cover
Contact Name
Nasrul Wathoni
Contact Email
majalah@farmasetika.com
Phone
842 888888 Ext : 3510
Journal Mail Official
majalah@farmasetika.com
Editorial Address
Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran Jl. Bandung-Sumedang KM.21, 45363 Sumedang
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Majalah Farmasetika
ISSN : -     EISSN : 26862506     DOI : -
Core Subject : Health,
Majalah Farmasetika Edisi Khusus merupakan majalah online farmasi di Indonesia berbentuk artikel ilmiah populer, artikel review, laporan kasus, komentar, dan komunikasi penelitian singkat di bidang farmasi. Edisi khusus ini dibuat untuk kepentingan informasi, edukasi dan penelitian kefarmasian. Majalah Farmasetika Edisi Khusus terbit 5 kali dalam setahun.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 10, No 4 (2025)" : 6 Documents clear
Aktivitas Antibakteri Sediaan Obat Kumur Ekstrak Etanol Bunga Tembelekan (Lantana Camara L.) Terhadap Streptococcus Mutans Dan Streptococcus Viridans Sari, Melia; Nasution, Ahmad Faisal; Khairah, Miftahul -; Sirait, Rosida P. R.
Majalah Farmasetika Vol 10, No 4 (2025)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v10i4.65641

Abstract

Kesehatan gigi dan mulut merupakan aspek penting dalam menentukan status kesehatan seseorang. Salah satu masalah umum adalah karies gigi, yang seringkali kurang mendapat perhatian karena tidak bersifat fatal. Karies disebabkan oleh beberapa faktor seperti mikroorganisme, bentuk gigi, makanan, dan waktu paparan. Salah satu mikroorganisme utama penyebab karies adalah bakteri Streptococcus mutans dan Streptococcus viridans. Tanaman tembelekan (Lantana camara L.) telah diketahui mengandung senyawa kimia seperti terpenoid, steroid, dan alkaloid yang berpotensi sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini untuk membuat sediaan obat kumur dari ekstrak etanol bunga tembelekan dan menguji efektivitas antibakterinya terhadap Streptococcus mutans dan Streptococcus viridans. Penelitian bersifat eksperimental melalui beberapa tahapan: pengumpulan sampel, pembuatan simplisia, pembuatan ekstrak, karakteristik simplisia, skrining fitokimia, formulasi obat kumur, dan uji aktivitas antibakteri menggunakan metode cakram. Analisis data menggunakan uji one way anova untuk mengetahui perbandingan efektivitas antibakteri serta uji lanjutan Tukey HSD. Hasil menunjukkan zona hambat terhadap S.mutans dan S. viridans masuk kategori kuat untuk F1 dan F2, sangat kuat untuk F3. Uji statistik menunjukkan hasil signifikan (p<0,05). Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu ekstrak etanol bunga tembelekan dapat diformulasikan dalam sediaan obat kumur yang efektif menghambat pertumbuhan S. mutans dan S. viridans, khususnya pada konsentrasi 10% dan 15%. 
Pengaruh Metode Kokristalisasi Terhadap Laju Disolusi Asam Mefenamat Dengan Menggunakan Asam Sitrat Sebagai Koformer Rosdianto, Rizzqi Septiprajaamalia
Majalah Farmasetika Vol 10, No 4 (2025)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v10i4.64634

