cover
Contact Name
Moh. Aziz Arifin
Contact Email
cendekiahijau@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
cendekiahijau@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota kediri,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia
ISSN : 24775096     EISSN : 25489372     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia, the scientific journal of the Agrotechnology Study Program at the Faculty of Agriculture of the Islamic University of Kadiri, with a frequency of 2 times a year in February and September. This journal contains scientific papers, summaries of research results, discussion of literature and articles on community service information that have to do with the field of agricultural sciences
Arjuna Subject : -
Articles 178 Documents
KAJIAN KARAKTERISTIK DAN TINGKAT EFISIENSI USAHATANI PADI ORGANIK Suswadi Suswadi; Sutarno R; D` Kartikasari; Heriyanto Heriyanto
Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.244 KB)

Abstract

Keberlanjutan usahatani padi organik, petani harus mengetahui lebih terutama aspek finansial dalam hal ini investasi yang digunakan apakah menguntungkan dan layak untuk diusahakan. Tetapi kenyataannya hampir semua petani tidak ada yang melakukan analisis usaha terhadap usahataninya, banyak petani tidak mengetahui berapa jumlah biaya yang dikeluarkan selama proses produksi sehingga petani tidak mengetahui tingkat keuntungan yang diperoleh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristikpetani, besar biaya, penerimaan dan pendapatan usahatani padi organik dan menganalisis efisiensi usahatani padi organik di Desa Gentungan Kabupaten Karanganyar. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode ini menggambarkan keadaan usahatani yang dilakukan petani responden dengan menghitung pendapatan dan R/C Ratio.Analisis pendapatan usahatani digunakan untuk menghitung nilai kuantitatif suatu usahaberupa pendapatan dan nilai R/C rasio.Berdasarkan hasil penelitian adalah karakteristik petani, umur petani berkisar 41 - 60 tahun sebanyak 66 %,tingkat pendidikan petani yang paling banyak adalah SD yaitu 67 %,Pengalaman bertani berkisar 5- 10 tahun sekitar 93 %,luas kepemilikan lahan 1000 -2000 m2 sebanyak 73 %. Analisis Pendapatan Usahatani Padi Organik diperoleh kesimpulan sebagai berikut :1. Total biaya yang dibutuhkan dalam usahatani padi Organik petani responden di Desa Gentungan adalah sebesar Rp.3.649.969,-. Yang terdiri dari biaya tunai sebesar Rp.2.142.506,- dan biaya yang diperhitungkan sebesar Rp.1.507.463,-. Sedangkan penerimaan Rp.99.900.000,-. Pendapatan atas biaya tunai sebesar Rp.97.757.494,- dan pendapatan bersih (keuntungan) sebesar Rp.96.250.031,-.2. Return Cost Ratio (RCR) adalah 27,3, dari perhitungan penerimaan dibagi dengan total biaya. Artinya bahwa setiap Rp.1,00 biaya yang dikeluarkan maka akan mendapatkan penerimaan sebesar Rp.27,3
KERAPATAN DAN SIFAT MORFOLOGI CIPLUKAN (Physalis sp.) DI GUNUNG KELUD, JAWA TIMUR Nugraheni Hadiyanti; Pardono .; Supriyadi .
Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia Vol 2 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.865 KB)

Abstract

The objectives of the research was to identify the density and morphological character of wild Physalis sp.on some gradients of Mount Kelud, East Java. The research had done using square method with transect (5 plots) in the gradient of Mount Kelud, East Java. The data was collected on 5 stations based on altitude viz.200-400, 400-600, 600-800, 800-1,000 and >1,000 m above sea level. Identification of morphological character was focused on stem, leaf, and fruit covering 20 characters. The research result showed that Physalis sp. in Mount Kelud, East Java had been found at 200 m above sea level and it would lower populations at the higher altitude. Altitude affected to the morphological character of Physalis sp. in Mount Kelud, East Java.
PENGARUH DOSIS PUPUK SP-36 DAN PUPUK ORGANIK SEMANGGI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogea L.) VARIETAS HypoMa 1 Puput Laila; Supriyono .
Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia Vol 2 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.757 KB)

