cover
Contact Name
Muhammad Isrul
Contact Email
isrulfar@gmail.com
Phone
+628114053811
Journal Mail Official
jurnalpharmaconmw@gmail.com
Editorial Address
Program Studi Farmasi, STIKES Mandala Waluya Kendari Jalan A.H Nasution No. G-37, Kendari
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
ISSN : 24426032     EISSN : 25989979     DOI : 10.35311
Core Subject : Health,
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia merupakan jurnal (Open Journal System) untuk informasi bidang ilmu farmasi yang memuat kajian tentang ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bentuk tulisan ilmiah, studi kepustakaan dan studi empirik. Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia telah memiliki ISSN cetak : 2442 - 6032 dan ISSN online : 2598-9979 Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia terbit 2 kali setahun (Bulan Juni dan Desember).
Arjuna Subject : -
Articles 42 Documents
Search results for , issue "Vol. 9 No. 2 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia" : 42 Documents clear
Optimasi Depolimerisasi Kitosan Menggunakan Asam Asetat dengan Variasi Suhu, Waktu, dan Konsentrasi Suryani Suryani; Nur Aisyah Abdullah; Nur Illiyyin Akib; Ruslin Ruslin; La Ode Ahmad Nur Ramadhan; Anton Anton; Muhammad Aswan
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 9 No. 2 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v9i2.283

Abstract

Kitosan adalah biopolimer alam yang dihasilkan dari deasetilasi kitin. Parameter utama yang mengontrol sifat fisikokimia dan biologi kitosan adalah derajat deasetilasi dan berat molekul (BM). Pemanfaatan kitosan belum optimal karena rantai kitosan yang panjang dan mengakibatkan kelarutan yang rendah. Oleh karena itu dilakukannya depolimerisasi untuk memotong ikatan kitosan menjadi rantai pendek. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kondisi optimum metode depolimerisasi kitosan menggunakan asam asetat (CH3COOH) serta untuk mengetahui karakteristik kitosan berat molekul rendah hasil depolimerisasi. Optimasi proses depolimerisasi menggunakan Design Expert versi 13 dengan metode Box Behnken Design (BBD). Desain eksperimen terdiri dari 17 run dengan 5 center point. Variabel proses dalam penelitian ini, yaitu suhu dengan variasi 60oC; 70oC; 80oC, waktu dengan variasi 30 menit; 45 menit; 60 menit, dan konsentrasi kitosan dengan variasi 1%; 1,5%; 2%. Variabel respon pada penelitian ini yaitu rendemen, berat molekul, dan kelarutan kitosan. Hasil dari penelitian ini diperoleh kondisi optimum pada suhu 80oC, waktu pengadukan 34 menit, dan konsentrasi 1% dengan rendemen sebesar 98.0667%, berat molekul 31.662 kDa, dan kelarutan 19.7%, derajat deasetilasi 98.57%, dan indeks kristalinitas sebesar 32.28%.
Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Bunga Krisan (Chrysanthemum morifolium Ramat) dengan Metode DPPH: Fraksi Larut Air, Etil Asetat, n-Heksan dari Varietas lamet dan sheena Kharisma Mayda Mahera; Rizqa Salsabila Firdausia
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 9 No. 2 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v9i2.309

