cover
Contact Name
Dwi Atmoko
Contact Email
jitkbhamada@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jitkbhamada@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota tegal,
Jawa tengah
INDONESIA
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal)
ISSN : 20884435     EISSN : 23553863     DOI : -
Core Subject : Health,
Bhamada, Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan merupakan wadah atau sarana yang menerbitkan tulisan ilmiah hasil-hasil penelitian maupun non hasil penelitian di bidang: 1. ilmu-ilmu keperawatan 2. ilmu-ilmu kebidanan 3. ilmu-ilmu kesehatan reproduksi yang belum pernah diterbitkan di jurnal-jurnal ilmiah lain.
Arjuna Subject : -
Articles 198 Documents
KADAR HAEMOGLOBIN RENDAH MENGHAMBAT PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM DIWILAYAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014. Wahyu Pujiastuti; Desi Kurnia Hapsari
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 5 No 2 (2014)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Angka Kematian Ibu (AKI) tahun 2013 di Kabupaten Magelang dilaporkan sebanyak 58 kasus dengan kematian yang terjadi pada masa postpartum berjumlah 11 kasus. Dari kasus kematian pada masa postpartum tersebut terdapat 1 kasus yang disebabkan oleh infeksi pada masa postpartum. Oksigenasi yang tidak adekuat (akibat anemia) dan kekurangan nutrisi menjadikan sistem lebih mudah terinfeksi. Agen (mikroorganisme) berperan pada tingkat sel dengan cara merusak atau menghancurkan Integritas membran sel, yang penting untuk keseimbangan ionik, kemampuan sel untuk mentransformasikan energi (respirasi aerob, produksi adenosin trifosfat [ATP]), kemampuan sel untuk mensintesa enzim dan protein lain yang diperlukan, dan kemampuan sel untuk tumbuh dan berkembang biak (integritas genetik). Desain penelitian ini menggunakan rancangan Survey, dengan pendekatan cohort (prospektif). Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah accidental sampling yang diambil sampai dengan batas waktu 19 April 2014, dengan memperoleh 34 sampel. Hasil penelitian menunjukkan 19 responden (55,9%) berada dalam kategori anemia, 20 responden (58,8%) mengalami waktu penyembuhan luka perineum normal, nilai p value pada Chi Square sebesar 0,003 (<0,05), nilai x2 hitung sebesar 8,591 (>x2 Tabel 3,841) dan nilai Relative Risk yang menunjukkan angka 4,737 (>1) sehingga “Ada pengaruh kadar hemoglobin ibu postpartum terhadap waktu penyembuhan luka perineum, dan ibu postpartum dengan kadar hemoglobin kategori anemia ringan sekali dan anemia ringan memiliki risiko penyembuhan luka perineum tidak normal sebesar 4,737 kali lipat lebih besar dibandingkan ibu postpartum dengan kadar hemoglobin kategori tidak anemia di Wilayah Kerja Puskesmas Mungkid, Kabupaten Magelang tahun 2014”.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 48-60 BULAN DI TK MASYITOH V DESA MARGASARI KECAMATAN MARGASARI KABUPATEN TEGAL Ika Esti Anggraeni; Masturoh Masturoh; Adrestia Rifki Naharani
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 5 No 2 (2014)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setiap anak perlu mendapat stimulasi rutin sedini mungkin dan terus menerus pada setiap kesempatan. Stimulasi tumbuh kembang anak dilakukan oleh ibu dan ayah yang merupakan orang terdekat dengan anak, pengganti ibu/ pengasuh anak, anggota keluarga lain dan kelompok masyarakat dilingkungan rumah tangga masing – masing dan dalam kehidupan sehari – hari. Pengetahuan dan peranan ibu sangat bermanfaat bagi proses perkembangan anak secara keseluruhan karena ibu dapat segera mengenali kelebihan proses perkembangan anaknya dan sedini mungkin memberikan stimulasi pada tumbuh kembang anak yang menyeluruh dalam aspek fisik, mental, dan sosial. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelatif. Sampel dalam penelitian ini adalah 28 siswa TK Masyitoh V Desa Margasari. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Stimulasi Perkembangan Anak Dengan Perkembangan Pada Anak Usia 48 – 60 Bulan Di TK Masyitoh V Desa Margasari Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal dengan hasil uji statistik Chi Square diperoleh nilai X2 hitung = 20,741 dan X2 tabel = 5,591 dan p value hitung = 0,0001, maka X2 hitung > X2 tabel dan p value hitung <  = 0,05.
