cover
Contact Name
Augusta Adha
Contact Email
augusta.adha@eng.uir.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
saintis@journal.uir.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota pekanbaru,
Riau
INDONESIA
JURNAL SAINTIS
Published by Universitas Islam Riau
ISSN : 14107783     EISSN : 25807110     DOI : -
Core Subject : Social, Engineering,
Saintis is devoted to research on civil engineering related fields including geotechnics, transports, structures, water resources and others related with civil engineering topics.
Arjuna Subject : -
Articles 222 Documents
KAJIAN ARUS LALULINTAS PADA LOKASI FLY OVER (JALAN JENDRAL SUDIRMAN - JALAN IMAM MUNANDAR) KOTA PEKANBARU Susanto, Heri; Retno, Deddy Purnomo
JURNAL SAINTIS Vol 15 No 1 (2015)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

[ID] Jalan Jendral Sudirman adalah merupakan salah satu jalan utama di kota Pekanbaru karena beberapa instansi pemerintahan berada di jalan ini seperti kantor Gubernur Provinsi Riau, kantor Walikota Pekanbaru dan kantor Bank Indonesia, Rumah Sakit, Pusat Pembelanjaan selain itu jalan ini juga menjadi salah satu akses menuju bandar udara internasional Sultan Syarif Kasim II. Melihat begitu pentingnya peranan jalan Jendral Sudirman ini, Pemerintah Provinsi Riau, melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Riau melakukan pembangunan dua buah fly over atau jalan layang di Jalan Jendral Sudirman untuk mengatasi masalah kemacetan tersebut. Perhitungan analisa kinerja jalan terlebih dahulu dianalisa adalah kapasitas jalan (C), volume lalu lintas (Q), derajat kejenuhan (DS), kecepatan arus bebas (FV) dan tingkat pelayanan (LOS). Penelitian dilakukan di fly over  (Jendral Sudirman-Jalan Imam Munandar) kota Pekanbaru ini menggunakan beberapa metode antara lain Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997) dan literatur bahan perkuliahan teknik lalu lintas. Dari hasil penelitian kondisi pada saat ini di fly over (Jendral Sudirman-Jalan Imam Munandar) kota Pekanbaru adalah kapasitas jalan sebesar 5172,29 smp/jam, arus lalu lintas puncak terjadi pada hari Selasa 11 desember 2012 pukul 07.30-08.30 Wib dititik C yaitu sebesar 3799,8 smp/jam, nilai derajat kejenuhan sebesar 0,73, artinya tingkat kinerja jalan Jendral Sudirman-Jalan Imam Munandar belum melampaui nilai derajat kejenuhan yang masih diterima yaitu <0,75. Tingkat pelayanan Jalan  Jendral Sudirman-Jalan Imam Munandar  untuk V/C = 0,14 dapat dikatagorikan pada tingkat pelayanan B yaitu merupakan keadaan arus yang masih stabil, dimana kecepatan kendaraan hanya kadang-kadang diganggu oleh hadirnya kendaraan lain, prediksi derajat kejenuhan tidak dapat dipertahankan hingga tahun 2013, hal ini dibuktikan dengan angka 0,80 derajat kejenuhan sudah di atas yang disyaratkan yaitu lebih dari 0,75 (DS≥0,75). Untuk menyeimbangi pesatnya pertumbuhan lalu lintas dan perkembangan wilayah, harus dilakukan peningkatan jalan untuk tetap menunjang kenyamanan penguna jalan dalam berlalu lintas di fly over (Jalan Jendral Sudirman-Jalan Imam Munandar). [EN] Jalan Jenderal Sudirman is one of the main streets in the city of Pekanbaru because some government agencies on this path as the office of Governor of Riau Province, the Mayor's office Pekanbaru and office of Bank Indonesia, Hospital, Central Shopping besides this road is also one of access to international airports Sultan Syarif Kasim II. Seeing the importance of the role of General Sudirman street, the Riau provincial government, through the Department of Public Works (PU) of Riau Province did the construction of two flyover or overpass on Jalan Sudirman to solve the congestion problem. Calculation of the performance analysis is first analyzed road capacity (C), traffic volume (Q), the degree of saturation (DS), free flow speed (FV) and the level of service (LOS). The study was conducted at the fly over (Sudirman-Jalan Imam Munandar) Pekanbaru city using several methods such as Indonesian Highway Capacity Manual (MKJI 1997) and literature materials of traffic engineering lectures. From the results of research on the current conditions in the fly over (Sudirman-Jalan Imam Munandar) Pekanbaru is the capacity of 5172.29 smp / hour, the traffic peak occurred on Tuesday, December 11, 2012 at 7:30 to 08:30 pm dititik C ie amounted to 3799.8 smp / h, the degree of saturation of 0.73, meaning that the level of performance of the Sudirman-Jalan Imam Munandar not exceed the value of the degree of saturation are still accepted ie <0.75. Service level Sudirman Jalan-Jalan Imam Munandar for V / C = 0.14 can be categorized on the level of service and that the current situation is still stable, where the speed of the vehicle is only occasionally disturbed by the presence of other vehicles, predicted the degree of saturation can not be maintained until 2013, this is evidenced by the number of 0.80 degree of saturation already above the required that more than 0.75 (DS≥0,75). To balance the rapid growth of traffic and the development of the region, should be improving the road to continue to support the comfort of road users in the traffic on the fly over (jalan Jenderal Sudirman-Jalan Imam Munandar).
Tinjauan Ulang Terhadap Pondasi Tiang Bor Pada Pembangunan Gedung Mahasiswa Universitas Islam Riau Dengan Metode Elemen Hingga 2D Aksisimetri Nanda P., Dicky; Puri, Anas; Dewi, Sri Hartati
JURNAL SAINTIS Vol 18 No 2 (2018)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/saintis.2018.vol18(2).3190

