cover
Contact Name
Sandy Suseno
Contact Email
sandy.suseno@uho.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
sangiajurnal@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Sangia : Jurnal Penelitian Arkeologi (Journal of Archaeology Research)
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : 26138999     EISSN : 26543524     DOI : -
This scientific journal is dedicated as a periodical scientific publication in archeology which is expected to be an arena for exchanging ideas and thoughts in the field of archeology. SANGIA comes with a mission to build tradition and academic climate for the advancement of civilization and human dignity.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 6 No. 2: December 2022" : 6 Documents clear
ICON KEBO IWA DALAM PERADABAN MASYARAKAT PADANGBULIA Komang Wahyu Rustiani; I Gusti Made Swastya Dharma Pradnyan; Gusti Ayu Kadek Arni Suwedawati
SANGIA JOURNAL OF ARCHAEOLOGY RESEARCH Vol. 6 No. 2: December 2022
Publisher : Laboratorium Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/sangia.v6i2.1909

Abstract

Peradaban Manusia menyimpan beragam misteri dari peninggalan-peninggalan masa lampau. Situs berupa batu besar, patung, hingga sarkopagus mengandung jejak histori yang diwarisi masyarakat setempat. Seperti situs bersejarah yang ada di Desa Padangbulia. Eksistensi peninggalan tersebut terpelihara secara alamiah melalui mitos yang bersifat mistis. Salah satu situs dalam peradaban masyarakat Padangbulia yaitu peninggalan Kebo Iwa. Tokoh Kebo Iwa familiar menjadi Ikonik secara mistis sebagai proses pewarisan kelisanan dalam menjalani kehidupan bermasyarakat. Mengandung bermacam interpretasi makna berdasarkan paradigma semiotika visual. Proses visualisasi dikolaborasikan antara pengetahuan kedaerahan dengan teknologi sehingga merepresentasi nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya seperti, karakterisasi tokoh Kebo Iwa yang terdapat dalam cerita kelisanan di beberapa situs purbakala tersebut merepresentasi tokoh yang memiliki karakter kuat secara lahir dan batin, pekerja keras, pengabdian tinggi kepada pemimpin serta nilai etika moral bermasyarakat. Masyarakat lebih mudah mengadopsi karakter kepahlawan sesuai semangat jiwa zaman di era kepemiminan Raja Bali Kuno. Semiotika visual mendeskripsikan konsep dasar salah seorang pakar semiotika terdahulu yaitu Charles Sanders Pierce, dengan memfokuskan pada relasi tipologi tanda antara Ikonisitas, Indeks dan Simbol, sehingga mampu menghasilkan sistem produksi tanda. Selain itu, dalam proses interpretasi tanda visual kemudian dikaji berdasarkan tiga fase analisis ideologi dari Tompson.
STRATEGI PERTAHANAN JEPANG BERDASARKAN TINGGALAN ARKEOLOGI DI KECAMATAN POLEANG SELATAN KABUPATEN BOMBANA PROVINSI SULAWESI TENGGARA Naswir Naswir; Aswati Aswati; Salniwati Salniwati
SANGIA JOURNAL OF ARCHAEOLOGY RESEARCH Vol. 6 No. 2: December 2022
Publisher : Laboratorium Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/sangia.v6i2.1910

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa fungsi setiap tinggalan Jepang dan bagaimana strategi pertahanan Jepang berdasarkan tinggalan arkeologi di Kecamatan Poleang Selatan Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian ini menggunakan teori Arkeologi, medan pertempuran dan teori Arkeologi Ruang. Metode penelitian berupa kuantitatif sebagai teknik pengumpulan data berupa studi pustaka. Metode kualitatif metode yang dilakuakan dilapangan yaitu survei permukaan, perekaman data setiap tinggalan dan wawancara. Pengolahan dan Analisis data menggunakan analisis data sejarah, analisis morfologi dan analisis kontekstual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggalan arkeologi yang ditemukan di Kecamatan Poleang Selatan berjumlah 42 tinggalan yaitu Wales berumlah 1, Revetment berjumlah 38, Bunker berjumlah 1, dan terowongan buatan Jepang berjumlah 2. Pembangunan setiap tinggalan arkeologis Jepang tersebut menunjukan strategi Jepang dalam menghadapi dan menghalau serangan sekutu. Strategi yang di gunakan Jepang yaitu memabanguna dan menempatkan sarana militer Jepang di area penting dan strategis yaitu area bendara, jety (dermaga) dan jalan utama.
NILAI PENTING DAN STRATEGI PENGELOLAAN KAWASAN BENTENG WUNA Saswal Ukba; Syahrun Syahrun; Sandy Suseno
SANGIA JOURNAL OF ARCHAEOLOGY RESEARCH Vol. 6 No. 2: December 2022
Publisher : Laboratorium Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/sangia.v6i2.1911