ANALISIS FAKTOR RISIKO STATUS KESEHATAN IBU TERHADAP KEJADIAN PRE EKLAMSIA DI KABUPATEN TEGAL Masturoh Masturoh; Siswati Siswati; Natiqotul Fatkhiyah
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 5 No 2 (2014)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Preeklampsia ialah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema dan proteinuria yang timbul karena kehamilan, namun penyebabnya belum diketahui secara pasti. Pada kondisi berat preeklampsia dapat menjadi eklampsia dengan penambahan gejala kejang. Deteksi preeklampsia dalam pelayanan antenatal merupakan salah satu penerapan peran dan fungsi bidan sebagai pelaksana. Untuk itu kompetensi bidan yang meliputi pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan harus dimiliki oleh bidan dalam melaksanakan praktik kebidanan secara aman dan bertanggungjawab pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui analisa factor risiko status kesehatan ibu hamil terhadap terjadinya pre eklamsi di Kabupaten Tegal. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain Case Control Study. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel minimal yaitu sejumlah 30 sampel. Data yang diperoleh dianalisa menggunakan Ood Rasio, dengan membendingkan insiden antara kelompok kasus dengan kelompok control. Hasil penelitian menunjukan bahwa ibu hamil dengan usia < 20 tahun dan > 35 tahun mempunyai resiko terjadi pre eklamsi 7,9 kali disbanding ibu hamil dengan usia reproduksi sehat (20-35 tahun), ibu hamil dengan primigravida mempunyai risiko terjadi pre eklamsia 1,6 kali dibandingkan dengan multiparitas, ibu hamil dengan jarak kehamilan < 2 tahun mempunyai risiko terjadi pre eklamsi dibandingkan dengan ibu dengan jarak kelahiran 2 tahun atayat hipertensi atau lebih, ibu hamil yang mengalami hipertensi mempunyai risiko 16,42 kali terjadi pereeklamsi dibandingkan ibu hamil yang tidak mempunyai riwayat hipertensi dan ibu hamil dengan riwayat preeklamsi mempunyai risiko 3,26 kali terjadi preeklamsi dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak ada riwayat preeklamsi.
PERBEDAAN KOMPRES HANGAT DAN KOMPRES BAWANG MERAH TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH ANAK DENGAN DEMAM Etika Dewi Cahyaningrum; Anies Anies; Hari Peni Julianti
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 5 No 1 (2014)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Demam adalah kenaikan suhu tubuh di atas normal. Bila diukur pada rektal >38°C (100,4°F), diukur pada oral >37,8°C, dan bila diukur melalui aksila >37,2°C (99°F). Pengaturan suhu tubuh pada manusia dapat dibantu dengan cara kompres. Kompres hangat mudah dilakukan, tidak memerlukan biaya besar, dan memungkinkan pasien atau keluarga tidak terlalu tergantung pada obat antipiretik. Kompres bawang merah mudah dijangkau masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya. Tujuan penelitian adalah membuktikan perbedaan penurunan suhu tubuh anak dengan demam antara kompres hangat dan kompres bawang merah. Menggunakan desain penelitian Quasi Experiment dengan pendekatan Pretest-Postest. Sampel penelitian berjumlah 34 anak dengan demam di Puskesmas I Kembaran Purwokerto. Teknik pengambilan sampel dengan Purposive Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok kompres hangat rerata penurunan suhu sebesar 0,976oC (S.D ± 0,3270) sedangkan pada kelompok kompres bawang merah rerata penurunan suhu sebesar 1,106oC (S.D ± 0,3699). Perbedaan rerata penurunan suhu antara kedua kelompok sebesar 0,1294oC (95% CI -0,3733 – 0,1145). Hasil Uji t tidak berpasangan diperoleh nilai signifikansi 0,288 (ρ > 0,05). Kesimpulannya tidak terdapat perbedaan rerata selisih suhu yang bermakna antara kelompok kompres hangat dengan kelompok kompres bawang merah, namun pemberian kompres bawang merah lebih cepat mencapai suhu normal dibanding dengan pemberian kompres hangat.