Abstract

[ID] Pembangunan gedung mahasiswa pada kawasan Universitas Islam Riau merupakan bangunan bertingkat 4 yang berfungsi sebagai tempat sekretariat organisasikemahasiswaan, kondisi tanah pada lokasi pembangunanGedung Mahasiswa pada Kawasan Universitas Islam Riaudidapat pada titik sondir 1 pada yaitu sebesar 50 kg/cm2 Sedangkan pada titik sondir 2 yaitu sebesar 100 kg/cm2. Penelitian ini merumuskan masalah apakah daya dukung tiang bor (bored pile) pada bangunan gedung mahasiswa Kawasan Universitas Islam Riau aman terhadap beban aksial, beban lateral dan momen dengan memperhitungkan beban mati, beban hidup, beban angin dan beban gempa, serta Berapa besar penurunan dan defleksi horizontal yang terjadi dengan menggunakan bantuan software ETABS v.9, menghitung kuat dukung, penurunan dan defleksi horizontal dengan metode elemen hingga menggunakan PLAXIS 2D. Pembangunan gedung mahasiswa dikawasan Universitas Islam Riau Pekanbaru yang berlokasi dijalan Kaharuddin Nasution No.113 Marpoyan Damai-Pekanbaru Riau. Parameter tanah menggunakan data uji sondir dengan  kedalaman pondasi 12 m dan diameter 30 cm, Metode yang digunakan pada penelitian ini sesuai dengan tujuan penelitian dalam perhitungan daya dukung pondasi bored pile dan perpindahan yang terjadi dengan metode elemen hingga menggunakan PLAXIS 2D. Hasil perhitungan memperlihatkan bahwa kapasitas daya dukung aksial pada titik sondir 1 yaitu sebesar 323,072 kN dan kapasitas daya dukung aksial pada titik sondir 2 yaitu sebesar 432,823 kN sedangkan untuk daya dukung lateral pada titik sondir 1 didapat yaitu sebesar 125,016 kN, pada titik sondir 2 yaitu sebesar  190,703 kN dan penurunan pada titik sondir 1 yaitu 40,04 mm dan pada titik sondir 2 yaitu 25,69 mm sedangkan untuk defleksi horizontal pada titik sondir 1 yaitu 10,91 mm dan pada titik sondir 2 yaitu 6,81 mm. Jadi defleksi horizontal yang terjadi pada titik sondir 1 dan 2 belum memenuhi syarat yang di ijinkan. [EN] The construction of a student building in the Riau Islamic University area is a 4-storey building that serves as a place for student organization secretariat, soil conditions at the construction site. The Student Building in the Islamic University Area of ​​Riaud can be found at sondir 1 at 50 kg / cm2, whereas at sondir 2 is 100 kg / cm2. This study formulates the problem of whether the carrying capacity of bored piles in the buildings of the Riau Islamic University Region building is safe from axial loads, lateral loads and moments by calculating dead loads, live loads, wind loads and earthquake loads, and how much reduction and deflection horizontal that occurs using the help of ETABS v.9 software, calculates the horizontal bearing strength, decrease and deflection using the finite element method using PLAXIS 2D. The construction of a student building in the Riau Islamic University area of ​​Pekanbaru, located on the Kaharuddin Nasution street No.113 Marpoyan Damai-Pekanbaru Riau. Soil parameters using sondir test data with a foundation depth of 12 m and a diameter of 30 cm, the method used in this study is in accordance with the research objectives in calculating the carrying capacity of the bored pile foundation and displacement that occurs with the finite element method using PLAXIS 2D. The calculation results show that the axial carrying capacity at sondir point 1 is 323,072 kN and the axial carrying capacity at sondir point 2 is 432,823 kN while for lateral carrying capacity at sondir point 1 is 125,016 kN, at sondir 2 190,703 kN and decrease at sondir point 1 is 40,04 mm and at sondir point 2 is 25,69 mm while for horizontal deflection at sondir point 1 is 10.91 mm and at sondir point 2 is 6,81 mm. So the horizontal deflection that occurs at sondir 1 and 2 does not meet the permitted requirements.
Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan APD pada Pekerja Teknisi Mesin di PT PLN Rayon Tembilahan Edigan, Firman; Putra, Deny Pratama
JURNAL SAINTIS Vol 18 No 1 (2018)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/saintis.2018.vol18(1).3196