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan unsur nilai penting dan untuk merumuskan sebuah strategi pengolaan yang baik pada situs Benteng Wuna. Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah deskriptif-analitif dan memiliki jenis penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini melibatkan unsur stakeholder atau pemangku kepentingan untuk mengetahui pihak yang berkepentingan terhadap upaya pengelolaan. Dari hasil penelitian yang dilakukan Benteng Wuna diketahui memiliki unsur nilai penting, yaitu nilai penting sejarah, nilai penting ilmu pengetahuan, nilai penting kebudayaan, dan nilai penting ekonomi. Sementara untuk strategi pengelolaan yang dapat diterapkan yakni strategi berbasis partisipatif masyarakat dan berbagi tanggung jawab.
IDENTIFIKASI KOMPLEKS MAKAM KUNO PONGGAWA MOITA DI DESA BAROWILA KECAMATAN TONGAUNA UTARA KABUPATEN KONAWE PROVINSI SULAWESI TENGGARA Susi Susanti; Abdul Alim; Salniwati Salniwati
SANGIA JOURNAL OF ARCHAEOLOGY RESEARCH Vol. 6 No. 2: December 2022
Publisher : Laboratorium Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/sangia.v6i2.1912

Abstract

Penelitian ini mengkaji variasi bentuk dan unsur budaya yang mempengaruhi Kompleks makam kuno ponggawa moita di Desa Barowila, Kecamatan Tongauna Utara, Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara. Masalah yang diangkat pada penelitian ini adalah bagaimana bentuk-bentuk makam kuno pada kompleks makam ponggawa moita dan unsur budaya apa yang mempengaruhi bentuk kompleks makam kuno kuno ponggawa moita di desa barowila, kecamatan tongauna utara, kabupaten konawe. Tujuan Penelitian ini untuk mengkaji bentuk makam, dan unsur budaya yang mempengaruhi makam tua di Desa Barowila, Kecamatan Tongauna Utara, Kabupaten Konawe. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif analitis. Tahap pengumpulan data dengan cara Observasi, Wawancara, Dokumentasi dan Studi Pustaka. Dalam analisis data penelitian ini menggunakan analisis morfologi (bentuk) dan analisis teknologi (pembuatan dan bahan baku). Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 7 makam. Dari 7 makam pada kompleks makam ponggawa moita ini memiliki 3 jenis tipe makam yaitu (pertama) Tipe A1 makam dengan jirat dan nisan tanpa gundukan dengan jumlah makam sebanyak 4 makam. (Kedua) Tipe A2 dengan gundukan tanpa jirat dan nisan dengan jumlah 2 makam. (ketiga) Tipe A3 dengan gundukan dan nisan tanpa jirat dengan jumlah makam sebanyak 1 makam. Unsur budaya pada kompleks makam Ponggawa Moita adalah unsur budaya megalitik. Hal ini dibuktikan pada jirat makam yang terbuat dari sususan batu alam dan adanya ziarah kubur masyarakat, yang dipengaruhi oleh unsur budaya pra-Islam masuk di Kabupaten Konawe. Dari hasil penelitian ini dapat di jelaskan bahwa terdapat nilai kultural, historis dan arkeologis yang tinggi pada kompleks makam Ponggawa Moita
RAGAM FLORA FAUNA DI KAWASAN CAGAR BUDAYA NASIONAL MUARAJAMBI BERDASARKAN DATA ARKEOLOGI Asyhadi Mufsi Sadzali; Wenda Emafri; Altahira Wadhah; Rosaria Nabila Huda; Yenci Alione Sihite; M. Alif Zulkifli
SANGIA JOURNAL OF ARCHAEOLOGY RESEARCH Vol. 6 No. 2: December 2022
Publisher : Laboratorium Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/sangia.v6i2.1913