Abstract

Bunga krisan (Chrysanthemum morifolium Ramat) varietas lamet dan sheena diketahui dapat berperan sebagai antioksidan alami yang berpotensi mencegah radikal bebas karena mempunyai kandungan senyawa fenolik dan flavonoid. Untuk mendapatkan senyawa yang lebih spesifik yang berfungsi dalam aktivitas antioksidan pada bunga krisan dilakukan dengan fraksinasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari ekstrak fraksi larut air, n-heksan, dan etil asetat pada bunga krisan varietas lamet dan sheena menggunakan metode DPPH. Serbuk bunga krisan diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Selanjutnya difraksinasi menggunakan air, n-heksan, dan etil asetat. Filtrat dipekatkan menggunakan waterbath pada suhu 60?C hingga diperoleh ekstrak kental. Kemudian diidentifikasi fenolik dan flavonoid secara kuantitatif menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Analisis antioksidan dilakukan menggunakan metode peredaman radikal bebas DPPH untuk mengukur nilai IC50­. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa total kadar fenolik, flavonoid, dan antioksidan yang paling baik dari varietas lamet sebesar 2,342% (fraksi etil asetat), 3,077% (fraksi n-heksan), dan 137,589 ppm (fraksi etil asetat). Sedangkan dari varietas sheena terdapat pada fraksi etil asetat dengan nilai sebesar 6,174%; 4,824%; dan 21,208 ppm. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak fraksi larut air, n-heksan, dan etil asetat pada bunga krisan varietas lamet dan sheena terdapat aktivitas antioksidan.
Karakteristik Mikroemulsi Deksametason Menggunakan Variasi Surfaktan Tween 80 dengan Kombinasi Kosurfaktan Propilen Glikol dan Gliserin Nur Husfianingsi; Santi Sinala; Arisanty Arisanty
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 9 No. 2 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v9i2.314

Abstract

Bentuk sediaan dengan penghantaran yang buruk dapat menurunkan bioavailabilitas dan menyebabkan obat tidak dapat menghasilkan efek terapi secara optimal. Obat yang mempunyai kelarutan sukar larut dalam air yaitu deksametason. Salah satu langkah yang dapat meningkatkan kecepatan disolusi dan ketersediaan hayati obat yaitu diformulasikan menjadi sediaan mikroemulsi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik mikroemulsi deksametason menggunakan variasi surfaktan tween 80 dengan kombinasi kosurfaktan propilen glikol dan gliserin. Pada penelitian ini digunakan metode observasi dengan mengamati karakteristik dari masing-masing formula yang meliputi uji organoleptis, uji pH, uji viskositas, uji morfologi, dan uji ukuran partikel. Hasil pengujian organoleptis formula 1 dan 2 terjadi pemisahan fase ketika telah dimasukkan dalam climatic chamber, pengujian pH formula 1-4 mempunyai nilai rata-rata pH sebelum masuk climatic chamber berturut-turut 5,5; 5,7; 5,4; 5,8; dan setelah 4,3; 4,9; 5,0; 4,8; Pengujian viskositas formula 1-4 sebelum masuk dalam climatic chamber berturut-turut 211 cps, 344 cps,  496,7 cps, 413 cps, dan setelah 250,7 cps, 287,3 cps, 315,3 cps, 428,3 cps, pengujian morfologi semua formula berbentuk sferis, pengujian ukuran partikel formula 1-4 berturut turut 42,7 µm, 38,7 µm, 23,2 µm, 28,7 µm. Mikroemulsi deksametason pada konsentrasi tween 80 sebesar 30% mampunyai karakteristik yang paling stabil karena sifat fisikokimia yang paling stabil secara orgonoleptik dan mempunyai ukuran partikel yang paling kecil.
Gambaran Pengobatan Pasca Kemoterapi Pasien Kanker Payudara Pada Rumah Sakit Di Provinsi Gorontalo Endah Nurrohwinta Djuwarno; Zulkarnain Marhaba; Rahmatia Abdullah; Rahmatia Baharuddin; Tirta Cahnia Usuli; Nabila Husnunnisa Ismail; Nur Aisya Tonde
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 9 No. 2 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v9i2.328