Abstract

[ID] PT PLN Rayon Tembilahan adalah perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan tenaga listrik, pada penelitian awal terdapat pekerja pada shift siang masih banyak pekerja yang tidak menggunakan APD dengan lengkap sesuai dengan bagian pekerjaanya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan pekerja, kondisi lingkungan, ketersediaan sarana, pengawasan terhadap penggunaan APD pada pekerja teknisi mesin di PT PLN Rayon Tembilahan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling dimana pekerja teknisi mesin di PT PLN Rayon Tembilahan yang berjumlah 35 orang. Analisis data secara univariat dan bivariat dengan uji-square. Hasil penelitian yang diperoleh tidak ada hubungan pengetahuan dengan penggunaan APD dengan nilai p=0,899, adanya hubungan kondisi lingkungan dengan penggunaan APD dengan nilai p=0,022 dan diperoleh nilai OR=8,500, adanya hubungan sarana prasarana  dengan penggunaan APD dengan nilai p=0,031 dan diperoleh nilai OR=6,857, tidak ada hubungan pengawasan dengan penggunaan APD dengan nilai p=0,854 dan diperoleh nilai OR=1,429. Diharapkan kepada pihak PLN Rayon Tembilahan agar memperihatikan kondisi lingkungan kerja  dan bisa melengkapi sarana prasarana untuk pekerja agar dapat mengurangi resiko terhindar dari kecelakaan kerja. [EN] PT PLN Rayon Tembilahan is a company in the provision of electric power, In the initial study there are workers in the afternoon shift there are still many workers who do not use the complete PPE related with their work, the purpose of this study to determine the relationship of worker knowledge, environmental conditions, the availability of facilities, supervision of the use of PPE on workers in the engine technician PT PLN Rayon Tembilahan. The research method used is quantitative research with Cross Sectional research design. The sample in this research use total sampling where machine technician workers in PT PLN Rayon Tembilahan which amounted to 35 person. Univariate and bivariate data analysis with square test. The result of this research is no correlation with the use of PPE with p = 0,899, there is relation of environmental condition with PPE usage with p value = 0,022 and obtained value OR = 8,500, there is correlation of facility of infrastructure by using PPE with p value = 0,031 and Value OR = 6.857, there is no relationship of supervision with the use of PPE with the value p = 0.854 and obtained the value OR = 1.429. It is expected to PLN Rayon Tembilahan to envisage the condition of the work environment and can equip the infrastructure for workers to reduce the risk of avoidance of work accident.  
Perbandingan Nilai Kuat Tekan Beton Berdasarkan Beberapa Metode Persyaratan Penerimaan Beton di Indonesia Abdullah, Abdullah; Harmiyati, Harmiyati
JURNAL SAINTIS Vol 15 No 2 (2015)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