Abstract

Peanut (Arachis hypogaea L.) is one of the legume plants that have been known and cultivated in Indonesia. To increase the production of peanuts which fertilization. The purpose of this research is to know the effect of interaction dose of SP-36 fertilizer and organic fertilizer “Semanggi” to growth and production peanut varieties HypoMa 1. The research was conducted in Gesikan Village, Pakel District, Tulungagung Regency. The design used was Randomized Block Design (RAK) with two factors and repeated three times. From result research, there is noeffect dose of SP-36 fertilizer and organic fertilizer “Semanggi” to growth and production of peanut (Arachis hypogea L.) varietiesHypoMa 1.
RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) VARIETAS BAUJI TERHADAP PERLAKUAN DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NPK Edy Soenyoto
Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia Vol 1 No 2 (2016): Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.63 KB)

Abstract

These trials were conducted in Puhjarak Village, District Plemahan, Kediri at an altitude of ± 138 M above sea level. With this type of Gromosol soil, with a pH of 5.8. The study was conducted on 14 September 2015 until November 5, 2015. The experimental design used was a randomized block design (RAK) factorial. As the first factor is the dosage of cow manure (K) consists of four levels, namely Ko: no fertilizer treatment, K1: cow manure 5 tons / ha, K2: cow manure 7.5 tonnes / ha, and K2: Manure cattle 10 tons / ha. A second treatment factor NPK (N) consists of three levels: N1: NPK fertilizer with a dose of 150 kg / ha, N2: NPK fertilizer with a dose of 200 kg / ha, N3: NPK fertilizer with a dose of 250 kg / ha. This study aims to determine the response of growth and yield of onion (Allium ascalonicum L) varieties Bauji against sapidan dosage of NPK fertilizer manure. Based on the results of the study "Response Growth and Production of onion (Allium ascalonicum L.) varieties Bauji Against Cattle Manure Treatment Dosage And NPK" it can be concluded that: a very real interactions occur between dosage of cow manure and NPK fertilizer to variable plant height age 28 hst and real interaction on plant height variable age 42 HST and the number of leaf age 42 HST. Dosage of cow manure very significant effect on the variable-wet weight of tuber per plot and the real impact on variable dry weight of tuber per plot. The highest production was generated in the cowshed dose treatment of 7.5 tonnes / ha in the amount of 2.34 kg of dried tubers perpetak (11,700 kg / ha). Dosage of NPK fertilizer very significant effect on the variable number of tillers age 28 hst and significantly affect a variable number of tillers age 42 HST
PENGARUH DOSIS PUPUK HAYATI PETROBIO DAN PUPUK NPK MUTIARA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays varietas saccharata Sturt.) VARIETAS TALENTA Triyono Bagus Prakoso; Tri Handayani
Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia Vol 3 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.885 KB)

Abstract

Pemupukan pada tanaman merupakan hal paling penting untuk menunjang pertumbuhan vegetatif maupun generatif. Baik menggunakan pupuk organik maupun pupuk anorganik.Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui pengaruh interaksi pupuk hayati petrobio dan NPK Mutiaraterhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis (Zea mays saccharata Sturt.) dan menentukan dosis yang tepat untuk jagung varietas talenta. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan maret sampai dengan mei 2016. Bertempat di desa Kemloko Legi, Kec. Baron, Kab. Nganjuk. Jenis tanah aluvial dengan tekstur lempung berpasir, ketinggian tempat 150 m dpl, pH tanah 6,2. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok dengan sembilan kombinasi perlakuan, masing-masing perlakuan diulang tiga kali.Hasil Penelitian menunjukkan bahwa kombinasi pupuk hayati petrobio dan NPK mutiara berpengaruh terhadap jagung manis yaitu pada kombinasi pupuk hayati petrobio 100 kg/Ha dengan NPK Mutiara 350 Kg/Ha dibanding kombinasi pupuk yang lainnya.
PENGARUH PENAMBAHAN DOSIS NATRIUM BISULFIT DAN NATRIUM METABISULFIT TERHADAP KUALITAS GULA MERAH TEBU Aulia Dewi Rosanti
Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia Vol 1 No 1 (2016): Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114.122 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh dosis penambahan natrium metabisulfit dan natrium bisulfit terhadap kualitas gula merahtebu.Pada penelitian ini dilakukan pengolahan nira tebu menjadi gula merah tebudengan menambahkan berbagai variasi konsentrasi natrium bisulfit dan natrium metaisulfit yaitu 0,1%(b/v), 0,2%(b/v), 0,3%(b/v) dan 0,4%(b/v) dimana natrium bisulfit dan natrium metabisulfit merupakan senyawa aditif yang memiliki molekul sulfit dan molekul tersebut berfungsi untuk menghambat reaksi karamelisasi. Pada penelitian ini dilakukan analisis kualitas gula tebu hasil pengolahan yang meliputi dari warna, residu sulfit, dan kandungan sukrosa.Wana dari gula tebu dilihat secara visual sedangkan pada analisis residu sulfit dilakukan dengan menggunakan metode iodometri, dan analisis sukrosa digunakan metode Lane dan Eynon.Hasil penelitian menunjukkan bahwa warna yang dihasilkan sama cerahnya antara penambahan natrium bisulfit dan natrium metabisulfit serta hasil terbaik didapatkan pada gula merah tebu dengan penambahan natrium metabisulfit 0,4%(b/v)dengan hasil residu sulfit yang dihasilkan yaitu sebesar64,04 ppm dan kandungan sukrosa sebesar 84,94%
PENGARUH MIKORIZA DAN EM4 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TOMAT (SOLANUM LYCOPERSICUM L.) AR Fajar Alamsyah; Nur Fitriyah
Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia Vol 3 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.653 KB)