Abstract

Kemoterapi merupakan pengobatan yang diberikan kepada pasien kanker, pengobatan ini sering kali memberikan efek samping yang kurang nyaman bagi pasien kanker yang menjalaninya. Efek samping yang ditimbulkan sering kali menjadi alasan bagi pasien kanker untuk tidak melakukan pengobatan kemoterapi, diantaranya yaitu seperti anemia, alopesia, trombosipenia, leukopenia, mual dan muntah.. Tujuan studi ini dilakukan untuk mengetahui gambaran efek samping pada pasien pengidap kanker payudara yang melakukan kemoterapi di rumah sakit Di Provinsi Gorontalo. Metode yang digunakan adalah metode SOAP dengan Rancangan Subjektif Objektif Assesment dan Planning. penelitian deskriptif untuk mengetahui gambaran efek samping kemoterapi pada pasien kanker payudara. Pasien yang dijadikan sampel adalah salah satu pasien yang menjalani kemoterapi siklus pertama yang datang akibat efek samping kemoterapi yang memiliki rekam medik di RSUD Di Provinsi Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24 Februari 2023, di bagian rawat inap RSUD Di Provinsi Gorontalo. Penelitian ini menggunakan studi literatur pendukung data/informasi terkait terapi obat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya efek samping yang ditimbulkan dari kemoterapi pada pasien kanker payudara. Dari kasus diatas dapat disimpulkan bahwa pasien ini datang dengan keluhan lemas, mual, muntah, pusing, sulit berdiri yang merupakan efek samping dari kemoterapi yang dilakukannya seminggu yang lalu karena kanker payudara yang dideritanya.
Eksplorasi Jenis dan Pemanfaatan Tanaman Obat Di Bumi Patowonua, Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara Muhammad Syahruddin; Saparuddin Saparuddin; Zhaqina Tun Islamiyah; M. Arjun
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 9 No. 2 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v9i2.335

Abstract

Kearifan lokal di Bumi Patowonua Kabupaten Kolaka Utara Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki budaya tersendiri dalam memanfaatkan berbagai tanaman yang berkhasiat obat. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi jenis, khasiat, serta cara pemanfaatan tanaman obat yang meliputi akar, batang, daun, bunga, buah dan biji yang dilakukan oleh masyarakat di Bumi Patowonua, Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi tenggara. penelitian ini menggunakan metode survey eksploratif dan metode Participatory Rural Appraisal (PRA), survey ini dilakukan di 6 kecamatan di daerah Bumi Patowonua yaitu di Kecamatan Porehu, Lasusua, Kodeoha, Ranteangin, Batu Putih, dan Kecamatan Tolala dengan luas wilayah survey 1.933,84  km2. Survey yang dilakukan melibatkan 102 orang  responden yang telah menggunakan tanaman sebagai obat tradisional selama lebih dari 10  tahun. peneltian ini menunjukan bahwa ditemukanya 46 koleksi tanaman obat dalam pengisian kuisioner dan wawancara kepada responden atau masyarakat di bumi Patowonua Kabupaten Kolaka Utara. Dari 46 tanaman tersebut 1 diantaranya menjadi tanaman yang telah digunakan secara turun temurun untuk pengobatan tradisional yaitu patikala/paccilaka dengan nama indonesia kecombrang (Etlingera elatior (Jack) R.M.Sm.). Tanaman patikala banyak ditemukan di Kecamatan Porehu, Kecamatan Tolala dan Kecamatan Batu Putih Kabupaten Kolaka utara. Selain itu terdapat 1 tanaman endemik dimana masyarakat lokal menyebutnya dengan tanaman dara karena klasifikasi dari tanaman tersebut belum diketahui secara pasti. Keberadaan tanaman dara sudah mulai punah karena tidak banyak orang yang mengetahui manfaat dari tanamana tersebut. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh sebanya 46 tanaman yang telah digunakan oleh masyarakat bumi Patowonua sebagai obat tradisional yaitu 1 diantaranya merupakan patikala yang telah digunakan secara turun temurun untuk pengobatan dan 1 tanaman endemik yang dikenal masyarakat lokal dengan nama tanaman dara.
Uji Toksisitas Subkronis Ekstrak Etanol Daun Sembukan (Paederia foetida L.) dengan Parameter Kadar Kreatinin dan BUN pada Mencit (Mus musculus) Jantan Suwahyuni Mus; Fadhilla Maryam; Yuri Pratiwi Utami; Rosadika Fatimah
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 9 No. 2 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v9i2.339