[ID] Tercapainya mutu beton yang direncanakan adalah salah satu hal penting dalam semua proyek yang menggunakan beton. Namun dalam upaya mencapai mutu beton sesuai dengan yang direncanakan itu harus mengikuti peraturan / pedoman standar yang ditetapkan di Indonesia. Bila kita melihat apa yang telah dialami selama ini diberbagai proyek, banyak sekali timbul permasalahan disekitar penerimaan mutu beton. Dengan cara mengenal lebih dekat segala persyaratan yang berkaitan dengan beton dan mengerti kaitan persyaratan satu dengan persyaratan lainnya akan membantu mempermudah dalam aplikasi code/pelaksanaan peraturan yang dikeluarkan dalam satu pengertian yang benar. Metode yang digunakan adalah Peraturan Beton Indonesia (PBI'71), Pedoman Beton 1989 (PB'89) dan Standar Nasional Indonesia 2002 (SNI 03-2847-2002), dengan menggunakan data hasil test kuat tekan beton benda uji kubus mutu beton (K-275) sebagai data analisis dan perbandingannya. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa kekuatan tekan beton dengan kekuatan tekan rencana K-275 Kg/cm2 atau  fc' = 22,83 Mpa mulai dari DATA I (0,0% sika cim), DATA II (0,3% sika cim), DATA III (0,6% sika cim), DATA IV (0,9% sika cim)  secara keseluruhan memenuhi syarat 100% berdasarkan Persyaratan PBI’71 dan SNI 03-2847-2002, namun adanya mutu beton yang tidak  diterima oleh Persyaratan PB'89. Hal ini terjadi hanya pada DATA I dimana terdapat sekitar 7,5 % yang tidak diterima oleh persyaratan PB'89. SNI 03-2847-2002 lebih efektif untuk diterapkan dilapangan karena kriteria Penerimaan Mutu beton lebih mudah diikuti dan dari hasil evaluasi dan penerimaan mutu beton semua data dinyatakan memenuhi syarat dan standar deviasi yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan standar deviasi menurut peraturan PBI'71 dan PB'89. untuk memperoleh mutu beton yang lebih ekonomis sebaiknya menggunakan SNI 03-2847-2002 sebagai acuan dalam mengevaluasi mutu beton. [EN] The achievement of the planned concrete quality is one important thing in all projects that use concrete. But in order to achieve the quality of concrete as planned it should follow the rules / guidelines established standards in Indonesia. When we look at what has been experienced so far in various projects, many problems arise around the reception quality of the concrete. By way get closer all the requirements relating to concrete and understood the association with the requirements of the other requirements will help facilitate the application code / implementation of regulations issued in one sense that is true. The method used is Rule Concrete Indonesia (PBI'71), Concrete Guidelines, 1989 (PB'89) and in 2002 the Indonesian National Standard (SNI 03-2847-2002), using data from the concrete compressive strength test specimen strength of concrete cube (K -275) as the data analysis and comparison. The result showed that the compressive strength of concrete with compressive strength of the plan K-275 kg / cm2 or fc '= 22.83 MPa from DATA I (0.0% sika cim), DATA II (0.3% sika cim), DATA III (0.6% sika cim), DATA IV (0.9% sika cim) overall qualified 100% based on the Terms PBI'71 and SNI 03-2847-2002, but their quality of concrete that is not accepted by the Terms PB '89. This happens only in DATA I in which there are around 7.5%, which is not accepted by PB'89 requirements. SNI 03-2847-2002 more effective to be applied in the field for Acceptance criteria quality of the concrete is easier to follow and the results of the evaluation and the reception quality of concrete all the data declared ineligible and the resulting standard deviation lower than the standard deviation according to the rules PBI'71 and PB ' 89. to obtain a more economical quality concrete SNI 03-2847-2002 should use as a reference in evaluating the quality of concrete.
Karakteristik, Tipologi, Urban Sprawl Firdaus, Firdaus; Asteriani, Febby; Ramadhani, Anissa
JURNAL SAINTIS Vol 18 No 2 (2018)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/saintis.2018.vol18(2).3191

Abstract

[ID] Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik, tipologi, dan tingkat urban sprawl yang terjadi di Kota Pekanbaru. Sampel penelitian sejumlah 99 dari 7.646 jumlah bangunan yang terdigitasi. Mengetahui karakteristik dan tipe urban sprawl digunakan analisis deskriptif dengan pendekatan spasial dan untuk tingkat urban sprawl dilakukan dengan pemberian  scoring pada variable urban sprawl. Hasil penelitian menunujukkan bahwa karakteristik urban sprawl dicirikan dengan penggunaan lahan terpisah yang terletak jauh dari pusat-pusat permukiman, kepadatan penduduk rendah sekitar 4.499 jiwa/km2,  penggunaan mobil pribadi yang tinggi pada jam sibuk yakni sebesar 5.945 unit setiap hari.  Tipe urban sprawl yang dominan adalah perembetan memanjang dan perembetan meloncat terjadi pada jalan arteri maupun kolektor, sedangkan perembetan meloncat terjadi di beberapa kelurahan. Kelurahan Delima dan Kelurahan Tuah Karya termasuk pada tipologi ke-1 dengan tingkat urban sprawl rendah, dan tipologi ke-2 dengan tingkat urban sprawl sedang terjadi di Kelurahan Sidomulyo Barat, sedangkan Kelurahan Simpang Baru termasuk pada  tipologi ke-3 dengan tingkat urban sprawl tinggi. [EN] This study aims to determine the characteristics, typology, and levels of urban sprawl that occur in the city of Pekanbaru. The study sample numbered 99 out of 7,646 numbers of digitalized buildings. Knowing the characteristics and types of urban sprawl used descriptive analysis with a spatial approach and for the level of urban sprawl carried out by giving scoring to urban sprawl variables. The results of the study show that the characteristics of urban sprawl are characterized by separate land uses located far from residential centers, low population density of around 4,499 people / km2, high private car use during peak hours which is 5,945 units per day. The dominant type of urban sprawl is longitudinal infiltration and jumping leaks that occur on arterial roads and collectors, while leachates jump in several villages. The Delima and Tuah Karya Villages included in the 1st typology with a low level of urban sprawl, and the second typology with the level of urban sprawl was occurring in Sidomulyo Barat Village, while the Simpang Baru Village was included in the 3rd typology with high urban sprawl.
Optimalisasi Jasa Antar Koridor Pelayanan Trans Metro Pekanbaru Berbasis Persepsi Penumpang Muttaqin, Muchammad Zaenal
JURNAL SAINTIS Vol 18 No 1 (2018)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/saintis.2018.vol18(1).3197