Abstract

Asam mefenamat merupakan obat antiinflamasi non steroid (AINS) yang memiliki kelarutan rendah dalam air, sehingga dapat mempengaruhi laju disolusinya. Kokristalisasi merupakan salah satu metode yang dapat meningkatkan kelarutan dan disolusi zat aktif melalui interaksi dengan koformer. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh metode kokristalisasi terhadap laju disolusi asam mefenamat dengan menggunakan asam sitrat sebagai koformer. Kokristalisasi dilakukan dengan metode Liquid-Assisted Grinding (LAG) menggunakan etanol 96% sebagai pelarut. Karakterisasi hasil kokristal dilakukan menggunakan Fourier Transform Infrared (FTIR) untuk mengidentifikasi interaksi molekuler, Differential Scanning Calorimetry (DSC) untuk analisis termal, Powder X-Ray Diffraction (PXRD) untuk melihat perubahan kristalinitas, dan Scanning Electron Microscope (SEM) untuk mengamati morfologi partikel. Hasil karakterisasi menunjukkan adanya perubahan spektrum FTIR yang mengindikasikan pembentukan ikatan hidrogen antara asam mefenamat dan asam sitrat. Analisis DSC menunjukkan perubahan titik lebur, menandakan terbentuknya fase baru. Data PXRD mengungkapkan perubahan pola difraksi yang mengindikasikan munculnya perbedaan struktur kristalinitas dibandingkan dengan komponen murninya. Hasil SEM menunjukkan perubahan morfologi partikel yang lebih homogen dan berukuran lebih kecil. Uji disolusi menunjukkan bahwa KKAM 1:2 secara signifikan meningkatkan laju disolusi dibandingkan bentuk murninya. Dengan demikian, metode kokristalisasi menggunakan LAG dengan asam sitrat sebagai koformer terbukti efektif dalam meningkatkan laju disolusi asam mefenamat. 
Review: Metodologi Deteksi Bahan Tidak Halal pada Kosmetik dan Makanan Musfiroh, Ida; Nurhaliza, Muthiah; Maharani, Anisa
Majalah Farmasetika Vol 10, No 4 (2025)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v10i4.65072

Abstract

Kehalalan merupakan aspek penting untuk menjamin produk obat maupun kosmetik yang digunakan di masyarakat agar aman dari bahan yang dinyatakan haram secara syariat Islam. Artikel ini memaparkan berbagai metode analisis untuk mendeteksi bahan tidak halal, khususnya turunan babi seperti daging, minyak, dan gelatin dalam berbagai macam sampel. Pendekatan yang digunakan adalah studi literatur terhadap artikel ilmiah tahun 2015 hingga 2025. Sebanyak 46 artikel yang memenuhi kriteriia inklusi dianalisis dalam artikel ini. Metode yang dikaji diantaranya metode PCR dan variannya (RT-PCR, konvensional PCR, LAMP), spektroskopi (FTIR, ATR-FTIR, H-NMR, NIR), kromatografi dan Mass Spektrometri (HPLC, LC-MS/MS, GC-MS), metode cepat dan inovatif (OENS). Hasil kajian menunjukkan bahwa metode PCR memiliki sensitivitas tinggi dalam mendeteksi DNA, metode FTIR yang dikombinasikan dengan kemometrik efektif membedakan sumber gelatin, dan metode GC-MS dapat mendeteksi lemak babi dalam sampel campuran. Metode baru seperti LAMP dengan AuNP-oligoprobe juga dapat dijadikan pilihan karena dapat mendeteksi visual tanpa perlu alat mahal. Meskipun telah banyak kemajuan secara metode, penelitian mengenai autentikasi halal pada kosmetik masih terbatas dan perlu penelitian lebih lanjut. Artikel ini memaparkan keunggulan dan keterbatasan masing-masing metode agar dapat menjadi referensi penting untuk pengembangan uji kehalalan di masa mendatang, terutama kosmetik yang masih jarang diteliti kehalalannya. 
Analisis dan Strategi Pengembangan Pelayanan Kefarmasian Berbasis Metode Hanlon di RS Bhayangkara Tk.III Nganjuk Wulandari, Niken; Herowati, Rina; Pudji, Gunawan
Majalah Farmasetika Vol 10, No 4 (2025)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v10i4.65421