Abstract

Kawasan Cagar Buaya Nasional Muarajambi tersebar di 2 Kecamatan; dan 8 Desa di Kabupaten Muarajambi, Provinsi Jambi dengan luas kawasan 3,981 Ha. Konsentrasi struktur yang telah diekskavsi dan dipugar berjumlah 12 situs sebagian besar berada di Desa Muarajambi, yang secara administratif berada dalam wilayah kecamatan Marosebo kabupaten Muarajambi. Keberagaman flora dan fauna tergambark pada beragam temuan arkeologi di Kawasan Cagar Budaya Nasional Muarajambi, antara lain berupa makara yang ada di candi Kedaton, Gumpung, dan Koto Mahligai. Tidak hanya terbatas pada makara saja, juga pada keramik dengan unsur flora dan fauna, serta pada bata bergambar temuan di beberapa candi. Keberadaan temuan artefak ini dicoba dianalisa kesesuaiannya dengan keberadaan biodiversitas di KCBN Muarajambi pada masa lampau abad ke-7 sampai 13 M. hal ini menjadi pertanyaan penelitian yang akan dijawab dengan metode penelitian kualitatif pendekatan arkeologi dengan tahap pengumpulan data, identifikasi data, analisis data dan interpretasi data. Hasil penelitian menggambarkan bahwa inspirasi dari temuan arkeologi bertemakan biodiversitas di KCBN Muarajambi berdasarkan gambaran flora dan fauna yang hidup pada masa itu, namun beberapa diantaranya hewan mitologi yang tidak nyata serta bersifat mistik untuk pemenuhan kebutuhan keagmaan.
TINGGALAN ARKEOLOGI MASA PERANG DUNIA II DI SITUS LAPANGAN UDARA BORO-BORO A/D KABUPATEN KONAWE SELATAN Heri Nopiyanto; Aswati M Aswati M; Sasadara Hayunira
SANGIA JOURNAL OF ARCHAEOLOGY RESEARCH Vol. 6 No. 2: December 2022
Publisher : Laboratorium Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/sangia.v6i2.1980

Abstract

ABSTRAK Lapangan Udara Boro-Boro A/D merupakan situs bekas lapangan udara militer yang dibangun Jepang pada masa Perang Dunia II atau Perang Pasifik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis peninggalan dan fungsi dari kawasan berdasarkan sarana militer Jepang yang terdapat di situs Lapangan Udara Boro-Boro A/D. Lapangan Udara Boro-Boro A/D merupakan situs bekas lapangan udara militer yang dibangun Jepang pada masa Perang Dunia II atau Perang Pasifik. Penelitian ini menggunakan teori arkeologi keruangan. Penelitian ini bersifat deskriptif analitis dengan menggunakan bentuk penalaran induktif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dicapai melalui studi pustaka, observasi atau survei lapangan, dokumentasi dan wawancara. Analisis data diterapkan dengan metode klasifikasi kemudian dilanjutkan dengan analisis kontekstual. Hasil penelitian menujukan bahwa tinggalan sarana militer Jepang di situs Lapangan Udara Boro-Boro A/D terdiri atas bangunan terowongan bawah tanah berjumlah 6 temuan, struktur bak air berjumlah 3 temuan, struktur bendungan berjumlah 1 temuan, revetmen pesawat berjumlah 3 temuan dan fitur bangunan berjumlah 1 temuan. Lapangan Udara Boro-Boro A/D  merupakan salah satu kawasan atau medan penting dan sebuah lapangan udara pengecoh untuk melindungi Lapangan Udara Kendari II yang sengaja dibangun oleh Jepang untuk mengecoh penglihatan musuh atau dari pantauan pesawat sekutu. Kata Kunci: Lapangan Udara Boro-Boro A/D, Tinggalan Arkeologi, Konawe Selatan.   ABSTRACT The Boro-Boro A/D airfield is the site of a former military air field built by Japan during World War II or the Pacific War. The research is aims to identify the types of relics and functions of the region based on Japanese military devices found at the Boro-Boro A/D air field site. This research uses the theory of mathematical space. This research is an analytic description by using an inductive form of reasoning.The data gathering in this research was accomplished through study libraries, observation or field surveys, documentation and interviews. Data analysis is implemented in classification methods and then followed with contextual analysis. The research shows that the height of Japanese military devices at the Boro-boro A/D air field site consists of 6 discoveries, waterhole structures totaling 3 discoveries, dam structures totaling 1 discoveries, and construction features 3 discoveries and 1 construction features. The Boro-boro A/D air field is one of the areas or crucial areas and an airfield diversion to protect the Kendari II air field deliberately built by the Japanese to distract an enemy's visual or an allied airliner. Keywords: Boro-Boro A/D Air field, Height of Archeological, South Konawe

Page 1 of 1 | Total Record : 6