ASUHAN KEPERAWATAN GIGI DALAM MELAKUKAN ORAL HYGIENE PADA PASIEN RAWAT INAP (Studi Kasus Di Puskesmas Beber Kabupaten Cirebon) Sekar Restuning; Henry Setiawan; Ratnawati Hendari
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 5 No 1 (2014)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karies gigi adalah hasil interaksi dari plak atau biofilm, diet khususnya karbohidrat yang memerlukan cukup waktu sehingga terjadi demineralisasi jaringan keras gigi. Asuhan keperawatan gigi pada pasien rawat inap di Puskesmas Beber belum dilakukan dengan optimal, nilai rata-rata skor OHI-S 4,3 dengan kriteria OHI-S buruk pada saat pasien selesai perawatan diruang rawat inap. Maka perlu dilaksanakan oral hygiene berupa asuhan keperawatan gigi. Tujuan penelitian untuk menganalisis pengaruh pemberian asuhan keperawatan gigi terhadap peningkatan oral hygiene pada pasien rawat inap. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment dengan pendekatan pre and post test pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Sampel penelitian menggunakan tekhnik Purposive Sampling berjumlah 64 pasien rawat inap. Dengan memberikan asuhan keperawatan gigi dan diukur menggunakan indeks PHP dan OHI-S. Analisis data menggunakan statistik deskriptif, analisis bivariat menggunakan uji t-test berpasangan untuk membedakan hasil skor rata-rata PHP dan OHI-S awal dan akhir pada pasien rawat inap setelah dilakukan asuhan keperawatan gigi. Hasil Analisa univariat menunjukkan bahwa penyakit dalam mulut yang sering terjadi pada pasien rawat inap yaitu gingivitis dan stomatitis, dikarenakan kebersihan mulut pasien rawat inap yang datang dalam keadaan oral hygiene yang buruk. Hasil Analisis bivariat menunjukkan bahwa, nilai signifikan (ρ-value) untuk skor PHP dan skor OHI-S awal dan akhir pada kelompok intervensi sebesar 0,001. Hal ini terbukti ada perbedaan yang bermakna rerata skor PHP dan skor OHI-S awal dan akhir pasien rawat inap setelah dilakukan asuhan keperawatan gigi.
PERBEDAAN SENAM HAMIL DAN AKUPRESUR TERHADAP PENURUNAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA IBU HAMIL TRIMESTER III Nila Analisa Pravikasari; Ani Margawati; Mundarti Mundarti
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 5 No 1 (2014)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada masa kehamilan seiring dengan membesarnya uterus, maka pusat gravitasi akan berpindah kearah depan sehingga ibu hamil harus menyesuaikan posisi berdirinya. Postur tubuh yang tidak tepat akan memaksa peregangan tambahan dan kelelahan pada tubuh, terutama pada bagian tulang belakang sehingga akan menyebabkan terjadinya nyeri pada bagian punggung. Tujuan penelitian untuk membuktikan perbedaan senam hamil, teknik akupresur serta senam hamil dan akupresur terhadap penurunan nyeri punggung bawah pada ibu hamil trimester III. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan penndekatan pretest posttest design. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling, yang berjumlah 45 ibu hamil trimester III di wilayah Puskesmas Ungaran. Hasil analisis pada kelompok senam hamil, akupresur, serta senam hamil dan akupresur didapatkan p value 0,001 (p < 0,05), berarti terdapat perbedaan yang keluhan nyeri punggung bawah sebelum dan setelah diberikan intervensi. Hasil analisis pada ketiga kelompok setelah diberikan intervensi berdasarkan nilai rerata, didapatkan rerata senam hamil dan akupresur lebih baik dibandingkan kelompok senam hamil dan akupresur. Kesimpulan penelitian :terdapat perbedaan tingkat nyeri sebelum dan setelah intervensi pada kelompok senam hamil, akupresur, serta senam hamil dan akupresur. Kelompok senam hamil dan akupresur memiliki pengaruh yang lebih baik dibandingkan pada kelompok senam hamil dan kelompok akupresur. Kata kunci:
