Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Analisis Pengaruh Perubahan Tata Guna Lahan Terhadap Saluran Drainase Jalan Dorak Berdasarkan Pola Rencana Tata Ruang Tata Wilayah Kabupaten Meranti Tahun 2013-2032 Menggunakan Model Epa Swmm 5.0 Suprayogi, Imam; Sujatmoko, Bambang; Morena, Yenita; Ghofirin, Khoirul
JURNAL SAINTIS Vol 17 No 1 (2017)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan utama penelitian ini adalah melakukan suatu analisis pengaruh perubahan tata guna lahan terhadap Saluran Drainase pada kawasan Jalan Dorak Kota Selatpanjang berdasarkan Pola Rencana Tata Ruang Tata Wilayah (RTRW) Kabupaten Meranti tahun 2013-2032. Metode pendekatan penelitian yang digunakan untuk kebutuhan simulasi menggunakan pendekatan program bantu model matematik EPA SWMM dengan input model data curah hujan bulanan Stasiun Curah Hujan Buatan tahun 2001-2015 dari BWS III Sumatera, peta topografi dan peta penggunan tata lahan dari BP-DAS Indragiri Rokan Provinsi Riau. Hasil utama penelitian membuktikan bahwa terjadinya peningkatan nilai parameter (% impervious) akibat perubahan tata guna lahan dengan mengacu pola RTRW Kabupaten Meranti tahun 2013-2032 di Kawasan Jalan Dorak. Kondisi di atas mengindikasikan perlunya perubahan dimensi saluran utama drainase dengan cara melakukan pelebaran saluran pada kondisi eksisting dari 1.4 m x 1.2 m menjadi 3.7 m x 1.2 m sehingga akan meningkatkan luas penampang basah saluran akibat meningkatnya volume limpasan air yang masuk ke ke saluran utama drainase pada kawasan Jalan Dorak sampai tahun 2032.
DESAIN EKSPERIMEN PENGARUH PEMANASAN TERHADAP PENURUNAN BERAT DAN KANDUNGAN KADAR AIR DALAM KERNEL KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN RANCANGAN ACAK LENGKAP (STUDI KASUS: PT. CILIANDRA PERKASA) Yenita Morena
SITEKIN: Jurnal Sains, Teknologi dan Industri Vol 11, No 1 (2013): Desember 2013
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sitekin.v11i1.554

Abstract

Dalam industri manufaktur, kualitas merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan oleh perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemanasan terhadap penurunan berat dan kandungan kadar air dalam kernel kelapa sawit dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (studi kasus di PT.Ciliandra Perkasa). Dari hasil pengolahan data dapat dilihat dari nilai FHitung (73653.85) > F(Tabel α 0.05) (3.49) sehingga hipotesis yang diajukan ditolak. Dan untuk pengujian dengan tingkat kepercayaan  99 % bahwa FHitung (73653.85) > F(Tabel α 0.01) (5.95). Dan untuk penurunan kandungan kadar air dapat dilihat dari nilai nilai FHitung (261.6363) > F(Tabel α 0.05) (3.49)  sehingga hipotesis yang diajukan ditolak dan pengujian dengan tingkat kepercayaan 99 % menunjukkan bahwa FHitung (261.6363) > F(Tabel α 0.01) (5.95) pada tingkat kepercayaan 99 %.     
Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Pabrik Pembuatan Batu Bata (Studi Kasus: Kulim, Pekanbaru) Yenita Morena; Merry Siska
Seminar Nasional Teknologi Informasi Komunikasi dan Industri 2011: SNTIKI 3
Publisher : UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1018.327 KB)