Abstract

[ID] Dalam upaya menciptakan suatu system transportasi yang baik di kota Pekanbaru, keberadaan Trans Metro Pekanbaru sebagai moda transportasi utama amat perlu dikembangkan secara konsisten dan menerus. Setiap rute pelayanan tersebut memiliki karakteristik tersendiri terkait jenis pelayanan dan karakteristik rute yang dilayani. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas pelayanan dalam perbandingan rute pelayanan agar menjadi pertimbangan dalam perhitungan kualitas pelayanan angkutan umum Trans Metro Pekanbaru. Batasan dari penelitian ini adalah hanya membandingkan dua rute perjalanan, yakni rute 2 yang menghubungkan Terminal BRPS-Kulim (rute komersial) dan rute 3 yang menghubungkan Ramayana-UIN Suska Panam (Rute komersial dan pendidikan). Analisis IPA (Importance-Performance Analysis) digunakan untuk mengetahui kualitas pelayanan antar rute perjalanan Trans Metro Pekanbaru sehingga memudahkan dalam penentuan prioritas bagi Trans Metro dalam melakukan peningkatan pelayanannya untuk setiap rute pelayanan. Sampel penelitian ini adalah 279 orang untuk setiap rute perjalanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pada setiap rute perjalanan. Secara umum, Hal ini dikarenakan penumpang memberi alasan tentang ketertarikan untuk menggunakan Trans Metro Pekanbaru adalah lebih menarik dibanding moda yang lain. Sehingga, strategi peningkatan kualitas dari segi waktu pelayanan menjadi perhatian serius bagi Trans Metro Pekanbaru untuk mencapai sebuah system transportasi yang lebih baik dan menuju transportasi yang berkelanjutan di kota Pekanbaru. [EN] In an effort to create a good transportation system in the city of Pekanbaru, the existence of Trans Metro Pekanbaru as the main transportation mode is very necessary to be developed consistently and continuously. Each service route has its own characteristics related to the type of service and the characteristics of the routes served. The purpose of this research is to find out the quality of service in the comparison of service routes so that it becomes a consideration in calculating the quality of Trans Metro Pekanbaru public transportation services. The limitation of this study is to only compare two travel routes, namely route 2 which connects BRPS-Kulim Terminal (commercial route) and route 3 which connects Suska Panam Ramayana-UIN (commercial and educational routes). IPA analysis (Importance-Performance Analysis) is used to determine the quality of service between Trans Metro Pekanbaru travel routes so as to facilitate the prioritization of Trans Metro in improving its services for each service route. The study sample was 279 people for each route. The results of the study show that there are differences in each route. In general, this is because passengers giving reasons for their interest in using Trans Metro Pekanbaru are more attractive than other modes. Thus, the strategy of improving quality in terms of service time is a serious concern for Trans Metro Pekanbaru to achieve a better transportation system and towards sustainable transportation in the city of Pekanbaru.
Pengaruh Perubahan Tata Guna Lahan Terhadap Debit Saluran Drainase Jalan Arifin Ahmad Pada Ruas Antara Jalan Rambutan Dengan Jalan Paus Ujung Di Kota Pekanbaru Setyawan, Arie; Puri, Anas; Harmiyati, Harmiyati
JURNAL SAINTIS Vol 18 No 2 (2018)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/saintis.2018.vol18(2).3187

