cover
Contact Name
Saskiyanto Manggabarani
Contact Email
lppm@helvetia.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
duniafarmasi@helvetia.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Dunia Farmasi
ISSN : -     EISSN : 25483560     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Dunia Farmasi secara resmi yang dikelola oleh Program Studi S1 Farmasi Institut Kesehatan Helvetia (IKH) yang artikelnya dapat diakses dan unduh secara online oleh publik. Jurnal ini adalah jurnal review nasional, yang terbit 3 (tiga) kali dalam setahun pada bulan Desember, April dan Agustus dengan topik-topik keunggulan hasil penelitian di bidang pelayanan dan praktek kefarmasian, pengobatan masyarakat, teknologi kefarmasian serta disiplin ilmu kesehatan yang terkait erat. Jurnal ini memfokuskan pada tema meliputi Farmasi Klinis, Farmasi Komunitas, Farmasetika, Kimia Farmasi, Farmakognosi, Fitokimia.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2021): Edisi Desember" : 6 Documents clear
Pelaksanaan Cara Distribusi Obat yang Baik di Pedagang Besar Farmasi Anugrah Argon Medica Kota Jambi Novena Zuama; Armini Hadriyati; Deny Sutrisno
Jurnal Dunia Farmasi Vol 6, No 1 (2021): Edisi Desember
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v6i1.5047

Abstract

Pendahuluan: Pedagang Besar Farmasi adalah perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Setiap PBF harus memiliki apoteker penanggung jawab yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ketentuan pengadaan, penyimpanan dan penyaluran obat dan/atau bahan obat kepada pasien harus terdokumentasi dan memenuhi prinsip-prinsip dari Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB). Tujuan: untuk mengetahui pelaksanaan cara distribusi obat yang baik (CDOB) di pedagang besar farmasi Anugrah Argon Medica Kota Jambi sudah sesuai standar pedoman CDOB 2020. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan cara observasi dan wawancara terhadap Apoteker Penanggung Jawab dengan menggunakan lembar checklist kemudian dilakukan observasi pengamatan langsung terhadap cara distribusi obat yang baik di PBF. Hasil:  menunjukan bahwa PBF Anugrah Argon Medica Kota Jambi telah mengikuti pedoman teknis CDOB yang berlaku pada peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 6 Tahun 2020. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian Pelaksanaan Cara Distribusi Obat yang Baik di Pedagang Besar Farmasi Anugrah Argon Medica Kota Jambi memperoleh persentase hasil yaitu 96.87% berada pada kategori sangat baik. Disimpulkan bahwa PBF Anugrah Argon Medica Kota Jambi ini telah sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 6 Tahun 2020 tentang Cara Distribusi Obat yang Baik.
Pelaksanaan Cara Distribusi Obat yang Baik di Pedagang Besar Farmasi X di Kota Jambi Deva Ananda
Jurnal Dunia Farmasi Vol 6, No 1 (2021): Edisi Desember
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v6i1.5058

Abstract

Pendahuluan: Sediaan farmasi dan alat kesehatan itu sendiri harus aman, berkhasiat atau bermanfaat, bermutu, dan terjangkau. Kriteria ini harus terpenuhi mulai dari pembuatan, pendistribusian hingga penyerahan obat pada tangan konsumen perlu diperhatikan agar kualitas obat tetap terjaga sampai pada akhirnya obat tersebut dapat dikonsumsi oleh pasien hingga tercapai tujuan pengobatan. Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan atau bahan obat dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) adalah cara distribusi atau penyaluran obat dan atau bahan obat yang bertujuan memastikan mutu sepanjang jalur distribusi atau penyaluran sesuai persyaratan dan tujuan penggunaannya. Tujuan: Untuk mengetahui pelaksanaan Cara Distribusi Obat di Pedagang Besar Farmasi X di Kota Jambi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu menggunakan hasil observasi langsung dan wawancara dengan melakukan daftar ceklis kuisioner. Hasil: Dari hasil perolehan penerapan CDOB dari kuisioner yang berjumlah 64 pertanyaan PBF X memenuhi penerapan CDOB. Kesimpulan: Dari penelitian ini didapatkan persentase aspek CDOB sebesar 100% dengan skor perolehan 64 masuk dalam kategori sangat baik.
Review Jurnal : Analisis Kafein Pada Kopi dengan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) Muhammad Khairun
Jurnal Dunia Farmasi Vol 6, No 1 (2021): Edisi Desember
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v6i1.5063

Abstract

Pendahuluan :Kopi merupakan tipe tanaman yang memiliki kafein serta bisa diolah menjadi minuman lezat. Disaat ini kopi sebagai minuman yang amat disukai penduduk dunia sesudah air serta teh. Kafein ( 1, 3, 7- trimethilxantin) merupakan sejenis purin psikostimulan alkaloid yang berupa serbuk putih ataupun wujud jarum mengkilat, umumnya menggumpal, tidak berbau, rasa getir, dan mempunyai titik lebur pada 235 - 237°C. Penggunaan kafein secara berlebihan dapat menimbulkan debar jantung, gangguan lambung, tangan gemetar dan lain sebagainya. Metode : Metode yang digunakan yaitu pendekatan literatur review agar mengetahui fase gerak serta hasil dari penelitian pada review artikel sebelumnya yang berkaitan dengan analisis kadar kafein pada kopi menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. Tujuan : Tujuan dari review artikel ini yaitu untuk mengetahui komposisi fase gerak yang baik pada penetapan kadar kafein pada kopi dengan menggunakan metode KCKT.
Formulasi Sedian Krim Body Scrub Biji Salak Pondoh dengan Emulgator Span 80 dan Tween 80 Hikmah Rifa' Hasani
Jurnal Dunia Farmasi Vol 6, No 1 (2021): Edisi Desember
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v6i1.5023