Abstract

Perancangan  tata  letak  meliputi  pengaturan  tata  letak  fasilitas-fasilitas operasi dengan memanfaatkan area yang tersedia untuk penempatan mesin-mesin, bahan-bahan  perlengkapan  untuk  operasi,  dan  semua  peralatan  yang  digunakan dalam  proses  operasi. Kekurangan dari tata letak yang ada pada pabrik batu bata Pak Simun adalah pengaturan tata letak tiap stasiun kerja yang belum sesuai, karena belum memperhitungkan derajat tingkat kedekatan antar stasiun kerja terlihat pada stasiun kerja tungku yang letaknya berjauhan dengan tempat penjemuran batu bata kering. Apalagi proses pemindahan batu bata yang telah dicetak di meja kerja pada stasiun kerja pencetakan dilakukan secara manual.                 Ketidakteraturan  kondisi  tata  letak  yang  ada  sekarang  dapat  berimbas terhadap  terjadinya  aliran material yang  tidak  sempurna sehingga memerlukan  perancangan  tata  letak  baru  untuk  mengatur  ulang  jalur  lalu  lintas material/barang  yang  lebih  sesuai  dengan  fungsi  masing-masing  stasiun  kerja. Penyelesaian permasalahan tata letaknya  menggunakan  metode  yang memperhitungkan derajat  kedekatan  antar  stasiun  kerja,  membangun  atau  mengubah  tata  letak dengan  mencari  total  jarak  tempuh  yang  minimal  dilalui  dalam  perpindahan material dalam menemukan solusi  terbaik.                  Berdasarkan hasil pengolahan diperoleh persentase penurunan panjang lintasan material handling layout alternatif 1 dengan layout awal adalah sebesar 74.8%, sedangkan persentase penurunan panjang lintasan material handling layout alternatif 2 dengan layout awal adalah sebesar 69.5%. Hal ini membuktikan bahwa layout alternatif 1 lebih optimal dibandingkan dengan layout awal dan layout alternatif 2. Hasil ini diperoleh karena tata letak pada layout awal dan layout alternatif 2 terlalu jauh antara stasiun satu dengan stasiun lainnya sehingga lintasan material handling menjadi tidak optimal. Dengan demikian, perancangan ulang layout awal telah mengurangi panjang lintasan meterial handling proses produksi yang sekaligus dapat mengurangi waktu dan biaya proses produksi. Kata Kunci : Perancangan, Tata Letak, Batu Bata, Material Handling
Pengaruh Penambahan MasterGlenium ACE® 8595 dengan Pengurangan Kadar Air 37.5% dan Kadar Semen Rencana 409.80 kg/m3 Terhadap Kuat Tekan Beton Andre Novan; Ermiyati Ermiyati; Yenita Morena; Ella Silvana Chebelita
JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING BUILDING AND TRANSPORTATION Vol 6, No 1 (2022): JCEBT MARET
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jcebt.v6i1.6786

Abstract

MasterGlenium ACE® 8595 is a Type F chemical that serves to reduce the amount of mixing water, improve workability and improve concrete quality. The purpose of this study was to find out the effect of adding MasterGlenium ACE® 8595 with a reduction in water content of 37.5% and a plan cement level of 409.80 kg / m2. The research was conducted in the laboratory using the DOE (Department of Environment) method in accordance with SNI 03-2834-2000 with a test object in the form of a concrete cylinder diameter of 150 mm and a height of 300 mm. MasterGlenium ACE® 8595 tested on concrete age 7 days 3 sample, and 28 days 5 sample. Variations in the dose of addition of MasterGlenium ACE® 8595 used 0.54%, 0.81%, 1.08%, 1.35%, 1.62%, 1.89% and 2.16% of cement weight. The test results of a strong concrete press normal at 28 days amounted to 29.77 MPa.  The test results of a strong concrete press normal at 28 days amounted to 29.77 MPa.  The results of the test are strong concrete press with the addition of MasterGlenium ACE® 8595 amounting to 51.61 MPa, 53.53 MPa, 45.95 MPa, 49.80 MPa, 41.25 MPa, 40.80 MPa, and 39.27 MPa. Based on the results of the test, the use of MasterGlenium ACE® 8595 in concrete will increase the strength of the press, workability, and age coefficient.
Pemanfaatan Sisa PVC Berbagai Ukuran Sebagai Pelengkap Interior Rumah Di Desa Padang Mutung Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar Yenita Morena; Mira Dharma Susilawaty; Imam Suprayogi; Ardian Ardian
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 3 (2020): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha Dalam Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menyongsong
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.355 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v3i0.939