Abstract

[ID] Perkembangan kota yang diikuti dengan meningkatnya jumlah penduduk di Kota Pekanbaru menyebabkan terjadi alih fungsi lahan menjadi areal pemukiman ataupun perkantoran. Adanya perubahan fungsi lahan dari areal hijau menjadi areal pemukiman atau perkantoran mengakibatkan terganggunya daya resap tanah sehingga aliran permukaan (run off) menjadi semakin besar. Tujuan dari penelitian ini adalah unutuk mengetahui kemampuan saluran drainase Jalan Arifin Ahmad dalam menampung debit aliran dengan pengaruh perubahan tataguna lahan dalam 10 tahun yang akan dating dan mengetahui penyebab dari tergenangnya air pada salah satu ruas Jalan Arifin Ahmad tepat nya pada ruas antara Jalan Rambutan dengan Jalan Paus Ujung. Pada penelitian ini dilakukan perhitungan frekuensi curah hujan menggunakan jenis uji distribusi Log-Pearson III. Intensitas curah hujan dihitung menggunakan metode rasional. Debit rencana (Qr) berdasarkan jumlah debit hujan (Qh), debit air kotor (Qk) dan debit kiriman (QKiriman). Perubahan tata guna lahan mengacu kepada RTRW kota pekanbaru, kapasitas saluran drinase dihitung menggunakan persamaan manning, dan selanjutnya di analisa apakah saluran tersebut masih mampu menampung debit rencana 10 tahun mendatang dengan perubahan tata guna lahan yang ada. Dari hasil analisa debit rencana 10 tahun mendatang adalah 2,74 m3/detik dengan debit saluran (Qs) sebesar = 0,97 m3/detik untuk saluran tanah dan 2,34 m3/detik untuk saluran permanen, maka dapat disimpulkan bahwa saluran eksisting drainase Jalan Arifin Ahmad pada ruas antara Jalan Rambutan dengan Jalan Puas Kota Pekanbaru tidak aman. Adapun dimensi saluran drainase rencana 10 tahun mendatang adalah lebar dasar saluran (B) = 3,5 m, tinggi permukaan air (h) = 1,75 m, tinggi jagaan air (w) = 0,25 m, dan tinggi saluran (H) = 2 m. Faktor-faktor penyebab terjadinya genangan air pada salah satu ruas Jalan Arifin Ahmad tepatnya pada ruas antara Jalan Rambutan dengan Jalan Paus Ujung adalah tidak mengalirnya air dari badan jalan ke saluran drainase akibat kurang berfungsinya tali air sebagai tempat mengalirnya air hujan dari badan jalan ke saluran drainase, banyaknya sampah dan lumpur yang menyebabkan penyumbatan aliran air pada saluran drainase. Adapun faktor utama nya adalah debit rencana aliran lebih besar dari pada debit saluran eksisting, dimana debit rencana aliran (Qr) = 2,32 m3/detik, debit saluran tanah eksisitng (Qs) = 0,97 m3/detik, dan debit saluran permanen eksisting (Qs) = 2,34 m3/detik. [EN] The development of the city followed by the increasing number of residents in the city of Pekanbaru causing the conversion of land into residential areas or offices. The change of land function from green area to residential area or offices resulted in disturbance of soil absorption so that runoff becomes bigger.The purpose of this research is to know the ability of drainage channel Arifin Ahmad Road in accommodating flow discharge with the effect of land use change in 10 years that will come and know the cause of the water flooding on one of Arifin Ahmad Road segment right on the road between Jalan Rambutan with Jalan Pope Edge. In this research is calculated the frequency of rainfall using the type of Log-Pearson III distribution test. Rainfall intensity is calculated using rational methods. The plan debit (Qr) is based on the amount of rainfall (Qh), gross discharge (Qk) and debit of mail (QKiriman). Land use change refers to RTRW kotabaru, drainage channel capacity is calculated using the manning equation, and then analyzed whether the channel is still able to accommodate the discharge of the next 10 years plan with changes in existing land use.From the results of the next 10 years plan debit analysis is 2.74 m3 / second with the channel discharge (Qs) of 0.97 m3 / sec for the ground channel and 2.34 m3 / sec for the permanent channel, it can be concluded that the drainage existing channel Arifin Ahmad Road on the segment between Jalan Rambutan and Jalan Puas Pekanbaru is not safe. The dimensions of the drainage channel of the plan for the next 10 years are the bottom width of the channel (B) = 3.5 m, the water level (h) = 1.75 m, the water velocity (w) = 0.25 m, and the channel height (H ) = 2 m. The factors causing water puddle on one of Arifin Ahmad Road segment precisely on the road between Rambutan Street and Ujung Pope Road is not the flow of water from the road to the drainage channel due to the lack of functioning of the water line as a place of rain water flow from the road to the drainage channel , the amount of garbage and mud that causes blockage of water flow in the drainage channel. The main factor is the flow of the flow plan is greater than the existing channel discharge, where the flow of the flow plan (Qr) = 2.32 m3 / sec, the discharge of the exisiting ground channel (Qs) = 0.97 m3 / sec, and the permanent channel discharge Existing (Qs) = 2.34 m3 / sec.
Kajian Potensi Kerusakan Lingkungan Fisik Akibat Penambangan Breksi Batu Apung , Di Desa Segoroyoso, Kec. Pleret, Kab. Bantul, Provinsi DIY Candra, Agus
JURNAL SAINTIS Vol 18 No 1 (2018)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/saintis.2018.vol18(1).3193