Abstract

Rumah Sakit (RS) menjadi institusi pelayanan kesehatan yang paripurna dengan menyediakan  berbagai pelayanan. Akreditasi suatu RS menunjukkan komitmen nyata untuk meningkatkan keselamatan dan kualitas asuhan pasien. Standar evaluasi yang dipergunakan adalah Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) Edisi 1. RS Bhayangkara Tk.III Nganjuk merupakan salah satu RS yang telah mencapai nilai akreditasi baik termasuk pada pelayanan di instalasi farmasi rumah sakit (IFRS). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kesesuaian dan menentukan strategi pengembangan Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat (PKPO) di IFRS Bhayangkara Tk.III dengan standar akreditasi SNARS Edisi 1, berdasarkan skala prioritas masalah. Penelitian termasuk rancangan non eksperimental dengan analisis data secara kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan instrument kuesioner. wawancara dan penelusuran dokumen. Metode hanlon juga digunakan untuk menentukan skala prioritas masalah yang harus dibenahi.  Hasil menunjukkan bahwa IFRS Bhayangkara Tk III telah mencapai hasil akreditasi di atas nilai minimal (80%), namun perlu dilakukan strategi pengembangan agar dapat mencapai nilai standart maksimal. Analisis metode hanlon menunjukkan bahwa masalah yang paling prioritas berturut-turut adalah PKPO 2, PKPO 4 , PKPO 6, PKPO 5, PKPO 1, PKPO 3, dan terakhir PKPO 7. IFRS Bhayangkara Tk. III telah memenuhi standar minimal dari KARS, tetapi perlu melakukan strategi pengembangan PKPO sesuai prioritas yaitu pada PKPO 2 (pengkajian formularium), PKPO 4 dan PKPO 1 (Penambahan apoteker), PKPO 6 (Proses monitoring ke pasien), PKPO 5 (pelabelan obat oleh farmasi), PKPO 3 (bukti penyimpanan obat pada pasien), dan PKPO 7 (pelaporan efek samping obat). 
Kajian Efektivitas Penataan Obat LASA di Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Swasta Bandung Suryanto, Suryanto; Rostinawati, Tina
Majalah Farmasetika Vol 10, No 4 (2025)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v10i4.65388

Abstract

Kesalahan pemberian obat akibat kemiripan nama dan kemasan, atau dikenal sebagai Look-Alike Sound-Alike (LASA), merupakan salah satu tantangan serius dalam pelayanan farmasi rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas sistem penataan dan penandaan obat LASA di unit rawat jalan salah satu rumah sakit swasta di Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi langsung, wawancara semi-terstruktur dengan tenaga farmasi, serta dokumentasi laporan insiden medication error. Hasil menunjukkan bahwa rumah sakit telah menerapkan sistem FIFO dan FEFO, pemisahan obat LASA berdasarkan bentuk dan kekuatan sediaan, serta penggunaan stiker LASA dan Tall Man Lettering. Penandaan ini diterapkan pada berbagai bentuk sediaan seperti tablet, sirup, inhaler, salep, dan krim, dengan tujuan meningkatkan kewaspadaan petugas farmasi dan mengurangi risiko kesalahan pengambilan obat. Diskusi menunjukkan bahwa strategi visual seperti label mencolok dan huruf kapital sebagian pada nama obat terbukti efektif dalam membedakan produk serupa. Namun, pelatihan berkala dan audit internal tetap diperlukan untuk menjaga konsistensi dan efektivitas sistem. Kesimpulannya, penataan obat LASA di rumah sakit ini telah sesuai dengan standar keselamatan pasien dan dapat menjadi acuan penerapan sistem serupa di fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. 
Analisis Mikrobiologi Air Perusahaan Daerah Air Minum Di beberapa Wilayah Bandung Raya Rahayu, Susi Afrianti; Ihsan, Hafidh Misbahul; Jamili, Jamili
Majalah Farmasetika Vol 10, No 4 (2025)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v10i4.65485

Abstract

Air salah satu kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia, PDAM adalah salah satu perusahaan yang mengolah air baku menjadi air bersih serta mendistribusikan air bersih ke masyarakat wilayah sekitar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. PDAM harus selalu menjaga kualitas air yang disalurkan ke masyarakat, sehingga mutu air harus selalu terjaga. Salah satu syarat air bersih adalah tidak mengandung mikroba coliform. Bakteri dapat menunjukkan apakah sumber air telah terkontaminasi oleh patogen atau tidak, karena densitas bakteri tersebut sebanding dengan tingkat pencemaran air, yang berarti kualitas air lebih baik ketika ada kandungan coliform lebih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan mikroorganisme dan menganalisis parameter kualitas mikrobiologis di dalam air PDAM yang mengalir ke wilayah Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi. Metode tersebut menggunakan angka lempeng total (ALT), metode EMBA (Eosin Methylene Blue Agar), pewarnaan gram, uji indol, metil merah, Voges Proskauer, Sitrat dan Fermentasi Gula. Berdasarkan hasil perhitungan angka lempeng total (ALT) pada sampel air PDAM wilayah Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi menujukkan nilai ALT yang masih dibawah ambang batas standar mikrobiologi yaitu 1,0 x 105 koloni/ml, sehingga dapat dikategorikan Memenuhi Syarat (MS). Namun, identifikasi menunjukkan adanya bakteri Escherichia coli pada beberapa sampel, yang berarti tidak memenuhi syarat air minum berdasarkan SNI dan Permenkes No. 2 Tahun 2023, karena melebihi batas maksimum yang ditetapkan (0 koloni/100 ml). Temuan ini mengindikasikan potensi risiko kesehatan dan perlunya pemantauan rutin kualitas mikrobiologis air PDAM.