Abstract

Daun sembukan (Paederia foetida L.) merupakan salah satu tumbuhan yang berkhasiat sebagai antidiabetes, antihiperlipidemia dan antioksidan, sehingga perlu diuji toksisitasnya dalam penggunaan jangka waktu lama untuk memastikan keamanannya terutama pada organ ginjal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek pemberian daun sembukan terhadap toksisitas ginjal dengan parameter kreatinin dan Blood Urea Nitrogen. Hewan coba yang digunakan yaitu mencit putih (Mus musculus) jantan sebanyak 28 ekor dan dibagi menjadi 4 kelompok (1 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan) dengan pemberian secara oral pada dosis masing-masing 250 mg/KgBB, 500 mg/KgBB dan 1000 mg/KgBB. Selanjutnya dilakukan pengambilan darah dan diukur kadar kreatinin dan BUN setelah pemberian selama 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa hewan coba mengalami peningkatan kadar kreatinin dan Blood Urea nitrogen tetapi hasilnya tidak signifikan  (p >0,05) sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa ekstrak etanol daun sembukan yang diberikan selama 28 hari tidak menyebabkan toksiksitas pada mencit jantan.
Gambaran Penggunaan Obat Antipendarahan dan Antinyeri pada Pasien Rawat Inap Kanker Serviks Di Rumah Sakit X Wilayah Kota Gorontalo Periode 2021-2022 Dizky Ramadani putri Papeo; Rahmatia Samatowa; Nur'ain Dj. Silaka; Andini Putri Sabihi; Arini Arini; Nurhayati Salam; Abd. Ghiaz Putra Ramadan Ahmad
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 9 No. 2 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v9i2.341

Abstract

Kanker serviks atau kanker rahim merupakan keganasan dari leher rahim (serviks) yang dapat disebabkan karena adanya virus HPV (Human papiloma virus). Data dari World Health Organization (WHO) diketahui terdapat 493.243 jiwa pertahunpenderita kanker serviks baru dengan angka kematian sebanyak 273.505 jiwa pertahun. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran penggunaan obat antipendarahan dan antinyeri pada pasien kanker serviks di rumah sakit “X”. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif retrospektif dengan populasi 8 pasien yang terdiagnosa kanker serviks di rumah sakit “X” di wilayah Kota Gorontalo periode 2021-2022. Berdasarkan hasil penelitian terdapat pasien kanker serviks yang menjalani  rawat inap di rumah sakit  “X” wilayah kota Gorontalo diketahui bahwa antinyeri yang paling banyak digunakan yaitu asam mefenamat dengan persentase 6,67% dengan dosis 500 mg, Fibrinolitik yang paling banyak digunakan di rumah sakit “X” yaitu asam tranexamat dengan dosis 500 mg.
Aktivitas Anti-elastase dan Antioksidan dari Ekstrak Etanol Kayu Bangkal (Nauclea subdita) Korth. Steud. dengan Variasi Metode Ekstraksi Sintiami Ramadhani; Berna Elya; Roshamur Cahyan Forestrania
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 9 No. 2 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v9i2.347

Abstract

Kayu Bangkal (Nauclea subdita) (Korth.) Steud. telah digunakan secara tradisional oleh penduduk asli Kalimantan Selatan, sebagai produk perawatan kulit berupa masker wajah, yang diyakini dapat melindungi kulit dari pengaruh buruk sinar matahari. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan rendemen, aktivitas anti-elastase, efek proliferasi sel, total polifenol, dan total flavonoid dan aktivitas antioksidan dari berbagai metode ekstraksi. Ekstraksi dilakukan dengan metode UAE (Ultrasound Assisted Extraction), MAE (Microwave Assisted Extraction), dan Soxhlet. Aktivitas anti-elastase dilakukan secara enzimatis menggunakan Porcine Pancreatic Elastase (PPE). Ekstrak teraktif dilanjutkan dengan pengujian proliferasi sel menggunakan HDFa. Pengujian kadar total polifenol dan flavonoid dilakukan dengan metode kolorimetri dan aktivitas antioksidan dengan metode DPPH, ABTS, dan FRAP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen metode ekstraksi UAE (Ultrasound Assisted Extraction) kayu bangkal menghasilkan rendemen tertinggi, dengan nilai 7,12% lebih tinggi dibandingkan metode MAE (Microwave Assisted Extraction) dan Soxhlet, aktivitas anti-elastase tertinggi diperoleh pada ekstrak metode UAE (361,22 ?g/mL). Ekstrak teraktif memiliki efek proliferasi terhadap sel HDFa dependent dose, total fenol dan flavonoid tertinggi pada metode MAE dengan kadar berturut-turut 124.96±0.42 mg EAG/g ekstrak dan 16.62±0.23 mg EK/g ekstrak. Pengujian antioksidan dari masing-masing ekstrak umumnya menunjukkan aktivitas yang kuat dalam meredam radikal ABTS, DPPH dan reduksi besi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode ekstraksi UAE dalam menarik senyawa aktif N. subdita berpotensi sebagai anti elastase, antiaging, dan antioksidan dibandingkan dengan metode ekstraksi lainnya. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat untuk dapat dikembangkan pada penelitian lebih lanjut.
Isolasi, Identifikasi, dan Uji Aktivitas Antibakteri Fungi Endofit Daun Alpukat (Persea Americana Mill) Terhadap Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus Zamra Hairani; St. Ratnah; Sesilia Rante Pakadang
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 9 No. 2 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v9i2.349