Abstract

Pendahuluan: Biji salak diketahui dapat melindungi kulit dari efek radikal bebas. Perlu dilakukan formulasi sediaan krim body scrub dengan perbandingan konsentrasi emulgator tween 80 dan span 80 karena tipe emulsi ini lebih mudah dicuci dan terasa ringan. Tujuan: untuk mengetahui hasil evaluasi sifat fisik, konsentrasi emulgator yang memenuhi sifat fisik, dan mengetahui stabilitas sediaan. Metode: Ekstraksi metode remaserasi menggunakan etanol 70%, kemudian diformulasikan menjadi sediaan krim body scrub dengan variasi konsentrasi emulgator tween 80 dan span 80. Hasil: Dari ketiga formula menghasilkan sediaan krim body scrub dengan tekstur semi padat, berwarna coklat tua, dan berbau khas oleum rosae, kemudian homogenitas baik, pH, daya sebar, daya lekat, dan viskositas masuk rentang normal. Kesimpulan: Hasil evaluasi dari semua uji memasuki nilai rentang normal, dari ketiga formulasi dengan konsentrasi yang berbeda memenuhi sifat fisik sediaan, serta dari ketiga sedian memiliki kestabilan yang baik.
Pengujian Antioksidan Serbuk Effervescent Sari Buah Pepino (Solanum Muricatum Ait.) Siti Fatimah Hanum; Hendri Faisal
Jurnal Dunia Farmasi Vol 6, No 1 (2021): Edisi Desember
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v6i1.5070

Abstract

Pendahuluan : Sediaan effervescent yaitu campuran senyawa asam dan basa bila ditambahkan air akan bereaksi membebaskan karbondioksida, sehingga menghasilkan buih. Antioksidan adalah zat yang pada konsentrasi rendah dapat menunda atau mencengah terjadinya reaksi oksidasi biomolekul yang mudah teroksidasi seperti lipid, protein, dan DNA. Buah pepino memiliki kandungan protein, vit C, B kompleks, asam amino yang bermanfaat sebagai antioksidan. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh serbuk effervescent sari buah pepino (Solanum muricatum Ait.) dalam sediaan serbuk effervescent dan aktivitas antioksidan. Metode : Metode :Menggunakan metode penelitian eksperimental,evaluasi sediaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan uji organoleptis, uji waktu alir, uji pH, uji kecepatan larut, uji kadar air, uji hedonik, uji antioksidan dengan metode DPPH dan nilai IC50. Hasil : Menunjukkan sediaan effervescent berbentuk serbuk, bau khas, warna putih, rasa sedikit manis, uji waktu alir memenuhi syarat, uji pH bersifat asam pada pH 3-4, uji kecepatan larut memenuhi syarat kurang lebih dari 3 %, uji kadar air memenuhi syarat tidak lebih dari 3%, uji hedonik, uji antioksidan kuat dengan nilai IC50 yaitu 50,337 ppm. Kesimpulan: Formulasi minuman serbuk effervescent sari buah pepino (Solanum muricatum Ait.) dapat diformulasi dalam serbuk effervescent dan memiliki antioksidan yang kuat 50-100 ppm.
Penetapan Kapasitas Penetralan Asam Tablet Antasida (Aluminium Hidroksida dan Magnesium Hidroksida) dengan Metode Titrasi Balik Agus Adi Purnama Putra; Kadek Sutri Ariyanthini
Jurnal Dunia Farmasi Vol 6, No 1 (2021): Edisi Desember
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v6i1.5034

Abstract

Pendahuluan: Penyakit asam lambung atau GERD (Gastrophageal Reflux Disease) merupakan penyakit yang disebabkan oleh peningkatan produksi asam lambung akibat kerja lambung yang tidak baik. Antasida mengandung kombinasi zat aktif magnesium hidroksida (Mg(OH)2) dan aluminium hidroksida (Al(OH)3) yang memiliki aktivitas dalam menetralisir kelebihan asam lambung. Tujuan: Untuk mengatahui kapasitas penetralan asam dari tablet antasida guna melihat efektivitasnya sebagai obat penetralisir asam lambung. Metode: Pengujian kapasitas penetralan asam tablet antasida dilakukan dengan metode titrasi balik, dimana kelebihan asan klorida dititrasi dengan natrium hidroksida 0,5 N LV dalam waktu tidak lebih dari 5 menit sampai dicapai pH 3,5 yang stabil (selarna 10 detik sampai 15 detik). Hasil: Berdasarkan hasil perhitungan, kapasitas penetralan asan tablet antasida sebesar 8,15371 mEq. Kesimpulan: Kapasitas penetralan asam tablet antasida yang diuji sudah memenuhi syarat yang tertera dalam Farmakope Indonesia V yaitu asam yang digunakan pada dosis tunggal minimum tidak kurang dari 5 mEq, sehingga tablet antasida efektif digunakan sebagai obat penetralisir asam lambung.

Page 1 of 1 | Total Record : 6