Abstract

Dalam revolusi 4.0 saat ini yang mana segala sesuatunya diiringi dengan kemjuan teknologi yang berimbas pada kehidupan kita. Era yang tidak pernah merasa puas dengan hasil yang dicapainya sehingga terus menerus berupaya melakukan inovasi. Dalam sebuah inovasi dibutuhkannya sebuah kekreatifitas dalam menghadapi tantangan era ini. Salah satunya kita bisa memanfaat limbah yang ada disekitar kita seperti limbah dari sisa konstruksi yakni pipa PVC. Dalam pemanfaatannya sisa potongan pipa PVC dapat disulap menjadi sebuah produk yang bernilai tinggi. Desa padang mutung menjadi target pelatihan ini karena di desa padang mutung terdapat banyak sekali sisa potongan pipa PVC, tim pengabdian bekerjasama dengan Kepala Desa Padang Mutung melakukan sosialisasi kepada masyarakat serta melakukan praktek langsung tentang langkah-langka pembuatan kerajinan vas bunga dan bingkai cermin dari sisa PVC, namun dikarenakan ilmu yang kurang tidak ada yang memanfaatkannya. Dalam pelatihan ini diharapkan dapat memberikan ilmu serta membuka pikiran kreatif warga desa padang mutung. Serta dapat membantu terbukanya peluang bisnis yang dapat membangkitkan perekonomian warga padang mutung
Pengujian Kuat Lentur Dan Kuat Tekan Kayu Sengon Dengan Mengunakan Lapisan/ Coating Resin Yenita Morena; Ermiyati Ermiyati; Andre Novan; Yolanda Novianti
Sainstek (e-Journal) Vol. 9 No. 2 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengujian kuat lentur dan kuat tekan kayu adalah pengujian yang didasarkan pada sifat-sifat mekanik kayu yaitu menahan tarikan dan tekanan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kelas kayu dan besar perubahan nilai kuat lentur dan kuat tekan kayu sengon solid dengan kayu sengon setelah diberi lapisan zat resin. Pada pengujian ini dilakukan tiga variasi yang berbeda dimana setiap pengujian kuat lentur dan kuat tekan yaitu, kuat lentur kayu solid, kuat lentur kayu coating dengan resin 1 lapis dan kuat lentur kayu coating resin 2 lapis. Begitu juga dengan pengujian kuat tekan dilakukan variasi yang sama serperti pengujian kuat lentur. Pada setiap pengujian ini diperoleh kelas kayu adalah kayu kelas III, dan persentase rata-rata kenaikan kuat lentur kayu coating resin 1 lapis adalah sebesar 17,97 MPa atau sekitar 0,4 % dari nilai kuat lentur kayu solid, sedangkan persentase rata-rata kenaikan kuat lentur kayu coating resin 2 lapis adalah sebesar 23,40 MPa atau sekitar 0,5 %. Dan untuk pengujian kuat tekan kayu coating resin 1 lapis mengalami penurunan sebesar 0,77 MPa, atau sekitar 0,02 % dari kuat tekan kayu solid, sedangkan pada pengujian kuat tekan kayu coating resin 2 lapis mengalami penurunan sebesar 1,53 MPa, atau sekitar 0,04 % dari nilai kuat tekan kayu solid.
Pengaruh Penambahan Fly Ash Cangkang Sawit dan Kapur Dolomit Sebagai Bahan Substitusi Sebagian Semen Terhadap Kuat Tekan Mortar Eko Bayu Rahman; Ermiyati Tanjung; Azhari Azhari; Andre Novan; Yenita Morena
SAINSTEK Vol. 10 No. 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35583/js.v10i2.149

Abstract

Penggunaan mortar di Indonesia dalam pembangunan kontruksi cukup tinggi, seperti plesteran dinding, pengisi kolom komposit dan lain sebagainya, namun mutu dari mortar itu sendiri tidak diperhatikan. Tujuan dari penelitian ini yaitu diharapkan dapat menghasilkan mortar alternatif berbasis limbah dengan mutu kuat tekan yang lebih tinggi dari mortar normal, dan untuk mengetahui pengaruh penambahan fly ash cangkang sawit dan kapur dolomit terhadap kuat tekan mortar yang dihasilkan dengan variasi 0%, 5%, 10%, 15% dan 20%. Pembuatan sampel benda uji mortar menggunakan cetakan yang berbentuk kubus dengan ukuran 5x5x5 cm dan kemudian dilakukan pengujian pada umur sampel mortar 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin bertambahnya komposisi fly ash cangkang sawit dan kapur dolomit maka kuat tekan mortar semakin menurun tetapi kuat tekan mortar akan meningkat bila kedua bahan dicampurkan, yang mana kuat tekan mortar normal yaitu 28 MPa, setelah penambahan fly ash cangkang sawit, hasil tertinggi yaitu pada campuran 5% dengan hasil 20,8 MPa dan terendah yaitu pada campuran 20% dengan hasil 12,13 MPa. Sedangkan kuat tekan mortar pada subtitusi kapur dolomit tertinggi (meningkat) pada campuran 5% dengan hasil 35,47 MPa, dan terendah pada campuran 20% dengan hasil 21,20 MPa. Namun pada mortar yang menggunakan bahan subtitusi campuran fly ash cangkang sawit dan kapur dolomit 10% didapatkan kuat tekannya meningkat lebih tinggi yaitu sebesar 31,33 MPa. Dengan demikian penambahan kapur dolomit sangat berpengaruh terhadap kuat tekan mortar ini.
Pengaruh Variasi Kecepatan Pembebanan Aksial Terhadap Nilai Kuat Tekan Beton fc’ 20 MPa Ermiyati Ermiyati; Andre Novan; Reza Restu Ananda; Yenita Morena; Gussyafri Gussyafri
JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING BUILDING AND TRANSPORTATION Vol. 7 No. 2 (2023): JCEBT SEPTEMBER
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jcebt.v7i1.9123