Abstract

Avocado (Persea americana Mill) is a plant that contains antibacterial substances, especially in its leaves. Flavonoids, saponins and alkaloids are active compounds in avocado leaves which can prevent some bacterial growth. This study aims to isolate, identify and determine the antibacterial activity of avocado leaf endophytic fungal isolates growing P. aeruginosa and S. aureus. This type of research, namely experimental research, isolates endophytic fungi using avocado leaves inoculated on PDA media which has been added with 0.005% chloramphenicol in a petri dish and incubated at a temperature of 25oC for 5-7 days. Antibacterial activity was tested using a paper disk with the agar diffusion method. This research showed that young avocado leaves produced 3 isolates, namely isolate 1 was suspected to be Trichoderma sp., isolate 2 was suspected to be Rhizoctonia sp., and isolate 3 was suspected to be Fusarium sp. From the results obtained, it was concluded that the endophytic fungi of avocado leaves from isolate 2, and isolate 3 provided an inhibition zone against P. aeruginosa and isolate 1, and isolate 3 provided an inhibition zone against S. aureus.
Pengaruh Waktu Pengeringan Beku (Freeze Drying) Terhadap Evaluasi Fisik Sediaan Gel Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) dengan Variasi HPMC Anisa Nur Pratiwi Pratiwi; Gusti Ayu Rai Saputri; Ade Maria Ulfa
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 9 No. 2 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v9i2.351

Abstract

Bunga telang (Clitoria ternatea L.) merupakan salah satu tanaman yang memiliki manfaat fungsional bagi tubuh manusia. Salah satu penyebab kerusakan senyawa pada bunga telang  dikarenakan suhu tinggi (pemanasan) yang biasa digunakan pada saat proses pengeringan. Freeze drying merupakan salah satu metode pengeringan tanpa melalui pemanasan. Setelah mendapat ekstrak dapat dilanjutkan dengan formulasi. Formulasi sediaan gel membutuhkan basis yang mampu menyatukan seluruh komponen seperti gelling agent HPMC. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menentukan konsentrasi gelling agent HPMC dan untuk mengetahui pengaruh perbedaan waktu pengeringan. Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode maserasi dengan pelarut aquadest (1:10). Hasil maserasi kemudian dimasukkan ke dalam pendingin hingga didapatkan ekstrak beku kemudian dilakukan freeze drying guna menghilangkan kadar air. Hasil rendemen yang diperoleh pada waktu pengeringan 36 jam adalah 40% dengan kadar air 9% dan rendemen yang diperoleh pada waktu pengeringan 48 jam adalah 27,5% dengan kadar air 8%. Sediaan gel ekstrak bunga telang memenuhi persyaratan uji evaluasi fisik standar SNI 16-4399-1996 pada uji pH, daya sebar, daya lekat dan viskositas. Analisis data dilakukan dengan menggunakan (two-way ANOVA). Hasil analisis statistik menunjuk kan bahwa variasi lama waktu pengeringan ekstrak dengan basis HPMC memiliki pengaruh signifikan pada uji pH dan uji viskositas dengan nilai P-value <0,05.