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2025 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 10, No 5 (2025) Vol 10, No 4 (2025) Vol 10, No 3 (2025) Vol 10, No 2 (2025) Vol 10, No 1 (2025) Vol 9, No 6 (2024) Vol 9, No 5 (2024) Vol 9, No 4 (2024) Vol 9, No 3 (2024) Vol 9, No 2 (2024) Supl. 9 No. 1, Tahun 2024 Vol 9, No 1 (2024) Vol 8, No 5 (2023) Vol 8, No 4 (2023) Vol 8, No 3 (2023) Vol 8, No 2 (2023) Vol 8, No 1 (2023) Vol 7, No 5 (2022): Vol. 7, No. 5, Tahun 2022 Vol 7, No 4 (2022): Vol. 7, No. 4, Tahun 2022 Vol 7, No 3 (2022): Vol. 7, No. 3, Tahun 2022 Vol 7, No 2 (2022): Vol. 7, No. 2, Tahun 2022 Vol 7, No 1 (2022): Vol. 7, No. 1, Tahun 2022 Vol 6, No 5 (2021): Vol. 6, No. 5, Tahun 2021 Vol 6, No 4 (2021): Vol. 6, No. 4, Tahun 2021 Vol 6, No 3 (2021): Vol. 6, No. 3, Tahun 2021 Vol 6, No 2 (2021): Vol. 6, No. 2, Tahun 2021 Vol 6, No 1 (2021): Vol. 6, No. 1, Tahun 2021 Vol. 6, Supl. 1, Tahun 2021 Vol 5, No 5 (2020): Vol. 5, No. 5, Tahun 2020 Vol 5, No 4 (2020): Vol. 5, No. 4, Tahun 2020 Vol 5, No 3 (2020): Vol. 5, No. 3, Tahun 2020 Vol 5, No 2 (2020): Vol. 5, No. 2, Tahun 2020 Vol 5, No 1 (2020): Vol. 5, No. 1, Tahun 2020 Vol 4, No 5 (2019): Vol. 4, No. 5, Tahun 2019 Vol 4, No 4 (2019): Vol. 4, No. 4, Tahun 2019 Vol 4, No 3 (2019): Vol. 4, No. 3, Tahun 2019 Vol 4, No 2 (2019): Vol. 4, No. 2, Tahun 2019 Vol 4, No 1 (2019): Vol. 4, No. 1, Tahun 2019 Vol. 4, Supl. 1, Tahun 2019 Vol 3, No 5 (2018): Vol. 3, No. 5, Tahun 2018 Vol 3, No 4 (2018): Vol. 3, No. 4, Tahun 2018 Vol 3, No 3 (2018): Vol. 3, No. 3, Tahun 2018 Vol 3, No 2 (2018): Vol. 3, No. 2, Tahun 2018 Vol 3, No 1 (2018): Vol. 3, No. 1, Tahun 2018 Vol 2, No 5 (2017): Vol. 2, No. 5, Tahun 2017 Vol 2, No 4 (2017): Vol. 2, No. 4, Tahun 2017 Vol 2, No 3 (2017): Vol. 2, No. 3, Tahun 2017 Vol 2, No 2 (2017): Vol. 2, No. 2, Tahun 2017 Vol 2, No 1 (2017): Vol. 2, No. 1, Tahun 2017 Vol 1, No 5 (2016): Vol. 1, No. 5, Tahun 2016 Vol 1, No 4 (2016): Vol. 1, No. 4, Tahun 2016 Vol 1, No 3 (2016): Vol. 1, No. 3, Tahun 2016 Vol 1, No 2 (2016): Vol. 1, No. 2, Tahun 2016 Vol 1, No 1 (2016): Vol. 1, No. 1, Tahun 2016 More Issue