17 No 1 (2017): Jurnal SPATIAL - Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, Volume 17 Nomor 1, Ma
Publisher : Department Geography Education Faculty of Social Science - Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.346 KB) | DOI: 10.21009/spatial.171.03

Abstract

Suku Baduy adalah suatu kelompok masyarakat adat sub-etnis Sunda di wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Suku ini memiliki dua wilayah, yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar. Kedua wilayah ini memiliki adat istiadat yang cukup ketat, salah aturan yang cukup terkenal adalah tidak diperkenankan untuk menggunakan dan memiliki teknologi, mengatur tata cara berpakaian dan tata cara hidup. Namun, pada Baduy Dalam memiliki aturan yang cukup ketat untuk menjalankannya dibandingkan dengan Baduy Luar. Seiring dengan bertambah nya pengunjung wisata budaya di Baduy membuat masyarakat Baduy semakin intensif berinteraksi dengan masyarakat luar Baduy dan hal ini akan mendorong terjadinya suatu perubahan sosial pada tatanan masyarakat Baduy. Hasil dari penelitian yang dilakukan langsung di Baduy dengan menggunakan teknik wawancara mendalam mengindikasikan bahwa telah terjadi perubahan sosial pada masyarakat Baduy, baik pada Baduy Luar ataupun Baduy Dalam, terutama perubahan tata cara berpakaian pada warga Baudy Luar dan Penggunaan Teknologi. Namun, perubahan sosial lebih besar terjadi pada masyarakat Baduy Luar. Kemudian, perubahan sosial tidak begitu terlihat pada Baduy Dalam karena hanya terjadi perubahan sosial dalam aspek penggunaan bahasa. Kata Kunci : Interaksi Sosial, Perubahan Sosial, Masyarakat Baduy

Page 4 of 17 | Total Record : 167


Filter by Year

2013 2025


Filter By Issues
All Issue Vol. 25 No. 1 (2025): SPATIAL: Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol. 24 No. 2 (2024): SPATIAL: Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol. 24 No. 1 (2024): Spatial : Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol 23 No 2 (2023): Spatial : Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol. 23 No. 2 (2023): Spatial : Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol. 23 No. 1 (2023): Spatial : Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol 23 No 1 (2023): Spatial : Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol. 22 No. 2 (2022): Spatial : Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol 22 No 2 (2022): Spatial : Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol 22 No 1 (2022): Spatial : Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol. 22 No. 1 (2022): Spatial : Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol 21 No 2 (2021): Spatial : Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol 21 No 1 (2021): Spatial : Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol 20 No 2 (2020): Spatial : Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol 20 No 1 (2020): Spatial : Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol 19 No 2 (2019): Spatial : Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol 19 No 1 (2019): Spatial : Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol 18 No 1 (2018): Jurnal SPATIAL - Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, Volume 18 Nomor 1, Ma Vol 18 No 2 (2018): Spatial : Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol 17 No 2 (2017): Jurnal SPATIAL - Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, Volume 17 Nomor 2, Ma Vol 17 No 1 (2017): Jurnal SPATIAL - Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, Volume 17 Nomor 1, Ma Vol 16 No 2 (2016): Jurnal SPATIAL - Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, Volume 16 Nomor 2, Se Vol 15 No 1 (2016): Jurnal SPATIAL - Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, Volume 15 Nomor 1, Ma Vol 14 No 2 (2015): Jurnal SPATIAL - Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, Volume 14 Nomor 2, Se Vol 13 No 1 (2015): Jurnal SPATIAL - Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, Volume 13 Nomor 1, Ma Vol 12 No 2 (2014): Jurnal SPATIAL - Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, Volume 12 Nomor 2, Se Vol 12 No 2 (2013): Jurnal SPATIAL - Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, Volume 12 Nomor 2, Se More Issue