Abstract

[ID] Sumber daya alam merupakan salah satu modal dasar dalam pembangunan nasional.  Oleh karena itu harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup sekitarnya. Sumber daya alam di Indonesia cukup banyak dan melimpah sehingga terkadang sebagian dieksploitasi secara besar-besaran untuk kebutuhan pembangunan. Penambangan breksi batuapung di Desa Segoroyoso, Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul dilakukan secara tradisional. Penambangan dilakukan tanpa memperhatikan keselamatan dan kelestarian fungsi lingkungan sangat mengkhawatirkan disamping kondisi lahan yang semakin kritis dan berdampak terhadap kerusakan lahan disekitar penambangan. Kerusakan yang dapat ditimbulkan akibat dari kegiatan penambangan breksi batuapung adalah dapat merusak komponen-komponen lingkungan fisik yang ada, seperti tanah, batuan, vegetasi yang ada pada kawasan tersebut dan menimbulkan kerusakan terhadap kelestarian fungsi lingkungan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, pemetaan, dan analisis dengan menggunakan pengharkatan (scoring) yang mengacu pada Kep. Gub. Prop. DIY No. 63 Tahun 2003. Parameter yang digunakan untuk menentukan tingkat kerusakan lingkungan fisik penambangan breksi batuapung adalah  Batas kedalaman lubang galian, Penyelamatan tanah pucuk, Relief dasar galian, Batas kemiringan tebing galian, tinggi dinding galian, upaya reklamasi, kondisi jalan, aksesibilitas. Tingkat kerusakan lingkungan fisik akibat penambangan breksi batuapung diperoleh dari hasil penjumlahan skor setiap parameter. Kriteria kerusakan dibagi menjadi 3 tingkat, yaitu: Tingkat I dengan kriteria rusak ringan, Tingkat II dengan kriteria rusak sedang, dan Tingkat III dengan kriteria rusak berat. Berdasarkan hasil scoring dari parameter yang tercantum di atas, penelitian ini menunjukan bahwa yang sangat mempengaruhi potensi kerusakan lahan akibat penambangan breksi batuapung di Desa Segoroyoso, Kec. Pleret, Kab. Bantul adalah tinggi dinding galian, kemiringan dinding galian, upaya reklamasi dan relief dasar galian, hampir disetiap lokasi penelitian (blok-1, blok-2, blok-3) mempunyai harkat 2 dan 3 dengan kriteria rusak ringan dan rusak berat, sedangkan untuk parameter pengelolaan tanah pucuk, kedalaman galian, kondisi jalan dan aksesibilitas mempunyai harkat 1 dengan kriteria baik. [EN] Natural resources are one of the basic capital in national development. Therefore it must be utilized as much as possible for the benefit of the people by paying attention to the preservation of the surrounding environment. Natural resources in Indonesia are quite large and abundant so that sometimes some are exploited on a large scale for development needs. The pumice breccia mining in Segoroyoso Village, Pleret District, Bantul Regency is done traditionally. Mining is carried out without regard to the safety and preservation of environmental functions which is very worrying in addition to the increasingly critical land conditions and the impact on land damage around the mine. The damage that can be caused due to mining activities of pumice breccia is that it can damage the components of the existing physical environment, such as soil, rocks, vegetation in the area and cause damage to the preservation of environmental functions. The method used in this study is the method of surveying, mapping, and analysis using scoring which refers to Kep. Gub. Prop. DIY No. 63 of 2003. Parameters used to determine the level of damage to the physical environment of mining of pumice breccia are the depth limit of excavation holes, Rescue of topsoil, Relief base of excavation, Slope limit of rock excavation, High wall excavation, Reclamation efforts, Road conditions, accessibility. The level of damage to the physical environment due to mining of pumice breccia is obtained from the sum of the scores of each parameter. Damage criteria are divided into 3 levels, namely: Level I with criteria for minor damage, Level II with criteria for moderate damage, and Level III with criteria for severe damage. Based on the scoring results of the parameters listed above, this study shows that it greatly affects the potential for land damage due to mining of pumice breccia in Segoroyoso Village, Kec. Pleret, Kab. Bantul is the height of the excavation wall, slope of the excavation wall, reclamation and relief baseline excavation, almost every study location (block-1, block-2, block-3) has a value of 2 and 3 with criteria of minor damage and severe damage, while for parameters management of topsoil, depth of excavation, road conditions and accessibility have a rating of 1 with good criteria.  
Penerapan Model Horton Untuk Kuantifikasi Laju Infiltrasi Annisa, Bismi
JURNAL SAINTIS Vol 18 No 1 (2018)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/saintis.2018.vol18(1).3198