Abstract

Kuat tekan beton dipengaruhi beberapa faktor,diantaranya bahan susun beton, faktor air semen, dan lainnya, namun tidak hanya dipengaruhi hal tersebut saja, tetapi juga dapat dipengaruhi oleh kecepatan pembebanan. Pengaruh variasi kecepatan pembebanan aksial terhadap nilai kuat tekan beton fc' 20 MPa akan diuji pada penelitian ini, dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh variasi kecepatan pembebanan aksial terhadap nilai kuat tekan beton dan rasio yang dihasilkan terhadap variasi kecepatan pembebanan standar (15 MPa/menit). Pengukuran kecepatan pembebanan dengan menggunakan stopwatch dan video recording. Berdasarkan ASTM C 39/C 39M-05 kecepatan pembebanan standar yaitu sebesar 0,25±0,05 MPa/detik. Penelitian ini menggunakan tujuh variasi kecepatan pembebanan, yaitu 3 MPa/menit, 5 MPa/menit, 10 MPa/menit, 15 MPa/menit, 20 MPa/menit, 25 MPa/menit dan 30 MPa/menit. Setiap variasi kecepatan pembebanan terdiri dari tiga sampel berbentuk silinder dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecepatan pembebanan aksial dapat mempengaruhi nilai kuat tekan beton, yaitu semakin besar kecepatan pembebanan yang digunakan maka semakin besar nilai kuat tekan beton yang dihasilkan. Rasio nilai kuat tekan beton pada variasi kecepatan pembebanan dibawah variasi standar (15 MPa/menit) dimana memiliki persentase rasio rata-rata yang lebih besar yaitu 11% dibandingkan dengan variasi kecepatan pembebanan diatas variasi kecepatan standar yang hanya memiliki persentase rasio rata-rata sebesar 5,3%.
Budidaya Mint dan Pemanfaatannya untuk Minuman Kesehatan di SMP IT Khazanah Boarding School Ermiyati; Nurdin; Yenita Morena; Muhammad Shalahuddin; Manyuk Fauzi; Andre Novan; Imam Suprayogi
Pelita Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): Pelita Masyarakat, Maret
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/pelitamasyarakat.v4i2.9194

Abstract

Mint plants are generally grown on a small scale and are found growing wild in mountainous areas and in damp and watery places. This plant is able to adapt to tropical climates so that it can be cultivated. The purpose of this article is to provide counseling on how to cultivate mint leaves and use them as a fresh and healthy health drink at SMP IT Khazanah Boarding School. The method used is to provide counseling and practice it directly, how to cultivate and utilize mint plants as a fresh drink. Planting mint can be done by cutting existing plants. The trick is to cut the stalk about 1 cm above the branching. Then, remove some of the leaves on the stalks and submerge them in a container. Mint leaves have a distinctive spicy taste, fresh scent and have various benefits for the body, such as refreshing breathing, calming digestion, boosting immunity, and others. As for how to use it as a fresh drink for health which is combined with several ingredients such as Mint leaves, Lemons or Lime that have been cleaned, Honey or Sugar, and Hot Water. Then the lemons are cut into thin strips, then honey is added and the boiling hot water is poured into the container, then the mint leaves are dipped, and let stand for a moment so that the mint and lemon flavors are stronger then they can be served and drunk in warm conditions. The results obtained were that the teachers and students were very enthusiastic about participating in the community service activities carried out by the Riau University lecturer team from start to finish and almost all participants were excited to try planting, making drinks and enjoying fresh drinks from mint leaves.
The Durability of Stone Matrix Asphalt (SMA) Mixtures Designed Using Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) Aggregates Against Floodwater Immersion Edi Yusuf Adiman; Mardani Sebayang; Ermiyati Ermiyati; Yenita Morena
Journal of Applied Engineering and Technological Science (JAETS) Vol. 4 No. 2 (2023): Journal of Applied Engineering and Technological Science (JAETS)
Publisher : Yayasan Riset dan Pengembangan Intelektual (YRPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37385/jaets.v4i2.1842

Abstract

The durability of asphalt mixtures against floodwater immersion can serve as a reference to anticipate potential road damage. Moreover, Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) materials have been discovered as a substitute for aggregate materials in road pavement due to their environmental friendliness and cost-effectiveness. Therefore, this research aimed to assess the durability of asphalt mixtures produced using RAP aggregate materials against floodwater immersion for 1, 2, 4, and 8 days. The process involved using Stone Matrix Asphalt (SMA) mixtures with a proportion of 33% RAP aggregate as test specimens. The Marshall test conducted on the asphalt mixture produced an optimum asphalt content (OAC) value of 6.1%. Moreover, the durability of the mixture reduced up to the 8th day of immersion with a residual strength value of 86.29%. It was also discovered that the reduction in the durability value of the mixture produced using 33% RAP aggregate was almost similar to the application of 100% new aggregate (non-RAP). This means RAP aggregate materials are feasible as an environmentally friendly substitute in the mixture of road pavement.