HUBUNGAN KELAHIRAN LOTUS BIRTH DENGAN STATUS PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 0-12 BULAN DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI KABUPATEN TEGAL TAHUN 2013 Siswati Siswati; Ani Margawati; Mundarti Mundarti
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 5 No 1 (2014)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak sejak lahir sangat penting untuk menentukan pola normal pertumbuhan dan perkembangan pada anak, juga menentukan permasalahan dan faktor yang mempengaruhi dan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak sejak dini. Salah satu faktor intranatal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan sejak dini adalah cara/proses kelahiran bayi. Untuk meminimalkan trauma pada bayi akibat proses kelahiran yaitu dengan lotus birth yang merupakan proses persalinan tanpa mengklem tali pusat seperti yang biasa dilakukan, tali pusat ini dibiarkan sendiri hingga terlepas dari bayi secara alami. Dengan kelahiran lotus bayi tidak mengalami trauma dan luka pada tali pusatnya. Tujuan Penelitian : Untuk menganalisis hubungan kelahiran lotus birth dengan status pertumbuhan dan perkembangan bayi usia 0-12 bulan di BPM Kabupaten Tegal. Metode penelitian : Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan case control. Sampel berjumlah 30 responden. Analisa data univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Spearman Rho Kesimpulan : Status pertumbuhan bayi semuanya berstatus gizi baik. Status perkembangan bayi usia 0-12 bulan dengan lotus birth sejumlah 14 responden (93,3%) dengan perkembangan normal dan 1 responden (6,7%) dengan perkembangan meragukan. Kelahiran tanpa lotus pada bayi usia 0-12 bulan dengan perkembangan normal tidak ada, perkembangan meragukan sejumlah 13 responden (86,7%) dan perkembangan mengalami penyimpangan sejumlah 2 responden (13,3%). Hubungan yang signifikan dengan p= 0,000 (p < 0,05) antara kelahiran lotus birth dengan status pertumbuhan dan perkembangan bayi usia 0-12 bulan. Kata kunci : Kelahiran Lotus Birth, Tumbuh Kembang Bayi Usia 0-12 Bulan
PENGARUH SUPLEMEN BAYAM (AMARANTHUS) TERHADAP PERUBAHAN KADAR HEMOGLOBIN (STUDI LABORATORIUM MENCIT) Ika Esti Anggraeni; Supriyana Supriyana; Sri Rahayu; Suhartono Suhartono
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 5 No 1 (2014)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anemia pada ibu postpartum merupakan kondisi medis dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin kurang dari 10gr%1. Secara fisiologis anemia terjadi apabila terdapat kekurangan jumlah hemoglobin untuk mengangkut oksigen ke jaringan tubuh. Penurunan konsentrasi hemoglobin dikarenakan terganggunya pembentukan sel-sel darah merah akibat kadar zat besi di dalam darah berkurang 3. Data World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa prevalensi anemia ibu postpartum sekitar 56%. Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2012 bahwa prevalensi anemia pada ibu postpartum mencapai 30%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplemen bayam terhadap perubahan kadar hemoglobin pada mencit anemia. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratorium dengan pretest posttest control group design. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah mencit betina anemia sebanyak 24 mencit dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok yang diberikan suplemen bayam hijau (8 mencit), kelompok yang diberikan suplemen bayam duri (8 mencit), kelompok kontrol (8 mencit). Hasil Penelitian didapatkan ada perbedaan kadar hemoglobin kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan dengan p value 0,0001 (p< 0,01). Besar perbedaan pada ketiga kelompok tersebut menggunakan uji satistik ANOVA, didapatkan bahwa bayam duri paling berpengaruh terhadap peningkatan kadar hemoglobin mencit.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA PETUGAS PUSKESMAS DALAM PENGELOLAAN PENDERITA TUBERKULOSIS (TB) MANGKIR DI KOTA PEKALONGAN TAHUN 2012 Indah Kurniawati; Atik Mawarni; Ayun Sriatmi