Abstract

[ID] Kapasitas infiltrasi akan semakin menurun bila bidang resapan air semakin berkurang. Dampaknya limpasan air hujan yang menjadi aliran permukaan akan semakin meningkat. Konsep perencanaan yang memperbesar air hujan meresap ke dalam tanah akan mampu mengurangi aliran permukaan. Penelitian ini bertujuan untuk kuantifikasi laju infiltrasi air hujan dengan menerapkan model Horton. Metode yang dilakukan adalah uji sampel di lapangan terhadap laju infiltrasi pada bidang tanah yang tidak ada lubang resapan dan bidang tanah yang diberi lubang resapan. Dimensi lubang resapan adalah diameter (Ø) 3 inchi, 4 inchi, dan 8 inchi dengan kedalaman 1,1 m menggunakan alat ukur double ring infiltrometer. Metode perhitungan menggunakan rumus infiltrasi Horton. Dapat disimpulkan bahwa lubang resapan berpengaruh terhadap peningkatkan laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah, sehingga dapat meningkatkan daya resap air ke tanah. Laju infitrasi model Horton pada lubang resapan Ø 3 inchi, Ø 4 inchi, Ø 8 inchi dan tanpa lubang resapan adalah  f (t) = 0,55+0,45e-14t ; f (t) = 0,4+1,5e-19,5 t ;  f (t) = 2,3+1,8e-46t ; dan f (t) = 0,28+0,72e-10,7t. Nilai laju infiltrasi yang paling besar hingga paling kecil adalah f (0) = 4,1 m/jam (pada Ø 8 inchi); f (0) = 1,9 m/jam (pada Ø 4 inchi); f (0) = 1 m/jam (pada Ø 3 inchi); dan f (0) = 1 m/jam (tanpa lubang resapan). Perbandingan akumulasi waktu laju infiltrasi terhadap lubang resapan Ø 8 inchi adalah 3,8 kali lebih lambat (pada Ø 3 inchi), 3,6 kali lebih lambat (pada Ø 4 inchi), dan 6,63 kali lebih lambat (tanpa lubang resapan). [EN] Infiltration capacity will decrease if the water absorption field decreases. The impact of rainwater runoff which becomes surface runoff will increase. The concept of planning that enlarges rainwater seeps into the ground will be able to reduce surface flow. This study aims to quantify the rate of infiltration of rainwater by applying the Horton model. The method used is a sample test in the field against the infiltration rate in the field of land where there are no infiltration holes and soils are given infiltration holes. The dimensions of infiltration holes are diameter (Ø) 3 inches, 4 inches, and 8 inches with a depth of 1.1 m using a double ring infiltrometer measuring instrument. Calculation method using Horton infiltration formula. It can be concluded that infiltration holes affect the rate of infiltration of rainwater into the soil, so that it can increase the absorption rate of water to the ground. Inflation rate of Horton model in infiltration hole Ø 3 inches, Ø 4 inches, Ø 8 inches and without infiltration hole is f (t) = 0.55 + 0.45e-14t; f (t) = 0.4 + 1.5e-19.5 t; f (t) = 2.3 + 1.8e-46t; and f (t) = 0.28 + 0.72e-10.7t. The value of the largest infiltration rate to the smallest is f (0) = 4.1 m / hour (at Ø 8 inches); f (0) = 1.9 m / hour (at Ø 4 inches); f (0) = 1 m / hour (at Ø 3 inches); and f (0) = 1 m / hour (without infiltration holes). Comparison of accumulated infiltration time to infiltration hole Ø 8 inches is 3.8 times slower (at Ø 3 inches), 3.6 times slower (at Ø 4 inches), and 6.63 times slower (without infiltration holes).
Analisis Pengaruh Perubahan Tata Guna Lahan Terhadap Saluran Drainase Jalan Dorak Berdasarkan Pola Rencana Tata Ruang Tata Wilayah Kabupaten Meranti Tahun 2013-2032 Menggunakan Model Epa Swmm 5.0 Suprayogi, Imam; Sujatmoko, Bambang; Morena, Yenita; Ghofirin, Khoirul
JURNAL SAINTIS Vol 17 No 1 (2017)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan utama penelitian ini adalah melakukan suatu analisis pengaruh perubahan tata guna lahan terhadap Saluran Drainase pada kawasan Jalan Dorak Kota Selatpanjang berdasarkan Pola Rencana Tata Ruang Tata Wilayah (RTRW) Kabupaten Meranti tahun 2013-2032. Metode pendekatan penelitian yang digunakan untuk kebutuhan simulasi menggunakan pendekatan program bantu model matematik EPA SWMM dengan input model data curah hujan bulanan Stasiun Curah Hujan Buatan tahun 2001-2015 dari BWS III Sumatera, peta topografi dan peta penggunan tata lahan dari BP-DAS Indragiri Rokan Provinsi Riau. Hasil utama penelitian membuktikan bahwa terjadinya peningkatan nilai parameter (% impervious) akibat perubahan tata guna lahan dengan mengacu pola RTRW Kabupaten Meranti tahun 2013-2032 di Kawasan Jalan Dorak. Kondisi di atas mengindikasikan perlunya perubahan dimensi saluran utama drainase dengan cara melakukan pelebaran saluran pada kondisi eksisting dari 1.4 m x 1.2 m menjadi 3.7 m x 1.2 m sehingga akan meningkatkan luas penampang basah saluran akibat meningkatnya volume limpasan air yang masuk ke ke saluran utama drainase pada kawasan Jalan Dorak sampai tahun 2032.

Page 7 of 23 | Total Record : 222