Abstract

Kebutuhan masyarakat akan tomat semakin meningkat setiap tahunnya seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Namun peningkatan permintaan akan buah tomat tersebut belum diimbangi dengan peningkatan produksi. Masalah yang menyebabkan tingkat produksi tomat masih rendah, yaitu penggunaan pupuk anorganik secara terus-menerus dan berlebihan yang berdampak menurunkan kesuburan tanah dan merusak lingkungan. Salah satu pupuk hayati yang dapat dijadikan sebagai alternatif adalah Jamur Mikoriza Arbuskula (JMA) dan EM4. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui interaksi antara penggunaan mikoriza dan EM4. Pada penelitianinimenggunakanRancanganAcakKelompok (RAK) faktorial. Parameter pengamatan vegetatif tanaman meliputi pengukuran tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang. Sedangkan pada masa generatif tanaman meliputi produksi buah per tanaman dan bobot buah per tanaman. Dari hasil penelitian terdapat interaksi antara penggunaan mikoriza dan EM4 terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman tomat. Hal itu dikarenakan mikoriza dan EM4 termasuk salah satu pupuk hayati dimana dalam penggunaan hayati mempunyai fungsi yang ramah terhadap lingkungan.
APLIKASI PUPUK ORGANIK DAN Trichoderma sp TERHADAP HASIL TANAMAN KENTANG (Solanum tuberosum L.) DI DATARAN TINGGI Laurensius Lehar; Maria Klara Salli; Heny M.C. Sine
Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.157 KB) | DOI: 10.32503/hijau.v3i2.278

Abstract

Ndua Ria Village in the District of Kelimutu Flores is located in a highlands and is one of a central production of vegetables. The cultivation of the potato in the highlands is not optimal; it is because of the farmers which are not able to meet the needs of production facilities, such as potato seeds, fertilizer, insecticide and water in the dry season. Fertilizers and insecticides are too expensive, due to Indonesia's economy which is uncertain it gives the impact on the inability of farmers' purchasing power so that many farmers cannot grow potatoes. In an effort to reducing production costs, especially fertilizer and insecticides in this study it will be tested four kinds of organic fertilizers and trichoderma sp. The research objective is to get the type of organic fertilizer which is capable of interacting with Trichoderma sp in the control Phythopthora infestans, Yellow cyst nematode (PCN) as well as inorganic fungicide, thereby reducing production costs and get the right kind of organic fertilizer and inexpensive but provide optimal is very important. The results showed that organic fertilizer of chicken manure is able to interact with trichoderma, sp in controlling phythopthora infestans and PCN so that it can provide the optimum results against potato yield components, the grade of (6,35), weights (9,50) kg, grade of 10-30g (126.67) g, for grade 30-60 g (236.67) g and grade of > 60g (1422.67) g. For the growth and yield of potato in the plateau area it is recommended to give the optimal use of chicken manure and Trichoderma sp.
PENGARUH DOSIS PUPUK ORGANIK PETROGANIK DAN MIKORIZA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea Mays Saccharata) VARIETAS TALENTA Minal Abidin; Sugeng Darwanto; Retno Dwi Andayani
Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia Vol 2 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.923 KB)