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 5 No 1 (2014)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Angka kesembuhan penderita Tuberkulosis di Kota Pekalongan masih rendah yaitu 72,5% pada tahun 2011, masih dibawah target 85%, dengan angka mangkir yang cukup tinggi. Sedangkan kinerja petugas Puskesmas dalam melaksanakan pengelolaan penderita Tuberkulosis yang mangkir masih rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja petugas puskesmas dalam pengelolaan penderita Tuberkulosis mangkir di Kota Pekalongan. Jenis penelitian adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian adalah 47 perawat pelaksana di Puskesmas. Pengumpulan data menggunakan wawancara dengan kuesioner terstruktur. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-Square dan regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan 59,6% responden berpengetahuan baik; 51,1% berpersepsi baik terhadap pekerjaannya; 59,6% berpersepsi baik terhadap sarana kerja; 70,2 % berpersepsi baik terhadap supervisi wasor; 40,4% berpersepsi baik terhadap kepemimpinan kepala Puskesmas dan 53,2% responden bermotivasi baik. Sebanyak 46,8% responden berkinerja baik. Ada hubungan antara pengetahuan, persepsi terhadap pekerjaan, persepsi terhadap supervisi wasor tuberkulosis, persepsi terhadap ketersediaan sarana kerja, persepsi terhadap kepemimpinan kepala Puskesmas dan motivasi dengan kinerja petugas Puskesmas dalam pengelolaan penderita Tuberkulosis mangkir. Variabel yang berpengaruh terhadap kinerja petugas Puskesmas dalam pengelolaan penderita TB mangkir hanya dua yaitu pengetahuan (p=0,038, Exp B=11,6 ) dan persepsi terhadap kepemimpinan kepala Puskesmas (p=0,0001, Exp B=180,6 ). Disarankan kepada DKK Pekalongan agar meningkatkan pengetahuan petugas dengan pelatihan-pelatihan teknis P2TB secara berkala di tingkat Dinas Kesehatan Kota Pekalongan dengan disertai pengembangan kepemimpinan kepala Puskesmas yang mampu menggugah motivasi petugas agar bekerja lebih baik. Kata Kunci : Kinerja, Petugas Puskesmas, Tuberkulosis
PERBEDAAN MUSIK KLASIK MOZART DAN INSTRUMENTAL MODERN KITARO TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINAN Anggit Eka Ratnawati; Anies Anies; Hari Peni Julianti
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 5 No 1 (2014)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kehamilan merupakan sumber stresor kecemasan dan kejadian tidak terelakkan yang selalu menyertai kehamilan, terutama primigravida baik selama hamil, bersalin maupun setelah persalinan. Terapi musik disebut terapi pelengkap. Jenis musik yang bermakna medis adalah musik klasik Mozart karena menstimulasi gelombang alfa, ketenangan, dan rileksasi. Selain itu ada musik new age Kitaro untuk menciptakan inspirasi, relaksasi dan optimisme. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan perbedaan musik klasik Mozart dan instrumental modern Kitaro terhadap kecemasan ibu hamil primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan. Penelitian menggunakan metode quasi eksperiment, pendekatan pretest posttest design. Teknik sampel penelitian menggunakan consecutive sampling, sejumlah 38 ibu primigravida trimester III di wilayah Puskesmas Binangun Kabupaten Cilacap namun 2 orang mengalami drop out. Hasil analisis pada kelompok musik klasik Mozart didapatkan p value 0,641 (p > 0,05), kelompok instrumental modern Kitaro didapatkan p value 0,001 (p < 0,05), analisis dua kelompok didapatkan p value 0,001 (p < 0,05). Kesimpulannya ada perbedaan yang bermakna antara musik klasik Mozart dan instrumental modern Kitaro terhadap kecemasan ibu hamil primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan.

Page 7 of 20 | Total Record : 198