Abstract

Sweet corn provides high profit relative when cultivated properly (Sudarsana, 2000). One of the efforts that can be taken in producing quality sweet corn is the determination of the dose of organic fertilizer “Petroganik and proper biofertilizer. The alternative to resolve the problems of soil with low fertility is by way of utilization of arbuscularmycorrhiza fungi (CMA). This study purpose: 1) to know the interaction dose of organic fertilizer “Petroganik” and mikoriza on growth and production of sweet corn; 2) to know the effect of dose of organic fertilizer “Petroganik” and mikoriza on growth and production of sweet corn. The study was conducted in January - March 2017, in Kalen, Sidomulyo Village, District Wates, Kediri Regency. This study used a factorial randomized block design (RAK), consisting of two factors and three repetitive. The results of the study concluded that: 1) sweet corn was inoculated mycorrhiza fungi was not significantly different from the treatment combination with the addition of dose of “Petroganik” fertilizer; 2) on plant growth the overall treatment had no real effect and no interaction occurred.
PENGARUH DOSIS PUPUK NPK ORGANIK MASHITAM DAN PEMAKAIAN MACAM MULSA PLASTIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN PARIA (Momordica charabtia) VARIETAS RADEN F1 Supri yono
Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia Vol 1 No 1 (2016): Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.572 KB)

Abstract

Tanaman pare atau paria (Momordica charabtia) merupakan tanaman sayuran buah yang memiliki khasiat yang cukup banyak bagi kesehatan manusia. Tanaman pare dapat mengobati berbagai macam penyakit seperti demam, disentri, obat cacing, obat batuk, antimalaria, seriawan, penyembuh luka, dan penambah nafsu makan, bahkan tanaman pare juga berkhasiat untuk menurunkan gula darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan interaksi antara dosis pupuk NPK organik Mashitam dan pemakaian macam mulsa plastik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman paria (Momordica charabtia) varietas Raden. Penelitian dilaksanakan secara Faktorial menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tiga kali ulangan. Faktor pertama adalah dosis pupuk NPK organik Mashitam (O) dengan 3 level yaitu: O1 = 150 Kg/ha atau 19,6 g/tanaman, O2 = 200 Kg/ha atau 26,25 g/tanaman dan O3 = 250 Kg/ha atau 32,38 g/tanaman. Faktor kedua adalah pemakaian macam mulsa (M) dengan 3 level yaitu: M1 = Mulsa Hitam Perak (MHP), M2 = Mulsa Plastik Putih (MPP) dan M3 = Mulsa Transparan (MT). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1). Terjadi interaksi yang sangat nyata kombinasi antara perlakuan pupuk NPK organik Mashitam dengan pemakaian macam mulsa plastik pada variabel pengamatan : panjang tanaman, diameter batang dan jumlah daun pada pengamatan umur 15, 20, 25 dan 30 hst, berat buah pertanaman, diameter buah pertanaman dan panjang buah sampai panen umur 71 hst. Dan terjadi interaksi yang nyata pada variabel pengamatan diameter buah sampai panen umur 71 hst, 2). Perlakuan dosis pupuk NPK organik Mashitam berpengaruh nyata pada variabel pengamatan : tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun pada pengamatan umur 15, 20, 25, 30 hst, berat buah pertanaman , diameter buah pertanaman dan panjang buah, 3). Perlakuan pemakaian macam mulsa plastik berpengaruh nyata pada variabel pengamatan : tinggi tanaman 15, 20, 25 dan 30 hst, diameter batang pada umur 15, 20, 25 dan 30 hst, jumlah daun pada umur 15, 20, 25 dan 30 hst, diameter buah, berat buah pertanaman, panjang buah pertanaman, 4). Berat buah pertanaman paria paling besar dihasilkan oleh kombinasi perlakuan dosis pupuk NPK organik Mashitam 250 kg/Ha dan pemakaian macam Mulsa Plastik Putih (O3M2) yaitu sebesar 8,805 kg, 5). Diameter paria pertanaman paling lebar dihasilkan oleh kombinasi perlakuan dosis pupuk NPK organik Mashitam 250 kg/Ha dan pemakaian macam Mulsa Plastik Putih (O3M2) yaitu sebesar 46,93 cm, 6). Panjang Paria yang paling panjang dihasilkan oleh kombinasi perlakuan dosis pupuk NPK organik Mashitam 250 kg/Ha dan pemakaian macam Mulsa Plastik Putih (O3M2) yaitu 31,15 cm.

Page 4 of 18 | Total Record : 178